Anda di halaman 1dari 7

POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN MESIN

MAKALAH STRUKTUR DAN SIFAT MATERIAL


PENGARUH PROSES NORMALIZING PADA LOGAM

Disusun Oleh :

1. Sertu Muammar H 20200542 – E


2. Sertu Methodiuz Z 20200546 – E
3. Sertu Bayu A.K 20200550 – E
4. Serda Nova K.A 20200554 - E

PRODI TEKNIK OTOMOTIF KENDARAAN TEMPUR DIPLOMA 4 TINGKAT II


TAHUN 2022
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia industri, logam masih merupakan salah satu bahan yang
memegang peranan penting baik sebagai sarana atau komponen pendukung pabrik
sampai kepada hasil pabrik itu sendiri yang berupa logam. Logam juga banyak
ditemukan di rumah tangga dan fasilitas yang berhubungan dengan aktifitas
kehidupan manusia. Karena beberapa keunggulan dari baja, dari tahun ke tahun
pengunaan
logam jenis ini semakin meningkat.

B. Permasalahan
Dalam makalah ini, penulis meneliti sifat fisis dan mekanis pada bahan
baja karbon rendah yang mengalami perlakuan panas normalisasi.Perlakuan panas
normalisasi dan quenching tersebut menggunakan suhu 920oC, proses tersebut
berlangsung selama 1 jam. Adapun pengujian yang bersifat Fisis yaitu ; struktur
mikro dan pengamatan struktur patahan, sedangkan pengujian yang bersifat
mekanis berupa pengujian kekerasan, uji tarik dan uji kelelahan.

C. Tujuan
Makalah ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan panas normalisasi
terhadap sifat fisis dan mekanis baja karbon rendah, yaitu dengan :
1. Memahami prosedur perlakuan panas
2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas dan media celup terhadap kekerasan
logam.
3

BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Normalizing
Normalizing adalah proses perlakuan panas dimana proses pemanasan
mencapai temperatur,kemudian didinginkan perlahan dengan menggunakan media
pendingin udara.Sehingga struktur dalam material yang telah berubah akibat
perlakuan mekanik, ataupun karena bekerja pada temperatur tinggi atau rendah
dapat dikembalikan ke struktur yang normal lagi melalui proses normalizing.

Jika kita ingin melakuakn uji coba normalizing untuk suhu atau temperatur harus kita
atur sedemikian rupa, dan yang biasanya kita gunakan sekitar temperatur 810c –
930c hingga 50c di atas permukaan kritis ,atau jika dalam fahrenheit sekitar 1490 F-
1706 F.

B. Tujuan Normalizing
Tujuan dari normalizing adalah :

a. Untuk memperhalus butir

b. Memperbaiki mampu mesin

c. Menghilangkan tegangan sisa

d. Memeperbaiki sifat mekanik baja karbon struktural dan baja-baja paduan


rendah.
4

Tujuan dari proses normalizing sangat bervariasi. 


Normalizing dapat meningkatkanatau menurunkan kekuatan dan kekerasan dari
pada baja, bergantung pada perlakuan panas dan sifat mekanik dari baja sebelum
dilakukan proses normalizing. Tetapi secara umum tujuan dari
proses normalizing adalah untuk meningkatkan mampu mesin (machinability), grain-
structure refinement, homogenisasi, dan mengatur atau memodifikasi residual
stress yang ada pada baja.

C. Proses Normalizing
Proses dari pada normalizing ialah dengan memanaskan baja diatas temperatur
kritis maksimum 850oC dan kemudian kita biarkan dingin perlahan-lahan maka
susunan yang terjadi adalah pearlite yang agak halus sehingga benda kerja menjadi
lunak dan tegangan –tegangan dari bahan tersebut akan hilang serta susunannya
menjadi merata.
Normalizing terdiri dari Proses pemanasan baja diatas temperatur kritis A 3 atau
ACM dan ditahan pada temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu tergantung
pada jenis dan ukuran baja.Agar diperoleh austenit yang homogen baja- baja
hypoeutektoid dipanaskan 30-400C diatas garis A3 . Pemanasan Austenit yang
terlalu tinggi akan menyebabkan tumbuhnya butiranbutiran austenit.
Setelah waktu pemanasan selesai, benda kerja kemudian didinginkan diudara.
Struktur metalurgi baja hypoutektoid yang akan dihasilkan teriri dari ferit dan pearlite.
Perlu diketahui bahwa batas-batas butir yang baru tidak ada hubungannya dengan
batas-batas butir sebelum baja dinormalkan, jika struktur sebelum diproses berupa
butir yang kasar atau tidak beraturan maka setelah penormalan akan terjadi
perbaikan terhadap strukturnya diiringi dengan tibulnya perbaikan sifat mekaniknya
5

Dengan cara yang sama Menormalkan baja hypoeutektoid dilakukan dengan


memanaskan baja 30-400C diatas temperatur ACM dan menhannya pada teperatur
tersebut untuk jangka waktu tertentu sehingga transformasi fasa dapat berlangsung
diseluruh bagian benda kerja dan selanjutnya didinginkan diudara. Proses ini tidak
hanya menghaluskan ukuran butir tetapi juga melarutkan jaringan –jaringan karbida
yang mungkin terbentuk pada saat proses pengerjaan panas atau pada saat
dikarburasi. Pada temperatur kamar struktur hasil penormalan akan terdiri dari dari
butir pearlit yang halus dan sementit. Struktur hasil penormalan lebih cocok untuk
proses sperodisasi agar diperoleh mampu mesin yang lebih baik.
Sifat mekanik yang kan diperoleh setelah prose penormalan tergantung pada
laju pendinginan diudara. Laju pendinginan cepat akan menghasilkan kekuatan dan
kekerasan yang lebih tinggi. Atas dasar tersebut, jika didinginkan kekuatan dan
kekerasan yang lebih tinggi laju pendinginan diudara yang agak cepat dapat dicapai
dengan menggunakan kipas angin.
Proses penormalan umumnya diterapkan pada baja karbon dan baja paduan
rendah. Kekerasan yang diperoleh dari perlakuan ini tergantung pada ukuran,
komposisi baja serta laju pendinginan. Normalizing tidak dapat diterapkan pada jenis
baja yang dapat dikeraskan diudara.
Pendinginan diudara setelah proses austenisasi baja-baja paduan akan
menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi. Untuk itu agar tetap memiliki mampu
mesin yang memadai baja-baja tersebut dapat ditemper 600-650 0C. dengan
demikian untuk beberapa jenis baja paduan dari pada menerapkan proses anil yang
cukup lama, lebih baik menerapkan proses normalizing kemudian diikuti dengan
proses temper sehingga waktu yang diperlukan relatif lebih singkat.

Proses normalizing
4.Manfaat Normalizing
- Untuk menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang diperoleh dari proses
pengerjaan yang sebelumnya dialami oleh baja.
6

- Untuk mengeleminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari akibat pendinginan
yang lambat pada proses anil.

- Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite.


- Penormalan juga diterapkan pada baja- baja dikarburasi atau pada baja-baja
perkakas untuk menghilangkan jaringan sementit yang kontinyu yang mengelilingi
pearlite karena pendinginan yang lambat akan memudahkan terbentuknya jaringan
sementi yang kontinyu.

- Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritik.


- Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaiki mampu mesin bajabaja
paduan yang dikarburasi karen atemperatur penormalan lebih tinggi dari temperatu
pengarbonan.

- Penormalan memperbaiki sifat-sifat mekanik.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan hasil analisa data mengenai pengaruh perlakuan normalizing


terhadap sifat fisis dan sifat mekanis pada material logam maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Dari pengaruh proses normalizing didapatkan penurunan terhadap
kekerasan pada logam dibandingkan dengan logam sebelum mengalami
proses normalizing.
2. Dari pengaruh proses normalizing didapatkan penurunan terhadap nilai
batas butir struktur mikro pada logam dibandingkan dengan logam sebelum
mengalami proses normalizing.

Anda mungkin juga menyukai