Anda di halaman 1dari 16

Pemikiran KHD yang dapat

diimplementasikan pada konteks lokal sosial


budaya daerah asal Anda

Dipresentasikan oleh: Kelompok 2


Perkenalkan!
Halo Bapak/Ibu hebat ! Kami dari Kelompok 2 :

Briandika Doni Saifudin Dwi Puji L


A
Apa kekuatan sosio-kultural didaerah
anda yang sejalan dengan pemikiran
KHD?
Keanekaragaman budaya dan tradisi yang
ada menghasilkan tata cara dalam hidup
bermasyarakat salah satunya adalah sikap BUDAYA
saling menghormati antar manusia. Sikap ini
sering diartikan dengan istilah budaya
andhap asor.
ANDHAP ASHOR
Budaya andhap asor digambarkan dengan
perilaku yang rendah hati, sopan, santun,
saling menghormati dan menghargai, tidak
sombong, dan perilaku yang sesuai dengan
norma pada masyarakat.
CONTOH PENERAPAN BUDAYA ANDHAP ASHOR

1. Cara berbicara didesuaikan


dengan lawan bicara

Bahasa Jawa Ngoko adalah jenis Bahasa Jawa Krama adalah jenis
pemilihan kata yang digunakan ketika pemilihan kata yang digunakan ketika
berbicara dengan seseorang yang berbicara dengan seseorang yang
sudah akrab, kepada orang yang lebih lebih tua, memiliki kedudukan lebih
muda, atau orang dengan derajat tinggi atau belum dikenal sehingga
yang lebih rendah. menimbulkan rasa sungkan.
CONTOH PENERAPAN BUDAYA ANDHAP ASHOR

2. Menyapa jika bertemu


orang lain

Sapa merupakan perkataan untuk


menegur, saling bercakap-cakap. Sapa
merupakan salah satu sikap saling
menghormati.
CONTOH PENERAPAN BUDAYA ANDHAP ASHOR

3. Cara duduk

Orang Jawa misalnya jika duduk di bawah


atau lantai tanah, maka duduknya
mestilah bersila, bersila ini berasal dari
kata susila atau kepatutan.
CONTOH PENERAPAN BUDAYA ANDHAP ASHOR

4. Cara berjalan

Jika melewati tempat orang duduk atau


berdiri, maka akan menjulurkan tangannya
ke bawah dengan punggung membungkuk
dan biasanya diikuti dengan pernyataan
“nuwun sewu”
CONTOH PENERAPAN BUDAYA ANDHAP ASHOR

5. Sikap tolong menolong

tolong-menolong merupakan
sikap saling membantu untuk
meringankan kesulitan yang
dirasakan orang lain.
Kekuatan sosio-kultural yang dapat diambil dari budaya
andhap ashor

rendah hati, sopan, santun, saling menghormati


dan menghargai, tidak sombong, dan perilaku
yang sesuai dengan norma pada masyarakat.
Bagaimana pemikiran KHD dapat
dikonstekstualkan sesuaikan dengan nilai luhur
kearifan budaya daerah asal yang relevan
dengan penguatan karakter murid sebagai
individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
pada konsteks lokal sosial budaya daerah
anda?
Penyesuaian nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan terhadap pemikiran KHD yang
menjadi penguatan karakter murid adalah mengintegrasikan nilai sosio kultural yang ada kedalam
kurikulum sekolah agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan akademik dan non akademik.

Sebagai contoh :

Nilai luhur saling menghormati disekolah dapat dikembangkan dengan adanya 3S yaitu senyum ,
sapa, salam disekolah
Nilai luhur gotong royong dapat dikembangkan melalui kegiatan jumat bersih (mengadakan
kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan)
Nilai luhur religius dapat dikembangkan dengan berdoa sebelum dan sesudah belajar

sehingga implementasi dari nilai-nilai luhur disekolah tersebut juga dapat diterapkan dan
dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat
sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang dapat diterapkan
untuk menebalkan laku murid dikelas atau disekolah anda sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya didaerah anda yang dapat
diterapkan
Satu kekuatan pemikiran KHD yang dapat diterapkan untuk menebalkan laku
murid dikelas atau disekolah sesuai dengan konteks local sosial budaya yaitu
ing ngarso sung tuladha.
"Ing ngarso" artinya itu di depan atau di muka. "Sung" berasal dari kata
ingsun yang artinya saya. "Tulodo" berarti tauladan. Jadi makna dari ing
ngarso sung tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.
Jika diimplementasikan pada dunia nyata pendidikan, pemimpin adalah
seorang guru atau pendidik yang harus memberi teladan. la pantas digugu
dan ditiru dalam perkataan dan perbuatannya . Guru harus mampu menjadi
contoh bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya.

Anak akan melakukan apa yang dicontohkan oleh gurunya, bila guru
memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Guru
juga harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya
siswa menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai