Anda di halaman 1dari 6

A.

Anggaran penjualan Unit A


Jumlah Recana penjualan unit =
60.000
Harga perunit = 12
Maka, penjualan = Jumlah
Recana penjualan unit X Harga
perunit
= 60.000 X 12
=Rp 720.000
Anggaran penjualan Unit B
Jumlah Recana penjualan unit =
60.000
Harga perunit = 5
Maka, penjualan = Jumlah
Recana penjualan unit X Harga
perunit
= 60.000 X 5
=Rp 300.000
B. Anggaran Produksi Unit A
Penjualan Unit
60.000
Persediaan akhir yang di
inginkan 36.000 +
Total kebutuhan
96.000
Persediaan Awal
32.000 -
Unit yang akan diproduksi
64.000
Anggaran Produksi Unit A
Penjualan Unit
60.000
Persediaan akhir yang di
inginkan 32.000 +
Total kebutuhan
92.000
Persediaan Awal
29.000 -
Unit yang akan diproduksi
63.000
C. Aggaran Pembelian bahan
baku A
Unit yang akan diproduksi
64.000
Bahan lagsung perunit(baku)
4 x
Kebutuhan produksi
256.000
Persediaan akhir yang di
inginkan 25.000 +
Total
281.000
Persediaa awal
20.000 -
1. Berikut adalah perhitungan anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan baku dan tenaga
kerja ;

A. Anggaran penjualan Unit A


Jumlah Recana penjualan unit = 60.000
Harga perunit = 12
Maka, penjualan = Jumlah Recana penjualan unit x Harga perunit
= 60.000 x 12
= Rp 720.000
Anggaran penjualan Unit B
Jumlah Recana penjualan unit = 60.000
Harga perunit = 5
Maka, penjualan = Jumlah Recana penjualan unit x Harga perunit
= 60.000 x 5
= Rp 300.000

B. Anggaran Produksi Unit A


Penjualan Unit 60.000
Persediaan akhir yang di inginkan 36.000 +
Total kebutuhan 96.000
Persediaan Awal 32.000 -
Unit yang akan diproduksi 64.000

Anggaran Produksi Unit A


Penjualan Unit 60.000
Persediaan akhir yang di inginkan 32.000 +
Total kebutuhan 92.000
Persediaan Awal 29.000 -
Unit yang akan diproduksi 63.000

C. Anggaran Pembelian bahan baku A


Kebutuhan produksi = Unit yang akan diproduksi x Bahan langsung perunit (baku)
= 64.000 x 4
= 256.000
Total = Kebutuhan produksi + Persediaan akhir yang di inginkan
= 256.000 +25.000
= 281.000

Bahan baku yang akan dibeli = Total – Persediaan Awal


= 261.000
Total biaya pembelian = Biaya perunit x Bahan baku yang akan dibeli
= 200 x 261.000
=Rp52.200.000

Anggaran Pembelian bahan baku B


Kebutuhan produksi = Unit yang akan diproduksi x Bahan langsung perunit (baku)
= 63.000 x 2
= 126.000
Total = Kebutuhan produksi + Persediaan akhir yang di inginkan
= 126.000 +25.000
= 151.000

Bahan baku yang akan dibeli = Total – Persediaan Awal


= 131.000
Total biaya pembelian = Biaya perunit x Bahan baku yang akan dibeli
= 200 x 131.000
=Rp26.200.000

D. Anggaran Tenaga kerja Unit A


Total jam yang dibutuhkan = Unit yang akan diproduksi X Jam TK /unit
= 64.000 X 2
= 128.000

Total biaya tenaga kerja langsung = Total jam yang dibutuhkan X Biaya perjam
= 128.000 X 12
= 1.536.000
Anggaran Tenaga kerja Unit B
Total jam yang dibutuhkan = Unit yang akan diproduksi X Jam TK /unit
= 63.000 X 2
= 126.000

Total biaya tenaga kerja langsung = Total jam yang dibutuhkan X Biaya perjam
= 126.000 X 12
= 1.512.000

Jadi total perhitungan masing-masing bahan baku A dan B sebagai berikut:


1. Anggaran penjualan A adalah 720.000,sedangkan anggaran penjualan B adalah
300.000
2. Anggaran produksi A adalah 64.000,seangkan anggaran produksi B adalah 63.000
3. Anggaran pembelian bahan baku A adalah 52.200.000,sedangka anggran pembelian
bahan baku B adalah 26.200.000
4. Anggran tenaga kerja langsung A 1.536.000 sedagkan B 1.512.000

2. Tabel anggaran fleksibel fungsional untuk produk 2.400 dan 3.000 unit
Tingkat Produksi Dalam Unit
Cost Produksi Cost Variabel per Unit 2.400 3.000
Variabel
Bahan Baku 26.000 62.400.000 78.000.000
Tenaga Kerja Langsung 12.000 28.800.000 36.000.000
VOH
Perlengkapan 3.000 7.200.000 9.000.000
Tenaga Kerja Tidak Langsung 7.000 16.800.000 21.000.000
Total Cost VOH 10.000 115.200.000 144.000.000
FOH
Listrik 2.000 2.000 2.000
Supervisi 10.000 10.000 10.000
Depresiasi 20.000 20.000 20.000
Sewa 2.000 2.000 2.000
Total Cost FOH 34.000 34.000 34.000
Total Cost Produksi 44.000 115.234.000 114.034.000

Dengan demikian, total perhitungan anggara fleksibel fungsional untuk produk : 2.400 dan 3.000
unit adalah 115.234.000 dan 144.034.000

3. Jika dilihat dari kapasitas yang ada,masih terdapat 400 kapasitas produksi yang menggangur
sehigga memberika peluang bagi perusahaan untuk dapat menerima pesenan kusus tersebut.
Namun,tentu saja keputusan yang akan diambil harus setelah dilakukanya analisi pada kos-
kos relevan untuk menentukan probilitas yang diperoleh antara jika menerima pesanan
tersebut dengan menolaknanya.

A. Apabila pesanan diterima:


Laba = (harga jual/unit-biaya variabel/unit x unit pesanan)
= (15.000-(5.000+4.000+3.000))x400
= 1.200.000

B. Apabila pesanan ditolak atau diterima,maka akan terihat pada tabel tersebut:
Persediaan diterima Persediaan ditolak Perbedaan
Penjualan 1.100 x 30.000 20.000
30.000/1.100
Pesanan 400 x 15.000 6.000.000 6.000.000
30.000 6.020.000 6.000.000
Biaya Variabel
1.100 x 15.000 16.500.000 16.500.000
400 x 15.000 6.000.000 6.000.000
16.500.000 22.500.000 6.000.000
Contribution Margin (16.470.000) (16.480.000) 10.000
Biaya Tetap
Biaya overhead pabrik 4.000 4.000
Biaya Pemasaran 4.000 4.000
Biaya Administrasi 2.000 2.000
10.000 10.000
Laba Bersih (16.480.000) (16.490.000) 10.000

Dengan demikian sebaiknya pesanan kusus tersebut ditolak, karena laba yang diperoleh sama-
sama minus meskipun ada selisih sebesar 10.000 dari pendapatan yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai