Anda di halaman 1dari 2

EVALUASI BERKALA 7 – Nov.

– 2020
M.P. INFRASTRUKTUR TEKNIK SIPIL
BIDANG GEOTEKNIK (Dosen: Musta’in Arif, ST., MT.)
Sifat: Buku terbuka, waktu: 100 menit.

1. Pada tanah lunak ada 2 (dua) permasalahan utama, yaitu A dan B.


a. Apakah A dan B itu?
b. Bagaimana menurut saudara caranya untuk menanggulangi
- Masalah A untuk gedung/bangunan tinggi.
- Masalah A untuk jalan raya.
- Masalah B untuk gedung/bangunan tinggi.
- Masalah B untuk jalan raya.
Terangkan singkat, kalau perlu dengan bantuan sketsa atau gambar-gambar.

2. Kita sering menjumpai saat berkendaraan melewati suatu jembatan, permukaan jalan di
bibir tepi jembatan membentuk sudut yang agak curam (membentuk “patahan” di
kedua sisi jembatan), sehingga semua kendaraan harus berjalan perlahan untuk
melewati perubahan elevasi permukaan jalan yang ektrim tersebut. Terangkan singkat
mengapakah “patahan” itu dapat terjadi, dan bagaimana kira-kira solusinya.

3. Terangkan pada foto di bawah ini: (a) apa masalahnya, (b) mengapa hal ini dapat
terjadi, dan (c) bagaimana kira-kira solusinya yang paling effektif untuk jangka panjang?

4. Mengapa pada pembangunan suatu jalan raya umumnya jalan harus diletakkan pada
suatu timbunan tanah embankment (timbunan tanah urugan yang umumnya berbentuk
trapezium), dan jarang sekali ada jalan yang dibangun langsung di atas tanah aslinya
tanpa ditimbun lebih dahulu. Berapa ketinggian minimum urugan tanah embankment
jalan tersebut?

5. Pada Komplek Perumahan Pakuwon City, Surabaya, (di sebelah Timur komplek ITS)
dahulu pengembang menggunakan pondasi tiang pancang untuk pembangunan
perumahan, akan tetapi sejak awal thn. 2000-an sudah tidak lagi digunakan tiang
pancang untuk perumahan dengan jumlah lantai bertingkat maksimum 3 (pada gedung-
gedung berlatai > 4 masih tetap dipakai pondasi tiang pancang atau jenis pondasi-dalam
lainnya). Terangkan singkat, kalau perlu dengan sketsa dan gambar, mengapa
perubahan system pondasi tersebut dapat dilakukan, dan cara apa yang digunakan oleh
pengembang di sana?

6. Banyak wali-kota di seluruh Indonesia yang berupaya melakukan “gerakan bio-pori”


untuk menanggulangi masalah banjir di perkotaan. Gerakan bio-pori ini adalah
pembangunan banyak lubang-lubang bor di dalam tanah yang kemudian diisi pasir
untuk memperlancar penyerapan air hujan masuk ke dalam tanah (bahkan kata
Gubernur Jakarta, Anis B., air hujan itu sunnatullah-nya harus dimasukkan kembali ke
dalam bumi, bukan dialirkan ke laut). Dengan tindakan ini, diharapkan masalah banjir di
perkotaan dapat sebagian besar ditanggulangi.
Buktikan bahwa gerakan bio-pori itu sebetulnya adalah hoax, dan berikan satu contoh
saja pada kondisi nyata di lapangan bahwa bio-pori itu tidak dapat diterapkan hampir di
semua kota di Indonesia, atau bahkan di banyak kota dunia?

7. Ada beberapa produk geosintetis yag kita kenal, antara lain: geotextiles,
geomembrane, dan geogrid.
a. Terangkan singkat bagaimana kita mengetahui dari bentuknya “which is which”
(yang seperti apa masing-masing produk itu). Beri sketsa dan gambar bila perlu.
b. Terangkan singkat untuk apa dan kapan masing-masing produk itu dipakai.

8. Jaman sekarang pada untuk pembangunan jalan raya utama dan jalan tol di atas tanah
yang lunak, umumnya digunakan geotextiles dan PVD (Prefabricated Vertical Drain).
Terangkan singkat dengan sketsa atau gambar bagaimana pemakaiannya masing-
masing pada badan jalan dan apa fungsinya.

9. Terangkan peristiwa fenomena “Behaving like sand” pada daerah lereng.

10. Apakah perbedaan prinsip yang pokok pada perencanaan pondasi gedung bertingkat 5
(lima) bila gedung itu dibangun di Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, dengan bila gedung
itu dibangun di Kampus Univ. Brawijaya, Malang? Mengapa perbedaan itu terjadi?

Catatan: - Setiap soal bernilai 10, kerjakan dahulu yang dikira lebih mudah, nomor tidak
urut juga tidak apa-apa (tidak masuk neraka).
- Good luck and have a nice day.

Anda mungkin juga menyukai