PROPOSAL
OLEH:
DIRAWATI
NIM : 10302100001
OLEH:
DIRAWATI
NIM : 10302100001
DISERTASI
OLEH:
DIRAWATI
NIM :
10302100001
DISERTASI
Semarang....................................
PROMOTOR CO-PROMOTOR
Jum Sum
Mengetahui
Ketua Program Doktor Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung
Ma
NIDN.19760304200604 2 001
PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, disertasi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang maupun diperguruan tinggi yang lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, dan penelitin saya sendiri, tanpa bantuan pihak
lain, kecuali arahan Tim Pembimbing/Tim Promotor dan masukan Tim penelaah/Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengaarang dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta
sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang,
(.......................................)
NIM .........................
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Identifikasih Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah ....
1. Identifikasih Masalah ..................................................................
2. Pembatasan Masalah.....................................................................
3. Rumusan Masalah h......................................................................
4.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam analisis isi draf Rancangan Undang-undang ini sejak awal, sampai sidang
paripurna dan berseliweran berbagai versi draf muncul kekhawatiran besar terjadi
Pada awal bulan Oktober 2020 yang lalu, Pemerintah dan Dewan Perwakilan
Menurut masyarakat dan para aktivis yang selama ini peduli denganmasalah
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059).
perizinan berusaha yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
IzinlingkunganPasal40UUPPLH
dan/atau kegiatan.
(2) Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan
dibatalkan.
lingkungan
3. Tanggungjawab Limbah B3
lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi dari
Pasal 79 UUPPLH :
Salah satu yang menjadi sorotan a rencana penelitian ini dalah mengenai
1
Pasal 24 angka 5 UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja : Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sebagai persyaratan penerbitan Perizinan Berusaha, atau
persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Kelayakan Lingkungan Hidup 2
atau pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
PPLH terutama izin lingkungan dianggap oleh masyarakat dan sejumlah pegiat
dampak lingkungan hanya untuk proyek berisiko tinggi, sedangkan dasar untuk
menentukan proyek berisiko rendah3 atau tinggi belum ada ketentuan pengaturannya
sampai sekarang.
Perubahan tersebut dari model berbasis izin biasa (license approach) menjadi
perizinan berusaha di Indonesia.4 Ini berarti standar resiko diserahkan kepada pelaku
kegiatan usaha, yang tentunya setiap pelaku usaha memiliki intrepretasi berbeda
2
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup adalah keputusan yang menyatakan kelayakan lingkungan hidup
dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal (Penjelasan Pasal 22
angka 3 UU Ciptaker)
3
Pasal Pasal 35 UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja :
1.Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat
(4) wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang
diintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.
2.Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap
kegiatan yang termasuk dalam kategori berisiko rendah.
4
https://www.mongabay.co.id/2020/10/10/model-perizinan-berbasis-resiko-yang-penuh-resiko-dalam-uu-
cipta-kerja/. Akses tgl 1 Oktober 2022
terhadap basis resiko berusaha yang dimaksud.
Beberapa contoh terkaitpenerapan perizinan berbasis resiko dari negara lain. 5Penerapan
Perizinan Berbasis Risiko ditekankan pada perizinan berusaha. Ketentuan ini diatur dalam
tingkat resiko kegiatan usaha meliputi kegiatan usaha berisiko rendah, menengah, dan
tinggi.Kategori Rendah, hanya memerlukan Nomor Izin Berusaha (NIB) saja sebagai
legalitas pelaksanaan izin berusaha. Kategori menengah, memerlukan NIB dan Sertifikat
5
Inggris menerapkan model ini dengan menyertakan sebuah risk assessment terhadap suatu
usaha. Hal ini dinyatakan oleh Philip Hampton dalam laporannya pada tahun 2005 yang
berjudul Reducing Administrative Burdens: effective inspection and enforcement. Untuk
menilai dan melakukan asesmen tersebut, terdapat lembaga The Financial Services
Authority nantinya melakukan sebuah inspeksi (on-site visits) terhadap kegiatan usaha.
Namun, EPA juga menerapkan beberapa standard conditions yang wajib dipenuhi bagi
semua pemegang izin, salah satunya adalah laporan tahunan dari pemegang izin jika
terdapat insiden yang mengancam lingkungan.
Terdapat dua kondisi yang ditentukan, yakni kewajiban untuk memenuhi standard
conditions dan dilaksanakan assessment lanjutan terkait risiko terhadap lingkungan.
Pemberian izin berusaha kini menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Pemerintah daerah tidak dapat lagi mengeluarkan rekomendasi izin apapun. Hal ini
Tentang Cipta kerja6 disebutkan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan atau
Amdal menjadi dasar uji kelayakan lingkungan hidup oleh tim dari lembaga uji
kelayakan pemerintah pusat.7 Meskipun Pada Pasal 24 ayat 4-5 Undang-undang cipta
Kerja.8
berusaha dimana AMDAL bukan lagi sebagai hal yang wajib untuk memutuskan
kelayakan izin usaha akan tetapi hanya menjadi pertimbangan saja.9Ironisnya lagi,
6
Pasal 24 ayat (1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup untuk
rencana usaha dan/atau kegiatan. Ayat (2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim uji kelayakan lingkungan hidup yang dibentuk
oleh lembaga uji kelayakan lingkungan hidup Pemerintah Pusat.
7
https://katadata.co.id/sortatobing/ekonomi-hijau/5f7c3f0e25cc1/bahaya-pasal-pasal-omnibus-law-uu-
ciptaker-yang-ancam-lingkungan-hidup.diakses 7 desember 2020
.
8
Pasal 24 ayat (4) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menetapkan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup. Ayat (5)
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan
sebagai persyaratan penerbitan Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah
9
Pasal 22 UU Cipta Kerja yang mengubah pasal 1 UU no 32/2009 tentang Pelindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
wajib AMDAL hanya diberlakukan pada kriteria usaha yang proses dan kegiatannya
Konsekuensinya, semakin maraknya izin pendirian usaha yang tidak perlu melakukan
wajib AMDAL menimbulkan dampak lingkungan yang semakin tak terkendali. Dari
hal ini pemerintah terlihat sama sekali tidak mengindahkan pertimbangan lingkungan
contoh kasus terkait praktek kegiatan usaha yang tidak memiliki izin lingkungan
posisi kasus tindak pidana usaha penambangan tanpa IUP, IPR dan IUPK
10
Pasal 22 UU Cipta Kerja yang mengubah pasal 27 UU no 32/2009 tentang Pelindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara atas nama terdakwa
Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu)
tindak pidana “turut serta melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR
atau IUPK”. Untuk pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan
pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan 10 (sepuluh) hari dan denda
denda ini tidak dibayar maka harus diganti dengan pidana kurungan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitaian ini, penulis telah mengurai permasalahan pada latar belakang
dan mengkonkritkan dalam rumusan masalah, sehingga dalam proposal penelitian ini,
partisipasi masyarakat
3. Untuk dapat menghasilkan kajian rekonstruksi hukum partisipasi masyarakat
D. Kegunaan penelitian
pengembangan dibidang ilmu hokum yang memiliki 2 (dua) kegunaan sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
kajian tersebut dan mengetahui apa yang menjadi kelemahan pemberian izin
2. Kegunaan Praktis
hukum
E. Kerangka Konseptual
Pengkajian suatu produk hokum tentunya sangat penting, untuk dapat mengetahui
apakah produk hokum itu memenuhi manfaat dari hokum itu sendiri, salah satunya
konsep dasar yang mampu membatasi objek kajian dan dapat menjawab
Keterlibatan masyarakat dalam pemberian izin sangat penting sebagai salah satu
makakerangkakonseptualyangmerupakanunitanalisisdalampembahasanpenelitianini
adalah:
struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum yang sudah ada
3. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam
11
Pasal 1 poin 35 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
12
Paragraf 3,Persetujuan Lingkungan.Pasal 21 : Dalam rangka memberikan kemudahan bagi setiap
orang dalam memperoleh persetujuan lingkungan, Undang-Undang ini mengubah, menghapus, atau
menetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan terkait Perizinan Berusaha yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059).
13
Pasal 1 Poin 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja .
F. Kerangka Teoritik
1. KonsepNegaraHukum
tersebut berasaldari kata nomos yang artinya norma, dan cratos yang
warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan itu perlu
14
Moh.KusnardidanHarmailyIbrahim,PengantarHukumTataNegaraIndonesia,PusatStudiHukumTata
Negara Fakultas HukumUniversitasIndonesiadanSinarBakti,1983,h.153-154.
zaman modern, konsep Negara Hukum di Eropa Kontinental
1. Perlindunganhakasasimanusia.
2. Pembagiankekuasaan.
3. Pemerintahanberdasarkanundang-undang.
4. Peradilantatausahanegara.
Law”,yaitu:
1. Supremacyoflaw.
2. Equalitybeforethelaw.
3. Dueprocessoflaw.15
15
Utrecht,PengantarHukumAdministrasiNegaraIndonesia,Ichtiar,Jakarta,1962,h.9
Stahltersebut di atas pada pokoknya dapat digabungkan dengan ketiga
akan saya uraikan mengenai tiga unsur the rule of lawyang dikemukakan
1. Supremacyoflaw
itulah yang sebenarnya lebih tepat untuk sebagai kepala negara itu
16
Ibid,h.11
pembedaan. Antara kepala negara dan kepala pemerintahan
3. Dueprocessoflaw
rulesandprocedures.
DinegaraIndonesia,konsepnegarahukumyangdigunakanmemiliki
Indonesia, adalah:
a) Pancasila.
b) MajelisPermusyawaratanRakyat.
c) SistemKonstitusi.
d) Persamaan.
e) PeradilanBebas.8
DalamkonstitusiditegaskanbahwanegaraIndonesiaadalahNegara
Didalamnyaterkandungpengertianadanyapengakuanterhadapprinsipsupre
masihukumdankonstitusi,dianutnyaprinsippemisahandanpembatasankek
uasaanmenurutsistemkonstitusionalyangdiaturdalam
Undang-UndangDasar,adanyajaminan-jaminanhakasasimanusiadalam
terhadappenyalahgunaanwewenangolehpihakyangberkuasa.9
karena itu, badan atau pejabat negara dalam melakukan suatu tindakan,
Di dalam suatu peraturan hukum, terkandung asas-asas hukum yang menjadi dasar
pembentuknya. Dikatakan oleh Satjipto Rahardjo, bahwa asas hukum dapat diartikan
hukum diperlukan adanya asas hukum. Dengan bahasa lain, Karl Larenz dalam bukunya
ukuran-ukuran hukum ethis yang memberikan arah kepada pembentukan hukum.2 Oleh
karena asas hukum mengandung tuntutan etis maka asas hukum dapat dikatakan sebagai
jembatan antara peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakat.
Dalam pembentukan aturan hukum, terbangun asas yang utama agar tercipta suatu
kejelasan terhadap peraturan hukum, asas tersebut ialah kepastian hukum. Gagasan
mengenai asas kepastian hukum ini awalnya diperkenalkan oleh Gustav Radbruch dalam
bukunya yang berjudul “einführung in die rechtswissenschaften”. Radbruch menuliskan
bahwa di dalam hukum terdapat 3 (tiga) nilai dasar, yakni:3 (1) Keadilan (Gerechtigkeit);
Hukum, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarangurnal Crepido,
18
Sidharta Arief, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum dan Filsafat Hukum,
PT Refika Aditama, Bandung, 2007, h. 8
19
Nur Agus Susanto, Dimensi Aksiologis Dari Putusan Kasus “ST” Kajian Putusan Peninjauan Kembali Nomor
97 PK/Pid.Sus/2012, Jurnal Yudisial Vol. 7 No. 3 Desember 2014.
secara normatif, bukan sosiologis.Kepastian hukum secara normatif
karena mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak
20
http://yancearizona.net/2008/04/13/apa-itu-kepastian-hukum/ Diakses pada tanggal 25 Desember 2017,
Pukul 11:07 WIB
21
Mario Julyano,Pemahaman terhadap Asas Kepastian hokum Melalui kontruksi Penalaran Positivisme
Hukum,Jurnal Crepido,Volume 01,Juli 2019,hal.13-22
bahwa hukum itu positif, artinya bahwa hukum positif itu adalah
22
………………..
yang hanya bisa dijawab secara normatif, bukan sosiologi.23
3. Teori Perundang-Undangan
masyarakat.
negara dengan aturan yang jelas agar tidak terjadi penyalah gunaan
23
Dominikus Rato, Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum, Laksbang Pressindo,
Yogyakarta, 2010, h.59
Dengan demikian maka hukum adalah instrumen untuk mengontrol
controlsinterestaccordingtothe requirementsofthesocialorder).
writtenlaw).
(algemeen)
individutertentu.
Maria Farida Indrati Soeprapto menyatakan bahwa istilah perundang-
duapengertian:
sebagai berikut:18
perundangan tersebut.
4. Teori Partisipasi Masyarakat
1. PengertianPartisipasi
Banyakahlimemberikanpengertianmengenaikonseppartisipasi.
Partisipasiberartiperansertaseseorangataukelompokmasyaraka
tdalamprosespembangunanbaikdalambentukpernyataanmaupunda
materi,sertaikutmemanfaatkandanmenikmatihasil-
hasilpembangunan
Djalaldandimanapartisipasidapatjugaberartibahwapembuatkeputu
terlibatdalambentukpenyampaiansarandanpendapat,barang,
bahwakelompokmengenalmasalahmerekasendiri,mengkajipilihan
mereka,membuatkeputusan,danmemecahkanmasalahnya.
H.A.R.Tilaar,mengungkapkanpartisipasiadalahsebagaiwujud
dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi
melaluiprosesdesentralisasidimanadiupayakanantaralainperlunyap
erencanaandaribawah(bottom-
up)denganmengikutsertakanmasyarakatdalamprosesperencanaand
anpembangunanmasyarakatnya.
Partisipasimerupakanketerlibatanmentaldanemosidariseseoran
gdidalamsituasikelompokyangmendorongmerekauntukmenyokon
gkepadapencapaiantujuanpadatujuankelompoktersebutdanikutbert
anggungjawabterhadapkelompoknya.
2007menyebutkanbahwapartisipasiadalahkeikutsertaandanketerli
batanmasyarakatsecaraaktifdalamprosesperencanaanpembanguna
n.
Partisipasiadalahpenentuansikapdanketerlibatanhasratsetiap
dalampencapaiantujuanorganisasi,sertaambilbagiandalamsetiappe
rtanggungjawaban bersama.
Partisipasimasyarakatataupartisipasiwargaadalahprosesketika
prosesperencanaanpelaksanaandanpemantauankebijakanyanglang
sungmempengaruhikehidupanmereka.
MenurutPasaribudanSimanjuntak,partisipasimasyarakatberarti
masyarakatikutserta,yaitumengikutidanmenyertaipemerintahkaren
pembayarutamadalampembangunan.Masyarakatdiharapkandapati
masyarakatsendiri,untukrakyatbanyak.
GordonW.Allportberpendapatbahwaseseorangyangberpartisipasi
dirinya/egonyayangsifatnyalebihdaripadaketerlibatandalampekerj
aanatautugassaja,yangberartiketerlibatanpikirandanperasaannya.S
edangkanKeithdavismengatakanbahwapartisipasiadalahketerlibata
dalamsituasikelompokyangmendorongnyauntukmemberikan
sertaturutbertanggungjawabterhadap usahayangbersangkutan.
SelainituAlastaireWhite,mengemukanbahwapartisipasiadalah
keterlibatankomunitassetempatsecaraaktifdalampengambilankepu
tusanataupelaksanaannyaterhadapproyek-
proyekpembangunanuntukmasyarakat.
terlepasdari adanyapartisipasiaktifanggota
maupunsebagai
individu,merupakanbagianintegralyangsangatpentingdarisistempe
merintahan,karenasecaraprinsippenyelenggaraandaerahditujukan
daerahyangbersangkutan.
“dari,olehdanuntukrakyat”,akan:“memberikanpadasetiapwargane
garakemungkinanuntukmenaikijenjangskalasosialdandengandemi
kianmenuruthukummembukajalanbagihak-hakmasyarakat untuk
keunggulandalammasyarakatditentukansemata-
mataolehkemampuanseseorang”.
BintoroTjokroamidjojomenegaskanpembangunanyangmeliput
budayaitubaruakanberhasilapabilamerupakankegiatanyangmelibat
kanpartisipasidariseluruhrakyatdidalamsuatunegara.
yaituprosesyangbergerakdalamsebuahgarislurus,yaknidarimasyara
katterbelakangkemasyarakatnegarayangmaju.Selanjutnya
diputuskansebagaikehendaksuatubangsa.
Dalamprosespembangunandi
segalasektor,aparatnegaraacapkalimengambilkebijakan-
kebijakanyangterwujuddalampelbagaikeputusanyangmengikatmas
memperhatikankehendakrakyatyangsebenarnyasekaligusmendidik
merekaterlibatdalamgerakpembangunandengansepenuhhati
PartisipasimenurutHuneryeardanHecmanadalahsebagaiketerli
batanmentaldanemosionalindividudalamsituasikelompokyangmen
dorongmemberikansumbanganterhadaptujuankelompoksertamem
bagitanggungjawabbersamamereka.
partisipasi
dalamhubungannyadenganprosespembangunan,bidangekonomikhusu
snya,yaitu:
kelompok kepentingandalammasyarakat.
sumbangandalammobilisasipembiayaanpembangunan,kegiata
nproduktifyangserasi,pengawasansosialatasjalannyapembangu
nan,danlainnya.
pembangunansecara berkeadilan.
Menurut Parwoto, partisipasi masyarakat merupakan
keterlibatananggotamasyarakatdalampembangunandanpelaksanaan(i
mplementasi)program
atauproyekpembangunanyangdilakukandalammasyarakatlokal.
pengembangankapasitaspribadi.Dalamukuranmoralpatisipasidalampr
aktiknyasebagaijalanmenujukebebasandanpengembangandiri.Partisip
didalamlembaga-lembaga sosialdanekonomi.
GaventadanValdermamengidentifikasitigatradisikonseppartisipasi
biladikaitkandenganpraktispembangunanmasyarakatyangdemokratis,
yaitupartisipasipolitik,partisipasisosial,danpartisipasiwarga.
a. Partisipasipolitik
Partisipasipolitikseringkalidihubungkandenganprosesp
olitikyangdemokratik,yangmelibatkaninteraksiperseorangan
dihubungkandengandemokrasipolitikyangmengedepankanprin
sipperwakilandanpartisipasitidaklangsung.
b. Partisipasisocial
pembangunan.Partisipasiiniditempatkansebagai keterlibatan
Beberapaasumsiyangdipakaiuntukmendorongpartisipasisosial,
yaitu:
1. Rakyatlahyangpalingtaukebutuhannya,karenarakyatmemp
unyaihakuntukmengidentifikasikandanmenentukankebutu
hanpembangunandilokalnya.
suarakelompokyangselamainidimarjinalkandalamberbagai
aspekpembangunan.
3. Partisipasisosialdalampengawasanterhadapprosespembang
unandapatmenjamintidakterjadinyaberbagaipenyimpangan
,penurunankualitasdankuantitaspembangunan.
c. Partisipasimasyarakat
Partisipasimasyarakatmenekankanpada“partisipasi”lan
gsung warga dalam pengambilan keputusan pada
lembagadanproseskepemerintahan.GaventadanValdermamene
yangmempengaruhikehidupanwargamasyarakat.Pengembanga
konsepdanasumsidasaruntukmeluangkangagasandanpraktik
tentangpartisipasimasyarakatmeliputi:
wargasebagaimanahakpolitiklainnya.
mengenaikebijakanpublikdilembaga-
lembagaformaldapatuntukmenutupikegagalandemokrasiperwa
kilan.
c. Partisipasimasyarakatsecaralangsungdalampengambilankeput
usanpublikdapatmendorongpartisipasilebihbermakna.
instrumenyangmendorongtatapemerintahanyangbaik(goodgov
ernance).
(Siti Irene,2011:55)
Dalampartisipasimasyarakatterdapatduadimensipenting.Dime
Uphoffmengklasifikasikanmasyarakatberdasarkanlatarbelakangdanta
nggungjawabnya,yaitu:
a. Penduduksetempat
b. Pemimpinmasyarakat.
c. Pegawaipemeritahan
peranpentingdalamsuatuataukegiatantertentu.
murni,artinyapelaksanaanharusmemaksimumkanpartisipasimasyaraka
tdalamupayameningkatkankesejahteraanumummereka.
MasyarakatFaktor-
faktoryangmempengaruhipartisipasimasyarakatdapatdijelaskanse
bagaiberikut:
Faktorinternaladalahfaktoryangberasaldaridalamdiriindividu
secarateoritistingkahlakuindividuberhubungan
kelamin,
pendidikan,pekerjaan,penghasilan,lamanyamenjadianggotamasyar
akat.
MenurutMohtardanChollindisampingpendidikan,perbedaanjen
iskelamindanstatussosial-
ekonomisjugamempengaruhikeaktifanseseorangdalamberpartisipa
si.
agamanya,
baikiahidupdidaerahperdesaanataudikota,maupuniatermasukdala
mempengaruhipartisipasipolitiknya.
relevan
bagiindividu,luasnyakesempatanindividudapatmempergunakaninf
ormasiyangrelevan,sejauhmanaindividutundukpadakelompokpene
kan(golonganberpengaruh)dalampemberiansuara,dansejauhmanai
ndividumengalamitekananyangberlawanan.
MenurutPlumerbeberapafaktoryangmempengaruhimasyarakat
untukmengikutiprosespartisipasiadalah:
a. Pengetahuandankeahlian.Dasarpengetahuanyangdimilikia
kanmempengaruhiseluruhlingkungandarimasyarakatterseb
ataupunbahkantidakmeluangkansedikitpunwaktunyauntukb
alasanyangmendasarpadamasyarakatadalahadanyapertentan
dengankeinginanuntukberpartisipasi;
c. Tingkatpendidikandanbutahuruf.Faktorinisangatberpengaru
masyarakatuntukberpartisipasisertauntukmemahamidanmel
aksanakantingkatandan bentukpartisipasiyangada.
d. Jeniskelamin.Sudahsangatdiketahuibahwasebagianmasyara
katmasihmenganggapfaktorinilahyangdapatmempengaruhi
keinginandankemampuanmasyarakatuntukberpartisipasiber
anggapanbahwalaki-
lakidanperempuanakanmempunyaipersepsidanpandanganb
erbeda terhadapsuatupokokpermasalahan;
agamadanbudayaakanmenentukanstrategipartisipasiyangdi
gunakansertametodologiyangdigunakan.Seringkali
f. kepercayaanyangdianutdapatbertentangandengankonsep-
konsepyangada.
g. MenurutSunarti,faktoreksternalyangmempengaruhipartisipa
si masyarakat ini dapat dikatakan petaruh
mempunyaipengaruhsignifikan,ataumempunyaiposisipentin
ggunakesuksesanprogram.
Hukum (law) yakni sekumpulan aturan atau norma, tertulis atau tidak tertulis,
yang berkenaan dengan perilaku benar atau salah, hak dan kewajiban.(hal 1). Sebuah system
mekanis,organis,atau social.
H.L.A.Hart berpendapat bahwa ciri khas suatu system hokum adalah kumpulan ganda dari
peraturan sekunder adalah norma-norma ini (sub system ity sendiri) Hal 16)
Yang menjadi nyawa dan realitas pada system hokum adalah dunia social eksternal .sistem
tidak terisolisasi atau terasing; bergantung secara mutlak pada input-input dari luar
Hal (16) :
1.Sruktur adalah salah satu dasar dan elemen nyata dari system hokum. Struktur sebuah
darinsistem tersebut, tulang-tulang keras yang kaku yang menjaga agar proses mengalir
dalam batas-batasnya.
tinggi berada diatas pengadilan yang lebih rendah dan orang-orang yang terkait dengan
3. Kultur Hukum adalah elemen sikap dan niali social. Kekuata-kekuatan social itu
membuat tuntutan-tuntutan, proses hukumnya dapat terjangkau dan tidak tergantung pada
kulturnya
Fungsi lain dari hokum adalah menciptakan norma-norma itu sendiri, bahan-bahan mentah
peraturan, prinsip,dan instruksi-instruksi bagi para pegawai negari dan penduduk pada
DAMpak hokum :Salah satu fungsi penting dari peraturan adalah sebagai penuntun perilaku.
hokum.Tindakan hokum (legal acts) memiliki banyak bentuk.Keputusan apapun yang dibuat
oleh otoritas hokum, peraturan baru apapun yang menegaskan peraturan lama adalah
tindakan hokum.Suatu tindakan hokum pasti memiliki dampak, ketika hal itu secara kausal
bergerak kearah yang dikehendaki, ketika subjek patuh atau menurut.( Lawrence
Hukum
Negara
UU No 11 Tahun
2022Tentang Cipta
Kerja.
H. Metode Penelitian
a. Penelitian ini menngunakan paradigma Konstruktivisme
d. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang diperoleh dengan
melakukan studi kepustakaan dan studi dokumen, yang meliputi bahan hukum
e. Teknik pengumpulan data sekunder, dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi
dokumen.
f. Metode analisis data, penelitian ini menggunakan analisis silogisme dan interpretasi.
I. Originalitas Penelitian
Tabel I
Originalitas Proposal Penelitian
J. Sistematika Penelitian
Bab.I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, diterjemahkan oleh Raisul
Multtagen dari buku Hans Kelsen General Theoryof LawandState, (Bandung:
PenerbitNusa Media danPenerbitNuansa,2006)
Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia,
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan
Sinar Bakti,
Mochtar Kusuma Atmaja, 1986, Hukum dan Masyarakat dan Pembinaan Hukum
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi Fakultas Hukum
Universitas Pajajaran, Bandung
Maria Farida Indrati Soprapto, Ilmu Perundang-undangan Dasar-Dasar dan
Pembentukannya, (Jogyakarta: Kanisius,1998)
Made Pantja Astawa dan SuprinNa’a, Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang
undangan di Indonesia, (Bandung, Alumni,2008)
Prof. Muhammad Ramdan Andri Gunawan Wibisana, S.H., LL.M., Ph.D. (WakilDekan
Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Fakultas Hukum
UniversitasIndonesia
Peter Mahmud, Marzuki. 2012. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Kencana Prenada. Rasjidi
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT.Citra Aditya Bakti: Bandung, 2000, Soerjono
Soekanto.1983. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.
Jakarta:Rajawali.
SatyaArianto,2003, Hak Asasi manusia Dalam Transisi Politik diIndonesia ,Pusat Studi
Hukum Tata Negara FH UI,
Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum bagi Pasien, Prestasi
Pustaka: Jakarta,2010,
2016https://katadata.co.id/sortatobing/ekonomi-hijau/5f7c3f0e25cc1/bahaya-pasal-pasal-
omnibus-law-uu-ciptaker-yang-ancam-lingkungan-hiduphttps://
id.linkedin.com/https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/Tanggung%20jawab.