Anda di halaman 1dari 1

Puisi siswa pertama :

Hari- hari telah berlalu, kini kita tiba dipenghujung waktu..


Canda tawa senang maupun duka, telah kita lalui bersama, semua akan menjadi kenangan ..
Yang akan terlukis indah dalam ingatan, tak ada lagi kata yang bisa ku ucapkan..
Melainkan kata maaf.. maaf.. maaf..
Atas segala tingkah nakalku atas segala dosa- dosaku yang tak terhingga..
Dipagi yang berbahagia ini..kami persembahkan “ senandung air mata perpisahan..
Untuk mu wahai guru....
Nyanyi siswa pertama:
Air mata perpisahan yang mengalir di hari ini....
Engkaulah guru lentera jiwa dalam meniti jalan ilahi... 5x mengulangi bersama

Rasa sedih dalam hati berpisah dengan guru tercinta pengorbanan mu kanku kenang..
Akan menjadi bingkisan rindu ...
Disanubari....

Sejak ada pertemuan di akhiri perpisahan....


Tabahkan hati ini semua suratannya..
Derayan air mata ini saksi bisu kasih sucimu...
Semoga allah membalasmu tetap dijalan yang di ridhoi...

Wahai kawanku tercinta kanku kenang cerita kita akan abadi selamanya dalam jiwa...
Walaupun akan terjadi perpisahan di hari ini akan terukir kenangan ini ..
Di sanubari....
Puisi
Wahai guru..
Keberadaanmu bagaikan serberkas cahaya yang menyinari gelapnya alam dunia
Jasamu sungguh mulia
Kau lepaskan kami dengan kebodohan yang menyelimuti diri ..
Guru..
Kau berjuang tanpa mengharapkan imbalan, kau didik kami, dengan penuh kesabaran..
Segala budimu tak akan kami lupakan,Hingga kami tumbuh dewasa mendatang..
Teruntukmu sang guru..Terimakasih kami ucapkan..
Maaf beribu maaf darimu..Serta ridho mu selalu kami harapkan..
Guru :
Wahai anak – anakku... Hapuslah air mata mu..
Lihatlah pagi ini..
Suara hanpa tal berarti ..Mataharipun tak membiaskan cahayanya..
Sedih karena kita harus berpisah,Ku hantarkan engkau di penghujung jalan ini.
Dalam lubuk hati yang terdalam..
Aku tak ingin berpisah dengan mu..
Namun, ini adalah suratan takdirnya yang harus kita jalani wahai anakku.
Siswa ketiga:
Wahai guruku..
Apakah engkau mau meninggalkan kami , kami tak sanggup untuk berpisah
Kami masih merindukan suara lemah lembutmu..
Dipenghujung jalan ini..
Engkau antarkan kami dengan do,amu..
Di akhir perpisahan ini..
Bolehkan ku mencium kedua tanganmu
Biarku rindukan lembut tanganmu..
Wahai guru.. Sampai akhir masa ..
Siswa pertama :
Malam tak akan indah tanpa bulan dan bintang
Namun apalah arti cahaya bintang jika bersanding dengan cahaya bulan.
Kaulah sang bulan, kau buat malam layaknya siang
Bercahaya terang disaat petang, kuterbangun duhai pujaan dari mimpi masa lalu yang kelam..
Hitam itu terbakar oleh ledakan cahayamuyang terang , cahaya itu membias menuntunku dijalan
kebenaran.
Nyanyi :
Ikhlaskanlah kami pergi ridhoilah langkah kami...
Wahai guruku pelita hati jiwa ini..
Maafkanlah segala khilaf diri ini insan biasa jasa- jasamu kan teringat abadi hingga akhir hayat...

Anda mungkin juga menyukai