Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DAN NASKAH

ETIKA BERJALAN,ETIKA BERKOMUNIKASI DAN ETIKA MAKAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Etika Umum

Dosen: 1. Ibuk.Ns. Erni Yuniati,M.Kep

2. Ibuk.Ns. Dewi Narullita,M,Kep

Di Susun Oleh: - Ahmad Syahroni

- Widya Cantika Oktavioneri

Fakulas Kesehatan Jurusan D III Keperawatan

Institut Admitrasi Dan Kesehatan Sthi Stio

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Tugas Konsep dan Naska ini dapat selesai dengan baik. Tugas Konsep dan Naskah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Umum.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep dan Naskah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di
harapkan guna penyempurnaan tugas ini selanjutnya.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas peran serta
dalam penyusunan Konsep dan Naskah ini.

Muaro Bungo, 21 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I KONSEP...................................................................................................... 1
A. Pengertian etika...................................................................................... 3
B Etika Berjaln........................................................................................... 1
C. Etika Berbicara....................................................................................... 2
D. Etika Makan........................................................................................... 2
BAB II NASKAH.................................................................................................. 3
A Naskah Etika Berjaln................................................................................ 1
B. Naskah Etika Berbicara............................................................................ 2
C. Naskah Etika Makan.................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................. 14


Kesimpulan........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15

iii
BAB I

KONSEP

A. Pengertian Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi
ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tentang kebaikan dan keburukan, yang
menyangkut perihal kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia,
dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika
berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Dalam bahsa Indonesia, kata etika berarti kebiasaan baik norma-norma yang baik.
Selanjutnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata etika mengandung tiga arti yaitu :
1. Ilmu tentang apa yang baik dana pa yang buruk hak dan kewajiban moral (akhlak)
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianutb suatu golongan atau masyarakat.
Sebagai suatu istilah, Etika sekurang-kurangnya mengandung dua arti, yaitu:
1. Sebagai pedoman baik-buruknya perilaku manusia.
2. Sebagai ilmu yang mengkaji pedoman baik-buruknya perilaku manusia tersebut, yang
menyangkut nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan norma-norma moral yang dipakai sebagai
pegangan umum bagi penentuan benar-salahnya tindakan seseorang sebagai manusia.
Jadi, etika adalah usaha untuk mengerti tata aturan sosial menentukan dan membatasi tingkah
laku manusia.

B . ETIKA BERJALAN

Banyak orang menganggap, bahwa soal berjalan adalah remeh. Tetapi apabila kita
perhatikan benar-benar, ternyata masih banyak di antara bangsa kita yang belum memahami
benar tentang bagaimana sikap yang sebaik-baiknya kita harus berjalan. Yang dimaksud
berjalan disini ialah berjalan di jalan umum, di mana selain kita sendiri, banyak pula orang
lain yang berjalan di situ.
Tiap-tiap bangsa mempunyai gaya sendiri-sendiri. Misalnya orang Amerika dan
Eropa, pada umumnya selalu bergegas-gegas, seolah-olah ada sesuatu yang mereka
kejar.Kebiasaan ini terpengaruh oleh kehidupan mereka yang segala sesuatunya serba otomat,
dengan demikian maka tindakan-tindakannya pun serba cepat pula.Memang harus diakui

iv
bahwa keadaan dapat mempengaruhi kebiasaan. Di negara-negara Arab datarannya
kebanyakan terdiri dari padang pasir yang luas, sehingga untuk mengarunginya dari suatu
tempat ke tempat yang lain memerlukan kesabaran dan ketabahan yang luar biasa.
Kebanyakan bangsa Arab berjalan lambat-lambat asal sampai di tempat tujuan dan
selamat.Dari kedua keadaan yang diuraikan di atas, dapat diperoleh perbedaan yang
menyolok.Yang satu ingin cepat, sedang lainnya terbiasa dengan lambat-lambat.Sedangkan
keadaan di negara kita, khususnya di pulau Jawa boleh dikatakan berada di tengah-
tengah.Maka keadaan ini pun mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Sehingga gaya kita
berjalanpun menjadi sedang, tidak cepat dan tidak pula lambat.
Bangsa kita sudah banyak dikenal oleh bangsa-bangsa lain sebagai bangsa yang halus,
ramah-tamah dan memiliki sopan-santun yang tinggi.Memang, bagi bangsa kita, sopan-
santun ini masih membudaya dalam kehidupan masyarakatnya.Sopan-santun masih tumbuh
dengan subur dan dipelihara baik-baik, sehingga pada soal-soal yang kecil-kecil sekalipun
tidak lepas dari penilaian kesopanan.Demikian pula martabat seseorang berkaitan erat dengan
adabnya.Jelasnya, orang baru dapat baik, apabila penilaian terhadap segi adab dan
kesopanannya telah sempurna.

Berikut adalah cara berjalan yang baik dan benar:


1. Tidak membusungkan dada sehingga terlihat angkuh
2. Waktu berjalan, hendaknya sikap badan lurus dengan tegap, jangan membungkuk, jangan
melangkah besar-besar, atau sebaliknya.
3. Upayakan kedua kaki Anda menapak ke tanah dengan mantap. Jangan menyeret langkah
Anda atau berjingkat-jingkat. Orang akan bertanya-tanya, ada apa dengan anda?

4. Tidak menendang barang saat berjalan


5. Jangan berjalan sambil mengobrol, dan jangan pula sambal melongo kekana dan kiri, atau
selalu menunduk kebawah. Sebaiknya, arahkan Pandangan mata kedepan dengan tenang.
6. Tidak jalan bergerombol.
7. Kain celana atau rok tidak menyapu lantai ketika berjalan
8. Jangan makan atau minum ketika sedang berjalan
9. Tidak berjalan mendahului orang tua
10. Tidak berjalan sambil tolak pinggang
Dalam berjalan, terdapat etikanya sendiri. Hal ini diantaranya adalah:
1. Jalanlah dengan baik, lurus dan tegak ke depan
2. Jangan menyeret kaki, karena akan berisik, mengganggu banyak orang, dan terkesan orang
yang malas.
3. Berjalanlah dengan tenang, dengan tidak membusungkan dada. Karena membusungkan dada
mencerminkan orang yang sombong

v
4. Posisi tetap tegak. Tegak namun tidak membusungkan dada. Tegak namun tidak sombong.
Tegak layaknya seorang tentara.
5. Berjalanlah ke depan, dan tidak mengganggu orang lain
6. Jika kita berjalan , kita harus tampil percaya diri.
7. Upayakan kedua kaki kita menapak ke tanah dengan mantap (tidak berbunyi).
8. kita perlu menyesuaikan gerakan tangan dengan langkah agar tampak serasi.
9. Sebaiknya kita tidak berjalan terlalu cepat.
10. Sebaiknya kita mengatakan “permisi” ketika kita melewati kerumunan orang banyak.
11. Ketika kita lewat di hadapan orang lain , jangan membuang muka dari mereka.
12. Sebaiknya kita tidak berjalan sambil membaca surat kabar , makan atau minum.
13. Bila hendak menutup pintu , wanita berjalan duluan diikuti pria.
Ketika kita harus berjalan di jalan raya ,ambilah jalur kiri jalan.
1. Bila ada pria dan wanita hendak menyebrang jalan , maka pria hendaknya mangambil posisi
dari arah datangnya kendaraan.
2. Apabila ada satu pria dan dua wanita berjalan di jalan raya , maka si pria harus berjalan di
sisi yang berdekatan dengan lalu lintas.
3. Jika suami istri berjalan bersama posisi suami ada di sebelah kanan..
4. Hendakya tidak mengobrol dan bercanda ketika berjalan

Jika mau masuk ke dalam atau keluar lift , sebaiknya si pria mempersilahkan wanita terlebih
dahulu
1. Apabila berjalan di dalam ruangan , hendaknya kita mengupayakan supaya langkah kaki kita
tidak bersuara.
2. Kalau ada satu pria dan satu wanita naik/turun tangga , sebaiknya keduannya berjalan sejajar
3. Bila lalu lintas di tangga cukup ramai , maka ketika menaiki tangga pria harus berjalan di
depan , sedangkan bila menuruni tangga , pria berjalan di belakang.

C. ETIKA BERBICARA/KOMUNIKASI

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya adat, kebiasaan.

1 Sedang secara terminologi terdapat beberapa pengertian etika. Pakar filosofis


mengatakan etika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan manusia
yang menurut ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang substansinya paling
benar. Kaidah-kaidah kebenaran dari tindakan digali oleh akal sehat manusia dan
distandarisasi menurut ukuran rasional.

2 Sementara menurut KBBI Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Sementara itu Walter B. Denny

vi
berpendapat bahwa etika adalah gambaran dan evaluasi alasan yang di berikan oleh orang
atau kelompok untuk penilaian yang mereka buat mengenai benar dan salah atau baik dan
buruk, khususnya ketika berhubungan dengan tindakan, sikap, dan kepercayaan manusia.

3 Dan al-Ashmu’i r.a memberikan kontribusinya dalam mengartikan etika. Ia


mengatakan etika adalah tiang penopang utama bagi orang berakal dan mahkota hiasan bagi
orang yang bukan keturunan bangsawan. Orang yang berakal cerdas tetap membutuhkan
etika. Dengan etika itulah kecerdasannya menjadi bernilai dan indah, ibarat tanah yang
subur yang tetap membutuhkan air, karena dengan air itulah ia menjadi produktif.

4 Dan dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa etika adalah cara pandang
manusia tentang tingkah laku baik dan buruk dari berbagai cara pandang kemudian
dijadiakan sebagai tolak ukur suatu tindakan dengan pendekatan secara rasional dan
filosofis. Sedangkan berbicara secara bahasa adalah berkata, bercakap.

5 Dan secara istilah, ada beberapa tokoh yang memberikan kontribusinya dalam
mendefinisikan pengertian berbicara. Yaitu sebagai berikut:

Pertama, menurut Tarigan ia mengartikan, berbicara adalah kemampuan


mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan atau
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaan seseorang kepada orang
lain.

Kedua, menurut R.A Kartni ia mengartikan, berbicara adalah suatu peristiwa


menyampaikan maksud, gagasan, serta perasaan hati seseorang kepada orang lain. Dan
pembicaraan harus memenuhi empat syarat. Tanpa keempat syarat itu, pembicaraan akan
tergelincir pada kesalahan bicara dan pembicaraan akan penuh dengan kekurangan dan
ketidak serasian.

Syarat-syarat itu ialah sebagai berikut:

(1) Berbicara jika ada perlunya, dalam berbicara hendaklah sesuai keperluan yang akan
mendatangkan manfaat dan menolak mudarat.

(2) Berbicara pada waktu dan tempatnya,

(3) Berbicara secukupnya,

(4) Baik bahasa dan tutur katanya.

Inilah keempat syarat berbicara. Jika berbicara dengan tidak memenuhi salah satu
syarat ini, maka akan merusak ketiga syarat yang telah terpenuhi. Dari kedua definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah suatu sistem komunikasi dimana seseorang
mengutarakan pendapat dan perasaan hati serta mengerti maksud seseorang melalui
pendengar.

6 Jadi etika berbicara adalah tata cara dan aturan seseorang mengungkapkan serta
mengutarakan pendapat, gagasan serta perasaan hati kepada orang lain yang kemudian
dijadikan sebagai tolak ukur suatu tindakan.

vii
D. ETIKA MAKAN

Etika makan merupakan aturan yang harus dilakukan saat bersantap di meja makan.
Etika makan yang diperkenalkan oleh bangsa Eropa ini menjadi aturan standar yang
dilakukan setiap orang baik makan di rumah, restoran atau acara resmi. Walaupun dalam
budaya berbagai bangsa ada aturan dan norma yang berlaku tersendiri, table manners ini
perlu menjadi panduan pengajaran etika di meja makan.
Mendidik anak untuk menjadi pribadi yang santun tidak harus menunggu sampai
anak memasuki usia sekolah, justru lebih baik melakukannya sedini mungkin. Pasalnya
pada anak usia dini apa yang diajarkan dan didikkan akan sangat mudah diingat dan
cenderung akan dibawa hingga ia dewasa. Banyak hal yang dapat diajarkan terkait dengan
masalah sopan santun, salah satunya adalah etika makan.

Berikut beberapa etika makan yang harus dajarkan pada anak:

1. Cuci tangan sebelum makan Mencuci tangan merupakan hal yang sangat
penting dilakukan ketika akan makan, sekalipun anak makan dengan sendok.
Pasalnya tangan yang kotor berpotensi menimbulkan berbagai bibit penyakit.

2. Makan dengan tangan kanan Sebagai orang timur yang memiliki budaya dan
etika yang kental, tentu akan dianggap tidak sopan jika seseorang makan dengan
tangan kiri sekalipun ia adalah orang kidal. Untuk itu jangan sampai
membiarkan anak terbiasa makan dengan tangan kiri. Berikan contoh cara
makan yang baik dengan tangan kanan.

3. Makan dengan posisi duduk yang benar Seorang anak biasanya cenderung
susah untuk diajak makan dalam keadaan tenang, ia akan lebih suka makan
sambil berjalan dan berlarian kesana kemari. Sayangnya makan seperti ini tentu
sangat tidak dibenarkan, untuk usia anak mungkin bukan menjadi masalah
serius. Namun jika kebiasaan seperti ini terbawa hingga dewasa tentu akan
dianggap tidak sopan. Untuk itu usahakan untuk membiasakan anak makan
sambil duduk. Ketika dudukpun ajak anak cara duduk yang baik, yakni tetap
tenang dan tidak mengangkat kaki.

4. Tidak bercanda saat makan Untuk etika ini sebaiknya diajarkan ketika anak
sudah cukup besar, pasalnya hal seperti ini cukup sulit untuk dibiasakan.
Memberi pemahaman kepada anak bahwa makan sambil becanda merupakan
hal yang tidak baik karena dapat menyebabkan ia tersedak.

5 .Berdoa sebelum dan sesudah makan Memerikan pemahaman kepada anak


bahwa setiap makanan yang dihidangkan merupakan rizki dari Tuhan yang
harus disyukuri. Salah satu cara bersyukur yang paling mudah adalah dengan
berdoa sebelum dan sesudah memakannya. Meskipun sederhana, namun
kebiasaan ini sangat penting diajarkan kepada anak sedini mungkin.

viii
BAB II
NASKAH

A. NASKAH ETIKA BERJALAN

Pada suatuhar,i di salah satu Institut Admidrasi dan


Kesehatan terdapat mahasiswa baru, yang bernama, Roni dan Agus.
Mereka sering sekali berjalan berdua setiap hari, tapi roni
selalu perhatikan, ketika si agus berjalan, selalu memusungkan dada
sehinga terlihat akuh.

Pada suatu hari roni menegur agus, tetang etika berjalan


yang kurang sopan, terhadap agus.

RONI: Agus, maafyah sebelumnya.


AGUS: Iya ron, emang ada apa, roni.
RONI: Boleh ngak saya kasih saran nih.
AGUS: Tentu bolehlah, masakngak.
RONI: Oke lah,
Sebelum nya saya mintak maaf yah, kalou kmu tersinggung.
Saya mau bilang tetang jalan kmu, maaf yah.
AGUS: Emang ada apa sama jalan aku nih, roni.
Emang ada salah yah, kalau ada salah bilang lah.
RONI: Salah nggak sih gus tapi ada perbaikan sedikit,
AGUS: Oooo, ok ron.
RONI: Agus,
aku perhatikan yah, ketika kamu berjalan sesalu memusungkan
Dada. Kitakan udan belajar nih, tetang etika berjalan, kan nggak
boleh memusungkan dada soalnya terlihat akuh.
AGUS: Astagfirullah, aku lupa ron
RONI: Iya gus, ngak apa apa ,kita kan manusia selaluhilap.
Jadi agus harus berubah, yang lebih baik lagi saatberjalan nya.
AGUS: Sip roni....
Makasih yah udah mau mengigati saya.
RONI: Sama - sama agus.
ix
B. NASKAH ETIKA BERBICARA/KOMUNIKASI

x
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Robyatul.2016.Etika Duduk, Berdiri, dan


Berjalan.http://newblogroby.blogspot.co.id/2016/11/tata-cara-duduk-berdiri-dan-
berjalan.html.diakses pada 02 november pukul 15:22.

Mishbah, Muhammad.2017.etika duduk dan


berjalan.http://www.nanyain.co/pertanyaan/1522.diakses pada 12 november pukul 14:23.

Belioo.2015.etika duduk dan berjalan.http://dobeldua.blogspot.co.id/2015/12/etika-duduk-


dan-berjalan.html.diakses pada 12 november pukul 14:24.

Al-Asyhar, Thobieb. Bahaya Makanan Haram bagi kesehatan Jasmani dan Kesucian

Rohani, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2003.

Al-Hafidz, Ahsin W. Fikih Kesehatan. Jakarta: Amzah, 2007.

xi

Anda mungkin juga menyukai