Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL KESEHATAN DAN PICOT

Judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP


KEJADIAN TEMPER TANTRUM PADA BALITA DI KELURAHAN
TALANG BENIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUP
TAHUN 2015.

Penulis : Hendri Heriyanto¹, Jon Farizal², Poltekkes Kemenkes


Bengkulu Prodi Keperawatan Curup.
Metodelogi Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik
dengan desain Cros Sectional. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling, uji statistik yang
digunakan adalah Chi- squar

Hasil Penelitian : Hasil analisis univariat didapat hampir seluruh ibu balita
(82,2%) memiliki pengetahuan yang tidak baik mengenai
temper tantrumdan hampir seluruh responden (55,6%)
memilki anak yang mengalami temper tantrum. Hasil analisis
bivariat didapatkan adanya hubungan antara Tingkat
Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian Temper tantrum pada
Balita dengan hasil P=0.002>0.05.Penyuluhan kesehatan
tentang Temper tantrum perlu dilaksanakan agar ibu
memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat mengatasi
Temper tantrum

Kesimpulan : Sebagian besar dari responden berusia antara 20-25 tahun, dan
hampir sebagian dari responden berpendidikan SMA,, hampir
seluruh responden adalah Ibu Rumah Tangga. dan memiliki
pengetahuan tidak baik mengenai Temper Tantrum.
Lampiran Jurnal :
NO Kriteria Hasil/Pembenaran
1. P (population) Populasi pada penelitian ini adalah adalah ibu
yang memiliki anak balita usia 2-4 tahun di
Kelurahan Talang Benih wilayah kerja Puskesmas
Curup Kabupaten Rejang Lebong Sebanyak 570
orang pada tahun 2015.
2. I (Intervension) Sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
dilakukan analisa Berdasarkan survei awal
terhadap sepuluh orang ibu mengatakan belum
mengetahui tentang temper tantrum. Setelah
diberikan lembar kuesioner, dari sepuluh orang
ibu yang diberi kuesioner, responden yang dapat
menjawab benar mengenai temper tantrum hanya
30%, 70% lainnya menjawab salah dan belum
mengetahui tentang temper tantrum.
3. C (Comparison) Sesudah dilakukan intervensi didapatkan factor-
faktor yang memperngaruhi pengetahuan adalah
Tingkat pendidikan, pengalaman, usia, serta
informasi yang didapatkan. Tingkat pendidikan
menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap
dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh,
pada umumnya semakin tinggi pendidikan
seseorang makin semakin baik pula
pengetahuannya. Semakin tinggi tingkat
pendidikan semakin mudah untuk dapat menyerap
pengetahuan. Pendidikan merupakan unsur
karakteristik personal yang sering dihubungkan
dengan derajat kesehatan seseorang/masyarakat.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan
semakin mudah untuk menyerap informasi dalam
bidang kesehatan. Mudahnya seseorang untuk
menyerap informasi akan berpengaruh terhadap
pembentukan perilaku baru yang lebih sehat.
Anak-anak banyak memiliki perbedaaan dalam
cara mereka menunjukkan kemaarahannya,
tergantung pada banyak faktor yang berbeda-beda.
Faktor tersebut bisa termasuk; temperamen anak,
jenis kelamin anak, usia dan tahap perkembangan
anak, keadaan fisik dan emosional anak,
komunikasi keluarga, latar belakang budaya,
harapan keluarga dan faktor-faktor sosial.
4. Outcome Hasil penelitian tentang Hubungan tingkat
pengetahuan ibu Terhadap Temper Tantrum Pada
Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) Di talang benih
wilayah kerja puskesmas cukup, Didapatkan hasil
Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian
Temper Tantrum yang telah dilakukan didapatkan
hasil P=0.002≤0,05, maka Ha diterima artinya ada
hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu
terhadap Kejadian Temper tantrum pada Balita
dan nilai PR=0,324 (95% CI=0,204-0,516), maka
dapat diinterpretasikan bahwa Ibu dengan
pengetahuan tidak baik beresiko 0,324 kali terjadi
Temper Tantrum pada balita dibandingkan dengan
pengetahuan Ibu yang baik. Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori Suryabudhi (2003) yang
menyatakan bahwa seseorang yang menjalani
hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa
semakin lama hidup maka pengalaman semakin
banyak, keahliannya semakin mendalam,
kearifannya semakin baik tentunya memiliki
pengetahuan yang semakin baik pula. Begitu juga
halnya dengan orang tua terutama Ibu yang
memiliki pengetahuan baik akan berpengaruh
dalam memberikan pendidikan dan mencontohkan
perilaku yang baik kepada anaknya.
5. Time Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai