KO M PA S , S E L A SA , 1 3 F E B RUA R I 2 0 1 8

6
Opini e-mail: opini@kompas.com dan opini@kompas.co.id

Imbal Hasil Program JHT

TA J U K R E N C A N A

KPK Tetaplah Bekerja!

M
Taufik Hidayat
ahkamah Konstitusi telah Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional; Dosen Program MM UAD Yogyakarta
memutuskan Komisi Pembe-
rantasan Korupsi menjadi Program Jaminan Hari Pada sisi lain, porsi alokasi dalam bentuk instrumen saham pada 2016 dan 2017, pengelolaan dana program JHT ma-

bagian dari eksekutif dan bisa Tua merupakan suatu deposito relatif kecil dan umumnya hanya
berfungsi untuk mendukung kebutuhan
masing-masing sebesar 15,32 persen dan
19,99 persen. Dengan demikian, imbal ha-
sing-masing sebesar 7,19 persen dan 7,83
persen. Walaupun perolehan imbal hasil
menjadi obyek angket DPR. program yang likuiditas. Pada era tingkat suku bunga sil yang diharapkan (expected return) dari tersebut lebih kurang 2 persen di atas

Putusan MK itu haruslah dihormati kendati sejumlah ahli

dimaksudkan untuk rendah yang telah berlangsung beberapa
tahun ini, strategi alokasi dalam bentuk
instrumen saham pada tahun-tahun itu
setidaknya sebesar angka-angka itu.
rata-rata suku bunga deposito bank-bank
pemerintah, dengan gambaran kinerja pa-
hukum tata negara menilai putusan MK itu berpotensi berten- memberikan jaminan deposito harus memperoleh pencermatan Melalui pengelolaan portofolio saham sar saham sangat bagus serta perolehan
tangan dengan putusan MK yang lain. Putusan MK itu juga
berpijak pada teori pembagian kekuasaan klasik, eksekutif,
keuangan kepada para yang lebih mendalam guna menghindari
terjadinya kekurangoptimalan dalam pe-
yang efektif dan efisien, baik dalam pe-
milihan jenis saham yang masuk dalam
imbal hasil surat utang yang lebih besar
daripada deposito, ada potensi dan pe-
yudikatif, legislatif, kendati sudah bermunculan state auxiliary pesertanya dalam ngelolaan dana program JHT. portofolio (stock selection) maupun dalam luang untuk memperoleh imbal hasil yang
body yang mewujud dalam komisi-komisi negara.
Putusan MK—kendati tidak bulat—paling tidak menunjukkan
bentuk uang tunai. Strategi investasi imbal hasil
memanfaatkan momentum terbaik (mar-
ket timing) untuk melakukan aksi jual-beli
lebih tinggi. Pada sisi lain, industri dana
pensiun juga masih menerapkan bunga
ketidakberpihakan MK pada kemandirian KPK. Dengan menem- Dibayarkan sekaligus Portofolio program JHT 2017, sebagai- saham, dapat diperoleh peluang untuk teknis sebesar 8,75 persen, yang berarti
patkan KPK sebagian bagian dari eksekutif, KPK bisa menjadi
sasaran hak penyelidikan oleh Pansus Angket DPR.
(lumsum) saat peserta mana dipublikasikan BPJS Ketenagaker-
jaan di Kompas pada 30 Januari, terdiri dari
memperoleh imbal hasil yang jauh mele-
bihi nilai acuan tersebut. Meski demikian,
harus dapat memperoleh YOI yang lebih
besar daripada bunga teknisnya.
Putusan MK itu sejalan dengan keinginan sejumlah politisi memasuki usia pensiun, surat utang, saham, deposito, reksa dana, kondisi sebaliknya juga dapat terjadi jika
Acuan imbal hasil
DPR yang menginisiasi hak angket untuk menyelidiki KPK. KPK
mencoba bertahan dengan mendalilkan bahwa KPK adalah
meninggal dunia, properti, dan penyertaan. Proporsi alokasi
aset pada tiap-tiap instrumen investasi itu
penerapan strateginya tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Sebab, instrumen saham Selama ini, pengukuran imbal hasil pe-
lembaga independen dan bukan bagian dari eksekutif sehingga ataupun mengalami ialah sebesar 58,70 persen, 18,99 persen, selain dapat memberikan imbal hasil yang ngembangan dana program JHT biasanya
tidak bisa dijadikan obyek angket. Namun, dalil KPK dan
sejumlah ahli hukum tata negara yang mendasarkan pada
cacat total tetap. 12,46 persen, 9,13 persen, 0,58 persen, dan
0,13 persen. Secara konsepsi strategic asset
tinggi juga mempunyai tingkat risiko yang
tinggi juga.
dibandingkan dengan rata-rata suku bu-
nga deposito bank-bank pemerintah pada
sejumlah putusan MK yang lain runtuh. Lima hakim konstitusi, allocation, pemilihan portofolio ataupun Imbal hasil instrumen investasi reksa tahun yang bersangkutan. Dari sisi kepen-

P
Arief Hidayat, Anwar Usman, Wahiduddin Adams, Manahan rogram ini diselenggarakan sesuai
Sitompul, dan Aswanto berpendapat, KPK adalah bagian dari dengan prinsip asuransi sosial atau
eksekutif. menjadi program tabungan wajib
Berbeda dengan empat hakim konstitusi lain, Saldi Isra, I bagi para pekerja di seluruh Indonesia.
Dewa Gede Palguna, Maria Farida Indrati, dan Suhartoyo yang, Oleh karena itu, nilai manfaat yang akan
meski kalah suara, tetap berpendapat KPK adalah lembaga diberikan kepada para peserta program
independen, bukan bagian dari eksekutif dan bisa dijadikan obyek Jaminan Hari Tua (JHT) adalah sebesar
angket oleh DPR. seluruh nilai akumulasi iuran yang telah
Putusan MK 2018 itu berpotensi bertentangan dengan pu- dibayarkan oleh peserta maupun oleh
tusan MK lainnya. Putusan MK 2018 ini memberikan tafsir pengusaha selaku pemberi kerja beserta
konstitusional soal kewenangan DPR melakukan penyelidikan seluruh hasil pengembangannya.
terhadap kebijakan pemerintah. Kewenangan itu tertera dalam Sesuai tujuan pelaksanaan program
UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dalam putusannya terhadap uji JHT, hasil pengembangan dana hasil aku-
materi UU MD3, MK memperluas hak DPR melakukan angket, mulasi iuran dari semua peserta ataupun
termasuk terhadap KPK. imbal hasil investasi menjadi faktor utama
Sementara dalam UU KPK sendiri, dan sejumlah putusan MK yang akan menentukan besaran nilai man-
yang lebih eksplisit tentang KPK, ditegaskan bahwa KPK adalah faat yang akan diterima peserta. Dengan
lembaga independen yang tidak bisa dicampuri kekuasaan mana menggunakan indikator imbal hasil inves-
pun. Pasal 3 UU tentang KPK menegaskan, ”Komisi Pemberan- tasi, peserta dapat mengetahui dengan
tasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan jelas sejauh mana dana program JHT-nya
tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari telah dikelola BPJS Ketenagakerjaan se-
pengaruh kekuasaan mana pun.” laku penyelenggaranya. Jika imbal hasil-
Kita bersyukur, meski mayoritas hakim MK menempatkan nya bisa melebihi kinerja pengembangan
KPK sebagai bagian dari eksekutif, kewenangan penyidikan, dana yang dapat dilakukan oleh para pe-
penuntutan KPK termasuk wilayah yang tidak bisa disentuh serta sendiri, atau yang dilakukan oleh
DPR. Putusan MK 2018 serta putusan MK lainnya, serta UU KPK lembaga yang punya aktivitas sejenis, nilai
sendiri, memberikan jaminan soal independensi KPK. manfaat yang akan diterima oleh para
Karena itulah, di tengah tekanan hukum politik yang meling- peserta juga akan semakin optimal. De-
kupi KPK, kita dorong KPK tetap bekerja memberantas korupsi mikian juga sebaliknya.
di negeri ini. Operasi tangkap tangan terhadap para tersangka Batasan tingkat imbal hasil yang dite-
korupsi, jika memang ada, harus tetap dilakukan. KPK dan tapkan paling rendah sebesar rata-rata
pemberantasan korupsi adalah amanat reformasi yang harus tingkat suku bunga bank-bank pemerintah
dituntaskan. Sejarah nanti akan melihatnya. selama 12 bulan sebagai acuannya perlu
dievaluasi agar diperoleh nilai acuan imbal
hasil investasi yang lebih obyektif dan
menarik serta dapat semakin mening-
katkan kesejahteraan peserta. Hal ini di-
Mereka Memikirkan Mars dasarkan pada struktur portofolio maupun
pengalokasian dana investasinya yang le-
penataan aset tersebut sudah cukup bagus
dalam hal diversifikasi, baik untuk tujuan
pencapaian imbal hasil yang optimal ma-
upun dalam hal pengelolaan risiko. Meski
demikian, dalam operasionalisasinya ju-
ga diperlukan strategi untuk mengop-
timalkan perolehan hasil sesuai pilihan
investasi yang tersedia, atau yang di-
sebut tactical asset allocation.
Sesuai sifat kepesertaan program
JHT yang dimaksudkan untuk mem-
berikan perlindungan keuangan ke-
pada para pekerja di masa tuanya,
alokasi investasi yang sebagian besar
dalam bentuk surat utang, baik berupa
SBN maupun surat utang korporasi,
dimaksudkan untuk menyesuaikan masa
jatuh tempo instrumen investasi tersebut
dengan masa jatuh tempo kewajiban un-
tuk membayar hak JHT kepada para pe-
serta. Melalui strategi pengaturan masa
jatuh tempo terhadap portofolio surat
utang, dapat diperoleh suatu ”jaminan”
untuk memperoleh suatu tingkat imbal
hasil tertentu.
Metode ini dikenal dengan istilah imu-
nisasi portofolio surat utang atau obligasi.
Dalam hal ini, untuk memperoleh imbal
hasil yang optimal, diperlukan kedisiplinan
dalam pengaturan dan pengukuran tingkat
sensitivitas portofolio surat utang itu ter-
hadap perubahan tingkat suku bunga dan
tidak boleh terganggu oleh kepentingan
jangka pendek untuk segera menjual surat
utang itu. Khususnya bagi surat utang yang
punya tingkat kupon yang relatif tinggi.
Proporsi alokasi dalam bentuk instru-
men saham dan reksa dana—yang secara
keseluruhan sebesar 31,45 persen—untuk
dana relatif mirip dengan gambaran yang
DIDIE SW
terjadi pada instrumen obligasi untuk je-
nis reksa dana pendapatan tetap (fixed
income), yang sebagian besar portofolionya
dalam bentuk obligasi maupun indikator
yang diperoleh dari bursa saham untuk
jenis reksa dana saham. Selain bertujuan
untuk memperoleh imbal hasil yang op-
timal, strategi alokasi dalam bentuk reksa
dana juga dapat digunakan sebagai tolok
ukur yang bisa diperoleh dari portofolio
sahamnya sendiri. Pada sisi lain, dalam era
tingkat bunga yang sangat rendah—yang
sudah berjalan beberapa tahun ini—relatif
tidak dapat diandalkan sebagai instrumen
yang dapat meningkatkan sehingga peng-
alokasiannya harus seminimal mungkin
sepanjang dapat digunakan untuk me-
menuhi kewajiban jangka pendek program
JHT. Kelebihan jumlah alokasi dalam in-
tingan peserta maupun untuk pengem-
bangan total dana program JHT, maka
standar pengukuran kinerja imbal hasil
investasi tersebut kurang optimal.
Instrumen deposito lebih identik de-
ngan instrumen yang cocok untuk in-
vestor individu, yang sering kali menjadi
investor pasif. Dengan jumlah dana
yang sangat besar, pengelolaan dana
program JHT punya daya tawar yang
sangat besar untuk memperoleh pe-
luang-peluang investasi dengan po-
tensi imbal hasil yang lebih besar di
pasar uang. Selain itu, dengan ka-
pasitas dan kekuatan dananya yang
sangat besar, BPJS Ketenagakerjaan
punya peluang untuk menjadi pemim-
pin di pasar modal sehingga lebih mam-
pu untuk memanfaatkan peluang-pelu-
ang besar yang ada dibandingkan dengan
para pelaku investasi lainnya.
Dalam upaya untuk lebih mengopti-
malkan perolehan imbal hasil pengelolaan
dana, yang pada akhirnya bertujuan untuk
memberikan nilai manfaat program JHT
yang lebih baik kepada para pesertanya,
target perolehan imbal hasilnya bukan lagi
didasarkan pada instrumen deposito, me-
lainkan pada imbal hasil surat utang. Se-
lain didasarkan pada kondisi portofolio
yang memang menjadikan surat utang
sebagai penopang utamanya, juga karena
adanya tuntutan untuk menjadi investor
aktif.
Dalam hal ini imbal hasil SBN acuan
yang paling layak untuk dijadikan sebagai
tolok ukurnya dengan target margin mi-
nimal antara 1,5 persen dan 2 persen di
atas imbal hasil SBN dengan masa jatuh

B
bih condong ke instrumen-instrumen in- kondisi saat ini bisa mendukung perolehan strumen deposito mempunyai risiko per- tempo 15 tahun maupun SBN 20 tahun.
eruntung kita bisa membaca vestasi jangka panjang, baik berupa surat imbal hasil investasi yang lebih tinggi. olehan imbal hasil portofolio yang rendah Sebagai ilustrasi, imbal hasil SBN 15 tahun
riwayat hidup sosok visioner yang berharga negara (SBN), obligasi korporasi, Return Indeks Harga Saham Gabungan dan cenderung ”idle”. dan SBN 20 tahun pada bulan Desember
maupun dalam bentuk saham-saham per- (IHSG) yang biasa digunakan sebagai acu- Sepanjang tahun 2016 dan 2017, imbal 2017 masing-masing sebesar 6,926 persen
berkontribusi terhadap kemajuan usahaan yang telah go public. an dalam perolehan imbal hasil adalah hasil atau yield on investment (YOI) atas dan 7,06 persen.
peradaban. Ada Thomas Alva
Edison atau Bill Gates.
Tokoh yang kita singgung kali ini Elon Musk, yang salah satu
gagasannya tentang transportasi massal futuristik—disebut Hy-
perloop—pernah kita singgung dalam forum ini beberapa waktu
Tantangan Pajak Tahun 2018
lalu. Kita kembali ke Musk, entrepreneur dan visioner kelahiran
Pretoria, Afrika Selatan, tahun 1971 dan kini warga negara AS, Liberti Pandiangan
karena visinya terkait dengan masa depan manusia, dan ini Kepala Bidang P2 Humas, Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan
terkait dengan aktivitas eksplorasi ruang angkasa. Kita tidak lupa

R
akan perusahaannya yang lain—Tesla Motors—yang melahirkan ealisasi penerimaan pajak
Model S, mobil bertenaga listrik pertamanya yang fenomenal. 2017 yang dikelola Direk-
Perusahaan miliknya yang didirikan tahun 2002, Space X, torat Jenderal Pajak
tahun 2008 sudah mendapatkan kontrak dari NASA untuk akhirnya mencapai sekitar 90
mengangkut pasokan logistik ke Stasiun Ruang Angkasa Inter- persen, yaitu Rp 1.151,1 triliun
nasional. Pada 6 Februari lalu, roket rancangan terbaru Space X dari rencana Rp 1.283,5 triliun.
meluncur ke angkasa dengan sukses. Roket berkemampuan Padahal, tahun 2017 masih pe-
raksasa ini ia beri nama Falcon Heavy karena kemampuannya riode sulit untuk meningkatkan
mengangkut muatan seberat 64 ton—bobot yang lebih berat penerimaan pajak sebagaimana
dibandingkan pesawat jet 737 yang dimuati penumpang, awak, tahun-tahun sebelumnya dengan
bagasi, dan bahan bakar (space.com). Roket lain yang bisa berbagai faktor yang memenga-
mengalahkan daya dorongnya adalah roket Bulan Saturnus V ruhi. Jumlah tersebut diperoleh
yang terakhir diluncurkan tahun 1973. dari Pajak Penghasilan (PPh) Rp
Roket Falcon Heavy memang dirancang untuk mengangkut 646,9 triliun, Pajak Pertambahan
manusia ke ruang angkasa dan menghidupkan kembali kemung- Nilai (PPN) Rp 480,7 triliun, Pa-
kinan misi ke Bulan atau planet Mars. Ya, riwayat dan impian jak Bumi dan Bangunan (PBB)
besar seperti inilah yang di satu sisi amat mengagumkan, tetapi di Rp 16,8 triliun, dan pajak lainnya
sisi lain membuat kita mengelus dada. Rp 6,7 triliun.
Kita hormat dan mengapresiasi semua yang sejauh ini dila- Dilihat dari siklus penerimaan
kukan pemerintah (demi pemerintah) yang mengelola negara pajak (tax revenue cycle) lima
kita. Namun, alih-alih membuat lompatan katak, acap kali kita tahun terakhir, yang pencapai-
merasa kita tak pergi ke mana-mana. Lebih memprihatinkan lagi, annya 92,6 persen (2013), 91,6
pada beberapa hal kita malah berjalan mundur. persen (2014), 82,0 persen
Jika kita melihat rentetan kejadian akhir-akhir ini, khususnya (2015), dan 81,6 persen (2016),
terkait dengan persekusi dan aktivitas kekerasan seperti yang bisa dikatakan bahwa pencapaian
terakhir di Yogyakarta, Minggu (11/2), cukup alasan untuk 2017 merupakan titik balik me-
mengatakan kita tidak maju-maju. Sekian waktu dan banyak nuju penaikan. Selain itu, kon-
tenaga serta pikiran habis kita curahkan untuk mengurus tribusi (khususnya) Desember
kejadian yang membuat pikiran kita terbelenggu. 2017 yang mencapai 12,8 per-
Sampai kapan terorisme, kekerasan berlatar belakang primor- sen—jauh lebih tinggi dari ra-
dialisme, dan juga perpolitikan, akan membuat kita tak punya ta-rata bulanan sebelumnya, juga
energi untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Boro-boro ber- dibandingkan Desember 2016—
pikiran ke ruang angkasa menuju Bulan atau Mars, mengurus menjadi indikasi makin mem-
kebutuhan pokok dan melahirkan rasa aman bagi masyarakat saja baiknya penerimaan pajak.
kita masih tertatih-tatih. Pada 2018, rencana penerima-
Bangsa lain juga mengalami pergulatan politik karena pikiran an pajak mencapai Rp 1.424 tri-
orang untuk mengurus bangsa beraneka ragam. Namun, kita liun atau naik 23,7 persen dari
perlu berkaca, mengapa bangsa lain mampu menyelesaikan realisasi 2017. Jumlah ini akan
masalah primordialnya, atau masalah dasar lainnya, tetapi kita bersumber dari PPh Rp 855,1
terus berkutat dalam soal yang membuat bangsa kita hanya bisa triliun (peranannya 60 persen),
menonton saja kemajuan bangsa lain. Pemimpin bangsa punya PPN Rp 541,8 triliun (38 persen),
banyak pekerjaan rumah, dan yang terpenting merevolusi mental PBB Rp 17,4 triliun (1,2 persen),
bangsa yang ia pimpin agar tidak hidup di alam kegelapan. dan pajak lain Rp 9,7 triliun (0,7
persen). Berarti, peranan pajak
terhadap total penerimaan ne-
gara (Rp 1,878,4 triliun) sebesar
dan sistem informasi yang up to
date dan terintegrasi. Kedua, me-
ningkatkan kepatuhan wajib pa-
jak (WP) dan membangun kesa-
daran pajak untuk menciptakan
ketaatan membayar pajak.
Ketiga, memberikan insentif
pajak secara selektif untuk men-
dukung daya saing industri na-
sional dan tetap mendorong hi-
lirisasi industri. Keempat, opti-
malisasi perjanjian perpajakan
internasional dan pelaksanaan
pertukaran informasi secara oto-
matis (automatic exchange of in-
formation/AEoI). Dan kelima,
pajak yang lebih berkeadilan bagi
masyarakat guna mengurangi ke-
senjangan ekonomi.
Di tengah kebijakan pajak ter-
sebut, berbagai kondisi kurang
menggembirakan menjadi refe-
rensi yang dimitigasi dan kelola
Ditjen Pajak sebagai tantangan
untuk optimalisasi penerimaan
pajak sesuai aturan perpajakan.
Pertama, dinamika perekono-
mian global dan gejolak geo-
politik internasional. Kondisi
yang dihadapi di antaranya risiko
keberlanjutan rebalancing pere-
konomian China, kebijakan pro-
teksionisme AS, proses keluarnya
Inggris dari keanggotaan Uni
Eropa (Brexit) di Eropa, dan per-
ekonomian Jepang yang masih
rentan. Juga masih menghangat-
nya kawasan Timur Tengah dan
Semenanjung Korea. Hal ini me-
mengaruhi arus, kekuatan, dan
nilai dari ekspor, impor, dan in-
vestasi Indonesia yang akan me-
nentukan besaran perekonomian
nasional, yang akhirnya berdam-
pak terhadap perolehan pajak.
Kedua, tingkat kepatuhan WP
dingkan dengan Malaysia di ki-
saran 15 persen, Thailand 17 per-
sen, Filipina 14 persen), pajak per
kapita Rp 4,4 juta (Malaysia Rp
18,9 juta, atau Filipina Rp 6,6
juta), jumlah WP orang pribadi
sekitar 32 juta dari sekitar 260
juta penduduk.
Ketiga, masih banyaknya du-
nia usaha yang sering menga-
jukan pembebasan pajak, baik
individual maupun asosiasi.
Pembebasan pajak yang diajukan
terkadang tak realistis karena tak
sebanding dengan kondisi makro
dari jenis usaha itu. Padahal, da-
lam UU Pajak Penghasilan (PPh)
dan UU Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), tanpa diminta WP telah
tersedia ranah secara otomatis
untuk pembebasan pajak.
Dalam PPh di antaranya ada
penghasilan yang dikecualikan
sebagai obyek pajak (Pasal 4 Ayat
3). Biaya yang diperkenankan se-
bagai pengurang penghasilan
yang bisa jadi rugi (Pasal 6 Ayat
1). Kompensasi kerugian hingga
lima tahun (Pasal 6 Ayat 2), bah-
kan untuk usaha tertentu dengan
kebijakan pemerintah ada yang
hingga 10 tahun. Belum lagi kalau
WP rugi secara fiskal, memper-
oleh hak pembebasan pajak atas
pemotongan/pemungutan pajak.
Adapun dalam PPN, ada pe-
nyerahan yang tak termasuk se-
bagai penyerahan barang kena
pajak (JKP) sehingga tak ada
PPN (Pasal 1A Ayat 2). Juga ber-
bagai jenis barang kena pajak
(BKP) dan jasa kena pajak (JKP)
yang tidak dikenai PPN (Pasal 4).
Jika permintaan pembebasan pa-
jak yang diajukan disetujui, tentu
akan mengurangi penerimaan
assessment system). Hal meng-
gembirakan menjelang akhir
2017, bahwa perusahaan Google
akhirnya membayar pajak di In-
donesia menjadi referensi model
pola bisnis dan transaksi daring.
Kelima, masih maraknya per-
usahaan dalam skala multinasi-
onal yang memanfaatkan negara
atau otoritas atau yurisdiksi ter-
tentu (misalnya tax haven coun-
try) untuk pengurangan bahkan
tak membayar pajak di Indonesia.
Ada yang dilakukan dengan mo-
del transfer pricing, atau rekayasa
keuangan lain, sehingga keun-
tungan perusahaan tergerus atau
bahkan bergeser (base erosion and
profit shifting/BEPS) tatkala di-
hitung pajaknya di Indonesia.
Keenam, penyimpanan dana
model Panama Papers dan Pa-
radise Papers yang terungkap pa-
da 2016 dan 2017 sangat meng-
entak publik karena banyak juga
warga Indonesia ada dalam do-
kumen tersebut. Ke depan, model
Panama Papers atau Paradise Pa-
pers ini diperkirakan akan tetap
ada karena menjadi daya tarik
bagi orang yang mau menghindar,
di antaranya pajak.
Ketujuh, kesiapan WP untuk
mau makin terbuka dan mene-
rima sehubungan dengan pero-
lehan data dalam rangka amnesti
pajak, juga akses informasi ke-
uangan dari lembaga keuangan
pelaksanaan UU No 9/2017, ma-
upun pelaksanaan Pasal 35A UU
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP). Ditjen Pajak
telah memiliki banyak data, yang
dalam penggalian potensi pajak-
nya dilakukan melalui imbauan
hingga pemeriksaan kepada WP.
berpotensi membuat kurang op-
timalnya penerimaan pajak pada
2018. Di sisi lain, jika tidak ter-
capai, berbagai kebutuhan ma-
syarakat dalam bentuk public
goods and services dalam APBN
tidak terpenuhi. Pengalaman pe-
merintahan Amerika Serikat
yang lumpuh baru-baru ini bisa
jadi pelajaran berharga bagi In-
donesia, betapa pajak sebagai
sumber penerimaan negara ha-
rus diamankan semua pihak, bu-
kan hanya Ditjen Pajak saja.
POJOK
Korupsi bayangi peserta
pilkada.
Lengah sedikit,
ditangkap KPK.

20 persen APBD untuk
pendidikan, klaim semu.
Ada yang ngasih contoh.

Akhir bulan ini 281.000
ton beras impor tiba di
Indonesia.
Membuat sesak dada
petani.


KOMPAS
75,8 persen. Kemudian kontri- yang masih belum tinggi. Ini me- pajak yang tidak semestinya. Kedelapan, penggunaan uang Silaturahim untuk
busi pajak terhadap belanja ne- rupakan perilaku umum pajak Keempat, perkembangan pola pajak oleh instansi/lembaga yang hindari salah paham.
gara, baik belanja pemerintah pu- (tax behaviour) di negara ber- bisnis dan transaksi global dan belum mendukung tugas dan
TERBIT SEJAK 28 JUNI 1965 sat maupun transfer dana ke da- kembang termasuk Indonesia, lokal yang dilakukan secara da- fungsinya dalam memberikan ba- Pakai medsos malah jadi
erah, dan dana desa (Rp 2.204,4 yang masih kurang patuh me- ring (online) dapat belum ter- rang dan jasa publik (public goods hoaks.
Pemimpin Umum: Jakob Oetama triliun) sebesar 65 persen. laksanakan peraturan dan kewa- deteksi dalam neraca nasional and services) ke masyarakat. Mi-
Wakil Pemimpin Umum: Lilik Oetama, Rikard Bagun jiban pajak. Kurang patuh ini (national account). Karena sifat- salnya, jumlah dan kualitas jalan,
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Budiman Tanuredjo Kebijakan dan tantangan sesuai derajat cara pandang ma- nya daring, WP terkadang meng- jembatan, layanan kesehatan,
Wakil Pemimpin Redaksi: Trias Kuncahyono, Ninuk Mardiana Pambudi Guna mencapai penerimaan syarakat terhadap pajak, yaitu anggap belum masuk di sistem pendidikan dan lainnya. Sebagai
Redaktur Senior: Ninok Leksono pajak Rp 1.424 triliun, dalam No- tidak tahu, tahu, paham, peduli, perpajakan, walaupun kita me- masukan, dapat membuat ma-
Redaktur Pelaksana: Mohammad Bakir ta Keuangan 2018 digariskan ke- mau melaksanakan, hingga patuh nerapkan sistem pemungutan syarakat enggan bayar pajak.
Wakil Redaktur Pelaksana: Rusdi Amral, Try Harijono bijakan pajak yang akan dite- secara materiil. pajak yang memberikan keper-
P. Tri Agung Kristanto, Sutta Dharmasaputra rapkan. Pertama, optimalisasi Indikasinya, kepatuhan pajak cayaan kepada WP untuk meng- Tanggung jawab bersama
Sekretaris Redaksi: Subur Tjahjono, Mohammad Nasir penggalian potensi dan pemu- belum tinggi, terlihat dari rasio hitung, membayar, dan melapor- Hal-hal tersebut antara lain
ngutan pajak berdasarkan data pajak di kisaran 10 persen (ban- kan sendiri jumlah pajaknya (self tantangan berat Ditjen Pajak yang