Disusun Oleh :
YONATAN 2101635933
LZ80
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Pendidikan Strata-1
Oleh
Yonatan 2101635933
LZ80 : LZ80
ii
Universitas Bina Nusantara
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian
atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain
[<<tanda tangan>>]
Yonatan
2101635933
<<tanda tangan>>
SKRIPSI
Disusun oleh:
[<<tanda tangan>>]
Yonatan
2101635933
Disetujui oleh:
Pembimbing dan Head of
Study Program
<<tanda tangan>>
<<tanda tangan>>
<<Tanggal
Persetujuan>>
Universitas Bina
Nusantara Jakarta
2023/2024
PERNYATAAN
iii
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Business Information
Technology
Information Systems
Study Program School
of Information Systems
Skripsi Sarjana
Komputer
Semester Ganjil 2023/2024
Yonatan
2101635933
ABSTRACT
ABSTRAK
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memampukan penulis
Keberhasilan penulisan buku tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak
1. Alm. Ayah yang telah memberikan kasih sayang dan kesabaran yang tidak
ternilai harganya.
Pembimbing.
viii
Saya berharap agar penulisan Tugas Akhir ini dapat menjadi sumber referensi
yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan para pembaca. Semoga
dengan membaca karya ilmiah ini, pembaca akan memiliki wawasan lebih mengenai
perkembangan proses bisnis dan pembelajaran.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENULIS..............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA MOTIVASI...................................................................................................iv
PERNYATAAN........................................................................................................vi
ABSTRAKSI............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................................viii
DAFTAR ISI..............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.4 Tujuan.......................................................................................................4
1.5 Manfaat.....................................................................................................4
2.1.1 Rancamg................................................................................................7
2.1.2 Bangun...................................................................................................7
2.2 Intranet......................................................................................................7
2.3 Penjualan..................................................................................................8
2.5 Sparepart................................................................................................11
2.6 Penggajian..............................................................................................13
2.8 My SQL..................................................................................................16
2.10 Testing..................................................................................................19
5.1 Kesimpulan.............................................................................................94
5.2 Saran.......................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................95
1
BAB I 5
PENDAHULUAN
Secara garis besar sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai
1
berikut. 7
Bab I : Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan konteks masalah yang terjadi, bagaimana rumusan masalah dari
konteks tersebut, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang akan diperoleh pemilik
atau pelaku usaha, serta penjelasannya. dari sistematika penulisan penelitian ini.
Bab ini akan menjelaskan teori yang mendukung manajemen lantai pabrik dan metodologi
Waterfall siklus hidup pengembangan sistem (SDLC).
Bab ini akan menjelaskan bagaimana melakukan proses penelitian awal hingga membuat
suatu perancangan yang berlangsung dalam beberapa tahapan seperti pengumpulan data,
identifikasi masalah, analisis masalah, pemecahan masalah, dan perancangan desain sistem,
seperti alur dokumen, alur sistem. , diagram aliran data, desain ERD baik sebagai model
data konseptual dan model data fisik, struktur database dan antarmuka untuk aplikasi
dirancang dan dibangun.
LANDASAN TEORI
a) Deskripsi aliran kerja dari suatu sistem atau proses bisnis bergambang tentang bagaimana
tugas-tugas dan informasi mengalir dari satu langkah ke langkah lainnya.
b) Membahas tahapan-tahapan yang mesti dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang
ditentukan.
c) Mencari tempat-tempat di mana kesalahan bisa muncul
d) Menyetujui kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan suatu prosedur
e) Mengesahkan prosedur bisnis untuk tujuan pelatihan atau audit
Activity Diagram terdiri dari beberapa komponen pokok, yaitu:
a) Activity: Persegi panjang yang mewakili tindakan yang dilakukan oleh sistem atau proses.
b) Decision point: Simbol bulat yang melambangkan titik di mana aliran proses akan
membelah tergantung pada hasil dari suatu situasi.
c) Merge point: Tanda bundaran yang mencerminkan lokasi di mana aliran kerja akan
bersatu kembali setelah memisahkan.
d) Start point: Simbol tunggal berupa panah yang melambangkan titik permulaan aliran
kerja.
e) End point: Simbol penunjuk panah yang mewakili lokasi terakhir aliran kerja.
Activity Diagram juga dapat memanfaatkan komponen-komponen ekstra lainnya, seperti:
a) Action: Tanda kotak kecil yang melambangkan langkah-langkah tertentu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu tindakan.
b) Parallel activity: Tanda dua garis mendatar yang melambangkan dua kegiatan yang
27
berlangsung secara bersamaan.
c) Group activity: Simbol persegi panjang besar yang melambangkan aktivitas yang
dikerjakan oleh sekelompok orang yang bekerja bersama.
Diagram aktivitas dapat dibuat dengan cara manual atau menggunakan berbagai alat bantu
pemodelan UML.
Use Case
Use case merupakan suatu metode untuk menggambarkan kemampuan sistem dari perspektif
penggunanya. Diagram use case merupakan suatu bentuk visual yang menerangkan hubungan
antara pengguna maupun sistem yang sedang dikembangkan. Grafik ini menggambarkan individu
yang menggunakan sistem, berbagai perilaku yang dapat dilakukan oleh pengguna, dan respons
sistem terhadap tindakan tersebut. Secara umum, definisi use case adalah:
a) Kegiatan atau interaksi yang berhubungan erat antara pelaku dan sistem.
b) Metode untuk mengidentifikasi kebutuhan fungsional dari suatu sistem.
c) Sebuah gambar yang menunjukkan kaitan antara pengguna dan sistem yang dicipta.
Diagram use case berperan penting dalam analisis dan perancangan sistem. Diagram ini
mempunyai manfaat yang cukup banyak, seperti:
a) Agar dapat memahami keperluan pengguna.
b) Untuk mengenali karakteristik-karakteristik yang perlu ada dalam sistem.
c) Agar tim pengembangan dapat memahami kebutuhan pengguna, perlu dilakukan
komunikasi yang efektif.
d) Untuk memantau perkembangan pembangunan sistem.
Berikut ini ialah beberapa contoh Use Case:
a) Aktor: Pengguna
b) Use case: Login
c) Deskripsi: Pengguna memasukkan username dan password untuk masuk ke sistem.
d) Aktor: Admin
e) Use case: Tambah data produk
f) Deskripsi: Admin menambahkan data produk baru ke dalam sistem.
g) Aktor: Pelanggan
h) Use case: Memesan produk
i) Deskripsi: Pelanggan memesan produk yang diinginkan dan membayarnya.
Use Case merupakan sebuah instrumen yang sangat penting untuk proses pengembangan
perangkat lunak. Dengan diagram kasus penggunaan, tim pengembangan dapat memperoleh
pemahaman akan kebutuhan pengguna dan memverifikasi bahwa sistem yang dikembangkan
memuaskan kebutuhan tersebut.
Use Case Description
Use Case Description adalah teks yang menggambarkan bagaimana suatu pihak yang terlibat
(pengguna) berhubungan dengan sistem dengan tujuan mencapai suatu hasil yang ditetapkan.
28
Deskripsi kasus penggunaan ditulis dari perspektif aktor dan menghindari aspek internal sistem.
Penjelasan kasus penggunaan memiliki dua elemen kunci, yaitu:
a) Definisi Use Case: Use case adalah deskripsi dari interaksi antara sistem dan aktor yang
mewakili sebuah fungsi atau fitur yang diinginkan. Use case menjelaskan tujuan dari
interaksi sistem dan aktor, aktor-aktor yang terlibat dalam interaksi tersebut, serta hasil
yang diharapkan dari interaksi tersebut.
b) Diperbarui Use Case: Definisi dari use case meliputi maksud dari use case, pelaku yang
terlibat, dan hasil yang diinginkan.
c) Skema: Ilustrasi langkah-langkah yang dilakukan oleh individu untuk mengoperasikan
sistem dengan tujuan spesifik.
Deskripsi kasus penggunaan bisa ditulis dengan berbagai format, namun umumnya akan
mencakup informasi sebagai berikut:
a) Judul use case: Nama dari use case yang dijelaskan.
b) Aktor: Pengguna atau entitas lain yang berinteraksi dengan sistem untuk mencapai tujuan
tertentu.
c) Tujuan: Tujuan dari use case.
d) Prekondisi: Syarat yang harus dipenuhi sebelum use case dapat dimulai.
e) Postkondisi: Hasil yang diharapkan setelah use case selesai dijalankan.
f) Scenario: Contoh urutan langkah-langkah yang diambil oleh aktor untuk menggunakan
sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
g) Alternate flows: Skenario alternatif yang dapat terjadi selama eksekusi use case.
Use Case Description merupakan instrumen yang krusial untuk pengembangan sistem
yang berhasil. Dengan memanfaatkan deskripsi use case, pengembang sistem dapat
memverifikasi bahwa sistem memenuhi kepentingan pengguna dan dapat diuji dengan efisien.
Sequence Diagram
Diagram urutan, juga dikenal sebagai sequence diagram, ialah salah satu jenis diagram
UML (Unified Modeling Language) yang dipakai untuk memvisualisasikan interaksi di antara
objek dalam sebuah sistem. Gambar ini menggambarkan urutan langkah-langkah dan interaksi
antara elemen-elemen sistem seperti pengguna dan objek yang terlibat.
Sequence Diagram urutan dibentuk berdasarkan urutan waktu, sehingga mampu
menampilkan rangkaian pesan yang dikirim dan diterima oleh objek-objek dalam sistem.
Diagram tersebut juga bisa menunjukkan cara benda-benda tersebut bekerja bersama untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Sequence Diagram urutan dapat dimanfaatkan untuk berbagai
maksud, termasuk:
a) Memahami bagaimana sistem bekerja secara internal
b) Mendeteksi kesalahan dan inkonsistensi dalam desain sistem
c) Memilih teknologi yang tepat untuk mengimplementasikan sistem
d) Mendokumentasikan sistem untuk keperluan pengembangan dan pemeliharaan
29
Ini adalah beberapa elemen penting dalam diagram urutan:
a) Objek: Simbol geometri segiempat yang merepresentasikan suatu entitas dalam suatu
sistem
b) Lifeline: Garis vertikal yang menunjukkan keberadaan objek dalam rentang waktu.
c) Deskripsi: Garis mendatar yang menunjukkan pengiriman pesan dari satu objek ke objek
lainnya.
d) Arrow: Menggambarkan tempat tujuan pesan
e) Lifeline bracket: Menampilkan tindakan yang dilakukan oleh subjek
Di dalam pengembangan sistem software, sequence diagram memiliki peran yang sangat
penting. Diagram ini berguna untuk pengembang dalam memperoleh pemahaman mengenai
fungsi sistem, menemukan kekeliruan, memilih teknologi yang sesuai, serta mencatat informasi
sistem.
Class Diagram
Class diagram merupakan salah satu jenis diagram struktur pada UML yang
memvisualisasikan struktur, karakteristik, kategori, koneksi, dan operasi secara gamblang dari
setiap objeknya. Diagram ini merupakan sebuah gambaran yang tidak berubah-ubah, yang mana
diagram kelas tersebut tidak menjelaskan apa yang terjadi apabila kelas-kelasnya saling
berhubungan, tetapi menjelaskan bagaimana hubungan tersebut terjadi.
Class diagram digunakan untuk mengilustrasikan struktur objek dalam aplikasi, yang bisa
dianggap sebagai entitas data atau fungsionalitasnya. Grafik ini menggambarkan hubungan kelas-
kelas satu sama lain, dan juga dapat menggambarkan bagaimana kelas terkait dengan struktur
data lain seperti interface, abstract class, dan sejenisnya.
Dalam Class diagram, kita dapat melihat beberapa elemen penting yang terdiri dari:
a) Kelas merupakan wujud dari sekelompok benda yang memiliki sifat dan tingkah laku
yang serupa. Kelas diilustrasikan sebagai kotak berbentuk persegi panjang yang memuat
identitas kelas di dalamnya.
b) Data yang disimpan dalam objek disebut atribut. Atribut digambarkan sebagai ikatan
antara kelas dengan kotak persegi panjang kecil yang berisikan nama dan jenis data
atribut.
c) Metode yaitu aksi yang dapat dijalankan pada subjek. Metode diilustrasikan sebagai garis
yang menghubungkan kelas dengan simbol segitiga terbalik yang berisikan identitas dan
argumen metode.
d) Hubungan merupakan ikatan antara dua kelompok. Hubungan dapat diilustrasikan sebagai
sebuah garis yang menghubungkan dua kategori.
Terdapat sejumlah hubungan yang berbeda dalam diagram kelas, di antaranya dapat disebutkan
sebagai berikut:
a) Asosiasi merupakan suatu ikatan antara dua kelas yang dapat berupa hubungan satu-ke-
banyak atau banyak-ke-banyak.
30
b) Agregasi merupakan hubungan antara dua kelas di mana terdapat keterkaitan satu-ke-
banyak, dimana kelas yang satu menjadi bagian dari kelas yang lain.
c) Komposisi merujuk pada relasi yang memperlihatkan keterkaitan dari satu kelompok ke
kelompok lainnya, di mana kelompok yang pertama (bagian) membentuk bagian dari
kelompok yang kedua (keseluruhan) dan tidak dapat terpisah dari kelompok yang kedua.
d) Generalisasi adalah hubungan yang terjadi antara dua kelas dimana sebuah kelas
(subclass) merupakan keturunan dari kelas yang lain (superclass).
Class diagram memberikan sejumlah keuntungan, di antaranya:
a) Membantu dalam berkomunikasi antara pengembang dan klien. Diagram kelas bisa
dipakai untuk menjelaskan susunan sistem kepada pelanggan dengan cara yang gampang
dimengerti.
b) Berkontribusi dalam proses perancangan dan perluasan sistem. Diagram kelas berguna
untuk menentukan kelas yang dibutuhkan dalam sistem serta hubungan yang ada di antara
mereka.
c) Berperan dalam proses pengujian sistem. Diagram kelas adalah alat yang berguna dalam
menghasilkan skenario uji untuk sistem.
Prototype
Prototype adalah model awal atau contoh yang digunakan dalam proses pengembangan
produk atau proyek. Tujuannya adalah untuk menguji dan mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan produk sehingga perbaikan dapat dilakukan sebelum produksi massal dilakukan.
Prototype merupakan gambaran awal dari sebuah produk atau desain yang diciptakan
dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi konsep, fungsi, dan bentuk produk tersebut
sebelum diproduksi secara luas. Prototipe bisa berupa bentuk fisik atau digital.
Tujuan prototipe adalah menciptakan purwarupa atau model awal dari suatu produk atau
sistem. Prototipe digunakan untuk menguji dan mengevaluasi fitur-fitur desain, fungsionalitas,
dan kinerja produk sebelum diluncurkan secara resmi. Dengan membuat prototipe, tim
pengembang dapat memperoleh umpan balik dari pengguna dan mengidentifikasi perbaikan atau
perubahan yang diperlukan sebelum memulai produksi massal. Prototipe juga dapat membantu
dalam komunikasi antara tim pengembang dan pemangku kepentingan, memfasilitasi pemahaman
yang lebih baik tentang konsep dan tujuan produk yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas
dan kepuasan pengguna. Maksud dan tujuan dari pembuatan prototipe adalah sebagai berikut:
a) Menjamin bahwa gagasan produk telah memenuhi kebutuhan pengguna.
b) Mengenal kekurangan dan kelemahan barang sebelum diproduksi secara besar-besaran.
c) Mendapatkan tanggapan dari pengguna guna meningkatkan kualitas produk sebelum
diperkenalkan ke pasar.
d) Mengurangi peluang kegagalan produk saat diperkenalkan.
Tipe-tipe prototipe Terdapat beberapa model awal yang bisa dibentuk, seperti:
- Prototype digital dirancang dengan bantuan perangkat lunak atau aplikasi khusus.
31
Prototipe digital bisa dipakai untuk uji coba tampilan, navigasi, dan interaksi pengguna
dengan produk.
Prototipe adalah contoh awal yang dibuat untuk menguji atau mengembangkan suatu produk
sebelum diproduksi massal. Ada beberapa sampel pra-produksi yang dapat disebutkan sebagai
berikut:
a) Website mockup yang dibuat oleh desainer web sebelum website tersebut dibangun.
b) Aplikasi mobile prototype yang dibuat oleh pengembang aplikasi mobile sebelum aplikasi
tersebut dirilis.
Prototype memiliki manfaat yang sangat penting dalam pengembangan produk. Menggunakan
prototype dapat membantu dalam menguji ide-ide baru dan mendapatkan umpan balik yang
berharga dari para pengguna. Selain itu, prototype juga dapat membantu dalam
memvisualisasikan dan memvalidasi desain produk sebelum diproduksi secara massal. Dengan
menggunakan prototype, tim pengembang dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
mungkin timbul pada tahap awal, sehingga menghemat waktu dan biaya yang dapat terjadi jika
masalah tersebut terdeteksi setelah produk telah diproduksi. Selain itu, prototype juga dapat
digunakan untuk melakukan presentasi kepada pemangku kepentingan dan calon investor.
Dengan melihat prototype yang nyata, mereka dapat lebih memahami konsep produk dan menjadi
lebih tertarik untuk mendukung pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, prototype
merupakan alat yang sangat berharga dalam pengembangan produk. Dengan menggunakan
prototype, tim pengembang dapat menciptakan produk yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Keuntungan dari pembuatan prototipe adalah:
a) Menurunkan biaya dalam proses pengembangan produk.
b) Mengkurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk.
c) Meningkatkan mutu barang.
d) Mengurangi risiko kegagalan produk dapat dilakukan dengan beberapa metode.
2.1 Teori Khusus
2.1.1 Penjualan
2.1.1.1 Pengertian penjualan
Menurut Pradiani, T. (2017), penjualan adalah aktivitas yang dilakukan oleh penjual
dalam menjual produk atau layanan dengan tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi
tersebut. Penjualan dapat diartikan sebagai proses pengalihan hak kepemilikan atas produk atau
layanan dari penjual kepada pembeli. Penjualan menjadi tahapan krusial dalam operasional suatu
perusahaan, sebab melalui proses ini perusahaan mampu memperoleh keuntungan serta menarik
perhatian pelanggan yang berupaya mencari tahu preferensi konsumen agar dapat menghasilkan
produk yang diinginkan.
2.1.1.2 Jenis Penjualan
Menurut Pradiani, T. (2017), penjualan bisa dibedakan dan dikenali dari perusahaan,
seperti:
32
1. Bersinergi melibatkan kerja sama dan kolaborasi antara dua entitas atau individu untuk
mencapai tujuan yang sama. Ini melibatkan penggabungan sumber daya, kemampuan, dan
pengetahuan untuk mencapai hasil yang lebih baik secara bersama-sama. Persatuan ini dapat
memperkuat kemampuan dan efektivitas individu atau entitas yang terlibat, serta memaksimalkan
potensi yang ada. Dalam sinergi, tim atau kelompok bekerja bersama dengan tujuan
mengoptimalkan setiap kontribusi dan menciptakan sinergi atau energi yang kuat yang
menghasilkan hasil yang lebih baik daripada yang mungkin dicapai jika bekerja secara terpisah.
Penjualan langsung adalah metode penjualan dimana barang diperoleh langsung dari pemasok
dan dikirimkan secara langsung kepada pelanggan.
2. "Menggunakan teknologi yang semakin berkembang, kita kini dapat berkomunikasi dengan
mudah dan cepat. Internet telah memungkinkan manusia untuk terhubung satu sama lain dari
berbagai belahan dunia. Hal ini membuka peluang baru dalam perdagangan internasional,
pendidikan, dan pertukaran budaya. Namun, kita harus tetap waspada terhadap penyalahgunaan
teknologi dan menjaga privasi kita agar tetap aman. Dengan mengoptimalkan keuntungan dan
meminimalkan risiko, kita dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung
jawab.
2.1.1.3 Sistem Penjualan
Menurut Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015) Sistem pemasaran adalah sebuah sistem
yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk mengedarkan atau menawarkan produk jualannya
kepada pelanggan. Sistem penjualan ini terdiri dari beragam elemen, mulai dari proses
pemasaran, tenaga kerja, sampai teknologi yang dipergunakan. Sistem penjualan memiliki
beberapa komponen yang penting. Sistem penjualan terdiri dari komponen-komponen yang
beragam, termasuk: Proses menjual, yang mencakup aktivitas mulai dari mencari prospek
pembeli, mengajukan produk, sampai melakukan transaksi penjualan.
Salah satu bentuk pengaturan penjualan yang umum digunakan adalah jenis sistem
penjualan. Sistem penjualan ini mengacu pada organisasi atau metode yang digunakan oleh bisnis
dalam menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Pilihan sistem penjualan dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk jenis usaha, target pasar, strategi penjualan, dan kebutuhan
pelanggan. Bagian penting dari sistem penjualan adalah proses penjualan, yang melibatkan
langkah-langkah seperti memasarkan produk, menarik minat pelanggan, menyajikan penawaran,
dan menutup penjualan. Dalam pengorganisasian sistem penjualan, perusahaan dapat memilih
antara beberapa jenis sistem penjualan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa
contoh jenis sistem penjualan yang umum digunakan termasuk penjualan langsung, penjualan
melalui pemasok atau distributor, penjualan melalui toko ritel, penjualan online, dan penjualan
melalui agen penjualan. Masing-masing jenis sistem penjualan ini memiliki kelebihan dan
kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh bisnis sebelum memilih yang paling sesuai. Dengan
memilih jenis sistem penjualan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi penjualan,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai hasil penjualan yang lebih baik. Jika kita
33
mempertimbangkan metode pembayarannya, sistem penjualan bisa diklasifikasikan menjadi dua
kategori, yakni:
Penjualan kontan, adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara seketika oleh pembeli
pada saat transaksi terjadi.
Penjualan kredit adalah jenis penjualan di mana pembeli melakukan pembayaran pada tanggal
yang ditentukan di masa depan.
Tujuan dari sistem penjualan adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
penjualan. Sasaran sistem penjualan ialah untuk meningkatkan kadar penjualan dan keuntungan
syarikat. Menerapkan metode penjualan yang efektif dapat mendukung kemajuan perusahaan
dalam:
- Menggenapi sasaran penjualan
- Meningkatkan kepuasan klien dengan meningkatkan kepuasan konsumen.
- Meningkatkan efektivitas penjualan
Manfaat sistem penjualan adalah keuntungan yang diperoleh dari penggunaan suatu
sistem yang dirancang untuk memudahkan proses penjualan suatu produk atau jasa. Sistem
penjualan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatkan efisiensi,
mengoptimalkan pengelolaan persediaan, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan
pendapatan. Sistem ini dapat mengotomatiskan berbagai tugas seperti penentuan harga,
penghitungan pembayaran, dan pelacakan pengiriman. Dengan menggunakan sistem penjualan
yang baik, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga yang selanjutnya dapat digunakan
untuk meningkatkan fokus pada strategi pemasaran dan pengembangan bisnis. Selain itu, sistem
penjualan juga dapat membantu dalam mengumpulkan data penjualan yang dapat digunakan
untuk analisis bisnis, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam
era digital ini, sistem penjualan juga dapat diintegrasikan dengan platform online dan media
sosial, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai lebih banyak pelanggan dan
meningkatkan visibilitas merek. Dengan demikian, sistem penjualan memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Penjualan
yang efektif dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan, termasuk:
- Menigkatkan produktivitas dan hasil penjualan yang lebih baik
- Meningkatkan efisiensi kerja para tenaga penjualan
- Meningkatkan ketepatan data penjualan
- Meningkatkan proses pengambilan keputusan
- Meningkatkan kepuasan klien
2.1.2 Sparepart
Stok atau dikenal juga dengan istilah suku cadang seringkali tidak tersedia secara lengkap
di pasaran, melainkan jumlahnya terbatas. Suku cadang ini merupakan komponen yang
digunakan sebagai penopang mesin-mesin dalam produksi suatu produk, sehingga suku cadang
memiliki peran yang sangat penting dalam kelancaran proses produksi di setiap perusahaan
34
manufaktur.
Menurut pendapat Fox, R. C. (2017), suku cadang (sparepart) didefinisikan sebagai
komponen atau bagian dari suatu mesin atau peralatan yang berfungsi untuk menggantikan bagian
yang rusak atau aus sehingga mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara efektif.
Menurut Fox, R. C. (2017), dalam bukunya tentang pengelolaan persediaan, mengemukakan
pengertian suku cadang sebagai berikut: "Suku cadang atau sparepart merupakan suatu peranti
yang mendukung pemerolehan barang-barang yang digunakan untuk peralatan dalam proses
produksi". Menurut pengertian yang disebutkan diatas, komponen penting yang mempengaruhi
kelancaran proses manufaktur dalam suatu perusahaan adalah suku cadang. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa komponen-komponen ini memiliki peran yang signifikan dalam berbagai
kegiatan perusahaan.
Terdapat tiga kategori dalam mengklasifikasikan suku cadang (sparepart) berdasarkan
cara penggunaannya. Menurut pernyataan yang diajukan oleh Fox, R. C. Pada tahun 2017,
terdapat pengelompokkan suku cadang ke dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Suku cadang habis pakai (consumable parts) merupakan suku cadang yang akan terkikis
atau rusak sejalan dengan penggunaannya. Komponen ini tidak mungkin direstorasi atau
diperbaiki, oleh karena itu perlu diganti dengan yang baru.
2. Suku cadang pengganti (replacement parts) merujuk kepada komponen yang dipakai
untuk menggantikan suku cadang yang telah terkikis atau rusak. Suku cadang tersebut
umumnya digunakan untuk melakukan perbaikan pada peralatan yang mengalami
kerusakan, baik itu kerusakan kecil ataupun besar.
3. Suku cadang jaminan (insurance parts) adalah suku cadang yang dijamin oleh perusahaan
asuransi untuk penggantian jika mengalami kerusakan atau hilang karena kecelakaan,
kebakaran, atau bencana alam. Suku cadang jaminan umumnya terdiri dari suku cadang
asli atau suku cadang yang memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh
perusahaan asuransi.
2.1.3 Rancang Bangun
2.1.3.1. Rancang
Perancangan melibatkan proses menggambarkan dan merencanakan aktivitas yang
dilakukan berdasarkan evaluasi sebuah proses operasional perusahaan.
Mulyani, S. (2017) menjelaskan bahwa perancangan atau rancang adalah sekumpulan
langkah-langkah untuk mengubah hasil analisis sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman
yang mendetail. Tujuan dari langkah-langkah perancangan adalah untuk menjelaskan bagaimana
komponen-komponen sistem akan diimplementasikan.
2.1.3.2 Bangun
Berdasarkan Mulyani, S. (2017), pembangunan atau membangun sistem dapat diartikan
sebagai tindakan untuk menciptakan sistem yang baru atau mengubah serta perbaikan sistem yang
telah ada secara totalitas.
35
Dibangun Dalam proses rancang bangun, langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan analisis terhadap kebutuhan dan persyaratan sistem yang akan dibangun. Analisis ini
kemudian dituangkan dalam bentuk gambar sketsa yang menjadi referensi utama dalam
pembangunan sistem tersebut.
2.2 Internet
Menurut Evans, D. (2011), Intranet merupakan kumpulan jaringan komputer lokal yang
mengaplikasikan peranti lunak sebagai penghubung menuju internet serta protokol TCP/IP atau
HTTP. Sebab itu, suatu sistem jaringan intranet memiliki semua kemudahan yang dimiliki oleh
internet seperti surat elektronik, Protokol Transfer Berkas (PTB), dan lain sejenisnya.
Jaringan intranet adalah jaringan internet yang eksklusif milik perusahaan dan tidak dapat
dijangkau dari luar. Sebuah jaringan internal terdiri dari beberapa jaringan komputer lokal yang
terhubung satu sama lain. Lalu, jaringan dalam perusahaan juga mencakup sambungan melalui
satu atau lebih komputer gerbang ke internet global. Intranet memiliki tujuan utama sebagai
media berbagi informasi perusahaan dengan maksud untuk mengatur, mengarahkan, menerbitkan,
serta menyimpan dokumen. Lebih jauh lagi, intranet bisa dimanfaatkan untuk menyokong kerja
kelompok dan telekonferensi.
2.3 Penjualan
2.3.1 Pengertian penjualan
Menurut Pradiani, T. (2017), penjualan adalah aktivitas yang dilakukan oleh penjual
dalam menjual produk atau layanan dengan tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi
tersebut. Penjualan dapat diartikan sebagai proses pengalihan hak kepemilikan atas produk atau
layanan dari penjual kepada pembeli. Penjualan menjadi tahapan krusial dalam operasional suatu
perusahaan, sebab melalui proses ini perusahaan mampu memperoleh keuntungan serta menarik
perhatian pelanggan yang berupaya mencari tahu preferensi konsumen agar dapat menghasilkan
produk yang diinginkan.
2.3.2 Jenis Penjualan
Menurut Pradiani, T. (2017), penjualan bisa dibedakan dan dikenali dari perusahaan,
seperti:
1. Bersinergi melibatkan kerja sama dan kolaborasi antara dua entitas atau individu untuk
mencapai tujuan yang sama. Ini melibatkan penggabungan sumber daya, kemampuan, dan
pengetahuan untuk mencapai hasil yang lebih baik secara bersama-sama. Persatuan ini dapat
memperkuat kemampuan dan efektivitas individu atau entitas yang terlibat, serta memaksimalkan
potensi yang ada. Dalam sinergi, tim atau kelompok bekerja bersama dengan tujuan
mengoptimalkan setiap kontribusi dan menciptakan sinergi atau energi yang kuat yang
menghasilkan hasil yang lebih baik daripada yang mungkin dicapai jika bekerja secara terpisah.
Penjualan langsung adalah metode penjualan dimana barang diperoleh langsung dari pemasok
dan dikirimkan secara langsung kepada pelanggan.
2. "Menggunakan teknologi yang semakin berkembang, kita kini dapat berkomunikasi dengan
36
mudah dan cepat. Internet telah memungkinkan manusia untuk terhubung satu sama lain dari
berbagai belahan dunia. Hal ini membuka peluang baru dalam perdagangan internasional,
pendidikan, dan pertukaran budaya. Namun, kita harus tetap waspada terhadap penyalahgunaan
teknologi dan menjaga privasi kita agar tetap aman. Dengan mengoptimalkan keuntungan dan
meminimalkan risiko, kita dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung
jawab.
2.3.3 Sistem Penjualan
Menurut Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015) Sistem pemasaran adalah sebuah sistem
yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk mengedarkan atau menawarkan produk jualannya
kepada pelanggan. Sistem penjualan ini terdiri dari beragam elemen, mulai dari proses
pemasaran, tenaga kerja, sampai teknologi yang dipergunakan. Sistem penjualan memiliki
beberapa komponen yang penting. Sistem penjualan terdiri dari komponen-komponen yang
beragam, termasuk: Proses menjual, yang mencakup aktivitas mulai dari mencari prospek
pembeli, mengajukan produk, sampai melakukan transaksi penjualan.
Salah satu bentuk pengaturan penjualan yang umum digunakan adalah jenis sistem
penjualan. Sistem penjualan ini mengacu pada organisasi atau metode yang digunakan oleh bisnis
dalam menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Pilihan sistem penjualan dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, termasuk jenis usaha, target pasar, strategi penjualan, dan kebutuhan
pelanggan. Bagian penting dari sistem penjualan adalah proses penjualan, yang melibatkan
langkah-langkah seperti memasarkan produk, menarik minat pelanggan, menyajikan penawaran,
dan menutup penjualan. Dalam pengorganisasian sistem penjualan, perusahaan dapat memilih
antara beberapa jenis sistem penjualan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa
contoh jenis sistem penjualan yang umum digunakan termasuk penjualan langsung, penjualan
melalui pemasok atau distributor, penjualan melalui toko ritel, penjualan online, dan penjualan
melalui agen penjualan. Masing-masing jenis sistem penjualan ini memiliki kelebihan dan
kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh bisnis sebelum memilih yang paling sesuai. Dengan
memilih jenis sistem penjualan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi penjualan,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai hasil penjualan yang lebih baik. Jika kita
mempertimbangkan metode pembayarannya, sistem penjualan bisa diklasifikasikan menjadi dua
kategori, yakni:
Penjualan kontan, adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara seketika oleh pembeli
pada saat transaksi terjadi.
Penjualan kredit adalah jenis penjualan di mana pembeli melakukan pembayaran pada tanggal
yang ditentukan di masa depan.
Tujuan dari sistem penjualan adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
penjualan. Sasaran sistem penjualan ialah untuk meningkatkan kadar penjualan dan keuntungan
syarikat. Menerapkan metode penjualan yang efektif dapat mendukung kemajuan perusahaan
dalam:
37
- Menggenapi sasaran penjualan
- Meningkatkan kepuasan klien dengan meningkatkan kepuasan konsumen.
- Meningkatkan efektivitas penjualan
Manfaat sistem penjualan adalah keuntungan yang diperoleh dari penggunaan suatu
sistem yang dirancang untuk memudahkan proses penjualan suatu produk atau jasa. Sistem
penjualan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti meningkatkan efisiensi,
mengoptimalkan pengelolaan persediaan, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan
pendapatan. Sistem ini dapat mengotomatiskan berbagai tugas seperti penentuan harga,
penghitungan pembayaran, dan pelacakan pengiriman. Dengan menggunakan sistem penjualan
yang baik, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga yang selanjutnya dapat digunakan
untuk meningkatkan fokus pada strategi pemasaran dan pengembangan bisnis. Selain itu, sistem
penjualan juga dapat membantu dalam mengumpulkan data penjualan yang dapat digunakan
untuk analisis bisnis, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam
era digital ini, sistem penjualan juga dapat diintegrasikan dengan platform online dan media
sosial, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai lebih banyak pelanggan dan
meningkatkan visibilitas merek. Dengan demikian, sistem penjualan memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Penjualan
yang efektif dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan, termasuk:
1. Menigkatkan produktivitas dan hasil penjualan yang lebih baik
2. Meningkatkan efisiensi kerja para tenaga penjualan
3. Meningkatkan ketepatan data penjualan
4. Meningkatkan proses pengambilan keputusan
5. Meningkatkan kepuasan klien
2.4 Pengelolaan
Hargiyanto, P. (2011) menyatakan bahwa pengelolaan memiliki makna yang sama dengan
manajemen sehingga pengelolahan diartikan sebagai suatu proses yang membedakan antara
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan dengan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen
atau yang sering disebut pengelolaan umumnya sering terkait dengan kegiatan-kegiatan di dalam
suatu organisasi seperti merencanakan, mengorganisir, mengontrol, mengarahkan, dan
mengawasi. Istilah manajemen berasal dari kata kerja mengelola yang memiliki makna
menangani, memimpin, membimbing, atau mengatur. Beberapa pakar menetapkan definisi bahwa
manajemen adalah suatu proses, yang dapat dijelaskan sebagai upaya yang terorganisir untuk
melaksanakan suatu tugas. Proses ini adalah rangkaian tindakan bertahap, berkelanjutan, dan
saling terkait yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2.5 Sparepart
Stok atau dikenal juga dengan istilah suku cadang seringkali tidak tersedia secara lengkap
di pasaran, melainkan jumlahnya terbatas. Suku cadang ini merupakan komponen yang
38
digunakan sebagai penopang mesin-mesin dalam produksi suatu produk, sehingga suku cadang
memiliki peran yang sangat penting dalam kelancaran proses produksi di setiap perusahaan
manufaktur.
Menurut pendapat Fox, R. C. (2017), suku cadang (sparepart) didefinisikan sebagai
komponen atau bagian dari suatu mesin atau peralatan yang berfungsi untuk menggantikan bagian
yang rusak atau aus sehingga mesin atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara efektif.
Menurut Fox, R. C. (2017), dalam bukunya tentang pengelolaan persediaan, mengemukakan
pengertian suku cadang sebagai berikut: "Suku cadang atau sparepart merupakan suatu peranti
yang mendukung pemerolehan barang-barang yang digunakan untuk peralatan dalam proses
produksi". Menurut pengertian yang disebutkan diatas, komponen penting yang mempengaruhi
kelancaran proses manufaktur dalam suatu perusahaan adalah suku cadang. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa komponen-komponen ini memiliki peran yang signifikan dalam berbagai
kegiatan perusahaan.
Terdapat tiga kategori dalam mengklasifikasikan suku cadang (sparepart) berdasarkan
cara penggunaannya. Menurut pernyataan yang diajukan oleh Fox, R. C. Pada tahun 2017,
terdapat pengelompokkan suku cadang ke dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Suku cadang habis pakai (consumable parts) merupakan suku cadang yang akan
terkikis atau rusak sejalan dengan penggunaannya. Komponen ini tidak mungkin
direstorasi atau diperbaiki, oleh karena itu perlu diganti dengan yang baru.
2. Suku cadang pengganti (replacement parts) merujuk kepada komponen yang dipakai
untuk menggantikan suku cadang yang telah terkikis atau rusak. Suku cadang tersebut
umumnya digunakan untuk melakukan perbaikan pada peralatan yang mengalami
kerusakan, baik itu kerusakan kecil ataupun besar.
3. Suku cadang jaminan (insurance parts) adalah suku cadang yang dijamin oleh
perusahaan asuransi untuk penggantian jika mengalami kerusakan atau hilang karena
kecelakaan, kebakaran, atau bencana alam. Suku cadang jaminan umumnya terdiri
dari suku cadang asli atau suku cadang yang memenuhi persyaratan kualitas yang
ditetapkan oleh perusahaan asuransi.
2.6 Penggajian
Gaji adalah uang yang diberikan kepada karyawan yang bertanggung jawab atas tugas-
tugas administratif dan manajerial yang umumnya ditetapkan setiap bulannya. Sementara gaji
adalah kompensasi yang diberikan kepada pekerja yang melakukan tugas fisik yang berat dan
lebih mengandalkan kekuatan tubuh, besaran pembayaran gaji biasanya ditetapkan per harinya
atau berdasarkan jumlah pekerjaan yang selesai.
Menurut Andini, R. (2006), pendapatan adalah pembayaran atau penghargaan moneter
yang diberikan kepada individu secara rutin sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan.
Sementara itu, gaji adalah bentuk imbalan yang diberikan kepada seseorang secara berkala untuk
membalas jasa yang telah mereka berikan. Di sisi lain, upah adalah kompensasi yang diberikan
39
sebagai imbalan atas jasa atau penggunaan sesuatu. Definisi gaji umumnya terkait dengan
pembayaran kepada pekerja setiap jamnya.
Sewajarnya, upah adalah bentuk kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan yang memiliki posisi manajerial, dan diberikan secara rutin setiap bulan. Sementara
penggajian merupakan kompensasi atas pemberian layanan yang dilaksanakan oleh pekerja
pelaksana (buruh) pada umumnya diberikan berdasarkan hari kerja, waktu kerja, atau volume
produk yang dihasilkan oleh pekerja.
Andini, R. (2006) menjelaskan bahwa dalam sebuah perusahaan, terdapat beberapa
komponen biaya dan upah yang secara keseluruhan disebut sebagai biaya tenaga kerja. Elemen-
elemen pendapatan dan penggajian seperti yang tercantum di bawah ini:
a. Gaji pokok adalah salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh pegawai dari
perusahaan. Gaji dasar ialah penghargaan awal yang dibayarkan pada pekerja sesuai
dengan level atau tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Gaji dasar yang ditentukan
didasarkan pada persetujuan antara perusahaan serta pekerja.
b. Premi merupakan jumlah dana yang wajib diserahkan oleh pelanggan tertanggung kepada
badan perusahaan asuransi. Biaya premi memiliki peranan utama dalam industri asuransi,
karena berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan asuransi untuk memenuhi
kewajiban membayar ganti rugi kepada nasabah yang menghadapi risiko.
c. Bonus merupakan pemberian tambahan yang diterima oleh para pekerja di samping gaji
atau upah utama sebagai bentuk penghargaan atau motivasi; penggajian, pembayaran
tambahan yang diterima oleh para pekerja. Insentif dapat diberikan sebagai bentuk
apresiasi atas pencapaian target-target khusus yang telah ditetapkan oleh perusahaan, atau
sebagai pengakuan terhadap dedikasinya kepada perusahaan.
40
BAB III
A. Proses
1. Data Pelanggan
nomor telepon.
Berisi informasi tentang data jenis layanan. Meliputi ringan, sedang dan
berat.
4. Data Pegawai
Berisi informasi data pegawai antara lain nama, alamat, dan nomor telepon.
5. Data Pengaduan
tugas
Kasir memasukkan nama pelanggan, alamat, nomor telepon dan nomor KTP. Sistem akan
menyimpan data pelanggan pada tabel Pelanggan.
50
2. System Flow Proses Pembuatan Master karyawan
Berbasis Mobile
Diagram tingkat proses berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi
dalam siklus pengembangan sistem berbasis fungsi. Tujuan dari diagram langkah
Berbasis Mobile
Berdasarkan CDM yang ada, PDM dapat dibuat. PDM aplikasi pengelolaan
bengkel D3 JAYA MANDIRI ini berisi sembilan belas tabel yaitu tabel pelanggan, tabel
karyawan, tabel lokasi, tabel servis awal, tabel suku cadang servis, tabel transaksi servis,
transaksi, lembar persetujuan servis, lembar transaksi suku cadang, lembar suku cadang.
PDM merupakan aplikasi mobile untuk pencatatan jasa perawatan dan penjualan suku
cadang sepeda motor.
Gambar 4.16 PDM Aplikasi Pengolaan Bengkel D3 JAYA MANDIRI
Berbasis Mobile
1. Customer
Foreign Key : -
Tabel 4.17 Struktur Tabel Customer
2. Pegawai
Foreign Key :-
4. Sparepart
Nama Tabel : SPAREPART
5. Service Awal
Nama Tabel : SERVICE AWAL
Fungsi : Untuk menyimpan data Service Awal
Primary Key : No Service
Foreign Key : ID Customer
Tabel 4.21 Struktur Tabel Service Awal
6. Approve Service
Nama Tabel : APPROVE SERVICE
Fungsi : Untuk menyimpan data Approve Service
Primary Key : NO_SPK
Foreign Key : ID_PEGAWAI
Tabel 4.22 Struktur Tabel Approve Service
7. Jasa Service
Nama Tabel : JASA SERVICE
Fungsi : Untuk menyimpan data Jasa Service berdasarkan jenis
service
Primary Key : ID_JASA_SERVICE
Foreign Key : ID_PEGAWAI
Tabel 4.23 Struktur Tabel Jasa Service
8. Transaksi
Nama Tabel : TRANSAKSI
Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi
Primary Key : ID
Foreign Key : ID_TS
Tabel 4.24 Struktur Tabel Database Transaksi
9. Transaksi Sparepart
Nama Tabel : TRANSAKSI_SPAREPART
Fungsi : Untuk menyimpan data Transaksi Sparepart
Primary Key : ID_TS
Foreign Key : ID_PEGAWAI, ID_SPAREPART
Tabel 4.25 Struktur Tabel Transaksi Sparepart
advisor
Gambar 4.28 Desain Interface Menu Utama
4.2.3.3 Desain Interface Master Customer
Formulir pelanggan berfungsi untuk memproses data pelanggan, seperti
backup. Rancang formulir pelanggan utama
Gambar 4.29 Desain Interface Master Customer
4.2.3.4 Desain Interface Master Sparepart
Bentuk mekanis yang menangani data tambahan, seperti penyimpanan. Desain
model suku cadang utama
memasukan tanggal.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap aplikasi yang dilaksanakan sesuai tujuan, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
- Merancang aplikasi manajemen bengkel D3 JAYA MANDIRI yang
membantu mengotomatisasi interaksi antara kasir dan kepala mekanik
dengan mengimplementasikan proses penjualan dan servis suku cadang.
- Rancangan aplikasi yang telah dibuat merupakan solusi untuk bengkel D3
Jaya Mandiri terhadap permasalahan proses bisnis yang berjalan.
- Pemilik juga dapat melihat laporan penjualan suku cadang dan laporan
servis yang dilakukan oleh mekanik serta pendapatan mekanik
- Hasil rancangan aplikasi dapat digunakan oleh bengkel untuk membuat
beberapa laporan seperti laporan penjualan dan laporan servis.
- Aplikasi ini juga memfasilitasi registrasi untuk mencatat riwayat
pelayanan yang dilakukan pelanggan.
- Hasil rancangan juga menyediakan fitur registrasi yang bertujuan untuk
mencatat Riwayat pelanggan dalam bertransaksi.
5.2 Saran
Berdasarkan penjelasan sistem aplikasi yang telah dibuat, maka saran pengembangan
sistem ini dapat diberikan sebagai berikut.
- Rancangan yang diusulkan masih terbatas pada beberapa fitur, selanjutnya
untuk implementasi aplikasi ini perlu mendapatkan evaluasi dan
persetujuan dari pemilik.
- Untuk melengkapi rancangan aplikasi diperlukan beberapa data
pendukung dan analisis lebih lanjut.
- Form login masih kurang dan perlu perbaikan lebih lanjut.
- Sistem dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur dan
menu tambahan untuk lebih mendukung proses servis sepeda motor dan
registrasi penjualan suku cadang.
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta.
95