Makalah Hukum Administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Makalah Hukum Administrasi Negara

a. Latar belakang

Pada 19 Agustus 2019, Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banda Aceh
mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) melawan
Gubernur Aceh atas penerbitan Keputusan Gubernur Aceh No. 522.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017
tanggal 9 Juni 2017 tentang Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Air Tampur-I (443 MW) Seluas +4.407 ha atas nama PT Kamirzu di Kabupaten
Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh (selanjutnya disebut
Objek Sengketa). Setelah melalui persidangan selama 5 (lima) bulan sejak gugatan diajukan tanggal 11
Maret 2019, Majelis Hakim PTUN Banda Aceh memutuskan bahwa Objek Sengketa tidak sah, dan
mewajibkan Tergugat untuk mencabut Objek Sengketa. Masalah sengketa tanah ini berawal dari
Pembangunan jalan di Desa Lesten dengan dalih akses desa yang terisolasi. Kemudian tidak berselang
lama Pemerintah Aceh tiba-tiba menyetujui Pembangunan PLTA Tampur dan masyarakat Desa Lesten
harus direlokasi karena Desa Lesten akan ditenggelamkan. Hal ini yang menyebabkan pegiat lingkungan
hidup geram atas perilaku Pemerintah Aceh yang menilai Pembangunan jalan di Desa Lesten hanya akal-
akalan agar Pembangunan PLTA Tampur bisa lancar sehingga Yayasan Walhi akhirnya menggugat
perizinan Pembangunan PLTA Tampur.

b. Rumusan Masalah
1. Apa dasar gugatan dalam kasus ini?
2. Apa hukum yang menjelaskan mengenai gugatan terhadap keputusan pemerintah?
3. Bagaimana hukum perundang-undangan yang dibawa oleh penggugat?
4. Bagaimana putusan PTUN dalam kasus ini?
c. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai