Anda di halaman 1dari 3

“KEABSAHAN USAHA INDUSTRI TAHU DI KABUPATEN REJANG LEBONG

BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 107 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI.”

A. PEDOMAN WAWANCARA I

SUBJEK PENELITIAN : Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (DPMPTSP) di Rejang Lebong

1. Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) di Rejang Lebong

Pertanyaan :

1) Mengapa Industri Tahu yang ada di Kabupaten Rejang Lebong harus di daftarkan
pada DPMPTSP Rejang Lebong dan memiliki IUI? Meskipun itu home industri
2) Apakah industry tahu yang terdaftar pada DPMPTSP Rejang Lebong pasti
memiliki IUI?
3) Bagaimana prosedur pendaftaran bagi Industri tahu atau Industri rumahan untuk
memiliki IUI di DPMPTSP Rejang Lebong?
4) Adakah dokumen lain yang diterbitkan selain IUI untuk pendirian suatu Industri
tahu dari DPMPTSP Rejang Lebong?
5) Apakah terdapat upaya dari DPMPTSP Rejang Lebong mengenai pentingnya IUI
bagi masyarat atau pemilik usaha?
6) Adakah hambatan untuk melakukan upaya tersebut DPMPTSP Rejang Lebong
serta cara mengatasinya?
7) Apa saja kewajiban Pemilik usaha sesudah mendapatkan IUI dari DPMPTSP
Rejang Lebong?
8) Menurut saudara, apa factor penyebab suatu industry yang telah beroperasi namun
belum terdaftar pada DPMPTSP?
2. Seksi pendataan dan penataan DPMPTSP Rejang Lebong
Pertanyaan :
1) Mengapa industry tahu yang ada di Kabupaten Rejang Lebong wajib memiliki IUI
dari DPMPTSP? Bagaimana dengan SKU dari kepala desa?
2) Siapa yang berhak mendaftarkan IUI di DPMPTSP Rejang Lebong?
3) Apa saja syarat yang dibutuhkkan untuk mengajukan permohonan IUI di
DPMPTSP Rejang Lebong?
4) Apa yang terjadi jika syarat permohoan IUI terpenuhi dan tidak terpenuhi?
5) Apa sajakah yang sering dikeluhkan masyarakat mengenai persyaratan untuk
permohonan IUI?
6) Kapan IUI dapat diterbitkan oleh DPMPTSP Rejang Lebong dan diambil oleh
pemohon?
7) Apa saja kendala yang dihadapi oleh Bidang pelayanan perizinan dan perizinan
non usaha DPMPTSP Rejang Lebong dalam menerbitkan suatu IUI?
3. Seksi pengawasan dan pembinaan DPMPTSP Rejang Lebong
Pertanyaan :
1) Mengapa perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap IUI oleh
DPMPTSP Rejang Lebong? Tanyo satu2 ngp dilakukan pengawasan n pembinaan
2) Apa bentuk pengawasan perizinan dari DPMPTSP Rejang Lebong terhadap
Pemilik Usaha yang memiliki IUI?
3) Apakah kegiatan pengawasan tersebut terprogram secara rutin, seperti
kunjungan/sidak ke lapangan?
4) Bagaimana respon pemilik usaha terkait pembinaan dan pengawasan dilakukan
DPMPTSP Rejang Lebong?
5) Bagaimana prosedur pengawasan yang dilakukan DPMPTSP Rejang Lebong?
6) Bagaimana hasil terkait pembinaan dan pengawasan oleh Seksi pengawasan dan
pembinaan DPMPTSP Rejang Lebong? seperti apa tindak lanjutnya?
7) Apa saja faktor-faktor yang menjadi kendala saat melakukan pengawasan ?
B. PEDOMAN WAWANCARA I

SUBJEK PENELITIAN : Pemilik Usaha Industri Tahu di Rejang Lebong

Kepada Pemilik Usaha di Kabupaten Rejang Lebong

Pertanyaan :

1) Apakah saudara sudah terdaftar pada DPMPTSP Rejang Lebong dan memiliki
IUI?
2) Sudah berapa lama saudara mendirikan dan menjalankan usaha industry tahu di
Kabupaten Rejang Lebong?
3) Sejak kapan saudara memperoleh IUI, NIB, dan Surat Izin Usaha Perdagangan?
4) Apakah saudara sudah mendapatkan sosialisasi mengenai Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2015 Tentang Izin Usaha Industri? Dalam
bentuk apa sosialisasi tersebut diberikan dan kapan?
5) Bagaimana pandangan saudara mengenai IUI?
6) Apakah DPMPTSP Rejang Lebong melakukan pengawasan dan pembinaan
kepada pemilik usaha industry tahu?
7) Apakah saudara mengikuti setiap kegiatan dari DPMPTSP?
8) Apa bentuk pembinaan oleh DPMPTSP Rejang Lebong kepada pemilik usaha
industry tahu?
9) Bagaimana DPMPTSP Rejang Lebong melakukan pembinaan? apakah DPMPTSP
Rejang Lebong melakukan pertemuan secara periodic, misalnya pelatihan,
seminar, sosialisasi peraturan terbaru?

Anda mungkin juga menyukai