Anda di halaman 1dari 1

Nama : Veronica

NIM : 00000077509

Nama saya Veronica, saya lahir dan tumbuh besar dengan nilai-nilai budaya yang saya tekuni di
Sumatra. Tetapi, sekarang saya sudah merantau ke Tangerang. Yang mana budayanya jelas
berbeda dengan tempat lahir saya. Saya seorang individu yang individualist, saya dikenal
sebagai orang yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, saya
cenderung kurang terikat secara emosional kepada kelompok sosial, melainkan lebih fokus
kepada individu saya sendiri. Sebagai pribadi yang individualis, saya menjadi lebih terbuka
terhadap perbedaan dalam nilai-nilai, keyakinan, dan budaya.
Tetapi karena saya adalah perantau, yang mana saya sebenarnya sulit untuk membiasakan diri
saya untuk mengikuti budaya yang sudah ada disini. Seperti contohnya, di Sumatra memanggil
orang tanpa panggilan nama biasa menggunakan kata “kau” dan “aku”. Berbeda dengan disini,
disini mereka menggunakan kata “lu” dan “gw”. Selain itu, kadang-kadang saya masih suka
mencampurkan bahasa Sumatra saat berkomunikasi dengan teman saya yang asalnya dari
Jakarta, sehingga mereka tidak mengerti pesan yang saya sampaikan.
Sebelumnya saya merupakan seorang yang boros dalam hal keuangan, saya kurang bisa
mengontrol masuk dan keluarnya keuangan saya. Tetapi setelah sampai di masa perkuliahan,
yang mana saya hanya diberi uang bulanan dengan jumlah sekian yang harus saya hemat dalam
pengeluaran. Sejak itu saya bertekad untuk merubah pribadi saya yang sebelumnya boros
menjadi pribadi yang tau cara berhemat. Saya suka mencari solusi kreatif untuk masalah dan
percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk kesuksesan.
Saya adalah pribadi yang introvert, yang mana dampaknya sangat saya rasakan ketika saya
pulang setelah seharian saya pergi bersama teman-teman yang tidak begitu dekat dengan saya.
Saya langsung merasakan energi sosial saya yang terkuras habis, dan cenderung lebih
mendengarkan perbincangan mereka daripada berbicara banyak. Fokus saya juga cenderung
mudah buyar, contohnya pada saat saya sedang mengerjakan tugas, saya tidak bisa sambil
mendengarkan lagu atau suara-suara berisik lainnya. Karena saya termasuk pribadi yang
introvert, saya tidak suka diburu-buru oleh sesuatu saat sedang beraktivitas.
Tetapi terkadang saya juga masih menetapkan standar budaya saya sama seperti budaya
mereka. Ini merupakan perilaku negatif saya yang saya pun berharap bahwa saya dapat
merubah perilaku tersebut. Perilaku etnosentrisme yang saya lakukan yaitu saya terkadang
mengejek atau meremehkan tradisi, upacara adat, atau ritual lain dari budaya lain sebagai aneh
atau tidak masuk akal. Saya juga seringkali memiliki stereotip negatif tentang kelompok lain.
Misalnya, saya menganggap bahwa orang lain dari budaya lain adalah malas, tidak dapat
diandalkan, atau orang tersebut memiliki pengaruh negatif terhadap saya.
Saya adalah seorang yang suka belajar tentang hal baru. Oleh karena itu, karena saya termasuk
perantau, saya mencoba untuk melihat dari sudut pandang orang lain, berusaha untuk
merasakan perasaan dan pengalaman yang mereka alami dalam konteks budaya mereka. Untuk
membangun jembatan komunikasi yang kuat, saya juga mengupayakan untuk menguasai bahasa
daerah mereka.
Saya merupakan pribadi yang berjiwa bebas. Oleh karena itu, saya lebih mengutamakan waktu
untuk bersenang-senang dengan teman daripada memilih waktu tersebut digunakan untuk
kepentingan yang lainnya, seperti belajar, mengerjakan tugas, ataupun bermain game.
Saat ada waktu luang, saya juga terkadang menonton film dan membaca novel. Ini membantu
saya menjaga keseimbangan dalam hidup saya dan memberi saya peluang untuk terus belajar
dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai