Anda di halaman 1dari 2

Nama :Evalin

Kelas :2B

Nim :P00341022098

1.Jelaskan daur hidup dari:

a.Ancylostoma braziliense

b.Ancylostoma caninum

2.Apa yang dimaksud dengan pruritus ani

3.Bagaimana diagnosis yang tepat untuk pemeriksaan enterobiasis

Jawab

1.A.Ancylostoma braziliense adalah salah satu jenis cacing tambang yang dapat menginfeksi kucing,
anjing, dan manusia. Daur hidupnya meliputi tahap telur, larva, dan dewasa. Telur cacing dikeluarkan
bersama tinja hewan atau manusia yang terinfeksi dan menetas menjadi larva di tanah atau pasir
yang lembab. Larva dapat menembus kulit manusia yang bersentuhan dengan tanah atau pasir yang
terkontaminasi dan menyebabkan cutaneous larva migrans. Larva juga dapat ditelan oleh hewan
atau manusia dan mencapai usus halus, di mana mereka berkembang menjadi cacing dewasa dan
menghisap darah

B.Ancylostoma caninum adalah spesies nematoda yang dikenal sebagai cacing tambang, yang
terutama menginfeksi usus kecil anjing. Siklus hidup Ancylostoma caninum dimulai ketika telur
dikeluarkan oleh cacing betina di usus halus dan dikeluarkan bersama tinja. Telur yang dibuahi akan
berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Telur yang dikeluarkan
dalam tinja akan menetas menjadi larva rhabditiform dalam 1 sampai 2 hari. Larva rhabditiform ini
tumbuh dalam tinja dan/atau tanah, dan setelah 5 sampai 10 hari (mengalami dua kali molting)
menjadi filariform larva (L3/tahap ketiga) yang infektif.

2. Pruritus ani adalah iritasi kulit di sekitar lubang dubur yang menyebabkan rasa gatal. Gatal bisa
bertambah parah karena kelembapan, tekanan, dan gesekan dari pakaian dan duduK. Gatal dubur
bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kebersihan yang buruk, alergi, makanan dan minuman
tertentu, atau kondisi kesehatan lainnya. Anda bisa mencoba krim atau gel untuk meredakan gatal,
menghindari makanan pedas, kafein, dan alkohol, dan menjaga daerah dubur tetap bersih dan
kering. Pruritus terjadi ketika saraf di kulit mendapatkan rangsangan, misalnya karena iritasi atau
alergi, kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke otak untuk diproses menjadi sensasi gatal. Untuk
mengatasi rasa gatal, tubuh akan memberikan respon dengan cara menggaruknya.

3. Enterobiasis dapat didiagnosis dengan melakukan pengecekan terhadap sisa-sisa feses di


laboratorium. Jika pada pemeriksaan ditemukan larva cacing atau cacing maka penderita positif
enterobiasis. Selain itu, juga dapat dilakukan tape test untuk mendiagnosis enterobiasis1. Dokter
akan menanyakan apakah pasien mengalami gejala gatal pada daerah perinatal dan berapa lama
mengalami keluhan tersebut. Kemudian, uji mikroskopi umumnya diterapkan untuk mengkonfirmasi
hasil diagnosis dokter2. Anal swab merupakan metode terbaik dalam mendiagnosis enterobiasis

Anda mungkin juga menyukai