Anda di halaman 1dari 24

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

PU T U S A N

No. 108 PK/TUN/2011

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AG UNG

memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam Peninjauan Kembali telah mengambil

gu

putusan sebagai berikut dalam perkara :

PT. PERTAMINA (PERSERO), yang didirikan berdasarkan Akta

Notaris Lenny Janis Ishak,S.H No.20 tanggal 17 September 2003, yang


terakhir diubah dengan Akta No. 03 tanggal 3 Juli 2008 dari Notaris

yang sama, berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur 1 A, Jakarta

ub
lik

ah

10110, yang dalam hal ini diwakili oleh KAREN AGUSTIAWAN,


Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Direktur Utama PT. Pertamina

am

(Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN


No.KEP-30/MBU/2009

tanggal

Februari

2009

tentang

Pemberhentian, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota

ep

ah
k

Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pertamina, bertempat


tinggal di Jakarta, selanjutnya dalam perkara ini memberikan kuasa
Patuan Sinaga, SH.

Hanita Octavia, SH.

Indah Susanty, SH.

M. Taufik Harahap, SH.

A
gu
ng

In
do
ne
si

kepada :

Semuanya adalah Advokat dan Pengacara pada Nita Diah Patuan Law
Firm, berkedudukan di Jakarta, Intiland Tower lantai 5, Jalan Jenderal

Sudirman Kavling 32, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor : SK-78/


C00000/2011-S0, tertanggal 2 Mei 2011,

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi II/ Tergugat II

lik

ah

Intervensi/ Pembanding ;

melawan:

ub

PT. SONATI CONTRACTORS Ltd, sebuah badan hukum Indonesia


yang didirikan di Jakarta sesuai dengan Akta Anggaran Dasar Perseroan

ka

No.14, tertanggal 3 Mei 1974 dan Akta Perubahan Anggaran Dasar

ep

Perseroan No.21, tertanggal 23 Juli 1985, beralamat di Jalan H. Agus


Salim No. 16 A Lantai 2, Kelurahan Kebun Sirih, Kecamatan Menteng,
Pusat,

dalam

ah

Jakarta

hal

ini

diwakili

oleh

HJ.

TJAHJATI

PT. Sonati Contractors Ltd,

bertempat tinggal di Taman Kencana

on

Hal. 1 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

Permai I/6 RT.005 RW.015, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan

es

SUMARSONO, kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Direktur Utama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

2
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

khusus kepada :

Drs. PAULUS PASE, S.H. MM.

RIKI MULYANA MUCHTAR, SH.

gu

Keduanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokad dan Konsultan

Hukum, beralamat di kantor Drs. PAULUS PASE, SH. MM &


REKAN Taman Kebalen Indah Blok M2 No. 53, Babelan, Bekasi,

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 18 Mei 2011,

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/ Penggugat/


Terbanding ;
KEPALA

KANTOR

ub
lik

ah

Dan

PERTANAHAN

KOTA

ADMINISTRASI

am

JAKARTA SELATAN, berkedudukan di Jalan Prapanca Raya No.9


Jakarta Selatan ;

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi I/

ah
k

ep

Tergugat/ Pembanding ;

Mahkamah Agung tersebut ;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata Pemohon


Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi II/ Tergugat II Intervensi/ Pembanding

A
gu
ng

telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung


tanggal 2 September 2010 No. 368 K/TUN/2009 yang telah berkekuatan hukum tetap,

dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/


Penggugat/ Terbanding dengan posita perkara sebagai berikut :

Bahwa yang menjadi Objek Gugatan adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan No.

263/Kuningan Barat, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan,

lik

tercatat atas nama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
(PERTAMINA), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00305/2002, tanggal 5

ub

Maret 2002 ;

Bahwa gugatan Penggugat ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
masih dalam batas tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang sebagaimana

ep

yang diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara ;

Bahwa pada tanggal 19 Januari 2009, Sdr. Achmad Amir Haris mengajukan

ka

ah

Jakarta Selatan yang diterbitkan pada tanggal 31 Agustus 2005 dengan luas 14.145 M2

milik adat C.1749 seluas 2.484 M2, C.3207 seluas 835 M2 dan C.3648 seluas 616 M2

In
d

gu

on

ng

yang terletak di Kampung Mampang Prapatan RT.001 RW.02 Kelurahan Kuningan

es

permohonan pengukuran dalam rangka proses sertifikat atas nama Penggugat, atas tanah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dalam perkara ini memberi kuasa

Halaman 2

ep
u

hk
am

3
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang tercatat pada Register
Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan tanggal 20 Januari 2009, Nomor
385/SU/ 2009 ;

ng

Bahwa pada tanggal 2 Februari 2009 berdasarkan surat Kepala Kantor

Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan No.172/09-02.SPP tanggal 30 Januari

gu

2009, Penggugat mengetahui terhadap tanah milik Penggugat itu, oleh Tergugat telah

diterbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/Kuningan Barat, Kelurahan

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, atas nama Perusahaan

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA), seluas 14.145 M2


sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00305/2002, tanggal 5 Maret 2002 ;

ub
lik

ah

Bahwa Penggugat adalah satu-satunya pemilik yang sah atas 3 (tiga) bidang
tanah hak milik adat yang terletak di Kampung Mampang Prapatan, Jakarta Selatan,

am

yang diperoleh berdasarkan Surat Penyerahan Hak dengan uraian sebagai berikut :
1

Surat Penyerahan Hak No. 31/46 tanggal 3


Oktober 1974 atas tanah milik adat C.1749

ah
k

ep

seluas 2.484 M2, dari Dul Halim bin


Entong kepada PT. Sonati Contractors Ltd,

batas-batas sebagai berikut :

: Tanah Warno dan PT. Sonati Contractors Ltd ;

Sebelah Timur

: Tanah Balai Restu ;

Sebelah Selatan

: Tanah CV. Bakoh ;

Sebelah Barat

: Gang Raden Saleh ;

A
gu
ng

Sebelah Utara

Surat Penyerahan Hak No. 41/58 tanggal 3


Oktober 1974 atas tanah milik adat C.3207

seluas 835 M2, dari M. Sjafii bin Amsar


kepada PT. Sonati Contractors Ltd, dibuat

lik

ah

oleh dan di hadapan Abd. Azis, Camat/


PPAT Mampang Prapatan, dengan batas-

ub

Camat/PPAT Mampang Prapatan, dengan

In
do
ne
si

dibuat oleh dan di hadapan Abd. Azis,

: Gang Raden Saleh ;

Sebelah Timur

: Tanah Balai Restu ;

Sebelah Selatan

: Tanah PT. Sonati Contractors Ltd ;

Sebelah Barat

: Tanah Suwarno ;

ep

Sebelah Utara

Oktober 1974 atas tanah milik adat C.3648


seluas 616 M2, dari Kamiah bin Samin

es

Surat Penyerahan Hak No. 50/65 tanggal 3

on

gu

ng

Hal. 3 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

ah

ka

batas sebagai berikut :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

4
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

oleh dan di hadapan Abd. Azis, Camat/

PPAT Mampang Prapatan, dengan batas-

ng

batas sebagai berikut :

Sebelah Utara

: Tanah PT. Sonati Contractors Ltd ;

Sebelah Timur

: Tanah Balai Restu ;

Sebelah Selatan

: Tanah PT. Sonati Contractors Ltd ;

Sebelah Barat

: Tanah PT. Sonati Contractors Ltd ;

gu

In
do
ne
si
a

kepada PT. Sonati Contractors Ltd, dibuat

Total luas tanah milik Penggugat yang

terdiri Girik C.1749, C.3207, C.3648 adalah

ub
lik

ah

3.935 M2, dengan batas-batas sebagai

: Tanah garapan masyarakat ;

Sebelah Timur

: Tanah milik Afred Siahaan ;

Sebelah Selatan

: Tanah CV. Bakoh ;

Sebelah Barat

: Tanah milik Achmad Amir Haris ;

ep

Sebelah Utara

ah
k

am

berikut :

Bahwa kebenaran bukti Girik-Girik Hak


Surat Keterangan Kelurahan Kuningan

In
do
ne
si

A
gu
ng

Milik Adat tersebut diatas dikuatkan dengan


Barat No. 011/1.711.1 tanggal 17 Februari

2009, No. 012/1.711.1 tanggal 17 Februari

2009 dan No. 013/1.711.1 tanggal 17


Februari 2009 tentang Keterangan Riwayat
Tanah berdasarkan

catatan dalam Buku/

Letter C Kelurahan ;
6

Bahwa

berdasarkan

Surat

Pernyataan

Penggugat tanggal 10 Februari 2009 yang

lik

ah

diketahui dan di catat dalam Register


Nomor : 008/1.711.1 tanggal 17 Februari

ub

2009, Register Nomor : 009/1.711.1 tanggal


17 Februari 2009 dan Register Nomor :

ka

010/1.711.1 tanggal 17 Februari 2009

ep

dinyatakan bahwa

tanah hak milik adat

C.1749, C.3207 dan C.3648 yang terletak

hingga saat ini

dikuasai fisik oleh

es

Prapatan, Jakarta Selatan dari tahun 1974

on

gu

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang

In
d

ng

ah

di Kampung Mampang Prapatan, Kelurahan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

5
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

digadaikan kepada pihak siapapun dan tidak


sedang dalam sengketa ;

ng

Bahwa Penggugat membeli tanah hak milik adat C.1749, C.3207 dan C.3648
yang terletak di Kampung Mampang Prapatan, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan

gu

Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dari Dul Halim bin Entong, M. Sjafii bin Amsar dan
Kamiah bin Samin pada Tahun 1974 dan sejak tahun tersebut hingga kini Penggugat

telah dan masih menguasainya. Pada tahun 1992 telah melakukan pemagaran batas

tanah dengan pagar tembok dan mendirikan bangunan. Pada saat ini ditempati sendiri
oleh staf/karyawan Penggugat dan selama itu tidak pernah ada tuntutan atau klaim dari

ub
lik

ah

pihak manapun ;

Bahwa diatas tanah tersebut telah dikeluarkan Rencana Penataan Kota (advice

am

planning) yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Tata Kota, Jakarta Selatan dengan
Ketetapan Nomor : 236/TN/JS/MP/II/2007 tanggal 26 Februari 2007 atas nama PT.
Sonati Contractors Ltd, untuk kepentingan pembuatan sertifikat hak atas tanah ;

ah
k

ep

Bahwa selaku Warganegara Indonesia yang baik dan taat hukum, pihak
Penggugat setiap tahun membayar pajak bumi dan bangunan di atas tanah milik

Penggugat, terakhir tahun 2008 ;

In
do
ne
si

Bahwa dengan diterbitkannya Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/ Kuningan

Barat pada tanggal 31 Agustus 2005, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang

A
gu
ng

Prapatan, Jakarta Selatan oleh Tergugat hal ini telah merugikan kepentingan Penggugat,
dengan adanya keputusan Tergugat tersebut membuat Penggugat tidak dapat melakukan

tindakan hukum apapun terhadap tanah milik Penggugat, seperti melakukan peralihan

hak jual beli, membuat hak tanggungan dan lain sebagainya, pendek kata Penggugat

tidak dapat berbuat apa-apa terhadap tanah milik Penggugat tersebut, padahal kalau
tidak diterbitkannya Hak Guna Bangunan No. 263/ Kuningan Barat, Penggugat dapat

tanah milik Penggugat itu. Dengan

lik

demikian, berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun


2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan

ub

Tata Usaha Negara, Keputusan Tergugat dapat dituntut agar dinyatakan batal.
Sebagaimana Penggugat kutip sebagai berikut : Seseorang atau Badan Hukum Perdata
yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat

ep

mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan
agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak
sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau rehabilitasi ;

ka

ah

memperoleh nilai ekonomis dari pemanfaatan

penetapan batas-batas bidang tanah di lapangan sesuai Pasal 80 ayat (1) Peraturan

on

Hal. 5 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997 sehingga tidak mengetahui

es

Bahwa petugas ukur dari instansi Tergugat tidak melakukan pengukuran dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

Penggugat, belum pernah dijual belikan,

Halaman 5

ep
u

hk
am

6
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Sebelum pelaksanaan pengukuran bidang


tanah, petugas ukur dari Kantor Pertanahan terlebih dahulu menetapkan batas-batas

ng

bidang tanah dan Pemohon memasang tanda-tanda batas sesuai ketentuan dalam Pasal
19, 20, 21, 22 dan 23. ;

gu

Bahwa begitu pula Panitia A dari instansi Tergugat tidak melakukan pemeriksaan

lapangan untuk menentukan kebenaran alat bukti yang diajukan oleh Pemohon sesuai

Pasal 83 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997 sehingga

tidak mengetahui kesalahan subyek dan obyek hak atas tanah tersebut. Yang

ah

secara sporadik adalah sebagai berikut :


a

ub
lik

selengkapnya berbunyi sebagai berikut : Tugas Panitia A dalam pendaftaran tanah

Meneliti data yuridis bidang tanah yang tidak dilengkapi dengan

am

alat bukti tertulis mengenai pemilikan tanah secara lengkap ;


b

Melakukan pemeriksaan lapangan untuk menentukan kebenaran

Mencatat sanggahan/keberatan dan hasil penyelesaiannya ;

Membuat kesimpulan mengenai data yuridis bidang tanah yang

ep

ah
k

alat bukti yang diajukan oleh Pemohon pendaftaran tanah ;

bersangkutan ;

In
do
ne
si

Bahwa penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/ Kuningan Barat,
Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan oleh

A
gu
ng

Tergugat dilakukan dengan tidak teliti, tidak cermat, dan tidak akurat, sebab diatas tanah

yang nyata-nyata dikuasai fisik oleh Penggugat, diterbitkan sertifikat atas nama pihak

lain oleh Tergugat. Akibatnya terjadi kesalahan subyek dan obyek haknya, keadaan ini
sangat bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik terutama Asas

Tertib Penyelenggaraan Negara dan Asas Kepastian Hukum sebagaimana di atur dalam
Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

lik

dinyatakan CACAD HUKUM ADMINISTRATIF DALAM PENERBITANNYA sesuai


dengan ketentuan Pasal 107 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 9

ub

Tahun 1999, yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :Cacad hukum administratif
sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (1) adalah : a. Kesalahan prosedur, b.
Kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan, c. Kesalahan subjek hak,

d.

ep

Kesalahan objek hak, e. Kesalahan jenis hak, f. Kesalahan perhitungan, g. Terdapat


tumpang tindih hak atas tanah, h. Data yuridis dan data fisik tidak benar atau kesalahan
lainnya yang bersifat hukum administratif ;

ka

ah

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan juga

penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/ Kuningan Barat, Kelurahan

In
d

gu

on

ng

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan atas nama Perusahaan

es

Bahwa berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, terbukti dalam proses

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

yang menguasai tanah secara fisik adalah Penggugat bukan Pemohon. Yang

Halaman 6

ep
u

hk
am

7
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana diuraikan

dalam Surat Ukur No. 00305/2002 tanggal 05 Maret 2002

melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum

ng

pemerintahan yang baik sehingga sesuai ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 harus dinyatakan batal ;

gu

Bahwa melalui pengadilan ini, Penggugat memohon agar segala biaya perkara

dibebankan kepada Tergugat ;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat mohon kepada Pengadilan

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Menyatakan batal penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/ Kuningan

ub
lik

ah

Tata Usaha Negara Jakarta memberikan putusan sebagai berikut :

Barat, yang diterbitkan pada tanggal 31 Agustus 2005, yang berlokasi di Kelurahan

am

Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan atas nama


Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA), seluas
14.145 M2, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00305/2002, tanggal 5
3

ep

ah
k

Maret 2002 ;

Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 263/

Kuningan Barat, yang diterbitkan pada tanggal 31 Agustus 2005, yang berlokasi di

In
do
ne
si

Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan atas


nama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA),

A
gu
ng

seluas 14.145 M2, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No.00305/2002, tanggal
5 Maret 2002 ;

Memerintahkan Tergugat untuk memproses penerbitan Sertifikat Hak Milik diatas

tanah milik adat C.1749, C.3207 dan C.3648 seluas 3.935 M2 yang terletak di

Kampung Mampang Prapatan RT.001 RW.02, Kelurahan Kuningan Barat,

Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan atas nama Penggugat berdasarkan

lik

Januari 2009 yang tercatat pada Register Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan tanggal 20 Januari 2009 No.385/SU/2009 ;

Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini

ub

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II


Intervensi mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

ep

Eksepsi Tergugat :

A. Gugatan Penggugat Telah Lewat Waktu (Kadaluwarsa).


Bahwa sesuai PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 32 (2)

ka

ah

surat permohonan Penggugat melalui Sdr. Achmad Amir Haris pada tanggal 19

orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara

on

Hal. 7 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak

es

: Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) seluas 14.145 m2

Halaman 7

ep
u

hk
am

8
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

diterbitkannya sertifikat itu telah tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada

pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak

ng

mengajukan gugatan ke Pengadilan

mengenai penguasaan tanah atau penerbitan

sertifikat tersebut ;

gu

Dengan demikian terbukti, gugatan Penggugat telah lewat waktu 5 (lima) tahun

jika dihitung dari waktu penerbitan sertifikat tanggal 31 Agustus 2005 dengan gugatan

Penggugat yang baru terdaftar pada tanggal 10 Februari 2009;

B. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.

Bahwa disebutkan dalam Pasal 83 (1) Undang-Undang Republik Indonesia

ub
lik

ah

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

am

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
Selama pemeriksaan berlangsung, setiap orang yang berkepentingan dalam sengketa
pihak lain yang sedang diperiksa oleh Pengadilan, baik atas prakarsa sendiri dengan

ep

ah
k

mengajukan permohonan, maupun atas prakarsa Hakim, dapat masuk dalam sengketa
tata usaha negara, dan bertindak sebagai :

pihak yang membela haknya, atau ;

peserta yang bergabung dengan salah satu pihak yang bersengketa ;

In
do
ne
si

Bahwa berdasarkan bunyi pasal tersebut maka sudah seharusnya Perusahaan

A
gu
ng

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) ditarik sebagai pihak Tergugat
II Intervensi ;

Dari uraian tersebut terbukti dengan jelas gugatan Penggugat Kadaluarsa (lewat

waktu) dan kurang pihak, karena itu mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim
untuk menolak atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat

diterima;

lik

A. Gugatan Penggugat Telah Lewat Waktu (Kadaluwarsa).

Bahwa Gugatan Penggugat telah lewat waktu 90 (Sembilan puluh hari), karena

ub

sertifikat obyek sengketa diterbitkan pada tanggal 31 Agustus 2005 sedangkan gugatan
Penggugat baru diajukan dan didaftarkan pada tanggal 4 Maret 2009 ;
B. Tentang Kompetensi Absolut.

ep

Bahwa posita gugatan mempermasalahkan kepemilikan bidang tanah obyek


sengketa karena Penggugat mengklaim sebagai pemilik, sehingga masalah kepemilikan
Negara ;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat II Intervensi mohon agar

In
d

gu

on

ng

gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima;

es

merupakan kewenangan Pengadilan Negeri, bukan kewenangan Pengadilan Tata Usaha

ka

ah

Eksepsi Tergugat II Intervensi :

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak

Halaman 8

ep
u

hk
am

9
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta telah
mengambil putusan, yaitu putusan No. 23/G/2009/PTUN.Jkt. tanggal 14 Mei 2009 yang
amarnya sebagai berikut :

ng

DALAM EKSEPSI :

Menolak eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi ;

gu

DALAM POKOK PERKARA ;


1

Mengabulkan

gugatan

seluruhnya ;

Penggugat

Menyatakan batal Sertifikat Hak Guna


Bangunan

Nomor 263/Kuningan

ub
lik

ah

tanggal 31 Agustus 2005

Barat

atas nama

Perusahaan Pertambangan Minyak Dan Gas

am

Bumi Negara (PERTAMINA), Surat Ukur


Nomor 00305/2002 tanggal 5 Maret 2002,
seluas 14.145 M2 ;
Mewajibkan

ah
k

ep

Tergugat

untuk

mencabut

Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 263/


atas

nama

Minyak

Perusahaan

Dan

Gas

(PERTAMINA),

Pertambangan

In
do
ne
si

A
gu
ng

Kuningan Barat tanggal 31 Agustus 2005


Bumi

Surat

Negara

Ukur

Nomor

00305/2002 tanggal 5 Maret 2002, seluas


14.145 M2 ;
4

Mewajibkan Tergugat untuk memproses


penerbitan

Sertifikat

sebagaimana

Hak

permohonan

Milik

Penggugat

melalui Achmad Amir Harris dengan surat

lik

ah

tanggal 19 Januari 2009 yang tercatat pada


register

Kantor

Pertanahan

Kota

ub

Administrasi Jakarta Selatan Nomor 385/


SU/2009 tanggal 20 Januari 2009 setelah

ka

Penggugat

menempuh

prosedur

dan

ep

kelengkapan persyaratan data fisik maupun

ah

data yuridis sesuai ketentuan perundang-

Intervensi secara tanggung renteng untuk


membayar

biaya

perkara

ini

yang

es

Menghukum Tergugat dan Tergugat II

on

gu

ng

Hal. 9 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

undangan yang berlaku ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

10
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Juta Tujuh Ratus


Rupiah) ;

In
do
ne
si
a

diperhitungkan sebesar Rp.2.718.000,- (Dua

Delapan Belas Ribu

ng

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
No. 154/B/2009/PT.TUN.Jkt tanggal 11 Agustus 2009 adalah sebagai berikut :

Menerima permohonan banding dari Tergugat/ Pembanding I dan

gu

Tergugat II Intervensi/ Pembanding II ;

Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 23/


G/2009/PTUN.Jkt. tanggal 14 Mei 2009, yang dimohonkan banding ;

Menghukum Tergugat/ Pembanding I dan Tergugat II Intervensi/

ub
lik

ah

Pembanding II untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkat


peradilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 74.000,-

am

(tujuh puluh empat ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung R.I. No. 368 K/TUN/2009,

ep

tanggal 2 September 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai

ah
k

berikut :

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I: KEPALA KANTOR

In
do
ne
si

PERTAHANAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN dan Pemohon Kasasi


II: PT. PERTAMINA (PERSERO) tersebut ;

A
gu
ng

Menghukum Pemohon Kasasi I/Tergugat, dan Pemohon Kasasi II/Tergugat II

Intervensi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar

Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung R.I. No. 368 K/TUN/2009, tanggal 2
September 2010 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi II/Tergugat II Intervensi pada

tanggal 16 November 2010 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi II/Tergugat II


diajukan permohonan peninjauan kembali secara lisan di Kepaniteraan

lik

2011)

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 9 Mei 2011, permohonan mana

ub

dengan disertai alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha


Negara tersebut pada hari itu juga ;

ep

Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut telah


diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 10 Mei 2011,
kemudian terhadapnya oleh pihak lawannya telah diajukan jawaban yang diterima di
2011 ;

In
d

gu

10

on

ng

es

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut pada tanggal 25 Mei

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Intervensi (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Mei

Halaman 10

ep
u

hk
am

11
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 68, 69, 71 dan 72

Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang


No.5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009,

ng

permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam


tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan undang-undang, maka oleh karena itu

gu

formil dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali/ Pemohon Kasasi II/

Tergugat II Intervensi/ Pembanding telah mengajukan alasan-alasan peninjauan kembali

yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :


ALASAN PERTAMA :

ub
lik

ah

JUDEX JURIS TELAH KHILAF DAN MELAKUKAN KEKELIRUAN YANG


NYATA-NYATA DALAM MENERAPKAN HUKUM, IN CASU KETENTUAN

am

PASAL 53 AYAT (2) HURUF (A) UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2004,


UNTUK MEMBATALAN SERTIFIKAT HGB NOMOR 263/KUNINGAN BARAT
1

Bahwa Judex Factie dan Judex Juris dalam

ah
k

ep

pertimbangan

hukum

yang

mendasari

pembatalan dan pencabutan Sertifikat Hak


Bangunan

Nomor 263/Kuningan

Barat bertanggal 31 Agustus 2005 dan Surat

In
do
ne
si

Guna

Ukur Nomor 00305/2002 tanggal 5 Maret

A
gu
ng

2002, seluas 14,145 M2 (SHGB NOMOR

263/KUNINGAN BARAT) (vide halaman

40 alinea pertama Putusan PTUN), adalah


karena SHGB Nomor 263/Kuningan Barat
mengandung

cacad

hukum

secara

prosedural maupun substansial yang diatur


ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf (a)

lik

ah

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004


tentang Perubahan Atas Undang-Undang

ub

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986


tentang PTUN (UU PTUN), quod non.

ka

Bahwa ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf (a)

ep

UU PTUN ternyata sama sekali tidak berisi


ketentuan, atau mengatur, atau menyebut-

bagaimana

administratif
suatu

objek

apakah

yang

TUN

dapat

on

dinyatakan (telah) cacad hukum secara

es

tindakan

Hal. 11 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

ah

nyebut tentang sebab, alasan dan kualifikasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

12
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

prosedurial maupun substansial, sehingga

karenanya harus dinyatakan batal. Adapun

ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf (a)

ng

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 a


quo, hanya mengatur tentang alasan-alasan

gu

untuk mengajukan gugatan TUN, yaitu


sebagai berikut :

"Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) adalah :
a

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan


3

ub
lik

ah

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."


Bahwa karena pertimbangan Judex Factie dan Judex Juris

am

untuk membatal-kan SHGB 263/Kuningan Barat a quo tidak


berdasar hukum, atau telah nyata-nyata didasarkan pada
ketentuan hukum yang keliru dalam penerapannya, maka

ah
k

ep

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Majelis Hakim


Agung tingkat Peninjauan Kembali sangat berdasar menurut

hukum dan keadilan untuk membatalkan Putusan Kasasi


ALASAN KEDUA :

In
do
ne
si

juncto Putusan Banding juncto Putusan PTUN Jakarta.

A
gu
ng

JUDEX JURIS TELAH KHILAF DAN MELAKUKAN KEKELIRUAN YANG

NYATA-NYATA KARENA MENERAPKAN KETENTUAN PASAL 13 DAN 14

PERATURAN MENTERI AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

NOMOR 9 TAHUN 1999 YANG MENGATUR TENTANG HAK MILIK TERHADAP

HAK GUNA BANGUNAN


1

Bahwa Judex Juris yang membenarkan pertimbangan dan

putusan Judex Juris dalam membatalkan SHGB Nomor 263/

lik

ah

Kuningan Barat, adalah juga didasarkan pada Peraturan


Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9
2

ub

Tahun 1999.

Bahwa adapun pertimbangan Judex Factie yang dibenarkan

ka

oleh Judex Juris pada pokoknya menyatakan, bahwa ,

ep

(penerbitan) SHGB Nomor 263/Kuningan Barat a quo


mengandung cacad hukum secara prosedural karena tidak
surat

keterangan

Desa/Kelurahan,

maupun

ah

terdapat

Pemeriksaan Tanah oleh Panitia yang dibentuk pihak Tergugat

In
d

gu

12

on

ng

dan atau Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

es

pengesahan dan pemeriksaan yang dituangkan dalam Risalah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

13
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Peraturan


Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9
Tahun 1999,

Bahwa Termohon PK dalam surat gugatan TUN dengan jelas

ng

gu

dan tegas mem-persengketakan masalah keabsahan penerbitan

Sertifikat Hak Guna Bangunan, in casu SHGB Nomor 263/


Kuningan Barat; dan sama sekali bukan atau tidak mengenai
sertifikat Hak Milik atas tanah.

Bahwa pada bagian lain, di dalam Peraturan Menteri Agraria/


Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999

ub
lik

ah

yang dijadikan acuan dan atau dasar hukum pertimbangan


oleh Judex Juris a quo, bahwa tata cara dan persyaratan

am

administratif dalam penerbitan (pemberian) Hak Guna


Bangunan atas tanah diatur dalam ketentuan Pasal 35 s.d.
Pasal 48 Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan
5

ep

ah
k

Nasional Nomor 9 Tahun 1999.

Bahwa sedangkan ketentuan Pasal 13 dan Pasal 14 Peraturan

Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9


1999

yang dirujuk dan atau dijadikan dasar

In
do
ne
si

Tahun

pertimbangan Judex Juris dan Judex Factie, adalah mengatur

A
gu
ng

tentang tata cara dan persyaratan administratif dalam

penerbitan (pemberian) Hak Milik atas tanah.

Bahwa sekalipun Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999, khususnya


ketentuan Pasal 35 sampai dengan Pasal 48, dapat dibenarkan
untuk diterapkan Judex Juris maupun Judex Factie terhadap

perkara TUN, quod non, tetapi ternyata tidak satupun di antara


Keterangan

Desa/Kelurahan

lik

ah

pasal-pasal a quo yang mengatur ketentuan: (i) bahwa Surat


maupun

pengesahan

dan

ub

pemeriksaan yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan


Tanah oleh Panitia yang dibentuk pihak Tergugat dan atau

ka

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional adalah

ep

syarat yang wajib untuk pemberian Hak Guna Bangunan; dan


(ii) bahwa akibat dari ketiadaan Surat Keterangan Desa/

ah

Kelurahan atau pengesahan dan pemeriksaan yang dituangkan

hukum), atau dapat dibatalkannya pendaftaran atau sertifikat

on

Hal. 13 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

tanah.

es

dalam Risalah Pemeriksaan Tanah, adalah kebatalan (demi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

ep
u

hk
am

14
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Bahwa sesuai dalil-dalil dan fakta yuridis yang dikemukan

Pemohon PK a quo, maka alasan pengajuan peninjauan


kembali yang didasarkan pada alasan yang diatur dalam

ng

ketentuan Pasal 67 huruf (f) UU MARI, in casu terdapat suatu

kekhilafan hakim dan suatu kekeliruan yang nyata-nyata, telah

gu

terpenuhi dengan sah dan meyakinkan, sehingga karenanya

sangat berdasar bagi Majelis Hakim Agung pada tingkat


Peninjauan Kembali untuk membatalkan Putusan Kasasi

juncto Putusan Banding juncto Putusan PTUN.

ALASAN KETIGA :

ub
lik

ah

JUDEX JURIS TELAH MELAKUKAN KEKHILAFAN DAN KEKELIRUAN YANG


NYATA DALAM MENERAPKAN KETENTUAN TENTANG SYARAT ADANYA

am

SURAT KETERANGAN DESA/KELURAHAN UNTUK PENERBITAN HAK ATAS


TANAH DALAM PEMBATALAN SERTIFIKAT HGB NOMOR 263/KUNINGAN
BARAT

Bahwa selama pemeriksaan gugatan TUN terungkap fakta

ep

ah
k

yuridis bahwa SHGB Nomor 263/Kuningan Barat atas nama

Pemohon PK adalah diterbitkan untuk tanah yang berasal dari

In
do
ne
si

hak barat (Hak Eigendom Nomor 963) yang telah kembali

kepada Negara Republik Indonesia (vide Bukti T-1 dan Bukti

A
gu
ng

T-II Intervensi-1).

Bahwa menurut ketentuan hukum pertanahan yang berlaku,

dan juga sudah menjadi Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung

Republik Indonesia (vide: Putusan MARI Nomor 98 K/

TUN/1998 tanggal 8 Februari 2000), bahwa untuk pemberian


hak atas tanah bekas hak barat (eigendom) berlaku ketentuan

yang melarang atau menyatakan bahwa Lurah dan Camat

lik

ah

tidak berwenang mengeluarkan surat keterangan untuk


memberikan hak atas tanah yang berasal dari hak barat
3

ub

(eigendom).

Bahwa dengan demikian, dikarenakan tanah SHGB Nomor

ka

263/Kuningan Barat adalah tanah yang berasal dari tanah

ep

Negara bekas Hak Eighendom Nomor 963, maka keharusan


adanya (surat) Keterangan Desa/Kelurahan dan pengesahan

ah

dan pemeriksaan yang dituangkan dalam Risalah Pemeriksaan

untuk pemberian hak atas tanah, jadi sangat tidak relevan

In
d

gu

14

on

ng

untuk menilai atau mempertimbangkan bahwa SHGB Nomor

es

Tanah oleh Panitia yang dibentuk Kantor Pertanahan Nasional

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

15
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

263/Kuningan Barat mengandung cacat formal dan atau

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku tentang pertanahan di Indonesia.

Bahwa sesuai kenyataan Judex Juris maupun Judex Factie

ng

telah melakukan kekhilafan dan kekeliruan yang nyata-nyata

gu

dalam menerapkan ketentuan mengenai syarat keharusan

adanya surat Keterangan Desa/Kelurahan untuk penerbitan

hak atas tanah yang berasal dari tanah barat (Eigendom

Nomor 963), maka alasan pengajuan peninjauan kembali a


quo menurut ketentuan Pasal 67 huruf (f) UU MARI telah

ub
lik

ah

dipenuhi, sehingga menurut hukum dan keadilan, Majelis


Hakim Agung pada tingkat Peninjauan Kembali sangat

am

berdasar untuk membatalkan Putusan Kasasi juncto Putusan


Banding juncto Putusan PTUN.
ALASAN KEEMPAT :

ah
k

ep

JUDEX JURIS MELAKUKAN KEKELIRUAN YANG NYATA-NYATA DALAM


MENERAPKAN KETENTUAN PASAL 1 ANGKA (2) PERATURAN MENTERI

NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3

In
do
ne
si

TAHUN 1997 UNTUK MENYATAKAN KEABSAHAN PENERBITAN SERTIFIKAT


HGB NOMOR 263/KUNINGAN BARAT

Bahwa dalam Putusan PTUN pada halaman 40 alinea

A
gu
ng

pertama, Judex Factie yang kemudian dikuatkan oleh Judex

Juris, memberikan pertimbangan dan penilaian bahwa ,

Surat Ukur yang menyatakan keadaan tanah kosong yang


tidak sesuai dengan fakta adanya rumah di atas tanah

bersangkutan, adalah bertentangan dengan ketentuan

Pasal 1 angka (2) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala

lik

ah

Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang


Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
2

ub

Tahun 1997.

Bahwa ketentuan Pasal 1 angka (2) Peraturan Menteri Negara


1997

quo

adalah

ep

ka

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun


ketentuan

yang

menjelaskan

(mendefinisikan) apa yang dimaksud dengan "Gambar Ukur",

ah

dan sama sekali tidak mengatur uraian tentang keadaan-

penerbitan sertifikat (tanah). Hal ini sesuai dengan norma

on

Hal. 15 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka (2) Peraturan

es

keadaan Surat Ukur yang dapat mempengaruhi keabsahan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

16
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan


Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, yaitu bahwa :

ng

"Gambar ukur adalah dokumen tempat mencantumkan


serta data hasil pengukuran bidang tanah baik berupa jarak,
sudut, azimuth ataupun sudut jurusan."

Bahwa selain kekeliruan nyata-nyata Judex Juris a quo, adalah


juga ternyata bahwa tidak ada satupun ketentuan hukum yang

gu

gambar suatu bidang tanah atau lebih dan situasi sekitarnya

lain tentang pertanahan, termasuk Peraturan Menteri Negara

ub
lik

ah

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun


1997 yang dirujuk menjadi dasar (hukum) oleh Judex Factie

am

dan Judex Juris dalam membatalkan SHGB Nomor 263/


Kuningan Barat,

yang secara tegas mewajibkan dan

menyaratkan bahwa tanah yang telah dikeluarkan surat

ah
k

ep

ukurnya harus sepanjang masa dipertahankan fakta mengenai


segala sesuatu di atas tanah a quo seperti yang sudah yang

diterangkan dalam Surat Ukur sebelumnya. Dengan lain

In
do
ne
si

perkataan, fakta tanah sewaktu pengukuran harus tetap sama


dan tidak boleh berubah atau diubah sepanjang waktu, quod

A
gu
ng

non.

Bahwa Surat Ukur Nomor 00305/2002 dibuat pada tanggal 5

Maret 2002, sedangkan Pemeriksaan Setempat untuk perkara

a quo dilakukan pada tanggal 20 April 2009. Oleh sebab itu


adalah wajar dan dapat dimaklumi apabila dalam kurun waktu

7 tahun setelah surat ukur diterbitkan, in casu sejak tahun


2002 s.d. tahun 2009, dapat terjadi perubahan fakta di atas

lik

ah

tanah SHGB Nomor 263/ Kuningan Barat, in casu pada saat


pengukuran (tahun 2002) berupa tanah kosong dan sewaktu

ub

Pemeriksaan Setempat untuk perkara a quo yang dilakukan


beberapa tahun setelah pengukuran (tahun 2009) itu didapati
5

Bahwa dasar pertimbangan Judex Juris dan Judex Factie yang

ep

ka

adanya bangunan.

tidak berlandaskan hukum dan juga sangat tidak sesuai dengan


telah menyatakan fakta tentang sudah

ah

nalar logis a quo,

dalam menerapkan ketentuan hukum, in casu ketentuan Pasal

In
d

gu

16

on

ng

1 angka (2) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan

es

betapa khilaf dan kelirunya Judex Juris dan Judex Factie

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

17
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 yang mengatur

pengertian (definisi) Surat Ukur untuk membatalkan SHGB

Nomor 263/Kuningan Barat. Sebagai konsekuensi yuridisnya,

ng

maka Putusan Kasasi juncto Putusan Banding juncto Putusan

PTUN sangat beralasan untuk dibatalkan Majelis Hakim

gu

Agung pada tingkat Peninjauan Kembali.

ALASAN KELIMA :

JUDEX JURIS TELAH KHILAF DAN MELAKUKAN KEKELIRUAN YANG


(1)

UNDANG-UNDANG

PERADILAN

ah

PEMERIKSAAN PERKARA
1

TATA

USAHA

NEGARA

DALAM

ub
lik

NYATA-NYATA KARENA TIDAK MENERAPKAN KETENTUAN PASAL 53 AYAT

Bahwa Judex Factie telah memeriksa dan menimbang bukti-

am

bukti yang diajukan ke hadapan persidangan, sebagaimana


dinyatakan dalam Putusan TUN pada halaman 36 sampai
dengan halaman 37 alinea keempat, yang pada pokoknya

ep

ah
k

sebagai berikut :

"Menimbang bahwa selanjutnya dari bukti-bukti sebagai berikut :


Bahwa dari bukti T-3 yaitu Keputusan Kepala Kantor Wilayah

In
do
ne
si

Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta Nomor 1.711.2/0608

s/d 00700-04/041 s/d 043/B/1999 tanggal 15 April 1999

A
gu
ng

tentang Pemberian Hak Guna Bangunan kepada Kepala


Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta

Nomor 017/14-550.2.09.02-Rit-Pj-2002 tanggal 16 April


2002, memuat uraian perolehan dari Penggugat selaku pihak
yang mempunyai bidang tanah yang diperolehnya dari

Perusahaan Tanah dan Bangunan (PTB) DKI Jakarta dan


berdasarkan Berita Acara Serah Terima tanggal 25 Februari

lik

ah

1982 diserahkan kepada Tergugat II Intervensi.

Bahwa dari bukti T.II.Int-6 telah ada Surat Keterangan

ub

Pelepasan/ Pemindahan Hak tanggal 1 Oktober 1982 dari


Penggugat kepada Tergugat II Intervensi dihadapan Camat/

ka

PPAT dan dari bukti T.II.Int-7 dilengkapi dengan Akta Notaris


3

ep

Nomor 47 tanggal 12 Oktober 1994.

Bahwa dari bukti T.II.Int-5 telah ada Berita Acara Serah

ah

Terima tanggal 25 Februari 1982 dari Penggugat kepada

Bahwa dengan pertimbangan hukumnya yang demikian, in

on

Hal. 17 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

casu Judex Factie yang kemudian dibenarkan oleh Judex Juris

es

Tergugat II Intervensi.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

18
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

telah dengan jelas dan tegas memberikan pertimbangan


tentang fakta hukum mengenai peralihan hak atas tanah

SHGB Nomor 263/Kuningan Barat dari TERMOHON PK

ng

kepada PEMOHON PK. Akan tetapi in casu Judex Factie

maupun Judex Juris tidak menyatakan bahwa karena sudah

gu

dialihkan, maka seharusnya: (i) sudah tidak ada lagi


kepentingan TERMOHON PK, dan oleh karenanya (ii) sudah
tidak ada kerugian yang dialami TERMOHON PK karena

penerbitan SHGB Nomor 263/Kuningan Barat oleh Kantor


Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Bahwa putusan Judex Factie yang dikuatkan Judex Juris yang

ub
lik

ah

mengabulkan seluruh (petitum) gugatan TERMOHON PK,

am

adalah

nyata-nyata

telah

menempat-kan

kedudukan

TERMOHON PK sebagai pihak yang seolah-olah masih


punya kepentingan atas, dan atau seolah-olah kepentingannya

ep

ah
k

telah dirugikan oleh tindakan pejabat tata usaha negara, in


casu SHGB Nomor 263/Kuningan Barat.
Bahwa karena sudah dipertimbangkan dan diputuskan Judex

In
do
ne
si

Factie dan Judex Juris bahwa TERMOHON PK sudah

mengalihkan hak atas tanah (bekas hak barat/ Eigendom

A
gu
ng

Nomor 963) kepada PEMOHON PK sesuai dengan ketentuan

hukum yang berlaku, sehingga karenanya sudah tidak lagi

berhak dan atau tidak lagi memiliki kepentingan lagi atas

tanah yang sudah dialihkannya a quo, maka Judex Factie dan


Judex Juris seharusnya tidak khilaf dan tidak melakukan

kekeliruan nyata-nyata karena tidak menerapkan ketentuan

Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1986

lik

ah

tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang


Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

ub

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang Nomor 51 Tahun

ka

2009

tentang

Perubahan

Kedua

atas

Undang-Undang

ep

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 (UU PERADILAN


TATA USAHA NEGARA), yang mengatur sebagai berikut :

ah

"Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu

In
d

gu

18

on

ng

yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang

es

Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

19
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ganti rugi dan/atau rehabilitasi.
5

Bahwa dengan perkataan lain, jika tidak ada kekhilafan dan tidak ada

ng

kekeliruan nyata-nyata yang dilakukan Judex Juris dan Judex Factie

dalam memeriksa dan memutus perkara TUN a quo, maka seharusnya

gu

gugatan TUN yang diajukan

TERMOHON PK harus ditolak.

Selanjutnya, karena adanya fakta kekhilafan dan kekeliruan yang nyata-

nyata sudah dibuat Judex Juris dan Judex Factie a quo, maka sangat

berdasar hukum dan keadilan kalau Majelis Hakim Agung pada tingkat
Peninjauan Kembali membatalkan Putusan Kasasi juncto Putusan

ub
lik

am

ah

Banding juncto Putusan PTUN.

ALASAN KEENAM :

JUDEX JURIS TELAH KHILAF DAN MELAKUKAN KEKELIRUAN YANG


DALAM

PERTIMBANGAN

ep

ah
k

NYATA-NYATA

DAN

PUTUSAN

KARENA

MENGABAIKAN KETENTUAN PASAL 97 AYAT (9) HURUF (B) UU PERADILAN

TATA USAHA NEGARA DAN KETENTUAN PASAL 27 AYAT (1) UU NOMOR 14

In
do
ne
si

TAHUN 1970 YANG TELAH DIUBAH DENGAN UU NOMOR 48 TAHUN 2009


TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN

Bahwa seperti telah dipertimbangkan Judex Juris dan Judex

A
gu
ng

Factie dalam Putusan PTUN pada halaman 33 alinea ketiga,


bahwa tanah girik yang didalilkan milik TERMOHON PK

adalah meliputi: (i) tanah Girik C 1749 seluas 2.484 M2; (ii)

tanah Girik C 3207 seluas 835 M2; dan (iii) tanah Girik C
3648 seluas 616 M2, sehingga luas keseluruhannya adalah

3.935 M2.

Bahwa sekalipun luas tanah yang didalilkan kepunyaan

lik

ah

TERMOHON PK adalah lebih kecil dari tanah SHGB Nomor

ub

263/Kuningan Barat atas nama PEMOHON PK, tetapi Judex


Juris dan Judex Factie memutuskan mengabulkan seluruh

ka

gugatan

TERMOHON

PK,

in

casu

membatalkan

ep

(keseluruhan) SHGB 263/Kuningan Barat tanggal 31 Agustus


2005 atas nama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas

ah

Bumi Negara (Pertamina) juncto Surat Ukur Nomor

Kota

Administrasi

Jakarta

Selatan

untuk

on

gu

ng

Pertanahan

Hal. 19 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

diikuti dengan diktum berupa perintah kepada Kepala Kantor

es

00305/2002 tanggal 5 Maret 2002, seluas 14.145 M2, di mana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

20
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

dimohonkan TERMOHON PK.

In
do
ne
si
a

memproses penerbitan Sertifikat Hak Milik yang telah

Bahwa dengan amar Putusan TUN seperti itu, Judex Factie

ng

dan Judex Juris telah memberi hak atas tanah kepada

TERMOHON PK melebihi luas tanah yang dimohon dalam

gu

gugatannya, in casu setidaknya Putusan TUN memberi dasar

yuridis bagi TERMOHON PK untuk memproses pendaftaran

hak atas tanahnya yang hanya seluas 3.935 M dengan

menghapus

atau

menghilangkan

PEMOHON PK yang jauh lebih luas.

atas

tanahnya

Bahwa kalaupun harus ada suatu putusan pengadilan yang

ub
lik

ah

hak

menentukan

siapa

di

antara

PEMOHON

PK

dan

am

TERMOHON PK yang lebih berhak atas tanah a quo, maka


putusan a quo tidak dan bukan merupakan kewenangan Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara, tetapi harus diputuskan oleh

ep

ah
k

Hakim Pengadilan Negeri yang bermula dari gugatan


keperdataan mengenai sengketa kepemilikan secara tersendiri
Bahwa kalaupun SHGB Nomor 263/Kuningan Barat harus

In
do
ne
si

pula.

dibatalkan dan dicabut karena adanya kesalahan dalam

A
gu
ng

prosedur penerbitannya, quod non, tetapi tidak serta merta


mengakibatkan PEMOHON PK menjadi kehilangan atas hak

a quo, dan atau seketika itu juga Judex Factie dan Judex Juris

dapat memberi hak atas tanah kepada TERMOHON PK.

Bahwa menurut pendapat H. Ali Achmad Chomzah, S.H.,


Guru Besar Hukum Pertanahan dan (mantan) Staf Ahli pada
Direktorat

Jenderal Agraria,

dalam

bukunya

Hukum

lik

ah

Pertanahan Seri Hukum Pertanahan I Pemberian Hak atas


Tanah Negara, Seri Hukum Pertanahan II Sertifikat dan

ub

Permasalahannya, penerbit Prestasi Pustaka, cetakan Pertama,


Juli 2002, halaman 142 alinea kedua, bahwa: " , pembatalan

ka

sertifikat tidak akan menyulitkan pembatalan Buku Tanah, dan


7

ep

tidak akan membatalkan hak atas tanah.


Bahwa dengan demikian, pertimbangan dan putusan Judex

ah

Juris dan Judex Factie a quo adalah sangat bertentangan

In
d

gu

20

on

ng

tidak memenuhi rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

es

dengan ketentuan hukum yang berlaku, dan dirasakan sangat

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

21
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Bahwa selanjutnya, dalam ketentuan Pasal 27 Ayat (1) UU

Kekuasaan Kehakiman, diatur kewajiban bagi (para) Hakim

sebagai penegak hukum dan keadilan, untuk menggali,

ng

mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam

masyarakat. Dalam penjelasan pasal a quo ditegaskan, bahwa

gu

hakim merupakan perumus dan penggali dari nilai-nilai


hukum yang hidup di kalangan rakyat, dan untuk itu hakim
harus terjun ke tengah-tengah masyarakat untuk mengenal,

merasakan dan mampu menyelami perasaan hukum dan rasa


keadilan yang hidup dalam masyarakat.

Bahwa sikap Judex Factie dan Judex Juris yang memutus

ub
lik

ah

membatalkan SHGB Nomor 263/Kuningan Barat yang

am

tanahnya

lebih

luas

dari

tanah

yang

diakui

milik

TERMOHON PK, quod non, adalah nyata-nyata sudah


mengabaikan ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU Kekuasaan

ah
k

ep

Kehakiman. Dengan lain perkataan bahwa Judex Factie dan


Judex Juris dalam memeriksa perkara TUN a quo sudah

melakukan tindakan yang melampaui batas kewenangan (ultra

In
do
ne
si

vires) sehingga menciderai rasa keadilan masyarakat pada


umumnya, dan PEMOHON PK secara khususnya.

Bahwa seharusnya Judex Factie dan Judex Juris dalam

A
gu
ng

10

mengadili dan memutus perkara TUN a quo tidak khilaf dan

tidak melakukan kekeliruan dalam menerap-kan ketentuan

Pasal 97 ayat (9) UU Peradilan Tata Usaha Negara, khususnya


huruf (b) yang menegaskan : " Kewajiban sebagaimana

pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan; atau

pencabutan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dan menerbitkan

lik

Keputusan Tata Usaha Negara yang baru; atau


c

penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara dalam hal gugatan didasarkan pada

ub

ah

dimaksud dalam ayat (8) berupa :

Pasal 3.

ka

11 Bahwa in casu, kalaupun tidak untuk menerbitkan Sertifikat Hak Guna

ep

Bangunan yang baru atas nama PEMOHON PK, amar putusan TUN a quo
seharusnya menyatakan atau memuat perintah kepada Kepala Kantor Pertanahan

ah

Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk menerbitkan Keputusan Tata Usaha

Kuningan Barat; dan bukan membatalkan seluruh SHGB Nomor 263/Kuningan

on

Hal. 21 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

ng

Barat yang justru merugikan hak dan kepentingan PEMOHON PK.

es

Negara yang mengeluarkan tanah TERMOHON PK dari SHGB Nomor 263/

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

22
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

12 Bahwa mengenai hal itu telah menjadi Yurisprudensi tetap MARI (vide: Putusan
MARI Nomor 84K/TUN/1999 bertanggal 14 Desember 2000), bahwa :
"Sertifikat

HGB

dinyatakan

batal

karena

disebabkan

ketidaktelitian-

ng

ketidakcermatan Tergugat waktu menerbitkan Gambar Situasi sebagai

penerbitan HGB dimaksud. Demikian pula hasil pemeriksaan setempat ternyata

gu

tanah sengketa dibatasi oleh milik PT. X dan masih digarap oleh Penggugat dan

pajaknya dibayar oleh Penggugat. Sehingga Tergugat diwajibkan untuk

menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yang berisi mengeluarkan tanah


Penggugat seluas 5.510 M2 dari Sertifikat HGB No. atas nama PT. X

13 Bahwa kekhilafan dan kekeliruan yang nyata-nyata dilakukan Judex Factie dan

ub
lik

ah

Judex Juris a quo, sesungguhnya juga adalah kekhilafan dan kekeliruan dalam
menerapkan ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman. In casu,

am

PEMOHON PK dengan segala hormat memohon kepada Majelis Hakim yang


memeriksa perkara dalam tingkat peninjauan kembali untuk secara arif dan
bijaksana membatalkan Putusan Kasasi juncto Putusan Banding juncto Putusan

ah
k

ep

PTUN dan mengembalikan hak PEMOHON PK atas tanah SHGB Nomor 263/
Kuningan Barat seluas 14.145 M.

14 Bahwa sebab, sesuai dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) UU Kekuasaan

In
do
ne
si

Kehakiman, dan juga sudah menjadi Yurisprudensi tetap MARI (vide: Putusan

MARI Nomor 169 PK/PDT/2008 bertanggal 5 Desember 2008), bahwa rasa

A
gu
ng

keadilan wajib digali (para) Hakim dalam memeriksa dan mengadili sengketa :
", bahwa pada hakikatnya rasa keadilan tidak saja ditinjau dan dilihat dari segi

formal legalistik yang bisa dimungkinkan melalui rekayasa, tetapi harus juga
ditinjau dan dilihat dari segi keadilan substantif dengan mempertimbang-kan

segi-segi kondisional yang mempengaruhinya. Pengadilan didorong untuk

menggali rasa keadilan substantif (substantive justice) di masyarakat, dan tidak

semata-mata terbelenggu pada ketentuan formal undang-undang (procedural

lik

ah

justice),

15 Bahwa selain itu, dalam UU Peradilan Tata Usaha Negara diatur dengan jelas

ub

dan tegas bahwa (para) Hakim yang memeriksa perkara wajib untuk memperoleh
kebenaran materiil dalam sidang pemeriksaan perkara, in casu dinyatakan dalam

ka

Angka (5) huruf (a) Penjelasan Umum UU Peradilan Tata Usaha Negara : Pada

ep

Peradilan Tata Usaha Negara, Hakim berperan lebih aktif dalam proses
persidangan guna memperoleh kebenaran materiil, dan untuk itu undang-undang

ah

ini mengarah pada ajaran pembuktian bebas.

oleh PEMOHON PK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 huruf (f) UU

In
d

gu

22

on

ng

MARI, Prof. M. Yahya Harahap, S.H., mantan Hakim Agung, dalam bukunya

es

16 Bahwa mengenai alasan-alasan pengajuan PK yang mendasari permohonan PK

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

23
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

Peninjauan Kembali Perkara Perdata, cetakan pertama, Penerbit Grafika, Jakarta,


2008, ber-pendapat bahwa : ", putusan yang mengandung kesalahan penerapan

ng

hukum atau putusan yang membenarkan pelanggaran hukum, dianggap putusan


yang mengandung kekhilafan atau kekeliruan nyata yang digariskan Pasal 67

gu

huruf ( f) UU MA.

17 Bahwa menurut Yurisprudensi tetap MARI (vide: Putusan MARI Nomor 12 PK/
N/ 2001 bertanggal 26 Juni 2001 juncto Putusan MARI Nomor 05 PK/N

Haki/2003 bertanggal 21 Juli 2003, bahwa Mahkamah Agung pada tingkat


pemeriksaan peninjauan kembali menerima mengabulkan permohonan PK yang

ub
lik

ah

diajukan terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap yang


mengandung kesalahan penerapan hukum atau putusan yang membenarkan

am

pelanggaran hukum.

Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung mempertimbangkan alasanalasan peninjauan kembali sebagai berikut :

ep

ah
k

mengenai alasan-alasan peninjauan kembali

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena :


Putusan Judex Juris sudah benar, tidak terdapat kekhilafan atau kekeliruan yang
nyata ;

Kekhilafan yang dimaksud Pemohon Peninjauan Kembali hanya merupakan

A
gu
ng

In
do
ne
si

pendapat Pemohon Peninjauan Kembali, sehingga tidak memenuhi kualitas


sebagaimana dimaksud Pasal 67 huruf f Undang-Undang No. 14 Tahun 1985

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang dipertimbangkan diatas, maka

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali : PT.

lik

Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Peninjauan Kembali dipihak yang


dikalahkan, maka harus membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini ;

ub

Memperhatikan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang No. 14


Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

No. 5 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, Undang-Undang No.
5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 dan

ep

ka

ah

PERTAMINA (PERSERO) tersebut adalah tidak beralasan, sehingga harus ditolak ;

perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 serta peraturan


MENGADILI :

ng

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali :

on

Hal. 23 dari 23 hal. Put. No. 108 PK/TUN/2011

In
d

gu

PT. PERTAMINA (PERSERO) tersebut ;

es

perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

yang berjudul Kekuasan Mahkamah Agung, Pemeriksaan Kasasi dan

Halaman 23

ep
u

hk
am

24
Direktori
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id

In
do
ne
si
a

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya perkara


dalam tingkat peninjauan kembali sebesar Rp. 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu
rupiah) ;

ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 oleh Marina Sidabutar, SH. MH.,Hakim Agung

gu

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Yulius, SH.

MH., dan Dr. H. Supandi, SH. MH., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis

beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Fitriamina, SH. MH., Panitera

ub
lik

ah

Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;


Hakim-Hakim Anggota :

Ketua:

am

ttd/. H. Yulius, SH. MH.,

ttd/. Marina Sidabutar, SH. MH.,

ah
k

ep

ttd/. Dr. H. Supandi, SH. MH.,

ub

lik

ah

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara

In
do
ne
si

A
gu
ng

Panitera-Pengganti :
Biaya biaya :
1. M e t e r a i..Rp.
6.000,. R e d a k s i.Rp.
5.000,- ttd/. Fitriamina, SH. MH.,
. Administrasi peninjauankembali......................Rp. 2.489.000,Jumlah Rp. 2.500.000,-

es
In
d

gu

24

on

ng

ah

ep

ka

(ASHADI, SH.)
Nip.220000754.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

Anda mungkin juga menyukai