Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

OPEN SOURCE SOFTWERE

OLEH :
RIGO VIRGIAWAN
NPM.190210031

MATA KULIAH : TEKNIK OPEN SOURCE IV


Dosen :RABBY NAZLI M.Kom
Daftar Isi
Pengembangan e-Government Berbasis Open
Source..............................................................3
OPEN SOURCE SOFTWARE(OSS)
DALAM DUNIA PENDIDIKAN..................7
OPEN SOURCE DALAM DUNIA KERJA 13
Pengembangan e-Government Berbasis
Open Source
Pengembangan e-government berbasis teknologi open source
merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien dengan
menggunakan sumber terbuka. Dilakukan penataan sistem manajemen
dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), melalui
aktivitas (1)pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem
manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan
kemajuan TIK agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan
murah oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, (3)
memanfaatkan teknologi open source sehingga e-government mudah
dikembangkan, dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi dibidang
perangkat lunak. Keberhasilan pembangunan e-Government tidak
terlepas dari 5 komponen dasar yang menunjangnya, yaitu: (1)
Perangkat keras yang meliputi perangkat komputer, sistem jaringan
dan sistem telekomunikasi. Komputer yang digunakan perlu
disesuaikan dengan kebutuhan apakah akan memakai microcomputer,
minicomputer atau mainframe, hal ini sangat tergantung dari jumlah
data yang akan diolah. Sistem jaringan yang akan digunakan untuk
komunikasi komputer perlu ditentukan apakah cukup dengan local
area network, wide area network, atau gabungan keduanya. Untuk
menghubungkan satu daerah dengan daerah lain dibutuhkan sistem
telekomunikasi yang handal apakah menggunakan radio, telepon atau
satelit, termasuk penyedia telekomunikasi mana yang digunakan.
Kemungkinan lain adalah membangun sendiri fasilitas telekomunikasi
sesuai dengan kebutuhan daerahnya sehingga tidak terjadi
ketergantungan pada provider tertentu; (2) Perangkat lunak meliputi
sistem operasi, bahasa pemrograman dan aplikasi komputer yang
digunakan. Untuk menenntukan sistem operasi yang digunakan perlu
diperhatikan bahwa sistem tersebut sudah lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan, bisa berbasis open source seperti Linux dan solaris atau
closed source seperti prorietary. Untuk menentukan pilihan harus
berhati-hati karena sistem operasi akan sangat menentukan kelancaran
jalannya sistem, tidak saja secara teknologi tapi juga secara ekonomi,
pilihlah sistem operasa yang secara teknologi mudah dikembangkan
dan menyediakan kode program komputer terbuka artinya bahwa
kode program yang dibangun untuk menjalankan komputer dapat di
baca, dimodifikasi dan dikembangkan oleh para programmer lokal.
Bila menggunakan sumber tertutup maka sulit untuk dikembangkan
sendiri, artinya sistem yang dibangun akan terjadi ketergantungan
pada pembuatnya atau pada vendor tertentu. Begitu juga untuk
program aplikasi sebaiknya menggunakan sumber kode terbuka,
sehingga siapapun programmer yang akan mengembangkan aplikasi
dapat dengan mudah membaca sumber kodenya. Bila e-Government
ini akan dibangun dengan menggunakan open source software maka
yang perlu diperhatikan adalah harus dapat meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia dibindang ICT sehingga dapat membuat,
mengembangkan dan merawat sendiri sistem e-Government yang
dibangunnya; (3) Data meliputi data tekstual, suara, gambar, video
dan data spatial. Kebutuhan pengolahan, penyimpanan dan
penyebarluasan data untuk e-goverment sangat bervariasi hal ini
ditentukan dengan jenis data dan jumlah data yang diolah. Dalam
pelaksanaannya jenis data tersebut dolah bersamaan dan disesuaikan
dengan kebutuhan sistem informasi yang dibangun. Untuk sistem
informasi yang berbasis perta biasanya menggunakan data spatial
dilengkapi dengan gambar, suara, tekstual bahkan video. Hal ini
merupakan e-Government yang sangat ideal namun membutuhkan
penyimpan data yang besar begitu juga sewaktu menginformasikan
kepada masyarakat membutuhkan bandwidth yang cukup besar
sehingga sistem dapat berjalan lancar, bila hal ini tidak dilakukan
dengan cermat sistem yang dibangun akan sering hang, karena tidak
ada sinkronisasi antara data yang diolah, perangkat lunak dan
perangkat keras yang digunakan. Semua e-Government memerlukan
database. Database yang dibangun bisa terpusat (centralized database)
atau tersebar (decentralized database), hal ini tergantung dari
kebutuhan e-Government yang di buat dan harus ditentukan sewaktu
tahapan design sistem; (4) Prosedur meliputi cara menginstal
perangkat lunak yang dibangun artinya harus ada dokumen
pendukung untuk membantu para pengguna dalam melaksanakan
pekerjaannya; cara memperbaiki sistem bila muncul masalah yang
sederhana dan dapat diatasi oleh pengguna artinya harus ada dokumen
trouble shooting yang mudah dimengerti oleh pengguna; cara
menjalankan sistem atau dikenal dengan nama system operating
procedure atau prosedur untuk mengoperasikan sistem, hal ini perlu
ada dokumennya yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga siapapun
yang akan menjalankan sistem ini tidak akan mengalami kesulitan
yang berarti; (5) Sumber daya manusia meliputi system analyst yang
mempunyai keahlian dalam menganalisa sistem, diperlukan kalau
akan membuat sistem informasi yang baru, sebelumnya harus
dianalisis sistem yang sedanng berjalan, lalu ditentukan perbaikan apa
yang harus dilakukan, programmer yang punya keahlian membuat dan
mengembangkan program komputer terutama yang berbasis OSS
sehingga akan dengan mudah dan cepat dalam membuat perangkat
lunak yang diperlukan; administrator jaringan diperlukan karena e-
Government yang dibangun merupakan gabungan dari berbagai
sistem informasi, seprti sistem informasi keuangan, kepegawaian,
pajak, kependudukan, sekolah, rumah sakit, pendidikan tinggi,
industri, pengusaha, perdagangan, dll. Administrator mengelola
semua sistem yang ada termasuk kelancaran jaringan komputer yang
digunakan; teknisi diperlukan terutama untuk memasang dan
menangani kerusakan yang minimal dari perangakat keras dan
perangkat lunak yang sederhana sehingga sistem akan selalu berjalan
tanpa harus menunggu dengan waktu perbaikan yang relatif lalam,
teknisi yang melakukan pengentrian data ke sistem termasuk
melakukan validasi data yang masuk terutama untuk data yang akan
diakses masyarakat harus mempunyai kesalahan yang minimal,
sehingga tidak banyak melakukan perbaikan. IGOS (Indonesia, Go
OpenSource!) merupakan upaya bersama dalam rangka memperkuat
sistem teknologi informasi nasional dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi global, melalui pengembangan
dan pemanfaatan Open Source Software (OSS). Tujuan IGOS adalah
(1) untuk memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan
memanfaatkan OSS baik tingkatan masyarakat di Indonesia maupun
tingkatan global, (2) meningkatkan inovasi dan kreatifitas bidang
teknologi informasi melalui pengembangan perangkat lunak nasional,
(3) mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program
bidang teknologi informasi skala nasional yang berdampak pada:
pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan, hankamnas.
Sasaran IGOS adalah (1) menjadikan Open Source Software (OSS)
sebagai alternatif perangkat lunak bagi pengguna maupun untuk
pengembang, (2) meningkatkan daya saing pengembang, litbang dan
industri software Indonesia di percaturan global (tingkat dunia)
sehingga meningkatkan peluang kesempatan kerja bidang teknologi
informasi, (3) meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi
informasi (perguruan tinggi, sekolah, masyarakat) dari pengguna
menjadi pembuat perangkat lunak. Strategi pelaksanaannya
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap
pada orientasi pada pencapaian target; mengharap pemerintah
berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh
sebanyak mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah;
melakukan pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua
implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi memberikan dorongan
untuk penggunaan OSS seluas-luasnya; melakukan keterbukaan bagi
seluruh stakeholder teknologi informasi secara nasional dalam
percepatan pengembangan dan pemanfaatan OSS di Indonesia.
Manfaat OSS bagi pemerintah adalah dapat memperkecil biaya
pembelian perangkat lunak (mendekati nol khususnya sistem operasi
desktop dan jaringan) sehingga dapat menghemat devisa dalam
pengadaan perangkat lunak serta memperkecil duplikasi pembuatan
aplikasi/solusi sejenis, dapat mengurangi permasalahan intellectual
property right, dapat meningkatkan keterbukaan (transparansi) dan
faktor keamanan sistem, memperkenalkan kompetisi dalam
pengadaan TI dan mengurangi ketergantungan terhadap satu vendor
tertentu. Manfaat bagi industri antara lain: biaya rendah dalam
memasuki industri perangkat lunak, dapat meningkatkan
keterampilan/ kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi
informasi lokal lebih dalam dan lebih bermanfaat, mempunyai potensi
untuk menciptakan export perangkat lunak menuju paradigma dari IT
import ke IT export, dimana pengkonsumsi TI mempunyai
ketergantungan tinggi, sedangkan pemroduksi solusi TI mempunyai
kemandirian tinggi; menyediakan lebih banyak peluang/kesempatan
tenaga kerja untuk menciptakan kemakmuran masyarakat,
menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat
meningkatkan inovasi bidang teknologi informasi dan kompetisi
bidang teknologi informasi, memberi peluang untuk pengembangan
perangkat lunak dalam permasalahan lokal spesifik. Manfaat bagi
dunia bisnis adalah menyediakan alternatif aplikasi desktop yang
legal, lebih murah bagi konsumer dan perusahaan, dapat mengurangi
ketergantungan terhadap satu vendor tertentu sehingga menurunkan
resiko dalam pemeliharannya, perusahaan/institusi dapat lebih
mengetahui business process dengan cara improvement/ modifikasi,
membantu perkembangan inovasi bagi pengembang lokal sehingga
perusahaan lokal dapat berkompetisi secara multi nasional. Manfaat
bagi pendidikan, antara lain: dapat meningkatkan kreativitas dalam
mengembangkan dan memanfaatkan informasi teknologi (kreativitas
tidak dibatasi oleh software yang ada), dapat meningkatkan
pengetahuan teknologi informasi, dapat menyediakan alternatif
aplikasi yang legal, lebih murah bagi dunia pendidikan. Manfaat bagi
masyarakat, antara lain menyediakan alternatif aplikasi desktop yang
legal, lebih murah bagi konsumer serta bagi UKM dan lembaga
masyarakat, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi
informasi serta meningkatkan akses informasi masyarakat sehingga
memperkecil kesenjangan teknologi informasi, mempertinggi standar
hidup, mendorong untuk meningkatkan kreatifitas dalam memberikan
solusi kebutuhan sendiri.
OPEN SOURCE SOFTWARE(OSS)
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Apa itu Open Source?
Secara istilah open source dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip dan
metodelogi yang bertujuan mempromosikan akses terbuka terhadap
tahapan produksi dan desain pada sebuah produk atau sumber daya
apapun. Jadi, Open source software adalah istilah untuk software yang
memberikan kebebeasan(akses terbuka) untuk melihat source codenya
dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut
serta mengijinkan dilakukan perubahan atau perbaikan pada software
tersebut tanpa perlu membayar lisensi dari software tersebut. Open
source software dibuat untuk kepentingan public secara umum dengan
tidak adanya batasan hak atas kekayaan intelektual. Prinsip ini
menyediakan kebebasan kepada user untuk membuat isi sebuah
software secara bertahap maupun berkolaborasi.Open source software
tidak selamanya merupakan software yang gratis, tetapi tetap ada
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan software tersebut.
Sebagai contoh, misalnya Sistem Operasi RedHat Linux, pro-gram
Linuxnya tetap dibeli dengan harga yang murah.
Open source bukan berarti hanya bebas mengakses source code
softwarenya, tetapi terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
agar dapat mendistribusikan open source software, yaitu:
 Distribusi ulang gratis
Tidak dilarang untuk mendistribusikan atau memberikan software
sebagai bagian dari distribusi software terpadu yang berisikan
gabungan program-program dari beberapa sumber yang berbeda.
Lisensi software tidak mensyaratkan royalty atau biaya lain dalam hal
pendistribusian tersebut.
 Kode sumber
Kode programnya harus disertakan dan harus mengijinkan dilakukan
perubahan pada kode program tersebut. Kode program ini akan
mempermudah programmer yang ingin melakukan modifikasi
terhadap program/software tersebut.
 Kerja Turunan
Harus diijinkan untuk melakukan modifikasi pada kode program dari
software tersebut dan juga mengijinkan untuk mendistribusikan
software yang telah diubah.
 Integrasi penulisan kode sumber
Lisensinya harus secara eksplisit mengijinkan distribusi doftware
setelah dimodifikasi dengan menggunakan nama atau versi yang
berbeda dari software aslinya.
 Tidak ada diskrimininasi terhadap golongan maupun pribadi
Lisensi tidak memandang pribadi atau golongan. Semua orang dapat
menggunakannya.
 Tidak ada diskriminasi terhadap usaha atau bidang tertentu
Tidak ada larangan untuk memanfaatkan program dalam bisang atau
usaha tertentu. Misalnya, program tidak dilarang untuk digunakan
dalam bidang bisnis, atau dalam bidang lainnya.
 Distribusi Lisensi
Hal-hal yang diijinkan dlam program berdasarkan lisensi nya dapat
diapliaksikan oleh semua orang yang menerima program tersebut
tanpa perlu menambahkan lisensi dari pihak-pihak yang
bersangkutan.
8. Lisensi tidak spesifik untuk sati produk
Semua orang yang menerima distribusi software dari distributor lain
(bukan langsung dari distributor awal) akan mempunyai hak yang
sama sebagaiman hak yang dimiliki oleh distributor yang pertama.
 Lisensi tidak membatasi software lain
Lisensi software tidak boleh memaksa agar semua program lain yang
didistribusikan melalui medium yag sama harus merupakan open
source software.
 Lisensi harus netral terhadap teknologi.
Tidak ada syarat lisensi yang merupakan predikatt dari suatu
teknologi atau gaya antar muka tertentu.
Biasanya orang mendapatkan open source software dari internet.
Orang diijiankan untuk mendwnload opensource software dari
internet. Salah satu contoh Open Source software adalah Sistem
operasi Linux. Berikut contoh-conth open source software:

Penggunaan OSS dalam bidang pendidikan tinggi sangat


dimungkinkan karena tuntutan layanan berbasis TI yang semakin
meningkat dengan anggaran yang terbatas, disamping itu juga dengan
OSS memungkinkan pengguna untuk melakukan perubahan maupun
penyempurnaan karena kode yang dibuka bebas. Sebagai bukti
adanya tren peningkatan penggunaan OSS dapat dilihat berdasarkan
survei yang dilakukan NetCraff Survey (2006) didapatkan data bahwa
lebih dari 81.565.877 situs menggunakan 64% Apache dan 25 % Ms.
IIS.
Selain OSS, fokus lain dalam Open Source untuk pendidikan tinggi
adalah OER. Pada Giving Knowledge for Free (2007) yang
diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperative and
Development (OECD) dijelaskan mengenai definisi dari OER yaitu
sebagai materi berbasis digital yang gratis dan terbuka untuk
pengajar, murid dan orang – orang yang belajar secara otodidak untuk
dapat digunakan dalam proses pengajaran, pembelajaran dan
penelitian. Dalam hal ini pendidikan tinggi yang memanfaatkan OER
akan dapat meningkatkan kualias pengajarannya, disamping itu juga
para pengguna OER dari kalangan mahasiswa, staf pengajar maupun
peneliti juga dapat memanfaatkan untuk kemajuan pendidikan dan
pengetahuan.
Banyak kalangan menilai, pendidikan merupakan salah satu aspek
paling penting dalam menentukan kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat. Karena pendidikan sangat penting dalam membentuk
pola piker masyarakat bnayak. Lembaga pendidikan tinggi seringkali
tidak terasa menjadi kepanjangan tangan dari pemasaran produk
komersial, menerima tawaran potongan harga teta-pi membatasi
pemilihan penggunaan perangkat lunak. Ini mengakibatkan banyak
pengguna yamg meninggalkan berbagai program yang memberikan
fungsi yang baik dan efektif, seperti EXtree, Sidekick dan sebagai-nya.
Sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi sadar akan posisinya dan
dampak yang ditimbulkan pada pemilihan perangkat lunak yang
digunakan. Di Indonesia beberapa lembaga pendidikan telah mulai
menggunakan solusi Open Source wa-laupun sebagian besar
dikarenakan alasan finansial. Belum tampak adanya dukungan “total”
secara formal dari lembaga perguruan tinggi di Indonesia.
Penggunaan perangkat lunak berbasis open source bagi lingkungan
pendidikan sendiri akan memberikan dampak positif yang besar bagi
setiap aspek yang berkaitan dengannya. Misalkan selain untuk
penghematan biaya, juga sebagai sarana belajar, karena sifat
“keterbukaan” dari perangkat lunak tersebut sehingga pengguna dapat
mempelajari aspek internal dan cara kerja dari produk open
source tersebut. Wajar jika suatu institusi pendidikan yang telah
menerapkan perangkat lunak berbasis open source dapat dikatakan
lebih maju dan intelek.
Berikut beberapa daftar perangkat lunak berbasis open source yang
dapat digunakan bagi lingkungan pendidikan :
~ OS :
Edubuntu – http://edubuntu.org/
Freeduc
k12ltsp – http://www.k12ltsp.org/
Zenedu – http://wiki.zenwalk.org/index.php?title=ZenEdu_Live
~ Education Software :
Gcompris – http://gcompris.net/
tuxmath – http://tux4kids.alioth.debian.org/tuxmath/
tuxpaint – http://tuxpaint.org/
tuxprint – http://www.newbreedsoftware.com/tuxprint/
tuxtype – http://tuxtype.sourceforge.net/download/
~ Matematika :
Axiom Computer Algebra System – http://axiom-developer.org/
Scilab – http://www.scilab.org/
extcalc – http://extcalc-linux.sourceforge.net/
GAP System for Computational Discrete Algebra – http://www.gap-
system.org/
gnuplot – http://www.gnuplot.info/
gonvert – Unit Conversion Utility
– http://www.unihedron.com/projects/gonvert/
kalamaris – http://perso.wanadoo.es/antlarr/kalamaris.html
Maxima, a Computer Algebra System
– http://maxima.sourceforge.net/
octave – http://www.octave.org/
Sage: Open Source Mathematics Software
– http://www.sagemath.org/
The Yacas computer algebra system – http://yacas.sourceforge.net/
~ Fisika :
elmer – http://www.csc.fi/english/pages/elmer
openflower – http://openflower.sourceforge.net/
PhET: Free online physics, chemistry, biology, earth science and
math simulations – http://phet.colorado.edu/
resistor – http://resistor.sourceforge.net/
~ Kimia :
avogadro – http://avogadro.openmolecules.net/
BKChem – http://bkchem.zirael.org/
gElemental – http://www.kdau.com/projects/gelemental/
ghemical – http://www.uku.fi/~thassine/ghemical/
Kalzium – http://edu.kde.org/kalzium/
~ Statistika :
OpenOffice.org Calc – http://www.openoffice.org/
The R Project for Statistical Computing – http://www.r-project.org/
~ Akuntansi :
gnucash – http://www.gnucash.org/
Lazy8 Ledger – http://www.lazy8.nu/
Keberhasilan penerapan perangkat lunak berbasis open source sendiri
dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain konsistensi dari
pengguna, inisiatif institusi pendidikan baik sebagai penunjang
kegiatan pendidikan atau sebagai pengguna untuk program bantu pada
bidang studi tertentu, regulasi pemerintah, dan kebijakan dari industri.
beberapa hal terkait pemanfaatan open source softaware dalam dunia
pendidikan, yakni:
1. Pembajakan software dapat dikurangi melalui penggunaan open
source software.
2. Dunia pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir sehingga
dengan membiasakan menggunakan open surce software selama
dalam pendidikan, masyarakat akan terbiasa dengan hal
tersebut.
3. Penggunaan perangkat lunak berbasis open source bagi
lingkungan pendidikan sendiri akan memberikan dampak positif
yang besar bagi setiap aspek yang berkaitan dengannya
4. Open source software dapat dimanfaat kan sebagai media untuk
mengembangkan kreatifitas para siswa dan mahasiswa.
OPEN SOURCE DALAM DUNIA KERJA
Di dalam mencari uang di dunia IT seperti cari uang lewat
ekiosku.com merupakan salah satu bentuk wujud cara kreatif dalam
cari uang. Selain itu bentuk konkrit dari isengnya para mahasiswa
yang cari uang melalui amazon juga harus diapreasasi, karena
sebenarnya cari uang bisa lewat mana saja yang penting halal.
Membantah kalimat bahwa open source tidak digunakan di dunia
pekerjaan adalah hampir mustahil. Di banyak pencari pekerjaan,
sebagian besar mensyaratkan seorang pelamar memiliki kemampuan
di bidang open source –baik disadari maupun tidak.
Jika anda berkunjung ke situs-situs pencari kerja, maka anda akan
menemukan banyak sekali pekerjaan semacam PHP programmer,
system administrator, J2EE programmer, database administrator, dan
lain sebagainya. Sebagian besar adalah produk open source.
Gartner, sebuah perusahaan periset di bidang informasi dan teknologi,
dalam riset terakhirnya yang dirilis Februari lalu mengungkapkan
bahwa lebih dari 50% organisasi dan perusahaan besar telah
menggunakan produk open source untuk lingkungan pekerjaan
mereka.
Dengan memiliki kemampuan di bidang open source tentu saja akan
membuka kesempatan yang lebih besar bagi seorang lulusan untuk
mendapatkan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai