SKRIPSI
oleh
Nabilah Khoirun Nissa’
NIM G41160745
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kesehatan
(S.Tr.Kes) di Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan
Program Studi Rekam Medik
oleh
Nabilah Khoirun Nissa’
NIM G41160745
ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tim Penguji,
Ketua
Sekretaris, Anggota,
Rossalina Adi Wijayanti, S.KM., M.Kes Efri Tri Ardianto, S.KM., M.Kes
NIP. 19840219 201504 2 002 NIP. 19810213 201610 1 001
Dosen Pembimbing
Sustin Farlinda,.S.Kom, MT
NIP. 19720204 200112 2 003
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
pengalaman yang telah dibagikan kepada saya selama ini serta kontribusi dan
kerjasama yang turut sangat membantu dalam penyelesaian skripsi saya.
7. Temanku Rekam Medis angkatan 2016 yang selalu memberikan masukan
positif dan senantiasa membantu saya.“Terimakasih tanpa kalian kehidupan
kampusku tidak berwarna, mohon maaf jika selama ini ada kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja, tetap semangat dan berjuang untuk masa
depan yang kalian inginkan...!”.
8. Sahabat terdekatku Rekam Medis Kesia Stefani Hallatu, Try Ganjar Wati,
Riza Umami Agustin, Aulia Nurul Kholifah, Firza Azis, Nur Malika Jamil,
terimakasih atas dukungan dan semangatnya selama ini.“Semoga kita semua
menjadi orang sukses dimasa depan.Aamiin…!”
9. Sahabat terdekatku Dwi Puji Astuti, Neneng Hariati Putri, Tri Wahyuniati,
Neon Dina Kandi, M. Affina Hisyam, terimakasih atas dukungan dan
semangatnya selama ini.“Semoga kita semua menjadi orang sukses dimasa
depan.Aamiin…!”
10. Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyusun skripsi ini. “Saya
ucapkan terimakasih…”
11. Almamater kebanggaanku Politeknik Negeri Jember. “Terimakasih
memberikan pengalaman, pembelajaran dan bekal untuk mewujudkan mimpi
saya…”
v
HALAMAN MOTTO
vi
SURAT PERNYATAAN
vii
Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kinerja Petugas Rekam Medis Pada
Unit Filing Di RSU Bhakti Husada Krikilan (Analysis of Causing Factors the
Poor Performance of Medical Record Officers at the Filing Unit at Bhakti
Husada Krikilan General Hospital)
ABSTRACT
viii
Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kinerja Petugas Rekam Medis pada
Unit Filing di RSU Bhakti Husada (Analysis of Causing Factors the Poor
Performance of Medical Record Officers at the Filing Unit at Bhakti Husada
Krikilan General Hospital)
ABSTRAK
ix
RINGKASAN
RSU Bhakti Husada – Krikilan adalah salah satu rumah sakit terletak di
Desa Tegalharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Rumah sakit ini
merupakan rumah sakit tipe C. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan
kedokeran spesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan
dari puskesmas. Berdasarkan survey pendahuluan pada tanggal 16 Maret 2019
terdapat beberapa permasalahan yang terjadi yaitu permasalahan terkait kinerja
pada unit filing yaitu beberapa job description belum terlaksana dan belum
dikerjakan maksimal, waktu penyediaan DRM > 10 menit, petugas filing latar
belakang pendidikan SMA dengan target kerja sebesar 100% masih sebesar 44%.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis faktor penyebab
rendahnya kinerja petugas rekam medis pada unit filing kemudian dilakukan
analisis faktor penyebab kinerja rendah dari faktor individu, organisasi dan
psikologi dengan metode PTA (Problem Tree Analysis). Metode PTA (problem
tree analysis) yaitu suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam
suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
hubungan sebab akibat.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian menggunakan metode
PTA (problem tree analysis) dapat diketahui bahwa penyebab utama rendahnya
kinerja petugas rekam medis pada unit filing sebagai berikut :
a. Latar belakang tidak sesuai (level 1) dengan petugas filing bukan lulusan
D4 atau D3 rekam medis dengan belum dilaksanakan program perekrutan tenaga
lagi (level 2) disebabkan keterbatasan dana (level 3) dan masih dilakukan proses
perencanaan manajemen terlebih dahulu (level 4).
b. Demografi berdasarkan jenis kelamin dan umur petugas (level 1) yang
tidak ada perbedaan dalam pelaksanaan pekerjaan (level 2). Hanya tuntutan
x
pekerjaan diluar tugas utama banyak (level 3) sehingga dikeluhkan jumlah tenaga
atau SDM yang kurang (level 4) dan belum dilaksanakan program perekrutan
tenaga lagi (level 5).
b. Desain pekerjaan pelaksanaan job description dan Standard Operating
Procedures yang belum terlaksana maksimal (level 1) seperti menyisipkan tracer
(level 2a) dikarenakan petugas belum memahami penyusunan tracer (level 3a)
dengan tidak adanya sosialisasi (level 4a) mengakibatkan kurangnya koordinasi
antar petugas dan atasan (level 5a), penulisan pengembalian belum konsisten
setiap hari (level 2b) sehingga buku ekspedisi belum berfungsi dengan baik (level
3b) dikarenakan banyak tugas diluar tugas utama petugas (level4b) sehingga
memang kurangnya tenaga mendasari hal tersebut (level 5b), tidak melakukan
pengawasan pada ruang filing (level 2c) dengan tidak adanya sosialisasi
kerahasian DRM (level 3c) mengakibatkan kurang koordinasi (level 4c) dan
menurunkan pemahaman petugas terkait pentingnya job desc (level 5c), dan
belum melakukan pengajuan pengadaan perbaikan kendala pada unit filing (level
2d) seperti fasilitas kerja tidak mendukung (level 3d) dengan keterbatasan ruang,
jumlah rak DRM kurang dan penambahan tenaga (level 4d) khususnya filing yang
masih proses perencanaan manajemen (level 5d).
c. Kepemimpinan yang dilihat dari bimbingan oleh atasan dan evaluasi yang
dilakukan tidak ada kendala besar (level 1). Namun, terdapat ketidakkonsistenan
pada bimbingan yang dilakukan (level 2). Bimbingan dilakukan 1 bulan 2 kali, 1
bulan 1 kali dan 2 kali seminggu, pada waktu pagi, tengah jam dan akhir (level 3).
Kurang konsistennya dilaksanakan bimbingan oleh petugas dikarenakan
kurangnya koordinasi pihak petugas (level 4) dan kurang memahami penting
adanya bimbingan bagi petugas (level 5). Hasil evaluasi atau penilaian yang
berupa hasil kekukarangan dan kelebihan yang harus ditingkatkan petugas. Tetapi
hasil penilaian tidak memeberikan feed back apa yang seharusnya dibutuhkan
petugas yang harusnya diberikan oleh atasan seperti pelatihan dan sosialisasi
terkait unit filing (level 2). Kurang koordinasi antar petugas dan atasan yang
mendasari hal tersebut (level 3). Oleh karena itu, masih melakukan proses
perancanaan manajemen akan hal tersebut (level 4).
xi
d. Sikap petugas tentang penyedian dokumen rekam medis > 10 menit (level
1). Keterlambatan penyediaan juga diakibatkan karna penyediaan dokumern
rekam medis yang ada di unit filing tidak tersedia karna masih dipinjam dipoli
(level 2). Keadaan dengan waktu jam kerja cukup padat dan banyak tugas diluar
tugas utama petugas filing (level 3). Maka keterbatasan petugas juga menjadi
keterlambatan penyedian sehingga tidak bisa cepat (level 4). Oleh karena itu
masih melakukan proses perencanaan manajamen (level 5).
e. Motivasi kerja petugas (level 1) yaitu motivasi dari dalam diri petugas
(level 2) seperti petugas menyukai pekerjaanya (level 3), bukan pengakuan dari
orang lain yang mendorong melaksanakan pekerjaan (level 4). Motivasi dari luar
diri petugas dari atasan (level 2) seperti belum ada imbalan bonus (level 3a)
dikarenakan keterbatasan dana (level 4b) dan kebijakan dari proses perencanaan
menajemen (level 5c), mendapatkan pujian hanya pada saat rapat saja (level
3b)dan kurang memelihara koordinasi antar petugas (level 4b) dan atasan
sehingga mengakibatkan kurang memahami pentingnya motivasi bagi petugas
(level 5b), belum memberikan hukuman bagi yang lalai dalam melakukan
pekerjaan seperti skoring (level 3c) hanya pelaksanaan teguran (level 4c) sehingga
pemahaman tentang punishment masih kurang (level 5c).
xii
PRAKATA
Penulis
xiii
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Dibuat di : Jember
Pada Tanggal : 24 Januari 2020
Yang menyatakan,
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL ....................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
RINGKASAN ........................................................................................................ x
PRAKATA .......................................................................................................... xiii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................. xiv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xxii
xv
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 8
2.1.1 Analisa Kinerja Petugas Filing Di RSUD Bendan Kota
Pekalongan Tahun 2015. .......................................................... 8
2.1.2 Gambaran Kinerja Petugas Rekam Medis Di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Kediri Tahun 2017. ................................. 9
2.2 State Of The Art ............................................................................. 10
2.3 Rumah Sakit ................................................................................... 10
2.3.1 Definisi Rumah Sakit ............................................................. 10
2.3.2 Mutu Pelayanan ..................................................................... 11
2.4 Rekam Medis .................................................................................. 12
2.4.1 Definisi Rekam Medis ............................................................ 12
2.4.2 Tujuan dan Manfaat Rekam Medis ........................................ 12
2.5 Filing ............................................................................................... 13
2.5.1 Definisi dan Fungsi Filing ...................................................... 13
2.5.2 Tata Cara Kegiatan Filing dalam Pelayanan Rekam Medis... 14
2.5.3 Tata Cara Penyimpanan DRM Filing dalam Pelayanan Rekam Medis ..... 16
2.5.4 Tata Cara Pejajaran DRM Filing dalam Pelayanan Rekam Medis.... 17
2.5.5 Prosedur Filing ....................................................................... 21
2.5.6 Catatan Penting Petugas Filing .............................................. 22
2.5.7 Sistem Pengendalian Dokumen Rekam Medis pada Unit Filing .... 22
2.6 Kinerja ............................................................................................ 23
2.6.1 Definisi Kinerja ...................................................................... 23
2.6.2 Model Teori Kinerja ............................................................... 24
2.7 Metode Pohon Masalah (Problem Tree Analysis/PTA) ............... 32
2.7.1 Definisi Pohon Masalah ......................................................... 32
2.7.2 Tujuan Pohon Masalah ........................................................... 33
2.7.3 Langkah-Langkah Pembuatan Pohon Masalah ...................... 34
2.7.4 Kelebihan dan Kekurangan PTA ............................................ 35
2.8 Kerangka Konsep ............................................................................ 36
xvi
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 37
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 37
3.2 Tempat dan Lokasi Penelitian ...................................................... 37
3.3 Unit Analisis ................................................................................... 37
3.3.1 Kepala Rekam Medis ..............................................................37
3.3.2 Petugas Filing ..........................................................................37
3.4 Istilah Penelitian ............................................................................ 38
3.4.1 Definisi Istilah .........................................................................38
3.5 Desain Penelitian ............................................................................ 42
3.6 Instrumen Penelitian atau Pengumpulan Data ........................... 44
3.6.1 Lembar Observasi (Lembar Checklist)....................................44
3.6.2 Lembar Wawancara .................................................................44
3.7 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 45
3.7.1 Observasi ................................................................................45
3.7.2 Wawancara .............................................................................45
3.7.3 Dokumentasi ............................................................................45
3.8 Uji Keabsahan Data ....................................................................... 45
3.9 Teknik Analisis............................................................................... 46
xvii
4.5 Mengidentifikasi faktor penyebab kinerja petugas rekam
medis di unit filing berdasarkan kepemimpinan. ........................61
4.6 Mengidentifikasi faktor penyebab kinerja petugas rekam
medis di unit filing berdasarkan sikap petugas. ..........................63
4.7 Mengidentifikasi faktor penyebab kinerja petugas rekam
medis di unit filing berdasarkan motivasi. ...................................64
4.8 Mengidentifikasi kinerja petugas rekam medis di unit filing .....66
4.9 Analisis faktor penyebab utama rendahnya kinerja petugas
rekam medis pada unit filing dengan metode PTA (problem
tree analysis). ...................................................................................67
4.9.1 Analisis Faktor Penyebab Utama Kinerja Petugas Rekam
Medis Pada Unit Filing Berdasarkan Indikator Latar Belakang .....68
4.9.2 Mengetahui Faktor Penyebab Utama Rendahnya Kinerja
Petugas Rekam Medis Pada Unit Filing Berdasarkan
Indikator Demografi ................................................................68
4.9.3 Mengetahui Faktor Penyebab Utama Rendahnya Kinerja
Petugas Rekam Medis Pada Unit Filing Berdasarkan
Indikator Desain Pekerjaan .....................................................69
4.9.4 Mengetahui Faktor Penyebab Utama Rendahnya Kinerja
Petugas Rekam Medis Pada Unit Filing Berdasarkan
Indikator Kepemimpinan .........................................................70
4.9.5 Mengetahui Faktor Penyebab Utama Rendahnya Kinerja
Petugas Rekam Medis Pada Unit Filing Berdasarkan
Indikator Sikap ....................................................................... 71
4.9.6 Mengetahui Faktor Penyebab Utama Rendahnya Kinerja
Petugas Rekam Medis Pada Unit Filing Berdasarkan
Indikator Motivasi .................................................................. 71
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 73
5.2 Saran ................................................................................................. 75
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Kegiatan Dalam Job desc Petugas Filing Rekam Medis di RSU Bhakti
Husada Krikilan Tahun 2019 ............................................................................2
1.2 Mutu Pelayanan di RSU Bhakti Husada Krikilan Tahun 2019 ........................5
4.2 Pelayanan Rawat UGD, Rawat Jalan Dan Rawat Inap ....................................50
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Buku Ekspedisi ..................................................................................................3
4.4 KTP Petugas dan Kepala Rekam Medis (Jenis Kelamin) ................................55
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Persetujuan Setelah Penjelasan ..........................................................................78
xxi
DAFTAR SINGKATAN
RM : Rekam Medis
RS : Rumah Sakit
xxii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan Tabel 1.1 Kendala yang dialami oleh unit filing adalah terkait
job desc dan SOP yaitu tracer tidak terlaksana dan tidak digunakan sebagai alat
bantu petugas dalam pengambilan maupun pengembalian dokumen rekam medis.
Mengakibatkan petugas mengalami kesulitan melakukan pengembalian. Hal ini
dapat dibuktikan dengan survey wawanacara dengan petugas:
“Iya dik, kalau kesulitan jelas karna memang tracer kan penting tapi memang
belum terlaksana karna tidak tau cara pemakaiannya juga kondisi sarana dan
prasarana”.
Berdasarkan hasil kutipan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
latar belakang seperti pendidikan, petugas tidak mengetahui cara pemakaian
tracer. Hal tersebut sesuai menurut penelitian Letari (2016) bahwa tracer
digunakan untuk pengganti berkas rekam medis di rak filing sebagai alat untuk
menelusur keberadaan berkas rekam medis.
Waktu pengembalian dokumen rekam medis dengan melihat kesesuaian
pengembalian dokumen rekam medis menggunakan buku ekspedisi tidak
terlaksana. Hal ini dapat dibuktikan dengan survey wawanacara dengan petugas:
“Untuk job desc tersebut memang kembali dibawah oleh petugas lain, tetapi
memang untuk pengecekan ulang berkas keluar dan masuk tidak dapat dilakukan
karna kendala keterbatasan tenaga banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh
kami”.
Hal tersebut dapat dibuktikan pada Gambar 1.1
Kolom Waktu
Pengembalian
Hal tersebut menurut Anwar (2016) dalam Fajar (2017) demografi merupakan
penting yang berkaitan dengan partisipasi tenaga kerja seperti jenis kelamin dan
usia. Tingkat kelelahan dan formasi kerja sehingga mempengaruhi keterlibatan
petugas dalam pengembalian dokumen. Waktu pengembalian dokumen rekam
medis dengan tidak adanya pencatatan oleh petugas filing mengakibatkan petugas
lain yang melakukan pengembalian dapat masuk dan keluar pada unit filing tanpa
ada pengawasan oleh petugas filing. Hal ini dapat dibuktikan dengan survey
wawanacara dengan petugas:
“Nah untuk job desc yang pencatatan pada buku ekpedisi memang dilakukan oleh
petugas lain ketika petugas filing tidak berada pada ruang filing. Keterbatasan
petugas sehingga kami tidak dapat mengawasi pada saat pengembalian di filing.
Ini hal yang membutuhkan perhatian dari atasan, agar ruang filing aman dan
tidak dijadikan jalan keluar masuk petugas lain,dik”.
Berdasarkan hasil kutipan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
terkait kepemimpinan seperti bimbingan dan evaluasi oleh atasan agar petugas
lain tidak dapat keluar masuk ruang filing. Menurut Hatta (2012) dalam
Asdiyantoro, dkk (2015) pelayanan kesehatan wajib menyimpan kerahasian data
pasien didalam rekam medis khususnya bagian filing. Oleh karena itu petugas
filing harus memberikan usulan kepada atasan terkait kendala yang terjadi pada
unit filing sesuai dengan job desc yang sudah ditetapkan. Berdasarkan wawancara
tersebut dilihat dari job desc dan SOP masih ditemukan target kerja yang tidak
terlaksana yaitu sebesar 44% dari target kerja 100% sehingga kinerja petugas
dikatakan rendah. Menurut Recky (2018) job desc sangat diperlukan untuk
memacu produktivitas kerja para petugas agar selalu berada pada tingkat tertinggi
(optimal). Hal ini dapat dibuktikan dengan survey wawanacara dengan petugas :
“Job desc tersebut dibuat oleh atasan untuk bisa tercapai semuanya atau bisa
dikatakan 100% harus tercapai jika masih belum berarti kinerja masih rendah
dik”.
Berdasarkan hasil kutipan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan masih ditemukan target kerja yang belum terlaksana berdampak terhadap
hal lain seperti waktu penyediaan berkas rekam medis yang merupakan salah satu
indikator mutu di RSU Bhakti Husada Krikilan. Abdullah (2013) dalam Hakam
(2018) menyatakan bahwa kelancaran penyediaan berkas rekam medis pasien
5
menjadi salah satu indikator mutu pelayanaan. Hal tersebut dapat ditunjukan pada
Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Mutu Pelayanan di RSU Bhakti Husada Krikilan Tahun 2018.
Bulan
No. Indikator Mutu
Januari Februari Maret
1. Kunjungan Pasien Rawat Jalan 4006 3733 4068
2. Waktu Penyediaan Berkas Rekam Medis >10 menit 45% 70% 50%
Sumber : Data di RSU Bhakti Husada Krikilan (2019).
8
9
2.1.2 Gambaran Kinerja Petugas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kediri Tahun 2017.
Hasil penelitian berupa mengetahui jumlah petugas pada URM sebanyak
18 karyawan rekam medis, diketahui latar belakang pendidikan terkahir mereka
yakni SMA, D3 dan S1. Berdasarkan survei awal jumlah kunjungan pasien cukup
besar disetiap harinya oleh karena itu semakin banyak pula jumlah berkas rekam
medis yang harus dikelola. Rumah sakit umum daerah Kota Kediri tersebut yang
masih mengalami kendala adalah terkait permasalahan pengeambilan berkas
rekam medik pasien terbilang lama atau tidak sesuai standar. Waktu penyediaan
berkas rata-rata waktu tunggu sampai 29 menit tidak sesuai dengan standar yang
sudah ditetapkan yakni < 10 menit. Faktor penyebab kinerja terdapat enam
indikator yaitu kemampuan, sikap, perhatian, penampilan, tindakan dan tanggung
jawab. Indikator kemampuan petugas belum menguasai pekerjaan masing-masing
sesuai profesi petugas. Indikator sikap petugas memiliki sikap cukup baik, terlihat
dari petugas bersikap baik dan sopan dan cepat memebrikan respon terhadap
pasien. Indikator perhatian sudah berjalan dengan baik, petugas berusaha
memahami kebutuhan pasien serta menerima kritik dan saran yang membangun
dari pasien. Indikator penampilan petugas bepenampilan baik dengan berpakaian
rapi dan bersih. Indikator tindakan petugas menanggapi permintaan, pertanyaan
dan keluhan konsumen secara baik dengan kecepatan dalam melayani. Indikator
bertanggung jawab petugas cukup bertanggung jawab dalam pekerjaannya,
petugas melaksanakan tugas dan fungsi dalam suatu organisasi jelas sesuai uraian
tugas masing-masing.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Novi Dindatia dkk ingin
mengetahui faktor penyebab kinerja seperti indikator sikap. Sedangkan perbedaan
terdapat pada lokasi, waktu penelitian dan objek yang akan diteliti (Dindatia dkk,
2017).
10
Dika Tangguh
Saputra dan Novi Dindatia dkk Nabilah Khoirun
No Materi
Maryani Setyowati (2017) Nissa’ (2019)
(2015)
1. Topik Analisa Kinerja Gambaran Kinerja Analisis Faktor
Petugas Filling Di Petugas Rekam Penyebab Rendahnya
RSUD Benden Medis Di Rumah Kinerja Petugas Rekam
Kota Pekalongan Sakit Umum Daerah Medis Pada Unit Filing
Tahun 2015. Kota Kediri Tahun Di RSU Bhakti Husada
2017. Krikilan.
2. Subyek Petugas Filling. Petugas URM. Petugas Filing dan
Kepala Rekam Medis.
3. Teknik Observasi dan Observasi dan Observasi, Wawancara,
Pengumpulan Wawancara. Wawancara. dan Dokumentasi.
Data
4. Jenis Deskriptif. Deskriptif. Kualitatif.
Penelitian
5. Metode Metode Observasi, Metode Observasi, Metode PTA
Metode Wawancara Metode Wawancara (Problem Tree Analysis ).
dan Pendekatan dan Pendekatan
Cross Sectional. Fenomenologis.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena mengandung data
atau informasi yang dipergunakan sebagai aspek keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagaai aspek
penelitian dan perkembangan ilmu pengetahun di bidang kesehatan.
f. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
2.5 Filing
2.5.1 Definisi dan Fungsi Filing
Filing adalah segala tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan
masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan
distribusi atas surat-surat, catatan-catatan, perhitungan-perhitungan, grafik-garfik,
data ataupun informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan setepat
tepatnya dalam rangka melakukan suatu proses manajemen serta catatan maupun
surat tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah.
Salah satu unit rekam medis menunjang dalam pelayanan rekam medis
adalah ruang penyimpanan atau filing dimana dokumen rekam medis baik rawat
jalan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan. Karena rekam medis bersifat
rahasia dan mempunyai aspek hukum maka keamanan fisik menjadi tanggung
jawab rumah sakit, sedangkan aspek isi dari rekam medis merupakan milik
pasien. Fungsi filing dalam pelayanan rekam medis adalah :
a. Menyimpan dokumen rekam medis.
b. Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.
c. Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap kerahasian isi data
rekam medis.
14
2.5.3 Tata Cara Penyimpanan DRM Filing dalam Pelayanan Rekam Medis
Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka
seperti itu yang telah dikemukakan sebelumnya setiap folder harus disimpan dan
dilindungi dengan baik karena bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat
ditemukannya kembali dokumen yang disimpan dalam rak filing. Mempermudah
mengambil dari tempat penyimpanan serta melindungi dokumen rekam medis
dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi dan biologis.
Sistem filing memiliki dua cara penyimpanan berkas dalam
penyelengaraan rekam medis. Masing-masing cara penyimpanan rekam medis
dengan sistem filing memiliki kelebihan dan kekurangan didalamnya. Sebelum
mementukan sistem yang akan dipakai perlu terlebih dahulu menetahui bentuk
penyimpanan yang diselnggarakan dalam pengelolaan instalasi rekam medis.
Syarat dokumen rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian
pada lembar formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap dan telah dirakit
sehingga riwayat pasien urut secara kronologis. Ditinjau dari pemusatan atau
penyatuan dokumen rekam medis maka cara penyimpananya dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Sentralisasi
Sistem penyimpanan secara sentralisasi yaitu suatu sistem penyimpanan
dengan cara menyatukan formulir rekam medis milik pasien kedalam satu
kesatuan dimana dokumen rekam medis rawat jalam, rawat inap, gawat darurat
milik seorang pasien menjadi satu dalam satu folder (map).
Adapun keuntunganya yaitu:
1) Data dan informasi hasil pelayanan dapat berkesinambungan karena menyatu
dalam satu folder sehingga riwayatnya dapat dibaca seluruhnya.
2) Mengurangi duplikasi data dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam
medis.
3) Mengurangi jumlah biaya yang digunakan untuk peralatan dari ruangan.
Adapun kekurangannya yaitu:
1) Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit
rawat inap.
17
Kekurangan MDF :
1) Pelatihan petugas sulit dilakukan.
2) Sering terjadi salah letak.
3) Silit melakukan retensi DRM inaktif.
4) Jarang digunakan di RS.
5) Membutuhkan biaya awal lebih besar untuk menyiapkan rak seluruh section nomor.
angka tengah sebagai digit kedua (secondary digit) dan patokan berikutnya pada 2
anga kelompok pertama sebagai digit ketiga (tertiary digit).
2.6 Kinerja
2.6.1 Definisi Kinerja
Kinerja menurut Mangkunegara (2017) menyatakan bahwa kinerja
karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Gibson (1997) dalam Notoatmodjo (2007) mengatakan bahwa kinerja
seorang tenaga kerja atau karyawan dalam suatu organisasi atau institusi kerja,
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam karyawan itu sendiri
maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu sendiri. Faktor-faktor yang
menentukan kinerja seseorang, dikelompokkan menjadi 3 faktor utama, yakni :
a. Variabel Individu yang terdiri dari kemampuan dan ketrampilan, latar
belakang keluarga, tingkat sosial dan pengalaman, faktor demografi jenis kelamin,
umur dan etnis.
24
b. Variabel Organisasi yang antara lain terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
imbalan, struktur dan desain pekerjaan.
c. Variabel Psikologis yang terdiri dari presepsi terhadap pekerjaan, sikap
terhadap pekerjaan, keperibadian, belajar dan motivasi.
2.6.2 Model Teori Kinerja
VARIABEL VARIABEL
INDIVIDU : PSIKOLOGIS :
Prestasi
Kemampuan dan (hasil yang diharapkan) - Persepsi
Ketrampilan - Sikap
- Mental - Kepribadian
- Fisik - Belajar
Latar Belakang - Motivasi
- Keluarga
- Tingkat Sosial
- Pengalaman
Demografis
- Jenis Kelamin
- Umur VARIABEL
- Etnis ORGANISASI :
- Sumber Daya
- Kepemimpinan
- Imbalan
- Struktur
- Desain Pekerjaan
a. Variabel Individu
Menurut Gibson, dkk (1985a) variabel individu yang digolongan atas
kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis.
1) Kemampuan dan Ketrampilan (Mental dan Fisik)
a) Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan sesorang menyelesaikan pekerjaannya (Gibson, dkk 1985a).
25
dengan masa kerja petugas kemampuan kerja semakin baik dan kinerja juga
mengalami peningkatan (Susanti, 2013).
c) Pengalaman adalah masa kerja biasanya dikaitkan dengan waktu mulai
bekerja dimana pengalaman kerja juga ikut menentukan kinerja seseorang.
Semakin lama masa kerja kecakapan akan lebih baik karena sudah menyesuaikan
diri dengan pekerjaannya. Seseorang akan mencapai kepuasan tertentu bila sudah
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Semakin lama karyawan bekerja
mereka cenderung terpuaskan karena berbagai pegharapan yang lebih tinggi
(Gibson, 1996 dalam Hasmoko, 2008).
3) Demografi ( Jenis Kelamin, Umur dan Etnis).
Demografi adalah Ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistik
suatu individu dilihat dari sudut sosial atau kependudukan (Nafisah, 2017). Suatu
kelompok sangat dipengaruhi oleh karateristik demografi karena mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap kinerja. Suatu tingkatan pencapaian kinerja
individu yang dilihat dari umur dan jenis kelamin sehingga besar kemungkinan
pengaruh upaya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan efisien. Menurut
Anwar (2017) dalam Fajar (2017) demografi juga merupakan penting yang
berkaitan dengan partisipasi tenaga kerja seperti jenis kelamin dan usia.
a) Jenis kelamin adalah menggambarkan pembagian dua jenis kelamin yang
ditentukan secara biologis yaitu laki-laki dan perempuan (Rahmawati, 2003 dalam
Nugrahaningsih, 2005). Perbedaan jenis kelamin ini bisa mudah dikenali dari
tampilan fisik seseorang. Menurut Gibson (1996) dalam Hasmoko (2008)
pengaruh jenis kelamin dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan
yang akan dikerjakan. Secara umum perampuan hanya mempunya kekuatan fisik
2/3 dari kemampuan fisik kekuatan otot laki-laki (Sedarmayanti, 2011).
Diasumsikan berbagai faktor berkaitan dengan jenis kelamin misalnya perbedaan
mendapakan formasi, besarnya gaji dan lain-lain. Perbedaan jenis kelamin perlu
diperhatikan karena sebagian besar tenaga kesehatan berjenis kelamin wanita dan
sebagian kecil berjenis kelamin pria. Pria cenderung pekerja kuat dan banyak
sedangkan wanita cenderung lebih sedikit. Pria dengan beban keluarga tinggi akan
28
melakukan pekerjaan tersebut sebagai dari aktivitasnya. Sikap yang baik adalah
sikap dimana dia mau bertindak mengerjakan pekerjaan tersebut tanpa terbebani
oleh sesuatu hal. Karena petugas yang sikapnya positif terhadap
tugas/pekerjaannya cenderung mengasilkan prestasi kerja (kinerja) yang lebih
baik daripada individu yang sikapnya negatif terhadap pekerjaan atau tugasnya.
Anifah (2016) menyatakan terkait sikap petugas filing peran kerja penyediaan
berkas rekam medis sangat penting. Apabila petugas tidak fokus pada pelayanan
dan menghambat penyediaan berkas rekam medis, menunda pekerjaan otomatis
akan semakin lama.
3) Kepribadian menurut Gibson, dkk (1985a) adalah pola perilaku dan proses
mental yang unik, yang mencirikan seseorang. Cara dimana individu beraksi dan
berinteraksi dengan orang lain atau organisasi internal dari proses psikologis dan
kecenderungan perilaku seseorang. Didalam perilaku organisasi sering dikatakan
bahwa kepribadian orang dewasa itu dipengaruhi oleh faktor keturunan dan
lingkungan dengan variabel atara berupa kondisi situasional (Robbin, 1996 dalam
Hadi, 2011).
4) Belajar menurut Gibson, dkk (1985a) adalah proses perubahan perilaku
melalui praktek. Belajar dibutuhkan seseorang untuk mencapai tingkat
kematangan diri. Kemampuan diri untuk mngembangkan aktivitas dalam bekerja
sangat dipengaruhi oleh usaha belajar, maka belajar merupakan sebuah upaya
ingin mengetahui dan bagaimana harus berbuat terhadap apa yang dikerjakan
(Nursalam, 2002 dalam Hadi, 2011). Proses belajar seseorang akan berpengaruh
pada tingkat sesuatu yang datang dari luar.
5) Motivasi menurut Gibson, dkk (1985a) adalah konsep yang menguraikan
tentang kekuatan yang ada dalam diri karyawan dan mengarahkannya. Motivasi
merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku
untuk mencapai tujuan. Menggambarkan Adanya keinginan dan dorongan baik
yang berasal dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (intrinsik) yang menimbulkan
adanya keinginan untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dalam
menkalankan tugas sebagai seorang karyawan. Motivasi dalam lingkungan
bekerja tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomi saja tetapi juga dalam bentuk
32
Faktor Individu
meliputi :
1.Latar Belakang
a. Tingkat Sosial Pendidikan
2.Demografis
a. Jenis Kelamin
b. Umur
Faktor Organisasi
meliputi :
1. Desain Pekerjaan
a. Job desc Kinerja Petugas
b. SOP Rekam Medis pada Unit Filing
2. Kepemimpinan
a. Bimbingan
b. Evaluasi
Faktor Psikologis
meliputi :
1. Sikap
2. Motivasi
37
38
Pengumpulan
No Istilah Definisi Istilah Indikator
Data
Petugas dengan lebih sering (3) Dokumentasi.
umur non mengalami
produktif sekitar 0- kelelahan kerja.
14 tahun dan > 65
tahun. Umur
produktif sekitar
15 – 64 tahun.
2. Organisasi
a. Desain Rincian tugas dan
Pekerjaan cara pelaksanaan
tugas atau kegiatan
yang mencakup
Job desc dan SOP
petugas filing.
1) Job desc Uraian tugas atau Job desc petugas (1) Wawancara
gambaran tugas ditinjau dari : terlampir pada
apa yang a) Mencari dokumen hal 88.
seharusnya RM. (2) Observasi
dilakukan oleh b) Menyisipkan tracer. (cheklist)
petugas filing. c) Menulis terlampir pada
pengambilan RM hal 99.
dibuku ekspedisi. (3) Dokumentasi.
d) Menulis
pengembalian RM
dibuku ekspedisi.
e) Menerima RM dari
coding & indexing.
f) Menyimpan
dokumen RM non
aktif.
g) Melakukan retensi.
h) Melakukan
pengawasan ruang
filing.
i) Memberikan usulan
kepada atasan
perbaikan unit
filing.
Pengumpulan
No Istilah Definisi Istilah Indikator
Data
b. Kepemimpinan Proses
mempengaruhi
atau memberi
contoh oleh
pemimpin kepada
pengikutntya
dalam upaya
mencapai tujuan
kinerja petugas
filing dalam
bentuk bimbingan
dan evaluasi
berupa penyediaan
dokumen RM,
melakukan job
desc dan SOP.
3. Psikologis
a. Sikap Berprilaku atau Sikap petugas ditinjau (1)Wawancara
kecenderungan dari : terlampir pada
dalam hal a) Kecepatan hal 96.
menyelesaikan melakukan (2) Dokumentasi.
pekerjaan sesuai penyedian dokumen
dengan standar RM < 10 menit.
yaitu < 10 menit.
41
Pengumpulan
No Istilah Definisi Istilah Indikator
Data
b. Motivasi Adanya keinginan Motivasi dapat (1)Wawancara
dan dorongan yang ditinjau dari dalam terlampir pada
timbul dari dalam diri petugas berupa : hal 96.
maupun luar diri a) Kecintaan terhadap (2) Dokumentasi.
individu untuk pekerjaan sebagai
mencapai kinerja petugas filing.
unit filing berupa b) Pengakuan dari
waktu penyediaan orang lain bahwa
dokumen RM, petugas melakukan
melakukan job penyediaan
desc dan SOP. dokumen RM tepat
waktu dan
terlaksannya uraian
pekerjan dan
pedoman yang ada
pada unit filing.
Motivasi dapat
ditinjau dari luar
biasanya diberikan
oleh atasan berupa :
a) Penghargaan berupa
insentif (bonus)
kepada petugas.
b) Pujian berupa
perkataan seperti
selamat sambil
berjabat tangan
kepada petugas.
c) Hukuman bagi
petugas lalai dalam
bekerja seperti
teguran dan
skorsing.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Menentukan Indikator
Penelitian
Menentukan
Instrument Penelitian
Pengumpulan Data
(Observasi, Wawancara dan Dokumentasi)
47
48
tugas utama memang banyak untuk petugas laki-laki ataupun perempuan. Maka
dari itu jumlah petugas filing yang kurang dan belum adanya program perekrutan
tenaga kembali. Hal ini dapat dibuktikan dengan kutipan wawancara dengan
petugas sebagai berikut :
“Saya perempuan, Tidak mbak porsi sama” (Narasumber 1, 2019).
“Saya laki-laki, Tidak ada sesuai semua sama” (Narasumber 2, 2019).
Gambar 4.4 KTP Petugas dan Kepala Rekam Medis (Jenis Kelamin).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas tidak ada kendala besar
bagi petugas filing terkait perbedaan jenis kelamin dengan tingkat kelelahan dan
formasi kerja yang mempengaruhi jenis keterlibatan petugas filing tentang jenis
pekerjaan pengembalian dokumen rekam medis ke ruang filing atau ke rak berkas.
Menurut Gibson (1996) dalam Hasmoko (2008) pengaruh jenis kelamin dalam
bekerja sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Tetapi
kenyataannya jenis kelamin laki-laki tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih
banyak dan jenis kelamin perempuan tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih
56
b. Job description
Menurut Nuryanti (2016) menyatakan Job description merupakan suatu uraian
tugas yang menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus
melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini adalah sebuah upaya untuk menciptakan
kualitas dari kinerja total suatu organisasi. Selain itu adanya Job description yang
jelas bagi setiap petugas maka akan mempermudah dalam proses koordinasi dan
lebih mengetahui mengenai tugas dan tanggung jawab serta wewenang masing-
masing tugas.
Berdasarkan hasil wawancara petugas dengan terdapat beberapa Job
description tetapi pelaksanaanya belum maksimal. Job description yang belum
terlaksana maksimal seperti menyisipkan tracer didepan dokumen yang akan
diambil dikarenakan petugas belum memahami penyusunan tracer dengan tidak
adanya sosialisasi mengakibatkan kurangnya koordinasi antar petugas dan atasan,
tidak melakukan pencatatan waktu ketika melakukan pengembalian dokumen
rekam medis dikarenakan tugas yang dikerjakan petugas terkadang lebih banyak
dari tugas utama petugas sebagai tenaga filing sehingga memang kurangnya
tenaga mendasari hal tersebut, tidak melakukan pengawasan pada ruang filing
dengan tidak adanya sosialisasi kerahasian DRM bagi petugas yang
mengakibatkan kurang koordinasi dan menurunkan pemahaman petugas terkait
pentingnya job desc, dan belum melakukan pengajuan pengadaan perbaikan
kendala pada unit filing seperti fasilitas kerja tidak mendukung dengan
keterbatasan ruang, jumlah rak DRM kurang dan penambahan tenaga khususnya
filing yang masih proses perencanaan manajemen. Hal ini dapat dibuktikan
dengan kutipan wawancara dengan petugas sebagai berikut :
Mengenai, Belum terlaksana maksimal seperti menyisipkan tracer didepan
dokumen yang akan diambil.
“Iya kadang dik, tracer masih kurang dik dan kadang kurang benar
pemakaiannya” (Narasumber 2, 2019).
“Iya dicatat kadang tidak tepat pencatatannya jadi setelah selesai catat langsung
cetak print out, kalau ramai sesempetnya karna banyak pasien setiap hari”
(Narasumber 3, 2019).
(Narasumber 1, 2019)
(Narasumber 2, 2019)
(Narasumber 3, 2019) Kepala RM (Narasumber 3, 2019) Kepala RM
yang menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus melakukan
tugas tersebut.
c. Standard Operating Procedures
Menurut Moekijat (2008) Standar Prosedure Operasional adalah urutan
langkah-langkah atau pelaksanaan pekerjaan, dimana pekerjaan tersebut
dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya,
bilamana melakukannya, dan siapa yang melakukan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. Standar Prosedure Operasional
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama
untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh
sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa Standard Operating
Procedures tetapi ada yang belum terlaksana secara maksimal. Standard
Operating Procedures yang belum maksimal seperti tidak melihat kesesuaian
tempat berkas rekam medis dengan melihat tracer pada saat pengembalian, tidak
mengambil tracer pada saat pengembalian berkas, tidak mengumpulkan tracer
dan menyimpan kembali pada saat pengembalian. Pada saat pengambilan berkas
tidak memasukkan tracer dibelakang berkas rekam medis yang akan diambil.
Maka dari itu, petugas belum memahami penyusunan tracer dengan tidak adanya
sosialisasi mengakibatkan kurangnya koordinasi antar petugas dan atasan. Hal ini
dapat dibuktikan dengan wawancara dengan petugas sebagai berikut :
Mengenai. Pemahaman tracer untuk dokumen rekam medis.
(Narasumber 1, 2019)
(Narasumber 2, 2019)
(Narasumber 3, 2019) Kepala RM
(Narasumber 3, 2019) Kepala RM
Gambar 4.7 Tracer dan Lembar Observasi (Checklist).
61
Kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi yaitu ada pekerjaan yang
tidak dikerjakan dengan baik. Selain itu kepala rekam medis menyatakan bahwa
ada beberapa tugas yang petugas kurang memahami tugasnya dengan baik seperti
petugas belum memahami penggunaan tracer. Oleh sebab itu perlu ditinjau ulang
terkait Standard Operating Procedures yang ada agar setiap petugas dapat
memaksimalkan kompetensinya dalam bekerja. Berbeda dengan penelitian
Moekijat (2008) yang menyatakan langkah-langkah atau pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.
dibandingkan dengan target kerja atau tidak. Namun, ternyata hasil dari evaluasi
tersebut tidak memberikan feed back kepada petugas, kurang koordinasi antar
petugas dan atasan yang mendasari hal tersebut. Oleh karena itu, masih
melakukan proses perancanaan manajemen akan hal tersebut. Hal ini dapat
dibuktikan dengan wawancara dengan petugas sebagai berikut:
“Ada penilaian setiap tahun. Hasil kerja iya pasti diawasi dan dibandingkan
dengan target” (Narasumber 1, 2019).
“Hasil kerja ditunjukkan, petugas setuju atau tidak. Berupa selembaran ada
penilaian” (Narasumber 3, 2019).
untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dalam menkalankan tugas sebagai
seorang karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian, dengan masih ditemukan beberapa target kerja
yang belum terlaksana dengan adanya motivasi dari atasan dan diri petugas dapat
secara tidak langsung memberikan dorongan untuk memperbaiki dan
melaksanakan kinerja dengan baik. Beberapa yang ditanyakan terkait motivasi
dari dalam diri petugas seperti petugas menyukai pekerjaanya atau tidak,
pengakuan dari orang lain yang mendorong melaksanakan pekerjaan arau tidak.
Motivasi dari luar diri petugas dari atasan seperti belum ada imbalan bonus
dikarenakan keterbatasan dana dan kebijakan dari proses perencanaan menajemen,
mendapatkan pujian hanya pada saat rapat saja dan kurang memelihara koordinasi
antar petugas dan atasan sehingga mengakibatkan kurang memahami pentingnya
motivasi bagi petugas, belum memberikan hukuman bagi yang lalai dalam
melakukan pekerjaan seperti skoring hanya pelaksanaan teguran sehingga
pemahaman tentang punishment masih kurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan
wawancara sebagai berikut:
Mengenai, Motivasi dari dalam diri petugas.
“Iya menyukai mbak. Sebenarnya sudah kewajiban kita bukan karna orang lain
kita kerja ibadah mbak” (Narasumber 3, 2019).
Faktor Organisasi adanya Desain Tugas menulis pengembalian DRM belum Buku ekspedisi pengembalian DRM Banyaknya tugas atau pekerjaan Terbatasnya jumlah SDM
Pekerjaan seperti pelaksanaan konsisten setiap harinya belum berfungsi dengan baik
Jobdesc tidak sesuai
Kurangnya pengawasan petugas Kurangnya sosialisasi
pada unit filing Kurang koordinasi pihak UKRM Kurang memahami pentingnya Jobdes
RENDAHNYA KINERJA kerahasiaan DRM
PETUGAS
Belum ada proses perbaruan dengan Keterbatasan ruang, jumlah rak DRM kurang, Proses perencanaan
Fasilitas kerja tidak mendukung
memberikan usulan pada atasan penambahan SDM manajemen
Faktor Organisasi adanya
Desain Pekerjaan Tugas menyiapkan tracer belum Petugas kurang memahami penyusunan
seperti pelaksanaan Tidak ada sosialisasi Jobdes Kurang koordinasi pihak UKRM
konsisten setiap harinya tracer & penyediaan kurang
SOP tidak sesuai
Faktor Organisasi seperti Kepemimpinan Pelaksanaan belum Seperti terjadi 1 bulan 2 Kurang koordinasi Kurang memahami pentingnya
berdasarkan bimbingan oleh atasan konsisten setiap harinya kali, 2 kali seminggu pihak UKRM adanya bimbingan
Faktor Organisasi seperti Kepemimpinan Kurang koordinasi pihak UKRM Proses perencanaan manajemen
berdasarkan evaluasi yang dilakukan Hasil evaluasi tidak memberika feed baik kepada petugas
Faktor Psikologis terkait Sikap petugas lama penyediaan DRM >10 Keterbatasan waktu Jam kerja cukup padat & banyak Terbatasnya Proses perencanaan manajemen
menit masih dipinjam dipal tugas diluar tugas utama jumlah SDM
Motivasi dalam diri petugas Petugas menyukai pekerjaan Bukan pengakuan dari orang lain yang mendorong petugas melaksanakan pekerjaan
Faktor Psikologis adanya Belum ada penghargaan imbalan/ bonus Keterbatasan dana Proses perencanaan manajemen
Motivasi kerja petugas
Belum ada pujian memberikan selamat langsung, Kurang koordinasi pihak Kurang memahami pentingnya
Motivasi dari luar diri petugas UKRM
hanya pada saat rapat motivasi
Belum ada hukuman skoring bagi petugas Hukuman hanya berupa Kurang memahami pentingnya
Gambar 4.8 Kerangka Secara Keseluruhan Menggunakan Pohon Masalah yang lalai teguran hukuman
67
PTA
67
68
4.9.1 Menganalisis Faktor Penyebab Utama Kinerja Petugas Rekam Medis Pada
Unit Filing Berdasarkan Indikator Latar Belakang.
Berdasarkan Gambar 4.8 analisis faktor penyebab rendahnya kinerja
petugas rekam medis pada unit filing terhadap indikator latar belakang,
menunjukkan bahwa terdapat 1 faktor penyebab yang dijelaskan dibawah ini yaitu :
1) Faktor penyebab dari latar belakang yaitu pendidikan petugas dimana hal
ini disebabkan oleh ketidaksesuaian latar belakang (level 1) pendidikan petugas
filing yang bukan lulusan rekam medis sehingga menyebabkan petugas tidak
mengetahui bahwa petugas rekam medis minimal memiliki pendidikan D3 atau
D4 rekam medis. Namun, belum ada langkah pelaksanaan program perekrutan
tenaga lagi (level 2) disebabkan keterbatasan dana (level 3). Hal ini sesuai dengan
Kemenkes RI (2014) menyatakan menyatakan bahwa pendidikan petugas di unit
rekam medis pada rumah sakit umum tipe C 30 petugas terampil berlatar belakang
lulusan DIII rekam medis dan 6 ahli berlatar belakang lulusan DIV rekam medis.
Penyebab lainnya dengan ketidaksesuaian latar belakang petugas filing sehingga
belum pernah mengikuti pelaksanaan pelatihan atau keikutsertaan seminar rekam
medis yang penting guna untuk menambah pemahaman petugas terkait tata cara
pelaksanaan pemakaian tracer pada dokumen rekam medis yang akan diambil.
Oleh sebab itu, masih melakukan proses perencanaan manajemen (level 4).
mendapatkan pekerjaan yang lebih memang terkadang merasakan lelah (level 2).
Namun, tuntutan pekerjaan diluar tugas utama memang banyak untuk petugas
laki-laki ataupun perempuan (level 3). Maka dari itu jumlah petugas filing yang
kurang (level 4) dan belum adanya program perekrutan tenaga kembali (level 5).
1) Faktor penyebab dari motivasi kerja petugas (level 1) yaitu motivasi dalam
diri petugas (level 2) mempunyai kesukaan terhadap profesi saat ini dan
menganggap bahwa tugasnya ialah tanggung jawabnya (level 3) tidak ada
pengakuan dari orang lain yang membuat petugas melakukan pekerjaannya
dengan baik (level 4).
2) Faktor penyebab dari motivasi kerja petugas (level 1) yaitu motivasi dari
luar diri petugas dari atasan (level 2) seperti masih belum pasti adanya
penghargaan berupa bonus atau imbalan untuk petugas (level 3a) dikarenakan
keterbatasan dana (level 4a) dan masih dilakukan proses perencanaan manjemen
(level 5a), belum adanya pujian secara langsung dari kepala rekam medis ke
petugas hanya pada saat rapat saja (level 3b) dikarenakan kurangnya koordinasi
pihak petugas dan atasan (level 4b) dan kurangnya pemahaman pentingnya
motivasi bagi petugas (level 5b), dan belum adanya hukuman secara tegas terkait
petugas yang lalai (level 3c) dalam menjalankan tugas hanya teguran secara halus
(level 4c) dan kurangnya pemahamaan pentingnya punishment bagi petugas yang
lalai (level 5c). Hal ini sesuai dengen teori Gibson, dkk (1985a) yang menyatakan
motivasi proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku untuk
mencapai tujuan.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dari penelitian tentang analisis
faktor penyebab rendahnya kinerja petugas rekam medis pada unit filing di RSU
Bhakti Husada Krikilan dengan metode PTA (Problem Tree Analysis) dapat
diketahui bahwa penyebab utama rendahnya kinerja petugas rekam medis pada
unit filing sebagai berikut :
a. Latar belakang tidak sesuai dengan petugas filing bukan lulusan D4 atau D3
rekam medis dan belum dilaksanakan program perekrutan tenaga lagi
disebabkan keterbatasan dana masih dilakukan proses perencanaan
manajemen terlebih dahulu.
b. Demografi berdasarkan jenis kelamin dan umur petugas yang tidak ada
perbedaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hanya tuntutan pekerjaan diluar
tugas utama banyak sehingga dikeluhkan jumlah tenaga atau SDM yang
kurang dan belum dilaksanakan program perekrutan tenaga lagi.
c. Desain pekerjaan pelaksanaan job description dan Standard Operating
Procedures yang belum terlaksana maksimal seperti menyisipkan tracer
dikarenakan petugas belum memahami penyusunan tracer dengan tidak
adanya sosialisasi mengakibatkan kurangnya koordinasi antar petugas dan
atasan, penulisan pengembalian belum konsisten setiap hari sehingga buku
ekspedisi belum berfungsi dengan baik dikarenakan banyak tugas diluar tugas
utama petugas sehingga memang kurangnya tenaga mendasari hal tersebut,
tidak melakukan pengawasan pada ruang filing dengan tidak adanya
sosialisasi kerahasian DRM mengakibatkan kurang koordinasi dan
menurunkan pemahaman petugas terkait pentingnya job desc, dan belum
melakukan pengajuan pengadaan perbaikan kendala pada unit filing seperti
fasilitas kerja tidak mendukung dengan keterbatasan ruang, jumlah rak DRM
kurang dan penambahan tenaga khususnya filing yang masih proses
perencanaan manajemen.
73
74
d. Kepemimpinan yang dilihat dari bimbingan oleh atasan dan evaluasi yang
dilakukan tidak ada kendala besar. Namun, terdapat ketidakkonsistenan pada
bimbingan yang dilakukan. Bimbingan dilakukan 1 bulan 2 kali, 1 bulan 1 kali
dan 2 kali seminggu, pada waktu pagi, tengah jam dan akhir. Kurang
konsistennya dilaksanakan bimbingan oleh petugas dikarenakan kurangnya
koordinasi pihak petugas dan kurang memahami penting adanya bimbingan
bagi petugas. Hasil evaluasi atau penilaian yang berupa hasil kekukarangan
dan kelebihan yang harus ditingkatkan petugas. Tetapi hasil penilaian tidak
memeberikan feed back apa yang seharusnya dibutuhkan petugas yang
harusnya diberikan oleh atasan seperti pelatihan dan sosialisasi terkait unit
filing. Kurang koordinasi antar petugas dan atasan yang mendasari hal
tersebut. Oleh karena itu, masih melakukan proses perancanaan manajemen
akan hal tersebut.
e. Sikap petugas tentang penyedian dokumen rekam medis > 10 menit.
Keterlambatan penyediaan juga diakibatkan karna penyediaan dokumern
rekam medis yang ada di unit filing tidak tersedia karna masih dipinjam dipoli.
Keadaan dengan waktu jam kerja cukup padat dan banyak tugas diluar tugas
utama petugas filing. Maka keterbatasan petugas juga menjadi keterlambatan
penyedian sehingga tidak bisa cepat. Oleh karena itu masih melakukan proses
perencanaan manajamen.
f. Motivasi dari dalam diri petugas seperti petugas menyukai pekerjaanya, bukan
pengakuan dari orang lain yang mendorong melaksanakan pekerjaan. Motivasi
dari luar diri petugas dari atasan seperti belum ada imbalan bonus dikarenakan
keterbatasan dana dan kebijakan dari proses perencanaan menajemen,
mendapatkan pujian hanya pada saat rapat saja dan kurang memelihara
koordinasi antar petugas dan atasan sehingga mengakibatkan kurang
memahami pentingnya motivasi bagi petugas, belum memberikan hukuman
bagi yang lalai dalam melakukan pekerjaan seperti skoring hanya pelaksanaan
teguran sehingga pemahaman tentang punishment masih kurang.
75
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis faktor penyebab rendahnya
kinerja petugas rekam medis pada unit filing di RSU Bhakti Husada Krikilan
maka peneliti merekomendasikan beberapa saran sebagai berkut :
a. Petugas dibidang rekam medis khususnya filing, perlu rekomendasi tentang
kelanjutan pendidikan minimal D3 atau D4 rekam medis.
b. Petugas perlu mengikuti program pelatihan atau seminar agar dapat
memaksimalkan kompetensinya sehingga pengetahuan petugas dalam dunia
rekam medis dapat di up to date.
c. Kepala rekam medis diharap memberikan arahan atau pujian langsung kepada
petugas sehingga dapat membangkitkan motivasi kerja petugas filing.
d. Petugas yang tidak melaksanakan tugas perlu diberi hukuman atau punishment
tegas dan petugas yang memiliki kinerja baik perlu diberikan reward atau
bonus.
e. Petugas perlu dievaluasi lebih rutin agar melakukan perbaikan.
f. Kepala rekam medis perlu mereview Job description dan Standard Operating
Procedures paling tidak 1 tahun sekali secara berkala apabila terjadi
perubahan pada jabatan atau tugas, sosialisaikan dengan detail atau rinci
terkait tugas.
g. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian tentang fasilitas kerja
seperti redesain ruang filing yang ergonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Anifah, I. N. 2016. Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Pada
Klinik Syaraf RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Periode Triwulan III
Tahun 2016. Program Studi Rekam Medis dan Informsi Kesehatan.
Yogyakarta
Depkes RI. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia
Revisi I. Jakarta: Depkes RI.
72
73
Dindatia, N., Junaid and Rasama. 2017. Gambaran Kinerja Petugas Rekam Medik
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Universitas Halu Oleo.
Kemenkes RI. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta: Depkes
RI.
_____ _____ . 2014. Permenkes RI Nomer Nomor 48 & 22 Tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsional Perekam Medis Dan Angka Kreditnya. Jakarta:
Depkes RI.
Kristiyono, E. 2008. Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah
Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah. Skripsi. Program Studi
Kesehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lembaga Administarsi Negara RI. 2008. Modul Pola Kerja Terpadu. Jakarta.
Recky. 2018. Pengaruh Job Description Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT.
Bumi Palma Lestari Persada Kecamatan Enok. Jurusan Manajemen.
Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indragiri.
Susanti, T. 2013. Studi Tentang Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit
Persatuan Djamaah Haji Indonesia Yogyakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
77
78
Lanjutan Lampiran 1
f. Kompensasi
Dalam penelitian ini, narasumber akan kehilangan waktu. Kompensasi
yang diterima adalah pergantian kesediaan waktu narasumber dengan pemberian
bingkisan diakhir penelitian.
g. Kontak
Nama : Nabilah Khoirun Nissa’
NIM : G41160745
No. HP : 083847879111
Status : Mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jurusan Kesehatan
Program Studi Rekam Medik.
80
Lanjutan Lampiran 1
81
Lanjutan Lampiran 1
82
Lanjutan Lampiran 1
83
Lanjutan Lampiran 1
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian dengan judul
“Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Kinerja Petugas Rekam Medis Pada Unit
Filing Di RSU Bhakti Husada Krikilan” sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Program Studi D-IV Rekam Medik di Politeknik Negeri Jember, saya sampaikan
surat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis faktor penyebab rendahnya
kinerja petugas rekam medis pada unit filing. Akibat langsung dan tidak langsung
dari penelitian ini yang mengancam nyawa tidak ada. Kemungkinan terbesar yang
akan terjadi adalah menyita waktu narasumber. Sebagai kompensasi atas waktu
yang digunakan untuk kegiatan wawancara peneliti akan memberikan bingkisan
sebagai ucapan terimakasih karena bersedia meluangkan waktunya.
Oleh karena itu saya mohon kesediaan bapak dan ibu untuk menjadi
narasumber dalam penelitian ini. Saya berharap narasumber dapat bekerjasama
dengan memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peneliti.
Informasi yang disampakan oleh narasumber akan dijamin kerahasiannya oleh
pihak peneliti. Atas bantuan dan kerjasama yang baik , saya ucapkan terimakasih.
PETUNJUK WAWANCARA
LEMBAR WAWANCARA
No. Isitlah Pertanyaan Narasumber 1 Narasumber 2 Narasumber 3 Kesimpulan
1. Faktor Individu 1. Apa pendidikan terakhir anda? SMEA mbak SMK dik Saya D3 Rekam Petugas pada unit filing
a. Latar Belakang Medis mbak masih berlatar
1) Pendidikan petugas belakang pendidikan
bukan lulusan rekam
medis dan kepala
rekam medis yang
lulusan rekam medis
2. Apakah anda mengetahui, setidaknya Tidak mengerti Tidak tau dik Iya mengetahui Petugas filing masih
petugas rekam medis harus memiliki belum mengetahui
pendidikan D3 atau D4 rekam bahwasanya petugas
medis?
filing seharusnya
memiliki pendidikan
lulusan rekam medis
3. Apakah anda pernah mengikuti Belum Tidak pernah dik Pernah Petugas filing belum
seminar tentang rekam medis? pernah mengikuti
seminar rekam medis
3a. Jika pernah, seminar apa yang - - Seminar rekam medis Kepala rekam medis
anda ikuti dan berapa lama dasar, mungkin agak yang pernah mengikuti
waktu seminar yang anda ikuti? lama ya mbak seminar rekam medis
terakhir itu. Lupa tentang rekam medis
86
Lanjutan Lampiran 4
3b. Jika tidak, apa alasan anda tidak Belum ada.. Belum Belum pernah dik - Belum adanya program
mengikuti seminar rekam medis ada program mbak yang membuat petugas
tersebut? filing belum pernah
mengikuti seminar
rekam medis
3c. Apakah seminar berupa - - Kalau yang pertama Seminar yang diikuti
pengelolaan rekam medis yang memang rmd dasar, oleh kepala rekam
anda ikuti? yang terakhir lebih medis antara lain
lebih ke BPJS tentang rekam medis
dasar dan koding BPJS
4. Apakah anda pernah mengikuti Belum Belum Sudah pernah Petugas filing belum
pelatihan tentang rekam medis? pernah mengikuti
pelatihan rekam medis
4a. Jika pernah, pelatihan seperti - - Tentang rekam medis Kepala rekam medis
apa yang diikuti anda? dasar itu aja mbak, yang pernah mengikuti
kebanyakan lebih ke pelatihan rekam medis
koding mbak tentang rekam medis
dasar dan koding BPJS
87
Lanjutan Lampiran 4
b. Demografi 5. Apakah anda sebagai laki-laki? - Iya Iya mbak 1 petugas filing yang
1) Jenis kelamin berjenis kelamin laki-
laki dan 1 kepala
rekam medis yang
berjenis kelamin laki-
laki
6a. Jika anda perempuan, apakah Tidak mbak.. porsi - - Jenis kelamin
petugas perempuan mendapatkan sama perempuan tidak
pekerjaan lebih sedikit? mendapatkan
pekerjaan yang lebih
88
Lanjutan Lampiran 4
2) Umur 7. Berapa umur anda saat ini? 47 Tahun 34 Tahun 39 Tahun Petugas filing berumur
47 & 34 tahun
sedangkan kepala
rekam medis berumur
39 tahun
8. Di umur anda saat ini, apakah anda Untuk sementara ini Masih dik Iya selama diberi Umur tidak
memiliki fisik yang baik dalam biasa aja, tapi tugas saya laksanakan menghambat tanggung
melaksanakan pekerjaan? biasanya kalau porsi mbak jawab pekerjaan yang
lebih banyak memang
seperti itu rasa capek diberikan kepada
gitu mbak petugas filing dan
kepala rekam medis
9. Di umur anda saat ini, apakah anda Sementara ini tidak, Tidak normal saja Tidak mbak Pada umur saat ini
sering mengalami kelelahan dalam biasa saja petugas filing dan
melaksanakan pekerjaan? kepala rekam medis
tidak mengalami
kelelahan kerja
10. Apakah 2 petugas filing bekerja Pekerjaan diluar tugas
sesuai dengan porsinya? utama banyak dan
terbatas petugas
11. Jika jumlah SDM kurang. Apa Belum
Pertanyaan Tambahan sudah ada perekrutan tenaga kerja?
12. Kenapa program perekrutan Keterbatasan dana dan
belum terlaksana? kebijakan bagian
manajemen
2. Organisasi 13. Apakah unit rekam medis bagian Ada mbak Iya ada Ada Petugas filing dan
a. Desain pekerjaan filing memiliki uraian pekerjaan? kepala rekam medis
1) Job description mengetahui bahwa
terdapat uraian
89
Lanjutan Lampiran 4
14. Apakah anda memahami Paham Iya pasti harus Selalu uraiannya Petugas filing dan
uraian pekerjaan tersebut? mengetahui memang sudah kita, kepala rekam medis
dibuku pedoman memahami uraian
pengorganisasian pekerjaan di unit filing
sudah ada SOPnya
mbak
15. Apakah anda berkewajiban mencari Selalu mencari Ada Sudah terlaksana jadi Petugas filing
dokumen rekam medis? dokumen rekam medis setiap pasien datang melaksanakan
mbak berkasnya selalu pencarian dokumen
dicari mbak rekam medis
16. Apakah anda memiliki tugas Iya Betul Iya ada Petugas filing dan
menyisipkan tracer? kepala rekam medis
mengetahui bahwa
terdapat tugas
menyisipkan tracer di
unit filing
16a. Jika ada, apakah tugas tersebut Tracernya ada tapi Iya kadang dik Sudah tapi kadang Tracer tidak secara
terlaksana? belum sepenuhnya mbak konsisten terlaksana
terlaksana mbak hanya kadang saja
16b. Jika tidak, apa alasan tidak Tracer masih tersedia Tracernya masih Tracernya masih Belum sepenuhnya
terlaksana tugas tersebut? sedikit pelaksanaanya kurang dik kadang belum diperbanyak terlaksananya tracer
masih sulit, berkas kurang benar karena petugas masih
berhimpitan raknya
belum lengkap pemakaiannya kaya belum begitu paham
gitu penggunaan tracer dan
tersedianya tracer
masih kurang
17. Apakah anda memiliki tugas Iya pasti Iya Iya Petugas filing dan
90
Lanjutan Lampiran 4
No. Isitlah Pertanyaan Narasumber 1 Narasumber 2 Narasumber 3 Kesimpulan
menulis pengambilan dokumen kepala rekam medis
rekam medis pada buku ekspedisi? mengetahui bahwa
terdapat tugas menulis
pengambilan dokumen
rekam medis pada
buku ekspedisi di unit
filing
17a. Jika ada, apakah tugas tersebut Iya dicatat dibuku Iya pasti dik Iya dicatat langsung Petugas filing
terlaksana? keluar masuk surat kita cetak dengan melaksanakan tugas
mbak print out langsung ke menulis pengambilan
biling mbak dokumen rekam medis
pada buku ekspedisi di
unit filing
17b. Jika tidak, apa alasan tidak - - - -
terlaksana tugas tersebut?
18. Apakah anda memiliki tugas menulis Iya pasti Iya Ada Petugas filing dan
pengembalian dokumen rekam medis kepala rekam medis
pada buku ekspedisi? mengetahui bahwa
terdapat tugas menulis
pengembalian
dokumen rekam medis
pada buku ekspedisi di
unit filing
18a. Jika ada, apakah tugas tersebut Terlaksana, hanya Iya tapi kadang dik Iya dicatat kadang Petugas filing tidak
terlaksana? mungkin kurang tidak tepat sepenuhnya melakukan
lengkap kadang pencataannya jadi tugas menulis
nulisnya telat seperti
jamnya gak mesti mbak setelah selesai di pencatatan
catat langsung cetak pengembalian
print out dibiling dokumen rekam medis
pada buku ekspedisi
91
Lanjutan Lampiran 4
19. Apakah anda berkewajiban Iya untuk dimasukkan Iya Kalau pengembalian Petugas filing dan
menerima rekam medis dari coding ke rak filing belum mbak, dari kepala rekam medis
dan indexing? koding masih harus mengetahui bahwa
dicentang lalu setelah terdapat tugas
itu masuk filing menerima rekam medis
seharusnya seperti itu dari coding dan
indexing tetapi
pelaksanaanya
terhambat karna masih
harus dicentang lalu
setelah itu masuk filing
20. Apakah anda memiliki tugas Iya Iya Iya ada mbak Petugas filing dan
menyimpan dokumen rekam medis kepala rekam medis
non aktif ditempat lain? mengetahui bahwa
terdapat tugas
menyimpan dokumen
rekam medis non aktif
ditempat lain
92
Lanjutan Lampiran 4
22. Apakah anda berkewajiban Iya tugas saya mbak. Kalau pengawasan Pengawasannya ada Petugas filing belum
melakukan pengawasan unit filing? Kadang terserah juga. pada saat petugas mbak hanya terdapat sepenuhnya melakukan
Kurang sosialisasi banyak pekerjaan tulisan tidak semua tugas pengawasan unit
mungkin mbak
belum sempat dik, orang boleh masuk filing dikarenakan
kalau pas longgar tapi belum ada istilah pekerjaan yang padat
ya, Ya harapannya khusus orang tertentu dan hanya dapat
ruang filing tidak melakukan
dijadikan keluar pengawasan pada saat
masuk petugas lain pekerjaan longgar
23. Apakah anda berkewajiban Iya mbak kadang jalan Iya ada.. kita Kita memang Petugas filing dan
memberikan usulan kepada atasan kadang tidak. Kadang memang ada sedikit mempunyai program kepala rekam medis
terkait perbaikan unit filing? sudah disampaikan kendala pasti kita setiap tahun mengetahui bahwa
93
Lanjutan Lampiran 4
2) SOP 24. Apakah anda memahami petunjuk Iya mbak Iya paham Untuk petugas sudah Petugas filing dan
tata cara pengelolahan yang ada memahami mbak kepala rekam medis
pada unit filing? mengetahui bahwa
terdapat tugas tata cara
pengelolahan yang ada
pada unit filing
25. Apakah anda berkewajiban Iya Iya Sudah sesuai Petugas filing dan
melakukan penyimpanan dokumen kepala rekam medis
rekam medis? mengetahui bahwa
terdapat tugas
penyimpanan dokumen
rekam medis
26. Apakah anda memahami Iya mbak Iya sedikit dik Sudah Petugas filing masih
penggunaan tracer untuk dokumen pelaksanaannya belum sepenuhnya
rekam medis? belum tepat memahami
penggunaan tracer
untuk dokumen rekam
medis
94
Lanjutan Lampiran 4
28. Apakah anda memahami pedoman Paham Iya Memahami Petugas filing
pengambilan dokumen rekam memahami tugas
medis? pedoman pengambilan
dokumen rekam medis
29. Apakah anda memahami pedoman Paham mbak Iya dik Memahami mbak Petugas filing
pengembalian dokumen rekam memahami tugas
medis? pedoman
pengembalian
dokumen rekam medis
b.Kepemimpinan 30. Apakah ada pemberian Ada mbak Pasti ada Memang kita arahkan Terdapat pemberian
1) Bimbingan informasi/arahan dari atasan kepada hampir setiap hari informasi/arahan dari
petugas? mbak, jadi kita atasan kepada petugas
mungkin ada sesuatu yang hampir diarahkan
langsung kita setipa hari
jelaskan/sampaikan
mbak
31. Pemberian informasi/arahan baik Kadang 1 bulan 2 kali Tidak mesti.. pasti1 Jadi kayaknya hampir Pemberian/arahan
dilakukan 2 kali dalam seminggu. tidak mesti tapi ada bulan 1 kali setiap hari kita ada kepada petugas
Berapa kali pemberian/arahan informasi kalau dari dilakukan kadang 1
kepada petugas dilakukan?
luar 2 kali seminggu bulan 2 kali, 1 bulan 1
mbak kali bahkan setiap hari
95
Lanjutan Lampiran 4
33. Apakah pemberian informasi/arahan Iya kadang apa yang Betul biar update Iya hampir bisa pemberian
dari atasan membantu belum kita tau jadi tau mengetahui dikatakan seperti itu informasi/arahan dari
meningkatkan kinerja petugas? mbak informasi terbaru mbak atasan membantu
meningkatkan kinerja
jadi tau semua petugas yang belum
tau menjadi tau dan
mengetahui informasi
update
2) Evaluasi 34. Adakah proses penilaian yang Ada penilaian setiap Pasti ada Ada mbak. Jadi setiap Terdapat penilaian
dilakukan atasan kepada petugas? tahun ada mbak bulan sekali kita yang dilakukan atasan
wajib mengisi kepada petugas sebagai
penilaian karyawan dasar untuk kenaikan
sebagai dasar untuk golongan
kenaikan golongan
mbak
35. Pernahkah hasil kerja anda setiap Iya pasti Tidak.. tetapi Selalu diawasi. Nilai Hasil kerja selalu
bulan diawasi? tepatnya kita dinilai petugas datang diawasi terlebih
semua dengan target mengenai absensi itu mengenai absensi
gitu dik mbak kehadiran petugas
36. Apakah hasil kerja anda Iya tentunya ada target Iya pasti. Kita memang punya Hasil kerja
dibandingkan dengan target? mbak Kendalanya semua itu mbak direkam dibandingkan dengan
dengan target medis sendiri juga target yang
ada mutunya jadi berpengaruh terhadap
kalau mutu kita tidak mutu dari rekam medis
tercapai juga
96
Lanjutan Lampiran 4
97
Lanjutan Lampiran 4
98
Lanjutan Lampiran 4
99
100
Lanjutan Lampiran 5
102
Lanjutan Lampiran 5
Lanjutan Lampiran 5
104
Lanjutan Lampiran 5
Lanjutan Lampiran 5
106
Lanjutan Lampiran 7
Lanjutan Lampiran 7
No Petugas Kegiatan
1. Filing 1. Petugas mencari dokumen rekam medis pasien sesuai nomer rekam
medis yang diinputkan.
2. Menyisipkan tracer di depan dokumen rekam medis yang akan
diambil, selanjutnya dokumen rekam medis dapat diambil.
3. Menyerahkan dokumen rekam medis dengan menggunakan buku
ekspedisi/ billing system komputer.
4. Melihat kesesuaian pengembalian dokumen rekam medis
menggunakan buku ekspedisi/billing system komputer.
5. Menerima dokumen rekam medis dari fungsi coding dan indeksing.
6. Menyimpan dokumen yang non aktif ditempat yang berbeda.
7. Mengadakan penyusutan dan retensi dokumen rekam medis.
8. Melakukan pengawasan keluar masuk dokumen rekam medis.
9. Memeberikan usulan kepada direktur rumah sakit terkait unit filing.
111
No Prosedur Kegiatan
1. Pengembalian 1. Tujulah rak penyimpanan dengan melihat dua digit angka
terakhir pada berkas rekam medis dan sesuaikan dengan rak
yang sudah diberi kode dua digit angka.
2. Pilih dokumen rekam medis sesuai dengan dua digit angka
akhir nomer rekam medis.
3. Lihatlah kesesuaian tempat berkas rekam medis dengan
melihat tracer.
4. Masukan dokumen rekam medis kedalam rak yang tertera
angka akhir terminal digit filing system.
5. Ambil tracer (out guide) yang meunjukan bahwa berkas
rekam medis tersebut sudah di simpan kembali ke rak
penyimpanan.
6. Kumpulkan tracer dan simpan kembali ke rak penyimpanan
tracer.
JADWAL PENELITIAN
2019 2020
Uraian Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Studi Literatur
Studi Pendahuluan
Seminar Proposal
Pembuatan EC
Pengumpulan Data
Pembahasan
Ujian Sidang
113
114
BIODATA PENELITI
A. BIOGRAFI
Nama : Nabilah Khoirun Nissa’
Tempat/Tgl Lahir : Banyuwangi, 30 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dsn. Karang Harjo Kec. Glenmore Kota. Banyuwangi
Nomor HP : 083847879111
E-mail : nabilahkhoirun29@gmail.com
Motto : Memulai dengan penuh keyakinan dan harapan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. TK TUNAS MULIA KRIKILAN BANYUWANGI (2002 - 2004)
b. SDN 1 KARANG HARJO GLENMORE BANYUWANGI (2004 - 2010)
c. SMPN 1 GLENMORE BANYUWANGI (2010 - 2013)
d. SMAN 1 GLENMORE BANYUWANGI (2013 - 2016)
e. D-IV REKAM MEDIK JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER (2016 - 2020)