Anda di halaman 1dari 91

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE PEMESANAN

PEMERIKSAAN PADA LABORATORIUM KLINIK BERBASIS IOS


DAN ANDROID MENGGUNAKAN FRAMEWORK REACT NATIVE

SKRIPSI

Oleh

Hizrawan Dwi Oka 2201860683

COMPUTER SCIENCE PROGRAM


BINUS ONLINE LEARNING
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA
2020
RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE PEMESANAN
PEMERIKSAAN PADA LABORATORIUM KLINIK BERBASIS IOS
DAN ANDROID MENGGUNAKAN FRAMEWORK REACT NATIVE

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk gelar kesarjanaan pada Program
Studi Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh

Hizrawan Dwi Oka 2201860683

COMPUTER SCIENCE PROGRAM


BINUS ONLINE LEARNING
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA
2020

ii
PERNYATAAN KESIAPAN SKRIPSI UNTUK UJIAN PENDADARAN

Pernyataan Penyusunan Skripsi

Saya, Hizrawan Dwi Oka,


dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE PEMESANAN PEMERIKSAAN


PADA LABORATORIUM KLINIK BERBASIS IOS DAN ANDROID
MENGGUNAKAN FRAMEWORK REACT NATIVE

adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Hizrawan Dwi Oka


2201860683

Disetujui oleh Pembimbing


Saya setuju Skripsi tersebut layak diajukan untuk Ujian Pendadaran

Dr. Suharjito, S.Si., MT Jakarta, 01 Oktober 2020


D2346

iii
RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE PEMESANAN PEMERIKSAAN PADA
LABORATORIUM KLINIK BERBASIS IOS DAN ANDROID MENGGUNAKAN
FRAMEWORK REACT NATIVE

SKRIPSI
Disusun Oleh

Hizrawan Dwi Oka


2201860683

Disetujui Oleh :

Pembimbing dan Head of Program

Dr. Suharjito, S.Si., MT.


D2346

COMPUTER SCIENCE PROGRAM


BINUS ONLINE LEARNING
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

JAKARTA
2020

iv
PERNYATAAN

Dengan ini saya,


Nama : Hizrawan Dwi Oka
NIM : 2201860683
Judul Skripsi : Rancang Bangun Aplikasi Mobile Pemesanan
Pemeriksaan Pada Laboratorium Klinik Berbasis Ios
Dan Android Menggunakan Framework React Native

Memberikan kepada Universitas Bina Nusantara hak non-eksklusif untuk menyimpan,


memperbanyak, dan menyebarluaskan Skripsi karya saya, secara keseluruhan atau
hanya sebagian atau hanya ringkasannya saja, dalam bentuk format tercetak dan atau
elektronik.

Menyatakan bahwa saya, akan mempertahankan hak eksklusif saya, untuk


menggunakan seluruh atau sebagian isi Skripsi saya, guna pengembangan karya di
masa depan, misalnya bentuk artikel, buku, perangkat lunak, ataupun sistem informasi.

Jakarta, 01 November 2020

Hizrawan Dwi Oka Dr. Suharjito, S.Si., MT


2201860683 D2346

v
SURAT PERNYATAAN

Saya, yang bertanda tangan dibawah ini :

Nim : 2201860683
Nama : Hizrawan Dwi Oka
Program – Program Studi : Binus Online Learning – Computer Science

Dengan ini menyatakan bahwa karya yang berjudul :


Rancang Bangun Aplikasi Mobile Pemesanan Pemeriksaan Pada Laboratorium
Klinik Berbasis Ios Dan Android Menggunakan Framework React Native

Dibawah bimbingan deosen :


D…. - Dr. Suharjito, S.Si., M

Telah dijadikan sebagai Skripsi pada Program Studi di Universitas Bina Nusantara dan
telah diuji pada semester Ganjil tahun 2020/2021, disetujui untuk dielaborasi dan
diajukan bersama-sama sebagai publikasi internasional, dengan ketentuan:
Hizrawan Dwi Oka sebagai Penulis Pertama sekaligus merupakan pemegang hak cipta
atas publikasi internasional tersebut.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, 01 November 2020

Hizrawan Dwi Oka Dr. Suharjito, S.Si., MT


2201860683 D2346

vi
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Computer Science Study Program


Binus Online Learning
Skripsi Sarjana Komputer
Semester Ganjil 2020/2021

RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE PEMESANAN PEMERIKSAAN PADA


LABORATORIUM KLINIK BERBASIS IOS DAN ANDROID MENGGUNAKAN
FRAMEWORK REACT NATIVE

Hizrawan Dwi Oka 2201860683

ABSTRACT
The purpose of this study is to produce an application that can simplify the process of
ordering examinations in clinical laboratories. This application is made in the form of
a mobile application. This mobile application can run on the Android and IOS
operating system. By using this application, users can view a list of laboratories and
examinations available. In addition, users can view the results and schedule of
examinations. Application development starts from the process of extracting needs,
defining requirements, the development process, testing, and also evaluation. The
development process itself runs with the waterfall method. The collection of
evaluation data was done by distributing the final questionnaire. From the evaluation
results, it is concluded that the application developed has successfully fulfilled all the
requirements.
Keywords: Mobile application, website application, e-commerce, event organizing

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat
mempermudah proses pemesanan pemeriksaan di laboratorium klinik. Aplikasi ini
dibuat dalam bentuk aplikasi mobile. Aplikasi mobile ini dapat dijalankan pada
operating system Android dan juga IOS. Dengan menggunakan aplikasi ini, user dapat
melihat daftar laboratorium dan pemeriksaan yang tersedia. Selain itu user dapat
melihat hasil dan jadwal pemeriksaan. Pengembangan aplikasi dimulai dari proses
penggalian kebutuhan, penjabaran requirement, proses development, testing, dan juga
evaluasi. Proses development sendiri berjalan dengan metode waterfall. Pengumpulan
data evaluasi dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner akhir. Dari hasil evaluasi,
disimpulkan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah berhasil memenuhi semua
requirement.
Kata Kunci : React Native, Laboratorium, iOS, Android, Aplikasi Mobile, Klinik

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat,
rahmat, dan penyertaan-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ‘Rancang Bangun Aplikasi Mobile
Pemesanan Pemeriksaan Pada Laboratorium Klinik Berbasis Ios Dan Android
Menggunakan Framework React Native’ sebagai syarat untuk menyelesaikan Program
Sarjana (S1) pada Fakultas Teknik Informatika Universitas Bina Nusantara.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak hambatan
dan rintangan yang dihadapi namun dapat dilalui berkat adanya bimbingan, bantuan,
dan dukungan dari berbagai pihak baik secara moral maupun material. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. selaku Rektor Universitas Bina
Nusantara.
2. Bapak Agus Putranto, S.Kom., M.T., M.Sc. selaku Director Universitas Bina
Nusantara.
3. Bapak Bambang Dwi Wijanarko, S.Si., M.Kom. selaku Academic &
Program Senior Manager BINUS online learning.
4. Bapak Dr. Suharjito, S.Si., MT. selaku Head of Computer Science Study
Program dan selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan selama penyusunan skripsi.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
proyek dan penulisan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu penulis
memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Akhir kata, semoga
skripsi ini bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai aplikasi anonim berbasis
mobile, dan penulis mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak.

Bandung, 30 Oktober 2020

Hizrawan Dwi Oka

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i


HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ………....................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI.......................................... v
ABSTRAK................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 2
1.3 Hipotesis ………………………………………………………………………... 2
1.4 Ruang Lingkup …………………………………………………………………. 3
1.5 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………….. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………... 4
2.1 Metode Pengemabangan Software Waterfall ……………………………………4
2.2 UML……………………………………………………………….……………. 5
2.3 Testing …………………………………………………………….…………... 10
2.4 Black Box Testing …………………………………………………………….. 11
2.5 Laboratorium Klinik …………………………………………………………... 11
2.6 React Native …………………………………………………………….……... 12
2.7 Redux …………………………………………………………….……………. 13
2.8 Studi Literatur …………………………………………………………….…… 15
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………... 17
3.1 Metode Penelitian ………………………………..……….……………...……. 17
3.2 Analisis ……………………………………………………………………….. 18
3.3 Metode Perancangan …………………………………………..………………. 27
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...…….…………………………………... 52
4.1 Spesifikasi sistem ………………………………………………………...……. 52
4.2 Prosedur Penggunaan Aplikasi …………………………………………….….. 52
4.3 Evaluasi …………………………………………………………….……….…. 60
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN …....…….…………………………………... 73
5.1 Simpulan …………………………………………………………….……….... 73
5.2 Saran …………………………………………………………….…………….. 73
DAFTAR PUSTAKA ……………..…....…….…………………………………... 74
LAMPIRAN …………………………....…….…………………………………... L1

ix
DAFTAR TABEL

3.1 Perbandingan Aplikasi sejenis ………………………………………………. 20


3.2 Use Case Manage Account ………………………………………………….. 34
3.3 Use Case Login …………………………………………………………….... 34
3.4 Use Case Manage Profile ……………………………………………………. 35
3.5 Use Case View Lab List …………………………………………………...… 36
3.6 Use Case View Lab order List …………………………………………..…… 36
3.7 Use Case manage Cart ……………………………………………………….. 37
3.8 Use Case Add Cart …………………………………………………………… 37
3.9 Use Case View Cart ………………………………………………………….. 38
3.10 Use Case Delete Cart ………………………………………………………… 38
3.11 Use Case Edit Cart …………………………………………………………… 39
3.12 Use Case Place Order ………………………………………………………... 40
3.13 Use Case View Schedule …………………………………………………….. 40
3.14 Use Case View Result ………………………………………………………... 41
3.15 Use Case Manage lab Order …………………………………………………. 41
3.16 Use Case Delete Lab Order ………………………………………………….. 42
3.17 Use Case Add Lab Order …………………………………………………….. 42
3.18 Use Case Edit Lab Order …………………………………………………….. 43
4.1 Pertanyaan Evaluasi User ……………………………………………………. 64

x
DAFTAR GAMBAR

1.1 Perbandingan mobile OS ………….………………………….……….………. 2


2.1 Tahap-tahap dalam metode waterfall ……………………………….………... 4
2.2 Contoh Use Case Diagram ………………………………………….………… 6
2.3 Contoh Activity Diagram ………………………………………….………….. 7
2.4 Contoh Class Diagram…………………………………………….…………… 8
2.5 Contoh sequence Diagram………………………………………………………9
2.6 Contoh ERD……………………………………………………………………10
2.7 Blackbox testing…………………………………………………………….…11
2.8 Cara kerja react native…………………………………………………………13
2.9 Redux…………………………………………………………………….……13
2.10 Alur kerja redux………………………………………………………….……14
3.1 Metodologi penelitian ……………………………………………….....……17
3.2 Aplikasi beranda cito………………………………………….………………19
3.3 Aplikasi mobile prodia……………………………….………………..………19
3.4 Aplikasi Mobile ceklab……………………………….…………………….…20
3.5 System Flow Penerimaan pasien……………………...………………………21
3.6 System Flow Pemeriksaan………………………….…………………………22
3.7 Hasil Kuesioner………………………………………..………………………23
3.8 Hasil Kuesioner………………………………………..………………………24
3.9 Hasil Kuesioner………………………………………..………………………24
3.10 Hasil Kuesioner………………………………………..………………………25
3.11 Hasil Kuesioner…………………………………………..……………………25
3.12 Hasil Kuesioner…………………………………………….….………………26
3.13 Struktur Aplikasi………………………………………………………………27
3.14 Arsitektur Aplikasi……………………………………………………….……28
3.15 Desain login Screen………………………………………………………..…29
3.16 Desain Registration Screen……………………………………………………30
3.17 Desain home menu……………………………………………………………30
3.18 Desain Laboratory list screen…………………………………………………31
3.19 Desain List Pemeriksaan………………………………………………...……31
3.20 Desain Profile Screen…………………………………………………………32
3.21 Desain Detail Screen……………………………………………………….…32
3.22 Desain Order Screen……………………………………………………..……33
3.23 Use Case Diagram…………………………………………………….………33
3.24 Activity Registrasi……………………………………………….……………44
3.25 Activity Login…………………………………………………………………45
3.26 Activity View Lab………………………………………………………….…46
3.27 Activity View Lab Order……………………………………..…………….…47
3.28 Activity View Schedule………………………………………………….……48
3.29 Activity View Result………………………………………………….………48
3.30 Activity Order…………………………………………………...….…………49
3.31 LDM…………………………………………………………..….……………50
3.32 PDM……………………………………………………………....……...……51
4.1 Auth Screen……………………………………………………………………53
4.2 Home Screen………………………………………………………………..…54
4.3 Halaman Daftar Laboratorium……………………………...…………………55
4.4 Halaman Order list………………………………………………………….…56
4.5 Halaman Cart………………………………………………………………….57

xi
4.6. Halaman History……………………………………………………………….58
4.7 Halaman Schedule…………………………………………………………..…59
4.8. Halaman Hasil Pemeriksaan………………………………………………...…59
4.9 Halaman Manage Order List…………………………………….………….…60
4.10 konsistensi design…………………………………………………..…….……61
4.11 Error Message………………………………………….………………………63
4.12 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………65
4.13 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………66
4.14 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………66
4.15 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………67
4.16 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………67
4.17 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………68
4.18 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………68
4.19 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………69
4.20 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………69
4.21 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………70
4.22 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………70
4.23 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………71
4.24 Hasil Kuesioner Evaluasi………………………………………………………71

xii
DAFTAR LAMPIRAN

SURAT KETERANGAN DATA PENELITIAN ……….……………………... L1


RIWAYAT HIDUP PENULIS ……………..…………………………………... L2

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuartal pertama tahun 2020 merupakan awal tahun yang berat bagi masyarakat
global. Pasalnya di awal tahun ini seluruh dunia di gemparkan dengan munculnya
virus yang diberi nama SARS-CoV-2. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini
merupakan virus baru yang masih belum ditemukan vaksin atau anti virusnya.
Sehingga pada Kuartal pertama tahun 2020 ini tercatat sudah lebih dari satu juta orang
terinfeksi virus ini dengan angka kematian yang cukup tinggi (World Health
Organization, 2020). Jumlah yang besar ini berdampak pula pada kegiatan sosial dan
ekonomi warga global. Bahkan untuk menanggapi pandemi virus ini beberapa negara
menerapkan kebijakan lockdown yang akan mengganggu kegiatan ekonomi dan sosial
di negaranya.
Sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi ini, pemerintah Indonesia
mulai menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa
wilayah diawali dengan ibu kota. Dengan diberlakukannya kebijakan ini, kegiatan
sosial masyarakat sangat dibatasi. Pembatasan ini menyebabkan Laboratorium klinik
harus membatasi jumlah pasien yang hadir dalam kliniknya secara bersamaan untuk
mengurangi penyebaran virus ini. Biasanya pasien berkumpul pada saat pengambilan
nomor, registrasi, dan pada saat pengambilan hasil test. Oleh karena itu diperlukan
sebuah aplikasi yang dapat membantu pasien memesan pemeriksaan laboratorium dan
melihat hasil test. Selain itu juga, aplikasi ini harus mampu melakukan penjadwalan,
agar tidak terjadi bentrok antar pasien yang memilih pemeriksaan yang sama.
Aplikasi mobile laboratorium klinik ini dapat mengurangi penyebaran virus
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya karena semua proses front office dapat
dilakukan di rumah atau dimana saja. Oleh karena itu penulis akan membuat sebuah
aplikasi mobile yang akan dibangun diatas sistem operasi iOS dan Android. Hal ini
dikarenakan sistem operasi mobile dengan pengguna terbanyak adalah android dan ios
(Joseph & Shinto Kurian, 2013).

1
2

Gambar 1.1 Perbandingan mobile OS

Agar tidak membuat dua aplikasi, maka penulis akan menggunakan sebuah
framework aplikasi mobile hybrid yang dikembangankan oleh facebook menggunakan
Bahasa pemrograman javascript, yaitu react-native. Dengan framework ini penulis
dapat membuat dua buah aplikasi untuk sistem operasi yang beberda hanya dengan
sekali implementasi saja. Dengan ada nya aplikasi yang akan penulis buat, proses
bisnis yang ada pada sebuah laboratorium klinik akan menjadi lebih efisien dan efektif.
(Fentaw, 2020)
Dengan aplikasi ini diharapkan bisa menurunkan jumlah kerumuman di
laboratorium klinik, karena pengguna dapat memesan pemeriksaan dengan mudah
menggunakan smartphone yang mereka miliki.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis sebutkan pada bagian sebelumnya
maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi mobile yang dapat memesan
pemeriksaan laboratorium secara online.
2. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mengatur penjadwalan pasien dengan
laboratorium
3. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat menampilkan hasil test laboratorium
pasien secara online.

1.3 Hipotesis
Aplikasi yang dikembangkan akan membuat proses pemesanan pemeriksaan di
laboratorium menjadi lebih efektif dan efisien dan mengurangi jumlah penumpukan
pasien di laboratorium klinik.
3

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dan Batasan-batasan pada penelitian ini adalah:
1. Aplikasi mobile dibuat menggunakan Bahasa pemrograman javascript dengan
menggunakan framework react-native. Dan database yang digunakan adalah
PostgreSQL.
2. Aplikasi akan dibangun pada platform iOS dan Android
3. Aplikasi ini hanya mencakup beberapa proses dalam laboratorium klinik, yaitu:
1. Pendaftaran Akun Pengguna
2. Pemilihan Cabang Laboratorium yang dituju
3. Pemesanan Pemeriksaan Laboratorium
4. Laporan Hasil Pemeriksaan
5. Penjadwalan pemesanan pemeriksaan
6. notifikasi pengambilan hasil test

1.5 Tujuan dan Manfaat


Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan maka tujuan dicapai dalam
penulisan skripsi ini antara lain :
1. Membuat sebuah aplikasi mobile berbasis ios dan android menggunakan
framework react native, yang dapat melakukan pemesanan pemeriksaan
laboratorium.
2. Membuat Aplikasi yang dapat mengatur penjadwalan pasien dengan
laboratorium.
3. Membuat sebuah aplikasi mobile yang dapat menampilkan hasil pemeriksaan.

Sedangkan kegunaan dan manfaat yang diperoleh ketika tujuan dari penulisan
skripsi ini tercapai yaitu membantu mengurangi penumpukan pasien di dalam klinik,
membantu pihak laboratorium mengatur jadwal pasien, membantu pasien memesan
pemeriksaan laboratorium secara online, dan membantu pasien melihat hasil test
laboratorium dari pemeriksaan yang sudah dipesan sebelumnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Pengembangan Software Waterfall


Model pengembangan perangkat lunak waterfall ini adalah model
pengembangan perangkat lunak klasik yang bersifat sistematis dan berurutan
(Presmann, 2010). Metode ini disebut dengan waterfall atau air terjun di karenakan
tahap demi tahap yang dilakukan pada metode ini baru akan di lakasanakan ketika
tahap sebelumnya sudah selesai. Dan kita tidak bisa kembali ke tahap sebelumnya.
Sama seperti sifat air terjun. Fase-fase yang terdapat dalam metode pengembangan
perangkat lunak ini menurut referensi Pressman adalah :

Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam metode waterfall

a. Communication
Tahap ini adalah tahapan yang dilakukan sebelum melakukan
pekerjaan yang bersifat teknis. Tahap ini diperlukan karena sebelum memulai
pekerjaan teknis, komunikasi dengan narasumber sangat diperlukan untuk
memahami dan mencapai tujuan dibuatnya perangkat lunak. Hasil dari tahapan
ini adalah inisialisasi proyek seperti menganalisis permasalahan yang dihadapi
dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta membantu
mendefinisikan fitur dan fungsi perangkat lunak. Pengumpulan data-data
tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan internet.

b. Planning
Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan
tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko resiko yang
dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem, produk
kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan dilaksanakan, dan
tracking proses pengerjaan sistem.

4
5

c. Modeling
Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur
sistem yang berfokus pada perancangan struktur data, arsitektur software,
tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya untuk lebih memahami
gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.

d. Construction
Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan bentuk
desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah
pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode yang
sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi
untuk nantinya diperbaiki.

e. Deployment
Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi software ke
customer, pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi
software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang
diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan
fungsinya. (Pressman, 2015:17)

2.2 Unified Model Diagram


Unified Modeling language (UML) adalah bahasa visual untuk menentukan,
membangun, dan mendokumentasikan artefak system (Larman, 2004). kata visual
dalam definisi adalah poin utama yang uml adalah notasi diagram standar de facto
untuk menggambar atau menyajikan gambar yang dikoneksikan ke perangkat lunak.
terutama perangkat lunak berorientasi objek. Diagram – diagram UML yang akan
penulis gunakan pada pengembangan aplikasi ini adalah :

1. Use Case
use case adalah cerita teks, banyak digunakan untuk menemukan dan
mencatat persyaratan. mereka mempengaruhi banyak aspek proyek termasuk
OOAD dan akan menjadi masukan bagi banyak artefak berikutnya dalam studi
kasus.
6

Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas UML menunjukkan aktivitas berurutan dan paralel


dalam suatu proses. mereka berguna untuk memodelkan proses bisnis, alur
kerja, aliran data, dan algoritma yang kompleks.
7

Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram

3. Class Diagram
uml menggunakan diagram kelas untuk menggambarkan kelas,
antarmuka, dan hubungannya. Mereka digunakan untuk pemodelan objek
statis.
8

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram

4. Sequence Diagram
Diagram urutan sistem adalah artefak yang cepat dan mudah dibuat
yang menggambarkan peristiwa input dan output yang terkait dengan sistem
yang sedang dibahas. mereka adalah input dari kontrak operasi dan yang paling
penting adalah desain objek
9

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram

5. ERD
ERD atau Entity Relationship Diagram adalah suatu bentuk diagram yang
menjelaskan hubungan antar objek-objek data yang mempunyai hubungan antar
relasi. ERD digunakan untuk menyusun struktur data dan hubungan antar data, dan
untuk menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, dan lain sebagainya.
ERD atau ERM berfungsi sebagai bentuk pemodelan basis data yang
kemudian dapat dikembangkan dalam berbagai project sistem informasi,
contohnya rekayasa software.
10

Gambar 2.6 Contoh Entity Relationship Diagram

2.3 Testing
Ketika suatu program diimplementasikan untuk memberikan representasi
konkret dari suatu algoritma, para pengembang program ini secara alami berkaitan
dengan kebenaran dan kinerja implementasi. Insinyur perangkat lunak harus
memastikan bahwa sistem perangkat lunak mereka mencapai tingkat kualitas yang
sesuai. Perangkat lunak verifikasi adalah proses memastikan bahwa suatu program
memenuhi spesifikasi yang dimaksud. Salah satu teknik yang dapat membantu selama
spesifikasi, desain, dan implementasi sistem perangkat lunak adalah verifikasi
perangkat lunak melalui bukti kebenaran. Pengujian perangkat lunak, atau proses
menilai fungsionalitas dan kebenaran suatu program melalui eksekusi atau analisis,
adalah alternatif lain untuk memverifikasi suatu sistem perangkat lunak. Seperti dicatat
oleh Bowen, Hinchley, dan Geller, pengujian perangkat lunak dapat digunakan dengan
tepat bersama dengan bukti kebenaran dan jenis pendekatan formal lainnya untuk
mengembangkan kualitas tinggi sistem perangkat lunak. Namun, pengujian perangkat
lunak juga dimungkinkan teknik dalam isolasi dari bukti kebenaran program atau
metode formal lainnya (Kapfhammer, 2004)
11

2.4 Black Box Testing


Pengujian kotak hitam, juga dikenal sebagai Pengujian Perilaku, adalah
metode pengujian perangkat lunak di mana struktur / desain / implementasi internal
dari item yang diuji tidak diketahui oleh tester. Tes-tes ini bisa fungsional atau non-
fungsional, meskipun biasanya fungsional.

Gambar 2.7. Black Box Testing


Sumber : http://softwaretestingfundamentals.com/black-box-testing/

Metode ini dinamai demikian karena program perangkat lunak, di mata penguji,
seperti kotak hitam; di mana orang tidak bisa melihat. Metode ini mencoba
menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

• Fungsi salah atau hilang


• Kesalahan antarmuka
• Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal
• Kesalahan perilaku atau kinerja
• Inisialisasi dan kesalahan terminasi

2.5 Laboratorium Klinik


Dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia Nomor
411/menkes/per/iii/ 2010 tentang laboratorium klinik disebutkan bahwa Laboratorium
Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama
untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan. Laboratorium klinik berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi:
12

1. Laboratorium klinik umum merupakan laboratorium yang melaksanakan


pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik.
2. Laboratorium klinik khusus merupakan laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu.

2.6 React Native


React Native adalah framework open source untuk mengembangkan aplikasi
lintas-platform yang disusun secara mobile aplikasi dalam JavaScript dengan
menggunakan React JavaScript Library. React Native didasarkan pada ReactJS,
perpustakaan JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna. React awalnya
dikembangkan oleh Facebook untuk membangun antarmuka pengguna aplikasi web.
Ini menggunakan JavaScript XML (JSX), sebuah sintaks untuk disematkan XML
dalam JavaScript, untuk menulis elemen UI suatu aplikasi. React semakin matang
dengan kontribusi dari berbagai organisasi dan komunitas pengembang untuk dapat
mendukung seluler pengembangan aplikasi menggunakan React Native.
Dengan menggunakan React Native seseorang dapat membangun aplikasi mobile
yang memiliki nuansa dan pandangan asli, dan mengakses elemen UI khusus platform
dari kode JavaScript. Tidak seperti aplikasi seluler hybrid, yang terutama
menggunakan WebView untuk mengemas kode aplikasi ke dalam kode platform-
spesifik, React Native mengkompilasi kode aplikasi JavaScript ke dalam kode yang
dapat dieksekusi platform-spesifik yang dapat memanfaatkan API asli dan komponen
UI. Blok bangunan utama dalam aplikasi Asli React adalah komponen. Komponen
adalah definisi deklaratif dari beberapa tampilan di UI. React Asli komponen bersifat
modular yang membuatnya cocok untuk pengujian dan pemanfaatan kembali kode.
Reaksi framework menyediakan representasi dari HTML Document Object Model
(DOM) dalam memori, disebut Virtual DOM. Virtual DOM memungkinkan reaksi
untuk membuat semua perubahan yang diperlukan dan perhitungan untuk
merekonsiliasi dengan DOM nyata. Dengan cara ini reaksi menghindari rendering
ulang keseluruhan aplikasi dan menerapkan perubahan minimal yang efisien hanya
menargetkan elemen-elemen DOM HTML tersebut yang memiliki perbedaan dengan
13

Virtual DOM. React Asli mengkompilasi elemen Virtual DOM UI ke elemen UI


platform spesifik yang setara selama waktu kompilasi.

Gambar 2.8 Cara kerja React Native

3.11. Redux
Redux adalah library untuk manajemen state aplikasi JavaScript. Library ini
memang lebih sering dugunakan dengan React, tapi sebenernya bersifat framework
agnostic. Jadi bisa digunakan dengan atau tanpa framework.

Gambar 2.9 Redux


14

Terdapat 4 aktor utama di dalam sistem Redux :


a. Action
Action adalah objek sederhana yang wajib punya properti bernama type
& bertipe string. Action dapat berisi data lain yang mungkin diperlukan untuk
update state, tapi yang paling pokok adalah type.
b. Store
Store adalah objek yang menghubungkan Action & Reducer. Pada
intinya, objek ini bertugas: Menyimpan State, Menyediakan API untuk
mengakses State, Menyediakan API untuk update State, Menyediakan API
biar objek lain bisa jadi listener / subscriber, Menyediakan API untuk melepas
listener / subscriber.
Satu aplikasi hanya boleh memiliki satu Store. Tetapi satu Store dapat
memiliki banyak Reducer. Jadi jika ingin memecah kode yang bertugas
mengatasi data ke dalam beberapa modul, kita bisa membuat beberapa
Reducer & nanti digabung dalam satu Store.

Gambar 2.10 Alur Kerja Redux

c. Reducer
Reducer adalah sebuah function yang bertugas memproses Action dan
membuat State baru. Reducer memiliki dua parameter state & action.
d. State
State adalah data private sebuah component. Data ini hanya tersedia
untuk component tersebut dan tidak bisa di akses dari component lain.
15

Component dapat merubah statenya sendiri. Supaya lebih jelas mari kita lihat
implementasi pada component counter.

3.12.Studi Literatur

(Andriyas, Sukmaaji, & Amelia, 2012) dalam penelitianya, dijelaskan alur-alur


kerja yang dilakukan di dalam sebuah laboratorium mulai dari front-office hingga
back-office. Hal ini yang menjadi acuan penulis untuk mengembangkan aplikasi
mobile pemesanan laboratorium. Untuk teknologi yang digunakan dalam
pengembangan sistem informasi ini adalah asp.net, dan html. Fitur-fitur yang dimuat
dalam sistem informasi ini mencakup front-office dan back-office seperti billing,
admission, dan finance.
Sama seperti jurnal yang sudah disebutkan sebelumnya, (Benuriadi, Sianipar, &
Sanjaya, 2016) juga menjelaskan alur-alur kerja yang menjadi acuan penulis dalam
mengembangkan aplikasi ini. Yang membedakan jurnal ini dengan jurnal sebelumnya
adalah tipe laboratorium yang menjadi tempat pengembangan sistem informasinya.
Pada jurnal ini yang menjadi lokasi pembuatan sistem informasinya adalah
laboratoriuim dalam RSUD sedangkan pada jurnal sistem informasi dan komputer
akuntansi, laboratorium yang digunakan adalah laboratorium klinik pratama. Dalam
penelitian ini digunakan metode prototyping. Cara ini termasuk action research yang
menekankan kerjasama antara peniliti dengan responden yang akan menjadi calon
pengguna sistem. Pada tahap perancangan sistem dilakukan pemodelan sistem dan
rancangan input dan output sistem informasi laboratorium. Penerapannya kemudian
dikembangkan menggunakan Visual Basic 2008 dan Microsoft Access 2003. Tahap
uji coba dilakukan dengan simulasi sistem di laboratorium untuk mengenali kesalahan
penyusunan kalimat maupun logika. Untuk fitur sendiri penelitian ini lebih lengkap
dari penelitian yang sebelumnya penulis sebutkan. Penelitian ini memiliki fitur
pemesanan reagen dan proses proses back office yang lebih kompleks.
Sedangkan menurut (Mahwati, 2009) dalam disertasinya menjelaskan
pengembangan sistem informasi laboratorium kesehatan untuk Kabupaten
Purbalingga. Dalam disertasinya penulis mendapatkan hasil evaluasi penggunaan
teknologi informasi untuk laboratorium kesehatan. Hasil evaluasi dari disertasi terebut
adalah terdapat pengingkatan kualitas informasi yang disebabkan oleh penggunan
16

sistem informasi pada laboratorium kesehatan. Metodologi yang digunakan dalam


pengembangan adalah metode Framework for the Application of Systems Thinking
(FAST). Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah
dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu
selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk
mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan
antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya
(Goadrich & Rogers, 2011) dalam sismposiumnya, menjelaskan perbedaan antara
aplikasi android dengan aplikasi ios. Dalam simposium tersebut juga membahas
kelebihan dan kekurangan masing masing operating system, dan arsitekturnya. Hal ini
menjadi acuan penulis untuk menentukan sistem operasi apa yang akan menjadi dasar
dari aplikasi yang akan penulis kembangkan pada penulisan skripsi ini.
(Que, Guo, & Zhu, 2016) dalam konferensi ini dijelaskan perbeedaan dari native
mobile apps dengan hybrid mobile apps yang sedang berkembang saat ini. Hal ini
menjadi acuan penulis untuk menentukan sistem operasi apa yang akan menjadi dasar
dari aplikasi yang akan penulis kembangkan pada penulisan skripsi ini.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian yang baik dan terarah akan menghasilkan kesimpulan yang
baik juga. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, maka diperlukan langkah
langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Dimulai dari tahap
awal, yaitu identifikasi masalah sampai tahap akhir yaitu berisikan kesimpulan.
Dan untuk pengembangan aplikasinya sendiri, penulis menggunakan metode
pengembangan software waterfall. Berikut ini adalah langkah-langkah
penelitian dan pengembangan aplikasi yang dijelaskan melalui flowchart :

Gambar 3.1. Metodologi Penelitian

3.1.1 Tahap Inisiasi


Tahapan ini merupakan tahap pertama yang penulis lakukan dalam
penulisan skripsi ini. Dimulai dari identifikasi masalah yang terdapat pada
laboratorium klinik, kemudian pengumpulan data dengan cara interview
dan menggunakan kuisioner, lalu diakhiri dengan melakukan studi literatur
untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengembangan
aplikasi mobile dan laboratorium klinik.

17
18

3.1.2 Tahap Analisis


Tahap analisis ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu analisis hasil
interview dan kuisioner yang sudah dibuat pada tahap awal, kemudian
terdapat pula analisis aplikasi sejenis untuk mendapatkan acuan untuk
aplikasi yang akan dibuat. Kemudian dari hasil analisis yang sudah
dilakukan maka penulis akan mengusulkan usulan pemecahan masalah.
Lalu setalah itu maka akan masuk pada tahap perancangan

3.1.3 Tahap Perancangan


Tahap perancangan merupakan kelanjutan dari tahap analisis. Pada
tahap ini, penulis menerjemahkan hasil analisis kedalam dokumentasi desain.
Terdapat tiga jenis perancangan pada penulisan skripsi ini, yaitu perancangan
aplikasi mobile, web admin, dan basis data. Untuk perancangan sendiri penulis
menggunakan UML untuk menggambarkan aplikasi yang akan dibangun,

3.1.4 Tahap Implementasi


Tahap implementasi adalah tahap menerjemahkan desain menjadi
sebuah aplikasi yang dapat digunakan oleh user. Dalam pengembangan
aplikasi ini, penulis menggunakan framework react native.
Setelah aplikasi selesai dibangun, kemudian dilakukan pengetesan
untuk mendeteksi error atau bug yang terdapat pada hasil implementasi,
setelah aplikasi dinyatakan tanpa bug, maka selanjutnya adalah tahap
evaluasi. Untuk membuktikan hipotesa yang sudah didefinisikan pada bab
pertama. Setelah mendapatkan kesimpulan dari tahap evaluasi, kemudian
dibuatlah dokumentasi untuk skripsi ini.

3.2 Analisis
3.2.1 Analisis Aplikasi Sejenis
Untuk mendapatkan fitur-fitur yang tepat guna dalam pengembangan
aplikasi ini,maka dilakukan metode analisis terhadap aplikasi sejenis. Dari
hasil pencarian di internet, di temukan 3 aplikasi mobile laboratorium klinik
berikut ini :
19

a. Beranda Cito
Aplikasi Beranda Cito merupakan aplikasi yang dibuat oleh
laboratorium cito, Sehingga pemesanan hanya dapat dilakukan untuk
laboratorium cito saja. Aplikasi mobile ini juga hanya berfungsi sebagai portal
saja, pengguna tidak dapat memesan pemeriksaan didalam aplikasi ini.
Pengguna akan diarahkan ke website laboratorium cito jika memilih menu
pesanan.

Gambar 3.2. Aplikasi Beranda Cito

b. Prodia
Sama seperti aplikasi beranda cito, aplikasi mobile prodia juga adalah
aplikasi yang dibuat oleh satu laboratorium klinik, sehingga pengguna tidak
dapat memesan pemeriksaan pada laboratorium lain. Pada aplikasi ini
pengguna dapat dengan mudah memesan pemeriksaan laboratorium, melihat
hasil test laboratorium, dan melihat paket-paket yang tersedia.

Gambar 3.3. Aplikasi Mobile Prodia


20

c. Ceklab

Berbeda dari dua aplikasi sebelumnya, dalam aplikasi ini pengguna


dapat memesan pemeriksaan laboratorium klinik pada laboratorium klinik
manapun. Pengguna dapat memilih laboratorium klinik terdekat dengan lokasi
mereka. Dalam aplikasi ini pengguna dapat melihat daftar paket maupun
pemeriksaan satuan berikut dengan daftar harganya. Selain itu pengguna juga
dapat mengupload dan melihat data rekam medis miliknya dalam aplikasi ini.
Aplikasi ini juga menggunakan system poin untuk menarik user agar
menggunakan aplikasi ini.

Gambar 3.4. Aplikasi Mobile Ceklab

Berikut ini adalah hasil analisis perbandingan fitur terhadap ketiga


aplikasi sejenis tersebut :
Tabel 3.1. Perbandingan Aplikasi Sejenis

No. Fitur Pembanding Cito Prodia Ceklab


1. Daftar dan Login tidak ya ya
2. Pilih Pemeriksaan tidak ya ya
4. Pemesanan dan Pembayaran tidak ya ya
5. Pesan dari Berbagai Laboratorium tidak tidak ya
6. Mengupload dan Membaca rekam medik tidak tidak ya
8. Notifikasi Hasil Test tidak tidak ya
21

3.2.2 Business Flow Laboratorium Berdasarkan Jurnal


Terdapat empat proses yang dijelaskan , yaitu penerimaan pasien,
pemeriksaan, pemesanan reagen, dan penerimaan reagen. Dan untuk
penulisan skripsi ini, yang akan dibuat aplikasi mobilenya hanya satu dari
empat proses tersebut, yaitu penerimaan pasien.
Berikut ini proses bisnis yang sedang berjalan dalam laboratorium
klinik :

Gambar 3.5. System Flow Penerimaan Pasien

Pada System Flow penerimaan pasien ini, pertama-tama pasien


melakukan pendaftaran serta menyerahkan surat pemeriksaan. Surat
pemeriksaan tersebut kemudian diberikan kepada karyawan. Sistem akan
menampilkan data pasien yang sudah ada. Karyawan akan mengecek status
pasien Apakah pasien tersebut rutin melakukan check-up. Jika ya maka
pasien tersebut akan mendapatkan potongan harga. Dan jika tidak maka
karyawan akan menampilkan data pasien, pemeriksaan dan data dokter,
untuk data dokter digunakan untuk mengetahui berapabanyak pasien yang
22

di dapat dari dokter dan jugauntuk membayar jasa dokter sebagai imbalan
rujukan pasien ke laboratorium tersebut.
Bagian karyawan akan menginputkan data-data tersebut dan
selanjutnya data-data tersebut disimpan ke dalam database yang sudah
terkomputerisasi sehingga karyawan bias melihat histori dari pasien,
pemeriksaan dan dokter dalam periode tertentu. Proses selanjutnya
membuat bukti pembayaran yang digunakan untuk bukti bahwa pasien
tersebut sudah melakukan pendaftaran dan transaksi pemeriksaan. Pada
bukti pembayaran terdapat 2 lembar yaitu untuk lembar pertama digunakan
untuk pasien dan lembar kedua untuk diarsipkan. Kemudian, setelah pasien
mendapatkan bukti pemabayaran maka akan melakukan pemabayaran.

Gambar 3.6. System Flow Pemeriksaan

Pada System Flow Pemeriksaan ini, pertama-tama dimulai dari


bagian karyawan menyerahkan jenis pemeriksaan yang didapat dari
pendaftaran pasien. Kemudian, pada bagian laboratorium akan melakukan
pemeriksaan sesuai dengan apa yang ada di surat pemeriksaan. Proses
selanjutnya, menginputkan hasil pemeriksaan jika sudah selesai
menginputkan maka hasil pemeriksaan tersebut akan disimpan ke dalam
23

database secara terkomputerisasi sehingga bagian laboratorium bisa


melihat histori pemeriksaan jika sewaktuwaktu dokter pemberi rujukan
menanyakan hasil pemeriksaan pasien tersebut. Kemudian, hasil
pemeriksaan tadi diberikan kepada pasien.

3.2.3 Analisis kuesioner


Untuk Mengumpulkan data yang menunjang pengembangan aplikasi
ini, penulis membuat kuesioner dengan jumlah 10 pertanyaan dan diiisi
ioeh 50 responden secara acak. Dan berikut ini merupakan jawaban dan
hasil dari pertanyaan tersebut:

Pertanyaan 1 : Siapa nama anda?


Pertanyaan 2 : Apa Pekerjaan anda?
Pertanyaan 3 : Apa OS yang digunakan pada smartphone anda?

Gambar 3.7 Hasil Kuesioner

Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui platform apa sering


masyarakat gunakan sehari-hari. Dan hal ini akan menjadi dasar dari pada
platform apa yang akan penulis gunakan dalam pengembangan aplikasi ini.
Dari data yang diperoleh untuk saat ini terdapat dua mobile operating system
yang paling banyak digunakan, yaitu android sebesar 67.6% dan ios sebesar
29.4%. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk menggunakan android dan
ios dalam pengembangan aplikasi ini, agar sebagian besar masyarat dapat
menggunakan aplikasi ini.
24

Pertanyaan 4 : Pernahkah anda mengunjungi laboratorium klinik?

Gambar 3.8 Hasil Kuesioner

Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui apakah responden pernah


mengunjungi laboratorium klink atau tidak. Jika tidak pernah mengunjungi
laboratorium klinik maka responden tidak dapat melanjutkan questioner,
sehingga data yang diperoleh tetap valid.

Pertanyaan 5 : Bagaimana sistem antrian di laboratorium yang anda


kunjungi?

Gambar 3.9 Hasil Kuesioner

Pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana system


antrian yang sedang berjalan pada laboratorium yang pernah mereka kunjungi.
25

Sejumlah 66.7% laboratorium sudah menggunakan sistem terkomputerisasi,


sedangkan 33.3% lainnya masih menggunakan sistem antrian manual.
Pertanyaan 6 : Berapa lama hasil pemeriksaan dapat anda lihat?

Gambar 3.10 Hasil Kuesioner

Pertanyaan berikut bertujuan untuk mengetahui berapa lama


responden mengetahui hasil sudah dapat diambil. Sebesar 74.1%
menunggu 1-7 hari kerja tanpa kepastian, 22.2% mendapatkan hasil pada
hari yang sama.

Pertanyaan 7 : Menurut anda, pada masa pandemi seperti ini, apakah


diperlukan aplikasi mobile untuk sebuah laboratorium klinik?

Gambar 3.11 Hasil Kuesioner


26

Pertanyaan tersebut bermaksud untuk mengetahui apakah


aplikasi mobile laboratorium klinik ini diperlukan dalam situasi
pandemic seperti ini. Sebesar 96.3% responden setuju bahwa aplikasi ini
diperlukan dalam kondisi pandemic seperti sekarang ini.

Pertanyaan 8 : Fitur saja yang menurut anda diperlukan dalam


aplikasi tersebut?

Gambar 3.12 Hasil Kuesioner

Pertanyaan tersebut digunakan untuk mengetahui fitur-fitur


apa saja yang diperlukan oleh aplikasi yang akan penulis bangun dalam
pengerjaan skripsi ini.

3.2.4 Analisis Permasalahan atau kebutuhan


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan pada Bab 1,
kuesioner yang telah disebarkan dan aplikasi sejenis, penulis dapat
menyimpulkan
1. Dengan kondisi pandemi saat ini, penumpukan masyarakat di
tempat publik seperti laboratorium perlu di hindari
2. Diperlukan teknologi yang dapat mengurangi jumlah penumpukan
pasien di laboratorium
3. Aplikasi sejenis yang sudah ada masih memiliki beberapa
kekurangan seperti yang sudah di sebutkan diatas.
27

3.2.5 Usulan Pemecahan Masalah


Setelah melakukan analisis diatas, munculah usulan berupa Dibuatya
sebuah aplikasi mobile laboratorium yang memiliki fitur pemesanan
pemeriksaan secara online, penjadwalan pemeriksaan, pengambilan hasil, dan
dapat menampilkan hasil pemeriksaan dalam aplikasi. Sehingga dengan
aplikasi ini pasien pasien tidak perlu berkumpul dengan pasien lain di dalam
laboratorium, karena jadwal kedantanganya sudah diatur oleh aplikasi.

3.3 Metode Perancangan


3.3.1 Arsitektur Software

Aplikasi akan dibuat menggunakan react-redux. Berikut


merupakan struktur yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.
Redux adalah wadah status yang dapat diprediksi untuk aplikasi JavaScript.
Manajemen negara adalah satu aspek pengembangan perangkat lunak yang
paling sulit. Salah urus negara adalah sumbernya kesalahan terbanyak.
Redux adalah implementasi sederhana dari arsitektur Flux Facebook
adalah framework Model-View-Controller. Ini mengurangi kerumitan
dengan menggunakan reduksi. Pengecil redux adalah fungsi tanpa efek
samping yang menghitung status aplikasi. (Geary 2016)

Gambar 3.13 Struktur Software


28

Sedangkan untuk system model yang digunakan, penulis


menggunakan model konvensional klien dan server, dimana aplikasi mobil
akan mengirim request kepada backend api.

Gambar 3.14 Arsitektur Software

3.3.2 Software Desain Document


1. Deskripsi Software
Aplikasi yang dikembangan adalah aplikasi mobile berbasis ios
dan android yang dapat digunakan untuk memesan pemeriksaan
laboratorium klinik. Setelah pengguna memesan pemeriksaan, aplikasi
ini akan melakukan menentukan jadwal kunjungan, setelah itu pasien
akan melakukan pemeriksaan dan dapat melihat hasilnya di aplikasi ini.

2. Fungsi Fungsi Software :

a. Register
b. Login
c. Melihat daftar laboratorium yang tersedia
d. Mencari pemeriksaan yang diinginkan
e. Mencari laboratorium yang diinginkan
29

f. Memilih pemeriksaan pada laboratorium yang diinginkan


g. Membayar pemeriksaan yang sudah dipilih
h. Melihat Jadwal Pemeriksaan
i. Melihat hasil pemeriksaan

3. Kebutuhan Teknologi
a. Bahasa Pemrograman :
• JS
b. Framework :
• React Native,
• Express.js,
• React-redux
c. Database :
• PostgreSQL

3.3.3 Rancangan UI
a. Tampilan Login
Dalam halaman ini, pengguna harus masuk menggunakan
username dan password yang sebelumnya telah didaftarkan.
Apabila pengguna belum pernah mendaftar, pengguna dapat
memilih pillihan Register, dan jika user lupa dengan passwordnya
user dapat memilih menu “forgot?”

Gambar 3.15 Desain Login Screen


30

b. Tampilan Registrasi
Dalam halaman ini, pengguna wajib mengisi alamat email, dan
kata kuncinya (password), setelah itu user memasukan username
dan jenis kelamin dan tanggal lahir user dalam screen.

Gambar 3.16 Desain Registration Screen

c. Tampilan Halaman Utama


Pada halaman ini terdapat menu menu yang tersedia pada
aplikasi ini. Terdapat menu lihat laboratorium, daftar pemeriksaan,
daftar promo, rekam medis user, jadwal user, dan profile user.

Gambar 3.17 Desain Home Menu


31

d. Halaman Daftar Laboratorium


Pada halaman ini terdapat laboratorium yang tersedia pada
aplikasi ini. User dapat memilih akan transaksi pada laboratorium
cabang terdekat dengan user.

Gambar 3.18 Desain Laboratory List Screen

e. Halaman Daftar Pemeriksaan


Pada halaman ini terdapat daftar pemeriksaan dan paket paket
yang tersedia pada aplikasi ini. User dapat memilih akan melakukan
pemeriksaan apa saja, dan melihat harganya.

Gambar 3.19 Desain List Pemeriksaan


32

f. Halaman Profile User


Pada halaman ini user dapat melihat informasi pribadinya
dan mengubah password atau email jika diperlukan.

Gambar 3.20 Desain Profile Screen

g. Halaman Detail Pemeriksaan


Pada halaman ini terdapat informasi detail dari
pemeriksaan yang dipilih oleh user. Layer ini akan muncul jika
user menekan salah satu pemeriksaan pada layer pilihan
pemeriksaan.

Gambar 3.21 Desain Detail Screen


33

h. Halaman Rincian Pesanan


Pada halaman ditamoilkan pemeriksaan apa saja yang
dipesan oleh user, serta total harga yang harus dibayar oleh user.
Untuk pembayaran, user medapatkan dua pilihan metode
pembyaran, yaitu bayar via online dan bayar ketika user pergi ke
laboratorium.

Gambar 3.22 Desain order screen

3.3.4 Perancangan Sistem


3.3.4.1 Use Case Diagram

Gambar 3.23 Use case diagram


34

3.3.4.2 Use Case Scenario

Tabel 3.2 Use Case Scenario Manage Account

Use Case Name: Manage Account


Scenario: Manage Account
Triggering Event: User membuka Aplikasi
Brief Description: User dapat mengatur akun yang user miliki
Actors: User, Admin
Related Use Case: -
Stakeholders: User, Admin, system
Preconditions: Aplikasi sudah terinstall
Postconditions: User berhasil me-manage akun yang user miliki
Flow of Activities: User : System :
1.User membuka Aplikasi mobile. 1. System mengarahkan user ke
2. User memasukkan username dan halaman login.
password. 2. System melakukan validasi
data login.
3. System mengarahkan User
ke home page.

Exception 1. Username dan dimasukkan oleh User 1. System gagal password yang
Conditions:
salah. mengarahkan User ke halaman
login.
2. System gagal melakukan
validasi data. 3. System gagal
mengarahkan User ke home
page.

Tabel 3.3 Use Case Scenario Login

Use Case Name: Login


Scenario: Login
Triggering Event: User menekan tombol login
Brief Description: User dapat masuk kedalam akun yang user miliki
Actors: User, Admin
Related Use Case: Manage Account
Stakeholders: User, Admin, system
Preconditions: Aplikasi sudah terinstall
35

Postconditions: User berhasil measuk ke akun yang user miliki


Flow of Activities: User : System :
1.User membuka Aplikasi mobile. 1. System mengarahkan user ke
2. User memasukkan username dan halaman login.
password. 2. System melakukan validasi
data login.
3. System mengarahkan User
ke home page.

Exception 1. Username dan dimasukkan oleh User 1. System gagal password yang
Conditions:
salah. mengarahkan User ke halaman
login.
2. System gagal melakukan
validasi data. 3. System gagal
mengarahkan User ke home
page.

Tabel 3.4 Use Case Manage Profile

Use Case Name: Manage Profile


Scenario: Manage Profile
Triggering Event: User menekan tombol manage profile
Brief Description: User dapat mengatur profilenya dalam aplikasi. User dapat mengedit info
pribadi dan foto profilenya.
Actors: User
Related Use Case: Manage Account
Stakeholders: User, system
Preconditions: User sudah masuk kedalam aplikasi
Postconditions: User berhasil merubah profilenya
Flow of Activities: Actor : System :
1. User Masuk kedalam aplikasi 1. System mengupdate data
2. User memilih menu manage profile yang sudah dimasukan user
3. user menginput data yang akan di kedalam database
ubah 2. System menampilkan data
4. profile user berhasil di update terbaru
Exception 1. Data yang user masukan salah / 2. system menampilkan pesan
Conditions:
kosong. error.
36

Tabel 3.5 Use Case View Lab List

Use Case Name: View Lab List


Scenario: View Lab List
Triggering Event: User menekan tombol menu laboratories
Brief Description: User memilih di laboratorium mana user akan melakukan test
Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, system
Preconditions: User sudah masuk kedalam aplikasi
Postconditions: System menampilkan daftar order yang tersedia di dalam laboratorium
yang di pilih oleh user
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan data
2. user memilih menu laboratories laboratorium yang tersedia
3. user memilih laboratorium yang akan 2. system menampilkan screen
dikunjungi. lab order list berdasarkan
laboratorium yang dipilih user
Exception 1. user masuk kedalam aplikasi Ketika 1. system menampilkan error
Conditions:
tidak ada laboratorium yang tersedia message no data found

Tabel 3.6 Use Case View Lab order List

Use Case Name: View Lab Order List


Scenario: View Lab Order List
Triggering Event: User memilih laboratorium pada screen laboratories
Brief Description: User memilih test atau paket apa saja yang akan user pesan
Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, admin, system
Preconditions: User telah memilih laboratorium
Postconditions: Cart ter-update
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan daftar
2. user memilih menu laboratories order lab yang tersedia di
3. user memilih laboratorium yang akan laboratorium yagn user pilih.
dikunjungi. 2. system mengupdate cart
37

4. User memilih paket atau test


pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol order
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.7 Use Case Manage Cart

Use Case Name: Manage Cart


Scenario: Manage Cart
Triggering Event: User menekan tombol cart, dan delete cart
Brief Description: User mengelola pesanan yang telah dimasukan kedalam cart
Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah memilih order yang tersedia di laboratorium
Postconditions: User berhasil mengelola cart
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilkan isi
2. user memilih menu laboratories dari cart user
3. user memilih laboratorium yang akan 2. user berhasil mengelola cart
dikunjungi. yang dimiliki user
4. User memilih paket atau test
pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol order
6. user menekan tombol cart
Exception 1. User menekan tombol cart sebelum 1. system menampilkan pesan
Conditions:
melakukan order error no data found

Tabel 3.8 Use Case Add cart

Use Case Name: Add Cart


Scenario: Add Cart
Triggering Event: User menekan tombol add to cart pada screen lab order list
Brief Description: User menambahkan paket atau pemeriksaan yang akan dipesan.
Actors: user
Related Use Case: Manage Cart
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah memilih laboratorium
Postconditions: Order telah dimasukan kedalam cart
Flow of Activities: Actor : System :
38

1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilkan isi


2. user memilih menu laboratories dari cart user
3. user memilih laboratorium yang akan 2. user berhasil menambahkan
dikunjungi. order kedalam cart yang
4. User memilih paket atau test dimiliki user
pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol add to cart
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.9 Use Case View cart

Use Case Name: View Cart


Scenario: View Cart
Triggering Event: User menekan tombol cart di pojok kanan atas screen
Brief Description: User melihat order apa saja yang ada pada cart yang user miliki
Actors: user
Related Use Case: Manage cart
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah memilih order yang akan dipesan
Postconditions: User berhasil melihat order apa saja yang ada pada cart-nya
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilan order
apa saja yang ada di cart nya.
2. user memilih menu laboratories
3. user memilih laboratorium yang akan
dikunjungi.
4. User memilih paket atau test
pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol add to cart
6. User menekan tombol cart di pojok
kana nata screen lab order list
Exception 1. user menekan tombol cart tanpa 1. system menampilkan pesan
Conditions:
memilih order terlebih dahulu error no data found

Tabel 3.10 Use Case delete cart

Use Case Name: Delete Cart


Scenario: Delete Cart
Triggering Event: User menekan tombol delete pada order yang ingin dihapus
Brief Description: Menghapus order yang ada pada cart
Actors: user
39

Related Use Case: Manage order


Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah memilih order dan masuk kedalam screen cart
Postconditions: Data order berhasil terhapus
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilan order
2. user memilih menu laboratories apa saja yang ada di cart nya.
3. user memilih laboratorium yang akan 2. system menghapus order
dikunjungi. yang dihapus.
4. User memilih paket atau test
pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol add to cart
6. User menekan tombol cart di pojok
kana nata screen lab order list
7. User menekan tombol delete pada
screen cart
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.11 Use Case edit cart

Use Case Name: Edit Cart


Scenario: Edit Cart
Triggering Event: User menekan tombol edit
Brief Description: User memodifikasi order yang telah di masukan kedalam cart
Actors: user
Related Use Case: Manage order
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah memilih order dan memasukanya kedalam cart
Postconditions: Data order yang ada di dalam cart ter update
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilan order
2. user memilih menu laboratories apa saja yang ada di cart nya.
3. user memilih laboratorium yang akan 2. system melakukan kalkulasi
dikunjungi. ulang
4. User memilih paket atau test 3. data berhasil di perbaharui
pemeriksaan yang mau di pesan
5. user menekan tombol add to cart
40

6. User menekan tombol cart di pojok


kana nata screen lab order list
7. user memasukan nilai yang ingin
dirubah dan menekan tombol edit
Exception 1. nilai yang dimasukan tidak sesuai 1. system menampilkan pesan
Conditions:
dengan format yang seharusnya error

Tabel 3.12 Use Case place order

Use Case Name: Place Order


Scenario: Place Order
Triggering Event: User menekan tombol order
Brief Description: User melakukan pemesanan dan pembayaran
Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah mengisi cart yang dimiliki
Postconditions: User mendapatkan nomor antiran, dan ordernya masuk ke dalam database
Flow of Activities: Actor : System :
1. User masuk kedalam aplikasi 1. System menampilan order
2. user memilih menu laboratories apa saja yang ada di cart nya.
3. user memilih laboratorium yang akan 2. system menyimpan data
dikunjungi. order pada database
4. User memilih paket atau test 3. system mebuat nomor
pemeriksaan yang mau di pesan antrian
5. user menekan tombol add to cart 4. system menampilkan screen
6. User menekan tombol cart di pojok schedule
kana nata screen lab order list
7. user memasukan nilai yang ingin
dirubah dan menekan tombol edit
8. User menekan tombol order now
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.13 Use Case view schedule

Use Case Name: View Schedule


Scenario: View Schedule
Triggering Event: 1. user menekan tombol order now
2. user menekan menu schedule pada home menu
Brief Description: User dapat melihat jadwal pemeriksaan yang akan dilakukan
41

Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah melakukan checkout order
Postconditions: User melihat jadwal pemeriksaan yang tersedia
Flow of Activities: Actor : System :
1a. user selesai melakukan checkout 1. system menampilkan data
order antrian dan jadwal
1b. user memilih menu schedule di pemeriksaan untuk user
dalam home menu
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.14 Use Case view result

Use Case Name: View Result


Scenario: View Result
Triggering Event: User menekan tombol result di home menu
Brief Description: User melihat apakah hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan sudah
siap diambil atau belum
Actors: user
Related Use Case: -
Stakeholders: User, system
Preconditions: User telah meneyelasikan order dan telah melakukan pemeriksaan
Postconditions: User melihat apakah hasil sudah siap di ambil atau belum
Flow of Activities: Actor : System :
1. user memilih menu result di halaman 1. system menampilkan hasil
utama aplikasi yang sudah siap diambil oleh
user
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.15 Use Case Manage Lab Order

Use Case Name: Manage Lab Order


Scenario: Manage Lab Order
Triggering Event: Admin memilih menu manage order di halaman utama aplikasi
Brief Description: Admin mengelola order yang ada di dalam lab tertentu
Actors: admin
Related Use Case: -
Stakeholders: Admin, system
Preconditions: Admin telah login ke dalam aplikasi
42

Postconditions: Admin berhasil mengelola order lab


Flow of Activities: Actor : System :
1. Admin masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan
2. admin memilih menu manage order halaman utama aplikasi
lab 2. system menampilkan semua
order yang ada pada database
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.16 Use Case delete lab order

Use Case Name: Delete Lab Order


Scenario: Delete Lab Order
Triggering Event: User menekan tombol delete order
Brief Description: User menghapus order yang sudah tidak tersedia di dalam laboratorium
Actors: admin
Related Use Case: Manage lab order
Stakeholders: Admin, system
Preconditions: Admin telah memilih menu manage order dan sudah memilih order yang
akan dihapus
Postconditions: Order berhasil terhapus dari dalam database
Flow of Activities: Actor : System :
1. admin masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan home
2. admin memilih menu manage order menu
3. admin memilih data yang akan 2. system menampilkan order
dihapus yang ada pada database
4. admin menekan tombol hapus 3. system berhasil menghapus
data yang dipilih
4. system memuat ulang order
yang ada pada database
Exception - -
Conditions:

Tabel 3.17 Use Case add lab order

Use Case Name: Add Lab Order


Scenario: Add Lab Order
Triggering Event: Admin menekan tombol add lab order
Brief Description: Admin menambahkan order lab item
Actors: Admin
Related Use Case: Manage lab order
Stakeholders: Admin, system
43

Preconditions: Admin sudah login dan masuk ke Menu manage lab order
Postconditions: Data berhasil ditambahkan
Flow of Activities: Actor : System :
1. admin masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan home
2. admin memilih menu manage order menu
3. admin mengisi nilai yang diperlukan 2. system menampilkan form
4. admin menekan tombol add yang harus diisi
3. system berhasil
menambahkan data yang
dimasukan
4. system memuat ulang order
yang ada pada database
Exception 1. Data yang dimasukan tidak valid 1. system menampilkan error
Conditions:
message

Tabel 3.18 Use Case edit lab order

Use Case Name: Edit Lab Order


Scenario: Edit Lab Order
Triggering Event: Admin menekan tombol edit
Brief Description: Admin mengubah data order yang diinginkan
Actors: Admin
Related Use Case: Manage lab order
Stakeholders: Admin, system
Preconditions: Admin sudah login dan masuk ke Menu manage lab order dan data order
dalam database yang ingin diubah sudah dipilih oleh admin
Postconditions: Data berhasil diubah
Flow of Activities: Actor : System :
1. admin masuk kedalam aplikasi 1. system menampilkan home
2. admin memilih menu manage order menu
3. admin memilih data yang akan 2. system menampilkan form
dihapus yang harus diisi
4. admin menekan tombol edit 3. system berhasil mengubah
5. admin mengisi nilai yang ingin data yang di pilih
diubah 4. system memuat ulang order
6. admin menekan tombol save yang ada pada database
Exception 1. Data yang dimasukan tidak valid 1. system menampilkan error
Conditions:
message
44

3.3.4.3 Activity Diagram


1. Register

Gambar 3.24 Activity Registrasi


45

2. Login

Gambar 3.25 Activity Login


46

3. View Lab

Gambar 3.26 Activity View Lab


47

4. View Order List

Gambar 3.27 Activity View Lab order


48

5. View Schedule

Gambar 3.28 Activity View Schedule

6. View Result

Gambar 3.29 Avtivity View Result


49

7. Order

Gambar 3.30 Activity Order


50

3.3.4.4 ERD

a. Logical

Gambar 3.31 LDM


51

b. Physical

Gambar 3.32 PDM


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi System


Berikut ini merupakan spesifikasi sistem minimum yang dibutuhkan
untuk menjalankan aplikasi ini.

4.1.1 Spesifikasi Hardware


• Perangkat keras yang digunakan untuk melakukan uji coba memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
1. Resolusi Layar : 5.2 inci, 1.280 x 720 pixel
2. Processor : Qualcomm Snapdragon 430 Octa Core
3. RAM : 2 Gb
• Spesifikasi yang direkomendasikan untuk pengguna
1. Resolusi Layar : 4.8 inci, 1.280 x 720 pixel
2. Processor : 1.4 Gbz Quad Core
3. RAM : 1 Gb

4.1.2 Spesifikasi Software


Aplikasi ini membutuhkan spesifikasi software dengan minimal sistem
operasi Android v4.4 (Kitkat). dan ios 10

4.2 Prosedur Penggunaan Aplikasi

Setelah pengguna melakukan instalasi, pengguna dapat menggunakan


aplikasi ini dengan memilih icon aplikasi ini
1. Apabila pengguna baru saja melakukan instalasi, halaman awal yang
akan muncul adalah halaman Login
2. Apabila pengguna belum mempunyai akun aplikasi ini maka pengguna
harus melakukan registrasi dengan menekan tombol “REGISTER‟
pada halaman Login.
3. Ketika Register berhasil maka akan muncul pesan “Registration
Success, Please Login” dan pengguna harus memilih tombol

52
53

4. “LOGIN‟ untuk memasukkan username dan password yang sudah


terdaftar.
5. Halaman utama aplikasi ini terdiri beberapa menu dengan dua tab yang
dapat di tekan di bagian bawah layer pengguna. Pengguna dapat
memilih untuk melihat laboratorium mana saja yang dapat dipilih,
pemeriksaan apa saja yang dapat dipesan, dan pengguna dapat melihat
profile dan rekam medis mereka di dalam aplikasi ini.
6. Jika pengguna sudah melakukan pemeriksaan dan hasil sudah dapat
dilihat, maka pengguna akan mendapat notifikasi di ponsel pengguna.
7. Pengguna dapat melihat hasil pemeriksaan pada menu lihat hasil
pemeriksaan.

4.2.1 Login Screen

Gambar 4.1 Auth Screen

User harus melakukan registrasi data terlebih dahulu jika ingin


menjadi pengguna pada aplikasi laboratorium klinik ini dengan proses
yang akan dijelaskan berikut ini. Mula-mula, user menekan tombol
54

switch to signup pada halaman login. Setelah menekan tombol itu


maka user akan diarahkan ke register page. Lalu, user mengisi form
yang dibutuhkan untuk menjadi user aplikasi ini. Setelah selesai
mengisi form, user menekan tombol Register. Lalu untuk bisa masuk
ke dalam aplikasi user harus melakukan login dengan cara memasukan
email dan password yang baru saja di daftarkan.

4.2.2 Home Screen

Gambar 4.2 Home Screen

Setelah masuk dengan akun pengguna, maka pengguna akan


diarahkan ke home menu. Pada home menu terdapat beberapa menu
yang dapat pengguna pilih. Menu yang tersedia untuk saat ini adalah :
1. Daftar lab
2. Daftar pemeriksan / history
3. Jadwal pemeriksaan
4. Hasil pemeriksaan
5. Manage laboratorium , dan
6. logout
55

4.2.3 Laboratories Screen

Gambar 4.3 Halaman Daftar Laboratorium

Jika pada home menu pengguna memilih daftar lab, maka


aplikasi akan menampilkan laboratorium-laboratorium yagn tersedia di
aplikasi. Kemudian pengguna dapat memilih laboratorium yang
menjadi tempat tujuan pemeriksaan laboratorium. Setelah menekan
salah satu laboratorium, pengguna akan diarahkan ke order list screen
untuk memilih paket-paket atau item pemeriksaan yang ingin di
periksa.
56

4.2.4 Order List Screen

Gambar 4.4 Halaman Order List

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, setelah user


memilih laboratorium yang dituju maka user akan diarahkan pada
screen ini. Screen ini menampilkan daftar order apa saja yang ada pada
laboratorium yang dipilih.
57

4.2.5 Cart

Gambar 4.5 Halaman Cart

Ketika sudah selesai memilih pemeriksaan yang diinginkan,


maka user kemudian harus melakukan check out atas order yang dipilih
oleh user. Di screen cart ini user dapat mengedit Kembali order apa saja
yang akan di pesan oleh mereka. Jika sudah yakin maka user akan
menekan tombol order now, kemudian user melakukan pembayaran.
Setelah selesai melakukan pembayaran, user akan masuk ke halaman
schedule. Untuk melihat nomor antrian dan perkiraan waktu test di
laboratorium.
58

4.2.6 Order History Screen

Gambar 4.6 Halaman History

Screen ini berfungsi untuk melihat order apa saja yang pernah
kita lakukan di dalam aplikasi ini. Untuk mengakses screen ini,
pengguna harus login terlebih dahulu, kemudian pada home menu pilih
menu daftar pemeriksan atau history.

4.2.7 Schedule Screen

Selain otomatis terbuka Ketika user selesai checkout order,


screen ini juga bisa dipanggil melalui home menu. Dalam screen ini
terdapat antrian yang sedang di jalankan oleh user.
59

Gambar 4.7 Halaman Schedule

4.2.8 Test Result Screen

Screen ini baru bisa diakses Ketika user selesai


melakukan pemeriksaan di laboratorium. Screen ini
memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan mana yang
hasilnya sudah dapat diambil di laboratorium tempat
pemeriksaan dilakukan.

Gambar 4.8 Halaman hasil pemeriksaan


60

4.2.9 Manage Order Screen

Gambar 4.9 Halaman Manage order list

Screen ini hanya bisa di akses jika user merupakan seorang


admin. Dalam screen ini admin dapat mengelola order list apa saja yang
ada di laboratorium tertentu. Setelah admin memasukan nilai nilai
yagn di butuhkan dalam form, kemudian admin menekan tombol ceklis
di pojok kanan atas untuk menyimpan data tersebut. Jika sudah maka
data akan tersimpan di database

4.3 Evaluasi
4.3.1 Evaluasi User Interface
Evaluasi user interface dilakikan dengan metode evaluasi
aplikasi terhadap Delapan Aturan Emas. Berdasarkan landasan teori
yang dikemukakan oleh Shneiderman dan Plaisant pada bab 2, untuk
evaluasi tampilan antarmuka user menggunakan delapan aturan emas
61

yang digunakan untuk mengevaluasi perancangan tampilan antarmuka


sesuai dengan prinsip-prinsip tampilan antarmuka yang baik agar
aplikasi dapat lebih berjalan dengan lebih efektif. Berikut adalah
evaluasi aplikasi Laboratorium Klinik ini berdasarkan delapan aturan
emas:
1. Mempertahankan konsitensi
Konsistensi yang dimiliki aplikasi yang penulis
kembangkan dapat dilihat dari layout halaman, jenis dan
ukuran font, warna, dan juga bahasa yang digunakan.
Warna background, layout, dan font pada halaman-halaman
aplikasi ini sama dan selaras.

Gambar 4.10 Konsistensi design

2. Memenuhi kegunaan yang universal


Tampilan atau user interface yang dimiliki aplikasi ini
telah dirancang sedemikian rupa sehingga user friendly dan
dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat
62

menjalankan fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi ini.


Contohnya tulisan yang ada pada aplikasi ini dibuat tidak
terlalu kecil agar pengguna lanjut usia atau yang memiliki
masalah pengelihatan masih dapat menggunakan aplikasi
ini dengan nyaman.

3. Memberikan umpan balik yang informatif


Aplikasi ini memberikan respon yang informatif untuk
memberi tahu pengguna sedang berada di halaman apa.
Yang dapat dilihat di bagian atas dari screen.

4. Mendesain kotak dialog penutup


Aplikasi ini belum memberikan kotak dialog penutup
yang menandakan aksi telah selesai dilakukan. Tetapi
aplikasi ini memberi tahu bahwa aksi telah selesai dengan
cara loading animation dan langsung navigasi ke screen
selanjutnya jika tidak terjadi error.

5. Pencegahan kesalahan pengguna


Aplikasi ini mencegah terjadi kesalahan yang dilakukan
oleh pengguna contohnya ketika pengguna ingin melakukan
registrasi akun. Sistem akan memberitahu jika pengguna
kurang atau salah dalam memasukkan informasi yang
dibutuhkan.
63

Gambar 4.11 Error message

6. Mengijinkan pengguna untuk kembali ketindakan atau


langkah sebelumnya

Aplikasi ini menyediakan tombol back untuk pengguna


dapat kembali ke halaman atau tindakan sebelumnya
dengan mudah.

7. Mendukung tempat kendali internal (Internal Locus of


Control)

Pengguna aplikasi ini diberikan kebebasan untuk dapat


memesan order yang diperlukan sesuai dengan keinginan
pengguna. Dan admin dapat mengisi semua informasi yang
dibutuhkan Contohnya admin dapat mengisi semua
informasi mengenai order lab yang ingin dipasarkan sesuai
dengan keinginannya.

8. Mengurangi beban pikiran jangka pendek pengguna

Pengguna memiliki keterbatasan ingatan sehingga


aplikasi ini dirancang sesederhana mungkin dan
seinformatif mungkin sehingga pengguna sebisa mungkin
64

tidak perlu mengingat fungsi-fungsi yang ada dan dapat


menggunakan apikasi ini dengan mudah. Pada aplikasi
mobile semua menu yang ada tersedia pada navigation bar.
Dan terdapat header yang menunjukan posisi screen saat
user menggunakan aplikasi

4.3.2 Evaluasi Sistem

Berikut adalah pertanyaan dan alasan pertanyaan untuk kuesioner


evaluasi user:

Tabel 4.1 Pertanyyan evaluasi user

Pertanyaan Alasan Pertanyaan


Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
mengerti dan menguasai fungsi yang ada pada seberapa cepat user dapat dengan lancar
aplikasi Laboratorium klinik ini? menggunakan aplikasi Laboratorium klinik ini.

Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
mempunyai desain interface yang menarik? seberapa menarik tampilan aplikasi
Laboratorium klinik ini.
Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini dapat Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
dengan mudah digunakan? apakah aplikasi Laboratorium klinik ini dapat
dengan mudah digunakan.

Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
memiliki desain interface yang simple dan to apakah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah
the point? memiliki desain intrerface yang simple dan to
the point sesuai keinginan user pada kuesioner
awal.

Menurut Anda, apakah aplikasi Laboratorium Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
klinik ini sudah memiliki tampilan yang apakah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah
konsisten? konsisten dalam tampilan atau belum.

Apakah informasi yang disediakan aplikasi Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
Laboratorium klinik ini dapat mencegah Anda apakah aplikasi Laboratorium klinik ini
dalam melakukan kesalahan? memberi informasi yang dapat mencegah
pengguna melakukan kesalahan.

Apakah sistem aplikasi Laboratorium klinik ini Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
memberi solusi/alternatif jika Anda membuat apakah sistem memberi solusi jika user
suatu kesalahan? melakukan kesalahan.

Apakah performa aplikasi Laboratorium klinik Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
ini sudah baik? apakah performa aplikasi Laboratorium klinik
ini sudah baik atau belum.
65

Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
memberi umpan balik (feedback) pada saat apakah aplikasi Laboratorium klinik ini
Anda melakukan sebuah aksi? memberi umpan balik disetiap aksi yang
dilakukan oleh user.

Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
memberi respon yang cepat dan tepat? apakah aplikasi Laboratorium klinik ini
memberi respon yang cepat dan tepat.

Apakah dengan menggunakan aplikasi Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
Laboratorium klinik ini dapat memudahkan apakah dengan adanya aplikasi Laboratorium
Anda untuk memesan pemeriksaan di klinik ini dapat memudahkan user untuk
laboratorium? membeli tiket event yang diinginkan.

Seberapa tertarik Anda menggunakan aplikasi Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
Laboratorium klinik ini? seberapa tertarik user menggunakan aplikasi
Laboratorium klinik ini.

Seberapa puas Anda menggunakan aplikasi Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
Laboratorium klinik ini? seberapa puas user menggunakan aplikasi
Laboratorium klinik ini.

Apakah Anda memiliki saran dan kritik Alasan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
terhadap aplikasi Laboratorium klinik ini? saran dan kritik yang diberikan oleh user
mengenai aplikasi Laboratorium klinik ini.

Berikut adalah hasil survei dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada


responden dan mendapatkan 17 tanggapan. Di bawah ini adalah pertanyaan dan
jawaban yang didapat dari kuesioner yang sudah disebar.

Gambar 4.12 Hasil kueisioner evaluasi


66

Dari Pertanyaan pertama, “Berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk
mengerti dan menguasai fungsi yang ada pada aplikasi Laboratorium klinik ini?”.
Dari 66.7% menjawab “kurang dari 15 menit” dan tidak ada yang memilih diatas
30 menit. Kesimpulannya adalah fungsi dari aplikasi Laboratorium klinik ini
mudah dimengerti

Gambar 4.13 Hasil kueisioner evaluasi

Dari Pertanyaan kedua, “Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini mempunyai


desain interface yang menarik?”. Dari 18, 66,7% menjawab “Ya” dan 27,8%
menjawab “Tidak”. Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah
memiliki desain interface yang menarik.

Gambar 4.14 Hasil kueisioner evaluasi


67

Pertanyaan no. 3, “Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini dapat dengan mudah
digunakan?”. Dari 18, 100% menjawab “Ya”. Kesimpulannya adalah aplikasi
Laboratorium klinik ini mudah digunakan user.

Gambar 4.15 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 4, “Apakah Aplikasi Laboratorium klinik ini memiliki desain


interface yang simple dan to the point?”. Dari 18, 100% menjawab “Ya”.
Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah memiliki desain
interface yang simple dan to the point.

Gambar 4.16 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 5, “Menurut Anda, apakah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah
memiliki tampilan yang konsisten?”. Dari 18, 100% menjawab “Ya”.
68

Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah memiliki tampilan


yang konsisten.

Gambar 4.17 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 6, “Apakah informasi yang disediakan aplikasi Laboratorium klinik


ini dapat mencegah Anda dalam melakukan kesalahan?”. Dari 18, 100% menjawab
“Ya”. Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini dapat mencegah user
dalam melakukan kesalahan.

Gambar 4.18 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 7, “Apakah sistem aplikasi Laboratorium klinik ini memberi


solusi/alternatif jika Anda membuat suatu kesalahan?”. Dari 18, 94,4% menjawab
69

“Ya” dan sisanya menjawab “Tidak”. Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium


klinik ini memberikan user solusi/alternatif jika user membuat suatu kesalahan.

Gambar 4.19 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 8, “Apakah performa aplikasi Laboratorium klinik ini sudah baik?”.
Dari 18, 94,4% menjawab “Ya” dan 5,6% menjawab “Tidak”. Kesimpulannya
adalah aplikasi Laboratorium klinik ini memiliki performa yang baik.

Gambar 4.20 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 9, “Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini memberi umpan balik
(feedback) pada saat Anda melakukan sebuah aksi?”. Dari 18, 88.9% menjawab
“Ya”. Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini sudah memberikan
umpan balik pada saat user melakukan sebuah aksi.
70

Gambar 4.21 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 10, “Apakah aplikasi Laboratorium klinik ini memberi respon
dengan cepat dan tepat?”. Dari 18, 100% menjawab “Ya” . Kesimpulannya adalah
aplikasi Laboratorium klinik ini memberikan respon dengan cepat dan tepat.

Gambar 4.22 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 11, “Apakah dengan menggunakan aplikasi Laboratorium klinik ini
dapat memudahkan Anda untuk membeli tiket sebuah event?”. Dari 18 100%
menjawab “Ya”. Kesimpulannya adalah aplikasi Laboratorium klinik ini
memudahkan user untuk membeli tiket sebuah event.
71

Gambar 4.23 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 12, “Seberapa tertarik Anda menggunakan aplikasi Laboratorium


klinik ini?”. Dari 18 dan dari skala 1 (tidak tertarik) sampai 5 (sangat tertarik),
55,6% memilih skala 5 (sangat tertarik), 16,7% memilih skala 4 (tertarik), dan
27,9% memilih skala 3 (cukup). Kesimpulannya adalah responden sangat tertarik
dalam menggunakan aplikasi Laboratorium klinik ini.

Gambar 4.24 Hasil kueisioner evaluasi

Pertanyaan no. 13, “Seberapa puas Anda menggunakan aplikasi Laboratorium


klinik ini?”. Dari 18 dan dari skala 1 (tidak puas) sampai 5 (sangat puas), 66,7%
memilih skala 5 (sangat puas), 11,1% memilih skala 4 (cukup puas), dan 22,2%
memilih skala 3 (cukup). Kesimpulannya adalah responden puas dalam
menggunakan aplikasi Laboratorium klinik ini.
72

Pertanyaan no. 14, “Apakah Anda memiliki saran dan kritik terhadap aplikasi
Laboratorium klinik ini?”. Semua saran dan kritik yang diberikan akan kami
pertimbangkan dalam pengembangan aplikasi Laboratorium klinik ini ke depannya.
Dari 18, saran yang dikumpulkan adalah fitur push notification untuk user pada
aplikasi Laboratorium klinik ini, pembayaran dengan dompet-dompet digital,
integrasi dengan LIS dan lain-lain.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5 aaa

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari pembuatan aplikasi mobile laboratorium klinik
yang berbasis aplikasi mobile dengan sistem operasi Android dan iOS,
didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi laboratorium klinik ini telah sukses dibangun dalam dua platform
yang berbeda yaitu ios dan android.
2. Aplikasi Laboratorium klinik ini telah mempermudah pengguna untuk
memesan pemesanan pemeriksaan di laboratorium klinik
3. Aplikasi Laboratorium klinik ini memiliki fitur yang dapat mempermudah
pengguna untuk dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai
hasil testnya sudah tersedia atau belum.
4. Aplikasi Laboratorium klinik ini memiliki tampilan yang baik dan simpel
sehingga pengguna dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah.
5. aplikasi ini dapat mendukung psbb dikarenakan dapat mengurangi
kerumuman di laboratorium karena dapat memesan pemeriksaan secara
online, sehingga tidak akan terjadi penumpukan pasien di saat yang sama.

5.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi
Laboratorium klinik ini di masa yang akan datang, yaitu:

1. Penambahan fitur push notification pada aplikasi Laboratorium klinik ini


untuk pengguna agar pengguna dapat mengetahui jika antiranya sudah
2. Menambah sistem pembayaran agar bisa menggunakan e-wallet seperti
OVO, GoPay, dan DANA.
3. Mempercantik tampilan aplikasi.
4. Mengintegrasikan aplikasi dengan LIS yang ada di laboratorium sehingga
pengguna dapat langsung melihat hasil test yang sudah selesai.

73
74

DAFTAR PUSTAKA

Andriyas, M., Sukmaaji, A., & Amelia, T. (2012). Rancang Bangun Sistem Informasi
Laboratorium Klinik Berbasis web Pada Laboratorium Klinik Utama
SAFIRAH Sidoarjo. urnal Sistem informasi dan Komputer Akuntansi, 1(2).
Benuriadi, B., Sianipar, O., & Sanjaya, G. Y. (2016). Sistem Informasi dalam
pelayanan laboratorium. Indonesian Journal of Clinical Pathology And
Medical Laboratory, 56-62.
Fentaw, A. E. (2020). Cross platform mobile application development: a comparison
study of React Native Vs Flutter.
Goadrich, M. H., & Rogers, M. P. (2011). Smart smartphone development: iOS
versus Android. the 42nd ACM technical symposium on Computer science
education, (pp. 607-612).
Joseph, J., & Shinto Kurian, K. (2013). Mobile OS – Comparative Study. Journal of
Engineering, Computers & Applied Sciences (JEC&AS) ISSN No: 2319-
5606, 10-19.
Jusoh, S. (2017). A Survey on Trend, Opportunities and Challenges of mHealth
Apps. International Journal of Interactive Mobile Technologies, 73-85.
Kapfhammer, G. M. (2004). Software Testing. Meadville: Department of Computer
Science Allegheny College.
Larman, C. (2004). Applying UML and Patterns: An Introduction to Object-Oriented
Analysis and Design and Iterative Development, Third Edition. Addison
Wesley Professional.
Lukic, V. (2017). Laboratory Information System – Where Are We Today? J Med
Bichem Vol.36 No.3, 220-224.
Mahwati, Y. (2009). Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan
Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Laboratorium . (Doctoral
dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).
Presmann, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner’s Approach. New
York : McGraw-Hill.
Que, P., Guo, X., & Zhu, M. (2016). A comprehensive comparison between hybrid
and native app paradigms. In 2016 8th International Conference on
Computational Intelligence and Communication Networks (CICN) (pp. 611-
614). IEEE.
75

Sommerville, I. (2011). Software engineering. United State of America: Pearson


Education, Inc.
Ventola, L. (2014). Mobile Devices and Apps for Health Care Professionals: Uses
and Benefits. a peer reviewed journal for managed care and hospital
formulary management, 356-364.
Widom, J., Molina, H. G., & Ullman, J. (2009). Database Systems, The Complete
Book. New Jersey: Pearson Education Inc.
World Health Organization. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
Situation Report – 82. -: World Health Organization.
LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN DATA PENELITIAN

Sehubungan dengan kepentingan penyelesaian skripsi mahasiswa Program Studi PJJ


Teknik Informatika, BINUS Online Learning, Universitas Bina Nusantara dengan
judul:

Rancang Bangun Aplikasi Mobile Pemesanan Pemeriksaan Pada Laboratorium


Klinik Berbasis Ios Dan Android Menggunakan Framework React Native

disampaikan bahwa:

NIM : 2201860683 Nama : Hizrawan Dwi Oka

Telah melaksanakan urvei dan pengambilan data yang berasal dari data-data publik
dan diperkenankan untuk mempergunakan data tersebut secara bertanggung jawab
untuk kepentingan skripsi/tugas akhir.

Demikian disampaikan surat keterangan ini. Mohon dipergunakan sebagaimana


mestinya. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Menyetujui,

Dr. Suharjito, S.Si., MT.


D2346

L1
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Hizrawan Dwi Oka


Binusian ID : 2201860683
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat Lahir : Bandung
Tanggal Lahir : 07 Oktober 1997
Email : Hizrawandwioka@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal :

Sekolah / Universitas Jurusan Tahun Masuk Tahun Lulus


SD Al-Azhar Syifa Budi
- 2003 2009
Parahyangan
SMP Negeri 1 Padalarang - 2009 2012
SMA Negeri 2 Cimahi IPA 2012 2015
Politeknik Negeri Bandung Teknik Informatika 2015 2018
Bina Nusantara University Computer Science 2018 Sekarang

Riwayat Pendidikan Non Formal :

Penyelenggara Nama Pelatihan Lokasi Tahun


DIGITALENT Cyber Security ITB 2018
DIGITALENT Digital Business UNPAD 2018

Riwayat Pekerjaan :

Perusahaan Posisi Tahun Masuk Sampai dengan


PT. LAPI Divusi Programmer Internship 2017 2017
Fujitsu Indonesia Functional Developer 2019 Sekarang

L2

Anda mungkin juga menyukai