1
KATA PENGANTAR
2
Salah satu mata diklat yang akan diberikan adalah Manajemen
Dispute Proyek, untuk menunjang pembelajaran kami menyusun modul
untuk memudahkan peserta memahami materi yang akan disampaikan.
Modul ini di susun untuk kompetensi tingkat dasar bagi Pejabat
Pembuat Komitmen /ASN dengan tujuan setelah mengikuti diklat ini
peserta memahami area kerja konstruksi dan mampu menngendalikan
pekerjaan konstruksi.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan
kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul
ini.
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
4
II.C.2.1 Pengukuran Kuantitas ...................................................... 6
II.C.2.2 Perkiraan Biaya................................................................. 6
II.C.2.3 Hukum Kontrak ................................................................ 7
II.C.2.4 Schedule Analysis ............................................................. 7
II.C.3 Output/ Keluaran Dari Perhitungan Klim Proyek .................. 8
II.C.3.1 Biaya Langsung Atau Tidak Langsung............................... 8
II.C.3.2 Perpanjangan Waktu ........................................................ 8
II.C.3.3 Dokumentasi .................................................................... 8
RANGKUMAN ...................................................................................... 9
EVALUASI MATERI POKOK 1 ............................................................... 11
BAB III: PENCEGAHAN & PENYELESAIAN KLIM/ SENGKETA .............. 12
III.A. Umum........................................................................................ 12
III.B. Pencegahan Klim Proyek ........................................................... 12
III.B.1 Input/ Masukan Untuk Pencegahan Klim Proyek ................. 12
III.B.1.1 Rencana Proyek ............................................................... 12
III.B.1.2 Kondisi/ Terminologi Kontrak ......................................... 12
III.B.1.3 Rencana Manajemen Risiko ............................................ 13
III.B.2 Penggunaan Teknik Dan Cara Untuk Mencegah Klim .......... 13
III.B.2.1 Kejelasan dari Bahasa...................................................... 13
III.B.2.2 Schedulle ......................................................................... 13
III.B.2.3 Peninjauan Ulang Keterbangunan .................................. 14
III.B.2.4 Prosedur Permintaan Informasi/Request For Information
(RFI) .............................................................................................. 14
III.B.2.5 Kemitraan ........................................................................ 14
III.B.2.6 Proses Prakualifikasi ........................................................ 15
5
III.B.2.7 Badan Peninjauan Ulang Persengketaan/ Dispute Review
Board (DRB). ................................................................................. 15
III.B.2.8 Mengenali Perubahan Bersama ...................................... 15
III.B.2.9 Dokumentasi ................................................................... 16
III.B.3 Output/ Keluaran Dari Pencegahan Klim Proyek.................. 16
III.B.3.1 Perubahan Perubahan .................................................... 16
III.B.3.2 Tidak ada Klim ................................................................. 16
III.C Penyelesaian Klim / Sengketa .................................................... 16
III.C.1 Input/ Masukan Untuk Penyelesaian Klim ........................... 17
III.C.1.1 Pernyataan Klim .............................................................. 17
III.C.1.2 Perhitungan Klim ............................................................. 17
III.C.1.3 Kontrak ............................................................................ 17
III.C.2 Penggunaan Teknik Dan Cara Untuk Penyelesaian Klim ...... 17
III.C.2.1 Negosiasi ......................................................................... 17
III.C.2.2 Alternatif Penyelesaian Sengketa/ Alternative Disputes
Resolution (ADR) .......................................................................... 17
III.C.2.3 Pengadilan ....................................................................... 18
III.C.2.4 Perkiraan Biaya Penyelesaian Sengketa .......................... 18
III.C.3 Output/Keluaran Dari Penyelesaian Klim ............................. 18
III.C.3.1 Klim Diselesaikan............................................................. 18
III.C.3.2 Kontrak ditutup ............................................................... 19
RANGKUMAN ...................................................................................... 20
EVALUASI MATERI POKOK 2 ............................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 25
6
BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Umum
Modul Manajemen Dispute Proyek (Dispute Management)
mempresentasikan salah satu modul dari mata diklat pelatihan Ahli
Muda Manajemen Konstruksi (Construction Management) untuk
Aparatur Sipil Negara dilingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Mata diklat ini memberikan pengetahuan tentang proses klaim,
klaim sesungguhnya adalah permintaan/permohonan mengenai biaya,
waktu dan atau kompensasi pelaksanaan diluar ketentuan tercantum
dalam kontrak konstruksi. Klaim dapat timbul karena beberapa hal
berikut: i). informasi desain yang tidak tepat atau tidak sempurna, ii).
investigasi lokasi yang tidak sempurna, iii). reaksi klien yang lambat, iv).
komunikasi yang buruk, v). sasaran waktu yang tidak realistis, v).
administrasi kontrak yang tidak sempurna, vi). kejadian eksternal yang
tidak terkendali, vii). informasi tender yang tidak lengkap, viii). alokasi
risiko yang tidak jelas, serta ix). keterlambatan atau ingkar membayar.
Setelah selesai pembelajaran peserta diharapkan mampu
menjelaskan klaim dalam proyek
7
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PERHITUNGAN KLIM
II.A. Umum
Klim Management menguraikan proses yang diperlukan untuk
memperkecil dan mencegah klim konstruksi yang timbul dan
menyelesaikan klim bila klim terjadi. Klim bisa dilihat dari 2 (dua)
perpektif yaitu Satu pihak mengajukan tuntutan (klim) dilain pihak
mencegah/menolak klim.
Kamus webster’s : “A demand for something due or believed to
be due” pada umumnya hasil dari tindakan atau perintah/arahan. Di
Konstruksi “Something” pada umumnya kompensasi tambahan
kegiatan yang diajukan sebagai ekstra dalam persyaratan kontrak atau
perpanjangan waktu pelaksanaan, atau kedua-duanya.
Biasanya Kontraktor mengajukan klim ke Owner atau Sub
Kontraktor/ pihak ke 3 (tiga) mengajukan klim ke kontraktor utama.
Juga Owner akan mengajukan klim ke Kontraktor jika persyaratan
dalam kontrak tidak dipenuhinya.
8
II.B.1 Input/Masukan Untuk Identifikasi Klim Proyek
II.B.1.1 Cakupan Kontrak
Lingkup/cakupan kerja tertuang didalam kontrak mencakup
semua spesifikasi dan rencana.
9
Kontrak dan keputusan hukum setempat sering menetapkan
pernyataan adalah kompensasi.
II.B.2.3 Dokumentasi
Salah satu faktor penting didalam proses klim adalah
kebutuhan akan dokumentasi yang baik dan mendukung. Hal ini bisa
mengambil dengan format foto atau video dari pekerjaan yang
dipertanyakan, relevan dengan kontrak dan gambar, pernyataan
yang relevan dari orang yang terlibat atau berhubungan dengan
pekerjaan yang diklim. Sebagai tambahan, waktu dan hari dari
pekerjaan yang dilaksanakan harus dicatat. Hal ini sangat membantu
secara terbuka terhadap suatu anggaran biaya yang baru untuk
10
memenuhi pekerjaan yang diklim, agar supaya terlihat jelas
pemisahan dari kontrak pekerjaan lainnya.
II.B.3.2 Dokumentasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya.
11
II.C.1.2 Pekerjaan Dipengaruhi Oleh Kegiatan Klim
Dalam peristiwa itu terjadi, hal ini timbul tambahan dampak
pada keseimbangan kontrak pekerjaan yang disebabkan oleh
kegiatan yang diklaim. Dampak ini harus diperlakukan secara
seksama dan data dikumpulkan sebagai kegiatannya yang diklim.
12
II.C.2.3 Hukum Kontrak
Hukum Kontrak sering menolong untuk bisa melihat kasus
sebelumnya yang akan bertindak untuk mendukung klim dalam
situasi yang lebih rumit di mana kontrak tidak menghasilkan suatu
solusi. Kasus seperti itu boleh memberi bimbingan seperti apa yang
bisa atau tidak boleh masuk dalam klim atau bagaimana klim
mungkin dievaluasi. Di U.S. sebagai contoh, suatu keputusan
pengadilan/ biasanya dikenal sebagai “rumusan Eichleay” prinsip
untuk menentukan alokasi dari ongkos exploitasi macam macam
kepastian tentang klaim.
13
II.C.3 Output/ Keluaran Dari Perhitungan Klim Proyek
II.C.3.1 Biaya Langsung Atau Tidak Langsung
Biaya atau kerusakan sebagai hasil aktivitas yang diklim
dengan dukungan yang penuh dari penggunaan faktor di kalkulasi.
Juga biaya, ketika mendapatkan persetujuan efek dari aktivitas yang
diklim pada aspek yang lain dari proyek konstruksi dihitung dengan
cara yang sama sebagai biaya langsung.
II.C.3.3 Dokumentasi
Kesempurnaan backup dari kalkulasi kuantitas, kartu catatan
waktu yang menunjukkan keterlibatan tenaga kerja, penggunaan
mesin peralatan, tingkat upah, daftar biaya pengiriman barang dan
peralatan, dan faktur pembelian material dan surat perintah
perubahan yang tercakup dalam yang diklim adalah jenis-jenis
dokumen yang diperlukan untuk menunjang perhitungan.
14
RANGKUMAN
Klim sebelum diajukan, harus memenuhi syarat dari hasil
identifikasi klim yang diproses melalui input/ masukan:
a. Cakupan Kontrak,
b. Kondisi Kontrak,
c. Uraian Pekerjaan Tambah yang diklim,
d. Uraian tentang permintaan Waktu
Dan kemudian diproses menggunakan Teknik dan Cara:
a. Kondisi /Terminologi Kontrak,
b. Kebijakan Pakar,
c. Dokumentasi, dan akan menghasilkan keluaran/output:
1. Pernyataan Klim,
2. Dokumentasi.
Dari hasil identifikasi klim kemudian di hitung besarnya klim
dengan proses masukan/intput untuk perhitungan klim:
a. Pernyataan Klim,
b. Pekerjaan yang dipengaruhi oleh kegiatan Klim.
Kemudian diproses dengan menggunakan Teknik dan cara untuk
perhitungan klim adalah
a. Pengukuran Kuantitas,
b. Perkiraan Biaya,
c. Hukum Kontrak,
d. Schedule Analysis.
Kemudian akan menghasilkan output/ keluaran dari perhitungan
klim adalah:
a. Biaya Langsung atau tidak langsung,
15
b. Perpanjangan Waktu,
c. Dokumentasi.
Rangkuman pada Bab ini masih berlanjut bagaimana melakukan
pencegahan dan menyelesaikan klim atau sengketa pada bab
berikutnya.
16
BAB III
PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN KLIM/SENGKETA
III.A. UMUM
Cara yang paling baik dalam mencegah klim/ sengketa adalah
penekanan pada bagaimana mencegah timbulnya klim/ sengketa.
Dengan kesempurnaan lingkup kerja (scope), alokasi risiko dalam
kontrak dan pelaksanaan pekerjaan yang baik, hal ini tidak akan
menimbulkan klim. Sepanjang tidak diperoleh kesempurnaan, hampir
setiap Owner dan Kontraktor bisa melakukannya sesuai dengan
sasarannya masing masing. Lakukan semuanya minimal
menguranginya.
17
memaksa, pelaporan secara berkala, teguran/pemberitahuan secara
adil dan persetujuan waktu juga menyediakan suatu basis untuk
memperkecil klim.
III.B.2.2 Schedulle
Persyaratan penjadwalan harus dinyatakan dengan jelas dan
memenuhi kelayakan penyelesaian. Persyaratan usulan
penjadwalan ulang harus adil dan yang mampu memberikan posisi
jadwal yang baik tanpa adanya sesuatu yang tidak diperlukan.
18
III.B.2.3 Peninjauan Ulang Keterbangunan
Penggunaan suatu tinjauan ulang terhadap keterbangunan
dapat menghindari kesalahan dikemudian hari dan perubahan yang
tak perlu terhadap metoda konstruksi yang dapat mendorong
kearah klim.
III.B.2.5 Kemitraan
Proyek-proyek menggunakan teknik yang relatif baru tentang
kemitraan (proyek khusus), mempunyai suatu peningkatkan peluang
untuk menghindari klim oleh karena dedikasi timbal balik dari para
pihak dan lebih baik persyaratan komunikasi yang menjadi bagian
dari teknik ini.
19
III.B.2.6 Proses Prakualifikasi
Proyek-proyek yang menggunakan sistem prakualifikasi
terhadap kontraktor, mempunyai manfaat yang terkait dengan
kualifikasi kontraktor yang memenuhi syarat yang sedikit mungkin
menemukan diri mereka pada situasi yang mengarah pada aktifitas
klim.
20
III.B.2.9 Dokumentasi
Dokumentasi yang baik dapat menuntun dengan cepat dalam
mengenali perubahan, sedangkan dokumentasi yang lemah/miskin
mungkin hanya memperpanjang argumentasi para pihak.
Dokumentasi yang baik dapat juga menyediakan suatu pertahanan
yang baik melawan terhadap klim. Suatu analisis berdasarkan fakta
yang lengkap dapat mengalahkan perihal yang kurang baik untuk
mendukung klim.
21
satu demi satu (step by step) dalam menyelesaikannya. Penyelesaian
yang memakan waktu lama akan merugikan para pihak yang
bersengketa. Proses mulai dari negosiasi yang kemungkinan lebih dari
satu level, sebelum melangkah ke penyelesaian arbitratisi dan litigasi
hal ini tergantung kontrak dan perkembangan tuntutan dunia
konstruksi.
22
III.C.2.3 Pengadilan
Ini adalah hasil ketika semua percobaan dari awal atau usaha
mengalami jalan buntu. Penuntutan perkara konstruksi biasanya
kompleks untuk suatu dewan juri dalam memahami dan sering juga
memakan waktu yang lama menyajikannya. Ini adalah “pengadilan
terakhir" dan memakan biaya yang mahal karena melibatkan
perusahaan/institusi. Para Pihak didalam proses pengadilan benar-
benar ingin pasti bahwa hal ini adalah satu-satunya cara
persengketaan dapat diselesaikan.
23
III.C.3.2 Kontrak ditutup
Dalam keadaan dimana kontrak tidak bisa tertutup oleh
karena suatu perselisihan yang menunggu keputusan, penyelesaian
(menyangkut) perselisihan itu membuka peluang kontrak untuk
tertutup.
24
RANGKUMAN
25
Sengketa. Dan output /keluarannya yaitu : (a) Klim Diselesaikan, (b)
Kontrak ditutup.
26
DAFTAR PUSTAKA
27