Dosen :RABBY NAZLI M.Kom Daftar Isi Pengembangan e-Government Berbasis Open Source..............................................................3 OPEN SOURCE SOFTWARE(OSS) DALAM DUNIA PENDIDIKAN..................7 OPEN SOURCE DALAM DUNIA KERJA 13 Pengembangan e-Government Berbasis Open Source Pengembangan e-government berbasis teknologi open source merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber terbuka. Dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), melalui aktivitas (1)pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatan kemajuan TIK agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, (3) memanfaatkan teknologi open source sehingga e-government mudah dikembangkan, dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi dibidang perangkat lunak. Keberhasilan pembangunan e-Government tidak terlepas dari 5 komponen dasar yang menunjangnya, yaitu: (1) Perangkat keras yang meliputi perangkat komputer, sistem jaringan dan sistem telekomunikasi. Komputer yang digunakan perlu disesuaikan dengan kebutuhan apakah akan memakai microcomputer, minicomputer atau mainframe, hal ini sangat tergantung dari jumlah data yang akan diolah. Sistem jaringan yang akan digunakan untuk komunikasi komputer perlu ditentukan apakah cukup dengan local area network, wide area network, atau gabungan keduanya. Untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain dibutuhkan sistem telekomunikasi yang handal apakah menggunakan radio, telepon atau satelit, termasuk penyedia telekomunikasi mana yang digunakan. Kemungkinan lain adalah membangun sendiri fasilitas telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan daerahnya sehingga tidak terjadi ketergantungan pada provider tertentu; (2) Perangkat lunak meliputi sistem operasi, bahasa pemrograman dan aplikasi komputer yang digunakan. Untuk menenntukan sistem operasi yang digunakan perlu diperhatikan bahwa sistem tersebut sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan, bisa berbasis open source seperti Linux dan solaris atau closed source seperti prorietary. Untuk menentukan pilihan harus berhati-hati karena sistem operasi akan sangat menentukan kelancaran jalannya sistem, tidak saja secara teknologi tapi juga secara ekonomi, pilihlah sistem operasa yang secara teknologi mudah dikembangkan dan menyediakan kode program komputer terbuka artinya bahwa kode program yang dibangun untuk menjalankan komputer dapat di baca, dimodifikasi dan dikembangkan oleh para programmer lokal. Bila menggunakan sumber tertutup maka sulit untuk dikembangkan sendiri, artinya sistem yang dibangun akan terjadi ketergantungan pada pembuatnya atau pada vendor tertentu. Begitu juga untuk program aplikasi sebaiknya menggunakan sumber kode terbuka, sehingga siapapun programmer yang akan mengembangkan aplikasi dapat dengan mudah membaca sumber kodenya. Bila e-Government ini akan dibangun dengan menggunakan open source software maka yang perlu diperhatikan adalah harus dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dibindang ICT sehingga dapat membuat, mengembangkan dan merawat sendiri sistem e-Government yang dibangunnya; (3) Data meliputi data tekstual, suara, gambar, video dan data spatial. Kebutuhan pengolahan, penyimpanan dan penyebarluasan data untuk e-goverment sangat bervariasi hal ini ditentukan dengan jenis data dan jumlah data yang diolah. Dalam pelaksanaannya jenis data tersebut dolah bersamaan dan disesuaikan dengan kebutuhan sistem informasi yang dibangun. Untuk sistem informasi yang berbasis perta biasanya menggunakan data spatial dilengkapi dengan gambar, suara, tekstual bahkan video. Hal ini merupakan e-Government yang sangat ideal namun membutuhkan penyimpan data yang besar begitu juga sewaktu menginformasikan kepada masyarakat membutuhkan bandwidth yang cukup besar sehingga sistem dapat berjalan lancar, bila hal ini tidak dilakukan dengan cermat sistem yang dibangun akan sering hang, karena tidak ada sinkronisasi antara data yang diolah, perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan. Semua e-Government memerlukan database. Database yang dibangun bisa terpusat (centralized database) atau tersebar (decentralized database), hal ini tergantung dari kebutuhan e-Government yang di buat dan harus ditentukan sewaktu tahapan design sistem; (4) Prosedur meliputi cara menginstal perangkat lunak yang dibangun artinya harus ada dokumen pendukung untuk membantu para pengguna dalam melaksanakan pekerjaannya; cara memperbaiki sistem bila muncul masalah yang sederhana dan dapat diatasi oleh pengguna artinya harus ada dokumen trouble shooting yang mudah dimengerti oleh pengguna; cara menjalankan sistem atau dikenal dengan nama system operating procedure atau prosedur untuk mengoperasikan sistem, hal ini perlu ada dokumennya yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga siapapun yang akan menjalankan sistem ini tidak akan mengalami kesulitan yang berarti; (5) Sumber daya manusia meliputi system analyst yang mempunyai keahlian dalam menganalisa sistem, diperlukan kalau akan membuat sistem informasi yang baru, sebelumnya harus dianalisis sistem yang sedanng berjalan, lalu ditentukan perbaikan apa yang harus dilakukan, programmer yang punya keahlian membuat dan mengembangkan program komputer terutama yang berbasis OSS sehingga akan dengan mudah dan cepat dalam membuat perangkat lunak yang diperlukan; administrator jaringan diperlukan karena e- Government yang dibangun merupakan gabungan dari berbagai sistem informasi, seprti sistem informasi keuangan, kepegawaian, pajak, kependudukan, sekolah, rumah sakit, pendidikan tinggi, industri, pengusaha, perdagangan, dll. Administrator mengelola semua sistem yang ada termasuk kelancaran jaringan komputer yang digunakan; teknisi diperlukan terutama untuk memasang dan menangani kerusakan yang minimal dari perangakat keras dan perangkat lunak yang sederhana sehingga sistem akan selalu berjalan tanpa harus menunggu dengan waktu perbaikan yang relatif lalam, teknisi yang melakukan pengentrian data ke sistem termasuk melakukan validasi data yang masuk terutama untuk data yang akan diakses masyarakat harus mempunyai kesalahan yang minimal, sehingga tidak banyak melakukan perbaikan. IGOS (Indonesia, Go OpenSource!) merupakan upaya bersama dalam rangka memperkuat sistem teknologi informasi nasional dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi global, melalui pengembangan dan pemanfaatan Open Source Software (OSS). Tujuan IGOS adalah (1) untuk memperkecil kesenjangan teknologi informasi dengan memanfaatkan OSS baik tingkatan masyarakat di Indonesia maupun tingkatan global, (2) meningkatkan inovasi dan kreatifitas bidang teknologi informasi melalui pengembangan perangkat lunak nasional, (3) mendorong, meningkatkan dan menciptakan program-program bidang teknologi informasi skala nasional yang berdampak pada: pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan, hankamnas. Sasaran IGOS adalah (1) menjadikan Open Source Software (OSS) sebagai alternatif perangkat lunak bagi pengguna maupun untuk pengembang, (2) meningkatkan daya saing pengembang, litbang dan industri software Indonesia di percaturan global (tingkat dunia) sehingga meningkatkan peluang kesempatan kerja bidang teknologi informasi, (3) meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi informasi (perguruan tinggi, sekolah, masyarakat) dari pengguna menjadi pembuat perangkat lunak. Strategi pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan dengan tetap pada orientasi pada pencapaian target; mengharap pemerintah berperan sebagai pendorong dengan cara memberikan contoh sebanyak mungkin penggunaan OSS di instansi pemerintah; melakukan pendekatan yang tidak mewajibkan untuk semua implementasi (tidak ada pemihakan), tetapi memberikan dorongan untuk penggunaan OSS seluas-luasnya; melakukan keterbukaan bagi seluruh stakeholder teknologi informasi secara nasional dalam percepatan pengembangan dan pemanfaatan OSS di Indonesia. Manfaat OSS bagi pemerintah adalah dapat memperkecil biaya pembelian perangkat lunak (mendekati nol khususnya sistem operasi desktop dan jaringan) sehingga dapat menghemat devisa dalam pengadaan perangkat lunak serta memperkecil duplikasi pembuatan aplikasi/solusi sejenis, dapat mengurangi permasalahan intellectual property right, dapat meningkatkan keterbukaan (transparansi) dan faktor keamanan sistem, memperkenalkan kompetisi dalam pengadaan TI dan mengurangi ketergantungan terhadap satu vendor tertentu. Manfaat bagi industri antara lain: biaya rendah dalam memasuki industri perangkat lunak, dapat meningkatkan keterampilan/ kemampuan sumber daya manusia bidang teknologi informasi lokal lebih dalam dan lebih bermanfaat, mempunyai potensi untuk menciptakan export perangkat lunak menuju paradigma dari IT import ke IT export, dimana pengkonsumsi TI mempunyai ketergantungan tinggi, sedangkan pemroduksi solusi TI mempunyai kemandirian tinggi; menyediakan lebih banyak peluang/kesempatan tenaga kerja untuk menciptakan kemakmuran masyarakat, menumbuhkan industri perangkat lunak dalam negeri sehingga dapat meningkatkan inovasi bidang teknologi informasi dan kompetisi bidang teknologi informasi, memberi peluang untuk pengembangan perangkat lunak dalam permasalahan lokal spesifik. Manfaat bagi dunia bisnis adalah menyediakan alternatif aplikasi desktop yang legal, lebih murah bagi konsumer dan perusahaan, dapat mengurangi ketergantungan terhadap satu vendor tertentu sehingga menurunkan resiko dalam pemeliharannya, perusahaan/institusi dapat lebih mengetahui business process dengan cara improvement/ modifikasi, membantu perkembangan inovasi bagi pengembang lokal sehingga perusahaan lokal dapat berkompetisi secara multi nasional. Manfaat bagi pendidikan, antara lain: dapat meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan dan memanfaatkan informasi teknologi (kreativitas tidak dibatasi oleh software yang ada), dapat meningkatkan pengetahuan teknologi informasi, dapat menyediakan alternatif aplikasi yang legal, lebih murah bagi dunia pendidikan. Manfaat bagi masyarakat, antara lain menyediakan alternatif aplikasi desktop yang legal, lebih murah bagi konsumer serta bagi UKM dan lembaga masyarakat, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi serta meningkatkan akses informasi masyarakat sehingga memperkecil kesenjangan teknologi informasi, mempertinggi standar hidup, mendorong untuk meningkatkan kreatifitas dalam memberikan solusi kebutuhan sendiri. OPEN SOURCE SOFTWARE(OSS) DALAM DUNIA PENDIDIKAN Apa itu Open Source? Secara istilah open source dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip dan metodelogi yang bertujuan mempromosikan akses terbuka terhadap tahapan produksi dan desain pada sebuah produk atau sumber daya apapun. Jadi, Open source software adalah istilah untuk software yang memberikan kebebeasan(akses terbuka) untuk melihat source codenya dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut serta mengijinkan dilakukan perubahan atau perbaikan pada software tersebut tanpa perlu membayar lisensi dari software tersebut. Open source software dibuat untuk kepentingan public secara umum dengan tidak adanya batasan hak atas kekayaan intelektual. Prinsip ini menyediakan kebebasan kepada user untuk membuat isi sebuah software secara bertahap maupun berkolaborasi.Open source software tidak selamanya merupakan software yang gratis, tetapi tetap ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan software tersebut. Sebagai contoh, misalnya Sistem Operasi RedHat Linux, pro-gram Linuxnya tetap dibeli dengan harga yang murah. Open source bukan berarti hanya bebas mengakses source code softwarenya, tetapi terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar dapat mendistribusikan open source software, yaitu: Distribusi ulang gratis Tidak dilarang untuk mendistribusikan atau memberikan software sebagai bagian dari distribusi software terpadu yang berisikan gabungan program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi software tidak mensyaratkan royalty atau biaya lain dalam hal pendistribusian tersebut. Kode sumber Kode programnya harus disertakan dan harus mengijinkan dilakukan perubahan pada kode program tersebut. Kode program ini akan mempermudah programmer yang ingin melakukan modifikasi terhadap program/software tersebut. Kerja Turunan Harus diijinkan untuk melakukan modifikasi pada kode program dari software tersebut dan juga mengijinkan untuk mendistribusikan software yang telah diubah. Integrasi penulisan kode sumber Lisensinya harus secara eksplisit mengijinkan distribusi doftware setelah dimodifikasi dengan menggunakan nama atau versi yang berbeda dari software aslinya. Tidak ada diskrimininasi terhadap golongan maupun pribadi Lisensi tidak memandang pribadi atau golongan. Semua orang dapat menggunakannya. Tidak ada diskriminasi terhadap usaha atau bidang tertentu Tidak ada larangan untuk memanfaatkan program dalam bisang atau usaha tertentu. Misalnya, program tidak dilarang untuk digunakan dalam bidang bisnis, atau dalam bidang lainnya. Distribusi Lisensi Hal-hal yang diijinkan dlam program berdasarkan lisensi nya dapat diapliaksikan oleh semua orang yang menerima program tersebut tanpa perlu menambahkan lisensi dari pihak-pihak yang bersangkutan. 8. Lisensi tidak spesifik untuk sati produk Semua orang yang menerima distribusi software dari distributor lain (bukan langsung dari distributor awal) akan mempunyai hak yang sama sebagaiman hak yang dimiliki oleh distributor yang pertama. Lisensi tidak membatasi software lain Lisensi software tidak boleh memaksa agar semua program lain yang didistribusikan melalui medium yag sama harus merupakan open source software. Lisensi harus netral terhadap teknologi. Tidak ada syarat lisensi yang merupakan predikatt dari suatu teknologi atau gaya antar muka tertentu. Biasanya orang mendapatkan open source software dari internet. Orang diijiankan untuk mendwnload opensource software dari internet. Salah satu contoh Open Source software adalah Sistem operasi Linux. Berikut contoh-conth open source software:
Penggunaan OSS dalam bidang pendidikan tinggi sangat
dimungkinkan karena tuntutan layanan berbasis TI yang semakin meningkat dengan anggaran yang terbatas, disamping itu juga dengan OSS memungkinkan pengguna untuk melakukan perubahan maupun penyempurnaan karena kode yang dibuka bebas. Sebagai bukti adanya tren peningkatan penggunaan OSS dapat dilihat berdasarkan survei yang dilakukan NetCraff Survey (2006) didapatkan data bahwa lebih dari 81.565.877 situs menggunakan 64% Apache dan 25 % Ms. IIS. Selain OSS, fokus lain dalam Open Source untuk pendidikan tinggi adalah OER. Pada Giving Knowledge for Free (2007) yang diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperative and Development (OECD) dijelaskan mengenai definisi dari OER yaitu sebagai materi berbasis digital yang gratis dan terbuka untuk pengajar, murid dan orang – orang yang belajar secara otodidak untuk dapat digunakan dalam proses pengajaran, pembelajaran dan penelitian. Dalam hal ini pendidikan tinggi yang memanfaatkan OER akan dapat meningkatkan kualias pengajarannya, disamping itu juga para pengguna OER dari kalangan mahasiswa, staf pengajar maupun peneliti juga dapat memanfaatkan untuk kemajuan pendidikan dan pengetahuan. Banyak kalangan menilai, pendidikan merupakan salah satu aspek paling penting dalam menentukan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Karena pendidikan sangat penting dalam membentuk pola piker masyarakat bnayak. Lembaga pendidikan tinggi seringkali tidak terasa menjadi kepanjangan tangan dari pemasaran produk komersial, menerima tawaran potongan harga teta-pi membatasi pemilihan penggunaan perangkat lunak. Ini mengakibatkan banyak pengguna yamg meninggalkan berbagai program yang memberikan fungsi yang baik dan efektif, seperti EXtree, Sidekick dan sebagai-nya. Sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi sadar akan posisinya dan dampak yang ditimbulkan pada pemilihan perangkat lunak yang digunakan. Di Indonesia beberapa lembaga pendidikan telah mulai menggunakan solusi Open Source wa-laupun sebagian besar dikarenakan alasan finansial. Belum tampak adanya dukungan “total” secara formal dari lembaga perguruan tinggi di Indonesia. Penggunaan perangkat lunak berbasis open source bagi lingkungan pendidikan sendiri akan memberikan dampak positif yang besar bagi setiap aspek yang berkaitan dengannya. Misalkan selain untuk penghematan biaya, juga sebagai sarana belajar, karena sifat “keterbukaan” dari perangkat lunak tersebut sehingga pengguna dapat mempelajari aspek internal dan cara kerja dari produk open source tersebut. Wajar jika suatu institusi pendidikan yang telah menerapkan perangkat lunak berbasis open source dapat dikatakan lebih maju dan intelek. Berikut beberapa daftar perangkat lunak berbasis open source yang dapat digunakan bagi lingkungan pendidikan : ~ OS : Edubuntu – http://edubuntu.org/ Freeduc k12ltsp – http://www.k12ltsp.org/ Zenedu – http://wiki.zenwalk.org/index.php?title=ZenEdu_Live ~ Education Software : Gcompris – http://gcompris.net/ tuxmath – http://tux4kids.alioth.debian.org/tuxmath/ tuxpaint – http://tuxpaint.org/ tuxprint – http://www.newbreedsoftware.com/tuxprint/ tuxtype – http://tuxtype.sourceforge.net/download/ ~ Matematika : Axiom Computer Algebra System – http://axiom-developer.org/ Scilab – http://www.scilab.org/ extcalc – http://extcalc-linux.sourceforge.net/ GAP System for Computational Discrete Algebra – http://www.gap- system.org/ gnuplot – http://www.gnuplot.info/ gonvert – Unit Conversion Utility – http://www.unihedron.com/projects/gonvert/ kalamaris – http://perso.wanadoo.es/antlarr/kalamaris.html Maxima, a Computer Algebra System – http://maxima.sourceforge.net/ octave – http://www.octave.org/ Sage: Open Source Mathematics Software – http://www.sagemath.org/ The Yacas computer algebra system – http://yacas.sourceforge.net/ ~ Fisika : elmer – http://www.csc.fi/english/pages/elmer openflower – http://openflower.sourceforge.net/ PhET: Free online physics, chemistry, biology, earth science and math simulations – http://phet.colorado.edu/ resistor – http://resistor.sourceforge.net/ ~ Kimia : avogadro – http://avogadro.openmolecules.net/ BKChem – http://bkchem.zirael.org/ gElemental – http://www.kdau.com/projects/gelemental/ ghemical – http://www.uku.fi/~thassine/ghemical/ Kalzium – http://edu.kde.org/kalzium/ ~ Statistika : OpenOffice.org Calc – http://www.openoffice.org/ The R Project for Statistical Computing – http://www.r-project.org/ ~ Akuntansi : gnucash – http://www.gnucash.org/ Lazy8 Ledger – http://www.lazy8.nu/ Keberhasilan penerapan perangkat lunak berbasis open source sendiri dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain konsistensi dari pengguna, inisiatif institusi pendidikan baik sebagai penunjang kegiatan pendidikan atau sebagai pengguna untuk program bantu pada bidang studi tertentu, regulasi pemerintah, dan kebijakan dari industri. beberapa hal terkait pemanfaatan open source softaware dalam dunia pendidikan, yakni: 1. Pembajakan software dapat dikurangi melalui penggunaan open source software. 2. Dunia pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir sehingga dengan membiasakan menggunakan open surce software selama dalam pendidikan, masyarakat akan terbiasa dengan hal tersebut. 3. Penggunaan perangkat lunak berbasis open source bagi lingkungan pendidikan sendiri akan memberikan dampak positif yang besar bagi setiap aspek yang berkaitan dengannya 4. Open source software dapat dimanfaat kan sebagai media untuk mengembangkan kreatifitas para siswa dan mahasiswa. OPEN SOURCE DALAM DUNIA KERJA Di dalam mencari uang di dunia IT seperti cari uang lewat ekiosku.com merupakan salah satu bentuk wujud cara kreatif dalam cari uang. Selain itu bentuk konkrit dari isengnya para mahasiswa yang cari uang melalui amazon juga harus diapreasasi, karena sebenarnya cari uang bisa lewat mana saja yang penting halal. Membantah kalimat bahwa open source tidak digunakan di dunia pekerjaan adalah hampir mustahil. Di banyak pencari pekerjaan, sebagian besar mensyaratkan seorang pelamar memiliki kemampuan di bidang open source –baik disadari maupun tidak. Jika anda berkunjung ke situs-situs pencari kerja, maka anda akan menemukan banyak sekali pekerjaan semacam PHP programmer, system administrator, J2EE programmer, database administrator, dan lain sebagainya. Sebagian besar adalah produk open source. Gartner, sebuah perusahaan periset di bidang informasi dan teknologi, dalam riset terakhirnya yang dirilis Februari lalu mengungkapkan bahwa lebih dari 50% organisasi dan perusahaan besar telah menggunakan produk open source untuk lingkungan pekerjaan mereka. Dengan memiliki kemampuan di bidang open source tentu saja akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi seorang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan.