Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN SERTA


KREATIFITAS MELALUI PEMBUATAN KREASI
AKSESORIS MANIK-MANIK DI PANTI ASUHAN

DISUSUN OLEH :

1. M. Masdiansyah Zen ( 062130601552 )


2. Mita ( 062130601554 )
3. Nadya Putri Ramadhani ( 062130601556 )
4. Nikmaturrahmah ( 062130601557 )
5. Sabrina Tiara Cindo ( 062130601561)
6. Utari ( 062130601565 )

DOSEN PENGAMPUH :
Mahmud Junianto, S.Psi., M.Psi

PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Anak panti sering menghadapi tantangan dalam mengembangkan kemampuan kreatif
mereka. Kurangnya akses terhadap sumber daya dan lingkungan yang tidak mendorong
dapat membatasi potensi kreativitas mereka. Fenomena ini dapat berdampak negatif pada
perkembangan anak panti secara keseluruhan. Smith et al. (2018) menemukan bahwa
anak-anak yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki tingkat kreativitas yang lebih
rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal bersama keluarga biologis mereka.
Studi lain oleh Johnson et al. (2019) menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan di panti
asuhan seringkali lebih fokus pada aspek akademik daripada pengembangan kreativitas,
yang menyebabkan kurangnya kesempatan bagi anak panti untuk mengeksplorasi dan
mengembangkan bakat kreatif mereka. Susanto, 2011 menyatakan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan umum untuk melihat sesuatu yang sudah ada kemudian
menciptakannya kembali menjadi sesuatu yang baru, dapat berupa gagasan terbarukan
atau suatu produk. Anak-anak pada usia dini, yang memiliki potensi kreativitas tinggi
perlu didukung dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka
baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga (Fakhriyani, 2016). Kreativitas
melibatkan kemampuan untuk melihat sesuatu yang sudah ada dan mengubahnya
menjadi sesuatu yang baru, baik dalam bentuk gagasan inovatif maupun produk baru.
Penting untuk mengembangkan kreativitas sejak dini karena memiliki pengaruh positif
pada prestasi akademik. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa kreativitas memiliki
peran penting dalam kehidupan seseorang.
Palembang sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, sebagian besar anak-anak
yang bertempat tinggal di panti kurang memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan dan
keterbatasan dalam mengembangkan kreativitas anak-anak di sana. Anak-anak yang
tinggal di panti asuhan seringkali tidak mendapatkan akses yang cukup untuk belajar
tentang kewirausahaan dan mengembangkan keterampilan kreatif mereka. Hal ini dapat
mengakibatkan mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan
keterampilan yang dapat membantu mereka kelak dalam menciptakan peluang dan
meraih keberhasilan di masa depan. Fenomena ini menunjukkan bahwa anak-anak yang
berada di panti asuhan di Palembang, terkhusus anak-anak di Panti Asuhan yang juga
mengalami kekurangan tentang pengetahuan terkait kewirausahaan dan keterbatasan
dalam mengembangkan kreativitas.
Pengetahuan kewirausahaan serta kreativitas perlu dimiliki oleh Anak-Anak Panti
Asuhan Palembang karena program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan serta kreativitas melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik di panti asuhan memiliki dampak positif yang signifikan. Melalui
program ini, anak-anak panti asuhan akan diperkenalkan dengan konsep kewirausahaan
dan pentingnya memiliki keterampilan kreatif dalam menghadapi tantangan di masa
depan. Mereka akan belajar tentang ide-ide inovatif, pengembangan produk, dan strategi
pemasaran, yang semuanya merupakan elemen penting dalam dunia bisnis. Dengan
adanya kesempatan untuk merancang dan membuat kreasi aksesoris manik-manik, anak-
anak akan mengembangkan kreativitas mereka, mengasah keterampilan tangan, dan
belajar untuk berpikir secara kritis dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, melalui
proses pembuatan dan penjualan produk, mereka akan merasakan kepuasan dalam
menciptakan sesuatu yang bernilai dan memiliki dampak positif pada orang lain. Selain
manfaat jangka pendek, program ini juga memberikan dampak jangka panjang dengan
memberikan anak-anak panti asuhan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam
dunia bisnis serta membantu mereka mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih
cerah dan mandiri.
Jika program pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan serta
kreativitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik tidak dilakukan di panti
asuhan, dampak negatif yang mungkin terjadi adalah anak-anak panti asuhan tidak dapat
memanfaatkan potensi kreativitas mereka secara optimal. Tanpa pengetahuan tentang
kewirausahaan, mereka akan kehilangan kesempatan untuk memahami peluang bisnis
dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di dunia bisnis. Selain
itu, kurangnya pengembangan kreativitas akan membatasi kemampuan mereka dalam
menemukan solusi inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Hal
ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam pengembangan potensi mereka secara
menyeluruh, menghambat peluang mereka untuk mencapai kesuksesan dalam karir dan
bisnis di masa depan. Selain itu, mereka juga mungkin kehilangan kesempatan untuk
belajar tentang kerjasama tim, kepemimpinan, dan keterampilan lain yang penting dalam
dunia bisnis. Dampak negatif ini dapat berdampak jangka panjang, membatasi
perkembangan dan peluang masa depan anak-anak panti asuhan, serta mengurangi
kontribusi potensial mereka terhadap masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu,
penting untuk melaksanakan program pengabdian yang dapat membantu mereka
mengembangkan pengetahuan kewirausahaan dan kreativitas mereka melalui kegiatan
pembuatan kreasi aksesoris manik-manik.
Anak panti mengalami beberapa permasalahan yang menghambat peningkatan
pengetahuan tentang kewirausahaan dan kreativitas mereka yaitu keterbatasan akses
terhadap sumber daya dan fasilitas pendukung seperti pelatihan, mentor, dan materi
pembelajaran yang relevan, anak-anak di panti asuhan tidak memiliki akses yang sama
dengan anak-anak di luar panti dalam hal pelatihan kewirausahaan dan keterampilan
kreatif. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti program pelatihan atau
memiliki mentor yang mendukung mereka dalam mengembangkan bakat dan minat
mereka.
Kurangnya kesempatan interaksi dengan lingkungan yang mendorong pemikiran
kreatif dan inovatif serta fokus pendidikan yang lebih mengedepankan aspek akademik
juga merupakan masalah yang ada di panti asuhan. Fokus yang lebih besar pada aspek
akademik seperti matematika, bahasa, dan sains dapat mengabaikan pengembangan
keterampilan kreatif dan wirausaha. Akibatnya, anak-anak panti mungkin tidak
mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengasah keterampilan kreatif mereka, dan
hal ini dapat mempengaruhi perkembangan potensi mereka dalam bidang kewirausahaan
dan kreativitas. Dengan demikian, penting untuk memberikan perhatian yang lebih besar
pada pengembangan kreativitas dan pemikiran inovatif bagi anak-anak panti agar mereka
memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih potensi mereka secara
penuh. Semua permasalahan ini secara kolektif memberikan dampak negatif pada
kemampuan anak panti dalam mengembangkan pengetahuan tentang kewirausahaan dan
kreativitas.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat peningkatan pengetahuan
kewirausahaan serta kreativitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik di panti
asuhan. Berikut Faktor – Faktor penyebab kesulitan remaja SMA dalam mengelola
keuangan :
1. Keterbatasan sumber daya finansial menjadi kendala dalam memperoleh peralatan
dan bahan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan
kreativitas.
2. Kurangnya waktu dan ruang yang cukup untuk berlatih dan bereksperimen dengan
kreasi aksesoris manik-manik juga dapat membatasi pengembangan kreativitas
anak-anak panti.
3. Kurangnya pelatihan dan pendampingan yang khusus dalam bidang kewirausahaan
dan kreativitas membuat anak-anak panti kesulitan dalam memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan.
4. Kurangnya motivasi dan dorongan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan
pengasuh di panti asuhan, dapat menghambat minat dan semangat anak-anak untuk
belajar dan mengembangkan kreativitas mereka.
5. Kurangnya kesempatan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang di
luar panti asuhan, seperti para pengusaha lokal atau komunitas kreatif, juga dapat
mengurangi peluang anak-anak panti untuk belajar dan mendapatkan inspirasi.
Dalam mengatasi faktor-faktor ini, penting untuk memberikan dukungan yang adekuat,
menciptakan lingkungan yang mendorong, dan menyediakan akses ke sumber daya dan
panduan yang diperlukan. Melalui program pengembangan keterampilan kreatif yang
terarah dan berfokus, anak panti dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan
potensi kreatif mereka dengan lebih baik.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
kewirausahaan serta kreativitas anak-anak panti asuhan melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik. Melalui program ini, anak-anak akan diberikan pelatihan dan
pendampingan dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan serta kemampuan
berkreasi dengan menggunakan bahan manik-manik. Program ini juga memberikan akses
yang lebih baik terhadap sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan, seperti pelatihan,
mentor, dan materi pembelajaran yang relevan. Selain itu, program ini juga menciptakan
lingkungan yang mendorong pemikiran kreatif dan inovatif, serta memberikan
kesempatan bagi anak-anak panti untuk berinteraksi dengan komunitas dan pengusaha
lokal. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif
dalam meningkatkan pengetahuan kewirausahaan serta kreativitas anak-anak panti,
membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan potensi diri, serta
memberikan bekal yang berharga untuk masa depan mereka.
Program ini penting dilakukan untuk anak-anak panti karena memiliki beberapa
manfaat. Berikut Manfaat dari Program pengabdian masyarakat ini :
1. Program ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan
kepada anak-anak panti, mempersiapkan mereka untuk menjadi mandiri dan
memiliki kemampuan berwirausaha di masa depan.
2. Melalui kegiatan pembuatan kreasi aksesoris manik-manik, anak-anak dapat
mengembangkan kreativitas dan kemampuan berkreasi, meningkatkan daya
imaginasi serta kemampuan problem-solving mereka.
3. Program ini juga dapat memperluas jaringan sosial anak-anak panti, memberikan
kesempatan interaksi dengan komunitas dan pengusaha lokal yang dapat
membuka pintu peluang dan mendukung pengembangan bakat mereka.
4. Program ini dapat memberikan rasa percaya diri dan kebanggaan pada anak-anak
panti, karena mereka dapat melihat hasil karya mereka dihargai dan diakui oleh
orang lain, meningkatkan motivasi dan semangat dalam belajar dan berkreasi.
Dengan demikian, program pengabdian masyarakat tentang meningkatkan pengetahuan
kewirausahaan serta kreativitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik di panti
asuhan memiliki manfaat yang penting dalam meningkatkan potensi dan masa depan
anak-anak panti
Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan
kewirausahaan serta kreativitas anak-anak panti asuhan melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan yang relevan dalam bidang kewirausahaan, serta membangun keterampilan
kreatif anak-anak panti. Dengan demikian, program ini berusaha untuk memberikan
mereka keterampilan dan pengetahuan yang dapat mempersiapkan mereka dalam
menghadapi tantangan masa depan, memotivasi mereka untuk berpikir inovatif,
mengembangkan kreativitas, dan memperluas peluang dalam dunia wirausaha. Selain itu,
program ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membangun
kemandirian anak-anak panti melalui hasil karya yang dihasilkan dan diapresiasi oleh
masyarakat
BAB II
METODE

2.1 Persiapan
Berikut ini adalah contoh persiapan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
program pengabdian masyarakat yang fokus pada peningkatan pengetahuan
kewirausahaan dan kreativitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik di
panti asuhan:
1. Koordinasi dengan pihak panti asuhan
Lakukan pertemuan dengan pihak pengelola panti asuhan untuk membahas
program yang akan dilaksanakan. Dapatkan persetujuan dan dukungan mereka
untuk melaksanakan kegiatan di panti asuhan.
2. Perizinan dan persetujuan
Memperoleh izin resmi dari pihak panti asuhan, untuk melaksanakan program di
tempat tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan dilakukan
dengan legal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Survei awal
Buatlah kuesioner atau survei sederhana untuk mengetahui tingkat pengetahuan
dan pemahaman anak-anak panti asuhan mengenai kewirausahaan.
4. Penyusunan materi
Siapkan materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak panti asuhan
tentang kewirausahaan, seperti video pendek atau presentasi bergambar, yang
dapat membantu memperjelas konsep-konsep tersebut dengan lebih baik.
5. Pengembangan konsep program
Rancang konsep program yang menarik dan interaktif.
6. Penyusunan jadwal
Buat jadwal yang terperinci mengenai waktu pelaksanaan program.
Memperhatikan jangka waktu yang cukup agar anak-anak dapat memahami
dengan baik.
7. Sumberdaya dan perlengkapan
Pastikan Anda memiliki semua sumberdaya dan perlengkapan yang diperlukan
untuk kegiatan, seperti manik-manik, benang, jarum, alat ukur, dan lainnya. Juga,
siapkan ruangan atau area khusus yang nyaman dan aman untuk melaksanakan
kegiatan pembuatan aksesoris.
8. Evaluasi dan penilaian
Rencanakan evaluasi program untuk mengukur sejauh mana program ini berhasil
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan dan kreativitas anak-anak panti asuhan.
Menggunakan alat evaluasi seperti kuesioner atau wawancara untuk mendapatkan
umpan balik dari peserta dan mengidentifikasi area yang dapat diperbaiki.
Dengan melakukan persiapan yang matang dan menyeluruh, program pengabdian
masyarakat ini di panti asuhan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan serta kreativitas anak-anak.

2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
kewirausahaan serta kreativitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik di
panti asuhan dapat dirancang dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Presentasi menggunakan PowerPoint tentang kewirausahaan
Materi presentasi harus disusun secara singkat, sederhana, dan menarik agar
dapat disampaikan dengan baik kepada anak-anak panti asuhan. Beberapa topik
yang dapat dibahas meliputi pengertian kewirausahaan, pentingnya memiliki
kreativitas, langkah-langkah memulai usaha kecil-kecilan, dan pentingnya
manajemen keuangan dalam berwirausaha. Penggunaan gambar dan grafik dapat
memperkaya presentasi untuk mempermudah pemahaman.
2. Diskusi dalam bentuk video tentang tata cara pembuatan dan pelatihan kreasi
Dalam tahap ini, rekam video yang menunjukkan tata cara pembuatan
aksesoris manik-manik secara detail. Berikan penjelasan langkah demi langkah
dalam proses pembuatan, seperti memilih manik-manik, menggunakan benang,
mengikat simpul, dan menyelesaikan aksesoris dengan sentuhan kreatif. Pastikan
video tersebut disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan dapat diikuti oleh
anak-anak panti asuhan.
3. Games
Selain materi presentasi dan video, tambahkan elemen permainan atau
games dalam program ini untuk membuat suasana lebih interaktif dan
menyenangkan. Misalnya, Anda bisa mengadakan kompetisi membuat aksesoris
manik-manik dengan waktu terbatas atau tantangan kreatif untuk menciptakan
desain aksesoris yang unik. Hal ini akan mendorong partisipasi aktif anak-anak dan
melibatkan mereka dalam proses pembelajaran dengan cara yang menyenangkan.
Melalui tahapan-tahapan di atas, program pengabdian masyarakat di panti asuhan ini
akan memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak dalam meningkatkan
pengetahuan kewirausahaan dan kreativitas mereka melalui pembuatan kreasi aksesoris
manik-manik.

2.3 Evaluasi
Kuisioner sebelum pelaksanaan program ini perlu dilakukan untuk mengukur
pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran anak panti asuhan terkait pengetahuan
kewirausahaan serta kreatifitas melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik
sebelum mereka mengikuti program. Dengan menggunakan kuisioner, kita dapat
memperoleh data awal yang mendasar tentang sejauh mana pemahaman dan kesadaran
mereka terkait topik ini. Dengan melakukan kuisioner sebelum pelaksanaan program,
kita dapat memiliki gambaran awal tentang pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran
remaja terkait pengetahuan kewirausahaan serta kreatifitas melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik. Hal ini akan menjadi dasar yang kuat untuk merancang
program yang tepat dan efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka
dalam meningkatkan pengetahuan tentang kewirausahaan dan kreatifitas melalui
pembuatan kreasi aksesoris manik-manik, berikut pertanyaan nya :
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda sudah pernah mendengar tentang kewirausahaan
sebelumnya?
2. Apakah anda tahu apa itu kewirausahaan?

3. Apakah anda tahu mengapa kewirausahaan penting?

4. Apakah anda tahu langkah-langkah untuk memulai usaha kecil-


kecilan?

5. Apakah anda pernah mencoba membuat aksesoris atau kerajinan


tangan sebelumnya?

6. Apakah anda tahu apa itu kreasi aksesoris manik-manik?

7. Apakah anda tahu bagaimana cara membuat aksesoris manik-


manik?

8. Apakah anda ingin memiliki usaha sendiri di masa depan?

Setelah dilaksanakan nya program ini perlu dilakukannya evaluasi berbentuk


kuisioner. Kuisioner adalah metode untuk mengumpulkan data dan mendapatkan
umpan balik dari peserta program setelah program selesai. Kuisioner digunakan untuk
menilai keberhasilan program, perubahan pengetahuan dan perilaku peserta, serta untuk
mendapatkan saran dan masukan guna peningkatan program di masa depan, berikut
pertanyaan nya :
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda sekarang lebih memahami apa itu kewirausahaan
setelah mengikuti program ini?

2. Apakah Anda merasa terinspirasi untuk menjalankan usaha kecil-


kecilan setelah mengikuti program ini?

3. Apakah Anda merasa program ini membantu meningkatkan


kreativitas Anda dalam membuat kreasi aksesoris manik-manik?

4. Apakah Anda merasa memiliki pengetahuan yang cukup untuk


membuat aksesoris manik-manik setelah mengikuti program ini?

5. Apakah Anda akan mencoba membuat aksesoris manik-manik secara


mandiri setelah mengikuti program ini?

6. Apakah Anda berencana untuk melanjutkan pembuatan aksesoris


manik-manik dan berwirausaha di masa depan?
BAB III
TARGET DAN INDIKATOR
3.1 Target
Program pengabdian masyarakat ini memiliki target utama untuk meningkatkan
pengetahuan kewirausahaan serta merangsang kreativitas melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik. Dalam hal peningkatan pengetahuan kewirausahaan, program
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep-
konsep dasar kewirausahaan, langkah-langkah dalam memulai usaha, manajemen
keuangan, strategi pemasaran, serta pengembangan keterampilan bisnis yang
diperlukan. Selain itu, program ini juga berfokus pada pengembangan kreativitas
peserta melalui pembuatan kreasi aksesoris manik-manik. Peserta akan didorong untuk
berpikir kreatif, menghasilkan desain-desain unik, dan menggali potensi kreatif mereka
melalui proses pembuatan aksesoris. Dengan mencapai target ini, diharapkan peserta
dapat meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan dan memiliki keterampilan
kreatif yang kuat, sehingga mampu mengaplikasikan pengetahuan dan kreativitas
mereka dalam dunia bisnis dan mengembangkan potensi wirausaha yang dimiliki.
3.2 Indikator
Indikator program ini adalah ukuran atau tanda yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana program pengabdian masyarakat ini mencapai tujuannya dalam
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan dan kreativitas melalui pembuatan kreasi
aksesoris manik-manik. Beberapa indikator yang dapat digunakan antara lain:
1. Tingkat pengetahuan kewirausahaan: Indikator ini dapat diukur melalui evaluasi
pengetahuan peserta sebelum dan setelah program. Misalnya, dengan mengukur
pemahaman mereka tentang konsep-konsep dasar kewirausahaan, langkah-langkah
dalam memulai usaha, manajemen keuangan, atau strategi pemasaran.
2. Tingkat keterampilan kreatifitas: Indikator ini dapat diukur dengan melihat
kemampuan peserta dalam menghasilkan desain-desain unik dan inovatif dalam
pembuatan kreasi aksesoris manik-manik. Evaluasi dapat dilakukan dengan
melihat keberagaman ide kreatif, keunikannya, serta tingkat kompleksitas dalam
pembuatan kreasi.
3. Tingkat partisipasi peserta: Indikator ini mengukur sejauh mana peserta terlibat
aktif dalam program. Misalnya, melalui jumlah peserta yang hadir dalam setiap
sesi, tingkat keterlibatan dalam diskusi dan kegiatan praktis, serta tingkat keaktifan
dalam berbagi ide dan pengalaman.
4. Tingkat kepercayaan diri peserta: Indikator ini mengukur perubahan dalam tingkat
kepercayaan diri peserta dalam mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan
kreativitas. Hal ini dapat dinilai melalui observasi langsung, umpan balik peserta,
atau melalui evaluasi diri mereka sendiri tentang tingkat kepercayaan diri mereka
sebelum dan setelah program.
5. Jumlah kreasi aksesoris yang dihasilkan: Indikator ini mencerminkan tingkat
keberhasilan dalam merangsang kreativitas peserta. Dapat diukur dengan melihat
jumlah dan kualitas kreasi aksesoris yang dihasilkan oleh peserta selama program
berlangsung.
Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut, program pengabdian masyarakat
dapat melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap pencapaian tujuan program serta
mengevaluasi dampak yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai