Dari : Kepala Biro Hukum Perihal : Laporan Hasil Rapat 2018 Tanggal :
Sehubungan dengan rapat yang dilaksankan tanggal 11 Oktober 2018,
bersama ini kami sampaikan sebagai berikut: 1.
2. PT. Sylva Duta Corporation dan PT. Tunas Prima Sejahtera
a. Terkait kekurangan areal yang dimohon sebagai pelaksana putusan PTUN Jakarta seluas 52.975 Ha akan dicarikan lahan pengganti (hasil rapat tanggal 9 Oktober 2018 bagian PHP). b. Terkait sengketa TUN antara PT.Sylva Duta Corporation melawan Bupati Kutai Kartanegara dan PT. Tunas Prima Sejahtera (PT. TPS) sudah selesai karena sudah terdapat putusan yang berkekuatan hukum tetap yang inti amarnya memerintahkan kepada Bupati Kutai Kartanegara mencabut surat nomor: 519/152/SDA-I/IX/2011 tanggal 9 September 2011 beserta derifatifnya dalam hal ini khususnya Keputusan Bupati Kukar Nomor: 56/DPN.K/IL-54/IX/2006 tanggal 18 September 2006 tentang Pemberian Izin lokasi Untuk Keperluan Inti Plasma Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. TPS. c. Biro Hukum akan menerima konjungan dinas (permintaan audiensi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terkait pelaksanaan putusan huruf b di atas (akan menghubungi terlebih dahulu Pemkab. Kukar).
3. PT. Mulya Karya Jayako (PT. MKJ)
a. Persoalan pelaksanaan putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) mengabulkan gugatan PT. MKJ sebesar Rp. 283.000.000.000,- telah selesai dengan dibatalkannya putusan tersebut dengan Putusan MARI No. 3553 K/Pdt/2000 tanggal 29 April 2004 yang hanya mengabulkan gugatan PT. MKJ sebesar Rp. 2.189.052.620,60. Bahwa uang tersebut telah dikonsinyasikan oleh Kementerian Keuangan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai Berita Acara No. 163/2000 Eks tanggal 24 Juli 2007 dan pelaksanaan/ eksekusi putusan tersebut telah diberitahukan kepada PT. MKJ berdasarkan surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. W 7.Dc.HT.163/2000 Eks 4694.VII.2007.03 tanggal 24 Juli 2007 agar PT. MKJ mengambil uang hasil eksekusi tersebut. b. Persoalan perizinan IUPHHK – HA atas nama PT. MKJ akan berakhir pada tahun 2019 dan tidak dapat diperpanjang karena arealnya sudah tidak ada lagi dan yang bersangkutan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai pemegang Izin sebelumnya yaitu tidak melaksanakan pengamanan hutan dan tidak melaksanakan penataan batas di lapangan. Surat-surat PT.MKJ akan tetap ditanggapi dengan mengacu pada hal tersebut di atas sampai dengan izinnya berakhir.
4. PT. Rimba Peranap Indah dan Koperasi Tani Lubuk Indah
a. Surat Sdr. Eggi Sujana pada intinya menyampaikan permohonan pada Menteri LHK untuk mencabut SK Menhut No. 671/Kpts-II/1995 dan Nomor 836/Kpts- II/1992 tentang Pemberian HTI kepada PT. Rimba Peranap karena dianggap telah melakukan penyerobotan lahan, penebangan, pengancaman, penggelapan hasil hutan dan perusakan serta pembongkaran kebun masyarakat dan makam- makam tua di Desa Lubuk Batu Tinggal. b. Terhadap surat tersebut akan dimintakan data tebih lanjut ke Dirjen PHPL sebagai bahan laporan ke Ibu Menteri.