Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAB I

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)
CABANG KENDARI

Oleh :
MUHAMMAD AL FAQRI RASID
NIM: A012222150
KELAS: B6

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN (S-2)


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

TAHUN 2023

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah organisasi harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan

baik dan benar sehingga dapat membuat karyawan merasa puas dan berarti bagi

organisasi. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam sebuah

organisasi karena sumber daya manusia dapat membuat organisasi menjadi lebih

unggul serta dapat mencapai tujuan yang ditetapkannya.

Given that organizational performance depends on the performance of its

employees, every employee in the company is expected to contribute positively

through good performance. (Gibson et.al, 1995:364). Kinerja adalah tingkat

kemampuan seorang karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan

efektif (Simamora, 2006:34). Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja, yakni

perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja

yang telah ditetapkan organisasi. Kemudian Robbins (2008) mendefinisikan kinerja

yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaanya menurut kriteria

tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Menurut Mitchel dalam buku

Sedarmayanti (2001:51) mengemukakan indikator-indikator kinerja yaitu kualitas

kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi.

Salah satu strategi dan cara untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah

dengan meningkatkan disiplin kerja para pegawainya. Thoha (2012:76)

menjelaskan bahwa kedisiplinan karyawan adalah kehadiran, kepulangan karyawan


3

tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan menyelesaikan tugas sesuai

jadwal yang ditentukan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung

jawab karyawan terhadap tugas-tugas yang diberikan. Disiplin lebih banyak

bersumber dari dalam diri karyawan itu sendiri yang diperlihatkan dalam bentuk

mematuhi peraturan yang ada di dalam organisasi, menyelesaikan tugas tepat

waktu. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang

berlaku (Rivai, 2011).

Penelitian mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

dilakukan oleh Prsetyo dan Marlina (2019) yang menemukan bahwa semakin tinggi

disiplin kerja para karyawan maka akan semakin meningkatkan kinerja para

karyawannya. Hasil penelitian tersebut memiliki kontradiksi terhadap penelitian

yang dilakukan oleh Kelimeda, et.al (2018) yang menemukan bahwa disiplin kerja

berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi

kerja. Menurut Samsudin (2009:81), motivasi adalah proses mempengaruhi atau

mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok pekerja agar mereka mau

melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow mengatakan bahwa manusia termotivasi

untuk memuaskan lima jenis kebutuhan, yang dapat disusun dalam suatu hierarki.

Kebutuhan yang lebih tinggi baru akan muncul apabila kebutuhan yang dibawahnya
4

telah terpenuhi sedangkan Hazberg’s Two Factors Theory ( Teori Motivasi Dua

Faktor) mengemukakan bahwa motivasi yang ideal dapat merangsang usaha adalah

peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang

untuk mengembangkan kemampuan.

Penelitian yang dilakukan oleh Omollo (2016), Octaviannand, Pandjaitan dan

Kuswanto (2017), Kelimeda, et.al (2018) menemukan bahwa motivasi kerja

berpengaruih signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa semakin baik motivasi kerja maka akan semakin meningkatkan kinerja

karyawan. Bertentangan dengan penelitian tersebut, Dhermawan, Sudibya dan

Utama (2012) menemukan bahwa motivasi kerja berpengaruh tidak signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Faktor terakhir yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan kerja.

Kepuasan (satisfaction) merupakan suatu sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya. Pendapat yang dikemukakan oleh Luthans (2002:187) dikatakan

bahwa Job Satisfaction is the way an employee feels about his or her job. Hal ini

menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah apa yang dirasakan oleh seorang pekerja

atas pekerjaannya. Luthans (2002:126) juga mengatakan bahwa Job Satisfaction is

a results of employee perception of now well their job provides these things which

are viewed as important. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kepuasan kerja

merupakan suatu akibat atau hasil dari persepsi pegawai tentang seberapa baik

pekerjaannya yang dapat memberikan sesuatu yang dipandang penting baginya

Penelitian yang dilakukan oleh Octaviannand, Pandjaitan dan Kuswanto

(2017) dan Kelimeda, et.al (2018) menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
5

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin

baik kepuasan kerja pegawai maka akan semakin meningkatkan kinerja karyawan.

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sediarsih (2017) yang menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan kesenjangan dari peneliti terdahulu maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan replikasi dari

penelitian Octaviannand, Pandjaitan dan Kuswanto (2017) yang berjudul Effect of

Job Satisfaction and Motivation towards Employee’s Performance in XYZ Shipping

Company.

Octaviannand, Pandjaitan dan Kuswanto (2017) mengemukakan bahwa

kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Selanjutnya mereka memberikan saran penelitian yang dianjurkan

kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas ruang lingkup responden dan juga

menyarankan agar memperluas variabel yang diteliti untuk mengkaji hal-hal yang

mempengaruhi kinerja karyawan sehingga pada penelitian ini menambahkan

variabel disiplin kerja.

Fenomena yang terjadi menemukan bahwa disiplin kerja merupakan faktor

yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dunia perbankan

menuntut para pekerja atau karyawannya untuk selalu disiplin terhadap pekerjaan

mereka guna meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan mereka kepada para

nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari selalu menekankan
6

kepada para karyawannya untuk selalu hadir tepat waktu untuk mengikuti briefing

pagi serta bekerja seseuai dengan prosedur yang berlaku. Pemenuhan tugas dan

kewajiban juga sangat penting mengingat dunia perbankan membutuhkan

ketelitian, kerja keras serta disiplin yang tinggi dalam menyelesaikan setiap

pekerjaan mereka.

Selanjutnya, pada aspek motivasi kerja menunjukkan bahwa akhir-akhir ini

ada beberapa karyawan yang kurang termotivasi untuk meningkatkan kinerja

mereka seperti pada bagian kredit. Mereka menyatakan bahwa kurangnya minat

masyarakat untuk mengambil kredit perbankan menyebabkan mereka kesulitan

untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

Cabang Kendari. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan peran pimpinan untuk

memberikan motivasi kepada para karyawannya agar lebih meningkatkan lagi

semangat para karyawannya dalam mencari debitur dan nasabah.

Pada aspek kepuasan kerja, masih ada beberapa karyawan yang mengeluhkan

supervisi dari pimpinan yang sangat ketat sehingga mereka merasa mendapat

tekanan yang cukup berat dari para pimpinan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap karyawan harus siap menghadapi tekanan

yang diberikan sebagai bentuk konsekuensi dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Berdasarkan telaah teoritis, penelitian terdahulu dan fenomena yang ada

bahwa pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan masih menjadi perdebatan baik secara teoritis maupun empiris, sehingga

diperoleh celah yang penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

“Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap


7

Kinerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang

Kendari”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dengan ini penulis mengajukan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah disiplin kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari

3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari

4. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dari penelitian

ini adalah untuk menguji dan menganalisi pengaruh :

1. Disiplin kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari.

2. Disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Cabang Kendari

3. Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Cabang Kendari


8

4. Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Cabang Kendari

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pengembangan ilmu manajemen

karea adanya temuan berupa pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Cabang Kendari.

2. Manfaat praktis

a. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan bagi manajemen PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari dalam rangka

merumuskan dan menetapkan kebijakan peningkatan kinerja karyawan

melalui disiplin kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja.

b. Bagi pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari dapat

dijadikan sebagai bahan informasi dalam meningkatkan kinerjanya.

c. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam

melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan pengaruh disiplin kerja,

motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

d. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dalam mengimplementasikan

ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada pengaruh disiplin kerja,

motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
9

Negara Indonesia (Persero) Cabang Kendari. Indikator variabel dalam penelitian

ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja, menurut Rivai (2011:56) indikatornya yaitu: 1) absensi; 2)

ketaatan pada kewajiban dan tugas; 3) bekerja sesuai prosedur

2. Motivasi kerja, menurut Luthans (2002) indikatornya yaitu: 1) prestasi; 2)

pengakuan; 3) pekerjaan itu sendiri; 4) tanggung jawab; 5) promosi

3. Kepuasan kerja, menurut Luthans (2006:217) indiaktornya yaitu: 1)

Pembayaran gaji atau upah; 2) Pekerjaan itu sendiri; 3) Rekan kerja; 4)

Promosi; 5) Penyelia (supervise)

4. Kinerja karyawan, menurut Mitchel dalam Sedarmayanti (2001:51)

indikatornya yaitu: 1) kualitas kerja; 2) ketepatan waktu; 3) inisiatif; 4)

kemampuan; 5) komunikasi

Anda mungkin juga menyukai