Fullpdf
Fullpdf
TESIS
Oleh :
AYU AGUSTINA
NIM : 21302000114
Program Studi : Magister Kenotariatan
i
LAMAN JUDUL
PERAN NOTARIS DALAM PELAKSANAAN IZIN LOKASI BAGI
PELAKU USAHA PERUMAHAN ATAU INDUSTRI MELALUI SISTEM
ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) BERBASIS RESIKO DI BADAN
PERTANAHAN NASIONALKABUPATEN SEMARANG
TESIS
Oleh :
AYU AGUSTINA
NIM : 21302000114
Program Studi : Magister Kenotariatan
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PERAN NOTARIS DALAM PELAKSANAAN IZIN LOKASI BAGI
PELAKU USAHA PERUMAHAN ATAU INDUSTRI MELALUI SISTEM
ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) BERBASIS RESIKO DI BADAN
PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
AYU AGUSTINA
NIM : 21302000114
Program Stui : Magister (S2) Kenotariatan (M.Kn)
Disetujui Oleh :
Pembimbing,
Tanggal,
Mengetahui,
Ketua Program Magister (S2) Kenotariatan (M.Kn.)
iii
HALAMAN PENGESEAHAN
PERAN NOTARIS DALAM PELAKSANAAN IZIN LOKASI BAGI PELAKU
USAHA PERUMAHAN ATAU INDUSTRI MELALUI SISTEM ONLINE SINGLE
SUBMISSION (OSS) BERBASIS RESIKO DI BADAN PERTANAHAN
NASIONAL KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
AYU AGUSTINA
NIM : 21302000114
Program Stui : Magister (S2) Kenotariatan (M.Kn)
Tim Penguji
Ketua,
Mengetahui,
Ketua Program Magister (S2) Kenotariatan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
AYU AGUSTINA
v
PERSYARATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
AYU AGUSTINA
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Tiada ungkapan yang pantas saya ucapkan selain rasa puji syukur
kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan tesis ini
dapat selesai. Sholawat beserta salam sebagai ungkapan kebahagiaan penulis atas
selesainya penyusunan tesis ini kehadirat Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “PERAN NOTARIS DALAM
PELAKSANAAN IZIN LOKASI BAGI PELAKU USAHA PERUMAHAN
ATAU INDUSTRI MELALUI SISTEM ONLINE SINGLE SUBMISSION
(OSS) BERBASIS RESIKO DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KABUPATEN SEMARANG”. Tesis ini disusun guna untuk memenuhi salah
satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Magister (S2) Program
Studi Magister Kenotariatan (M.Kn), Universitas Islam Sultan Agung
(UNISULA).
Dalam kesempatan pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, baik moral, material
dan fasilitas terhadap penulis pada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, S.H., S.E., Akt, M.Hum selaku Rektor
Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
2. Bapak Dr. Bambang Tri Bawono, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
3. Bapak Dr. Jawade Hafidz, S.H.,M.H, selaku Ketua Program Magister
Notariat Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA)
Semarang.
4. Bapak Dr. H. Achmad Sulchan, S.H.,M.H, selaku Dosen Pembimbing
Tesis saya yang berkenan membimbing saya hingga tesis saya dapat
selesai dengan baik.
5. Bapak Roberto Verhoeven, S.H., M.Kn terimakasih atas segala
dukungan dan supportnya sehingga saya bisa mendapatkan gelar
Magister ini, dan terimakasih pula sudah memberikan kesempatan
untuk menjalankan pendidikan Magister Kenotariatan di Universitas
Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
ix
6. Tim Penguji, yang berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyusunan tesis ini.
7. Bapak/Ibu Dosen Pengajar Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Islam Sultan Agung Semarang, atas bantuan dan
pemberian ilmu yang berguna selama mengikuti proses perkuliahan
atas bimbingan,kritik dan saran yang diberikan selama ini.
8. Staff Pengajar dan Karyawan serta petugas perpustakaan Magsitet
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung
Semarang, atas segala bantuannya selama ini.
9. Kepada semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu,
terima kasih telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
tesis ini, sehingga perlu adanya kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan tesis ini. Semoga ALLAH SWT membalas budi baik dan
amalannya yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap penelitian ini
berguna bagi Civitas Akademika Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan
Agung Semarang pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
AYU AGUSTINA
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESEAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ..................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................... 29
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 29
A. Tinjauan Umum Tentang Peran Notaris ...................................................... 29
1. Pengertian Notaris .................................................................................. 29
B. Tinjauan Umum Tentang Izin Lokasi/KKPR melalui sistem OSS RBA .... 37
xi
1. Sejarah OSS di Indonesia Sejarah OSS di Indonesia ............................. 37
BAB III.................................................................................................................. 69
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 69
A. Peran Notaris dalam pelaksanakan izin lokasibagi pelaku usaha perumahan
atau industri melalui Sistem Online Single Submission-Risk Based
Approach (OSS-RBA) berbasis resiko di Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten semarang.................................................................................... 69
B. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Izin Lokasi bagi pelaku usaha
perumahan atau industri melalui Sistem Online Single Submission-Risk
Based Approach (OSS-RBA) berbasis resiko di Badan Pertanahan
Kabupaten Semarang dan solusinya. ........................................................... 97
BAB IV ............................................................................................................... 103
PENUTUP ........................................................................................................... 103
A. Kesimpulan ........................................................................................... 103
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Notaris sebagai pejabat umum yang menjalankan profesi dalam
undang lain.1
serta segala sesuai yang ditulis dan ditetapkan oleh notaris (konstatir)
1
Permatasari, E. (2017). Peran dan Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pelaksanaan Pendaftaran
Badan Hukum Perseroan Terbatas Melalui Sistem Online. Jurnal Akta Vol 4 Nomor 3, 401.
2
dalam hal krisis keuangan global merupakan topik isu utama di seluruh
belahan dunia yang terjadi sejak tahun 1997, dan hal ini terjadi sehingga
autentik melalui UUJN, peran notaris sangat penting dalam mengawal dan
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dan Peraturan pelaksana lainnya agar sesuai
2
Yulia, A. (April 2019). Profesi Notaris di Era Industrialisasi dalam Perspektif Transendesi
Pancasila, Jurnal Law and Justice. Vol 4 No 1, 57.
3
Yusrizal. (2018, Juli 3). Peran Notaris dalam Mendorong Terciptanya Kepastian Hukum bagi
Investor dalam Investasi Asing. Lex Renaissance, 362
3
pelayanan kepada masyarakat dalam hal izin berusaha salah satu ialah
yang lebih dikenal dengan Online Single Submission (OSS), dan yang kini
sebagai bahan acuan. Tanpa rasionalitas dan desain kebijakan yang jelas,
individu.4
4
Sutedi, A. (2017). Hukum Perizinan : Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar Grafika, h v
4
harus melewati Notaris selaku Pejabat Umum yang berwenang untuk
suatu usaha. Secara tidak langsung Notaris harus andil didalam Perizinan
hukum.
mengikuti cara yang dianjurkan guna mencapai suatu tujuan konkret. Pada
dasarnya izin merupakan keputusan pejabat atau badan usaha negara yang
berwenang.5
didalam konsep negara hukum selain adanya tujuan lain yaitu untuk
5
Ibid, h 173
6
Azhari, T. (2007). Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya. Dilihat dari segi
Hukum Islam, implementasinya Pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Jakarta:
Kencana Prenada Media, h 88
5
masyarakat dalam mempertahankan hak-haknya. Hak-Hak dimaksud
sempurna.7
lebih mendasar mencakup aspek regulasi, proses bisnis, dan sitem layanan,
Perusahaan (TDP). Selain itu, kementrian dan pemerintah daerah tidak lagi
6
pada saat ini, hal ini dikarenakan adanya hubungan keperdataan yang
adalah hubungan anatar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusi yang
dengan sistem OSS 1.1 yang tidak mendasarkan perizinan pada resiko dan
skala kegiatan usaha, sistem OSS RBA ini nantinya akan menilai
Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 agar dapat mendorong lebih kuat
9
Aris Yulia, Op. Cit, h 61
7
yang berbasis resiko dan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016
tentang Daftar Bidang Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha yang
basis dalam izin. Berbasis pada resiko sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Resiko, penetapan KBLI yang berbasis Resiko dibagi atas emapt tingkat
dikeluarkan tahun lalu tentang Izin Lokasi yang masih rancu untuk
hal ini, pemerintah melalui Menteri Agraria dan tata Ruang/Kepala Badan
8
sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
system OSS, lalu jaringan system OSS dan Sumber Daya manusia untuk
yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 21 Juni 2018 yang
lemah, baik dari satgas maupun para pengusaha. Dan juga susahnya akses
bagi pelaku usaha untuk memperoleh Izin Lokasi, dan saat ini Izin Lokasi
(KKPR) merupakan salah satu persyaratan dasar yang wajib dipenuhi oleh
9
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang diatas penbulis tertarik
KABUPATEN SEMARANG”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
yaitu :
10
1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran Notaris dalam pelaksanaan
Izin Lokasi bagi pelaku usaha perumahaan atau industri melalui sistem
Semarang.
solusinya.
D. Manfaat Penelitian
11
Hasil penelitian ini diharapkan juga mampu memberikan sumbangan
a. Pemerintah;
b. Praksitisi Hukum
c. Masyarakat;
E. Kerangka Konseptual
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah uang ingin
secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini
12
didapatkan dari konsep ilmu/teori yang dipakai sebagai landasan penelitian
teliti.10
hasil penelitian ini yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan yaitu :
tujuqan-tujuan tertentu.13
10
(Kerangka Konsep dan kerangka Teori, 2022)
11
Soerjono Soekanto,Teori Peranan, Bumi Aksara, Jakarta 2002, h 243
12
J.C.T.Simorangkir, Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta, 2013, h 53
13
Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, BPFE. Yogyakarta, 2010, h 4
14
Adrian Sutedi, Op.Cit., h 27
13
f. Online Single Submissionadalah perizinan berusaha yang diterbitkan
oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
Resiko.17
j. Izin Lokasi adalah Izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk
dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan
15
PP Nomor 17 Tahun 2019, Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia tentang Izin Lokasi, Pasal 1 angka 2
16
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
terintegerasi Secara Elektronik Pasal 1 angka 5
17
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko, Pasal 1 angka 21
18
Ibid, Pasal 1 angka 3
19
Ibid, Pasal 1 angka 20
20
PP Nomor 17 Tahun 2019, Op.Cit, Pasal 1 angka 1
14
k. KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang) merupakan
peraturan perundang-undangan.22
F. Kerangka Teori
Jabatan notaris merupakan jabatan yang lahir atas dasar aturan hukum
itu diperoleh melalui tiga sumber, yaitu atribusi, delegasi, dan mandat.
21
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2021,tentang Penyelenggaraan Tata Ruang, Pasal 1
angka 17
22
Badan Pertanahan Nasional, 02 Juni 2022, https://g.co/kgs/N4USNN
15
kewenangan secara atributif sedangkan mandat tidak terjadi suatu
“pelimpahan” kewenangan.23
jabatan notaris.25
23
Philipus M. Hadjon, Penataan Hukum Administrasi, Tentang Wewenang, Fakultas hukum
Unair, Surabaya, 1997, h 2
24
Nur Basuki, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi, Laskbang Mediatama,
Yogyakarta, 2008, h 65
25
Hadi setia Tunggal, Peraturan pelaksanakan Undang-undang Jabatan Notaris, Dilengkapi
Putusan Mahkamah Konstitusi & AD, ART dan Kode Etik Notaris, Harvarindo, Jakarta, 2003, h
39
16
Kepastian hukum mengandung dua pengertian, yaitu pertama
perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua,
karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu dapat
terwujudnya oleh hukum yang bersifat umum. Sifat umum dari aturan-
26
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Citra Aditya, Bandung, 1999, h 23
27
Sudikno Mertokusumo, Mengenal hukum Suatu Pengantar, Liberty, 2007, h 160
17
akan kepastian hukum yang seharusnya dapat dikaitkan individu
segi yaitu dapat ditentukannya hukum dalam hal yang konkret dan
keamanan hukum. Hal ini berarti pihak yang mencari keadilan ingin
mengetahui apa yang menjadi hukum dalam suatu hal tertentu sebelum
kesewenangan hakim.29
28
Herlien (Rahardjo, 2006)Budiono, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia-
Hukum perjanjian Berlandaskan Asas-Asas Wigati Indonesia, Citra Aditya, bandung, 2006, h
208
29
Ibid.
18
peraturan tidak semua dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Setiap permaslaahan yang timbul serta fakta yang ada dilapangan dapat
rechts).30
Akta yang dibuat oleh notaris juga memiliki peranan penting dalam
akta notaris bersifat autentik, dan merupakan alat bukti terkuat dan
30
Satjipto Rahardjo, Hukum dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta, 2006, h 133
19
bagi pihak yang berkepentingan sekaligus bagi masyarakat secara
keseluruhan.31
31
Agus Budiarto, Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Ghalia
Indonesia, jakarta, 2002
32
Eripa permatasari, Op. Cit, h 401-402
33
Muhammad Yamin, Beberapa Dimensi Filosofis Hukum Agraria. Pustaka Bangga Press, medan,
2003, h 46
20
G. Metode Penelitian
adalah :
21
terhadap sistematika hukum, Penelitian terhadap sinkronisasi
2. Spesifikasi Penelitian
relevan.
22
atau penelaahan terhadap berbagai literatur atau bahan pustaka yang
lain :
terbatas.
Daerah.
36
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op. Cit, h 156
23
- Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang
Resiko.
Permukiman
pendapat para ahli, jurnal ilmiah, sureat kabar dan berita Internet.
a. Wawancara
37
Ibid, hlm 157-158
24
Studi lapangan merupakan penelitian yang dilakukan
b. Internet
hukum sekunder maupun bahan hukum tersier dan atau bahan non
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,Bandung 2017, h 91
25
hasil penelitian dengan pikiran sendiri dan bantuan teori yang telah
dikuasainya.39
Metode analisis data yang digunakan dalam tesis ini adalah analisis
H. Sistematika Penulisan
pembaca pada inti isi yang diinginkan, maka sistematika tesis ini memuat
tentang uraian isi bab-bab. Bagian utama yang ada dalam tesis secara garis
BAB I : PENDAHULUAN
39
Ibid, h 180
40
Soerjono Soekanto, Op. Cit, h 36-37
26
Bagian pendahuluanm yang memberikan informasi yang bersifat umum
Penulisan.
umum tentang Peran Notaris, tinjauan umum tentang Izin Lokasi / KKPR
hasil dari data-data, sesuai denga yang dijelaskan pada bab pendahuluan,
Lokasi bagi pelaku usaha perumahan atau industri melalui Sistem Online
serta solusinya.
BAB IV : PENUTUP
27
setelah dibahas dan saran-saran sebagai rekomendasi penulis dari hasil
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Notaris
Istilah Notaris pada dasarnya berasal dari kata “Notarius” (bahasa latin),
pada masa itu. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa nama “Notaries”
itu berasal dari perkataan “Nota Literaria” berarti tanda (Letter Mark atau
berlaku 10 Juli 1860. Yang sekarang dikenal dengan PJN, dalam kurun
waktu itu PJN mengalami bebrapa kali perubahan. Dan saat ini Notaris telah
Umum yang diangkat dan diberhentikan oleh Negara yang dalam hal ini
diwakili oleh pemerintah melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
41
Notodisoerjo, Soegondo, R. Hukum Notarial di Indonesia suatu penjelasan, (Jakarta: Rajawali,
1982). h.13
29
(Menkumham) 42 untuk melakukan tugas-tugas Negara dalam pelayanan
Notaris sebagai salah satu penegak hukum karena notaris membuat alat
alat bukti yang mutlak mengenai isinya, tetapi meskipun demikian dapat
pejabat publik, dalam hal ini publik yang bermakna hukum. Notaris sebagai
pejabat publik tidak berarti sama dengan Pejabat Publik dalam bidang
Negara, hal ini dapat dibedakan dari produk masing-masing Pejabat Publik
tersebut. Notaris sebagai Pejabat Publik produk akhirnya yaitu akta otentik,
42
Budi Untung, 22 Karakter Pejabat Umum (Notaris dan PPAT) Kunci Sukses Melayani, (CV.
Andi Offset, Yogyakarta, 2015), h.25
43
Pengertian Notaris terdapat dalam ketentuan UU Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas
UU Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Bab I Pasal I ayat (1) yaitu, Notaris adalah
pejabat umum yang berwenang dan mewakili kekuasaan umum untuk membuat akta otentik dan
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan Undang-
Undang lainnya, untuk kepentingan pembuktian atau sebagai alat bukti.
44
Liliana Tedjosaputro, Malpraktek Notaris dan Hukum Pidana, (Semarang: CV.
Agung,1991).h.4
30
yang terikat dalam ketentuan hukum perdata terutama dalam hukum
pada Kode Etik Jabatan Notaris sebab tanpa itu, harkat dan martabat
antara lain :
a. Sebagai Jabatan;
2. Organisasi Notaris
dengan kode etik notaris baik dalam kode etik notaris maupun yang ada
45
Habib Adjie, Sanksi Perdata dan Administrasi Terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik,
(Bandung : Refika Aditama. 2008), h.31
31
Notaris (DKN) dan Majelis Pengawas Notaris (MPN). Dewan Kehormatan
hukum secara internal ditubuh perkumpulan notaris yang dalam hal ini
suatu perkara terkait profesi notaris yang melanggar kode etik dalam
46
Sulhan, et.al. Profesi notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Panduan Praktis dan Mudah
Taat Hukum), Cetakan Pertama, (Jakarta : Mitra Wacana Media), 2018. h.6
32
bahwa salah satu kewenangan Notaris membuat akta secara umum,
Undang-Undang;
berkepentingan.47
khusus; (waarmeking);
c. Membuat kopi dari asli surat dibawah tangan berupa salinan yang
yang bersangkutan;
47
M. Luthfan Hadi Darus, Hukum Notariat dan Tanggungjawab Jabatan Notaris, UII Press,
Yogyakarta, 2017, h.28
33
e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan
akta;
b. Kewajiban Notaris
hukum;
minuta akta;
menentukan lain;
48
Ibid. h.81-82
34
7) Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku
yang memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) akta, dan jika
jumlah akta tidak dapat dimuat dalam satu buku, akta tersebut
dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat jumlah
buku;
setiap bulan;
bersangkutan;
35
khusus untuk pembuatan akta wasiat di bawah tangan, dan
notaris; dan
c. Larangan Notaris
49
Penjelasan Pasal 17 Undang-Undang Jabatan Notaris
36
3. Merangkap sebagai pegawai negeri.
milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta.
1. peringatan tertulis;
2. pemberhentian sementara;
OSS untuk dan atas nama Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau
OSS digunakan oleh pelaku usaha yang berbentuk usaha perorangan atau
badan usaha yang termasuk dalam usaha mikro, kecil, menengah maupun
37
besar. Usaha perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah
berasal dari dalam negeri, maupun terdapat komposisi modal asing. Adapun
persyaratan izin.
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (PP OSS), maka pada tahun 2018
50
https://kek.go.id/online-single-submission(Minggu,10 Juli 2022)
38
Sebelumnya proses pengurusan perizinan dilakukan di Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) di setiap daerah. Namum dirasa kurang maka pemerintah
usahanya. Hal ini tentu disambut baik oleh kalangan professional dan pelaku
sistem yang belum siap dan sering sekali website OSS mengalami
39
3. OSS Versi 1.1
OSS yaitu dengan meluncurkan OSS Versi 1.1.Mulai berlaku efektif pada
yang ada pada system OSS Versi 1.0.Pada OSS versi 1.1 telah dilakukan
validasi.Perbedaan antara Versi 1.0 dengan OSS Versi 1.1 adalah penjelasan
atau definisi pelaku usaha yang sebelumnya tidak ada dalam OSS versi 1.0.
Format isian legalitas sesuai jenis badan hukum (PT) & badan usaha (CV,
daratan, izin lokasi perairan, dan izin lokasi di laut, tidak seperti versi
40
4. OSS-RBA(Online Single Submission-Risk Based Approach)
Submission (OSS) Berbasis Risiko atau OSS Risk Based Approach (RBA).
(PP 5/2021). Beda dengan sistem OSS Versi 1.1 yang tidak mendasarkan
perizinan pada risiko dan skala kegiatan usaha, sistem OSS RBA ini
41
Adapun yang menjadi landasan utama kemunculannya adalah dengan
KBLI yang berbasis risiko dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021
Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha
yang berbasis pada risiko dibagi atas empat tingkat risiko, yaitu:
42
Sertifikat Standar. NIB dan Sertifikat Standar merupakan Perizinan
4. Keempat, Kegiatan Usaha dengan tingkat Risiko Tinggi, pada bagian ini
Pelaku Usaha wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin.
Skala usaha selain dibagi berdasar tingkat usaha, dalam sistem OSS
RBA juga dibagi berdasarkan skala kegiatan usaha, yakni Usaha Mikro,
51
Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar. Layanan OSS-
Usaha OSS RBA ini berlaku bagi 17 sektor usaha, diantaranya : Kelautan
51
PP 5/2021
52
Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata
Cara Pelayan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal (Perka BKPM
4/2021),Pasal 4 ayat (1).
53
Ibid. Pasal 4 ayat (2)
43
Makanan, Pendidikan dan Kebudayaan, Pariwisata,
usaha di sektor Keuangan berlaku bagi kegiatan usaha perbankan dan non
WNA, atau badan usaha perwakilan pelaku usaha dari luar negeri.
d. Badan Usaha luar negeri, Badan Usaha asing yang didirikan diluar
54
Perka BKPM 4/2021. Pasal 5 ayat 2
55
Ibid Pasal 5 ayat (3)
44
negeri, Pedagang berjangka asing, PSE lingkup privat asing, Bentuk
Hak Akses agar dapat mengakses sistem OSS RBA, pelaku usaha
adalah :56
- Lembaga OSS;
- Kementrian/Lembaga;
(DPMPTS) Provinsi;
- DPMPTSP Kabupaten/Kota;
- Administrator KEK;
Bebas (KPBPB).
Dalam hal ini, pelaku usaha memiliki hak akses untuk Mengajukan
Perizinan berasal dari kataizin menurut Mr. N.M. Spelt dan Prof.
56
PP 5/2021 Pasal 171 ayat (1) dan (2)
45
berdasarkan Undang-Undang atau peraturan pemerintah untuk dalam
(Izin dalam arti sempit).57 Hal ini izin dapat dipahami bahwa suatu pihak
oleh pemerintah.58
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Izin dibuat dengan proses dalam
57
Mr. N. M.Spelt dan Prof.Mr. J.B.J.M ten Berge, disunting Dr.Philipus M.Hadjon,
SH,1993,Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yuridika, Surabaya,h. 2-3
58
Y Sri Pudyatmoko, Perizinan : Problem dan Upaya Pembenahan.Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2009. h.7
59
Adrian Sutedi, Op.Cit.h.167
60
Y.Sri Pudyatmoko,Op.Cit,h.8
46
Pemberian izin usaha akan menentukan arah dan batas-batas dari
kegiatan atau usaha yang dilakukan tersebut agar tetap berada pada jalur
Melindungi objek izin maksudnya dalam hal pemberian izin tempat usaha
telah berarti dengan peraturan yang berlaku terhadap jenis usaha yang
dilakukan, sebagai proteksi akan bahaya yang akan timbul nantinya. Izin
merugikan dan berakibat langsung pada usaha atau kegiatan yang dilakukan
a. Izin Lokasi;
61
Desi Arianing Arrum, Kepastian Hukum Dalam Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (Online Single Submission) di Indonesia, Jurist-Diction: Vol. 2 Nomor 5, September
2019.h 1635
62
Rifqy Maulana Dan Jamhir,”Konsep Hukum Perizinan Dan Pembangunan”, Jurnal
Justisia,Volume 3 Nomor 1,2018. H. 90.
47
e. Izin Gangguan HO (Hinder Ordonantie);
o. Izin Usaha Biro Perjalanan wisata dan Izin Usaha Agen Perjalanan
Wisata.
Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada pelaku usaha untuk
berlaku pulas sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan tanah
sesuai lokasi usaha. Izin Lokasi pada sistem OSS dengan mengisi
63
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/KepalaBadan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2019, Tentang Izin Lokasi. Pasal 1 Ayat 1
48
pernyataan komitmen penyelesaian Izin Lokasi. Dengan adanya
pembaharuan Sistem OSS RBA Izin lokasi ini secara resmi diganti dengan
Cipta Kerja. KKPR ini berfungsi sebagai salah satu perizinan dasar yang
berusaha.
Tata Ruang (RTR). KKPR merupakan suatu jenis perizinan yang menjadi
49
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Agraria dan Tata
1. Pemerintah Pusat
lintas provinsi.
2. Pemerintah Provinsi
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
50
3 (tiga) tahapan untuk memperoleh izin usaha Persetujuan Kegiatan
usulan kegiatan yang paling sedikit dilengkapi dengan (Pasal 11 ayat (1)
bentuk lahan atau nomor identifikasi bidang untuk tanag yang telah
51
C. Tinjauan Umum Perseroan Terbatas / Badan Hukum
merujuk pada tanggung jawab pemegang saham yang hanya terbatas pada
tidak lebih dari dan semata-mata dengan harta kekayaan yang terhimpun
dalam badan tersebut. Dengan kat alain, hukum inggris lebih menampilkan
badan yang dapat mempunyai harta kekayaan, hak serta kewajian seperti
penanam modal badan tersebut. Badan ini dapat melakukan kegiatan bisnis
kekayaan yang dikuasai, kontrak yang dibuar semua atas badan itu sendiri.
64
Rudi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, PT. Citra Aditya Bakri, Bandung,
1996. h.43
65
Rochmat Soemitro, Hukum. Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf, PT. Eresco, Bandung
1993. h.10
52
Perseroan Terbatas merupakan badan hukum yang oleh hukum diakui
secara tegas sebagai badan hukum, yang cakap melakukan perbuatan hukum
manusia. Badan hukum sendiri pada dasarnya adalah suatu badan yang
Terbatas, status badan hukum diperoleh sejak akta pendirian disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Ini berarti
atas seluruh perikatan yang dibuat oleh dan atas nama perseroan dengan
pihak ketiga, dan oleh karenanya tidak bertanggugjawab atas kerugian yang
oleh para pemegang saham, melainkan oleh suatu lembaga tersendiri, yang
67
terpisah kedudukannya sebagai pemegang saham. Ketiga organ ini
a. RUPS
53
Menurut Pasal 1 angka 4 UU PT, RUPS adalah organ perseroan yang
untuk ;
b. DIREKSI
54
jabatan-jabatan tertentu”, sehingga dapat diartikan jika tenaga kerja
c. KOMISARIS
116 UU PT;
salinannya
55
Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
lain
Apabila salah satu organ ini tidak ada maka PT tidak dapat di dirikan
Dewan Komisaris.
1. Pengertian
menurut Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun
besar di atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan
masuk dalam kategori sebagai pelaku usaha. Pengertian Pelaku Usaha dalam
56
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
atau mengubah perumahan atau bangunan yang sudah ada sehingga menjadi
68
Ibid. h.12
57
Koperasi).69 Mayoritas pengembang di Indonesia bernaung dalam 2 asosiasi
tanggung jawab secara hukum dari orang atau badan yang menghasilkan
antara developer dan konsumen maka perlu adanya hak dan kewajiban
69
Ibid.
70
Ibid.
58
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, meliputi:
diperdagangkan.
diperdagangkan.
meliputi:
tidak diskriminatif;
59
d) Menjamin mutu barang/jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berlaku.
yang diperdagangkan.
usaha yang sifatnya umum dan secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu :
a) Larangan mengenai produk itu sendiri, yang tidak memenuhi syarat dan
oleh konsumen.
60
E. Perspektif Islam Tentang Tanah;
merupakan hak atas penguasaan atas tanah yang tertinggi dari kelompok
kekayaan tersendiri.71
71
Arie Sukanti Sumantri, Konsepsi yang Mendasari Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional,
(Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2003). h.27
61
Proses penguasaan individu ini terus berlangsung secara turun temurun,
dihormati dan diakui oleh tetangga yang berbatasan dan diakui oleh tetangga
lahirnya hak individu yang merupakan awal pemilikan atas tanah menurut
62
Hak Ulayat itu sebenarnya adalah hak dari pada persekutuan
pemanfaatannya.
dalam Islam. Semua yang ada di alam, baik matahari, bulan, udara dan
diciptakan oleh Allah swt., dan tak ada seseorang yang dapat
Islam berakar dari konsep bumi, di mana bumi dipandang sebagai satu
yang dia mau tanpa batasan atau pengekangan. Dalam konsep Islam,
dapat melakukan apapun terhadap apa yang ada dibumi. Hanya Dia,
72
Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang (Muhammad as Trader) (Jakarta:
Yayasan Swarna Bhumy, 2000), h. 63
63
mengambil atau membuang. Dalam Alquran disebutkan (Q.S Al-Njm
: 31) Artinya :
73
Syahyuti,Nilai-Nilai Kearifan Pada Konsep Penguasaan Tanah Menurut Hukum Adat
diIndonesia,dalam Forum Penelitian Agro Ekonomi oleh Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
KebijakanPertanian, Volume 24 No. 1, Juli 2006, h. 20
74
Anonimous, Guidelines of Islamic Economy, (dalam http//www.alislam.org/philosophyofislam/17.htm),
didownload pada 12 September 2009
64
3. Pemilikan tidak tumpang tindih dengan orang lain.
Dasar 1945.
yang menggarap tanah terlantar (giving life to the dead land) memiliki
menguasai (rightofownership).
65
2. Orang yang tidak menanami atau membuatnya produktif, maka ia
atasnya.75
atas tanah, tetapi dikenal adanya konsepsi hak milik atas harta,
75
Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang, h.68-69
76
Abdullah Syah, Harta Menurut Pandangan Al-qur’an (Medan: Institut Agama Islam Negeri
Press, 1992), h.1-2
66
Kedua,manusia diberi hak penguasaan terhadap harta. Hal ini
dijelaskan dalam firman Allah SWT (Q.S Al-Hadid: 7), yang artinya :
(1) Hak milik adalah turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
pasal 6.
(2) Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada orang lain.
hak yang paling kuat adalah hak milik. Hak milik merupakan hak
67
yng memberikan kewenangan kepada pemiliknya untuk
warganya.
68
BAB III
akta, memberikan grosse, salinan, dan kutipan akta. Hal tersebut diatas
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 15 ayat (1) UUJN. Notaris juga
Notaris Indonesia (INI) untuk ditaati oleh Notaris dalam menjalankan tugas
69
Untuk mendirikan suatu perusahaan berdasarkan undang-undang,
garis besar ditinjau dari status badan hukumnya, badan usaha terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu badan usaha yang tidak berbadan hukum dan
perusahaan yang berbadan hukum, badan usaha yang berbadan hukum salah
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
merupakan subjek hukum berstatus badan hukum dan sebagai institusi yang
78
Valeanto Sukendro (Kepala DPMPTSP Kabupaten Semarang, Wawancara 8 Agustus 2022);
79
Willy Brordous (Wawancara : 01 Agustus 2022)
70
mempunyai maanfaat untuk memperoleh sejumlah keuntungan ekonomi
ditinjau dari segi aspek ekonomi maupun segi aspek yuridis. Perseroan
Terbatas merupakan subjek hukum yang berhak menjadi pemegang hak dan
kewajiban, termasuk menjadi pemilik dari suatu benda atau harta kekayaan
minimal dua orang ini menegaskan prinsip yang dianut oleh Undang-
80
Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia,(Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2005). H. 43-44
71
c. Modal Dasar
puluh juta rupiah), tetapi untuk bidang usaha tertentu diatur sendiri
Pasal 7 ayat (1) sampai dengan ayat (7) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang
PT yang berbunyi:
1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris
Perseroan didirikan.
rangka Peleburan.
Perseroan.
72
5) Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang
saham menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling
orang lain.
6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah
tersebut.
atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ketentuan pada
Pasar Modal.
73
Perseroan didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu mempunyai lebih dari
sekurangkurangnya :
Perseroan;
ditempatkan dandisetor.
74
material yang harus dipersiapkan. Sebagai kelengkapan sebelum membuat
a. Kartu Tanda Penduduk para pendiri dan Kartu Keluarga khusus untuk
c. Keterangan nama dan susunan direksi dan Komisaris PT, serta jumlah
68111 (Real Estat yang dimiliki sendiri atau disewa). Kelompok ini
real estat baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan
serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa
81
Adib Bahari, Prosedur Cepat Mendirikan Perseroan Terbatas, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2010. H.28-29.
75
tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa
investasi bagi PMA yaitu total investasi lebih besar dari Rp10M,diluar
76
- Wajib menyediakan dan/atau menawarkan Ruang Usaha dalam
sebagai akta otentik, dan menjadi bukti dari setiap sahnya perjanjian
undangan. Maknanya adalah setiap apa yang tercantum dalam akta tersebut
harus dianggap benar adanya, sampai ada pihak lain yang dapat
membuktikan bahwa apa yang tercantum dalam akta tersebut tidak benar.
Salah satu syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320
perjanjian.82
pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. Perseroan
82
Ida Ayu Putru, et.al, 2016, Pengesahan Akta Notaris Bagi Penghadap Yang Mengalami Cacat
Fisik, Jurnal Hukum, Universitas Udayana, Bali
77
informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada
Menteri, dalam hal ini pendiri hanya dapat memberikan kuasanya kepada
Notaris juga wajib memberikan edukasi pada pelaku usaha untuk cermat
(KBLI) Tahun 2020, Hal ini untuk mendorong agar perusahaan dapat
KBLI sudah ditentukan oleh pelaku usaha, maka pelaku usaha segera
78
sistem OSS-RBA dilakukan oleh Pelaku usaha yang meliputi perorangan
a. Perseroan Terbatas;
b. Perusahaan Umum;
f. lembaga penyiaran;
h. koperasi;
k. persekutuan perdata.
83
DPMPTSP Kabupaten Semarang, 2018, “Online Single Submission (OSS) Sebagai
Implementasi Kemudahan Dalam Berusaha (Ease Of Doing Of Business Berdasarkan PP 24
Tahun 2018”, disampaikan dalam Diskusi Hukum Pengurus Daerah Kota Depok Ikatan Notaris
Indonesia (INI).
79
fasilitas sistem checklist (hutang perizinan) di kawasan-kawasan
reformasi regulasi.
subjek hukum baru yang tentu saja memiliki hak dan kewajiban. 84 Proses
karena fokus dari suatu pendirian PT adalah supaya pelaku usaha dapat
serta maksud dan tujuan pendirian PT yang termuat dalam Akta Pendirian
dan Anggaran PT. Dalam hal ini OSS-RBA hadir untuk memfasilitasi
80
Kendal merangkum hal-hal terkait Permohonan Izin Lokasi atau yang
berikut:
3. Setelah akun siap, maka Notaris bisa melakukan tarik data dari sistem
4. Setelah dilakukan proses tarik data dan simpan data, maka secara
otomatis akan keluar nama PT, Nomor SK, Maksud dan Tujuan, dan
81
NIBsetelah itu akan ditujukan ke step KKPR dengan bidang usaha
5. Untuk usaha perumahan yang UMK Izin Lokasi atau yang sekarang
berbasis risiko, bahwa lokasi usaha telah sesuai dengan tata ruang dan
Gambar 3.1
6. Untuk Bidang Usaha KBLI Real Estat yang Non UMK atau yang
85
https://oss.go.id/informasi/persyaratan-dasar?tab=kesesuaian-ruang&page=1(Akses pada tanggal
20 Agustus Pukul 00.57 WIB)
82
ke Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKKPR)
Gambar 3.2
83
Gambar 3.3
Gambar 3.4
d. Siapkan File peta polygon dengan file zip dan di upload ke sistem
84
Gambar 3.5
e. Setelah terupload ke sistem, kemudian klik Cek RDTR dan
Kegiatan, Jika ada jawaban “Tidak ada RDTR yang dipilih” maka
Gambar 3.6
dengan file PDF untuk di upload ke sistem, dan isi Detai Rencana
85
Bangunan yang masih kosong sesuai tanah yang akan dimohonkan
Gambar 3.7
Gambar 3.8
dibawah ini :
86
Gambar 3.9
Gambar 3.10
87
Gambar 3.11
i. Jika ditahap ini sudah selesai maka dan telah mengisi produk dan
Gambar 3.12
88
Gambar 3.13
Gambar 3.14
89
Gambar 3.15
Gambar 3.16
90
Bupati Kab.
Semarang-Kepala
DPMPTSP Kab
Semarang
Gambar 3.17
DPMPTS wajib memberikan hak akses bagi pihak tata ruang untuk
dibawah ini :
Gambar 3.18
91
n. Setelah proses verifikasi pihak Tata Ruang selesai maka sistem
Gambar 3.19
dibawah ini :
Gambar 3.20
Semarang.
92
q. Notaris selaku kuasa dari pelaku usaha terus melakukan cek skala
Gambar 3.21
93
Gambar 3.22
94
Berdasarkan penelitian, berikut teori hasil penelitian tentang Peran Notaris
dalam pelaksanaan izin lokasi bagi pelaku usaha perumahan atau Industri melalui
norma tersamar.
lokasi bagi pelaku usaha perumahan atau industri melalui sistem online
pendirian saja karena pelaku usaha mau mendirikan Badan Usaha yang
Pada dasarnya sistem OSS-RBA bisa diakses semua pelaku usaha tanpa jasa
sistem OSS-RBA dan tidak mau ribet mengakses sistem, maka pelaku usaha
95
memberikan kuasa kepada Notaris untuk melakukan permohonan Hak
mau melegalkan dan menjalankan usahanya, maka dalam Kode Etik dalam
terhadap penghadap yang mana Akta yang dibuat notaris sangat memiliki
Undang untuk membuat perangkat atau alat pembuktian yang absolut dan
96
B. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Izin Lokasi bagi pelaku
mendapatkan izin usaha kini melalui OSS para pelaku usaha diberikan
97
2. Sistem OSS-RBA berdurasi sangat cepat, selama tidak terjadi kerusakan
pada sistem, maka semua prosesnya bisa diselesaikan dalam waktu satu
Dalam perjalanannya, dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun, sistem
sedianya dapat berjalan cepat, menjadi lebih lama. Adapun beberapa faktor
1. Beberapa kali terjadi server down atau ada kerusakan pada aplikasi
OSS yang tentu saja membutuhkan waktu lebih lama untuk merekam
86
Ibid
98
seringkali tidak terekam dengan sempurna, data banyak yang hilang,
3. Jika terdapat kendala, notaris atau staf menghubungi call center atau
4. Sistem OSS-RBA tidak hanya bisa diakses oleh notaris saja, justru
sisi notaris yang membuat Akta Otentiknya, di sisi lain pelaku usaha
di Instansi terkait;
adalah:
AHU Online, NPWP setiap pelaku usaha harus valid dan aktif, jika tidak
setempat;
99
pengetikan Nomor Induk Kependudukan, sehingga dibutuhkan ketelitian
dijalankan.
membutuhkan bantuan kepada orang yang lebih ahli untuk penataan titik
koordinasi lokasi;
Kabupaten Semarang.
yang saya gunakan sebagai penelitian ini adalah Teori Kewenangan menurut
100
itu sendiri. Kepastian hukum merupakan produk dari hukum atau lebih
Hambatan notaris dalam pelasanaan izin ini adalah Notaris hanya mempuyai
OSS-RBA karena sistem ini bisa diakses semua pelaku usaha di Indonesia.
kewenangan, dari sinilah para pelaku usaha dan Notaris dibingungkan atas
jika tidak terselesaikan hari itu juga perekaman data di sistem tidak akan
Lokasi atau KKPR dan Kepastian Akta Otentik Notaris untuk memperoleh
dan dilaksanakan oleh perangkat tertentu yang juga telah diatur didalam
dalam hal pendaftaran Izin lokasi/KKPR yang secara daring bukan berarti
101
untuk mendapatkan Izin Lokasi/KKPR juga perlu dilaksanakan secara tahap
102
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
peran notaris dalam pelaksanaan Izin Lokasi bagi pelaku usaha perumahan
103
Tapi dari berbagai hambatan tersebut diatas yang sudah ditemukan
solusinya untuk mengatasi jika ada kendala yang dihadapi yaitu Jika
B. Saran
utuh seputar kegiatan usaha, karena Notaris bertindak pula sebagai Kuasa
AHU Online, yang secara otomatis datanya akan terhubung ke sistem OSS-
RBA. Hal ini juga harus dibarengi dengan keseriusan pelaku usaha dalam
sesuai dengan kaidah hukum dan kaidah moral yang berlaku baginya, tidak
104
Kepada pembuat Undang-Undang, agar diberikan kewenangan kepada
mengenai OSS-RBA.
105
DAFTAR PUSTAKA
1. BUKU
Bakti, Bandung.
Arya Aditya, 2018, „Sistem Perizinan Online Tunggal, Jokowi : Kita Paksa‟,
cnbcindonesia.com.
Jakarta.
Habib Adjie, 2008, Hukum Notaris Indonesia, Tafsir Tematik Terhadap UU No.
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, Refika Aditama, Bandung,
(selanjutnya disingkat Habib Adjie II).
106
Hadjon, P. M. (1997). Penataan Hukum Administrasi, Tentang Wewenang, Fakultas
hukum Unair. Surabaya.
Ida Ayu Putru, et.al, 2016, Pengesahan Akta Notaris Bagi Penghadap Yang
Mengalami Cacat Fisik, Jurnal Hukum, Universitas Udayana, Bali.
Kerangka Konsep dan kerangka Teori. (2022, Juni 01). Diambil kembali dari
https://www.slideshare.net/nonazesifa/ppt-kerangka-konsep-dan-kerangka-teori
Muhammad Adam, Asal Usul dan Sejarah Notaris, Sinar Baru, Bandung, 1995.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2013, Penulisan Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat, Rajawali Press, Jakarta.
Sulchan, A dkk (2017), Akta Notaris Menggunakan Media Elektronik, Sint Publishing,
Semarang
Sutedi, A. (2017). Hukum Perizinan : Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar
Grafika.
Sutedi, A. (2017). Hukum Perizinan : Dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta: Sinar
Grafika.
107
Yamin, M. (2003). Beberapa Dimensi Filosofis Hukum AGraria. Medan: Pustaka
Bangga Press.
2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Kawasan Permukiman
Tata Ruang.
Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha yang terbuka dengan Persyaratan
108
m. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
3. JURNAL
Yusrizal. (2018, Juli 3). Peran Notaris dalam Mendorong Terciptanya Kepastian Hukum
bagi Investor dalam Investasi Asing. Lex Renaissance, 362.
Ghalia Indonesia. Sinaga Niru Anita, 2018, Hal-Hal Pokok Pendirian Perseroan
Terbatas Di Indonesia, Jurnal Hukum, Vol. 8 No. 2, Maret, Universitas
Dirgantara Marsekal Suryadarma, Jakarta.
Siti Fauziah Dian Novita Sari, 2018, Peran Notaris Dalam Proses Pembuatan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas, Jurnal Lex Raissanance, No. 2, Vol. 3, 407-
422.
109
4. INTERNET
Oss.go.id
https://www.youtube.com/watch?v=3ZZwlWoLD-w
5. WAWANCARA
110