Anda di halaman 1dari 8

Perihal: Kesimpulan Tergugat

Dalam Perkara Tata Usaha Negara

Nomor 77/G/2020/PTUN.SMD

Antara:

PT. Cemerlang selaku Penggugat

Melawan

Gubernur Kalimantan Timur selaku Tergugat

Dengan Objek Sengketa

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur No. 540/781/TSDM tentang berakhirnya

Izin Usaha Pertambangan PT. Cemerlang, tertanggal 10 Agustus 2020

Samarinda , 7 Okotber 2020

Kepada

Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda

Pemeriksa Perkara Tata Usaha Negara No. 77/G/2020/PTUN.SMD

Di Pengadilan Tata Usaha Samarinda

Jl. Bung Tomo No.136, Samarinda, Kalimantan Timur 75132

Dengan hormat,

Bahwa untuk dan atas nama Gubernur Kalimantan Timur , Dr. Ir. H. Isran Noor,
M.Si. selaku Tergugat dalam perkara No. 77/G/2020/PTUN.SMD, bersama ini Kuasa
Hukum Tergugat berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 31/G-PTUN/IX /2020 tanggal
27 September 2020 kami yang namanya tersebut dibawah ini:

1. Veri Rianto Silitonga, S.H., M.Kn.


2. Nurul Qisthy Chumairoh, S.H., M.H.
3. Gusrianto, S.H., M.H.

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, advokat pada kantor Edith Law & Co yang
beralamat di Jl. Merdeka 3 No 51 RT 87 Sungai Pinang Dalam Samarinda , Telp (028)
811988., selanjutnya bertindak selaku Tergugat , dengan ini hendak mengajukan
kesimpulan atas perkara sengketa Tata Usaha Negara Nomor 77/G/2020/PTUN.SMD.
Mengawali kesimpulan ini, kiranya patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang selalu memberikan kesehatan bagi kita semua, hingga kita semua bisa
melalui proses persidangan yang cukup panjang. Kami ucapkan terima kasih kepada
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang menangani perkara nomor
77/G/2020/PTUN.SMD yang telah menyidangkan perkara a quo dan terus memberikan
kesempatan kepada para pihak untuk membuktikan dalil-dalilnya. Semoga melalui proses
panjang dan melelahkan ini, serta ditutup dengan kesimpulan masing-masing pihak,
Majelis Hakim dapat menggunakan kemampuan, hati nurani dan keadilan dalam
memberikan pertimbangan serta putusan perkara a quo.

Kami juga berterima kasih kepada Penggugat, termasuk di dalamnya para kuasa hukum
yang telah mengikuti proses persidangan ini dengan baik dan lancar. Semoga proses yang
telah dijalani ini memberikan manfaat besar kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Samarinda, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik surat
maupun saksi-saksi ahli dari kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya persidangan
maka dengan ini Tergugat melalui kuasa hukumnya akan mengajukan konklusi dalam
perkara sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya sebagaimana dalam surat


gugatannya tertanggal 23 September 2020 dan terdaftar di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Samarinda dibawah Registrasi Nomor 77/G/2020/PTUN.SMD;
2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya mendalilkan bahwa yang
menjadi objek gugatan dalam perkara ini adalah SK Gubernur Kalimantan Timur, No.
540/781/TSDM tentang Pembatalan IUP PT. Cemerlang, Tanggal 10 Agustus 2020.

3. Bahwa kenyataanya surat gugatan Penggugat bersifat error in persona dimana di


dalam surat gugatan tidak menyebutkan secara lengkap nama dari gubernur
Kalimantan Timur yang sehingga menyebabkan surat gugatan tidak memenuhi
syarat formil. Selain itu surat gugatan tersebut bersifat obscuur libel karena tidak
secara jelas dan terang menyebutkan kerugian materiil akibat diberlakukannya Surat
Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM tertanggal 10 Agustus
2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT. Cemerlang;

4. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah diterbitkan sesuai dengan kewenangan dan prosedur yang diatur
dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;

5. Bahwa KTUN dalam hal ini Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor
540/781/TSDM tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha
pertambangan PT. Cemerlang yang dikeluarkan Tergugat telah secara nyata sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
terutama tentang asas-asas umum pemerintahan yang baik;

6. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Kepastian Hukum dimana Surat Keputusan tersebut
serta Surat Keputusan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Kalimantan Timur Nomor 299/7634-MINERBA/DESDM tentang Penataan Ulang
Denah Pertambangan tahun 2018 merupakan landasan hukum yang sah dari
pengakhiran usaha pertambangan PT. Cemerlang;

7. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Kemanfaatan dimana pengakhiran usaha
pertambangan PT. Cemerlang sudah atas pertimbangan yang matang akan manfaat
sesuai yang telah diatur di Pasal 10 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan terutama tentang asas-asas umum pemerintahan yang
baik;

8. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Ketidakberpihakan dengan Surat Keputusan
tersebut telah dirancang dan diterbitkan dengan mempertimbangkan kepentingan
para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif;

9. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Kecermatan dimana Surat Keputusan tersebut telah
didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas
penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan, setidak-tidaknya yaitu Surat Keputusan
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur Nomor
299/7634-MINERBA/DESDM tentang Penataan Ulang Denah Pertambangan tahun
2018;

10. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan dimana Surat
Keputusan tersebut telah diterbitkan oleh Gubernur Kalimantan Timur sebagai
Pejabat Pemerintahan yang memiliki kewenangan dalam mengambil Keputusan
dan/atau Tindakan;

11. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Keterbukaan dimana Surat Keputusan tersebut
telah diumumkan secara jelas dan dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat
di Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur;

12. Bahwa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 540/781/TSDM


tertanggal 10 Agustus 2020 tentang berakhirnya usaha pertambangan PT.
Cemerlang telah memenuhi Asas Kepentingan Umum dimana Surat Keputusan
tersebut mendahulukan kesejahteraan dan kemanfaatan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, selektif, dan tidak diskriminatif;
13. Bahwa Penggugat guna meneguhkan gugatannya serta untuk membuktikan bahwa
KTUN dalam perkara ini bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Asas-asas umum pemerintahan yang baik maka dalam hal ini
mengajukan bukti-bukti ke persidangan sebagai berikut:

ALAT BUKTI SURAT :

1. Surat Keputusan Direktorat Jendral Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
No.BPN-746342588.TR.23.04 tanggal 12 April 2020
Membuktikan bahwa pada tahun 2020 terdapat keputusan baru terkait penataan
Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang mengakibatakn perlu diaturnya Kembali Izin
Usaha Pertambangan utuk melakukan penyesuaian dengan keputusan Menteri
tersebut.
2. Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. SDM424246.07.10
tanggal 1 Mei 2020
Membuktikan bahwa dalam melaksanakan usaha pertambangan batu bara terdapat
standar izin AMDAL baru untuk meyesuaikan dengan UU MINERBA tahun 2020.
3. Laporan Riset Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Kalimantan Timur No.
72/TKA/VII/2020 tanggal 12 Mei 2020
Membuktikan bahwa tingkat terjadi kerusakan terhadap kontur tanah dan
memburuknya tingkat PH tanah di sekitar wilayah pertambangan serta menurunya
Kualitas Air di Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Telah berada dibawah setandar kelayakan air pada Bulan Mei 2020.
4. Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 335/999/TSDM tentang Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Cemerlang hingga tahun 2020,
tertanggal 30 September 2017.
Membuktikan bahwa masa berlaku IUP kegiatan pertambangan PT. Cemerlang akan
berakhir pada tahun 2020, sehingga PT. Cemerlang terikat hak dan kewajiban
hukum untuk melaksanakan prinsip umum pertambangan yang baik selama masa
berlaku IUP tersebut.
5. Surat Ketetapan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 443/774/TSDM tentang
Perpanjangan IUP PT. Cemerlang hingga tahun 2023, tertanggal 20 Desember 2018.
Membuktikan bahwa PT. Cemerlang mendapat perpanjangan IUP hingga tahun 2023
dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan melaksanakan ketentuan
terkait pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar WIUP selama
kegiatan usaha pertambangan berlangsung.

SAKSI :

1. Reiner Subagyo, S.T., selaku petugas analisis Sistem Informasi Geografis pada
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur.
Memberikan kesaksian bahwa data geospasial yang didapatkan dari penginderaan
jauh dalam Sistem Informasi Geografis di atas wilayah Desa Muara Ritan, Tabang,
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada tanggal 10 April 2020 menunjukkan
kontur wilayah yang landai dan tekstur yang halus. Hal ini menunjukkan adanya
perubahan penampang wilayah Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur dari yang sebelumnya terjal (berbukit) dan teksturnya dalam
penginderaan jauh cenderung kasar (keterangan: tekstur halus menunjukkan
permukaan tanah yang kosong dan tidak terdapat banyak vegetasi. Tekstur kasar
menunjukkan permukaan tanah memiliki vegetasi dan tidak rata).
2. Jaswadi Ali Sera, S.H., selaku Kepala Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur.
Memberikan kesaksian bahwa benar pada tahun 2018 PT. Cemerlang telah
melakukan sosialisasi perpanjangan IUP Operasi Produksinya dan warga setempat
memberikan persetujuan. Namun terhitung sejak pertengahan tahun 2019, PT.
Cemerlang mulai tidak melakukan kegiatan pasca tambang/reklamasi yang
dibutuhkan seperti penimbunan kembali lubang- lubang galian dan reboisasi yang
menyebabkan degradasi kualitas lingkungan hidup di wilayah Desa Muara Ritan,
Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
3. Fadli Paulus Zon, selaku warga Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.
Memberikan kesaksian bahwa akibat tidak dilaksanakannya kegiatan pasca
tambang/reklamasi oleh PT. Cemerlang, ketersediaan air tanah di wilayah Desa
Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mulai berkurang secara
drastis. Sementara air tanah merupakan sumber utama air bersih bagi warga
setempat untuk kebutuhan primer sehari-harinya.

SAKSI AHLI :

Dr. Aru Dewangga, S.Si., M.Si., selaku Peneliti dan Ahli Lingkungan Menjelaskan
bahwa berdasarkan hasil penelitiannya di Wilayah Usaha Pertambangan Batubara PT.
Cemerlang yang berlokasi di Desa Muara Ritan,Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur benar adanya lubang-lubang operasi tambang dan kadar air tanah yang sangat
rendah. Beliau menjelaskan bahwa PT. Cemerlang tidak memenuhi prinsip pengelolaan
lingkungan hidup pertambangan sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 20
ayat (2), 21 ayat (2), dan Pasal 22 Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara, yaitu:

a. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pertambangan sesuai


dengan Dokumen Lingkungan Hidup; dan

b. penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup apabila terjadi pencemaran


dan/atau perusakan lingkungan hidup (Pasal 20 ayat (2))

c. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan


Dokumen Lingkungan Hidup; dan

d. penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup apabila terjadi pencemaran


dan/atau perusakan lingkungan hidup (Pasal 21 ayat (2))
e. Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib:

1) menyampaikan rencana Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai Dokumen


Lingkungan Hidup

2) menempatkan jaminan Reklamasi tahap Eksplorasi sesuai dengan penetapan


Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya;

3) melaksanakan Reklamasi tahap Eksplorasi;

4) melaporkan pelaksanaan Reklamasi tahap Eksplorasi;

5) menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi pada


saatcmengajukan permohonan peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK
Operasi Produksi; dan

6) menyampaikan rencana Pascatambang pada saat mengajukan permohonan


peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi; dan

7) menyampaikan rencana Pascatambang pada saat mengajukan permohonan


peningkatan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.

f. Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib:

1) menempatkan jaminan Reklamasi tahap operasi produksi dan jaminan


Pascatambang sesuai dengan penetapan Menteri atau gubernur sesuai dengan
kewenangannya;

2) menyampaikan rencana Reklamasi tahap operasi produksi secara periodik;

3) melaksanakan Reklamasi tahap operasi produksi dan Pascatambang; dan

4) melaporkan pelaksanaan Reklamasi tahap operasi produksi dan Pascatambang.

g. Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian


wajib:

1) menyampaikan rencana pascaoperasi sesuai dengan Dokumen Lingkungan


Hidup;

2) melaksanakan kegiatan pascaoperasi untuk

3) perbaikan, pemulihan, dan penataan kualitas lingkungan dan ekosistem agar


berfungsi kembali sesuai peruntukannya; dan

4) melaporkan pelaksanaan kegiatan pascaoperasi. (Pasal 22)

Beliau menjelaskan bahwa dari hasil sampel lokasi penelitian di wilayah pertambangan PT.
Cemerlang, kadar air tanah terutama air tanah freatis (air tanah dangkal) memiliki kadar
yang sangat rendah diakibatkan oleh kurangnya vegetasi di permukaan tanah ketika PT.
Cemerlang tidak melakukan kewajiban reklamasi. Berubahnya penampang topografi
wilayah Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur juga berpotensi
meningkatkan kerentanan wilayah terhadap bencana alam seperti gempa akibat runtuhan
bekas galian, longsor, dan genangan air yang berbahaya bagi warga setempat ketika
musim penghujan.

Sehingga dari seluruh hasil penelitian di Desa Muara Ritan, Tabang, Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur, operasional PT Cemerlang tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 96 dan
141 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
yang mengarahkan kepada pendekatan jangka panjang dan bijaksana untuk
mengembangkan dan memanfaatkan bahan galian tambang, terhitung sejak pertengahan
tahun 2019 dan terus berlanjut hingga tahun 2020.

Bahwa berdasarkan dalil dan bukti sebagaimana tersebut di atas, maka Tergugat
memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar
kiranya berkenan untuk memutuskan yang amarnya sebagai berikut:

1. Mengabulkan permohonan Tergugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan Sah dan Tetap Berlaku Ketetapan Gubernur Kalimantan Timur, No.
540/781/TSDM tentang Pembatalan IUP PT. Cemerlang di wilayah Desa Muara Ritan,
Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, tertanggal 10 Agustus 2020.
3. Mewajibkan kepada Penggugat untuk melaksanakan isi Surat Ketetapan Gubernur
Kalimantan Timur, No. 540/781/TSDM tentang Pembatalan IUP PT. Cemerlang,
tertanggal 10 Agustus 2020.
4. Menghukum Penguggat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Apabila majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memiliki pendapat lain,
Tergugat mohon putusan seadil-adilnya.

Demikian kesimpulan ini kami sampaikan, agar menjadi bahan pertimbangan bagi Majelis
Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara ini.
Hormat kami,

Kuasa Hukum Tergugat

Veri Rianto Silitonga, S.H., M.Kn. Gusrianto, S.H.,


M.H.

Nurul Qisthy Chumairoh, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai