UNIVERSITAS PANCASILA

JOURNALING :

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL MANUSIA

Disusun oleh:

ELAN TRAJAYA
NPM : 7022215012

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

JAKARTA

2023
“Chulture Shock”
Dalam mata kuliah yang saya tanggap pada hari ini adalah tentang culture shock dan akan saya
ceritakan dalam jurnaling ini dan tentunya sangat boleh diceritakan di depan kelas.
Saya berdarah melayu, saya berasal dari empat lawing salah satu kabupaten di provinsi sumatera
selatan, disana rumah adatnya adalah rumah panggung, pekerjaan warga lokal pun rata” adalah
petani kopi di perbukitan.
Lulus sekolah saya pun merantau ke kota tepatnya dikota bogor, dekat dengan depok, dekat juga
dengan Jakarta, awal awal merantau saya mengalami chulture shock yang membuat saya sendiri
pun kebingungan yakni nada bicara saya yang tinggi, di bogor sendiri kebanyakan sukunya adalah
suku sunda yang mana tidak biasa mendengar orang berbicara dengan nada tinggi, dan nada tinggi
diartikan sebagai tanda orang tersebut sedang marah, saya yang menganggap nada bicara dan cara
bicara saya yang sudah biasa saja layaknya waktu saya mengobrol dikampung halaman saya
dianggap selalu berbicara “ngegas” atau marah-marah banyak teman saya yang tersinggung, ada
juga yang mengingatkan bahwa saya harus memelankan nada suara saya, saya pun sudah berusaha
memelankan suara saya tetapi tetap dianggap tinggi suara saya.
Hal ini berlanjut ketika saya sudah bekerja, awal masuk kerja saya sudah dianggap tidak sopan
karna berbicara dengan nada yang mereka anggap tinggi, saya kembali kebingungan.. mungkin
karna memang basic nya berbicara keras maka susah dihilangkan atau bahkan tidak bisa?
Kesimpulannya Komunikasi intrapersonal dalam konteks culture shock merujuk pada proses
internal di mana seseorang menghadapi ketegangan dan ketidaknyamanan psikologis akibat
perbedaan budaya yang signifikan. Hal ini melibatkan refleksi diri dan penyesuaian psikologis
individu terhadap situasi atau lingkungan baru yang berbeda dari yang mereka kenal sebelumnya.
Dalam culture shock, komunikasi intrapersonal dapat melibatkan perasaan kebingungan, rasa
keterasingan, dan bahkan rasa cemas, sementara individu mencoba memahami dan menyesuaikan
diri dengan norma-norma, nilai, dan tata cara baru dari budaya yang mereka alami.