CERDAS MERAWAT LUKA AKUT (AutoRecovered) 1
CERDAS MERAWAT LUKA AKUT (AutoRecovered) 1
Makalah
Karya Tulis Ilmiah
Disusun sebagai syarat untuk mendapatkan
Penetapan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Bagi Jabatan Perawat Ahli Madya/IV/a
Oleh
Widyasari, S.Kep.,Ns.
NIP. 19800726 200312 2 003
Lembar pengesahan:
Mengetahui/ Menyetujui
1
“ MANAJEMEN LUKA
SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN INFEKSI ”
( Studi Pustaka )
I. PENDAHULUAN
Pengetahuan mengenai kulit adalah sangat penting karena kulit mempunyai fungsi
yang esensial dan vital bagi kehidupan manusia. Kulit merupakan organ terbesar
dalam tubuh. Kulit mempunyai peranan yang sangat penting yang dapat menjaga
seorang agar tetap sehat. Apabila seseorang terluka atau mengalami luka, luka
tersebut akan selalu berkaitan dengan kulit. Pada kondisi tubuh yang optimal,
jaringan kulit dapat memulihkan luka secara efesien dengan membentuk jaringan
Setiap luka akut selalu melibatkan kulit dalam berbagai hal, apakah itu melalui
merupakan suatu proses yang kompleks, dan tanpa perlakuan yang tepat, serangan
dari berbagai kondisi luka seperti insisi pembedahan, injury/ trauma, atau luka
melalui darah dan cairan tubuh, karena darah dan cairan tubuh ini dianggap
pada luka yang tidak dirawat dengan benar; tidak dibalut dengan benar akan
kronis
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN…………………………………………………… 2
………………………………………………… 4
DAFTAR PUSTAKA
3
II. PEMBAHASAN
( Agustina, 2009 )
terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka diklasifikasikan dengan
c. Luka “ full thickness “; jaringan kulit yang hilang pada laisan epidermis,
keparahannya ;
c. Tingkat III; luka melibatkan seluruh jaringan kulit dan bagian di bawahnya
4
d. Tingkat IV; luka lebih dalam melibatkan otot atau tulang dan jaringan
sekitarnya
II.2. Tindakan – tindakan yang dapat dilakukan untuk memutus rantai infeksi
desinfektan yang bekerja dengan baik dalam waktu singkat; berspektrum luas atau
dapat digunakan untuk semua jenis mikroorganisme; ditoleransi dengan baik oleh
kulit, mukosa, dan luka; bekerja dalam waktu lama; toksisitas rendah; dan bau
tidak mengganggu. .
peralatan pasien atau permukaan lingkungan, membuang kotoran yang terlihat dan
bekas darah, cairan tubuh atau benda asing lainnya seperti debu, kotoran yang
d. Desinfeksi adalah proses untuk menghilangkan Sebagian besar cairan yang biasa
alat kesehatan kecuali beberapa endospore bakteri. Desinfeksi tingkat tinggi dapat
diperoleh dengan merebus dalam air mendidih, mengukus dengan uap panas, atau
5
f. Sterilisasi adalah proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alat
2.3.Tehnik Aseptik, Tehnik Bersih dan Tehnik Steril dalam Perawatan Luka
untuk mencegah transfer organisme dari satu orang ke orang lain, dengan menekan jumlah
Dalam perawatan luka asepsis, tehnik aseptik dilakukan petugas agar dalam melakukan
intervensi tidak mencemari luka, dalam hal ini petugas harus dapat mengkaji dan mengetahui
Yang perlu diingat adalah tehnik aseptik perlindungan bagi petugas dan pasien
b. Tehnik Bersih adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme
serta mencegahnya berpindah dari satu orang ke orang lain atau dari satu tempat ke tempat
lain.
menggunakan sarung tangan bersih, instrument kecil, dan pencegahan kontaminasi langsung
c. Tehnik steril adalah strategi yang digunakan dalam merawat pasien untuk menurunkan atau
6
Tehnik steril mencakup mencuci tangan dengan cermat atau tepat menggunakan sarung
tangan steril pada saat menyentuh atau mengambil alat atau instrument steril, dressing steril
Hanya digunakan satu kali, misalnya mengenakan sarung tangan steril pada prosedur
tindakan, dengan tujuan menghindari kontak antara objek steril dengan alat tidak steril
a. Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam praktek untuk
mencegah infeksi nosocomial tapi terkadang hal ini sering dilupakan oleh petugas kesehatan.
Apabila kita kontak dengan cairan tubuh pasien maka sabun antisepti seperti chlorhexidine
b. Sarung Tangan
Sarung tangan harus digunakan apabila ada kontak dengan cairan tubuh pasien
Baju/ gaun khusus perlu digunakan untuk merawat luka – luka besar dan terdapat banyak
eksudat atau kita mengidentifikasi bahwa kemungkinan pada saat merawat luka atau tindakan
d.Pelindung wajah; kaca mata.google., atau masker yang tidak mudah menyerap air perlu
digunakan pada saat melakukan tindakan debridement untuk mencegah cairan mengenai
7
2.5. Tehnik Mengganti Balutan
1. Persiapan
a. Identifikasi kondisi luka dengan skala Betes Jensen meliputi; ukuean luka,
kedalaman, tepi luka, goa, tipe eksudate, jumlah eksudate, warna kulit sekitar luka,
b. Cuci tangan
2. Mengangkat balutan
b. Lepaskan plester; hindari rasa nyeri pada pasien saat mengangkat plester dengan
8
3. Bila ada tindakan debridement
4. Irigasi luka
b. Gunakan cairan infus untuk mengirigasi luka atau gunakan spuit 30 – 50 cc dan
selang irigasi
c. Bahan yang tidak digunakan dimasukkan ke kantong plastic, peralatan yang tidak
e. Cuci tangan
9
III. KESIMPULAN
Perawatan luka penting untuk dilakukan agar tidak semakin parah dan
berkembang menjadi luka kronis, infeksi, atau kondisi – kondisi serius lainnya.
Perawatan luka yang dilakukan dengan baik juga dapat melindungi luka dari virus
Perawatan luka yang optimal memiliki peran penting dalam proses penyembuhan
luka agar dapat berlangsung dengan baik dan dalam waktu yang singkat sehingga
10
DAFTAR PUSTAKA
11