Pengelolaan bahan pakan padat & cair

Pada Pabrik Pakan

(Penyimpanan & Pengendalian hama)

OLEH:
Prof. Dr. Ir. BAMBANG WHEP, MS, M.AgrSc., IPU
ASAL BAHAN PAKAN:
1. BAHAN NABATI (PADAT & CAIR).
PADAT:
biji2an (hasil ikutan olahan padi: dedak, bekatul), shorgum, jagung,
gandum dan (hasil ikuitannya white polar, brand polard), kacang2an
(bungkil kedelai, kc hijau) dan hasil ikutannya, hijauan, jerami, onggok, ubi
kayu, bungkil kelapa, bungkil sawit, limbah kulit kacang, janggel jagung,
daun jagung,

CAIR: MOLASSES/TETES (HASIL IKUTAN PABRIK TEBU), CPO,

minyak kedele

2. BAHAN HEWANI (PADAT & CAIR).

PADAT: mbm, mpm, tepung ikan, tepung tulang
CAIR : minyak ikan
CORN-SOY BASED POULTRY DIETS

No. BAHAN BAKU PENGGUNAAN (%) ASAL

BAHAN
BAKU
1. Jagung 45,0 LOKAL
2. SBM 25 IMPOR
3. BEKATUL 5,0 LOKAL
4 CPO 5,0 LOKAL
5. BUNGKIL INTI SAWIT 4,0 LOKAL
6. MINERAL, VITAMIN, dll 5,0 LOKAL
7. DDGS 2,0 IMPOR
8. MBM 4,0 IMPOR
9. CGM 5,0 IMPOR
Sumber: GPMT, 2021
CATATAN: LOKAL (64%) dan IMPOR (36%)
 TREND HARGA BAHAN PAKAN SOYBEAN MEAL (SBM) DAN MEAT
BONE MEAL (MBM) Tahun 2021
Bulan Soybean Meal (SBM) MEAT BONE MEAL (MBM)
IDR/Kg IDR/kg
Januari 8.000 9.350
Februari 8.500 10.225
Maret 8.400 10.800
April 8.400 9.400
Mei 7.200 9.100
Juni 7.450 9.000
Juli 7.700 9.000
Agustus 7.200 9.000
September 7.400 9.000
Oktober 7.600 9.000
November 7.200 9.100
Sumber : GPMT, 2021
PERLU SELEKSI KETAT:
PENGADAAN BAHAN PAKAN→ PAKAN

1. BAHAN PAKAN NABATI

Kadar biji-bijian saat panen berkisar
20 -30%

Bila disimpan→ rusak

perlu diturunkan KA 15%
SECARA UMUM PENYEBAB
PENURUNAN MUTU:
a. KERUSAKAN BIOLOGIS
b. KERUSAKAN MIKROBIOLOGIS
c. PENCEMARAN DAN PEMALSUAN
• PENURUNAN MUTU SELAMA PENYIMPANAN, UMUMNYA:
KERUSAKAN BIOLOGI →
HAMA (SERANGGA, TIKUS, BURUNG
LIAR)

CARA PENCEGAHAN SERANGGA:

1) KEBERSIHAN GUDANG
2) PENGEMASAN
3) INSEKTISIDA
4) PENGERINGAN: TRADISIONAL, OVEN)

CARA PENCEGAHAN TIKUS:

1) MENANGKAP ATAU MEMBUNUH TIKUS:
a. Tanpa racun: perangkap, umpan, penyemprotan dengan
gas atau pelihara kucing)
b. Dengan racun
c. PERBAIKAN GUDANG / LUMBUNG
KERUSAKAN MIKROBIOLOGI:

MIKROBA PERUSAK BIJI-BIJIAN:

KAPANG (FUNGI)
KAPANG PHYCOMYCETES
ORDO Mucorales (muncul
pada biji-bijian/kacang2an)
KAPANG Aspergillus flavus : pada
kacang tanah maupun bungkilnya
CARA PENCEGAHAN KERUSAKAN MIKROBIOLOGI
1. MENCEGAH KONTAMINASI

2. MENCEGAH PERTUMBUHAN MIKROBIA

1. MENCEGAH KONTAMINASI
(PENCEMARAN), dg. Cara
a. Sortasi atau pemilihan bahan-
bahan yg. rusak
b. Pembersihan (“trimming):
membuang bagian-bagian yg.
Tidak berguna
c. Pengemasan, setelah sortasi &
trimming sebaiknya dikemas
2. MENCEGAH PERTUMBUHAN
MIKROBIA

CARA:
a. PENGATURAN KADAR AIR BAHAN
( KA= 15%)
b. PENGATURAN KADAR OKSIGEN
c. PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET
 ALIRAN KOMODITAS
(BAHAN BAKU/PAKAN JADI)
PRODUSEN / PETANI

BHN BAKU

PENGUMPUL/
SUPLYER PABRIK PAKAN
BAHAN BAKU
BHN. BAKU

DISTRIBUTOR/
PAKAN JADI
PENGEKSPOR
BAHAN BAKU/
PAKAN JADI
AGEN / KONSUMEN/
PAKAN JADI PETERNAK
PENGECER
 FAKTOR PENTING DALAM PENGENDALIAN
MUTU SELAMA DISTRIBUSI

1) SIFAT BAHAN/KOMODITAS
2) LINGKUNGAN
3) WADAH / PENGEMAS
4) MANUSIA
 1) SIFAT BAHAN

BAHAN PAKAN BIJI2 AN TIDAK MUDAH

RUSAK
KERUSAKAN MEKANIS SELAMA
TRANSPORTASI: SERING (ANTAR
PENGEMAS, ANTAR PENGEMAS DENGAN
ALAT PENGANGKUT
 CARA PENCEGAHAN

• 1) BANTALAN
• 2) WADAH TAHAN TEKANAN
 2) LINGKUNGAN

A. FISIK (SUHU & KELEMBABAN SEKELILING)

B. BIOTIK ( HAMA pada media alat pengankut)

 3) WADAH / PENGEMAS

• FUNGSI: PELINDUNG
• Tidak lebih berat & mahal dibanding
komoditi yg dikemas
 4) MANUSIA

PENGETAHUAN, KETRAMPILAN, SIKAP

→ PENENTU BAIK BURUK
PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKU
 KONTROL INVENTARISASI BHN BAKU
SAAT DISTRIBUSI DARI
: 1) PABRIK KE KONSUMEN
2) PRODUSEN BHN BAKU KE PABRIK

1) LOKASI GEOGRAFIS DARI SUPPLIER

2) ALAT TRANSPORTASI
3) WAKTU TRANSIT
4) TANGGAL TIBA
 UPAYA PENCEGAHAN KERUSAKAN
SELAMA HANDLING

• 1) PILIH ALAT SESUAI BENTUK/SIFAT KOMODITI

(MUDAH TIDAKNYA MENGALAMI KERUSAKAN)
• MENGUSAHAKAN AGAR KOMODITI TIDAK LECET,
MEMAR & TERHIMPIT
 PERALATAN PEMINDAHAN

• 1) PEMINDAHAN MANUAL (SKOP,

KERETA DORONG)

• 2) PEMINDAHAN MEKANIS
(CONVEYOR, FORKLIFT)
Penyebab penurunan mutu akibat
bahan pencemar dan pemalsu
METODE UNTUK MELIHAT ADANYA
PENCEMARAN ATAU PEMALSUAN:
1. UJI ORGANOLEPTIK (ada tidaknya biji
rusak)
2. UJI KIMIAWI (ada tidaknya aflatoxin)
BAHAN PAKAN BIJI-BIJIAN BIASANYA
DALAM BENTUK TEPUNG:
- TEPUNG JAGUNG
- BEKATUL
- DEDAK
- BUNGKIL KEDELAI, DAN lain-lain

KERUSAKAN BAHAN PAKAN BIJI-BIJIAN

a.l:
1. Kerusakan fisik (bahan menggumpal
akibat menyerap air dari lingkungan)
2. Kerusakan mikrobiologi ( tumbuh
jamur)
3. Kerusakan kimiawi ( ketengikan)

BAHAN BERBENTUK TEPUNG SERING

DIPALSUKAN,
CONTOH:
BEKATUL DICAMPUR DENGAN SEKAM
DIGILING → PERLU UJI FISIK ATAU
KIMIAWI.
HIJAUAN: DAUN-DAUNAN (RAMBANAN),
RUMPUT-RUMPUTAN, UMBI-UMBIAN
TERMASUK BAHAN MUDAH RUSAK BILA
TIDAK DITANGANI SEMESTINYA,
KERUSAKAN YANG UMUM PADA BAHAN
HIJAUAN ADALAH KEBUSUKAN AKIBAT
MIKROORGANISMA.

CARA PENANGGULANGANNYA:
1. DENGAN PENGAWETAN (PENGERINGAN)
DIBUAT HAY
2. DIBUAT SILASE (PENGAWETAN ASAM)
 BAHAN PAKAN NABATI JUGA
MENGANDUNG SENYAWA BERACUN,
YANG DAPAT BERASAL DARI:
A. SECARA ALAMIAH ADA DALAM BHN
B. SENYAWA RACUN DARI MIKROBIA

PENANGANANNYA:
PERLU PENURUNAN KADAR RACUN →
MUTU MENINGKAT
 A. SENYAWA BERACUN SECARA
ALAMIAH TERDAPAT DALAM BAHAN:
1. RUMPUT BENGGALA MENGANDUNG BIOKANIN A
2. CROTALARIA : MONOKROTALINA
1&2 DAPAT DITURUNKAN KADAR RACUNNYA DENGAN PEMANASAN
(PELAYUAN)
3. UBI KAYU: GLIKOSIDA SIANOGENIK (SENYAWA LINAMARIN)
MENGHASILKAN HCN (KADAR HCN 50 mg/kg). CARA MENURUNKAN HCN:
PENGOLAHAN DIKUPAS DULU SEBELUM DIKERINGKAN, DIFERMENTASI,
DIKERINGKAN MENJADI GAPLEK
4. LAMTORO, BIJI &DAUN MENGANDUNG MEMOSIN. CARA MENURUNKAN
KADAR MEMOSIN: PERENDAMAN, FERMENTASI
5. TEPUNG BIJI KAPAS, MENGANDUNG PIGMEN GOSIPOL
6. BIJI SORGHUM, MENGANDUNG ANTI NUTRISI TANNIN (0,4-3,6 %) DAN
GLUKOSIDA SIANOGENAT. CARA MENURUNKAN:
a. PERLAKUAN MEKANIS: PENYOSOHAN, b. PERLAKUAN FISIK
(PENGUKUSAN, PERENDAMAN, PERKECAMBAHAN); b. PERLAKUAN
KIMIAWI (PERENDAMAN BIJI SORGHUN DALAM NaOH; NH4OH dan HCl; c.
PERLAKUAN BIOLOGI (JASA MIKROORGANISME UN TUK MELAKUKAN
FERMENTASI.
7. BIJI KEDELAI, MENGANDUNG ZAT ANTINUTRISI : ANTI TRIPSIN
b. SENYAWA RACUN DARI MIKROBIA

MIKOTOKSIN : DIPRODUKSI OLEH

KAPANG ATAU JAMUR. CONTOH
MIKOTOKSIN: AFLATOKSIN,
SENYAWA BERACUN YANG
DIPRODUKSI OLEH ASPERGILLUS
FLAVUS. Substrat yang paling
disukai adalah kacang tanah atau
bungkil kacang tanah, jagung, biji
kapas, yang tersimpan lama
 2. BAHAN PAKAN HEWANI

1. TEPUNG IKAN
2. MBM
3. MPM
KERUSAKAN YANG SERING TERJADI PADA
MBM, MPM, TEPUNG IKAN:

- KERUSAKAN KIMIAWI ( KETENGIKAN)

- KERUSAKAN FISIK (MENGGUMPAL)

CARA PENCEGAHAN:
- MENAMBAH ANTIOKSIDAN: butilatet
hidroksi anisol (BHA),
butilatet hidroksi toluene (BHT), atau
bahan antioksidan alami misalnya Vitamin C
- PENGEMASAN YANG BAIK
BAHAN PAKAN YANG MUTUNYA BAIK?

BAHAN PAKAN YANG MUTUNYA SAMA

DENGAN MUTU STANDAR YANG ADA

BILA TERJADI PENYIMPANGAN, TIDAK

MENYEBABKAN PERGESERAN MUTU
CARA PENGENDALIAN MUTU
BAHAN PAKAN TERSEBUT:
A. PEMERIKSAAN VISUAL: BAU, WARNA,
ADA TIDAKNYA JAMUR. ADA TIDAKNYA
BENDA ASING (MELIMBANG DALAM AIR
ATAU MENGAYAK), KESERAGAMAN
UKURAN PARTIKEL, ADA TIDAKNYA
INSEKTA.
UNTUK BAHAN2 TERKEMAS, PERLU
DIAMATI FLEK-FLEK PADA KARUNG,
JAMUR, BOCOR, KEJELASAN LABEL,
PENGERASAN, dll.
B. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS: ANALISIS
KUALITATIF & KUANTITATIF

- ANALISIS KUALITATIF, IDENTIFIKASI & EVALUASI:

ADA BENDA ASING ATAI TIDAK.
- ANALISIS KUANTITATIF: PENGUKURAN
KONTAMINAN, LANGKAHNYA:
a. PEMISAHAN MASING-MASING KOMPONEN, KMD
DITIMBANG UNTUK KETAHUI JUMLAH PER
KOMPONEN
b. MEMBANDINGKAN BAHAN (YANG DIDUGA
TERCAMPUR) YG DIPERIKSA DENGAN SUATU
SERI CAMPURAN BAHAN YANG DIKETAHUI.
PERLU UJI LANJUT KIMIAWI: ANLISIS PROKSIMAT
C. ANALISIS KOMPONEN OBAT,
VITAMIN, ADDITIVE
3. BAHAN BERBENTUK CAIR:
MOLASES, FISH SOLUBLE

PENANGANAN BHN BENTUK CAIR:

PENYIMPANAN DALAM WADAH YG
TIDAK BERKARAT ( BHN STAINLESS
STEEL)
 PENGENDALIAN MUTU PRODUK SELAMA
PENYIMPANAN
MAKSUD PM PAKAN JADI:

UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS PAKAN

JADI / HASIL OLAHAN AGAR TIDAK MENGALAMI
PENURUNAN MUTU SELAMA PROSES
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI SAMPAI
KONSUMEN
 BEBERAPA POIN YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM RANGKA PM TERSEBUT:

1. PEMERIKSAAN KUALITAS PAKAN JADI,

maksud pemeriksaan kualitas produk: untuk
mendapatkan kepastian atas kesesuaian hasil
dengan formulasi dan tujuan proses yang telah
ditetapkan. Mencakup: homogenitas
campuran, performans fisik, kandungan nutrisi,
cemaran ada/tidak, dll
2. PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN
SISTEM PELABELAN DAN PENGEMASAN,
maksud:
a. untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan
yang mungkin terjadi pasca processing,
b. Sebagai dasar informasi dan penjaminan mutu
pabrik atas produk yang dipasarkan, Label ini
memuat tentang nama produk, komposisi
produk, produsen, kuantitas, manfaat produk
3. PENGENDALIAN RUANG PENYIMPANAN
(SUHU DAN KELEMBABAN)
SUHU & KELEMBABAN TERLALU TINGGI →
TUMBUH JAMUR,
SUHU & KELEMBABAN TERLALU RENDAH
→ PRODUK YANG DISIMPAN TERLALU
KERING ATAU MEMPENGARUHI
PERFORMANS FISIK
4. PENGATURAN SISTEM PERGUDANGAN
Menyangkut: sistem penyimpanan
digudang, meliputi alat, cara penimbunan
(FIFO, LIFO, all in all out )

5. PENGATURAN DAN PENGAWASAN

SISTEM DISTRIBUSI DAN
TRANSPORTASI
 PENINGKATAN KETRAMPILAN DAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
BEBERAPA HAL YANG DIPERLUKAN DALAM MENDUKUNG
KEBERHASILAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK TERKAIT
DENGAN SDM:
1. PERAN OPERATOR YANG TRAMPIL DAN TERLATIH
2. MENGUASAI SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN ATAS
KEGIATAN YANG DILAKUKAN DAN MENJADI TANGGUNG
JAWABNYA
3. OPERATOR MAMPU MENGUASAI SISTEM OPERASI ALAT YANG
DIHADAPI
4. OPERATOR PEKA TERHADAP DETAIL PERUBAHAN FUNGSI DAN
SISTEM OPERASI ALAT
5. SEGERA MELAKUKAN TINDAKAN SEMENTARA UNTUK
MENGATASI PERMASALAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL SECARA
MENDADAK
6. OPERATOR SELALU MENINGKATKAN KEPEKAAN DALAM
PENGAWASAN PROSES DAN PRODUK