Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. TujuanKurikuler. Agar siswa mengerti dan dapat mengerjakan Sistem


Kelistrikan Kendaraan Bermotor.

2. Pokok Bahasan

a. Prinsip Dasar Listrik


b. Sumber Arus
c. Komponen Listrik Ranmor
d. Perawatan dan Trouble Shooting Sistem Listrik
e. Penutup
2

BAB II

PRINSIP DASAR LISTRIK

3. TujuanInstruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Prinsip Dasar


Listrik dengan benar

4. Sub pokok bahasan.

a. Umum
b. Bentuk-bentuk Listrik
c. Jenis Hubungan dan Istilah Kelistrikan
d. Soal-soal Latihan

5. Umum
Sebuah kendaraan dapat bergerak dengan atau tanpa listrik adalah benar-benar
merupakan problema yang selalu diperbincangkan untuk meyakinkan bahwa
kendaraan dapat bergerak sangat memerlukan tenaga listrik. Seperti halnya
Starter, pompa bahan bakar (Fuel Pump), lampu-lampu, hanya merupakan
sebagian kecil dari komponen kendaraan modern yang memerlukan tenaga listrik.
Berikut definisi “Webster” tentang Listrik adalah suatu kuantitas dasar dari alam
yang berisikan unsur unsur elektron dan proton. Unsur unsur tersebut adalah
elektron dan proton yang secara elektris bergerak saling berlawanan.

6. Bentuk-bentuk listrik

a. Listrik statis
Yang dimaksud dengan listrik Statis adalah tenaga listrik yang merupakan
dari gosokan gosokan benda yang tidak sama. Listrik statis merupakan
suatu perubahan dari pergeseran elektron-proton yang diakibatkan oleh
gesekan.

b. Listrik dinamis
Listrik yang terus menerus dihidupkan untuk membangkitkan tenaga guna
menjalankan komponen-komponen yang memerlukannya. Seperti Battery
dan Generator merupakan sumber listrik dinamis yang paling umum
digunakan.

7. Jenis-jenis Hubungan dan Istilah Kelistrikan

a. Electromotive Force
Bila bekerjanya suatu kekuatan (force) harus diperkuat terhadap suatu
jarak, pendapat umum ini berlaku terhadap satuan-satuan listrik. Singkatan
dari Electromotive adalah EMF atau emf, electromotive sering diberi simbol
huruf E. Satuan ukuran dari pada electromotive force adalah Volt.

b. Resistance
3
Bila suatu satuan sedang bekerja elektron-elektron arus bergerak
walaupun mereka tidak pernah bergerak dengan kebebasan penuh.
Perlawanan pisik dari bahan yang diberikan kepada aliran arus listrik
disebut tahanan (resistance), dengan istilah “Ohm”, seperti halnya kabel
tahanannya ditentukan dengan bahan, panjang dan penampangnya.

c. Hukum Ohm
Arus dapat mengalir bila ada electromotive force, dimana suatu
penambahan dalam electromotive force akan cenderung untuk
mengakibatkan penambahan arus, kemudian arus akan selalu bertemu
dengan tahanan dimana suatu penambahan tahanan akan mengakibatkan
pengurangan dalam arus.

d. Tenaga (Power)
Tenaga listrik seperti halnya tenaga mekanis (mechanical power) dibatasi
hanya sebagai rata-rata tugas kerja. Untuk satuan power disingkat dengan
huruf “P” dan diukur dengan ‘Watt”. Rumus yang paling mudah adalah P =
EI. Disebabkan oleh hukum ohm yang dinyatakan bahwa IR dan I = E/R.

e. Konduktor
Adalah suatu bahan yang memberikan tahanan rendah terhadap aliran arus
listrik. Beberapa konduktor yang terbaik yaitu, perak, tembaga, emas dan
aluminium. Perak merupakan konduktor yang agak lebih baik dibandingkan
dengan tembaga, tetapi yang paling banyak digunakan sebagai kabel listrik
adalah tembaga.

f. Hubungan Pendek (Short).


Suatu jalan (path) yang insidentil yang bisa mengakibatkan terjadi
hubungan pendek seperti, bersatunya kabel positif dan negatif atau antara
kabel dengan tanah (ground) yang mengakibatkan arus listrik menjadi
berlebihan.

g. Hubungan Serie
Suatu hubungan serie terdiri dari satu unit yang disambung sehingga hanya
terdapat satu jalan tunggal (single path) bagi arus, Contoh rumus
penghitungan tegangan, arus dan tahanan dalam hubungan serie:

1) Voltage dalam hubungan serie.


Didalam jaringan normal tahanan didalam kabelnya akan
sangat kecil dibandingkan dengan tahanan dari unit-unit. Rumus
bagi Voltage dalam setiap hubungan serie adalah: ET = E1 + E2 +
E3 + ……dan seterusnya.

2) Arus dalam hubungan serie


Jumlah arus yang meninggalkan sumbernya adalah sama
terhadap jumlah arus yang kembali ke sumber dalam setiap jaringan.
Rumus Arus dalam hubungan serie adalah: IT = I1 + I2 + I3 +
…………….. dan seterusnya.

h. Hubungan Paralel
Hubungan Paralel terdiri dari lebih dari satu hubungan pada suatu unit yang
disambungkan sehingga masing-masing unit bekerja sendiri-sendiri.
4

1) Tegangan dalam hubungan paralel


Bila unit-unit dihubungkan mereka masing-masing bekerja sendiri-
sendiri, maka arus tidak perlu mengalir melalui salah satu unitnya
untuk mencapai unit lain. Rumus tegangan dalam hubungan paralel
adalah: ET = E1 - E2 – E3 …….dan setrusnya.

2) Arus dalam hubungan paralel


Bila arus yang bekerja pada masing-masing unit mengalir dari
sumbernya melalui unit-unit tersebut dan kembali lagi kesumbernya.
Maka dua unit pada umumnya akan memerlukan arus yang lebih
banyak daripada satu unit. Rumus Arus dalam hubungan paralel
adalah: IT = I1 + I2 + I3 + ……..dan seterusnya.

3) Resistance dalam hubungan paralel


Rumus diatas menunjukkan bahwa penambahan unit-unit dalam
paralel akan menambah jumlah arus. Penambahan unit-unit dalam
hubungan paralel tidak akan mengubah sumber tegangan. Dengan
memperhatikan dua statement ini terhadap hukum Ohm (RT = ET/IT)
kita melihat bahwa ET tetap konstan dan IT bertambah, maka RT
harus berkurang. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
penambahan unit-unit dalam hubungan paralel akan mengurangi
jumlah Tahanan.

8. Soal-soal Latihan

a. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang listrik ?


b. Jelaskan tentang listrik Statis ?
c. Apa yang anda ketahui tentang Resistance ?
d. Apa yang anda ketahui tentang Ohm ?
e. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Konduktor ?
f. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Resistor ?
g. Apa yang anda ketahui tentang Commond Ground ?
h. Jelaskan yang dimaksud dengan hubungan Serie ?
i. Jelaskan yang dimaksud dengan hubungan Paralel ?
j. Jelaskan yang dimaksud dengan hubungan serie paralel ?
5

BAB III

SUMBER ARUS

9. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Sumber Arus


dengan benar

10. Sub Pokok bahasan

a. Umum
b. Battery
c. Alternator
d. Pemeliharaan
e. Sistem pengisian
f. Soal-soal Latihan

11. Umum

Umumnya, pemilik mobil tidak menguasai soal kelistrikan. Padahal, arus listrik itu
yang mengalir dimobil ibarat darah dan mesin adalah jantungnya. Bila sampai
mengalami problem elektrikal, bukan saja bisa menguras dompet, melainkan juga
bisa mengubah hari kita dalam sekejap.

12. Battery

Battery merupakan sumber arus listrik yang paling utama pada kendaran karena
pada abad modern sekarang ini semua kendaraan sangat bergantung pada
battery. Adapun sumber tenaga yang dihasilkan oleh battery adalah 24 Volt DC
dengan Ampere yang bervariasi tergantung dari banyaknya accessori yang
terpasang. Berikut gambar battery dan nama-nama komponennya
6

Battery Assy

Komponen Battery
7
Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan
Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan
cairan.Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas, seperti gambar
dibawah ini:

Berat jenis electrolit baterai, akan akan berubah jika temperaturenya berubah.
Setiap terjadi perubahan 1oC, maka berat jenis baterai. Hubungan antara berat
jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya
jika temperatur ruangan adalah 20oC dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka
kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.

Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan
penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari
kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat
menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus
kita masukkan. Contoh :

Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah
32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat
kekosongan battery tersebut adalah ½ Jadi arus yang dibenarkan untuk
pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper.
8

13. Alternator

Alternator adalah sebuah komponen yang menghasilkan sumber arus listrik AC


(Alternating Current) atau disebut juga arus bolak balik. Kebanyakan alternator
menpunyai regulator yang berada di dalamnya (Ic built In), dan tipe yang lama
mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, Tipe ini dapat
dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya. Alternator juga
berfungsi sebagai alat untuk mengisi battery yang berkurang tegangannya setelah
digunakan untuk starting engine dan penerangan serta instrumen yang lainnya.
Berikut contoh Alternator dan fungsi dari bagian-bagiannya:

Prinsipnya, tegangan yang dihasilkan alternator diatur oleh regulator sehingga


sesuai dengan karakteristik sistem kelistrikannya pada unitnya. Adapun arus yang
masuk ke battery (sebagai arus pengisian) dapat dimonitor melalui A meter atau
charging lamp yang dihubungkan serie dengan terminal R alternator dan terminal
ACC starting switch.
9
10

Pada sebuah Alternator terdapat:

a. Identitas Terminal Alternator:

“S” Terminal indikator Voltase aki.

“IG” Terminal indikator strum kontak.

“L” Terminal lampu indikator.

“B” Terminal Output Alternator.

“F” Terminal tegangan langsung ( By Pass ).

b. Alternator terdiri dari :

Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor. Gulungan kawat magnet


yang dinamakan stator. Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier. Alat
pengatur voltase yang dinamakan regulator. Dua kipas dalam (internal
Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.

c. Komponen-komponen Alternator:

1) PulleyAlternator. Pulley alternator diikat/dikencangkan


kebagian sumbu rotor. Tipe pulley tunggal atau pulley PK dapat
digunakan. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
menjadi bagian dari polinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang
menggunakan kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai
2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.

Gambar : Pulley Alternator


11

2) Carbon Brush: Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas
rotor. Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana brush dapat
bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding Lewat slip ring,
akan ada arus magnet disekitar rotor. 2 buah arang yang diposisikan sejajar
yang akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau Diikat
dengan baut.
12

Gambar : Carbon Brush

3) ICRegulator: Regulator adalah otak dari sistem pengisian.


Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki dan voltase stator, dan
tergantung dari kecepatan putaran mesin, regulator akan mengatur
Kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output Alternator.
Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal. Dewasa
ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator.
13

Gambar : IC Regulator

4) Diode Rectifier: Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas


konversinya tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan
untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari
diode tersebut digunakan dalam kutub positif Dan setengahnya lagi dalam
kutub negatif.
14

Gambar : Diode Rectifier


15
Prinsip kerja Diode Rectifier :

a. Field Coil ( Rotor Coil ) mendapat arus penguat sehingga pada rotor
coil   timbul medan magnet.

b. Bila alternator diputar oleh engine, maka medan magnet pada rotor
coil   akan dipotong oleh konduktor pada statior coil. Sehingga pada stator
coil akan timbul arus listrik.

c. Tegangan bolak – balik yang keluar dari stator kemudian diserahkan


oleh diode sehingga menjadi arus searah.

Fungsi semi conductor regulator adalah mengontrol arus penguat ke field coil  
( rotor coil ) sehingga tegangan yang dihasilkan alternator antara 27.5 s/d 29.5 volt.

Prinsip kerja Regulator adalah sebagai berikut :

a. Bila starting switch posisi ON, maka arus dari battery akan mengalir
ke   rotor coil. Jalannya arus penguat adalah :

Battery - B - R - rotor coil - F - T1 - E


16

b. Setelah rotor coil menjadi magnet dan alternator diputar oleh engine,
maka dari alternator akan menghasilkan tegangan.

c. Bila out put voltage dari alternator masih kecil amka arus yang keluar
dari alternator akan memperkuat medan magnet pada rotor coil,   sehingga
out put voltage dari alternator naik. Out put voltage dari alternator adalah
sebanding dengan putaran dan kekuatan medan magnetnya.

d. Saat tegangan mencapai 29,5 volt maka voltage drop di V3 akan


menyebabkan zener diode mendapat reverse - voltage sehingga T2   akan
ON dan T1 akan OFF. Dengan demikian arus penguat ke rotor coil   tidak
mendapat ground dan kemagnetan akan berkurang sehingga   tegangan  
yang dihasilkan alternator akan turun.
17
e. Bila out put voltage turun mencapai 27,5 volt, maka T2 akan OFF dan
T1 kembali ON (bekerja) dan field coil mendapat arus penguat kembali   dan
out put  voltage alternator naik kembali.

Dengan demikian arus yang keluar dari alternator akan dijaga selalu pada  
tengangan regulating yaitu 27,5 volt - 29,5 volt.

14. Sistem Pemeliharaan

Hal yang perlu diperhatikan terhadap Battery adalah:

a. Cara melepas kabel dari battery


b. Cara pemasangan kabel dari battery
c. Cara membersihkan terminal battery
d. Cara pengisian air Battery
e. Cara pengisian battery menggunakan sumber arus dari luar.

15. Sistem Pengisian

Sistem pengisian untuk Battery terjadi apabila Engine sudah bekerja, dimana
Alternator yang sudah bekerja dapat menghasilkan arus listrik yang konstan
sehingga supply ke battery dapat sempurna yaitu 24 Volt DC. Berikut skema
gambar dari sistem pengisian dan uraiannya.

Uraian:
• Mengisi arus listrik ke baterai
• Mensuplai arus listrik ke seluruh sistim kelistrikan selama mesin hidup

Ada 2 tipe sistim pengisian :


18
• Generator menghasilkan arus DC ( searah )
• Alternator menghasilkan arus bolak – balik ( AC )

Alasan penggunaan Alternator:


• Konstruksi kecil dan tahan lama.
• Mampu menghasilkan output yang tinggi ( arus ) pada saat mesin dalam
kondisi idle.

16. Soal-soal Latihan

a. Jelaskan fungsi dari Alternator !


b. Sebutkan 3 komponen Alternator !
c. Apa fungsi dari Diode Rectifier ?
d. Jelaskan yang dimaksud dengsan battery basa !
e. Jelaskan yang dimaksud dengan battery kering !
f. Sebutkan alat untuk mengukur cairan battery !
g. Apa fungsi dari Carbon Brush ?
h. Apa kepanjangan kata dari GGL ?
i. Jelaskan kepanjangan kata dari EMF !
j. Apa yang dimaksud dengan EMF ?
19

BAB IV

KOMPONEN LISTRIK RANMOR

17. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Komponen Listrik


Ranmor dengan benar

18. Sub Pokok bahasan

a. Umum
b.
c. Soal-soal Latihan

19. Umum

komponen-komponen sistem pengapian pada mobil

1.    Fungsi sistem pengapian adalah untuk menghasilkan api.


2.    Komponen-komponen sistem pengapian:
a.    Battery
b.    Kunci kontak
c.    Fuse
d.    Koil
e.    Condensator
f.     Platina
g.    Distributor
h.    Kabel tegangan tinggi
i.      Busi
20

3.    Rangkaian sistem pengapian:

4.    Fungsi komponen pengapian:


1)    Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk kebutuhan
komponen-komponen pada kendaraan tersebut.
2)    Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan sumber
arus dari battery ke komponen-komponen pada kendaraan.
3)    Coil berfungsi untuk mengubah arus 12v dari battry menjadi lebih besar
20kv.
4)    Platina berfunsi untuk memutuskan dan mengalirkan arus pada
kumparan primer.
5)    Condensator ada 2 fungsi:
a.    Untuk menampung muatan listrik.
b.    Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina.
Cara kerja: pada saat platina mulai membuka maka sisa sisa alirn
dari kumparan primer yang melewati platina masih cenderung terjadi,
yaitu dalam bentuk loncatan bunga api.terjadinya loncatan bunga api
pada platina menimbulakn beberapa kerugian, antara lain:
                                      I.        Menyebapkan platina terbakar dan cepat aus.
21
II.        Menyebapkan pemutusan tegangan sekunder
                                   
tidak terjadi secara mendadak akibatnya tegangan aekunder
lemah.
Dengan pemasangan condenser maka beberapa kerugian diatas
dapat dikurangi. Munculnya percikan bunga api dapat dikurangi
karena pada saat platina mulai membuka maka sisa arus yang
mengalir melalui platina akan diserap oleh condenser sehingga
munculnya bunga api pada platina dapat dikurangi. Dengan adanya
penyerapan arus listrik dari platina ke condenser maka sisa sisa arus
akan terserap seketika sehingga pemutusan arus pada platina terjadi
secara mendadak.
Kalau di platina muncul percikan bunga api besar, gantilah
condensernya. (0,22uf-0,27uf).

6)    Fungsi distributor dapat di bagi dalam 4 bagian ;


1. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri dari

a. breaker point (contact point / point )


  Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan
menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi
induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker
point I putus atau terbuka 
Lihat gambar ;

b. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus
dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil 
Lihat gambar ;
22

C kondensor
  Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya
loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan
dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar
kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro
farad.pada kendaraan Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3
macam ;
  Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf
  Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf                        
Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf

 
Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser
yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak
normal.

2. Bagian Distributor
Bagian ini berfungsi membagi – bagikan ( mendistribusikan )arus
tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan
sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap –tiap silinder sesuai
dengan urutan pengapian .bagian ini terdiri dari tutup distributor dan
rotor
Lihat gambar ;
23

3. Bagian Governor Advancer


Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai
dengan pertambahan mesin .bagian ini terdiri dari Governor weight
dan governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor Advancer
4. Bagian Vakum Advancer
Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat
pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang.
Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer ,yang akan
bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.

7)    Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api sehingga BB di dalam


ruang bakar dapat terbakar.
24

BAB V

PERAWATAN DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM LISTYRIK

20. Tujuan Instruksional. Agar siswa dapat menjelaskan Komponen Listrik


Ranmor dengan benar

21. Sub Pokok bahasan

a. Umum
b.
c. Soal-soal Latihan

22. Umum

- Periksa jumlah bahan bakar


- periksa pompa bahan bakar
pada mesin EFI/ injeksi suara pompa biasanya terdengar. Apabila tidak terdengar
normaal perlu dicurigai mungkin bahan bakar habis atau pompa bahan bakar
rusak.
25

pompa bahan bakar pada mesin EFI biasanya terletak di dalam tangki bahan
bakar. kalau jumlah bahan bakar tidak memenuhi atau pompa rusak maka tidak
ada tekanan bahan bakar yang sampai ke injektor.

- Periksa filter bensin


Pastikan filter bensin kondisinya bagus

- Periksa ignition sistem/sistem pengapian


Lepas kabel busi dan ambil penghantar ( bisa obeng yang dilepas gagangnya) lalu
letakkan penghantar tersebut pada kabel busi ( pada tempat busi ) dan dekatkan
dengan ground/massa lalu stater mobil. Periksa apakah ada api atau tidak.
perhatikan :

jangan memeriksa api pada busi dengan menggunakan busi yang dilepas dari
mesin tersebut karena kemungkinan ada semprotan bahan bakar dari ruang bakar
yang  keluar. Bisa mengakibatkan mobil terbakar.

-  Periksa igniter (apabila menggunakan igniter )

-  Periksa injektor
26

 injektor bis buntu karena kotoran. untuk membersihkan gunakan injektor cleaner
yang banyak dijual dipasaran.
- periksa sensor MAP
Periksa sensor MAP dengan mengukur tegangan pada terminal sensor dengan
menggunakan multitester.

- periksa sensor CKP


27

- konektor/ sambungan ECU

BAB VI

PENUTUP

Demikian Naskah Sekolah Sementara “Sistem Kelistrikan” ini dipergunakan oleh


Istruktur dan siswa sebagai pedoman pelaksanaan tugas dalam proses belajar
mengajar tingkat pendidikan sekolah kejuruan lanjutan tamtama Kendaraan
Bermotor (Sejurlaata Ranmor). Selain itu naskah ini dapat digunakan pula sebagai
referensi pendidikan lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan.
28

i
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, puji syukur kehadirat Nya maka diktat ini
dapat tersusun. Diktat ini disusun untuk membantu siswa dalam mengikuti
pelajaran Sistem Kelistrikan. Agar siswa dapat lebih mudah dan aktif dalam
menerima penjelasan penjelasan yang disampaikan oleh Instruktur. Melihat
perkembangan teknologi yang sangat cepat penulis memahami diktat ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan diktat ini sangatlah kami harapkan. Akhir kata semoga diktat yang
sederhana ini dapat bermanfaat dengan harapan dapat menambah pengetahuan
bagi kita semua yang membaca.
29

ii
DAFTATR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1. Tujuan Kurikuler ................................................................................ 1

2. Pokok Bahasan ................................................................................. 1

BAB II PRINSIP DASAR LISTRIK ......................................................................... 2

3. Tujuan Instruksional .......................................................................... 2

4. Sub Pokok Bahasan .......................................................................... 2

5. Umum ................................................................................................ 2

6. Bentuk-bentuk Listrik ...........................................................................

7. Jenis-jenis Hubungan dan Istilah Sistem Kelistrikan

8. Soal-soal Latihan

BAB III SUMBER ARUS LISTRIK

9. Tujuan Instruksional

10. Sub pokok bahasan


30
11. Umum

12. Battery

13. Alternator

14. Sistem pemeliharaan

15. Sistem pengisian

16. Soal latihan

BAB IV KOMPONEN LISTRIK RANMOR

17. A

18. B

19. C

20. D

BAB V PERAWATAN DAN TROUBLESHOOTING SISTEM LISTRIK

21. A

22. B

23. C

24. D

BAB VI PENUTUP

BABVII DAFTAR PUSTAKA


31

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA

WING PENDIDIKAN TEKNIK DAN PEMBEKALAN


32

NASKAH SEKOLAH SEMENTARA


tentang

SISTEM KELISTRIKAN

(SEJURLATA RANMOR)

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN DANWINGDIKTEKKAL

NOMOR KEP / ... / ... / 2017 TANGGAL 2017

Anda mungkin juga menyukai