Anda di halaman 1dari 105

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ONLINE (E-MARKETING)

PRODUK OLAHAN PEPAYA (STUDI KASUS : ABOYA (ABON PEPAYA)


DI NAGARI BALAI JARIANG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR)

SKRIPSI

AULIA MAY RAHMATULOH


NIM: 181000254201001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


PAYAKUMBUH

2023
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ONLINE (E-MARKETING)
PRODUK OLAHAN PEPAYA (STUDI KASUS : ABOYA (ABON PEPAYA)
DI NAGARI BALAI JARIANG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR)

AULIA MAY RAHMATULOH


NIM: 181000254201001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


PAYAKUMBUH

2023
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ONLINE (E-MARKETING)
PRODUK OLAHAN PEPAYA (STUDI KASUS : ABOYA (ABON PEPAYA)
DI NAGARI BALAI JARIANG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR)

OLEH:

AULIA MAY RAHMATULOH


NIM: 181000254201001

SKRIPSI

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MEMPEROLEH GELAR

SARJANA PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT


PAYAKUMBUH

2023
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ONLINE (E-MARKETING)
PRODUK OLAHAN PEPAYA (STUDI KASUS : ABOYA (ABON PEPAYA)
DI NAGARI BALAI JARIANG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR)

OLEH

AULIA MAY RAHMATULOH


NIM: 181000254201001

MENYETUJUI:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Rizqha Sepriyanti Burano,S.T,M.Si Dr. Wedy Nasrul, SE, M.Si


NIDN.1013098601 NIND :072021189

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis


Universitas Muhammadiyah Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Barat Muhammadiyah Sumatera Barat

Rizqha Sepriyanti Burano,S.T,M.Si Husnarti,S.P,M.Si


NIDN.1013098601 NIDN.1003108406
i

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, pada tanggal 03


September 2022.

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Rizqha Sepriyanti Burano, Ketua 1.


ST, M.Si

2. Dr. Wedy Nasrul, SE, M.Si Sekretaris 2.

3. Dr.Muhamad Reza, SPt, Anggota 3.


M.Si

4. Husnarti, SP, M.Si Anggota 4.


ii

KATA PERSEMBAHAN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillahirobbilalamiin wabihi nashta’in....

Puji serta syukur kepada Allah SWT Pemberi Segala Kenikmatan Dan Pemberi
Segala Hidayah Dan Rahmat–Nya yang telah memberikan keberkahan ilmu
kepadaku dan telah memperlancar semua perjalananku dalam menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat dan salam aku hadiahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
telah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada manusia sehingga kita dapat
merasakan dunia yang bertaburan dengan ilmu pengetahuan yang tiada hentinya.

Kuhadiahkan dan kupersembahkan karya yang sederhana ini kepada orang yang
paling aku cintai dan yang sangat aku sayangi dengan setulus hati.

Teruntuk nenek ku

Terimaksih kepada nenekku Halimah yang telah memberikan dukungan


kepadaku sehingga aku bisa menyelesaikan perkuliahan ini. Segala dukungan dan
cinta yang telah engkau berikan kepadaku tidak akan bisa tergantikan seberapa
besar pun uang dan hartanya yang aku miliki. Engkau telah dengan ikhlas
membimbingku dan mengajariku yang terbaik

Teruntuk almarhumah ayah dan ibu ku....

Teruntuk ayahku Asrodi (Alm) semoga engaku bahagia disana dan engkau bisa
tersenyum melihat putrimu telah menyelesaikan pendidikannya walaupun tanpa
kehadiran Mu disisiku. Tak dapat diunggapkan dengan kata–kata seberapa besar
rindu yang aku rasakan kepada Mu. Semoga kita bisa bertemu disurga nantinya.
Dan semoga anak Mu ini bisa menjadi manusia yang berguna dan bisa
membahagiakan orang–orang sekitar. Terimakasih ibuku Afrida yang telah
melahirkanku ke duania ini.

Teruntuk kakak dan adek ku.....

Teruntuk kakakku febrianti terimaksih aku ucapkan kepadamu melalui selembar


kertas ini karena engkau telah mendukung dan membantuku dalam mewujudkan
impianku. Maaf kan adikmu ini karena belum bisa menjadi adik yang terbaik
untukmu dan belum bisa menjadi seperti yang engkau inginkan. Dan untuk adikku
qurrotul aini terimakasih telah selalu memberikan support kepada kakakmu ini.
Semoga engkau bisa mewujudkan impian mu dan aku akan membantumu dalam
mewujudkannya. Sekali lagi terimakasih aku ucapkan terimaksih kepada kedua
sisters ku.
iii

Teruntuk om ku dan tante ku

Terimaksih aku ucapkan kepada om, tanteku dan seluruh keluarga besarku yang
selama ini telah memberikan support kepadaku serta telah memberikan dukungan
apapun pilihanku dan menghargai pilihan itu, terkhusus kepada om Akmal Riko
dan juga om Afriandi yang telah membantu administrasi selama pendidikanku
sampai saat ini.

Teruntuk bestie ku...

Teruntuk bestie2 ku agri 18 yang telah memberikan dukungan, semangat dan juga
membantuku dalam menyelesaikan Skripsi ini. Dari kaian semua aku belajar
artinya pertemanan dan persahabatan.

Teruntuk Dosen pembimbing....

Teruntuk dosen pembimbingku, ibuk Rizqha Sepriyanti Burano, ST, Msi


dan juga pak Dr. Wedy Nasrul, SE, M. Si yang telah membimbingku
melalui semua proses perskripsian ini aku ucapkan banyak terimakasih dan
semoga kebaikan ibuk dibalas oleh Allah Swt. Dan aku tidak akan biasa
melupakan kebaikan dan jasa ibuk kepadaku karena telah membimbingku
selama proses perkuliahan. Dan juga ucapan terimakasih banyak juga aku
ucapkan kepada semu dosen–dosen yang ada di Fakultas Pertanian UMSB
yang telah memberikan ilmunya kepadaku.

Keluarga besar Fakultas Pertanian UMSB

Terimaksih juga aku ucapkan kepada keluarga besar fakultas pertanian


iv

MOTTO

“Hidup yang tidak teruji adalah kehidupan yang tidak layak untuk dihidupi,
tanda manusia itu dikatakan hidup adalah ketika manusia mendapatkan
ujian, kegagalan dan penderitaan”

(penulis)

“kita manusia berpijak di bumi yang sama dengan takdir yang berbeda,
hidup itu sebuah perjalanan bukan sebuah perbandingan”

(nenek)
v

BIODATA

1. Nama : Aulia May Rahmatuloh


2. NIM : 181000254201001
3. Tempat/ tanggal lahir : Timpe Makmur/ 01 Mai 2000
4. Agama : Islam
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Alamat lengkap : Koto Kociak, VII Koto Kociak
7. Riwayat Pendidikan : 1. SDN 09 VII Koto Talago (2006 - 2012)
2. SMP Negeri 2 Kecamatan Suliki (2012 –
2015)
3. SMK Negeri 2 Kecamatan Guguak (2015
– 2018)
4. S1 Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Barat (2018 – 2023)
8. Email : mayrahmatulohaulia@gmail.com
9. Nama orang tua
Ayah : Asrodi (Almarhumah)
Ibu : Afrida
Jumlah saudara :3

Pada tahun 2022 penulis melakukan penelitian di Nagari Balai Jariang


Kecamatan Payakumbuh Timur dengan judul penelitian “ANALISIS
STRATEGI PEMASARAN ONLINE (E-MARKETING) PRODUK
OLAHAN PEPAYA (STUDI KASUS : ABOYA (ABON PEPAYA) DI
NAGARI BALAI JARIANG KECAMATAN PAYAKUMBUH TIMUR)”.
Dan judul ini dijadikan sebagai skripsi oleh penulis sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pertanian.
vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas

rahmat dan karunianya, sehingga penulisan proposal ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Online (E-

Marketing) Produk Olahan Pepaya (Studi Kasus : Aboya(Abon Pepaya) Di

Nagari Balai Jariang Kecamatan Payakumbuh Timur)”.

Dengan selesainya Skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang

setulusnya kepada ibu Rizqha Sepriyanti Burano,S.T,M.Si selaku dosen

pembimbing I, dan bapak Dr. Wedy Nasrul,S.E, M.Si selaku dosen pembimbing

II, atas bimbingan dan arahnya, memberi petunjuk, saran dan pengarahannya

kepada penulis dalam penyusunan proposal ini.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada ibuk Rizqha

Sepriyanti Burano,S.T,M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Barat, ibuk Husnarti, SP,MP.Si selaku Ketua Prodi

Agribisnis, seluruh dosen dan seluruh karyawan/karyawati fakultas pertanian,

serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Sumatera Barat yang telah memberi dorongan, semangat, bantuan yang berharga

selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Barat . Penghormatan dan penghargaan yang setinggi-

tingginya penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang telah memberi

semangat, dorongan dan do’a kepada penulis.

Payakumbuh,10 Maret 2023

Aulia May Rahmatuloh


vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................7
2.1. Produk Olahan Pepaya..............................................................................7
2.2. Strategi Pemasaran Online........................................................................8
2.3. Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Perusahaan..................................12
2.4. Konsepsi Dan Teknik Perumusan Strategi..............................................15
2.5. Penelitian Terdahulu................................................................................22
III. METODE PENELITIAN........................................................................32
3.1. Metode Penelitian....................................................................................32
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................32
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................33
3.4. Jenis dan Sumber Data............................................................................36
3.5. Teknik Pengumpulan Data......................................................................37
3.6. Variabel Penelitian..................................................................................39
3.7. Teknik Analisa Data................................................................................40
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................47
4.1. Gambaran Umum Industri Produk ABOYA...........................................47
4.2. Karakteristik Sampel...............................................................................50
4.3. Gambaran Produk....................................................................................53
4.4. Faktor Internal Dan Eksternal Produk ABOYA......................................57
viii

4.5. Alternative Strategi Pemasaran Online Produk ABOYA........................75


V. PENUTUP.........................................................................................................82
5.1. KESIMPULAN.......................................................................................82
5.2. SARAN...................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................85
ix

DAFTAR TABEL

2.1. Matriks Analisis SWOT......................................................................................17

2.2. Penelitian Terdahulu ..........................................................................................23

3.1. Jumlah Populasi Dan Sampel Produk ABOYA..................................................35

3.2. Variabel Penelitian..............................................................................................39

3.3. Matrik SWOT......................................................................................................40

3.4. IFAS ...................................................................................................................44

3.5. EFAS...................................................................................................................44

4.1. Sampel Karyawan...............................................................................................49

4.2. Sampel Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin..................................................50

4.3. Sampel Konsumen Berdasrkan Umur.................................................................50

4.4. Sampel Konsumen Berdasrkan Pendidikan........................................................51

4.5. Data Jumlah Pembelian Konsumen Berulang Kali.............................................60

4.6. Matrik Swot Produk Aboya................................................................................74

4.7. Kekuatan.............................................................................................................7

4.8. Kelemahan...........................................................................................................76

4.9. Peluang................................................................................................................77

4.10. Ancaman...........................................................................................................77
x

DAFTAR GAMBAR

2.1. Grafik IFAS EFAS..............................................................................................20

3.1.Grafik IFAS dan EFAS Produk ABOYA............................................................45

4.1. Struktur Organisasi Industri Produk ABOYA....................................................48

4.2. Produk ABOYA..................................................................................................53

4.3. Kemasan Produk ABOYA..................................................................................58

4.4. Pelayanan Yang Ada Pada Industri Produk ABOYA.........................................59

4.5. Tempat Pemaasran Online Produk ABOYA.......................................................62

4.6. Promosi Produk ABOYA....................................................................................64

4.7. Diagram SWOT Produk ABOYA.......................................................................78


1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan dunia secara dinamis sehingga terus menunjukkan

kemajuan begitu pesat dalam berbagai aspek bidang kehidupan yaitu pada era saat

ini yang disebut dengan era kekinian atau moderen telah banyak menyebabkan

perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Pengaruh perkembangan teknologi

saat ini kalangan masyarakat sangat bergantung akan kehadiran teknologi modren,

terlebih setelah dengan mudah memperoleh beragam informasi, bermunculannya

berbagai aplikasi media sosial yang dapat menimbulkan peluang bagi masyarakat

dalam melakukan suatu usaha, interaksi sosial dan resiko yang dipersepsikan dari

media sosial sehingga berpengaruh terhadap minat beli konsumen (Gunawan dkk,

2015).

Pemanfaatan media sosial dapat berdampak positif, penggunaan media

sosial digunakan oleh masyarakat untuk melakukan banyak aktivitas mulai dari

entertainment, melakukan bisnis, mencari informasi. Pemasaran melalui media

sosial akan memengaruhi faktor eksternal yang mempengaruhi nilai konsumen

terhadap sebuah produk, yang kemudian akan mempengaruhi minat beli pada

konsumen (Maoyan dkk, 2014).

Dengan menjualan produk dengan memanfaatkan media sosial untuk

menarik pembeli dengan cara memberikan informasi-informasi yang terkait

dengan produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat, dengan maksud

memasarkan produk, memberikan informasi kepada konsumen dan

mempromosikan produk yang dihasilkan oleh produsen. Media sosial dapat


2

digunakan sebagai alat pemasaran yang dapat meningkatkan kesadaran konsumen

terhadap produk baru, meningkatkan image produk, dan berakhir pada

peningkatan penjualan produk (Kotler dkk, 2016).

Internet sudah digunakan dan juga dimanfaatkan masyarakat saat

ini,sehingga pola strategi pemasaran menjadi lebih luas. Penggunaan internet juga

fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan kegiatan pemasaran dikenal

sebagai e-marketing atau sistem online. E–Marketing memberikan dampak yang

baik bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen,

informasi dapat dengan mudah diterima dari perusahaan yang menyampaikan

sehingga hal tersebut dikenal dengan strategi e-marketing mix (Strauss dkk,

2012).

Pemasaran secara online yang dilakukan melalui sistem online interaktif

yang menghubungkan pelanggan dengan penjual secara elektronik Penggunaan

internet dan fasilitas yang ada di dalam internet yang dapat melakukan aktivitas

marketing dikenal sebagai e-marketing (Kleindl dkk, 2005).

Diera sekarang ini tahun 2022 atau kedepannya teknologi informasi

mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan manusia, karena

informasi sebagai kata kunci dalam keberhasilan seseorang, pesatnya

perkembangan informasi pemasaran produk seiring dengan lajunya perkembangan

teknologi informasi melalui sosial media ini memicu melakukan pemasraan secara

online e-marketing, terutama pada pemasaran produk olahan sektor pertanian

salah satunya pada komoditi hortikultura.


3

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kekayaan alam serta lahan

pertanian yang luas. Lahan pertanian di Indonesia cocok ditanami segala jenis

tanaman sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara agraris. Sektor pertanian

merupakan sektor yang paling penting baik dalam jangka panjang pembangunan

ekonomi maupun untuk pemulihan ekonomi jangka pendek (Saragih dkk, 2019).

Buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan bahan pangan sumber vitamin

dan mineral. Buah dan sayur merupakan salah satu jenis komoditi hortikultura

yang tersedia dalam jumlah besar dan beragam tetapi memiliki sifat yang mudah

rusak dan masa simpan yang relatif singkat, oleh karena itu, perlu dilakukan suatu

alternatif untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayur tersebut. Salah satu

alternatif yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menjadi produk fruit leather

(Ramli dkk, 2017) .

Kulit luar buah pepaya tipis, daging buahnya tebal dengan rongga di tengah

buah dengan pola pematangannya pepaya termasuk buah klimakterik (Handayani,

2010). Buah pepaya merupakan buah yang telah dikenal luas oleh masyarakat

Indonesia, buah ini memiliki kadar air dan nilai gizi tinggi serta rasa manis.

Produksi pepaya di Sumatera Barat pada tahun 2020 mencapai 37.531,2 ton.

Sedangkan produksi pepaya di Kota Payakumbuh pada tahun 2020 yaitu

mencapai 1.329,5 ton (BPS Sumatra Barat, 2020).

Buah pepaya matang biasa dikonsumsi secara langsung dan buah papaya

yang masih mentah bisa dijadikan sebagai bahan rujak dan dijadikan lalapan.

Karena buah papaya yang sangat melimpah namun cara mengonsumsinya yang

sedikit maka perlu dilakukan inovasi produk olahan berbahan dasar buah papaya.
4

Buah papaya muda ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan abon

nabati, Abon merupakan produk yang berasal dari lauk-pauk kering berbentuk

khas dengan bahan baku pokok berupa daging atau ikan. Pengolahan abon

dilakukan dengan cara direbus, dicabik-cabik, dibumbui, digoreng, dan dipres.

Abon umumnya memiliki komposisi gizi yang cukup baik dan dapat dikonsumsi

sebagai makanan ringan atau sebagai lauk-pauk. Abon sebagai salah satu bentuk

produk olahan kering sudah dikenal masyarakat luas karena harganya terjangkau

dikalangan masyrakat(Agustin, 2018).

Pada umumnya masyarakat selalu mengiginkan sesuatu yang berbeda, tidak

terkecuali dengan hal kuliner atau makanan. Oleh karena itu dengan pembuatan

abon dari buah pepaya ini masyarakat bisa memanfaatkan pepaya dengan baik

terutama pepaya muda, terlebih lagi pepaya sangat mudah ditemukan dan tumbuh

subur di daerah Payakumbuh.

Pemasaran online ABOYA saat ini ruang lingkupnya masih terbatas hal ini

dikarenakan produk ini masih tergolong sangat baru. ABOYA baru mulai di

pasarkan pada akhir tahun 2020 pada bulan Oktober. Media penjualan yg

digunakan aboya saat ini yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai media

pemasarannya. Media yg digunakan saat yaitu instagram, WhatsApp, facebook,

shopee. Walaupun media promosi yang digunakan dalam pemasaran aboya sudah

cukup banyak namun terkendala karena belum banyak masyarakat yang mengenal

produk ABOYA ini. Karena permasalahan pemasaran ini sebaiknya owner

menentukan strategi pemasaran online yang tepat dalam menjual produknya

sehingga dapat dikenal masyarakat luas dan dapat meningkatkan penjualan

ABOYA.
5

Pemasaran online (e-marketing) salah satu komponen dalam e-commerce

dengan kepentingan khusus oleh marketer, berupa proses pembuatan,

pendistribusian, promosi, penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar

internet.Strategi pemasaran sangat penting bagi perusahaan karena merupakan

cara mencapai tujuan perusahaan. Karena itu dalam setiap usaha, khususnya usaha

skala kecil, diperlukan pengembangan melalui strategi pemasaran (Fadel dkk,

2015). Strategi pemasaran online yang tepat akan mampu memberikan kontribusi

pada penjualan produk olahan ABOYA. Dari produk yang terjual merupakan

sumber utama untuk bertahan dan bersaing dari ketatnya persaingan di dunia

usaha.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Analisis Strategi Pemasaran Online (E-Marketing) Produk

Olahan Pepaya (Studi Kasus : ABOYA (Abon Pepaya) Di Nagari Balai

Jariang Kecamatan Payakumbuh Timur)”.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apasaja faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran

online ABOYA (Abon Pepaya) di Nagari Balai Jariang, Kecamatan

Payakumbuh Timur.

2. Apasaja alternative strategi yang tepat yang digunakan dalam pemasaran

online ABOYA (Abon Pepaya) di Nagari Balai Jariang, Kecamatan

Payakumbuh Timur.
6

I.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

pemasaran online ABOYA (Abon Pepaya) di Nagari Balai Jariang,

Kecamatan Payakumbuh Timur.

2. Menentukan alternative strategi yang tepat yang digunakan dalam

pemasaran online ABOYA (Abon Pepaya) di Nagari Balai Jariang,

Kecamatan Payakumbuh Timur.

I.4. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan dari penelitian diatas dapat diwujudkan, manfaat yang

diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu:

1. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan serta menambah pengalaman bagi

penulis tentang pemasaran.

2. Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Program studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

3. Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya.


7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produk Olahan Pepaya

2.1.1. Pepaya

Pepaya merupakan buah yang sangat familiar oleh masyarakat terutama di

indonesia, memilik nama ilmiah carica papaya, jenis tumbuhan jenis genus yang

tumbuh dengan subur pada daerah beriklim tropis. Buah pepaya mempunyai

kandungan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh karna memiliki banyak kandungan

yang baik untuk memproteksi tubuh dari berbagai macam penyakit. Buah pepaya

muncul pada bagian ketiak tangkai daun dan berwarna hijau saat masih muda,

kemudian setelah tua berubah menjadi kuning hingga jingga. Buah pepaya

memiliki daging yang tebal dengan warna kemerahan dan rasanya manis serta

berair. Kandungan gizi yang terdapat pada buah pepaya diantaranya buah pepaya

mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat, antioksidan, vitamin A,

vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, asam folat, vitamin

C, vitamn E dan vitamin K.

Pepaya banyak manfaat dan khasiatnya bagi tubuh, diantaranya memperkuat

sistem kekebalan tubuh, mencegah perkembangan infeksi, mencegah penyakit

jantung, mencegah pembekuan darah, memperlancar sistem pencernaan,

mengurangi risiko menderita penyakit kronis, kesehatan tulang, memiliki

kandungan nutrisi yang penting untuk tubuh, cadangan energi yang membuat kita

tidak mudah lelah, bisa membantu untuk tidur nyenyak setiap malam dan tidak

mengalami insomnia, membantu memulihkan kondisi tubuh setelah sakit,


8

menghentikan kerusakan seluler dan juga mencegah pembentukan kerutan,

membantu mengurangi stres pada kulit dan mengangkat sel kulit mati, juga dapat

untuk mengatasi jerawat (Sabariana, 2021).

2.1.2 Abon Pepaya

Buah papaya matang biasa dikonsumsi secara langsung dan buah

papaya yang masih mentah bisa dijadikan sebagai bahan rujak dan dijadikan

lalapan. Karena buah papaya yang sangat melimpah namun cara mengonsumsinya

yang sedikit maka perlu dilakukan inovasi produk olahan berbahan dasar buah

papaya. Abon merupakan makanan yang biasanya berbahan dasar daging ayam

atau daging sapi.

Tapi kandungan nutrisi yang ada pada daging tersebut bisa diganti dengan

memanfaatkan bahan alami seperti buah-buahan maupun sayuran. Pada umumnya

masyarakat lebih mengenal abon daging sapi dari pada abon daging ayam. namun

abon daging sapi dan ayam harganya tergolong mahal, sehingga dibuatlah produk

menggunakan buah papaya.

2.2. Strategi Pemasaran Online

E-marketing adalah seluruh aktivitas yang online atau berbasis elektronik

yang memfasilitasi proses manufaktur barang dan jasa oleh produsen untuk

memuaskan pelanggan. E-marketing memanfaatkan teknologi jaringan untuk

mengkoordinasi penelitian pangsa pasar, membantu pengembangan produk,

mengembangkan strategi dan taktik untuk memikat pelanggan, menyediakan

distribusi online, mempertahankan catatan pelanggan, menciptakan kepuasan

pelanggan, dan mengumpulkan umpan balik pelanggan. E-marketing memajukan


9

program pemasaran yang mendukung tujuan perusahaan melaksanakan e-

commerce (Reedy, 2016).

E-commerce lebih spesifik dibanding e-business, sebab e-commerce hanya

menyangkut fasilitas untuk melakukan transaksi secara online. Sebuah Website

perusahaan pasti merupakan bagian dari e-business tetapi belum tentu

menyediakan fasilitas e-commerce. Internet marketing merupakan proses

membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan

online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan untuk

memenuhi keinginan dari kedua belah pihak (wahyuningrum, 2019).

Media sosial merupakan penghubung informasi dan komunikasi dari

produsen ke konsumen dimanapun mereka berada dan berapapun jaraknya. Media

sosial sangat berpotensial untuk menemukan konsumen serta membangun image

tentang merk suatu produk (Merry, 2011). media sosial ini menimbulkan peluang

bagi masyarakat dalam melakukan suatu usaha. Media sosial sudah mulai banyak

dimanfaatkan untuk mempromosikan sebuah produk dan dijadikan suatu strategi

bisnis oleh beberapa pelaku usaha.

Pemasaran meliputi aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan penjualan,

pengiklanan, promosi serta penentuan harga. Penyusunan sebuah strategi

merupakan langkah awal yang digunakan untuk mencapai apa yang sudah

ditentukan. Strategi pemasaran mampu menggambarkan serangkaian kegiatan

dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan, serangkaian kegiatan yang tentu

saja merupakan hasil suatu kebijakan yang menjadi aturan yang dipergunakan

selama periode tertentu (Wibowo dkk, 2015) yang dikutip (Ratnawati dkk, 2017).
10

Pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya tercantum keputusan-

keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran

pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan merupakan suatu

strategi dalam pemasaran menurut Kotler & Amstrong yang dikutip (Suntoyo,

2015). Strategi pemasaran yang terdiri dari perencanaan segmenting, targeting,

dan positioning. Penerapan dari proses perencanaan tersebut dapat diterapkan

pada bauran pemasaran yang digunakan perusahaan menurut (Rufaidah, 2014).

Strategi pemasaran Online atau sering disebut dengan Online marketing

strategy merupakan segala usaha (bisnis) yang dilakukan untuk melakukan

pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media

internet.Walaupun mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa terlepas dari tiga

komponen yang selalu menyertai pemasaran, yaitu konsumen, kompetitor dan

perusahaan. Adanya perkembangan zaman dan teknologi saat ini maka media

pemasaran pun ikut berkembang tidak hanya sebatas media cetak maupun

elektronik saja, sekarang ini media untuk pemasaran telah berkembang dengan

adanya media internet melalui market place dan media sosial.

Industri produk ABOYA memasarkan produk melalui Instagram,

WhatsApp, Facebook dan Shopee.

II.1.1. Bauran Pemasaran

Dalam Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam 4 (empat) aspek yang

sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Bauran pemasaran

(marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran yang dipadukan perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dan


11

Armstrong, 2019). Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang

disebut “empat P”,yaitu:


12

a. Product (Produk).

Produk yaitu sebuah barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

pasar pangsa pasarnya. Jenis-jenis yang termasuk dalam bauran produk antara lain

ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.

b. Price (Harga).

Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

memperoleh produk atau jasa yang di inginkan. Harga adalah satu satunya unsur

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lainnya

menghasilkan biaya. Adapun Harga adalah jenis bauran pemasaran yang paling

mudah disesuaikan dengan kemampuan konsumen dan membutuhkan waktu yang

relatif singkat dalam mengubahnya, sedangkan ciriciri produk, saluran distribusi,

bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu.

c. Place (Tempat).

Tempat atau saluran pemasaran yaitu meliputi aktivitas perusahaan yang

membuat produk atau jasa yang diperuntukkan bagi pelanggan sasaran. Saluran

distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling berkaitan dalam proses untuk

menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakanatau dikonsumsi. Saluran

distribusi dapat diartikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang

membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau

jasa tersebut berpindah dari produsen atau pedagang ke konsumen.


13

d. Promotion (Promosi).

Promosi berarti suatu kegiatan dalam menyampaikan produk dan mengajak

pelanggan untuk membeli produk atau jasa tersebut. Definisi promosi menurut

Kotler adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk

mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingat kan para

konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Secara rinci tujuan promosi

menurut (Tjiptono, 2010) adalah menginformasikan, mengajak pelanggan sasaran

dan mengingatkan. Bagi produsen, promosi adalah kegiatan untuk

menginformasikan produk, mengajak konsumen untuk membeli serta

mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk, sedangkan bagi

konsumen, promosi ada lah komunikasi antara produsen atau pedagang dan

konsumen.

2.3. Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Perusahaan

Analisis faktor perusahan terbagi menjadi dua yaitu:

a. Analisis Faktor Internal

Perusaahan memiliki faktor internal masing-masing, faktor internal tersebut

terdiri dari kelemahan dan juga kekuatan dari perusahaan. internal ini

mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Penerapan dari

proses perencanaan tersebut dapat diterapkan pada bauran pemasaran yang

digunakan perusahaan, variabel yang terdapat didalamnya yaitu produk, harga,

tempat, dan promosi merupakan Bauran pemasaran (marketing mix) adalah

kumpulan alat pemasaran yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon

yang diinginkannya di pasar sasaran menurut (Kotler dan Armstrong, 2019).


14

Analisis faktor internal yang dimaksudkan untuk mengembangkan daftar

kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan daftar kelemahan yang harus diatasi.

faktor internal perusahaan menggambarkan kuantitas dan mutu sumber daya

manusia, fisik, finansial dan juga dapat memperkirakan kelemahan dan kekuatan

struktur organisasi maupun manajemen perusahaan (Fatimah, 2020)

Menurut (Alimudin, 2021) Unsur yang perlu untuk dianalisis dalam faktor

internal organisasi yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan, yaitu:

1. Struktur organisasi perusahaan yang merupakan pola hubungan, bentuk

formal peraturan dan hubungan antar orang dalam perusahaan. Seperti

intansi, badan usaha atau kelompok tani.

2. Budaya perusahaan merupakan sekumpulan kepercayaan, harapan dan

nilai yang dipahami, serta dilaksanakan oleh setiap anggota perusahaan

yang akan membentuk suatu perilaku cotohnya komitmen anggota

perusahaan.

3. Manajemen, Sumber daya perusahaan, diantaranya SDM, sumber daya

produksi, sumber daya keuangan, pemasaran, penelitian dan

pengembangan.

4. Teknologi yang diterapkan perusahaan

b. Analisis Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari ancaman dan peluang, dimana faktor ini tidak

dapat di kendalikan oleh perusahaan. faktor eksternal ini mempengaruhi

terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut

dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi

dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri


15

dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan,

dan sosial budaya (Sugiyono, 2013).

Faktor eksternal perlu dianalisis, sehingga dapat diantisipasi pengaruh

terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga banyak

bemunculan. faktor eksternal memang sulit untuk dikendalikan karena melibatkan

pihak-pihak lain yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan, analisis

lingkungan eksternal sangat diperlukan oleh perusahaan khususnya dalam proses

perumusan strategi.

Menurut (Salim dan Siswanto, 2019) Analisis faktor Eksternal adalah untuk

mengembangkan suatu daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan daftar

ancaman yang harus dihindari. faktor eksternal dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro, Lingkungan mikro terdiri dari

para pelaku dalam lingkungan yang berkaitan langsung dengan perusahaan yang

dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasar. Lingkungan

makro terdiri dari pesaing, pemasok, pendatang baru, produk substitusi dan

konsumen. Faktor eksternal menurut (Salim dan Siswanto, 2019) yang dapat

mempengaruhi perkembangan perusahaan, yaitu:

a) Ekonomi

b) Kebijakan Pemerintah dan Politik

c) Teknologi

d) Pesaing

e) Ancaman pendatang baru

f) Kekuatan tawar menawar konsumen


16

g) Kekuatan tawar menawar pemasok

h) Ancaman produk substitusi

i) Fakor Lingkungan

2.4. Konsepsi Dan Teknik Perumusan Strategi

2.4.1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah alat analisis yang dipergunakan untuk menyusun

faktor- faktor strategis berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

yang dimiliki oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor yang

berasal dari internal perusahaan, sedangkan peluang dan ancaman merupakan

faktor dari eksternal perusahaan. Dalam pengertiannya, kekuatan (Strengths)

disini ialah kelebihan khusus yang dimiliki oleh perusahaan untuk memberikan

keunggulan komparatif. Kelemahan (Weaknesses) adalah keterbatasan dan

kekurangan yang jelas dan menghambat kinerja perusahaan dimana keterbatasan

tersebut berasal dari dalam perusahaan. Peluang (Opportunities) adalah situasi

yang diinginkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ancaman (Threats)

adalah penghalang bagi posisi yang diharapkan oleh perusahaan dan merupakan

situasi yang paling tidak disukai dalam lingkungan perusahaan ( Richard L.Daft,

2010).

Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan

untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan agribisnis. Untuk

memudahkan dalam melaksanakan analisis SWOT diperlukan matriks SWOT

Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi yang perlu

atau harus dijalankan dengan cara mengelompokkan masing-masing problem

unsur SWOT ke dalam tabel (Kuncoro, 2015). Dalam analisis SWOT Menurut
17

(Riyanto dkk. 2021) Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weakness).

1. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan

lain yang berhubungan dengan pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang

dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah

kompetensi khusus yang memberikan keunggulan koprehensif bagi perusahaan.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya,

keterampilan dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.

Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumberdaya, keuangan, kemampuan

manajemen dan keterampilan pemasaran yang merupakan sumber dari kelemahan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber

peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara

perusahan dengan pembeli atau pemasok yang merupakan gambaran peluang bagi

perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi potensi.


18

sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan

pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi kesuksesan

perusahaan (Riyanto dkk , 2021).

Menurut (Ahmad, 2020), analisis SWOT dibuat dalam bentuk matriks.

Matriks ini menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi suatu usaha dan

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini

menghasilkan empat alternative strategi:

Tabel 2.1. Matriks Analisis SWOT

IFAS Strengths (S) Weakness(W)

Tentukan 5-10 Faktor- Tentukan 5-10 Faktor-


Faktor Kekuatan Internal Faktor Kelemahan
EFAS Internal

Oportunity (O) Starategi SO Strategi WO

Tentukan 5-10 Faktor- Ciptakan Strategi Yang Ciptakan Strategi Yang


Faktor Peluang Eksternal Menggunakan Kekuatan Meminimalkan
Untuk Memanfaatkan Kelemahan Untuk
Peluang Memanfaatkan Peluang

Treaths (T) Strategi ST Strategi WT

Tentukan 5-10 Faktor- Ciptakan Strategi Yang Ciptakan Strategi Yang


Faktor Ancaman Menggunakan Kekuatan Meminimalkan
Eksternal Untuk Mengatasi Kelemahan Untuk
Ancaman Menghindari Ancaman

Keterangan:

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi dimana suatu usaha

memanfaatkan seluruh kekuatan dengan memanfaatkan peluang sebesar besarnya.

2. Strategi ST (Strengths-Threats) Strategi dimana suatu usaha menggunakan

seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.


19

3. Strategi WO (Weakness-Opportunities) Strategi ini diterapkan dengan

memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weakness-Threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Menurut (Riyanto dkk, 2021) matriks SWOT adalah alat yang digunakan

untuk mengukur faktor-faktor strategi perusahaan Matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. (Ahmad, 2020) berpendapat bahwa kinerja perusahaan dapat

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor eksternal

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan

(strength) dan kelemahan (weaknesses) yang menghasilkan pilihan strategi. Salim

dan (Siswanto, 2019), mengemukakan analisis SWOT digunakan untuk melihat

antara faktor internal dan eksternal dengan asumsi bahwa, strategi yang efektif

akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan

ancaman.

Analisis SWOT juga merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk

mengetahui keunggulan dan kelemahan dari objek yang akan diteliti dan timbul

secara langsung atau tidak langsung karena adanya persaingan. Analisis SWOT

dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat strategis yaitu kondisi wilayah, situasi,

keadaan dan pengaruh yang mengelilingi dan dapat mempengaruhi perkembangan


20

dari waktu ke waktu. Secara struktur lingkungan strategis yaitu faktor kekuatan

(Strengths) dan kelemahan (Weakness) berupa lingkungan eksternal yang terdiri

atas 2 (dua) faktor strategis yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Analisis SWOT ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal dan

faktor eksternal untuk merumuskan strategi (Wijayanti, 2021).

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan

ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal

dimasukan kedalam matrik yang disebut matrik faktor strategi internal atau IFAS

(Internal Factor Analisis Summary). Faktor eksternal dimasukkan kedalam

matrik yang disebut matrik faktor strategi eksternal EFAS (Eksternal Factor

Analisis Summary).

2.4.2. Pemilihan strategi

(Freddy, 2015) menyatakan bahwa analisis SWOT banyak dipakai untuk

menyusun perencanaan strategi bisnis yang bertujuan untuk menyusun strategi-

strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan

jelas dan dapat segera diambil keputusan. Analisis SWOT membandingkan antra

faktor eksternal peluang (oportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor internal

kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang menghasilkan pemiihan

strategi.

Analisis faktor lingkungan internal menggunakan tabel IFAS (Internal

Factors Analysis Summary) dan analisis faktor lingkungan eksterna EFAS

(Eksernal Factors Analysis Summary). Analisis IFAS dan EFAS menggunakan

tabel yang memuat reating, bobot dan skor. Hasil perhitungan ini akan
21

menentukan posisi suatu perusahaan. Menurut (Ferddy, 2015) melalui analisis

IFAS dan EFAS akan menentukan posisi kuadaran suatu perusahaan.

PELUANG

3 1

KELEMAHAN KEKUATAN

4 2

ANCAMAN

Gambar 2.1. Grafik IFAS EFAS

a. Posisi pada kuadaran I

Faktor eksternal dan internal positif, yang berarti bahwa lingkungan yang

dihadapi secara relatif berpeluang lebih besar di bandingkan ancamannya,

sedangkan kekuatannya relatif unggul dibandingkan dengan kemahannya.

Peusahaan memiiki kemampuan unuk mengubah potensi menjadi prestasi kinerja

yang lebih baik, sehingga arah dan kebijakannya yang tepat untuk dilaksanakan

adalah dengan meningkatkan dan memperbesar peran suatu perusahaan dalam

berbagai kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus untuk

memperluas peran serta memanfaatkan peluang yang ad . arah kebijakan tersebut

merupakan dasar dari kebijakan dalam kondisi growth strategy dan arah kebijakan

itu sendiri.
22

b. Posisi pada kuadaran II

Faktor eksternal dan internal sama-sama negatif, kondisi ini memberikan arti
bahwa perusahaan tidak lagi memiliki keunggulan bersaing dan pasar juga tidak
lagi menyediakan peluang bisnis. Yang terlihat hanya kelemahan dan ancaman.
sekalipun demikian, tidak berarti perusahaan tidak harus serta merta keluar dari
pasar. Perusahaan masih memiliki kesempatan untuk memilih strategi
mempertahankan hidup (survival strategy).

c. Posisi pada kuadaran III

Faktor eksternal positif tetapi faktor internal negatif, posisi ini menunjukan

bahwa peluang yang dihadapi masih lebih besar dibanding ancaman yang ada.

Posisi internal kekuatan atau keunggulan yang dimiliki relatif lebih kecil

dibanding kelemahannya, sehingga arah kebijakan yang harus dipilih adalah

faktor internal negatif, berarti bahwa posisi yang dihadapi adalah kondisi lemah,

dimana kekuatan dan keunggulan internal cenderung lebih besar. Oleh karenanya,

arah kebijakan yang perlu ditempuh adalah bertahan untuk hidup (survival

strategy) dalam arti bahwa pelaksanaan kegiatan tetap dilaksanakan sesuai dengan

aturan yang ada danberusaha menghindari diri (trun araund strategy) dari

kebijakan-kebijakan yang tidak populer menurut masyarakat atau costumer

(kuadaran IIIA), sambil melakukan pembenahan internal dan mencari peluang

(guerilla strategy) yang memungkinkan untuk perbaikan atas kelemahan-

kelemahan internal mempertahankan peran yang telah ada dan berlangsung saat

ini secara agresifa atau selegtifdi dalam melaksanakan program kerja yang

memang memungkinkan.
23

d. Posisi pada kuadaran IV

Faktor eksternal negatif tetapi faktor internal positif, kondisi ini

memberikan arti bahwa peluang yang ada relatif lebih kecil di bandingkan

besarnya ancaman. Sisi internal kekuatan atau keunggulan yang dimiliki relatif

masih lebih besar dibandingkan kelemahannya, sehingga yang harus dipilih

adalah melaksanakan kebijakan disverifikasi. Dalam hal ini atrah kebijakan

tersebit diantaranya dapat melaksanakan dapat dilaksanakan dengan disveriikasi

yang terkonsentrasi kepada kebijakan (concetric disversifikation strategy).

2.5. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian ini terdapat 10 penelitian yang mirip dengan judul

penelitian yang akan diteliti. Penelitian terdahulu ini dilakukan mulai dari tahun

2014 sampai tahun 2022. Penelitian ini sudah dilakukan di Kota Medan, Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang, Kota Makasar, Kabupaten Kerinci, Kabupaten

Lombok Timur, Kabupaten Bangkalan, Kota Manokwari, Kabupaten Tanggerang,

Palu, Kabupaten Marangin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.
23

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu

N
Nama Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Penelitian Metode Kesimpulan
o

1 Yuni 2022 Analisis Strategi Jurnal ilmiah Menganalisis strategi Dalam penelitan Sesuai akibat analisis
Afandrianti Pemasaran Keripik Bidang Sosial pemasaran keripik ini, peneliti SWOT, UKM Keripik
Maulida, Pisang Di Era pisang di era pandemi menggunakan Sumber Rezeki
Habiburahman Pandemi Covid-19 (Sibatik covid-19 metode survei. menggunakan taktik SO
Journal) sebab berada pada
Survei yang
(Studi Pada Umkm Kuadran I yaitu
digunakan adalah menggunakan
Keripik Sumber metode kualitatif, memanfaatkan kekuatan
Rezeki) informan pada buat menangkap peluang
survei yaitu ada, menggunakan
pemilik usaha memanfaatkan UKM
Keripik Sumber Keripik Sumber Rezeki
Rezeki Gg. buat menaikkan kualitas
Pekerjaan umum produk, buat menarik
Kota Bandar konsumen agar membeli
Lampung serta 2 pada jumlah banyak,
menjaga loyalitas
pesaing
pelanggan untuk
menggunakan menaikkan penjualan dan
toko sama serta laba usaha,
tak jauh secara
geografis.
Analisis data
memakai analisis
SWOT.
24

2 Ernisolia 2014 Strategi Pemasaran Jurnal Ilmiah Untuk mengetahui menggunakan Kesimpulan pada
Agroindustri Pancake Pertanian bagaimana Pudanis metode deskriptif penelitian ini yaitu,
Durian Di Kota menerapkan strategi kuantitatif dalam strategi bauran
Medan pemasarannya. pemasaran 4P semua
mempengaruhi dalam
Untuk mengetahui peningkatan volume
kendala apa saja penjualan.
yang ditemui dalam
meningkatkan
volume penjualan
Pudanis

3 Hany Setyorini, 2016 Analisis Strategi Jurnal Tujuan penelitian


Dalam penelitan alternatif strategi yang
Mas’ud Effendi, Pemasaran Teknologi adalah untuk
ini, peneliti didapatkan yaitu
Imam Santoso Menggunakan Matriks dan mengembangkan menggunakan mempertahankan citra atau
SWOT dan QSPM Manajemen strategi pemasaranmetode survei. image perusahaan, fasilitas
restoran, mempertahankan
(Studi Agroindustri yang dapat
Survei yang
kualitas dan pelayanan
diterapkan bagi
digunakan adalah
Kasus: Restoran WS produk untuk menarik
Restoran metode kualitatif. konsumen, meningkatkan
Soekarno Hatta Dengan kemampuan manajemen
Malang) Waroeng Steak & menggunakan
dan kerjasama untuk tujuan
Shake (WS) Cabang matriks SWOT perusahaan, memberikan
Soekarno-Hatta dan Quantitative layanan delivery order
Malang. Strategic Planning untuk konsumen,
Matrix (QSPM) memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk pemasaran,
melayani pangsa pasar
menengah ke bawah
dengan menyediakan paket
25

atau porsi khusus, dan


menjaga hubungan baik
dengan pemasok atau
wilayah sekitar restoran.
Strategi pemasaran
prioritas yang disarankan
adalah mempertahankan
citra perusahaan

4 MA. Baidowi 2021 Pengaruh Strategi E- Jurnal mengetahui Jenis penelitian Secara bersama-sama
Marketing Dan Kompetitif Pengaruh Strategi E- ini adalah (simultan) terdapat
Variasi Produk Marketing dan kuantitatif. pengaruh signifikan
Terhadap Minat Beli Variasi Produk Teknik analisis dari variabel Strategi E-
Konsumen terhadap Minat Beli yang digunakan Marketing dan Variasi
Konsumen Produk adalah regresi Produk Terhadap Minat
Herbal HNI HPAI linier berganda, Beli Konsumen (Studi
BC 1 Cabang pengujian Pada Produk Herbal
Palembang hipotesis HNI HPAI BC 1
menggunakan uji Cabang Palembang)
F dan uji t Diperoleh korfesien
determinasi (R2 =
0,930). Hasil ini secara
statistik sangat
signifikan artinya 93,0
% secara bersama-sama
dapat menjelaskan
pengaruh variabel
Strategi E-Marketing
(X1) dan Variasi
26

Produk (X2) Terhadap


Minat Beli Konsumen,

5 Supriadi 2021 Strategi Pemasaran Jurnal Ilmiah mengetahui kekuatan, Metode penelitian Strategi yang diperoleh
Harahap, Keripik Singkong Cap pertanian kelemahan, peluang yang digunakan untuk menigkatkan
Khairul Saleh, Kelinci Industri Rumah dan ancaman pada adalah secara pemasaran keripik
& Gustami Tangga di Tanjung pemasaran keripik Snowball singkong industri
singkong industri rumah tangga cap kelinci
Harahap Morawa Kabupaten Deli Sampling.
rumah tangga cap didaerah penelitian adalah
Serdang kelinci strategi agresif atau
serta menentukan strategi SO (Strengths-
strategi pemasaran Opportunities) yaitu
keripik singkong menggunakan kekuatan
industri rumah tangga untuk memamfaatkan
cap kelinci di peluang yang ada. Dengan
Kecamatan Tanjung mengambil strategi SO
Morawa Kabupaten dapat diperoleh dengan
Deli Serdang. menjaga dan
mempertahankan
keunggulan produk dapat
meningkatkan permintaan
keripik singkong cap
kelinci semakin tinggi,
serta memamfaatkan
lokasi yang strategis dan
kemungkinan adanya
pedagang pengumpul
yang bertambah sehingga
memudahkan proses
untuk memasarkan
produk kepada pedagang
27

pengencer.

6 Muh. Nur 2021 Pengaruh Strategi Jurnal Untuk mengetahui Analisis data Berdasarkan hasil
Rasyid Pemasaran Online Ekonomi ada atau tidaknya yang digunakan analisis deskriptif pada
Terhadap pengaruh strategi dalam penelitian tabel diketahui Strategi
Nasrullah Minat Beli Konsumen pemasaran ini kuantitatif, pemasaran yang ada di
Di Kota Makassar pemasaran online dimana penelitian Toko Ramadhan
Sumarni
(Studi Kasus terhadap minat beli ini menggunakan Stationery Kota
Toko Ramadhan konsumen pada kuesioner sebagai Makassar berkategori
Stationery) paperbag, buku dan alat pengumpulan sangat baik dengan nilai
pulpen pada data. Adapun mean variable 4,34 dan
toko Ramadhan desain dari dengan indikator:
Stationery. metode survei ini produk, harga, promosi,
adalah kuantitatif dan lokasi. Ini
deskriptif. menunjukkan bahwa
Metode strategi pemasaran
pengambilan berpengaruh positif. 2
sampel dalam Minat beli konsumen di
penelitian ini kota Makassar (Studi
adalah Kasus Tokoh
menggunakan Ramadhan Stationery),
rumus slovin, hal ini dapat diartikan
dimana populasi bahwa semakin baik
yang ada strategi pemasaran
seluruhnya yang dilakukan di toko
dijassdikan ramadhan stationery
sampel. Tehnik maka minat beli
pengumpulan data konsumen di
menggunakan toko ramadhan
28

kuesioner, stationery akan semakin


observasi meningkat, peneliti
lapangan dan mengunakan alat
wawancara.

7 Zuhrotun Nisak 2015 Analisis Swot Untuk Jurnal Ekbis Untuk mengetahui Analisis dalam UD.Damai 4 Gresik
Menentukan Strategi apakah analisis penelitian ini mempunyai posisi
Kompetitif SWOT yang efektif yaitu analisis Yang sangat strategis
dapat IFAS untuk untuk mendukung
memegang peranan menganalisis Perkembangan
penting dalam factor internal, memperoleh
menentukan strategi analisis EFAS keunggulan strategi,
kompetitif, agar untuk factor UD.Damai 4 Gresik
dapat mengetahui eksternal, terletak pada
kekuatan, kemudian, kuadrat I, artinya pada
kelemahan, peluang dimasukan posisi ini produk suatu
dan ancaman yang kedalam model perusahaan sangat
dihadapi oleh kuantittif yaitu mendukung untuk
perusaahaan dalam matrik SWOT. dilakukan strategi
menjaga pertumbuhan agresif
kelangsungan hidup untuk
dan mendapatkan
kontinuitas keunggulan perusahaan
perusahaan. agar dapat bersaing
dengan perusahaan-
perusahaan
lain.Salah satu cara
strategi yang dapat
29

dilaksanakan
adalah menciptakan ciri
khan atau pembeda dari
perusahaan-perusahaan
lain strategi S-T.

8 Nanda Bella 2016 Faktor Yang Management menganalisis Metode analisis penelitian menunjukkan
Fidanty Mempengaruhi Minat Analysis pengaruh Reputasi data yang bahwa variabel reputasi
Shahnaz, Beli Konsumen Di Journal (Reputation), digunakan dalam berpengaruh negatif dan
Wahyono Toko Online Kualitas Website penelitian yaitu tidak signigikan
(Website Quality) dengan terhadap minat beli,
dan Kepercayaan melakukan analisi namun reputasi
(Trust) terhadap model berpengaruh positif dan
Minat Beli (Purchase pengukuran (outer signifikan terhadap
Intention) pada toko model) terdiri dari minat beli melalui
online Lazada.co.id. uji validitas variable kepercayaan
Populasi yang convergent dan sebagai variabel
menjadi objek dalam uji reliabilitas, mediasi; variabel
penelitian ini adalah kemudian analisis kualitas website
seluruh pengunjung model structural berpengaruh negatif dan
Lazada.co.id yang (inner model) dan tidak signifikan
tidak diketahui uji hipotesis terhadap minat beli,
jumlahnya. namun kualitas website
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat beli melalui
kepercayaan sebagai
variabel mediasi.
30

Variabel kepercayaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat beli.

9 Eva 2021 Analisis Strategi Prosiding Untuk mengetahui penelitian adalah Strategi pemasaran online
Purnamartha, Pemasaran Online Seminar strategi pemasaran menggunakan atau internet marketing
Bela Asifa, Pada Penjualan Nasional album Kpop penelitian yang diterapkan oleh
Ernawati, Album K-Pop Hasil Riset menggunakan media deskriptif.. perusahaan-perusahaan
produk album K-pop
Bertalia Cicin dan online
menyebar luas ke manca
Pengabdian
Untuk mengetahui negara. pemasaran online
kualitas dan harga atau internet marketing
yaitu dapat di lakukan
produk berpengaruh
dengan memasarkan
pada minat beli produk- produk lewat
album musik Kpop media sosial. Seperti
Instagram, grup chat
penggemar K-pop yang
biasa di WhatsApp dan
LINE, serta twitter.
Dengan ini, semua para
penggemar K-pop dengan
mudah membeli berbagai
jenis album K-pop di
aplikasi penjualan
produk-produk tersebut
sesuai dengan keinginan
album musik idol yang
akan dibeli. Dalam
membeli dan menjual
31

penggemar juga sangat


memperhatikan kualitas
album fisiknya karena hal
tersebut sangat
mempengaruhi minat beli
seseorang.

10 Ira Setiawati, 2017 Pengaruh Strategi Jurnal Ilmiah Mengetahui pengaruh penelitian ini Hasil penelitian ini
Penta Pemasaran Online strategi pemasaran menggunakan menjawab pernyataan,
Widyartati Terhadap peningkatan online metode penelitian yang menunjukkan bahwa
Laba Umkm terhadappeningkatan kuantitatif, yang Strategi Pemasaran online
laba umkm berpengaruh positif
menguji
terhadap Laba
teori – teori UsahaMikro Kecil dan
tertentu dengan Menengah (UMKM) di
cara meneliti Jawa Tengah.
hubungan
antarvariabel.
32

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi kasus

dengan pendekatan deskriptif kantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan

menyebarakan kuisioner kepada beberapa konsumen. Metode kuantitatif adalah

penelitian yang berhubungan dengan angka-angka stastik dalam teknik

pengumpulan data dilapangan (Sugiyono, 2012).

Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang hanya

menggambarkan, menjelaskan, berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai

variabel penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang didapat, dipotret,

diwawancarai, diobservasi, serta melalui bahan-bahan dokumen yang diteliti

(Abdullah, 2015) yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi

bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil

penelitian beserta analisisnya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari

analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan.

Penelitian ini berusaha menggambarkan atau mengetahui tingkat kelebihan,

kekurangan, peluang dan ancaman untuk meningkatkan minat beli online pada

produk abon pepaya penelitian ini memberikan suatu rumusan analisis strategi

pemasaran online untuk meningkatkan minat beli online pada produk abon

pepaya.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi di lakukan dengan segaja berdasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan yang jelas atau disebut dengan metode purposive sampling,


33

penelitian ini di lakukan pada UMKM pengolahan Produk ABOYA (Abon

Pepaya) yang terletak di nagari Balai Jariang Kecamatan Payakumbuh Timur,

kota payakumbuh. Waktu dalam penelitian ini yaitu berkisar kurang lebih 3 bulan

terhitung semenjak bulan September – November 2022.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti. Sementara itu,

sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu,

sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan

populasi itu sendiri(Priyono, 2014). Populasi yang diteliti pada penelitian ini

berjumlah 90 adalah 1 orang owner, 4 orang karyawan dan 85 konsumen online

ABOYA yang ditentukan dari (konsumen online yang membeli langsung ke

owner dan konsumen online yang membeli ke reseller).

3.3.2. Sampel

Sampel adalah suatu jumlah yang terbatas dari unsur yang terpilih dari suatu

populasi, unsur tersebut hendaklah mewakili populasi sebagian dari suatu hal luas

yang khusus dipilih untuk mewakili keseluruhan (Muri, 2014). sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila populasi

besar, dan peneliti tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada

populasi, dengan melihat waktu, biaya, tenaga dan luas wilayah penelitian

sehingga penulis menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik menentukan sampel dengan beberapa

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar nantinya data yang diperoleh bisa lebih

representatif (Sugiyono, 2014).


34

Untuk mengukur ukuran sampel yang dibutuhkan peneliti menggunakan rumus

slovin dengan taraf kesalahan 10%, seperti berikut:

N
n= 1+ N . e
2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

dapat ditolerir, dalam hal ini sebesar 10%

N
n= 1+ N . e 2

90 90
= 1+ 90.(0,1)
2 = 1,9

=47

Dari perhitungan menggunakan rumus Slovin diatas didapat sampel

sejumlah 47,15 orang. Dari hasil diatas 47,15 merupakan pecahan dan menurut

(Sugiyono, 2019) pada perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma)

sebaiknya dibulatkan ke atas. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

47 orang yang terdiri dari owner, karyawan dan konsumen online produk ABOYA

yang ditentukan dari (konsumen online yang membeli langsung ke owner dan

konsumen online yang membeli ke reseller) jenis sampel merupakan jenis

heterogen ,dapat di lihat pada tabel :


35

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Dan Sampel Produk ABOYA

Populas Sampe
N Keterangan
i l
o

1 Owner 1 1

2 Karyawan 4 2

3 Konsumen Online Produk ABOYA 85 44

Jumlah 90 47

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Jumlah sampel dalam industiri produk ABOYA yang di ambil dari jumlah

populasi di bagi dengan jumlah populasi secara keseluruhan lalu dikali dengan

sampel secara keseluruhan yang ditentukan oleh rumus Slovin seperti :

a. Owner industri produk ABOYA

1 orang
×47 orang=1orang
90 orang

Maka sampel dari Owner industri produk ABOYA 1 orang .

b. Karyawan pada industri produk ABOYA

4 orang
×47 orang=2 orang
90 orang

Maka sampel dari karyawan di industri produk aboya 2 orang.

c. Konsumen on line produk ABOYA

85 orang
×47 orang=44 orang
90 orang

Maka sampel dari konsumen on line yang membeli produk ABOYA 44

orang.
36

Untuk mendapatkan sampel tersebut digunakan Sampling Incidental.

Incidental sampling, merupakan teknik pengambilan sampel yang penetuannya

didasarkan pada kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan (insidental)

bertemu dengan peneliti maka akan digunakan sebagai sampel (Kurniawan et al,

2016).

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

Contoh data kuantitatif adalah usia seseorang, tinggi badan, berat badan, jumlah

penjualan perbulan, dan lain-lain. Ciri data kuantitatif adalah dapat dilakukan

operasi matematika, dan tidak ada kategorisasi atau klasifikasi(Abdullah, 2015).

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data

primer dan sekunder adalah sebagai berikut:

a. Data Primer .

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner. Misalnya bank memproduksi suatu produk layanan baru dan ingin

mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk tersebut, untuk maksud

itu diadakanlah wawancara atau pengisian kuesioner pada nasabahnya (Abdullah,

2015).

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari owner berupa data modal,

jumlah pembeli, jumlah produksi, sumber modal karyawan dan konsumen

ABOYA, dan juga di dapatkan dari hasil wawancara, pengisian kuesioner,

observasi di lapangan.
37

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, data primer

disajikan antara lain dalam bentuk tabel- tabel atau diagram-diagram. Data

sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, misalnya data

kinerja perbankan nasional yang dikeluarkan oleh suatu badan riset(Abdullah,

2015).

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi

yang bukan pengolahannya (Siregar, 2013). Data sekunder yang diambil dalam

penelitian yaitu data yang ada data dari BPS Kota Payakumbuh tentang

produktifitas pepaya.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

a. Kuisioner

Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi pernyataan atau pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk

dijawab. Kuisioner yang disebarkan kepada responden mambahaas tentang

kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi oleh produk makanan

abon pepaya, dimana kuisioner menggunakan teknik rating scale. Selain itu,

kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan pernyataan tertutup atau

terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui

pos, atau internet (Sugiyono, 2013). Pengumpulan data dengan teknik kuisioner

adalah dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara online melalui


38

google form yang di sebarkan kepada para karyawan dan konsumen produk

ABOYA.

b. Wawancara

Wawancara ialah teknik mengumpulkan data atau mengumpulkan informasi

dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapat data yang

lengkap dan mendalam. Dalam proses pencarian (hunting) data dilapangan yang

dilakukanoleh peneliti tidak lepas dari proses tanya jawab antara peneliti (pencari

data) dengan informan (pemberi data), pada proses tanya jawab yang dilakukan

peneliti dengan informan tersebut adalah proses wawancara. Dengan wawancara

maka peneliti akan mengetahui hal yang mendalam tentang partisipan dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi dimana hal ini tidakbisa di

temukan dalam observasi (sugiono, 2010). Pengumpulan data dengan teknik

wawancara ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan

kepada owner ABOYA.

c. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke lokasi

penelitian. Dengan adanya pengamatan langsung ini, di gabung dengan hasil

wawancara dan kuisioner, maka akan lebih mudah menganalisis strategi

pemasaran yang diterapkan serta akan memudahkan dalam menganalisis

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, sehingga setelah melakukan analisis

ini peneliti mampumemberikan strategi-strategi terutama strategi pemasaran yang

tetap agar mampu bersaing dengan pesaing lainnya dalam memenagkan perhatian

konsumen.
39

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dan informasi dalam bentuk

tulisan dan gambar yang berupa laporan dan keterangan yang mendukung

penelitian. Cara pengumpulan data pada metode dokumentasi yaitu

mengumpulkan data secara tertulis berupa dokumen terkait dengan data yang

dibutuhkan dalam penelitian (Sugiyono, 2013).

3.6. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ialah segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang akan

dipelajari oleh peneliti, sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat ditarik

kesimpulannya.

Tabel 3.2. Variabel Penelitian

N TUJUAN VARIABEL INDIKATOR


O PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN

1 Untuk mengetahui faktor  Produk


internal dan eksternal
yang mempengaruhi  Harga
a. Internal
pemasaran online
ABOYA (abon pepaya) ((Kotler dan  Tempat
di nagari balai jariang, Armstrong, 2019).)  Promosi
Kec. Payakumbuh Timur

b. Eksternal  Teknologi

 Pesaing

(Salim dan Siswanto,  Faktor lingkungan


2019)
 Konsumen

2 Menentukan alernative - Strategi SO  Kekuatan (strengght)


strategi yang tepat yang
digunakan dalam - Strategi ST  Kelemahan(wekness)
pemasaran online
- Strategi WO
ABOYA (abon pepaya)
40

di Nagari Balai Jariang, - Strategi WT  Peluang (oportunity)


Kecamatan Payakumbuh
Timur. (Ahmad, 2020)  Ancaman (threaths)

Sumber : Hasil Penelitian 2022

3.7. Teknik Analisa Data


1. Untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal pengolahan

ABOYA (abon pepaya) di nagari balai jariang, Kec. Payakumbuh Timur

Untuk menjawab tujuan 1 teknik analisa yang digunkan, menggunakan

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis IFAS (Internal Factory Analysis Summary) dimana analisis IFAS

digunakan untuk menganalisis lingkungan internal perusahaan, melalui

pendekatan fungsional sehingga dapat diidentifikasikan sejauh mana kekuatan

dan kelemahan di daerah-daerah fungsional perusahaan, dan juga untuk

memberikan suatu basis bagi pengidentifikasian dan pengevaluasian

hubungan di antara daerah-daerah tersebut.

b. Analisis EFAS (External Factory Analysis Summary) digunakan untuk

menganalisis berbagai hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial

budaya, demografi lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi,

informasi tentang persaingan di pasar industri dimana perusahaan itu berada.

Sebelumnya perlu diketahui disini bahwa penentuan scoring dan critical

success factor angkanya bebas, yang dipentingkan disini bahwa skor tersebut

menunjukkan besarnya pengaruh (dampak) dari masing-masing faktor

tersebut terhadap perusahaan yang bersangkutan.

2. Menemukan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan

ABOYA(abon pepaya) di nagari balai jariang, Kec. Payakumbuh Timur.


41

Untuk menjawab tujuan 2 teknik analisa data yang digunakan sebagai

proses penyusunan perencanaan strategis pemasaran melalui tiga tahap

analisis, yaitu:

a. Tahap analisis Matriks SWOT produk ABOYA

Tahap pengumpulan data adalah tahap yang pada dasarnya tidak hanya

sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan

pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua

bagian yaitu data internal dan data eksternal. Tahap analisis adalah setelah

mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan

perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut

dalam model-model kuantitatif perumusan strategi, yaitu Matrik SWOT dan

Matrik Internal Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan

pengambilan keputusan yang tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan bahwa

kinerja penjualan perusahaan hasil dari strategi pemasaran perusahaan dapat

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Bedasarkan analisis matrik SWOT dirumuskan berbagai kemungkinan

alternatif strategi pemasaran yang akan digunakan Kombinasi komponen-

komponen SWOT merupaka strategi yang mendukung pengembangan potensi

objek seperti, strateg Strengths Opportunities (SO), Strengths Threats (ST),

Weaknesses Opportunities (WO) dan Weaknesses Threats (WT)

Keterangan:
42

1. Strategi SO, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebi dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya

2. Strategi ST, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki objek untuk

mengatasi ancaman

3. Strategi WO, yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkankelemahan yang ada.

4. Strategi WT, yaitu kegiatan yang berdasar defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Setelah

strategi dirumuskan maka dilanjutkan dengan perumusan

5. Program yang merupakan suatu rencana aksi (action plan)

Tabel 3.3. Matrik SWOT(Strengths, Weakness, Oportunity and Treaths)

IFAS Strengths (S) Weakness(W)

Tentukan 5-10 Faktor- Tentukan 5-10 Faktor-


Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan
EFAS Internal Internal

Oportunity (O) Starategi SO Strategi WO

Tentukan 5-10 Faktor- Ciptakan Strategi Yang Ciptakan Strategi Yang


Faktor Peluang Menggunakan Kekuatan Meminimalkan
Eksternal Untuk Memanfaatkan Kelemahan Untuk
Peluang Memanfaatkan Peluang

Treaths (T) Strategi ST Strategi WT

Tentukan 5-10 Faktor- Ciptakan Strategi Yang Ciptakan Strategi Yang


Faktor Ancaman Menggunakan Kekuatan Meminimalkan
Eksternal Untuk Mengatasi Kelemahan Untuk
Ancaman Menghindari Ancaman

Sumber : Ahmad (2020)


43

c. Tahap analisis faktor internal dan faktor eksternal

IFAS matriks dikembangkan dalam lima tahap, yaitu:

1. membuat daftar critical success factor seperti yang telah diidentifikasikan

pada internal audit process sekitar 5-10 faktor internal, termasuk faktor

kekuatan rasio dan angka komparatif .

2. beri bobot nilai pada masing-masing faktor mulai dari 0,0 (tidak penting)

sampai 1,0 (sangat penting) bagi masing-masing faktor. Nilai bobot

menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut untuk menjadi sukses

dalam industri perusahaannya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk

memiliki peran yang paling besar pada prestasi organisasi diberikan nilai

tertinggi, demikian pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus 1 .

3. beri rating (nilai) antara 1-4 bagi masing-masing faktor untuk menunjukkan

apakah faktor tersebut mempunyai kelemahan yang besar (rating 1),

kelemahan yang kecil (rating 2), kekuatan yang kecil (rating 3), kekuatan

yang besar (rating 4). Jadi sebenarnya rating mengacu kepada perusahaan,

sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan itu berada.

kolom bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan

skornya, dan jumlah total skor masing-masing variabel, nilainya merupakan

nilai bagi organisasi dari sisi IFAS matriks.


44

Tabel 3.4. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Faktor-faktor Bobot Rating Bobot X Rating


strategi internal

Kekuatan
Kelemahan
Total

Tabel 3.5. EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)

Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot X Rating


Strategi Internal
Peluang
Ancaman
Total

Keterangan :

4. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0

5. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4

6. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot dengan
rating

d. Tahap pengambilan keputusan

Setelah analisis IFAS dan EFAS dilakukan, diperoleh posisi produk abon

pepaya dan strategi pemasran yang tepat diterapkan oleh produk abon pepaya.

Penetapan ini berdasarkan posisi produk abon pepaya yang terdapat pada yang

terpilih dalam analisis IFAS, EFAS.


45

PELUANG

3 1

KELEMAHAN KEKUATAN

4 2

ANCAMAN

Gambar 3.1. Grafik IFAS EFAS

Sumber: Fredy Rangkuty (2015)

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Turn Arround Strategy).
46

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Harus

segera mencari Strategi Bertahan (Defensif Strategy).


47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Gambaran Umum Industri Produk ABOYA

IV.1.1. Awal Berdiri Industri Produk ABOYA

Awal berdiri industri rumah tangga produk ABOYA ini berawal dari

produksi hasil panen pepaya yang tidak bisa dijual keluar daerah bahkan kota

karna pada saat itu adanya peraturan pemerintah tentang PSBB(Pembatasan Sosial

Bersekala Besar), dengan adanya peraturan pemerintah itu hasil panen yang

biasanya di jual keluar daerah maupun kota itu tidak dapat di jual, akibatnya

banyak buah pepaya akhirnya terbuang karna pepaya merupakan tanaman

hortikultura yang dimana hasil panen yang mudah membusuk dan kualitas pepaya

yang sudah tidak segar akan mengurangi nilai jual, hasil panen pepaya tidak dapat

di jual dalam keadaan segar dan adanya peraturan pemerintah maka saat itu

pemilik kebun mengolah pepaya menjadi cemilan kering yang dapat bertahan

lama dan dapat dijaual disekitar daerah hingga sekarang pemasaran sudah

menggunakan media online dan market place. Pengolahan produksi terletak di

Nagari Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh.

4.1.2. Visi Dan Misi

a. Visi Industri Produk ABOYA

Visi merupakan suatu rangkaian kata yang ada di dalamnya terdapat impian,

cita-cita atau nilai dari suatu lembaga atau organisasi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan pemilik industri rumah tangga ABOYA dapat diketahui

bahwa visi dari industri produk ABOYA adalah menjadi perusahaan yang
48

menciptakan produk berkualitas dengan mengutamakan mutu dan kebersihan

produk, serta mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional.

b. Misi Industri Produk ABOYA

Misi merupakan suatu proses tahapan yang harus dilalui oleh suatu lembaga,

instansi, organisasi dengan tujuan bisa mencapai visi tersebut. Berdasarkan hasil

wawancara dengan pemilik industri rumah tangga ABOYA dapat diketahui

bahwa misi dari industri produk ABOYA adalah :

1. Menerapkan prinsip standar mutu dan keamanan pangan serta sistem jaminan

HALAL dalam setiap produk yang dihasilakan.

2. Menghasilakan produk-produk inofatif yang berkualitas tinggi dan aman untuk

dikonsumsi

3. Menyediakan produk dengan sajian dan kemasan yang menarik dan unik.

4. Mengutamakan qualitiy, service dan valeu yang baik.

4.1.3. Struktur Organisasi Produk ABOYA

Industri rumah tangga ABOYA yang bergerak di bidang pengolahan

makanan, strutur organisasi merupakan suatu bagan yang terdiri dari komponen–

komponen atau unit–unit kerja yang berada dalam organisasi yang disusun

berdasarkan kepemilikan tanggung jawab yang besara hingga terkecil dalam suatu

organisasi. Menurut(Intania, 2019) struktur organisasi atau perusahaan ini

termasuk struktur organisasi lin (garis atau sederhana) dimana memiliki bentuk

yang sederhana dan kewenangan yang diberikan oleh atasan disalurkan langung
49

secara vertikal kepada bawahan. Begitu pula bawahan memiliki pertanggung

jawaban langsung kepada pimpinan yang memberikan kewenangan lansung.

OWNER
REVI ERNANDA

Manajemen Manajemen Manajemen


Produksi Pemasaran Keuangan
LIS DAN ER ZAL FITRI

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Industri Produk ABOYA.

Didalam struktur organisai dari industri produk ABOYA ini terdapat satu

orang owner yaitu REVI ERNANDA dan owner tersebut di bantu oleh bagian-

bagian dibidang manajemen yang terdiri dari manajemen produksi, manajemen

pemasaran dan manajemen keuangan, yang merupakan bagian dari keluarga

owner, ketenaga kerjaan yang melibatkan keluarga memiliki keuntungan dan juga

kekurangan, keuntungannya berupa dukungan, suport dalam menjalankan usaha

yang baru diberjalan, kurangannya yang berupa tidak adanya batasan antara

kehidupan pribadi dan profesional, dinamika kekuasaan tercipta, pembagian kerja

tidak proposional yang sering terjadi pengelola memiliki pekerjaan yang

melimpah atau karyawan yang berkerja diluar batas jam kerja standar.

Didalam struktur tersebut tidak adanya bidang khusus untuk inovasi dalam

struktur ketenagakerjaan, didalam struktur ketenagakerjaan perlu adanya bidang

khusus untuk inovasi agar dapat merancang suatu inovasi terbaru untuk produksi

maupun promosi agar lebih menarik daya beli konsumen.


50

IV.2. Karakteristik Sampel

Pada penelitian ini, saya mengambil sampel yang terdiri dari 47 orang yang

terdiri dari satu orang owner, 4 orang karyawan, 42 orang konsumen online. Profil

owner industri produk ABOYA adalah sebagai berikut:

Nama : Revi Ernanda SP,M.Si

Umur : 29 tahun

Pendidikan : Magister

Pekerjaan : Dosen

Lama merintis usaha : Dua tahun

IV.2.1. Karakteristik sampel Karyawan

Tabel 4.1. Sampel karyawan

No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan

1 Fitri perempuan 37 S1

2 Zal Laki-laki 41 S1

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Dilihat dari tabel di atas bahwa karyawan berjumlah 2 orang yang berjenis

kelamin 1 laki dan 1 perempuan, umur karyawan bervariatif sebagai mana terlihat

pada tabel di atas, dan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui pendidikan

karyawan merupakan sarjana, karyawan dari industri merupakan anggota keluarga

dari owner industri produk ABOYA.


51

4.2.2. Karakteristik Sampel Konsumen Online Produk ABOYA

a. Karakteristik Sampel Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2. Sampel Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Keamin Jumlah Responden Persentase %

1. Laki-laki 6 Orang 13,7 %

2. Perempuan 38 Orang 86,3 %

Total 44 Orang 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa sampel perempuan lebih banyak

dari pada jumlah sampel laki-laki di dalam penelitian ini dengan jumlah 38 orang

dengan persentase 86,3 %, karena pada dasarnya banyak perempuan yang

melakukan pembelian online .

b. Karakteristik Sampel Konsumen Berdasarkan Umur

Tabel 4.3. Sampel Konsumen Berdasarkan Umur

No. Umur Jumlah Responden Persentase %

1. 21-25 13 Orang 29,6 %

2. 26-30 17 Orang 38,7 %

3. 31-35 7 Orang 15,9 %

4. 36-40 6 Orang 13,6 %

5. 40-45 1 Orang 2,2 %

Total 44 Orang 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, umur sampel dalam

penelitian ini dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu, umur 21-25, umur 26-
52

30, umur 31-35, umur 35-40, dan umur 41-45tahun. Umur sampel paling banyak

berada pada umur 26-30 tahun dengan jumlah 17 orang dengan persentase 38,7

% dan umur sampel yang paling sedikit yaitu pada umur 40-45 tahun dengan

jumlah 1 orang dan dengan persentase 2,2 %. Pada umumnya rata-rata umur

sampel pada konsumen yang melakukan pembelanjaan secara online.

c. Karakteristik Sampel Konsumen Berdasarkan Pendidikan Konsumen

Pendidikan seseorang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, karena

pendidikan bisa mengubah cara berfikir lebih baik (rasional), mampu berfikir

kritis mudah dalam mengoperasikan teknologi dan inovasi(shahnaz, 2016). Untuk

lebih jelasnya tentang pendidikan pada konsumen, bisa di lihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.4. Sampel Konsumen Berdasarkan Pendidikan Konsumen

No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase %

1. SMA / SMK 11 Orang 25 %

2. S1 21 Orang 47,7 %

3 S2 12 orang 27,3 %

Total 44 Orang 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Berdasrkan tabel diatas dapat di lihat bahwa konsumen produk ABOYA

didominasi oleh mahasiswa S1 berjumlah 21 orang dengan persentase 47,7%,

sedangkan sedangkan konsumen yang paling sedikit yang berpendidikan

SMA/SMK yang berjumlah 11 orang dengan persentase 26,19% dari penjelasan

diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa banyak melakukan belanja secara on

line dikarenakan dapat menghemat waktu dalam pembelanjaan produk.


53

IV.3. Gambaran Produk

Produk ABOYA merupakan makanan atau cemilan yang berupa serundeng

yang berbahan dasar buah pepaya muda dengan campuran bahan pendukung,

Bahan baku industri ABOYA berasal dari hasil panen petani pepaya, banyaknya

petani yang menanam pepaya di kota payakumbuh memudahkan untuk

mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan bermutu, untuk satu kali produksi

ABOYA membutuhkan 30 kg pepaya muda, yang kemudian proses pengolahan

ABOYA di lakukan oleh bagian proses produksi yang di olah dengan cara

memarut pepaya muda menggunakan parutan yang manual yang menggunakan

tenaga manusia untuk memarut buah pepaya kemudian pepaya yang sudah di

parut di beri garam untuk menghilangkan getah pepaya muda lalu di sedikit

diremas kemudian di cuci bersih, sebelum menggoreng pepaya yang sudah di cuci

disaring menggunakan penyaring yang dapat memisahkan air di pepaya, setelah

kadar air di pepaya berkurang kemudian pepaya di beri bumbu pilihan dan tepung

lalu di goreng, setelah penggorengan dilakukan proses filtrasi mengurangi kadar

minyak agar daya tahan ABOYA menjadi lebih lama, kemudian penambahan

bahan pendukung agar menjadi lebih nikmat, hingga menghasilkan 15 kg produk

ABOYA. Produk aboya yang siap di kemas diberi perasa pedas, pada produk

ABOYA terdapat dua varian rasa yaitu pedas dan original.

Pada awal produksi ABOYA kemasan yang digunakan berupa plastik mika

yang di tempel striker produk ABOYA, kelemahan dari penggunaan plastik mika

diantaranya kemasan yang kurang menarik, kualitas penyimpanan yang tidak

tahan lama, tidak ramah lingkungan. Seiring berjalannya waktu kemasan ABOYA

bertranformasi menjadi kemasan yang berbahan alumunium foil dengan desain


54

kemasan yang lebih menarik dapat menambah minat beli konsumen, serta

penyimpanan yang lebih lama aman untuk di kirim keluar daerah.

Varian rasa pedas Kemasan yang di beri Varian rasa original


centang untuk mengetahui
rasa yang ada pada
kemasan

Gambar 4.2. Produk aboya

Harga awal produk ABOYA perkemasan yaitu Rp 10.000.- degan berat 100

gram, seiring berjalannya waktu harga ABOYA meningkat namun masih

terjangkau dikalangan masyarakat, aktivitas konsumen yang melakukan

pembelian berulang kali dan kepuasan konsumen setelah pembelian produk

ABOYA, dengan adanya harga yang terjangkau yang menciptakan nilai persepsi

konsumen terhadap produk ABOYA, dengan harga produk kemasan Rp 15.000.-

dengan berat 100 gram. Harga produk aboya meningkat di sebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya harga bahan baku dan bahan penunjang meningkat

serta kemasan yang lebih safety pada pemasaran keluar daerah.

Ketahanan produk ABOYA terbilang lama dengan menyimpan produk

ABOYA dengan baik dan benar bisa mencapai 4 bulan setelah di pindahkan ke

toples kedap udara, sedangkan jika kemasan belum di buka bisa mencapai 6

bulan.
55

4.3.1 Kondisi Pemasaran Produk ABOYA

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan produk tersebut (Kotler,

2016). Saat ini produk yang masih baru dikalangan masyarakat, masyarakat belum

banyaknya yang mengetahui dan mengenal produk ABOYA. Ruang lingkup

pemasaran ABOYA sudah luas namun penjualannya masih di katakan terbatas

dalam hal kuantitas dan juga minat beli konsumen yang belum banyak. Industri

rumahan ABOYA ini tergolong kepada perusaahan kecil di karenakan omset

penjualan yang di peroleh dalam satu bulan ±5 juta perbulan.

Perkembangan zaman dan pendidikan yang ikut merubah sikap dan pola

pikir masyarakat, pada saat ini masyarakat meninginkan produk-produk yang

terus berinovasi. Adanya produk baru dapat membuka pasar dan menarik minat

calon pelanggan yang penasaran dan ingin mencoba mengkonsumsinya. Namun

tidak di pungkiri dengan adanya pola pikir masyarakat tentang pembelian di

market pleace dan mediasosial yang berbahaya, yang dapat mempengaruhi

pemasaran onlie pada produk ABOYA.

Pemasaran online produk ABOYA memanfaatkan market place dan juga

media sosial berupa WhatsApp, instagram, dan facebook. Pemasaran tentu tidak

akan lepas dari ajang promosi, begitupun dengan produk ABOYA ini. Promosi

yang dialukan dalam memasarkan produk ABOYA berupa periklanan, personal

selling.

Pelayanan penjualan Produk ABOYA terbilang baik dan memadai karna

respon yang cepat dan bahasa yang ramah diberikan oleh karyawan di bidang
56

pemasran . Selain pelayanan barang tentu saja pelayanan jasa juga sangat penting,

keramahan dan kemampuan dalam melayani konsumen akan membuat kepuasaan

pelanggan meningkat dan akan menimbulkan loyalitas konsumen, dan owner dari

Produk ABOYA ini memperlihatkan testimoni dari pelangan yang telah membeli

Produk ABOYA pada akun sosial media yang ada, Membumingnya pemasaran

online produk melalui media sosial penggunaan market pleace dan media

pemasaran yang strategis merupakan peluang usaha yang dapat menembus pasar

dunia membawa produk ke Goo Internasional.

Membumingnya pemasaran dengan cara live di media sosial seperti live di

instagram, facebook dan tiktok, akan tetapi pemasaran online pada produk

ABOYA belum melakukan pemasran secara live di karenakan waktu yang di

butuhkan untuk penjualan di live tidak ada dan tidak ada fasilitas tempat untuk

live pemasran produk ABOYA.

Owner produk ABOYA memanfaatkan jasa reseller untuk memasarkan

produknya, dengan berkembangnya bisnis online memudahkan pemasaran untuk

penjualan produk yaitu dengan cara menjual produk ABOYA ke reseller dengan

harga yang lebih murah dengan harga Rp 12.000.-/kemasan, reseller ini akan

mempromosikan, dan menjual kepada konsumen. Pada umumnya reseller produk

ABOYA iyalah wanita karir dan ibu rumah tangga yang berumur kurang dari 40

tahun, reseller ada di Kota Pekanbaru, Pulau Karimun, Medan, Yogyakarta,

Depok, Batam, dan bahkan hingga ke luar negeri (Turki), wanita karir dan ibu

rumah tangga yang menjadi reseller memiliki ruang lingkup kerja yang luas

dengan menggunakan jaringan komunikasi yang dimiliki, dan juga ibu rumah

tangga yang memiliki kerabat, saudara, teman bahkan tetangga yang dapat
57

dijadikan untuk memperluat pemasaran produk ABOYA. Adanya wanita karir dan

ibu rumah tangga yang menjadi reseller dapat meningkatkan pemasaran, dapat

meningkatan image pemasaran pada produk, mengembangkan kesadaran

konsumen terhadap produk yang di hasilkan industri sehingga konsumen dapat

lebih mengenal produk yang ditawarkan, dengan itu dapat merangsang terjadinya

pemasaran pada penjualan produk ABOYA yang akan berpengaruh pada nilai

tambah pada industri. Sehingga reseller yang terlibat dalam pemasaran tersebut

akan mendapatkan keuntungan.

Adanya pesaing yang memasarkan produk yang sama di media sosial,

merupakan komptitor dalam industri yang menghasilkan, memasarkan serta

menjual produk sejenis, yang bersaing memperebutkan pasar yang sama.

Kompetisi yang terdapat pada industri sejenis biasanya terjadi dari segi harga,

kualitas produk, pelayanan yang semua hal tersebut membentuk nilai tersendiri di

benak konsumen. Semakin banyak kompetitor, maka semakin berkerja keras

perusahaan memenangkan persaingan.

Munculnya produk cemilan kering yang lebih berfariasi di kalangan

konsumen tren pasar yang yang lebih berfariasi membuat berubahnya selera pada

konsumen dapat menyurutkan minat atau keinginan konsumen untuk membeli

produk yang awalnya dikonsumsi dalam rangka menuhi kebutuhannya, hal ini

berpengaruh ke perusahaan untuk mencapai tujuannya.

IV.4. Faktor Internal Dan Eksternal Produk ABOYA

4.4.1. Faktor Internal

Faktor internal adalah lingkungan organisasi yang ada di dalam suatu

perusahaan, Faktor Internal berasal dari dalam lingkungan perusahaan yang


58

berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan (Wispandono, 2010). Dalam

Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam 4 (empat) aspek yang sering

dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Bauran pemasaran

(marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran yang dipadukan perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dkk,

2019). Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut

“empat P”,yaitu:

a. Produk (Produk)

Produk yaitu sebuah barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada

pasar pangsa pasarnya. Jenis-jenis yang termasuk dalam bauran produk antara lain

ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.

Produk berkaitan dengan bisnis on line atau pemasaran secara on line yang di

lakukan industri ABOYA untuk memasarkan produknya dengan memperlihatkan

atau menyampaikan produk melalui media sosial, tersedianya contoh produk

dalam bentuk gambar yang di posting dengan design yang berisi serangkaian kata

yang dapat menarik minat beli konsumen, serta mengunakan fitur dan layanan

yang ada pada akun media sosial produk ABOYA.

Produk yang ditawarkan produk ABOYA merupakan cemilan yang

menggunakan buah pepaya muda yang berkualitas dan bahan pendukung yang

bermutu, yaitu menggunakan buah pepaya muda yang segar yang diperoleh dari

kebun petani dan bahan pendukung seperti tepung, minyak, bumbu-bumbu,

kacang tanah yang berkualitas dan bermutu.


59

Pada awal produksi ABOYA kemasan yang digunakan berupa pelastik

mika yang di tempel striker produk ABOYA, seiring berjalannya waktu kemasan

ABOYA bertranformasi menjadi kemasan yang berbahan alumunium foil dengan

tampilan yang lebih menarik dan juga aman kemasan yang lebih safety pada

pemasran keluar untuk di kirim keluar daerah.

Daya simpan produk ABOYA terbilang lama dengan menyimpan

ABOYA dengan baik dan benar bisa mencapai 4 bulan setelah di pindahkan ke

toples kedap udara, sedangkan jika kemasan belum di buka bisa mencapai 6

bulan. Produk ABOYA bisa bertahan lama karena menggunakan kemasan

berbahan alumunium foil dan juga filtrasi minyak sebelum memberi perasa yang

dapat mengurangi kandungan minyak dalam abon.

Kemasan awal yng menggunakan plastik mika Kemasan ABOYA yang sudah menggunakan
dan stiker ABOYA yang ditempel aluminium foil dan desain kemasan yang menarik.

Gambar 4.3. Kemasan Produk ABOYA

Pemasaran on line dapat menjanggkau konsumen yang lebih luas dalam

memperkenalkan produk aboya karna melalui internet tidak terbatas ruang dan

waktu, didalam dan luar daerah dengan pelayanan baik yang dilakukan karyawan
60

dengan merespon chat pelanggan dengan sopan dan ramah saat ada pengunjung

online dan karyawan akan memperkenalkan produk ABOYA yang tersedia

dengan baik dan sopan, sehingga pelanggan akan meras dilayani, begitu juga jika

ada pesanan ABOYA diluar daerah akan segera di packing dan akan di kirim

segera mungkin tampa mengulur waktu.

Namun kekurangan pada pemasran on line yang di lakukan industri produk

ABOYA yaitu Tidak selalu up date dalam memberikan informasi produk

ABOYA, Kegiatan industri untuk melakukan pemasaran atau memperkenalkan

produk kepada konsumen atau pun calon konsumen , yang bertujuan guna

memancing respont dari konsumen maupun calon konsumen dan juga

mengingatkan kepada calon konsumen pada produk yang sedang ditawarkan.

Pelayanan yang baik yang di lakukan Pelayanan dalam kecpatan dalam


oleh owner produkABOYA pengiriman pesanan produk
yangsudah sefty dan aman.

Gambar 4.4. Pelayanan Yang Ada Pada Industri Produk Aboya

b. Harga (Price)

Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

memperoleh produk atau jasa yang di inginkan. Bisnis online memiliki biaya lebih

murah dalam pemasaran produk dan dalam promosi produk, modalnya juga lebih
61

terjangkau dibandingkan dengan kegiatan yang di lakukan secara offline yang

butuh banyak modal juga waku, dalam pemasaran online juga banyak aplikasi

toko online yang menawarkan promo, diskon, gratis perngiriman barang dan

kupon belanja murah merupakan Keterkaitan harga pada pemasaran online produk

ABOYA yang terdapat saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.

Harga tarif produk yang di berikan sangat menentukan keberhasilan pemasaran,

jika harga rendah dibarengi dengan tingginya kualitas pelayanan barang dan jasa,

maka konsumen akan lebih tertarik membeli produk ABOYA.

Biaya pemasaran di internet sangat murah jika di bandingkan dengan

pemasaran off line yang dimana pada pemasran on line tidak banyak

mengeluarkan effort yang besar untuk memasarakan produk,sistem pemasaran

online tidak mekakukan hal rumit dan yang pasti memakan banyak budget.

Harga satu bungkus produk ABOYA Rp 15.000.- dengan berat

perbungkus 100 grm. Dilihat dari aktivitas konsumen yang melakukan pembelian

berulang kali dan kepuasan konsumen setelah pembelian produk ABOYA.

Tabel 4.5. Data Jumlah Pembelian Produk Berulang Kali

no Nama Konsumen Jumlah Pembelian

1 Febria nofita 4 kali

2 Rota supriati 2 kali

3 Nova agustin 3 kali

4 Rika fitriani 3 kali

5 Desma mulyati 5 kali

6 Eka 4 kali
62

7 Nila ernanda 7 kali

8 Gusnandi putra 3 kali

Dengan adanya harga yang terjangkau yang menciptakan nilai persepsi

konsumen terhadap produk ABOYA yang akan menarik konsumen untuk menjadi

langganan produk ABOYA sebagai cemilan dirumah, kantor dan bisa untuk oleh-

oleh. Adanya harga yang terjangkau dapat di lihat adanya pembelian berulang kali

produk ABOYA, sistem pembayaran bisa menggunakan pembayaran melalui top-

up juga transfer bank. Data diatas diambil berdasarkan hasil wawancara owner

dan data yang di ambil dari kuisioner yang telah di sebarkan kepada konsumen.

c. Tempat (Place)

Tempat atau saluran pemasaran yaitu meliputi aktivitas perusahaan yang

membuat produk atau jasa yang diperuntukkan bagi pelanggan sasaran. Saluran

distribusi adalah rangkaian organisasi yang saling berkaitan dalam proses untuk

menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Tempat juga berkaitan dengan bisnis on line yang di lakukan pada

teknologi internet menggunakan aplikasi yang dapat di jadikan sebagai tempat

pemasaran produk.

Pemasaran produk ABOYA di pasarkan secara on line yang di salurkan

pada akun media sosial yang dapat di akses dengan mudah yaitu Instagram:

@aboya.abonpepaya, Facebook: Dapoer Popin juga menggunakan WhatsApp

sebagai pemesanan produk, pemasaran juga menggunalkan market place yaitu

Shopee: Aboya Dapoer Popin.


63

Akun Instagram: @aboya.abonpepaya


Akun Facebook: Dapoer Popin

Shopee: Aboya Dapoer Popin.

Linktr.ee yang tercantup pada akun


Instagram produk ABOYA

Gambar 4.5.Tempat Pemasaran On Line Produk ABOYA

Dapat di lihat pada tabel di atas jumlah pengikut pada akun Instagram:

@aboya.abonpepaya, berjumlah 164 pengikut dalam akun Instagram terdapat

Linktr.eeyang dapat menyambung langsung ke WhatsApp, Facebook: Dapoer

Popin berjumlah 43 pengikut, maka dapat di lihat jumla pengiku pada akun

produk ABOYA masih di katakan sedikit.


64

d. Promosi (Promotion)

Promosi berarti suatu kegiatan dalam menyampaikan produk dan

mengajak pelanggan untuk membeli produk atau jasa tersebut. Definisi promosi

menurut Kotler merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk

mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingat kan para

konsumen sasaran agar membeli produk.

Keterkaitan Promosi yang dilakukan produk ABOYA dalam memasarkan

produknya merupakan tindakan menyebarkan berita produk agar dapat

mempengaruhi minat para target agar membeli produk dengan melalui cara

periklanan, promosi melalui media sosial .

Promosi dan periklanan yang telah dilakukan industri ABOYA melalui

media sosial (facebook, instagram, whatsApp), dengan cara memposting produk

di media sosial dan memberikan diskon pada waktu-waktu tertentu seperti, saat

ramadhan terdapat promo diskon 20%, namun belum ada melakukan pemasaran

dengan cara live pada media sosial karena belum adanya tenaga kerja untuk

kegiatan tersebut.

Promosi juga di lakukan dengan cara memposting foto produk yang

disertakan dengan kalimat yang dapat menarik minat beli konsumen, namun

kegiatan promosi ini tidak konsisten dalam memposting produk pada media sosial

karena tidak adanya admin untuk terus update stok foto untuk di posting di media

sosial.
65

Postingan produk aboya pada akun Promo diskon pada saat ramadhan
facebook, instagram
Gambar 4.6. Promosi Produk ABOYA

Dapat dilihat pada gabar di atas hanya sedikit promosi-promosi yang di

lakuakan pada akun media sosial produk ABOYA di karenakan Tidak adanya

disiplin waktu dan konsisten dalam memposting produk di media sosial seperti

jam online tidak pasti karena tida adanya admin untuk melakukan promosi di

media sosial, jadi seharusnya owner memiliki tenanga kerja untuk bidang admin

promosi produk, agar dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Berbagai macam sarana promosi pada media sosial yang di rancang untuk

mempromosikan atau menginformasikan kepada konsumen agar membeli produk

melalui postingan yang ada pada media sosial. Banyak fitur di dalam aplikasi

untuk pemasaran seperti: live yang dilakukan di instagram, facebook, bahkan saat

ini membumingnya live pada aplikasi Tiktok.

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan faktor-faktor Internal dari dalam

lingkungan produk ABOYA yang berupa kekuatan dan kelemahan yang peneliti

tulis di bawah ini:


66

A. Kekuatan.

Strength (kekuatan) adalah kemampuan untuk secara konsisten

menampilkan kinerja hampir sempurna dalam aktivitas sebuah perusahaan.

(Sugiono, 2016). Kekuatan yang ada pada industri produk ABOYA adalah:

a. Kualitas Buah, Bahan Pendukung Dan Kemasan Produk Yang Bermutu

Yang Berpotensi Dalam Ketahanan Produk ABOYA

Konsumen sangat cerdas dalam memilih suatu produk saat ini melalui

informasi on line yang di sediakan pada akun media sosial produk ABOYA , jika

kualitas rasa pada produk ABOYA bemutu dan dipertahankan maka lidah

konsumen akan tetap dimanjakan dengan mutu cemilan produk ABOYA ini,

mengemas dengan menyimpan ABOYA dengan baik dan benar bisa mencapai 4

bulan setelah di pindahkan ke toples kedap udara, sedangkan jika kemasan belum

di buka bisa mencapai 6 bulan. Produk ABOYA bisa bertahan lama karena,

menggunakan kemasan alumunium foil dan juga filtrasi minyak yang dapat

mengurangi kandungan minyak dalam abon.

b. Biaya Pemasaran On Line Di Internet Yang Murah Dan Juga Dengan

Terjangkaunya Harga Produk ABOYA

Biaya pemasaran di internet sangat murah jika di bandingkan dengan

pemasaran off line yang dimana pada pemasran on line tidak banyak

mengeluarkan effort yang besar untuk memasarakan produk,sistem pemasaran

online tidak mekakukan hal rumit dan yang pasti memakan banyak budget. Harga

satu bungkus produk ABOYA Rp 15.000.- dengan berat perbungkus 100 grm.

Adanya harga yang terjangkau dapat di lihat adanya pembelian berulang kali
67

produk ABOYA, sistem pembayaran bisa menggunakan pembayaran melalui top-

up juga transfer bank. Harga tarif produk yang di berikan sangat menentukan

keberhasilan pemasaran, jika harga rendah dan kualitas produk sesuai maka

konsumen akan lebih tertarik membeli produk ABOYA.

c. Pemasaran On Line Tidak Terbatas Waktu

Pemasran on line tidak banyak mengeluarkan effort yang besar untuk

memasarakan produk dan tidak ada batasan waktu untuk melakukan pemasaran.

Pemasaran produk menggunakan media sosial akan terus berjalan bahkan ketika

tidak melakukan aktifitas apapun pada media sosial, karena pemasaran melalui

online terus berjalan selama content masih berada di akun media sosial.

Konsumen dapat mengakses kapanpun content marketing yang di sediakan pada

akun media sosial, dapat melakukan pemesanan kapan pundan dimana pun selama

mendapatkan akses internet

d. Pemasaran On Line Dapat Menjanggkau Konsumen Yang Lebih Luas

Dalam Memperkenalkan Produk ABOYA Didalam Dan Luar Daerah Dengan

Pelayanan Yang Baik Dan Kecepatan Dalam Pengirim Pesanan Produk.

Pemasaran on line dapat menjanggkau konsumen yang lebih luas dalam

memperkenalkan produk aboya karna melalui internet tidak terbatas ruang dan

waktu, didalam dan luar daerah dengan pelayanan baik yang dilakukan karyawan

dengan merespon chat pelanggan dengan sopan dan ramah saat ada pengunjung

online dan karyawan akan memperkenalkan produk ABOYA yang tersedia

dengan baik dan sopan, sehingga pelanggan akan meras dilayani, begitu juga jika

ada pesanan ABOYA diluar daerah akan segera di packing dan akan di kirim

segera mungkin tampa mengulur waktu.


68

B. Kelemahan.

Kelemahan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan

lain yang berhubungan dengan pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang

dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani (Riyanto et al. 2021

Faktor-faktor internal kelemahan produk ABOYA adalah:

a. Tidak Disiplin Dan Konsisten Dalam Melakukan Promosi Pada Media

Sosial

Tidak adanya disiplin waktu dan konsisten dalam memposting produk di

media sosial seperti jam online tidak pasti karena tida adanya admin untuk

melakukan promosi di media sosial, jadi seharusnya owner memiliki tenanga

kerja untuk bidang admin promosi produk, agar dapat meningkatkan minat beli

konsumen.

b. Tidak Selalu Up Date Dalam Memberikan Informasi Produk Kepada


Konsumen
Kegiatan industri untuk melakukan pemasaran atau memperkenalkan produk

kepada konsumen atau pun calon konsumen untuk selalu up date dalam memberikan

informasi kepada konsumen yang bertujuan guna memancing respont dari konsumen

maupun calon konsumen dan juga mengingatkan kepada calon konsumen pada produk

yang sedang ditawarkan.

c. Kurangnya Pemasaran Pada Promosi Produk Di Media Sosial

Berbagai macam sarana promosi pada media sosial yang di rancang untuk

mempromosikan atau menginformasikan kepada konsumen agar membeli produk

melalui postingan yang ada pada media sosial. Banyak fitur di dalam aplikasi
69

untuk pemasaran seperti: live yang dilakukan di instagram, facebook, bahkan saat

ini membumingnya live pada aplikasi Tiktok.

d. Pengikut Pada Media Sosial Masih Sedikit.

Pengikut pada media sosial masih sedikit, sehingga hanya sedikit yang bisa di

jangkau oleh produk ABOYA , agar dapat menargetkan promosi yang telah di

lakukan pada pemasaran produk ABOYA dapat terjangkau target pasar yang

lebih luas sebaiknya melakukan pemilihan sosial media yang saat ini lebih kerap

di gunakan oleh masyarakat, berkerja sama dengan influencer, melakukan

promosi silang dan selalu aktif berinteraksi dengan konsumen.

4.4.2. Faktor Eksternal

Menurut (Salim dan Siswanto, 2019) faktor Eksternal adalah untuk

mengembangkan suatu daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan daftar

ancaman yang harus dihindari. faktor eksternal dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro, Lingkungan mikro terdiri dari

para pelaku dalam lingkungan yang berkaitan langsung dengan perusahaan yang

dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasar. Lingkungan

makro terdiri dari teknologi, pesaing, pemasok, pendatang baru, produk substitusi

dan konsumen. Faktor eksternal menurut (Salim dan Siswanto, 2019) yang dapat

mempengaruhi perkembangan pemasran produk ABOYA iyalah :

a. Teknologi

Dengan semakin berkembangnya teknologi on line terlebih saat ini,

perkembangan teknologi yang semakin maju membuat internet menjadi salah satu

media yang tidak hanya untuk sebagai komunikasi, tetapi juga sebagai media
70

pembelanjaan. Media pemasaran yang kapan saja dan dimana saja bisa melakukan

pemasaran secara luas dan menyebar, yang memanfaatkan berbagai macam media

sosial untuk memasarkan produk yang merupakan keterkaitan teknologi pada

pemasaran online pada produk ABOYA.

Kemajuan pada teknologi yang berpengaruh pada masa sekarang yang

dapat memperluas pemasaran di dalam negri hingga keluar negri. Trand belanja

saat ini menginkan cara belanja yang mudah, konsumen yang memiliki rasa

enggan kepasar, berdesakan, malas mengantri saat pembayaran karena itu digital

marketing sedang meningkat di kalangan masyrakat, Membumingnya pemasaran

on line pada produk ABOYA melalui media sosial penggunaan market pleace dan

media pemasaran yang strategis merupakan peluang usaha yang dapat menembus

pasar dunia membawa produk ke go internasional.

b. Pesaing

Adanya keterkaitan pesaing pada pemasaran on line ialah pemasaran pada

hubungannya terhadap persaingan yang terjadi pada suatu industi atau produk yng

memasarkan produk yang sama pada toko on line maupun media sosial. Setiap

badan usaha mesti paham betul mengenai siapa yang menjadi pesaingnya, seperti

apa kedudukan produk mereka, strategi apa yang dipergunakan, kekuatan yang

dimiliki, kelehaman yang dimiliki pesaing, sistem pembiayaan pesaing, serta

kemampuan yang dimiliki pesaing dalam memproduksi.

Adanya Persaingan antar pesaing industri yang memasarkan produk

yang sama di media sosial dan market place merupakan komptitor dalam industri

yang menghasilkan, memasarkan serta menjual produk sejenis, yang bersaing


71

memperebutkan pasar yang sama. Kompetisi yang terdapat pada industri sejenis

biasanya terjadi dari segiharga, kualitas produk, pelayanan yang semua hal

tersebut membentuk nilai tersendiri di benak konsumen. Semakin banyak

kompetitor, maka semakin berkerja keras perusahaan memenangkan persaingan.

Meningkatkan keaman pada akun media sosial agar kemungkinan aplikasi

tersebut tidak di heck oleh hecker.

c. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang berhubunan pada pemasaran secara on line

yang dapat dilihat kemajuan teknologi pada suatu lingkungan, kegiatan

perusahaan yang mesti disesuaikan dengan aturan pemerintah dan pertumbuhan

penduduk suatu wilayah dalam upaya mencari tahu pengaruh pada kemajuan

teknologi, kemajuan inflasi serta gaya hidup, faktor ini mesti diperhitungkan

tergantung pada barang dan pasar.

Munculnya pola pikir konsumen tentang pembelian di media on line

yang berbahaya juga kesulitan menghadapi hal ini, untuk mengatasi hal ini pihak

indusri menyediakan testimoni dari pelanggan sebelumnya membeli produk di

media on line, terdapat ulasan pelanggan pada akun media on line produk

ABOYA.

d. Konsumen

Faktor konsumen ini sangat berkaitan terhadap kontribusi pada pemasran

on line yang merupakan penilaian pengembangan sebuah produk yang di

hasilkan, yang di melihat dari segi desainnya, kualitas produk, harga yang

ditetapkan dan saluran pendistribusian yang dipilih. Perubahan selera dan prilaku
72

masyarakat yang saat ini belanja melalui on line dapat dilihat dari kondisi

lingkungan yang mendukung untuk mengakses beragam informasi yang ada di

internet, para pengguna internet yang di manjakan oleh bergai fitur yang

menyediakan berbagai layanan yang dapat memudahkan saat mengininkan suatu

produk.

Dari hasil penelitian, peneliti menemukan faktor-faktor eksternal produk

ABOYA yang berupa peluang dan ancaman yang peneliti tulis di bawah ini:

A. Peluang

Lingkungan eksternal merupakan kondisi diluar perusahaan yang

dapatmempengaruhi kehidupan perusahaan. Faktor Eksternal yang berasal dari

luar lingkungan perusahaan berupa peluang dan ancaman (Daniarti, 2018).

Peluang adalah lingkungan yang mendukung perusahaan dapat mencakup

meningkatnya jumlah kekuatan eksternal yang mempengaruhi operasi perusahaan.

(Sugiono, 2016). Peluang-peluang Produk ABOYA:

a. Kebutuhan Informasi On Line Yang Semakin Berkembang Yang

Merubah Selera Dan Pola Perilaku Konsumen

Perubahan selera dan prilaku masyarakat yang saat ini belanja melalui on

line dapat dilihat dari kondisi lingkungan yang mendukung untuk mengakses

beragam informasi yang ada di internet, para pengguna internet yang di manjakan

oleh bergai fitur yang menyediakan berbagai layanan yang dapat memudahkan

saat mengininkan suatu produk.

b. Membumingnya Pemasaran Secara On Line Pada Produk Makanan

Melalui Media Sosial


73

Trand belanja masyarakat saat ini menginkan cara belanja yang mudah,

konsumen yang memiliki rasa enggan kepasar, berdesakan, malas mengantri saat

pembayaran karena itu digital marketing sedang meningkat di kalangan

masyrakat, Membumingnya pemasaran on line produk melalui media sosial

penggunaan market pleace dan media pemasaran yang strategis merupakan

peluang usaha yang dapat menembus pasar dunia membawa produk ke go

internasional.

c. Penggunaan Media Internet Sebagai Tempat Pemasaran On Line

Dalam Dunia Pemasaran Membawa Perubahan Baru

Dengan menyedia kan akses media internet sebagai tempat pemasaran

secara online maka dapat memberi kemudahan saat berbelanja dan semakin di

gemari karena lebih menghemat tenaga, konsumen dapat melihat produk hanya

dengan melihat foto yang ada pada akun produk ABOYA, konsumen tidak harus

pergi ke industri produk ABOYA dan konsumen juga dapat memperoleh

informasi tentang produk seperti harga produk ABOYA, kualiatas,dan juga

ketersediaan produk ABOYA.

d. Teknologi On Line Yang Semakin Berkembang

Dengan semakin berkembangnya teknologi on line terlebih saat ini,

perkembangan teknologi yang semakin maju membuat internet menjadi salah satu

media yang tidak hanya untuk sebagai komunikasi, tetapi juga sebagai media

pembelanjaan. Media pemasaran yang kapan saja dan dimana saja bisa melakukan

pemasaran secara luas dan menyebar, yang memanfaatkan berbagai macam media

sosial untuk memasarkan produk.


74

B. Ancaman.

Ancaman adalah faktor lingkungan yang dapat menghambat perusahaan

dalam mencapai tujuannya. Ancaman produk ABOYA adalah:

a. Adanya Pesaing Yang Memasarkan Produk Yang Sama Di Media

Sosial

Persaingan antar pesaing industri yang memasarkan produk yang sama

di media sosial dan market place merupakan komptitor dalam industri yang

menghasilkan, memasarkan serta menjual produk sejenis, yang bersaing

memperebutkan pasar yang sama. Kompetisi yang terdapat pada industri sejenis

biasanya terjadi dari segiharga, kualitas produk, pelayanan yang semua hal

tersebut membentuk nilai tersendiri di benak konsumen. Semakin banyak

kompetitor, maka semakin berkerja keras perusahaan memenangkan persaingan.

b. Aplikasi On Line Kemungkinan Dapat Diheck Oleh Hecker

Meningkatkan keaman pada akun media sosial agar kemungkinan

aplikasi tersebut tidak di heck oleh hecker.

c. Adanya Pola Pikir Konsumen Online Tentang Pembelian Di Media On

Line Yang Berbahaya

Munculnya pola pikir konsumen tentang pembelian di media on line

yang berbahaya juga kesulitan menghadapi hal ini, untuk mengatasi hal ini pihak

indusri menyediakan testimoni dari pelanggan sebelumnya membeli produk di

media on line, terdapat ulasan pelanggan pada akun media on line produk

ABOYA.
75

d. Tidak Setiap Orang Mengetahui Media Sosial Yang Dimiliki Oleh

Produk ABOYA.

Dalam pemasaran on line konsumen tidak setiap orang mengetahui

media sosial yang di miliki industri produk ABOYA, pengikun pada akun media

sosial masih sedikit sehingga hanya sedikit yang bisa di jangkau oleh industri

produk ABOYA, dalam media on line hanya menjangkau kalangan yang tahu

internet saja, sedangkan sebagian konsumen yang tidak tahu tentang internet akan

kesulitan dalam mempergunakan fasilitas on line yang di sediakan pada fitur

belanja on line.

IV.5. Alternative Strategi Pemasaran Online Produk ABOYA

IV.5.1. Analisis Matrik SWOT

Tabel 4.6. Matrik SWOT Produk ABOYA


Strengths (S) Weakness(W)

IFAS 1. kualitas buah, bahan pendukung 1. Tidak disiplin dan konsisten


dan kemasan produk yang dalam melakukan promosi pada
bermutu yang berpotensi dalam media sosial(W1)
ketahanan produk ABOYA. (S1)
2. Tidak selalu up date dalam
2. Biaya pemasaran on line di memberikan informasi produk
internet yang murah dan juga kepada konsumen W2)
dengan terjangkaunya harga
produk ABOYA. (S2) 3. Kurangnya pemasaran pada
promosi produk di media
3. Pemasaran on line tidak terbatas sosial(W3)
EFAS
waktu (S3)
4. Pengikut pada media sosial
4. Pemasaran on line dapat masih sedikit. (W4)
menjanggkau konsumen yang
lebih luas dalam
memperkenalkan produk
ABOYA Didalam Dan Luar
Daerah dengan Pelayanan Yang
Baik Dan Kecepatan Dalam
Pengirim Pesanan Produk (S4)

Oportunity (O) Starategi SO Strategi WO

1. Kebutuhan informasi on line yang 1. Memanfaatkan kualitas buah, 1. Memanfaatkan Kebutuhan


semakin berkembang yang merubah bahan pendukung, dan kemasan informasi on line pada
selera dan pola perilaku konsumen produk yang bermutu dapat konsumen yang semakin
(O1) berpotensi dalam ketahan berkembang yang dapat
produk, dengan memanfaatkan merubah selera dan pola
2. Membumingnya pemasaran secara on Kebutuhan akan informasi on perilaku konsumen dengan cara
line pada produk mkanan melalui line yang semakin berkembang disiplin dan konsisten dalam
media sosial (O2) yang merubah selera dan pola melakukan promosi pada media
perilaku konsumen.(S1,O1) sosial. (O1, W1)
3. Penggunaan media internet sebagai
2. Memanfaatkan pemasaran 2. Memanfaatkan pemasaran
76

tempat pemasran on line dalam dunia secara on line pada produk secara on line pada produk
pemasaran membawa perubahan baru makanan yang sedang mkanan melalui media sosial
(O3) membuming saat ini melalui dengan selalu up date dalam
media sosial dengan memberikan informasi produk
4. Teknologi on line yang semakin memanfaatkan biaya pemasaran kepada konsumen . (O2,W2)
berkembang (O4) online di internet yng murah
dan harga prodk ABOYA juga 3. Memanfaatkan Teknologi on
terjangkau di kalangan line yang semakin berkembang
masyarakat.(S2,O2) dengan cara meningkatkan
pemasaran pada promosi produk
3. Memanfaatkan pemasaran on ABOYA di media sosial.
line yang dapat di akses setiap (O4,W3)
waktu sebagai tempat
pemasaran on line pada produk 4. Memanfaatkan media internet
ABOYA dalam dunia sebagai tempat pemasran on line
pemasaran yang membawa dalam dunia pemasaran
pertumbuhan dan perubahan membawa perubahan baru
baru. (S3,O3) dengan meningkatkan Pengikut
pada media sosial.(O3,W4)
4. Dengan teknologi on line yang
semakin berkembang di
kalangan masyarakat yang dapat
menjanggkau konsumen yang
lebih luas dalam
memperkenalkan produk
ABOYA Didalam Dan Luar
Daerah dengan dengan
memanfaatkan Pelayanan Yang
Baik Dan Kecepatan Dalam
Pengirim Pesanan Produk. (S4,
O4)

Treaths (T) Strategi ST Strategi WT

1. Adanya pesaing yang memasarkan 1. Dengan pemanfaatan kualitas 1. Disiplin dan konsisten dalam
produk yang sama di media sosial (T1) kemasanan, buah, dan bahan melakukan promosi pada media
pendukung yang bermutu dapat sosial dapat mengatasi pesaing
2. Aplikasi on line kemungkinan dapat mengatasi pesaing yang yang memasarkan produk yang
diheck oleh hecker (T2) memasarkan produk yang sama di sama di media sosial.(W1,T1)
media sosial. (S1,T1)
3. Adanya pola pikir konsumen online 2. Meningkatkan keaman pada akun
tentang pembelian di media on line 2. Dengan meningkatkan keamana media sosial dan selalu up date
yang berbahaya (T3) pada akun pemasaran pada media dalam memberikan informasi
sosial yang yang tidak terbatas produk kepada konsumen apa nila
4. Tidak setiap orang mengetahui media waktu, dapat berkemungkinan di terjadi hal yang di luardugaan.
sosial yang dimiliki oleh produk heck oleh hecker.(S3,T2) (W2,T2)
ABOYA. (T4)
3. Dengan memanfaatkan adanya 3. Meningkatkan cara pemasaran di
konsumen yang melakukan media sosial promosi produk
pembelian berulang kali dan ABOYA yang dapat merubah pola
testimoni dari konsumen yang di pikir konsumen online tentang
sediakan pada akun media sosial pembelian di media on line yang
produk ABOYA dapat menepis berbahaya.(W3,T3)
pola pikir konsumen online
tentang pembelian di media on 4. Meningkatkan pengikut pada akun
line yang berbahaya.(S2,T3) media sosial agar memperluas
konsumen dapat mengenal dan
4. Dengan memnafaatkan Pemasaran mengetahui produk ABOYA.
on line dapat menjanggkau (W4,T4)
konsumen yang lebih luas, dapat
mengatasi ancaman konsumen
yang tidak mengetahui media
sosial yang dimiliki oleh produk
ABOYA dalam memperkenalkan
produk ABOYA Didalam Dan
Luar Daerah dengan Pelayanan
Yang Baik Dan Kecepatan Dalam
Pengirim Pesanan Produk.(S4,T4)

Sumber : Hasil Penelitian 2023


77

4.5.2. Analisis IFAS Dan EFAS

a. IFAS (Internal Factory Analysis Summary)

Tabel 4.7. Kekuatan

Kekuatan Bobot Rating Sko Komentar


r
kualitas buah, bahan pendukung dan kemasan produk yang bermutu
yang berpotensi dalam ketahanan produk ABOYA.
0,3 3 0,9
Biaya pemasaran on line di internet yang murah dan juga dengan
terjangkaunya harga produk ABOYA.
0,2 3 0,6
Pemasaran on line tidak terbatas waktu
0,2 4 0,8
Pemasaran on line dapat menjanggkau konsumen yang lebih luas
dalam memperkenalkan produk ABOYA Didalam Dan Luar Daerah
0,3 2 0,6
dengan Pelayanan Yang Baik Dan Kecepatan Dalam Pengirim
Pesanan Produk

Total 1 2,9

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Tabel 4.8. Kelemahan

Kelemahan Bobot Ratin Skor Komentar


g

Tidak disiplin dan konsisten dalam melakukan promosi pada media


sosial.
0,3 4 1,2
Tidak selalu up date dalam memberikan informasi produk kepada
konsumen
0,2 3 0,6
Kurangnya promosi produk di media social
0,3 3 0,9
Pengikut pada media sosial masih sedikit.
0,2 4 0,8

Total 1 3,5

Sumber : Hasil Penelitian 2023


78

b. EFAS (Eksternal Factory Analysis Summary)

Tabel 4.9. Peluang

Peluang Bobot Rating Sko Komentar


r
Kebutuhan informasi on line yang semakin berkembang yang
merubah selera dan pola perilaku konsumen
0,2 4 0,8
Membumingnya pemasaran secara on line pada produk mkanan
melalui media social
0,3 3 0,9
Penggunaan media internet sebagai tempat pemasran on line dalam
dunia pemasaran membawa perubahan baru
0,3 3 0,9
Teknologi on line yang semakin berkembang
0,2 4 0,8

Total 1 3,4

Sumber : Hasil Penelitian 2023

Tabel 4.10. Ancaman

Ancaman Bobot Rating Skor Komentar


Adanya pesaing yang memasarkan produk yang sama di media sosial
0,3 4 1,2
Aplikasi on line kemungkinan dapat diheck oleh hecker
0,2 1 0,2
Adanya pola pikir konsumen online tentang pembelian di media on
line yang berbahaya
0,2 2 0,4
Tidak setiap orang mengetahui media sosial yang dimiliki oleh
produk ABOYA.
0,3 3 0,9

Total 1 2,7

Sumber : Hasil Penelitian 2023

skor kekuatan = 2,9

skor kelemahan = 3,5

skor akhir = 2,9 – 3,5 = - 0,6

skor peluang = 3,4

skor ancaman = 2,7

skor akhir = 3,4 - 2,7 = 0,7


79

titik koordinat = ( 0,7 : (-0,6) ) pada peluang dan kelemahan

4.5.3. Diagram SWOT

Dari hasil identifikasi faktor-faktor IFAS dan EFAS maka digambarkan


dalam diagram SWOT, dapat di lihat pada gambar.

Faktor Eksternal

Y( + )

KuadranIII Kuadran I
Strategi Turn Arround Strategi Agresif

(0,7: (-0,6)) 0,7

Faktor Internal

X (-) -0,6 X (+)

Kuadran IV Kuadran II
Strategi Defensif StrategiDiversifikasi

Y( - )

Gambar 4.8. Diagram SWOT Produk ABOYA

Kuadran III : Adanya peluang pasar yang sangat besar pada perusahaan, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi


80

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (turn Arround Strategy).

Berdasarkan analisis IFAS EFAS posisi pemasaran online produk

ABOYA terletak pada kuadran III yang dapat disimpulkan pada diagram SWOT

bahwa skor untuk IFAS (-0,6), EFAS (0,7). Faktor eksternal positif yang artinya

lingkungan yang di hadapi relatif memiliki peluang yang besar untuk kemajuan

pemasaran online sedangkan, faktor internal negatif yang artinya perusahan masih

memiliki kelemahan.

Strategi yang dapatkan diterapkan untuk strategi pemarasaan online

produk ABOYA adalah strategi WO, Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan pada kelemahan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik, adanya peluang pasar yang sangat

besar pada industri produk ABOYA, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal perusahanan. Strategi WO yang di dapatkan untuk

produk ABOYA yaitu:

1. Memanfaatkan Kebutuhan informasi on line pada konsumen yang semakin

berkembang yang dapat merubah selera dan pola perilaku konsumen

dengan cara disiplin dan konsisten dalam melakukan promosi pada media

sosial. (O1, W1)

2. Memanfaatkan pemasaran secara on line pada produk mkanan melalui

media sosial dengan selalu up date dalam memberikan informasi produk

kepada konsumen . (O2,W2)


81

3. Memanfaatkan Teknologi on line yang semakin berkembang dengan cara

meningkatkan pemasaran pada promosi produk ABOYA di media sosial.

(O4,W3)

4. Memanfaatkan media internet sebagai tempat pemasran on line dalam

dunia pemasaran membawa perubahan baru dengan meningkatkan

Pengikut pada media sosial.(O3,W4)


82

V. PENUTUP
V.1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya.

maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Dari hasil penelitian, Faktor internal yang mempengaruhi pemasaran

ABOYA (abon pepaya) di nagari balai jariang, Kecamatan Payakumbuh

Timur yaitu : a.Kekuatan (Strenght) : kualitas buah, bahan pendukung dan

kemasan produk yang bermutu yang berpotensi dalam ketahanan produk

ABOYA. Biaya pemasaran on line di internet yang murah dan juga dengan

terjangkaunya harga produk ABOYA. Pemasaran on line tidak terbatas

waktu. Pemasaran on line dapat menjanggkau konsumen yang lebih luas

dalam memperkenalkan produk ABOYA Didalam Dan Luar Daerah

dengan Pelayanan Yang Baik Dan Kecepatan Dalam Pengirim Pesanan

Produk. b. kelemahan (Weakness) : Tidak disiplin dan konsisten dalam

melakukan promosi pada media sosial. Tidak selalu up date dalam

memberikan informasi produk kepada konsumen . Kurangnya pemasaran

pada promosi produk di media sosial. Pengikut pada media sosial masih

sedikit. Faktor Eksternal yang mempengaruhi pemasaran ABOYA (abon

pepaya) di nagari balai jariang, Kecamatan Payakumbuh Timur yaitu : a.

Peluang : Kebutuhan informasi on line yang semakin berkembang yang

merubah selera dan pola perilaku konsumen. Membumingnya pemasaran

secara on line pada produk mkanan melalui media sosial. Penggunaan

media internet sebagai tempat pemasran on line dalam dunia pemasaran


83

membawa perubahan baru. Teknologi on line yang semakin berkembang.

b. Ancaman : Adanya pesaing yang memasarkan produk yang sama di

media sosial. Aplikasi on line kemungkinan dapat diheck oleh hecker.

Adanya pola pikir konsumen online tentang pembelian di media on line

yang berbahaya, Tidak setiap orang mengetahui media sosial yang dimiliki

oleh produk ABOYA.

2. Berdasarkan analisis Internal dan Eksternal perusahaan dapat diperoleh

strategi alternative produk ABOYA : Memanfaatkan Kebutuhan informasi

on line pada konsumen yang semakin berkembang yang dapat merubah

selera dan pola perilaku konsumen dengan cara disiplin dan konsisten

dalam melakukan promosi pada media sosial. Memanfaatkan pemasaran

secara on line pada produk mkanan melalui media sosial dengan selalu up

date dalam memberikan informasi produk kepada konsumen.

Memanfaatkan Teknologi on line yang semakin berkembang dengan cara

meningkatkan pemasaran pada promosi produk ABOYA di media sosial.

Memanfaatkan media internet sebagai tempat pemasran on line dalam

dunia pemasaran membawa perubahan baru dengan meningkatkan

Pengikut pada media sosial.

V.2. SARAN

1. Untuk semakin memajukan Pemasaran on line produk ABOYA adalah

meningkatkan pemasaran yang sudah ada, konsisten dalam promosi up date

produk, serta menyediakan ketenaga kerjaan khusus admin promosi agar

pemasaran on line terus meningkat untuk kedepannya.


84

2. Produk ABOYA berada pada strategi (perkembangan) sebaiknya prusahaan

dapat meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapatmerebut peluang pasar yang baik untuk kedepannya.

3. Diharapkan produk ABOYA mampu memanfaatkan media sosial dengan

baik, mempertahankan kebutuhan ekspor, serta mempertahankan harga

produk ABOYA yang terjangkau, pelayanan yang baik dan kecepatan

pengiriman produk ABOYA keluar daerah.


85

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. In Aswaja Pressindo.

Agustin, Rani. 2018. Pengaruh Penambahan Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap
Kualitas Abon Ayam (Gallus Gallus Domestica). Skripsi. Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Ahmad. 2020, Manajemen Strategis. Nas Media Pustaka. Makassar

Alimudin, Arasy. 2021. Manajemen Strategi Penguatan Daya Saing UMKM


Berbasis Balanced. Narotama University Press. Surabaya.Alphabet.

Andi. 2016. Promosi Efektif dengan Web (1st ed.). Yogyakarta: Yogyakarta:
Andi; Semarang: Wahana.

Andrews, Kenneth, R. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.


Bandung: Alfabeta.

Apriliya, Shinta, 2013, ‘Analisis Strategi Online Marketing dan Pengaruhnya


Terhadap Purchase Intentions Konsumen Produk “Clean & Clear”, Jurnal
Ilmu & Riset Manajeme, 2 ,

Arikunto, 2011 Manajemen Penelitian. Edisi Revisi, Rineka Cipta. Jakarta.

Assuari, Sofjan. 2011. ManajemenPemasaran. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.Fatimah, Fajar Nuraini Dwi. 2020. Teknik Analisis SWOT Anak
Hebat Indonesia. Yogyakarta.

Baidowi, M. A. Pengaruh Strategi E-Marketing Dan Variasi Produk Terhadap


Minat Beli Konsumen. Jurnal Kompetitif, 2021, 10.1.

Boone, Louis E, D. l. K. (2005). Contemporary Marketing. USA: Thomson South


Western.

Freddy Rangkuti, 2015, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.
Graedia, Jakarta

Gunawan, D. D., dan Huarng, K. 2015. “Lral effects of social network and media
on’ intention”. Journal of Business Research.

Handayani, Tri Lestari. 2010. Pengaruh Penyerbukan Terhadap Kualitas Buah


Pepaya Betina Genotipe Ipb 1.Departemen Agronomi Dan Hortikultura
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
86

Harahap, S., Saleh, K., & Harahap, G. (2021). Strategi Pemasaran Keripik
Singkong Cap Kelinci Industri Rumah Tangga di Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 3(1), 45-55.

Hermawan, Kartajaya. 2016. Mark Plus on Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Intania, Riska Putri. 2019 BENTUK–BENTUK STRUKTUR ORGANISASI (A


form of the structure of the organization).

Kleindl, Brad. And Burrow, J. . (2005). Principle Of Bussiness. Cengage


SouthWestern: Principle Of Bussiness.

Kominfo, (2017). “Pengguna Internet di Indonesia Nomor Enam Dunia.


https://www.nielsen.com/id/en/ press-releases/2017/tren-baru- di-
kalangan-pengguna-internet- di-indonesia/ (diakses 25 Agustus 2019).

Kotler and Keller. 2016. Marketing Management. Pearson: Prentice hall

Kotler, P. dan K. L. Keller, 2010, ‘Manajemen Pemasaran’, Jilid 1. Edisi 13, alih
bahasa Bob Sabran, Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2019. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Jakarta.
PT Indeks

Kotler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta:Prahalindo.

Kotler, Philip. 2016. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan,


Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prehallindo.

Kotler, Philip. 2018. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.


Jakarta, Prehalindo.

Kuncoro Mudrajad 2015. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.


Erlangga, Jakarta

Lupi, F. R., & Nurdin, N. 2016. Analisis Strategi Pemasaran Dan Penjualan E-
Commerce Pada Tokopedia. Com. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan
Komputer, 2(1).

Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi (Edisi 3).


Jakarta: Salemba Empat.

Maoyan et al. 2014. “Consumer Purchase Intention Research Based on Social


Media Marketing”. International Journal of Business and Social
Science.Vol. 5
87

Mardhiah Ainun, Sabariana. 2021. Pengolahan Pepaya Muda (Carica Papaya L)


Menjadi Abon. Jurnal. Pendidikan Kimia Universitas Serambi Mekkah
Meningkatkan Daya Saing Umkm (Studi Pada Batik Diajeng Solo). Jurnal

Maulida, Y. A., & Habiburahman, H. (2022). Analisis Strategi Pemasaran Keripik


Pisang Di Era Pandemi Covid-19 (Studi Pada UMKM Keripik Sumber
Rezeki). Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya,
Teknologi, Dan Pendidikan, 1(4), 303-314

NISAK, Zuhrotun. Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal


Ekbis, 2013, 9.2: 468-476.

Nulufi, K., & Murwatiningsih. 2015. Minat Beli sebagai Mediasi Pengaruh Brand
Image danSikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Batik di
Pekalongan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Management
Analysis Journal, 4(2).

Prof. DR. Sugiono, 2013, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

Ramli, Redi Dan Faizah Hamzah. 2017. Pemanfaatan Buah Pepaya (Carica
Papaya L.,) Dan Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.,) Dalam
Pembuatan Fruit Leather. Jom Faperta. Vol. 4 (1)

Rasyid, Muh Nur; Nasrullah, Nasrullah; Sumarni, Sumarni. Pengaruh Strategi


Pemasaran Online Terhadap Minat Beli Konsumen Di Kota Makassar
(Studi Kasus Toko Ramadhan Stationery). Ar-Ribh: Jurnal Ekonomi
Islam, 2021, 4.1.

Ratnawati, A. Y., Kom, S., Susena, M. M. E., Kom, S., Kom, M., & Terdahulu, P.
2017.Kesejahteraan Pedagang Batik Di Kota Surakarta. 4, 58–66.

Reedy, Joel, Shauna Schullo and Kenneth Zimmerman, 2000, Electronic


Marketing, Integrating Electronic Resources Into The Marketing Process,
The Dryden Press, Harcourt College Publishers, United States of America.

Richard L. Daft, 2010, Era Baru Manajemen,Edward Tanujaya, Edisi 9,Salemba


Empat

Riyanto, et.al. 2021. Analisis SWOT sebagai Penyusunan Strategi Organisasi.


CV. Bintang Surya Mandiri. Yogyakarta.

Rizky, M. F., & Yasin, H. 2014. Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat
Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan.
Jurnal Manajemen & Bisnis, 14(02),
88

Rufaidah, Popy. 2014. Manajeman Strategik, Edisi Revisi. Bandung: Buku


Pendidikan – Anggota IKAPI.

Salim, M.Afif dan Siswanto, Agus 2019. Analisis SWOT dengan Metode
Kuesioner. CV. Pilar Nusantara Semarang.

Saragih, B., Kuswardani, R., & Hasibuan, S. 2019. Strategi Peningkatan


Pendapatan Usahatani Padi Sawah di Kota Tebing Tinggi. AGRISAINS:
Jurnal Ilmiah Magister Agribisnis, 1(2).

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. 2016. Perilaku Konsumen (7th ed.). Jakarta:
Indeks.

Setiadi, N. J. 2010. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Shahnaz, Nanda Bella Fidanty, and Wahyono Wahyono. "Faktor Yang


Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Di Toko Online." Management
Analysis Journal 5.4 (2016).
Sigit, Miarsono, Mubarak Akbar, Lisa Fianti. 2017. Kualitas organoleftik Abon
Ayam yang diberi Perlakuan Substitusi Kacang Tanah (Arachis hypogaea
L.). Jurnal Fillia Cendekia Vol. 2 No. 1

Strauss, Judy. Adel El-Ansary & Raymond Frost 2012. E- Marketing. Prentice
Hall. USA. Fifth Edition.

Sugiyono 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung :Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan
kuantitatif, kualitatif dan R & D,Bandung: Cv. Alfa Beta.

Suntoyo, Drs. Danang. 2015. Strategi Pemasaran, Konsep Memenangkan


Persaingan Bisnis dan Menakar Keberhasilan Strategi Menarik Konsumen.
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Suparyana, P. K., Nabilah, S., & Sukanteri, N. P. 2020. Faktor Internal Eksternal
Dalam Bauran Pemasaran Produk Ukm Kopi Dadong. dwijenAGRO,
10(2).

Wahyuningrum, Ratih. 2019. Analisis Strategi E-Marketing Untuk Meningkatkan


Minat Beli Online. TEKINFO Vol. 20,

Wibowo, D. H., Arifin, Z., & Sunarti, . 2015. Analisis Strategi Pemasaran
89

LAMPIRAN
90

Anda mungkin juga menyukai