Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN
1. Penerapan prinsip-prinsip demokrasi pancasila dalam pilkada

Demokrasi Pancasila adalah sebuah konsep demokrasi yang memiliki landasan nilai dalam
Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia. Konsep demokrasi pancasila merujuk pada sistem
politik yang diterapkan di Indonesia, di mana demokrasi dijalankan berdasarkan prinsip-
prinsip dan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Demokrasi Pancasila mengacu pada prinsip-prinsip
demokrasi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut.

Dalam konteks Demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat adalah prinsip utama yang dijunjung
tinggi. Prinsip ini menegaskan bahwa kekuasaan politik berada di tangan rakyat, dan rakyat
memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka melalui proses pemilihan umum yang
demokratis.

Menurut kami Pilkada yang dilaksanakan di Polewali Mandar saat ini masih belum diterapkan
prinsip-prinsip demokrasi yang 100% belum terealisasi misalnya contoh masih adanya oknum
yang melakukan praktekmoney politik,black campaign , pengancaman pemilih dan cara cara
kotor lainnya

Begitu juga karena adanya ketidaksadaran dalam menaatirule of law yang mana menjadikan
pilkada di indonesia belum 100% sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi pancasila

Dapat terlihat wacana yang diusung Harian Radar Sulawesi Barat dalam pemberitaan
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Polewali Mandar periode 2014-2019. Dari segi
sintaksis, Radar Sulawesi Barat dalam menyajikan berita terutama berita-berita kampanye
kandidat di Pilkada Polman periode 2014-2019, terkesan pilih kasih. Misalnya saja, ada
kandidat yang diberikan secara detail namun ada pula yang diberitakan secara sepintas. Ada
kandidat yang ditonjolkan program kerjanya, namun adapula yang hanya diberitakan sebatas
aktifitasnya saja. Disitu sangat terlihat aspek ketidakadilan dalam pemberitaan.

2. Penyebab kericuhan antarpendukung dalam pelaksanaan pilkada

Kericuhan dalam pilkada menjadi pokok permasalahan yang tak terselesaikan sejak pertama di
dilaksanakan pada tahun 2005.

2
Walaupun menggunakan sistem demokrasi, tetap saja dalam pemilukada masih saja sering
terjadi kekisruhan di dalamnya dikarenakan oleh beberapa sebab. Ada beberapa penyebab
terjadinya hal tersebut, antara lain seperti:

 Sikap fanatisme terhadap calon pasangan tertentu

 Melakukan politik tidak sehat/black campaign

 Melakukan politik tanpa didasari oleh pancasila dan undang-undang dasar 1945

 Sikap kekanak-kanakan yang masih mendominasi seperti tidak mau lego wa atau ih last
terhadap kenyataan yang harus diterima

 Terlalu berpikir negatif terhadap calon pasangan yang tidak ia sukai

 Adanya adu domba yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab

3. Penyebab Tidak diterimanya Hasil Pilkada

Sikap tidak menerima kekalahan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi pancasila karena pada
dasarnya prinsip demokrasi pancasila adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil
kesepakatan bersama dan perlindungan terhadap hak asasi manusia

Adapun penyebab tidak diterimanya hasil Pilkada sebagai berikut:

 Kurangnya atau tidak adanya bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan oleh pemenang
pilkada

 Adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh pendukung calon kepala daerah yang kalah
dalam pemilukada

4. Solusi menyelesaikan kekisruhan dalam pelaksanaan pilkada

 Menghindari Sikap fanatisme

 Menyajikan informasi/berita tentang Pilkada yang sesuai dengan kenyataan yang ada

 Tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang tersebar

Anda mungkin juga menyukai