ep u
Selatan;
b ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAH KAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :
gu
Aldiron Dirgantara 2nd Floor Suite 200 Jalan Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada: SYAHRIR
ah
SIREGAR, SH. Advokat berkantor di Jalan Jend. Sudirman Kav. 26 Lt. 19, Jakarta
am
ah k
ep R A gu ng
sekarang Pemohon Kasasi
ding;
ah
dahulu
lik
sebagai
dan Turut Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada pokoknya atas dalil-dalil:
ka
Bahwa Penggugat adalah pemenang sah tender ruislag (tukar menukar) rumah dinas Polri yang terletak di Jalan Panglima Polim dan
ah
ng
P-1);
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
ep
ub
In do ne si
ub lik
melawan
In do ne si a
hk am
ep u ep R
b
Bahwa sesuai dengan permintaan dari Kapolri pada waktu itu Jenderal Polisi Drs. Koenarto serta untuk menunjukkan itikad baik dan kesungguhan Penggugat, maka Penggugat telah melaksanakan
pembayaran uang pesangon kepada 24 Kepala Keluarga (KK) yang tersebut dibawah ini:
ah
gu
1. Ny. Sanusi Jalan Panglima Polim Raya No. 101, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
2. Sugiarto Tirtohutomo Jalan Panglima Polim Raya No. 103, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
3. YB. Anna Rosianingsih, SE. Jalan Panglima Polim Raya No. 105, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
4. Judi Muharijani Jalan Panglima Polim Raya No. 107, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
am
5. Drs. Cosmas Hartoyo Jalan Panglima Polim Raya No. 109, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ah k
6. Drg. JW. Saras Jalan Panglima Polim Raya No. 111, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ah
A gu ng
8. Ny. Sugiati Hadi Rahmat Jalan Panglima Polim Raya No. 115, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
9. Diaz P. Moorkesid Jalan Panglima Polim Raya No. 117, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
10. Letkol. Pol. (Purn) R. Soekarno Dewono Jalan Panglima Polim Raya No. 119, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
11. Ny. Supangat Jalan Panglima Polim Raya No. 121, Kebayoran
12. Ny. R.A. Soedarmiyati Jalan Panglima Polim Raya No. 123, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
13. Drs. R. Soekardjono Jalan Dharmawangsa I/2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ka
Jakarta Selatan;
ah
15. Drs. HS. Soehardi Jalan Dharmawangsa I/6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ep
ub
lik
16. Drs. Soewardho Jalan Dharmawangsa I/8 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
tukar
b
17. Drs. Parwedi Jalan Dharmawangsa I/10 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; 18. Drs. Soenyoto/Sri Wahyuni Jalan Dharmawangsa I/12 Kebayoran
20. Drs. Muala, SH. Jalan Dharmawangsa I/16 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
21. Drs. Somala A. Jalan Dharmawangsa I/18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ah
22. Drs. Marsoedi Jalan Dharmawangsa I/20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
am
23. Ny. Muslihat Wiradiputra Jalan Dharmawangsa I/22 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
24. Ny. R.A. Sri Ariyati Jalan Dharmawangsa I/24 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
ah k
A gu ng
tujuh puluh juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) (bukti P-2 - 26);
a. Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan No. Skep/ 1086/VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 yang pada intinya berisi tentang persetujuan menukar tanah dan
ah
b. Surat Menteri Keuangan No. S-125/MK.03/1996 tanggal 8 Maret 1996 yang pada intinya berisi tentang permohonan tukar menukar asset Dephankam/ABRI (bukti P-28);
ka
ijin prinsip ruislag tanah dan bangunan asrama Polri di Jakarta (bukti P-29);
ah
tanggal 16 Oktober 1996 mengenai persetujuan pelaksanaan tukar menukar tanah dan bangunan Dephankam ABRI cq. Polri di 5 (lima)
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
ep
ub
lik
In do ne si
bangunan
enam puluh delapan ribu seratus dua puluh lima rupiah)/KK sehingga
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
lokasi, yang salah satunya adalah tanah dan bangunan di Jalan Panglima Polim Raya/Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (bukti P-30);
tanggal 29 Januari 1997 tentang Panitia Penaksir Tukar Menukar dan Bangunan Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim
dengan tanah dan bangunan sarana penukarnya dari PT Rodial Eron (bukti P-31);
ah
tentang Penilaian dan Penaksiran Harga Tanah dan Bangunan Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim Raya/Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan tanah dan bangunan Dephankam/ABRI cq Polri di Jalan Panglima Polim Raya/Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan tanah dan bangunan serta sarana penukarnya dari PT Rodial Eron (bukti P-32);
ah k
am
ah
A gu ng
dari mulai fondasi sampai dengan struktur lantai 3, namun dikarenakan pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang luar biasa di mana nilai
lebih kurang Rp 15.000,-/1 US$ (bukti P-34), maka menghadapi keadaan force mejeur tersebut Penggugat memberitahukan kondisi
kedua belah pihak setuju dihentikan dan disepakati Mabes Polri menginginkan bangunan tersebut cepat selesai, maka pembangunan gedung Mabes Polri oleh kedua pihak setuju dihentikan dan disepakati Mabes Polri mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan Penggugat
ka
3.600.000.000,- (tiga milyar enam ratus juta rupiah), sehingga persoalan hak dan kewajiban mengenai pembangunan gedung Mabes Polri antara Penggugat dan Mabes Polri dinyatakan selesai oleh kedua belah pihak, di lain pihak persoalan ruislag rumah dinas tersebut terus
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
b
dilaksanakan/tidak dibatalkan dengan catatan ada perubahan asset pengganti; Bahwa kemudian dalam tenggang waktu tahun Oktober 1998-
Februari 2001 secara terus menerus dilakukan pembicaraan mengenai tindak lanjut soal ruislag tersebut, yang mana dalam pembicaraan tersebut Penggugat tetap menyatakan kesiapan dan kesediaannya
terbit Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001, tentang pembatalan skep Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993, tanggal 14 Januari 1993 tentang penunjukan
ah
ub lik
melampaui
pemenang pelelangan
Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang persetujuan tukar menukar tanah dan bangunan Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta dengan tanah bangunan serta prasarana penukarnya dari PT Rodial Eron dan surat Menkeu No. S-125/ MK.03/1996 tanggal 8 Maret 1996, tentang permohonan tukar menukar
am
ah k
ah
A gu ng
sewenang-wenang
dan
kewenangannya,
sudah definitif (pasti) dan Surat Keputusan Menhankam serta Surat Menteri Keuangan yang bersamanya di luar lingkup kewenangan
dan harga tanah yang menurut harga pasar dewasa ini diperhitungkan Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) maupun immateriil yaitu berupa hilangnya kesempatan berusaha dan terganggunya nama baik Penggugat, yang dalam hal ini Penggugat konversi sama dengan
ka
Bahwa walaupun demikian setelah Tergugat mengeluarkan surat keputusan dimaksud, Penggugat masih terus mencoba
ah
bersifat melanggar hukum tersebut (bukti P-37), bahkan setelah usahausaha tersebut tidak dihiraukan, maka sekali lagi Penggugat berusaha
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
ep
ub
lik
In do ne si
karena
ep
In do ne si a
ruislag asset
gu
ng
hk am
ep u ep
membayar
b
mendesak Tergugat untuk meninjau kembali keputusannya tersebut melalui somasi langsung (bukti P-38), maupun tidak langsung melalui media masa (bukti P-39) tetapi usaha-usaha inipun nampaknya tidak
ah
gu
Turut Tergugat mengerjakan pembangunan rumah kantor (rukan) Mediteranian Grand Panglima Polim bukan dengan sistim ruislag padahal dalam pembicaraan dengan Penggugat selama ini Tergugat
menyatakan tanah tersebut akan dipakai sendiri oleh Mabes Polri, sehingga di dalam hal ini Tergugat telah melakukan kebohongan dengan cara memberikan informasi yang tidak benar pada Penggugat, bahkan Turut Tergugat juga telah membongkar pagar seng di tanah brandgang milik Penggugat tanpa seijin Penggugat;
am
ah k
Bahwa atas dasar kerugian materiil Rp 100.000.000.000,(seratus milyar rupiah) tersebut, Penggugat menuntut Tergugat untuk
kepada Penggugat paling lambat 7 (tujuh) hari sejak putusan ini telah
ah
A gu ng
kepemilikan tanah tersebut pada pihak lain untuk melepaskan diri dari kewajiban-kewajibannya kepada Penggugat, maka cukup beralasan
apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) dan keadaan status a quo atas ruislag tanah
dan Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang saat ini sedang dibangun Rukan Mediterania Grand Panglima Polim; Bahwa agar putusan ini dapat dilaksanakan secara efektif maka Penggugat mohon agar Tergugat dan Turut Tergugat secara tanggung
ka
Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) perhari setiap keterlambatan memenuhi isi putusan ini; Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan bukti-bukti otentik yang kebenarannya tidak diragukan lagi, maka Penggugat mohon putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada
ah
ep
renteng
dihukum
ub
uang paksa
lik
rumah dinas Mabes Polri yang terletak di Jalan Panglima Polim Raya
(dwangsom)
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
kepada
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
bantahan, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij voorraad); Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon
kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas ruislag tanah Tergugat dan selanjutnya
ah
gu
menuntut kepada Pengadilan Negeri tersebut supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu sebagai berikut:
2. Menyatakan sah demi hukum Skep Kapolri No. Skep/38/I/1993, Skep Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 surat Menkeu No. S-
125/MK.03/1996 dan memulihkan kedudukan Penggugat sebagai pemenang tender yang berhak atas tanah tersebut; 3. Menyatakan Tergugat dan Turut Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata dan menyatakan batal demi hukum Skep Kapolri No. Skep/78/II/2001 tanggal 5 Februari 2001;
ah k
am
ah
A gu ng
Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar
rupiah) secara tunai dan sekaligus paling lambat 7 (tujuh) hari sejak putusan ini telah berkekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewjsde);
6. Meletakkan sita jaminan dan keadaan status a quo terhadap: Tanah bekas rumah dinas Mabes Polri yang terletak di Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan serta menyatakan sah dan berharga sita jaminan
ka
7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya bantahan, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya (uitvoerbbar bij voorraad); 8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara; Atau:
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat
mengajukan eksepsi dan rekonvensi yang pada pokoknya atas dalildalil sebagai berikut: Dalam Eksepsi:
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini berdasarkan alasan sebagai berikut: A. KEWENANGAN PENGADILAN TATA
USAHA
ah
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan : "Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara "
ah k
am
ah
A gu ng
dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan Militer Tinggi yang berwenang yang berisi tuntutan supaya Keputusan Tata
Usaha Angkatan Bersenjata yang disengketakan dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi";
gugatannya adalah jelas mengenai Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep/78/II/2001 tanggal 5 Pebruari 2001 dan Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/38/I/1993 yang merupakan Surat Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara atau Pejabat Tata Usaha
ka
pembatalan Surat Keputusan Pejabat TUN sebagaimana yang dimohonkan oleh para Penggugat sebagai badan hukum perdata dalam Petitumnya adalah merupakan objek sengketa Pengadilan Tata Usaha Negara/Tata Usaha Militer yang penyelesaiannya melalui Pengadilan Tata Usaha Negara bagi Masyarakat Umum
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
NEGARAI
gu
ng
hk am
ep u
kepada
b
(Undang-Undang No. 5 Tahun 1986) atau melalui Pengadilan Militer Tlnggi bagi keputusan pejabat yang dipersamakan atau berstatus Militer, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1997
ah
gu
sengketa dikeluarkan oleh Tergugat sebelum adanya UndangUndang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1) Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : MA/Pmb/0159/77 tanggal 21 Pebruari 1977 yang ditujukan semua Ketua Pengadilan Tinggi,
am
Pengadilan Negeri dan Hakim di seluruh Indonesia, memberikan petunjuk : "Bahwa kebijakan
penguasa
ub lik
tidak bahwa hakim
termasuk
ah k
Pengadilan untuk menilai. Surat Edaran Mahkamah Agung tersebut juga dipertegas dengan pendapat dari EX TUADA
A gu ng
dilakukan oleh Penguasa" dijelaskan bahwa dalam doktrin sudah ada kebulatan pendapat tidak dibenarkan
melakukan penilaian terhadap perbuatan penguasa, termasuk dibidang kebijaksanaan di mana di dalamnya termasuk DOEL MATIGHEID dari suatu perbuatan pemerintah.
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
2) Bahwa tindakan faktual pejabat pemerintah tersebut didasarkan kepada kewenangan Diskresioner (Freic Ermessen) atau kebijakan berdasarkan BELEIDS REGELS, merupakan ruang lingkup kewenangan bebas yang ada di tangan pemerintah, kewenangan mana tidak dapat dinilai/tidak tunduk dalam kewenangan mengadili, badan peradilan. 3) Karena itu tindakan-tindakan Tergugat tersebut tidak termasuk dalam pengertian perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang murni terletak dalam Hukum Perdata. C. TENTANG KEDUDUKAN PASAL 1365 KUH PERDATA. a. Bahwa kedudukan Pasal 1365 KUHPerdata terletak pada buku ke III Titel pertama dalam persoalan "Verbintenis (perikatan) yang lahir dari undang-undang". Pasal 1365 KUHPerdata tersebut dalam lingkungan ketentuan "Verbintenis" yang lahir
ah
ka
ah
ep
ub
lik
In do ne si
ep
In do ne si a
Kompetensi
ng
hk am
ep u ep R
b
atas kekuasaan undang-undang termasuk Verbintenis yang timbul dari ketentuan undang-undang sebagai kelanjutan atau akibat dari perbuatan orang. Perbuatan orang tersebut adalah perbuatan yang menimbulkan Verbintenis (perikatan) yang lahir dari undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Burgelijk Wetboek. Demikian pendapat Prof. Dr. Mr. Moh. Kosnoe dalam Varia Peradilan Majalah Hukum tahun VI No : 61 Oktober 1990 haI 144-150. b. Dengan demikian perbuatan melawan hukum yang didasarkan kepada Pasal 1365 KUHPerdata adalah akibat dari adanya Verbintenis/perikatan. c. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dikemukakan Penggugat dalam gugatannya mengartikannya terlalu berlebihan karena sebenarnya tidak adanya verbintenis/perikatan antara Penggugat dengan Tergugat dalam bentuk perjanjian. Bahwa maksud dari perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata tersebut hanya sebatas dalam lingkup Verbintenis sebagaimana dimaksud dalam buku III KUHPerdata tentang Perikatan baik yang timbul dari persetujuan ataupun yang timbul dari undang-undang. d. Putusan Mahkamah Agung No. 842.K/Pdt/1986 tanggal 23 Desember 1987 yang menurut catatan Prof. Z. Asikin Kusumaatmadja dalam buku beberapa yurisprudensi perdata terbitan Mahkamah Agung tahun 1991 pada halaman 48 dinyatakan : "Perlu diperhatikan pula perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 BW). Sesuai dengan pendapat sebagian penulis/yurisprudensi ada dua pasal yang dapat dijadikan pedoman" : - Pasal 1247 BW .. membayar biaya kerugian dan bunga yang dapat diduga atau tidak diduga pada waktu perjanjian terjadi. - Pasal 1248 BW .. membayar biaya kerugian dan bunga hanya merupakan akibat yang langsung dan segera dan tidak terlaksananya perjanjian dengan catatan bahwa bunga dalam hal perbuatan melawan hukum tidak diperhitungkan. - Dalam hal perbuatan melawan hukum hendaknya diperhatikan bahwa kerugian merupakan unsur dari perbuatan melawan hukum. Dari penjelasan tersebut jelas disebutkan dasar hukum untuk dapat dikabulkan suatu tuntutan ganti rugi, sebagai akibat langsung tidak terlaksananya suatu perjanjian atau hubungan hukum yang menimbulkan wanprestasi bila tidak dilaksanakannya perjanjian tersebut. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keberlakuan Pasal 1365 KUHPerdata tidak
ah
ah k
am
ah
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
boleh diartikan secara berlebihan dengan dalih menuntut suatu ganti rugi. Berdasarkan praktek peradilan sebagaimana termuat dalam yurisprudensi Mahkamah Agung RI maka sudah sepatutnya apabila Majelis Hakim menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau tidak diterima. Apalagi menggunakan dalih Penerbitan Surat Keputusan Tergugat sebagai suatu perbuatan melawan hukum. D. GUGATAN KABUR. a. Gugatan Penggugat tidak menjelaskan unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh seorang/Badan Hukum yang dapat dikualifisir telah melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam pasat 1365 KUHPerdata. Pasal tersebut mengharuskan adanya empat unsur yang harus , dipenuhi yaitu harus adanya perbuatan, melanggar, kesalahan dan kerugian. Penggugat dalam gugatannya tidak menjelaskan secara rinci dalam dalil-dalil gugatannya tentang perbuatan yang telah dilakukan oleh Tergugat merupakan suatu perbuatan melawan hukum atau tidak. Apakah sudah terbukti adanya suatu penyalahgunaan wewenang atau tindakan sewenang-wenang yang ditakutkan Tergugat, sehingga perbuatan Tergugat tersebut dapat dikualifisir melawan hukum. Berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 21 Agustus 1974 Nomor: 565 K/Sip/1973 maka objek sengketa yang tidak jelas dalil-dalil gugatannya harus dinyatakan tidak dapat diterima. b. Bahwa gugatan Penggugat tidak konsisten dan tumpang tindih, Penggugat tidak menjelaskan secara rinci tentang siapa yang digugat. Hal tersebut tertihat dalam gugatannya, Penggugat sendiri tampak bingung untuk membedakan kapasitas Tergugat selaku Pejabat/Institusi maupun kapasitas Tergugat selaku pribadi. Tergugat mensomir Penggugat untuk tebih dutu menentukan siapa Tergugatnya sebagaimana dimaksud dalam surat gugatannya, "yang digugat KAPOLRI atau Jenderal Polisi Drs. S BIMANTORO ?". Hal tersebut sudah merupakan petunjuk bagi Majelis Hakim untuk menentukan bahwa gugatan Penggugat adalah kabur. c. Gugatan Penggugat tidak menjelaskan hubungan hukum yang ada di antara para Tergugat berdasarkan yurisprudensi putusan Mahkamah Agung Nomor: 415 K/Sip/1975 tanggal 20 Juli 1979 menyatakan bahwa : "Gugatan yang ditujukan lebih dari seorang Tergugat yang di antara Tergugat-Tergugat tidak ada hubungan hukumnya tidak dapat diadakan dalam satu gugatan tetapi masing-masing Tergugat harus digugat tersendiri". d. Bahwa kerugian yang dituntut oleh Penggugat tidak terperinci.
ah
ah k
am
ah
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
Sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR Jo. 136 HIR, karena Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat sebagaimana diuraikan di atas, terdapat hal-hal yang berhubungan dengan masalah tidak berwenangnya Pengadilan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini (Kompetensi Absolut), maka seharusnya jawaban mengenai
ka
ah
ep
uraian kerugian tanpa adanya perincian secara jelas dalam perkara perdata dianggap kabur sebagaimana yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 1) No. 492/K/Sip/1970 tanggal 21 September 1970. 2) No. 616/K/Sip/1973 tanggal 5 Juni 1975. 3) No. 1186/K/Sip/1973 tanggal 4 Mei 1976. Untuk memperkuat alasan Tergugat. disampaikan beberapa yurisprudensi yang berkaitan dengan suatu tuntutan ganti rugi yang tidak dapat diterima : 1) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 939 K/Sip/1973 yang menyatakan: "tuntutan ganti rugi sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah) sebagai pengeluaran ongkos-ongkos karena tidak disertai rincian bukti-bukti yang jelas, maka gugatan yang bersangkutan harus ditolak". 2) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 550.K/Sip/1979 tanggal 3 September 1980 menyatakan : "Petitum tentang ganti rugi dinyatakan tidak dapat diterima karena tidak mengadakan perincian mengenai kerugian-kerugian yang dituntut. 3) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 19 K/Sip/1983 mengatakan : "Karena gugatan ganti rugi tidak terperinci, lagi pula belum diperiksa oleh Judex Factie, gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima". Hal-hal tersebut di atas sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 16 Desember 1970 Nomor 492 K/Sip/1970, berpendapat bahwa gugatan yang tidak sempurna, tidak jelas harus dinyatakan tidak dapat diterima. E. GUGATAN KURANG PIHAK. Bahwa dalam surat gugatannya Penggugat juga menuntut dalam petitumnya untuk menyatakan bahwa Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 dan Surat Menteri Keuangan No. S125/MK.03/1996 dinyatakan sah demi hukum. Oleh karena itu Menhankam dan Menteri Keuangan RI harus turut serta didudukan sebagai TERGUGAT. Dari uraian seluruh eksepsi sebagaimana tersebut di atas, cukup beralasan bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan untuk menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
ah
ah k
am
ah
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
b
sela mengenai Eksepsi Absolut tersebut; DALAM REKONVENSI:
ah
gu
ng
1. Bahwa semua yang Penggugat Rekonvensi uraikan dalam bagian konvensi di atas, mohon dipertimbangkan pula sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dalil-dalil gugatan rekonvensi.
2. Bahwa tindakan Tergugat Rekonvensi yang tidak dapat memenuhi ketentuan Surat Keputusan Menhankam Nomor: Skep/1086/ VIll/1997, tanggal 4 Agustus 1997 dan tidak melaksanakan
baik secara materiil, selain dari pada itu perbuatan Tergugat Rekonvensi bertentangan dengan kehormatan dan nama baik Penggugat Rekonvensi apalagi dengan dilakukannya somasi oleh Tergugat Rekonvensi melalui Surat Kabar umum dan tidak ditujukan langsung kepada Penggugat Rekonvensi sebagaimana asas hukum perdata yang bersifat privat/pribadi. 3. Berdasarkan hal tersebut di atas sudah tepat dan jelas semua unsur-unsur untuk dapat dikatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melanggar hukum sebagaimana diatur dalam Pasal1365 KUHPerdata.
ah k
am
4. Bahwa atas perbuatan melawan hukum Tergugat Rekonvensi telah menimbulkan kerugian terhadap Penggugat Rekonvensi balk secara Materiil maupun Immateriil sebagai berikut : a. Kerugian Materiil yaitu : Tidak terlaksananya pembangunan
Gedung
menimbulkan kerugian sebesar Rp. 58.165.030.000,- dengan perincian sebagai berlkut : Biaya penggantian/talangan Biaya Perencanaan Biaya Pelaksanaan Fisik Rp Rp
ah
ka
ub
Rp Rp Rp
Rp 48.903.427.885,1.084.796.052,70.000.000,-
ep
ah
Jumlah Rp 58.165.030.827,(dibulatkan lima puluh delapan milyard seratus enam puluh lima juta tiga puluh ribu delapan ratus dua puluh tujuh rupiah). b. Kerugian Immateriil yaitu :
lik
3.545.853.313,1.279.584.077,-
3.181.359.500,-
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
Mabes Polri
A gu ng
ub lik
In do ne si a
hk am
ep u
bagunan
b
Tidak adanya kepastian penyelesaian kelanjutan ruislag serta terbengkalainya
Mabes
Polri
ah
gu
beralasan sebagai jaminan agar Tergugat Rekonvensi memenuhi segala putusan perkara ini, maka Penggugat mohon agar
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa perkara ini berkenan terlebih dahulu meletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap harta kekayaan milik Tergugat Rekonvensi berupa barang bergerak maupun tidak bergerak yang terletak di Wisma Aldiron Dirgantara Lt. II, ruang 200 JI. Jenderal Gatot Subroto Kav. 72 Jakarta.
am
6. Bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi adalah mengenai ganti rugi berdasarkan bukti-bukti yang sah, yang berdasarkan Pasal 180 HIR putusannya dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
ah k
A gu ng
membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya, setiap ia lalai
memenuhi isi putusan ini terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Rekonvensi
ah
berikut:
ka
3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil sejumlah Rp. Rp 58.165.030.000,- (lima puluh delapan milyard seratus enam pluh lima juta tiga puluh ribu rupiah) dan ganti rugi immaterial sejumlah Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyard. rupiah) segera setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum
ah
ep
melawan hukum.
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
selama 3 tahun,
ng
hk am
ep u ep R
b
tetap. 4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas harta kekayaan milik Tergugat Rekonvensi berupa barang bergerak maupun tidak
bergerak, yang terletak di Wisma Aldiron Dirgantara Lt. II, ruang 200 JI. Jenderal Gatot Subroto Kav. 72 Jakarta.
ah
gu
5. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terleblh dahulu meskipun ada bantahan, banding, kasasi ataupun perlawanan.
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya, setiap ia lalai memenuhi isi putusan ini terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan. Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya;
am
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Turut Tergugat mengajukan eksepsi dan rekonvensi yang pada pokoknya atas dalildalil sebagai berikut: Dalam Eksepsi:
ah k
ah
A gu ng
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah tanpa didasarkan suatu alasan hukum yang sah.
2. Bahwa sebagai bukti gugatan Penggugat diajukan tanpa berdasar alasan hukum yang sah, terbukti sebagai berikut : a. Tentang KEWENANGAN MENGADILI :
memutus perkara ini, mengingat hal-hal sebagaimana yang terurai di bawah ini.
2. Bahwa Obyek gugatan Penggugat adalah mengenai Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol.
ka
Menukar Tanah dan Bangunan Polri di Jalan Panglima Polim Raya dan Dharmawangsa I Jakarta, dengan Tanah dan Bangunan Serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron, tanggal 05 Februari 2001.
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
3. Bahwa sesuai ketentuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 89 Tahun 2000, Kepolisian Republik Indonesia adalah merupakan Lembaga Pemerintahan/Badan Tata
Usaha Negara.
gu
fakta merupakan Produk Administratif yang bersifat konkret, individual dan final.
ah
Undang- Undang No. 05 Tahun 1986, apabila ada badan hukum atau perorangan yang dirugikan akibat Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Badan Tata Usaha Negara, maka hal ini adalah merupakan kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara.
am
ah k
6. Bahwa mengingat untuk Pembatalan suatu Surat Keputusan Tata Usaha Negara adalah merupakan wewenang Peradilan
ah
A gu ng
ini.
gugatan Penggugat Kurang Para Pihak yang berperkara, di mana Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Keuangan
Republik Indonesia tidak ikut dijadikan para pihak yang bersengketa dalam perkara ini.
Keuangan, harus di ikutkan sebagai pihak dalam perkara ini, mengingat hal ini .berkaitan dengan petitum yang dimohonkan oleh Penggugat dan yang berkompeten terhadap penunjukan pemenang tender pada saat itu.
ka
Tergugat, karena adanya hubungan sewa menyewa antara Turut Tergugat dengan MABES POLRI, maka dalam hal ini jelas pula para pihaknya tidak lengkap karena sebagai Penyewa yang berdiri diatas tanah Polri tersebut, terdapat
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
dikarenakan
b
karenanya dalam perkara ini gugatan yang diajukan oleh Penggugat kurang lengkap terhadap pihak-pihak yang digugat.
Bahwa antara Penggugat dengan Turut Tergugat sama sekali TIDAK ADA HUBUNGAN HUKUM. antara
2. Bahwa
Penggugat
Tergugat tidak ada hubungan hukum, maka secara fakta gugatan Penggugat yang mengikut sertakan Turut Tergugat dalam perkara ini telah terjadi kekeliruan,
ah
am
3. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, secara nyata gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan hukum untuk mengajukan suatu gugatan, tegasnya syarat formil dari suatu gugatan perdata tidak dipenuhi bahkan secara fakta gugatan Penggugat adalah KURANG PARA PIHAK dan
ah k
ah
A gu ng
atas gugatan Penggugat ditolak seluruhnya dan atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
Turut Tergugat Konvensi dalam gugatan Rekonvensi ini mohon disebut sebagai Penggugat II Rekonvensi, dengan ini mengajukan gugatan Rekonvensi terhadap Penggugat Konvensi yang untuk selanjutnya
berikut :
1. Bahwa Penggugat Rekonvensi mohon dianggap atas segala apa yang telah diuraikan tersebut di atas dalam eksepsi dan dalam konpensi, mohon dianggap, tercatat ulang dalam gugatan
ka
Rekonvensi dalam gugatan Rekonvensi ini. 2. Bahwa berdasar fakta hukum yang ada, secara nyata Penggugat II Rekonvensi dengan
ah
ep
Tergugat
ub
hubungan hukum secara langsung dengan Tergugat Rekonvensi, dengan demikian terbukti tidak ada perbuatan melawan hukum
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
Rekonvensi
lik
tidak
In do ne si
mempunyai
ep
ub lik
In do ne si a
dengan Turut tegasnya
gu
ng
hk am
ep u
Penggugat II
b
yang dilakukan Penggugat II Rekonvensi terhadap Tergugat Rekonvensi. 3. Bahwa selain hal tersebut di atas, secara fakta pula terbukti
Penggugat II Rekonvensi adalah seorang penyewa yang beritikat baik yang harus diberikan perlindungan hukum kepadanya, di mana
ah
gu
atas perjanjian sewa menyewa yang terjadi antara Penggugat II Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi dibuat secara sah menurut
4. Bahwa karenanya dasar/alasan hukum Tergugat Rekonvensi mengajukan gugatannya dalam konvensi, jelas-jelas tidak didukung oleh alat-alat bukti yang sah sebagaimana yang diharuskan oleh
am
undang-undang dan gugatan konpensi tersebut hanyalah sematamata adalah sekedar untuk mempermalukan dan mencemarkan nama baik Rekonvensi dan menghambat
ah k
pembangunan atas obyek sengketa, yang mana jelas-jelas perbuatan tersebut bersifat melawan hukum (onrechmatige daad).
A gu ng
Kompas tanggal 16 Oktober 2001 dan beberapa harian lainnya, di mana akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi tersebut, pihak
6. Bahwa dikarenakan gugatan yang diajukan Tergugat Rekonvensi secara tidak benar, telah dilontarkan Negeri pula secara tertulis
dipersidangan
Pengadilan
Jakarta
ah
Penggugat Rekonvensi mengalami kerugian materiil maupun inmateriil yang sangat besar sekali.
7. Bahwa karenanya berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 206 K/Sip/1955 tanggal 19 Januari 1957 Penggugat II
ka
ah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
ep
ub
lik
In do ne si
Selatan yang
ep
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
Tergugat
b
Bahwa atas 2 (dua) bidang tanah yang menjadi obyek sengketa tersebut, secara fakta telah terbukti untuk dimanfaatkan oleh Penggugat II Rekonvensi sebagai pertokoan, sesuai dengan
gu
tersebut, .Tergugat Rekonvensi dengan sewenang-wenang dan tanpa alas hak yang sah, telah mendirikan tiang pemancangan
ah
melakukan pemberitaan secara tidak benar dibeberapa mass media dan melakukan somasi pada harian Kompas tanggal 16 Oktober 2001, yang isi somasi Tergugat Rekonvensi tersebut merupakan pemutar balikan fakta, sehingga berakibat calon penyewa Penggugat II Rekonvensi membatalkan kontrak kerja samanya. -
ah k
am
ah
A gu ng
apabila di atas tanah tersebut di sewa secara penuh oleh pihak ketiga, maka Penggugat II Rekonvensi secara pasti mendapat
KERUGIAN IMMATERIlL : -
relasi dagang dan lain-lainnya, dan atas hal ini sangat merugikan Penggugat II Rekonvensi yang tidak dapat dinilai dengan uang, dan secara pasti Penggugat II Rekonvensi menderita kerugian apabila dinilai dengan uang tidak kurang dari
ka
Bahwa atas seluruh kerugian yang diderita oleh Penggugat II Rekonvensi tersebut di atas, adalah wajar dan seharusnya di bayar oleh
ah
ep
ub
Rekonvensi
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 19
es
selambat-lambatnya
In do ne si
8
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
agar batal
b
ketentuan undang-undang, barang siapa yang merugikan orang lain wajib mengganti kerugian tersebut, yang dalam hal ini adalah Tergugat Rekonvensi.
diderita oleh Penggugat II Rekonvensi sebagaimana tersebut di atas, maka beralasan menurut Hukum Penggugat II Rekonvensi mohon diletakkan sita jaminan terlebih dahulu, terhadap :
seluruh harta kekayaan milik Tergugat Rekonpensi baik barang tetap maupun barang bergerak yang terletak di Wisma Aldiron
Dirgantara Lt. lI, Ruang 200, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.
ah
72, Jakarta, maupun atas harta kekayaan Tergugat Rekonpensi lainnya yang akan ditunjuk kemudian. -
am
Bahwa selain hal tersebut, adalah wajar pula untuk menghukum pihak Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) setiap harinya atas keterlambatan melaksanakan putus dalam perkara ini, agar Penggugat II Rekonvensi tidak dirugikan lebih jauh lagi.
ah k
A gu ng
Selatan cq. Majelis Hakim Pemeriksa perkara perdata ini berkenan kiranya memberikan putusan yang dapat dijalankan
terlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad).
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Rekonvensi
ah
berikut:
ka
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan dalam perkara rekonpensi ini. 4. Menyatakan
ah
ep
demi
menyatakan batal serta tidak mempunyai kekuatan hukum yang met:lgikat dan berlaku, atas surat-surat sebagai berikut :
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
hukum
ub
dan
lik
atau
In do ne si
setidak-tidaknya
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
tentang
b
a. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari
1993,
Penunjukan
Pemenang
gu
1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997, tentang Tukar Menukar Tanah dan Bangunan Dephankam/ABRI Cq. Polri di Jalan
ah
am
5. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan berlaku, atas surat-surat sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Milik Polri Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tanggal 29 Mei 2001,
ah k
A gu ng
c. Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol.Skep/989N/2001 tanggal 25 Mei 2001 tentang Sewa
Menyewa Tanah Aset Polri Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan PT Kartika Dirgantara Perkasa,
ah
Menyewa,
e. Berita Acara tentang Penilaian dan Penaksiran Terhadap Tarif Sewa Serta Jangka Waktu Penyewaan Atas Tanah Aset Polri Jalan Panglima Polim Raya dan Dharmawangsa I Kebayoran
ka
Kartika Dirgantara Perkasa, tanggal 28 Maret 2001, f. Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia
ah
dan dan
ng
Polri
di
Jalan
Panglima
Polim
Raya
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 21
es
ep
ub
lik
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
Pelelangan
ng
hk am
ep u
Tergugat
b
Dharmawangsa I Jakarta Dengan Tanah dan Bangunan Serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron, 6. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar ganti rugi kepada
10.000.000.000,- (sepuluh milyard rupiah) dan kerugian Inmateriil sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus milyard rupiah), yang
ah
(dwangsom) sebesar Rp l00.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk setiap harinya, atas keterlambatan melaksanakan putusan dalam perkara ini.
am
8. Menyatakan putusan dalam Rekonvensi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbar bij voorraad). 9. Menghukum
ah k
ep
Rekonvensi/Penggugat
ub lik ub
ATAU: -
ah
A gu ng
Selatan telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 540/Pdt.G/2001/ PN.Jak.Sel. tanggal 20 Juni 2006 yang amarnya sebagai berikut: DALAM KONVENSI: Dalam Eksepsi: -
2. Menyatakan sah demi hukum Skep Kapolri No. Skep/38/I/1993, Skep Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 surat Menkeu No. S125/MK.03/1996 dan memulihkan kedudukan Penggugat sebagai
ka
3. Menyatakan Tergugat dan Turut Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata dan menyatakan batal demi hukum Skep Kapolri No. Skep/78/II/2001 tanggal 5 Februari 2001;
ah
ep
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 22
es
In do ne si
In do ne si a
Konvensi untuk
gu
ng
hk am
ep u ep
b
4. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat secara tanggung renteng membayar seluruh kerugian materiil kepada Penggugat sebesar Rp 8.926.433.294,- (delapan milyar sembilan ratus dua puluh enam
juta empat ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat
rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) secara tunai dan sekaligus paling lambat 7 (tujuh) hari sejak putusan ini telah berkekuatan hukum yang tetap;
ah
Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat dalam Konvensi/para Penggugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng yang hingga putusan ini diucapkan dianggarkan sebesar Rp 309.000,- (tiga ratus sembilan rupiah);
ah k
am
A gu ng
Pdt/2002/PT.DKI. tanggal 3 Juli 2007 yang amarnya sebagai berikut: Menerima permohonan banding dari Pembanding I
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 20 Juni 2006 No. 540/Pdt.G/2001/PN.JAK.SEL. yang dimohon banding tersebut; MENGADILI SENDIRI:
ah
DALAM EKSEPSI: -
ka
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah); DALAM REKONVENSI: -
ah
ep
ub
lik ik In d on
Halaman 23
DALAM KONVENSI:
Mengabulkan gugatan para Penggugat Rekonvensi/para Tergugat Konvensi/Pembanding I dan Pembanding II untuk sebagian;
gu
ng
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
es
In do ne si
dan
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
oleh
b
Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat surat-surat sebagai berikut: Surat perjanjian sewa menyewa tanah milik Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta Selatan tanggal 29 Mei 2001 (PB-1);
gu
Surat Keputusan Kepolisian Negara RI No.Pol.Skep/989/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 tentang sewa menyewa tanah aset Polri Jl
ah
Surat Departemen Keuangan RI sebagaimana suratnya No.S2003a/A/2001 tanggal 21 Mei 2001 perihal: Kemanfaatan tanah kosong milik Polri dengan cara sewa menyewa (PB-6);
am
Berita Acara tentang Penilaian dan Penaksiran terhadap tarif sewa serta jangka waktu penyewaan atas tanah aset Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta Selatan dalam rangka sewa menyewa dengan PT
ah k
Surat Keputusan Kepolisian Negara RI No. Pol.Skep/78/II/ 2001 tanggal 5 Februari 2001 tentang Pembatalan surat keputusan tukar menukar tanah dan bangunan Polri Jl. Panglima Polim
Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan tanah dan bangunan serta prasarana penukaran dari PT Rodial Eron;
Menolak gugatan para Penggugat Rekonvensi/para Tergugat Konvensi/para Pembanding untuk selain dan selebihnya;
ah
untuk membayar biaya perkara dalam Rekonvensi sejumlah nihil; Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 07 Desember 2007 kemudian terhadapnya Penggugat/Terbanding dengan
ka
Desember 2007 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 7 Desember 2007 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 540/Pdt.G/2001/PN.JKT.Sel. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat
ah
ep
ub
lik
ng
alasan-alasan
yang diterima
di
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 24
es
In do ne si
A gu ng
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
itu oleh telah
b
Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal tanggal 7 Desember 2007; Bahwa
setelah
Tergugat,
Turut
Pembanding yang pada tanggal 14 Desember 2007 dan tanggal 28 Desember 2007 diberitahu tentang memori kasasi
gu
di Kepaniteran Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28 Desember 2007 dan 8 Januari 2008;
Menimbang bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasanalasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;
ah
am
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah: Bahwa
ah k
Pemohon
ep
ub lik
Kasasi sangat peraturan
oleh karena judex fati telah salah menerapkan hukum atau peraturan
A gu ng
yang berlaku (misjudge) dan lalai dalam cara-cara mengadili menurut syarat-syarat (negligent); yang ditentukan perundang-undangan
I. Dalam Konvensi: -
Bahwa bukan bermaksud untuk mengulang, pada pokoknya, gugatan konvensi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi terhadap
ah
1365 KUHPerdata) atas penerbitan Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 (vide bukti PXXIV dan T-6) yang telah sewenang-wenang membatalkan Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04
ka
Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993 vide bukti P-1 dan Surat Menkeu No. S-125/MK/03/1996 tanggal 08 Maret 1996). Bahwa Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 diterbitkan pada tanggal 05 Februari 2001 untuk membatalkan Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997, padahal
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 25
es
In do ne si
In do ne si a
Tergugat/para dari keberatan dengan
ng
hk am
ep u ep
Kasasi Kasasi facti judex
b
kewenangannya tersebut tidak ada, yaitu membatalkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Instansi/pejabat yang lebih tinggi kedudukan dari padanya berdasarkan hirarki kedudukan Kapolri
adalah setingkat di bawah kedudukan dari pada Departemen Pertahanan dan Keamanan ic. Menteri Pertahanan dan Keamanan;
ah
gu
Serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Turut Termohon Kasasi yang telah membongkar pagar seng dan menguasai tanah branggang milik Pemohon Kasasi di atas lahan tanah yang sudah dikelola Pemohon Kasasi dalam rangka proses ruislag tanah dengan pihak Polri. Bahwa di dalam proses persidangan tingkat pertama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
pihak Turut Termohon Kasasi yang dahulu adalah pihak Turut Tergugat sama sekali tidak pernah hadir di persidangan dan tidak menyampaikan bukti-bukti dalam membantah gugatan Penggugat/ Pemohon Kasasi, namun kemudian tiba-tiba pada pemeriksaan judex facti Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengajukan bukti-bukti tentang sewa menyewa bidang tanah sengketa a quo (vide bukti
ah k
am
A gu ng
Pemohon
sangat
keberatan
ah
Cara pemeriksaan dalam tingkat banding yang seolah-olah tingkat kasasi hanya meperhatikan keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pembanding adalah salah, seharusnya Hakim banding mengulang memeriksa kembali perkara dalam keseluruhannya baik
ka
Bahwa
Pemohon
ep
mengenai fakta maupun mengenai pengetrapan hukumnya; sangat berkeberatan sekali tidak dengan mem-
ah
pertimbangan
gugatan
asal
Penggugat/Pemohon
Kasasi,
sehingga
cukup
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 26
es
ub
yang sama
lik
In do ne si
sekali dengan
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
kembali pemeriksaan
b
memerintahkan melakukan Pengadilan tambahan Negeri Jakarta Selatan vide
perihal
berkeberatan
gu
Bahwa Penggugat asli/Terbanding adalah pemenang tender Ruislag (tukar menukar) Rumah Dinas Polri di Jl. Panglima
Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sesuai surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993; -
ah
am
ub lik
pengganti
membangun Pusat Pendidikan Terpadu Polri di Sukabumi diganti dengan membangun Gedung Mabes Polri yang terbakar pada tahun 1996, berupa gedung lima tingkat;
ah k
ah
A gu ng
dihentikan dan disepakati Mabes Polri mengembalikan uang kepada Penggugat/Terbanding sebesar Rp 3.600.000.000,- (tiga milyar enam ratus juta rupiah); alinea 3 halaman 9, yang berbunyi:
Januari 1993, juga Skep Menhankam No. Pol.Skep/1086/VIII/ 1997 tanggal 04 Agustus 1997 dan surat Menkeu No. S-125/ MK/03/1996 tanggal 08 Maret 1996;
ka
gambaran alur pemikiran, sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon Kasasi dahulu adalah pihak pemenang tender Ruislag rumah dinas Polri dengan asset pengganti yang semula membangun Pusat Pendidikan Terpadu Mabes Polri di
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 27
es
In do ne si
ep
In do ne si a
tersebut dengan yang sedianya
ng
hk am
ep u
Polri di Jl.
b
2. Oleh karena bangunan Mabes Polri tidak selesai, Polri/ Termohon Kasasi membayar uang sebesar Rp 3.600.000.000,(tiga milyar enam ratus juta rupiah) kepada Pemohon Kasasi;
skep yang semula ia terbitkan untuk Pemohon Kasasi sebagai pemenang tender Ruislag tanah Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dhamawangsa I;
4. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya karena kegagalan pembangunan Gedung Mabes Polri itulah
ah
melakukan ruislag, maka diterbitkanlah Surat Keputusan tentang Pembatalan Surat Keputusan Tukar Menukar Tanah dan Bangunan Panglima Polim Raya dan Jl.
am
Dhamawangsa I, Jakarta Selatan dengan Tanah dan Bangunan serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron; 5. Pertimbangan judex facti a quo tersebut di atas terlalu sangatlah menyimpang dari fakta-fakta, apalagi tidak sesuai dengan yang
ah k
ah
A gu ng
adalah salah satu syarat dalam ruislag tanah Panglima Polim yang tidak dibatalkan dan sesuai kesepakatan antara pihak PT
pembangunan asset tersebut akan diganti/ditukar dengan kewajiban pembangunan lainnya (yang akan di Adendumkan kemudian);
Termohon Kasasi di mana hingga saat ini belum ditentukan lokasinya. Sebagai developer, Pemohon Kasasi menunggu lokasi yang mana yang akan diruislag kemudian sebagai pengganti;
ka
sudah
terang
ep
dan
6. Bahwa berdasarkan surat Berita Acara (butir 5 di atas) tersebut ditegaskan, bahwasanya kegagalan
ah
pembangunan Mabes Polri tersebut bukanlah sebagai dasar alasan untuk membatalkan Surat Keputusan Skep Menhankam No. Pol.Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997 (vide
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 28
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
pertimbangan
b
kewajiban pembangunan lainnya. Dengan demikian seharusnya surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993 tentang penunjukan pemenang tender ruislag dinyatakan sah;
Bahwa
dasar
yang
sangat
ah
gu
9, alinea 2 halaman 9 baris ketiga dan alinea 3 halaman 9 putusan tersebut adalah dasar pertimbangan yang salah dalam menerapkan hukum dan peraturan yang berlaku, terlebih lagi Surat Keputusan
membatalkan surat tetapi hanya membatalkan Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997, mohon periksa;
am
Bahwa surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993 tentang Penunjukan Pemenang Pelelangan Terbatas Ruislag asset Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dhamawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih tetap ada dan berlaku keberadaannya, namun di dalam pertimbangan judex facti tidak
ah k
A gu ng
Mohon periksa pula isi pertimbangan judex facti alinea 3 halaman 9, yang berbunyi: Menimbang, bahwa kemudian terbit surat
keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 tentang pembatalan Skep Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993
1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997 dan surat Menkeu No. S125/MK/03/1996 tanggal 08 Maret 1996, di mana berdasarkan
ah
Februari 2001 hanya membatalkan Skep Menhankam No. Pol. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997, tidak termasuk membatalkan Surat Keputusan Skep Kapolri No. Pol.Skep/ 38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993, dan surat Menkeu No. S-125/
ka
Demikian pula halnya di dalam memberikan pertimbangan hukum, judex facti tidak mendasari pertimbangan tersebut dengan faktafakta hukum tentang bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon Kasasi. Sama sekali pertimbangan tersebut dikemukakan hanya berdasarkan penafsiran-penafsiran semata. Judex facti telah salah
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 29
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
sederhana yang
ng
hk am
ep u
pada
b
menerapkan hukum pembuktian yang pernah disampaikan dalam persidangan. Bukti Surat keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 ditafsirkan oleh judex facti sebagai bukti
yang membatalkan kapasitas dan kedudukan Pemohon Kasasi sebagai pemenang tender ruislag tanah Polri;
ah
gu
Perlu ditegaskan kembali seyogyanya pembatalan atas Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04
Agustus 1997 dikeluarkan bukan karena permasalahan gagalnya pembangunan Gedung Mabes Polri yang dikerjakan oleh Pemohon
a quo dan menyerahkan kepada pihak Turut Termohon Kasasi tanpa melalui proses tender atau tender ulang lahan tanah yang dahulu diserahkan Pemohon Kasasi. Nominal uang
am
pembebasan tanah a quo yang pernah dilakukan dan dikeluarkan Pemohon Kasasi selama ini untuk mengosongkan dan
ah k
mematangkan lahan dengan uang ganti rugi kepada para Kepala Keluarga berjumlah 24 (dua puluh empat KK) yang masih
Bahwa
judex
facti
sama uang
sekali dari
telah
mengabaikan Kasasi
ah
A gu ng
pengeluaran
nominal
Pemohon
membebaskan lahan tanah a quo sampai kosong (pada saat proses ruislag masih berjalan). Begitu lahan sudah kosong dibebaskan
kepada pihak Turut Termohon Kasasi membangun Rumah Kantor (Rukan) Mediteranian Grand Panglima Polim di atas lahan tersebut;
Kasasi tersebut tidak dipertimbangkan oleh judex facti; Bahwa Pemohon Kasasi sangat berkeberatan dengan
pertimbangan judex facti alinea 4 halaman 9 yang berbunyi: Menimbang bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan
ka
mengatakan bahwa dengan adanya pembatalan tersebut maka Tergugat/Pembanding telah melakukan perbuatan melawan hukum; Bahwa pertimbangan Hakim Tingkat Pertama halaman 16 berbunyi: Menimbang bahwa dengan demikian tindakan Tergugat yang membatalkan surat keputusan yang tidak dalam kewenangannya,
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 30
es
In do ne si
bukti untuk
ep
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
sehingga
b
menurut Majelis telah melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Tergugat
dapat
Bahwa yang dibatalkan oleh Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 adalah Surat Keputusan Menhankam, bukan Surat Keputusan
ah
gu
Polri tentang penunjukan Pemohon Kasasi sebagai pemenang tender ruislag Rumdin Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bahwa
perbuatan Termohon Kasasi membatalkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan No. Skep/1086/VIII/1997
tanggal 04 Agustus 1997 bukan membatalkan Surat Keputusan penunjukan pemenang tender Ruislag yang diterbitkan Termohon Kasasi berupa Surat Keputusan No. Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993, Pemohon Kasasi telah dirugikan karena di atas bidang tanah Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dahulu sebelumnya Pemohon Kasasi sudah membebaskan lahan tanah tersebut
am
ah k
ah
A gu ng
ratus tujuh puluh juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah), diabaikan begitu saja oleh Termohon Kasasi, dan Termohon Kasasi
secara sepihak tanpa sepengetahuan dan seijin Pemohon Kasasi telah menunjuk Turut Termohon Kasasi untuk mengerjakan
pembangunan rumah kantor (Rukan) Mediteranian Grand Panglima Polim di atas bidang lahan tanah a quo. Sehingga cukup beralasan
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang sangat merugikan Pemohon Kasasi;
Demikian pula halnya perbuatan Turut Termohon Kasasi yang mengerjakan bidang tanah a quo tanpa surat penunjukan tender
ka
tanpa seijin bidang tanah brandgang milik Pemohon Kasasi seluas 313 m2 (yang Sertifikat HGB atas nama Pemohon Kasasi) di atas sebahagian lahan tanah a quo, adalah perbuatan melawan hukum yang tanpa hak telah melanggar hak subyektif Pemohon Kasasi selaku pemegang dan pemilik tender ruislag bidang tanah a quo,
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 31
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
dikategorikan telah
ng
hk am
ep u
tersebut,
b
dan perbuatan tersebut sangatlah merugikan Pemohon Kasasi. Bahwa Pemohon Kasasi tidak dapat menikmati, menguasai bidang tanah miliknya dan merujuk pada
disebutkan: Karena penguasaan tanah sengketa oleh Tergugat adalah secara melawan hukum, maka tanpa harus dibuktikan lebih
dahulu siapa pemilik tanah itu, tanah harus dikembalikan dahulu dalam keadaan semula yaitu harus diserahkan kepada Penggugat;
ah
memenuhi unsur-unsur sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, antara lain: -
am
Adanya kerugian yang ditimbulkan pada diri Penggugat; Adanya kesalahan atau kelalaian pada pihak Tergugat; Adanya hubungan kausalitet atau sebab akibat antar kerugian
ah k
ah
A gu ng
Bahwa pengertian bertentangan dengan hukum sebagaimana yang dianut dalam yurisprudensi tetap serta menjadi pula doktrin Ilmu Hukum di Indonesia. di mana diartikan secara luas meliputi:
d. bertentangan
dengan
azas
kepatutan
lik
dan
(zorgvuldigheid), ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap harta benda orang lain dalam
ka
Bahwa pengertian adanya kesalahan mengandung arti apabila seseorang harus bertanggung jawab berdasarkan perbuatan melawan hukum (tortuous liability) sebagaimana dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata, kesalahan itu harus dibuktikan oleh pihak yang menuntut ganti rugi, dalam hal ini Pemohon Kasasi dapat
ah
ep
masyarakat;
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 32
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
yurisprudensi
gu
ng
hk am
ep u
Kasasi tanpa
b
membuktikan kesalahan-kesalahan Termohon dan Turut Termohon Kasasi telah melalaikan kewajibannya, yang mana ia sudah mengetahui atau dapat memikirkan, bahwa akibat perbuatannya itu
pasti akan menimbulkan kerugian bagi Pemohon Kasasi; Bahwa Pemohon sangat
berkeberatan
gu
pertimbangan judex facti alinea 1 halaman 10, oleh karena pertimbangan demikian seolah-olah hanya diletakkan sebagai pajangan belaka, melanjutkan fungsi dan
Namun demikian Pemohon Kasasi tetap menanggapi dengan keberatannya atas pertimbangan tersebut berdasarkan alasanalasan sebagai berikut: -
ah
am
Judex facti sama sekali tidak memberikan pertimbangan terhadap bukti Pemohon Kasasi berupa: Memorandum of Understanding yang pernah diperbuat antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi, sebagai tindak lanjut kerja dan menjalankan kewajibannya setelah terbitnya Surat Keputusan
ah k
Pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan Pemohon Kasasi berupa pengeluaran dana pesangon ganti rugi terhadap 24 Kepala Keluarga penghuni yang masih menempati tanah, dana pengosongan dan pematangan tanah, dana
pekerjaan dan pembelian tanah branggang seluas 313 m2 di lokasi obyek ruislag a quo. Semua itu tidak pernah
dipertimbangkan;
ah
landasan pembatalan Surat Keputusan Menhankam; Bukan Surat Keputusan Skep penunjukan pemenang tender
ruislag yang dibatalkan, akan tetapi malah Surat Keputusan Menhankam yang dibatalkan; -
ka
tidak memberikan pertimbangan tentang tuntutan hakiki yang dikemukakan Pemohon Kasasi dalam gugatan asalnya, di mana judex facti sama sekali tidak pernah memberikan pertimbangan atas seluruh pekerjaan awal ruislag yang sudah mengeluarkan dana Pemohon Kasasi yang belum pernah mendapat ganti rugi dari
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 33
es
In do ne si
operasional
A gu ng
ep
ub lik
In do ne si a
dengan maksud
ng
hk am
ep u
oleh Kasasi
b
Termohon Kasasi. Bahkan perbuatan Turut Termohon Kasasi yang telah menguasai tanah branggang milik Pemohon Kasasi serta membongkar paksa pagar seng pembatas di atas lahan yang sudah
pernah
dibebaskan
Pemohon
Kasasi,
ah
gu
berkeberatan
pertimbangan judex facti alinea 2 halaman 10 yang menyebutkan: Menimbang bahwa dengan adanya SK. No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 tentang Pembatalan antara lain Skep
Pembanding melakukan perbuatan melawan hukum, karena membatalkan Surat Keputusan pimpinan/atasannya; Dan pertimbangan judex facti alinea 1 halaman 11 yang menyebutkan Menimbang, bahwa dengan adanya pengaturan ketentuan perundang-undangan sebagaimana terurai di atas, maka jelas terbukti kedudukan Kepolisian Negara RI tidak lagi di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan, akan tetapi langsung di bawah
am
ah k
A gu ng
Negara RI yang masa berlakunya adalah sejak tanggal diundangkan pada tanggal 08 Januari 2002, sedangkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tentang pembatalan Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 adalah
ah
diundangkannya Undang-Undang tentang Kepolisian Negara RI). Maka berdasarkan hal tersebut Surat Keputusan Kapolri yang membatalkan Surat
ub
Keputusan
lik
diterbitkan
pada
tanggal
05
Februari
Menhankam
ka
sesungguhnya terbukti Kapolri Tergugat/Pembanding/Termohon Kasasi telah melakukan perbuatan melawan hukum, karena telah membatalkan Surat Keputusan pimpinan/atasannya; Jelas di dalam pertimbangannya tersebut judex facti telah
ah
ep
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 34
es
In do ne si
2001 (sebelum telah
ep
ub lik
In do ne si a
tidak pernah dengan
ng
hk am
ep u ep
dalam
b
hukum tentang terbitnya Surat Keputusan Kapolri No. Pol. Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 yang penerbitannya jauh sebelum keluarnya Undang-Undang tentang Kepolisian
dapat dilihat pada bukti lampiran 1 dan lampiran 2 memori kasasi Pemohon Kasasi);
Bahwa dengan demikian pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam
ah
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut terlihat dengan jelas bahwa surat keputusan yang dibatalkan oleh Tergugat adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh instansi di atasnya yakni Menteri Pertahanan dan Keamanan, yang secara hierarchi Tergugat berada di bawah Menhankam. Dengan kata lain bahwa yang berhak dan berwenang untuk membatalkan surat keputusan Menhankam adalah Menhankam sendiri ataupun
ah k
am
ah
A gu ng
membatalkan surat keputusan yang tidak dalam kewenangannya, menurut Majelis telah melanggar ketentuan perundang-
undangan yang berlaku sehingga Tergugat dapat dikategorikan telah melakukan perbuatan melanggar hukum;
Menimbang, bahwa dari apa yang telah dipertimbangkan di atas, telah terbukti bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan
No. 78/II/2001 tertanggal 05 Februari 2001. Perbuatan dilakukan oleh Tergugat dengan menyalahi prosedur yang berlaku karena tidak
ub
kapasitasnya
lik
membatalkan
ka
maupun immateriil sebagaimana dipertimbangkan di bawah nanti. Dengan demikian terlihat adanya hubungan antara perbuatan dengan kerugian yang ditimbulkan; Adalah benar dan cukup beralasan untuk dikukuhkan kembali
ah
ep
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 35
es
In do ne si
Skep.
instansi di atasnya;
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
cukup Tinggi yang
b
II. Dalam Rekonvensi: 1. Bahwa di dalam pertimbangan judex facti menyebutkan: Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka
segala sesuatu yang telah dipertimbangkan pada bagian konvensi diambil alih dan dijadikan pertimbangan hukum pada bagian rekonvensi ini;
Bahwa tidak ada satu pertimbangan bagian konvensi yang diambil alih dan dijadikan pertimbangan hukum bagian rekonvensi sebagai
dasar alasan judex facti dapat memberikan amar putusan mengesahkan surat-surat bukti tambahan yang disampaikan dalam persidangan tanggal 28 Juni 2007 yang lalu, terutama mengenai amar putusan yang berbunyi:
ah
am
Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat surat perjanjian sewa menyewa tanah milik Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tanggal 29 Mei 2001. Seharusnya ada satu pertimbangan judex facti yang memberikan pertimbangan hukum sebagai dasar alasan
ah k
Bagian konvensi yang mana yang diambil alih tidak jelas dan tegas
A gu ng
membatalkan putusan judex facti yang memberikan putusan mengesahkan surat-surat dimaksud, oleh karena tidak sejalan dengan ketentuan sebagaimana yang digariskan yurisprudensi
ah
(onvoldoende gemotiveerd);
2. Bahwa di dalam praktek dan yurisprudensi terdapat pula hal-hal yang sebenarnya tidak diperkenankan dalam mengajukan gugatan rekonvensi, apabila: -
ka
dalam konvensi, tidak terdapat suatu keterkaitan dan hubungan yang erat atau hubungan batin (innerlijke samenhang) atau korelasi yang erat antara keduanya; gugatan dalam rekonvensi telah diajukan gugatan yang berisi
ah
ep
ub
lik
Pengadilan
kurang
cukup
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 36
es
In do ne si
Majelis Kasasi dipertimbangkan
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
bukti
b
pokok perkara dalam konvensi. Sebab jika demikian, hal itu akan merupkan bentuk kumulasi gugatan dan oleh karenanya harus diajukan dalam gugatan tersendiri;
adanya
alat-alat
yang
lemah
gu
Mahkamah Agung RI No. 1154 K/Sip/1973 tanggal 01 April 1975, menyebutkan: karena gugatan rekonvensi yang
ah
merupakan gugatan rekonvensi yang sungguh-sungguh, maka dianggap tidak ada rekonvensi; 3. Bahwa merujuk kembali
ub lik
pada terhadap
am
keberatan-keberatan
Pemohon Kasasi pada bagian konvensi, sekiranya dapat diberikan pertimbangan pada bagian rekonvensi untuk membatalkan atau setidak-tidaknya menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum surat-surat perjanjian yang diperbuat oleh Termohon Kasasi dengan
ah k
sengketa a quo;
ah
A gu ng
Menimbang,
bahwa
alasan-alasan
Pengadilan Negeri sudah tepat dan tidak salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku sebab Skep No. Pol. Skep/78/II/2001
No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 bukan merupakan perbuatan melawan hukum sebab dikeluarkan atas dasar ketentuan yang berlaku secara sah sebagaimana disebutkan dalam bagian menimbang angka 1 dan 2, bagian mengingat angka 1 s/d 6 dan
ka
Bahwa Pemohon Kasasi telah terbukti melakukan wanprestasi karena tidak memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan gedung Mabes Polri pada waktu yang telah ditentukan dalam angka 4 Skep No. 1086/ VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tersebut dan menurut hukum dalam
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 37
es
In do ne si
tersebut
ep
In do ne si a
di mana sengaja kasasi
ng
hk am
ep u ep
diputuskan
b
hal terjadi wanprestasi maka kreditur in casu Tergugat dapat menuntut pembatalan perjanjian baik dengan maupun tanpa ganti kerugian; Bahwa dalam MOU tanggal 10 Februari 1993 Pasal 6 telah
memberikan kewenangan pula kepada Tergugat selaku pihak I untuk membatalkan tukar menukar obyek sengketa tersebut, apabila
ah
gu
Tergugat menilai pihak II in casu Penggugat telah tidak mampu melaksanakan/menyelesaikan pekerjaan yang telah disanggupinya
tersebut sedang mengenai pembayaran pesangon oleh Penggugat memang merupakan kewajiban Penggugat sesuai Pasal 2 huruf b MOU tersebut;
Bahwa apakah Termohon Kasasi akan memberikan lokasi lain kepada Penggugat ataukah kepada orang lain adalah menjadi wewenang Tergugat sendiri yang dalam hal ini tentunya Tergugat akan menilai mereka yang mampu untuk menangani pekerjaan tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata putusan judex facti/Pengadilan Tinggi dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka
ah k
am
ah
A gu ng
berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004, perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 dan peraturan perundang-
M E N G A D I L I :
ka
ah
ep
ub
dalam
Abdul Kadir Mappong, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H.M. Zaharuddin Utama,
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 38
es
lik
rapat
In do ne si
permusyawaratan
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
6.000,1.000,-
b
SH.MM. dan Prof. Dr. Mieke Komar, SH.MCL. sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-
Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Ninin Munnindrarti, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak;
Hakim-Hakim Anggota: ttd./H.M. Zaharuddin Utama, SH.MM. ttd./Prof. Dr. Mieke Komar, SH.MCL.
Ketua: ttd./
ah
ub lik
Untuk salinan an. Panitera NIP. 040.030.169.
am
ah k
ep A gu ng R
= =========
MAHKAMAH AGUNG RI
ah
ka
ah
ep
ub
lik ng gu ik In d
Hal. 39 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
on
Halaman 39
es
In do ne si
In do ne si a
gu
ng