Anda di halaman 1dari 241

Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat PKLK Dikmen


Dilindungi Undang-undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan


Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yang
telah direvisi. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai
pihak di bawah koordinasi Direktorat Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah..
Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


Buku Siswa, Bahasa Indonesia Wahana Ekspresi Siswa/ Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan – Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016.
XI, 232 hlm. ; ilus; 25 cm

Untuk SMALB Tunadaksa Kelas XI


ISBN 978-602-358-535-9 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-537-3 (jilid 2)
I. Bahasa Indonesia – Wahana Ekspresi Siswa
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kontributor Naskah : Sri Satata


Penelaah : Dr. Isah Cahyani, MPd.
Penyelia Penerbitan : Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud

Cetakan Ke-1, 2016


Disusun dengan huruf Bookman Old Style,12 pt
i BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nyalah akhirnya penulis bisa
menyelesaikan “Buku Bahasa Indonesia, Wahana Ekspresi Siswa” sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Buku Bahasa Indonesia untuk jenjang Pendidikan Menengah
Kelas XI ini disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis, dengan
menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaan para siswa. Di dalamnya juga dijelaskan berbagai
cara mengekspresikan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks.
Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks ditekankan
sehingga memudahkan siswa menangkap makna yang terkandung dalam
suatu teks.
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, paparan materi dalam buku
ini menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang
berkenaan dengan aspek pengetahuan. Selanjutnya pengetahuan-
pengetahuan tersebut harus bermanfaat untuk menghasilkan sesuatu
(keterampilan). Akhirnya pembelajaran bermuara dalam perubahan sikap.
Semakin pandai seseorang, semakin banyak keterampilan yang
dimilikinya, seharusnya semakin baik sikapnya.
Buku ini disusun berdasarkan sintesis berbagai pendekatan, yakni
pendekatan sehingga peran serta guru lebih difokuskan sebagai fasilitator
dan motivator dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah yang
diuraikan dalam buku ini disusun secara sistematis sehingga mudah
diikuti oleh para siswa. Buku ini lebih menempatkan siswa sebagai subjek
pembelajar.

BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) ii


Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,
terutama Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), dan
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Balitbang Kemdikbud, yang
telah berkontribusi besar sehingga “Buku Siswa Bahasa Indonesia,
Wahana Ekspresi Siswa Kelas XI Tunadaksa” ini bias diterbitkan.
Perubahan paradigma dalam perkembangan kurikulum 2013 ini
begitu pesat, sehingga penulis harus memaparkan hal-hal terkini dalam
buku ini. Selanjutnya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak demi perbaikan buku ini.
Akhirnya penulis berharap buku ini bisa berkontribusi positif
terhadap perkembangan perdidikan di Indonesia, melalui kurikulum 2013
khususnya. Semoga buku ini dapat mencerahkan para siswa yang sedang
mempelajari Bahasa Indonesia. Amien.

Penulis

iii BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. vii
BAB I Cerpen Sebuah Cermin Kehidupan……………... 1
A. Peta Konsep………………………………………………….. 2
B. Kegiatan 1 Memahami Struktur, kaidah, dan
Menginterpretasi Teks Cerita Pendek…………………. 3
C. Kegiatan 2 Membandingkan dan Memproduksi
Teks Cerita Pendek………………………………………… 10
D. Kegiatan 3 Menganalisis dan Menyunting Teks
Cerita Pendek……………………………………………….. 18
E. Kegiatan 4 Menilai dan Menyusun Teks Cerita
Pendek………………………………………………………… 28
F. Pembelajaran Proyek………………………………………. 45
G. Rangkuman………………………………………………….. 46
H. Lembar Aktivitas Siswa…………………………………… 48
I. Refleksi Diri………………………………………………….. 53
BAB II Mari Berpantun……………………….……………... 54
A. Peta Konsep………………………………………………….. 55
B. Kegiatan 1 Memahami Struktur, kaidah, dan
Menginterpretasi Teks Pantun……….…………………. 56
C. Kegiatan 2 Membandingkan dan Memproduksi
Teks Pantun……….………………………………………… 60
D. Kegiatan 3 Menganalisis dan Menyunting Teks
Pantun………….…………………………………………….. 65
E. Kegiatan 4 Menilai dan Menyusun Teks

BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) iv


Pantun………………………………………………………… 76
F. Pembelajaran Proyek………………………………………. 79
G. Rangkuman………………………………………………….. 80
H. Lembar Aktivitas Siswa…………………………………… 81
I. Refleksi Diri………………………………………………….. 84
BAB III Mari Menulis Cerita Ulang……………………….. 85
A. Peta Konsep………………………………………………….. 86
B. Kegiatan 1 Memahami Struktur, kaidah, dan
Menginterpretasi Teks Cerita Ulang…………………… 87
C. Kegiatan 2 Membandingkan dan Memproduksi
Teks Cerita Ulang ……….………………………………… 98
D. Kegiatan 3 Menganalisis dan Menyunting Teks
Cerita Ulang ………….…………………………………….. 107
E. Kegiatan 4 Menilai dan Menyusun Teks Cerita
Ulang ………………………………………………………….. 116
F. Pembelajaran Proyek………………………………………. 124
G. Rangkuman………………………………………………….. 125
H. Lembar Aktivitas Siswa…………………………………… 127
I. Refleksi Diri………………………………………………….. 133
BAB IV Mari Menulis Teks Eksplanasi…………………… 134
A. Peta Konsep………………………………………………….. 134
B. Kegiatan 1 Memahami Struktur, kaidah, dan
Menginterpretasi Teks Eksplanasi……………………… 135
C. Kegiatan 2 Membandingkan dan Memproduksi
Teks ksplanasi…………….………………………………… 141
D. Kegiatan 3 Menganalisis dan Menyunting Teks
Eksplanasi… ………….…………………………………….. 150

v BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


E. Kegiatan 4 Menilai dan Menyusun Teks
Eksplanasi …………………………………………..………. 162
F. Pembelajaran Proyek………………………………………. 172
G. Rangkuman………………………………………………….. 173
H. Lembar Aktivitas Siswa…………………………………… 175
I. Refleksi Diri………………………………………………….. 180
BAB V Mari Menulis Teks Reviu/Ulasan Film/
Drama……………………………………………………………… 181
A. Peta Konsep………………………………………………….. 181
B. Kegiatan 1 Memahami Struktur, kaidah, dan
Menginterpretasi Teks Eksplanasi……………………… 182
C. Kegiatan 2 Membandingkan dan Memproduksi
Teks ksplanasi…………….………………………………… 189
D. Kegiatan 3 Menganalisis dan Menyunting Teks
Eksplanasi… ………….…………………………………….. 198
E. Kegiatan 4 Menilai dan Menyusun Teks
Eksplanasi …………………………………………..………. 210
F. Pembelajaran Proyek………………………………………. 215
G. Rangkuman………………………………………………….. 216
H. Lembar Aktivitas Siswa…………………………………… 217
I. Refleksi Diri………………………………………………….. 223
GLOSARIUM……………………………………………………… 224
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 229
BIODATA PENULIS…………………………………………….. 231

BUKU SISWA | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) vi


Cerpen: sebuah
cermin kehidupan

Gambar 1.1 Cermin Kehidupan


(Sumber: https://www.google.co.id/search?q=cermin+kehidupan&biw)

Mengawali tahun pelajaran baru ini, kita akan belajar


memahami teks cerita pendek. Kamu pasti sudah sering
membaca teks cerita pendek, bukan? Genre teks cerita pendek
termasuk dalam kelompok fiksi/rekaan. Boleh jadi sebuah
cerpen terinspirasi dari kejadian nyata, tetapi dalam
penyusunannya tentu dari sudut pandang penulisnya yang
memasukkan unsur subyektif, fiktif, dan imajinatif.
Teks cerita pendek merupakan potret dan cerminan
kehidupan sosial masyarakat. Hal ini karena teks cerita
pendek itu berisi masalah-masalah dan konflik yang terjadi

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 1


dalam kehidupan sosial masyarakat, lengkap dengan segala
fenomena, tata nilai, dan penyelesaiannya. Tentu saja poter
fenomena sosial tersebut diwarnai dengan subyektivitas dan
sudut pandang penulisnya. Dalam teks cerita pendek yang
baik tercemin berbagai nilai kehidupan. Adapun nilai-nilai
tersebut adalah nilai moralitas, nilai keadilan, nilai etika, nilai
estetika, dan lain-lain.

A. Peta Konsep

Teks Cerita Pendek

Memahami Menginterpretasi

Membandingkan Memproduksi

Menganalisis Menyunting

Menilai Menyusun

2 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


B. Kegiatan 1
Memahami Struktur, Kaidah
Kebahasaan, dan Mengintrepretasikan
Makna Teks Cerita Pendek

Bacalah teks cerita pendek berikut dengan cermat!

WARNA-WARNI PELANGI
(Karya Linarista)

Gambar 1.2 Wanita Tunadaksa


(Sumber:worl2buzz.blogspot.com)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 3


Pernahkah kalian melihat pelangi? Jika sudah, apa yang
kalian katakan? Sangat indah, bukan? Merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu. Penuh dengam warna. Warna-
warni yang menghiasi birunya langit, menciptakan nuansa
damai jika melihatnya. Tapi apa kalian tahu, apa hubungan
pelangi dalam kehidupan? Ya, itu sama seperti judul cerita di
atas. Dan dalam cerita ini, kita akan membahasnya.
Suatu hari, ada seorang gadis kecil. Badannya kecil,
tubuhnya ramping, wajahnya putih pucat. Ia harus
menghabiskan hari-harinya dengan beraktivitas dalam kursi
roda. Ia lumpuh, bahkan sejak lahir. Dan itu menjadikannya
sedikit berbeda dari anak-anak lainnya. Hingga suatu hari,
gadis kecil bertanya kepada Ibunya.
―Ibu, boleh aku bertanya sesuatu?‖
―Ya?‖
―Ibu, Mengapa aku terlahir seperti ini, tidak bisa
berjalan seperti Ibu dan Ayah. Mengapa aku terlahir jauh
berbeda dengan yang lain, Bu?‖
Sang Ibu terdiam, menelan ludah.Kemudian dengan
pelan Ibu menjawab.
―Anakku, pernahkah kau melihat pelangi?‖Gadis kecil
itu mengangguk.
―Kau tahu, pelangi diciptakan dengan tujuh warna yang
berbeda. Dan dari warna yang berbeda itulah, pelangi menjadi
indah, bukan? Sama seperti kita manusia, kita terlahir
dengan kondisi yang berbeda, dengan suara yang berbeda,
dan wajah yang berbeda pula. Itu artinya, semua orang

4 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


terlahir berbeda, dan perbedaan itulah yang menjadikan kita
lebih semangat, saling bekerja sama, saling melengkapi dan
sebaginya. Karena perbedaan itulah yang menjadikan dunia
ini lebih indah.‖Gadis kecil itu tersenyum, mengangguk, lalu
mendekat ke arah Ibu nya.
―Terimakasih, Ibu…‖ bisik gadis kecil itu. Kini ia sudah
tahu, berbeda dari yang bukanlah hambatan dan masalah
besar. Ia masih bisa hidup dengan bahagia, selama ia
menikmati hidupnya, ya, hidupnya yang sama seperti
pelangi…
Jadi, inti dari cerita ini, perbedaan bukanlah sesuatu
yang menakutkan, bukan pula untuk dihina dan dicaci maki,
namun untuk disyukuri. Percayalah, setiap orang terlahir
memiliki kekurangan, kelebihan, dan perbedaan yang
membuatnya untuk saling melengkapi. Sama seperti hal nya
dengan pelangi, warna yang berbeda tidak menjadikannya
buruk, namun warna-warna yang berbeda itulah saling
melengkapi dan menjadikannya sebuah pelangi yang indah,
yang membuat hati damai jika melihatnya…
Yang saya harap dari cerita kecil ini, hiduplah seperti
pelangi. Meskipun dengan segala kekurangan dan kondisi
yang berbeda. Hiduplah seperti pelangi, yang saling
melengkapi satu sama lain, dan jadikanlah hidup kalian indah
seperti indahnya pelangi…
(Sumber: http://cerpenmu.com/)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 5


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan tema teks cerita pendek berjudul ―Warna-
warni Pelangi‖, karya Linarista tersebut!
2. Jelaskan latar (tempat kejadian) dalam cerita pendek
berjudul ―Warna-warni Pelangi‖, karya Linarista
tersebut!
3. Siapa sajakah tokoh dalam teks cerita pendek berjudul
―Warna-warni Pelangi‖, karya Linarista tersebut?
4. Bagaimanakah watak para tokoh dalam teks cerita
pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖, karya Linarista
tersebut?
5. Gaya bahasa apa sajakah yang terdapat dalam teks
cerita pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖, karya
Linarista tersebut?

Panduan pelaksanaan diskusi


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mencari pesan-pesan moral yang terdapat
dalam cerita pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖
tersebut!

6 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


2. Carilah hal-hal yang tidak masuk akal dalam cerita
pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖ tersebut!
3. Carilah sudut pandang yang digunakan pengarang
dalam cerita pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖
tersebut!
4. Jelaskan alur yang digunakan pengarang dalam teks
cerita pendek berjudul ―Warna-warni Pelangi‖ tersebut!
5. Kata ―pelangi‖ dalam judul teks cerita pendek ―Warna-
warni Pelangi‖ melambangkan apa?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks cerpen!
3. Buatlah lima contoh kalimat yang menggunakan gaya
bahasa personifikasi!
4. Buatlah lima contoh kalimat yang menggunakan gaya
bahasa metafora!
5. Analisislah struktur teks cerpen berjudul ―Warna-warni
Kehidupan‖ tersebut, sesuai dengan penjelasan berikut
ini!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 7


Struktur teks cerpen memiliki ada 6 (enam) bagian yaitu:
1) Abstrak – merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita
yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian
peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah teks
cerpen boleh tidak memakai abstrak.
2) Orientasi – adalah yang berkaitan dengan waktu,
suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan cerpen
tersebut.
3) Komplikasi – Ini berisi urutan kejadian-kejadian yang
dihubungkan secara sebab dan akibat, pada struktur ini
kamu bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari
tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
4) Evaluasi – Yaitu struktur konflik yang terjadi yang
mengarah pada klimaks mulai mendapatkan
penyelesainya dari konflik tersebut.
5) Resolusi – Pada struktur bagian ini si pengarang
mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
6) Koda – Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang
dapat diambil dari suatu teks ceriita oleh pembacanya.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
8 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 9


C. Kegiatan 2
Membandingkan dan Memproduksi
Teks Cerita Pendek

Bacalah dan bandingkan dua teks cerita pendek berikut


dengan cermat!

Teks Cerita Pendek 1:

NASIHAT AYAH

Karya Mohammad Khalif

Gambar 1.3 Ayah dan Anaknya


(Sumber: blognyaagenhis.blogspot.com)

Matahari mulai tenggelam tanda hari sudah malam dan


adzan berkumandang. Aku segera menuju ke masjid, tapi
10 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
sebelum ke masjid aku harus bersiap-siap dahulu sembari
menunggu kedua temanku Fara dan Deva. Selang 10 menit
teman-temanku datang dan segeralah aku berpamitan pada
ayah dan ibu. Langkah demi langkah aku tempuh dengan
berjalan kaki menuju masjid yang lumayan jauh untuk
memenuhi panggilan Allah dan sesampainya disana aku
segera mengambil air wudhu. Sholat Maghrib berjamaah pun
dimulai, aku mengambil barisan paling depan karena ingin
mendapatkan banyak pahala10 menit pun berlalu, sholat para
jemaah pun diakhiri dengan salam sebelum pergi aku berdoa
kepada Allah ―Ya Allah lancarkan lah rezeki hambamu,
lindungilah kedua orangtua hamba dan jadikanlah hamba ini
orang yang mendapat berkah di jalanmu agar aku selalu
bersama-Mu. Amin ya Allah,‖
Doaku dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Aku dan
temanku pun pulang ke rumah, tapi sebelum aku pulang ibu
menyuruhku membeli beberapa teh untuk ayah. Karena
akhir-akhir ini ayah sedang kelihatan lelah karena mungkin
pekerjaan ayah sebagai seorang kuli bangunan. Setelah
membeli beberapa bungkus teh celup aku segera pulang ke
rumah, setibanya di rumah aku langsung ganti baju dan
belajar.
Ayah pernah berkata padaku ―Adi, ayah ingin bilang
sesuatu sama kamu‖ ucap ayah sambil duduk di kursi yang
terbuat dari rotan.
―Bilang apa ayah?‖ tanyaku heran.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 11


―Kamu tahu ayah ini seorang kuli bangunan, ayah ingin
saat kamu saat dewasa nanti bisa lebih baik dari ayah. Dulu
masa kecil ayah itu sangat sengsara harus tinggal di rumah
yang hampir rubuh, bapak dan ibu ayah harus membanting
tulang demi ayah dan adik ayah. Ayah ingin kamu bisa lebih
baik dari ayah, nak jadilah apa pun yang kamu mau asal
kamu menyukainya dan tidak bosan melakukannya‖ cerita
ayah dengan menitihkan air mata.
―Apa benar itu?‖ jawabku tercengang kaget.
―Benar, nak maka dari itu kamu harus rajin belajar dan
berdoa kepada Allah supaya kamu bisa sukses gak hidup
sengsara.‖ jawab ibu sambil membawakan segelas teh hangat.
Dan dari situlah niatku muncul. Menjadi orang sukses
dan membuat ayah serta ibu bangga kepadaku, aku telah
belajar dari kesengsaraan dan mendapatkan apa yang aku
cari. Aku telah mendapatkan banyak prestasi dari sebuah
piala, piagam penghargaan dan lain-lain. Aku sangat
bersyukur kepada Allah yang telah memberiku ayah seorang
kuli bangun dan dari nasihat ayahlah aku bisa menjadi
sukses.
(Sumber:http://cerpenmu.com)

12 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Teks Cerita Pendek 2:

NASIHAT AYAH
Karya Nizahsy Lubis

Gambar 1.4 Ayah dan Anaknya


(Sumber: www.kaskus.co.id)

Kecewa dan marah. Itulah yang aku rasakan saat ini.


Aku kecewa dengan keputusan yang telah ditetapkan. Dan
aku marah karena keputusan itu bukanlah sesuatu yang aku
inginkan.
Sekarang aku berada di ruang keluarga, duduk
berhadapan dengan ayahku. Ayahku menatapku. Aku tahu
arti tatapan itu. Itu adalah tatapan kekecewaan, kecewa
melihat hasil ujianku. Kecewa melihat nilai ujian semesterku,
nilai yang bisa membuat aku tidak lulus. Dan kecewa atas
sikapku. Aku baru saja bercerita kepada ayah tentang
penyebab rendahnya nilaiku.
Sebenarnya, nilai rendah bukanlah kemauanku. Aku
mampu menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Tetapi aku
sengaja mengkosongkan lembaran jawabanku. Aku punya

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 13


alasan melakukannya. Aku melakukannya karena tidak
terima dengan keputusan kampus yang mengumumkan
bahwa jurusan yang aku ambil, Matematika Umum S1 akan
dialihkan ke Matemaatika D3 untuk guru. Ketetapan itu
dibuat dengan alasan bahwa di Riau mengalami kekurangan
tenaga pengajar. Aku tentu saja menolak keputusan itu.
Teman-temanku yang juga menolak bahkan telah mantap
ingin pindah jurusan.
Aku sebenarnya tidak ingin menjadi guru, karena aku
tidak memiliki minat dengan profesi tersebut. Dan aku ingin
mengikuti langkah teman-temanku untuk pindah jurusan.
Tapi aku merasa terlalu tanggung, karena pada saat itu aku
hendak ujian semester.
Dan sebagai wujud rasa kesalku, aku tidak menjawab
soal-soal ujian. Itu adalah bentuk protesku. Bahkan aku telah
mendapatkan beberapa kali panggilan dari dosen sebelum
nilai ujian keluar, karena heran melihat nilai ujianku
menurun drastis. Pada hal aku termasuk salah satu
mahasiswa yang menonjol dan aktif. Tetapi aku tidak
menghiraukan panggilan itu hingga nilai ujianku keluar.
Dan disinilah aku sekarang. Di depan ayahku. Menanti
tanggapan apa yang akan diberikannya padaku. Apakah ayah
akan marah? Atau bahkan setelah ini dia tidak akan ambil
peduli?
Sesaat kemudian, aku mendengar helaan nafas ayah.
Terdengan berat. Kemudian ayah berkata, ―untuk saat ini,
jangan dipikirkan jadi apa kita nanti, tapi pikirkan ilmunya.

14 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Karena dengan ilmu yang kita dapatlah, bisa membawa kita
ke arah yang kita inginkan. Berbeda dengan yang awal, kali
ini aku mendengar nada suara ayah yang tenang.
Dan untuk sesaat aku tertegun. Memikirkan kata-kata
yang baru saja keluar dari mulut ayah. Ayah benar. Selama
ini aku belajar untuk mencari ilmu. Begitu bodohnya aku
mensia-siakan ilmuku hanya karena keputusan kampus. Aku
mengangkat wajahku yang sedari tadi tertunduk dan menatap
ayah. ―Aku mengerti ucapan ayah. Dan sekarang apa yang
harus aku lakukan?‖
―Mumpung masih ada waktu, pergilah temui dosenmu
dan minta ujian perbaikan. Ayah yakin dosenmu akan
menerimanya karena mereka tahu kamu bukanlah orang
bodoh yang mau mensia-siakan nilaimu tanpa alasan yang
jelas.
Aku mengiyakan perkataan ayah. Dan keesokan
harinya, aku menemui dosenku untuk meminta ujian
perbaikan. Dosenku juga sempat bertanya mengapa lembaran
jawabanku kosong, lalu aku menceritakan alasanku. Dan
ternyata tanggapan dosenku sama dengan ayahku. Agar aku
terfokus pada ilmu yang aku dapat, bukan profesi apa yang
akan aku jalani.
Aku mempunyai waktu seminggu untuk memperbaiki
nilai-nilaiku. Dan seperti yang ayahku bilang, aku bukanlah
orang bodoh. Aku mampu menyelesaikan semua soal ujian.
Dan nilaiku yang keluar hampir semuanya A. Dan karena aku

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 15


dikuasai kemarahan dan kekesalan, aku mengabaikan nilaiku
dan lebih mengutamakan keinginanku.
Selanjutnya aku tetap pada jurusan yang aku ambil.
Aku akan mencoba menjalaninya. Dan secara perlahan-lahan
aku mulai menyukai Matematika D3 yang aku jalani. Itu
karena sekarang aku mementingkan ilmu yang aku dapat,
bukan lagi memikirkan profesi guru yang akan aku jalani
setelah lulus dari kampus ini. Dan aku sadar dengan ilmu
yang ada pada diriku, bisa membawaku kemanapun yang aku
inginkan. Seperti yang telah dikatakan oleh ayahku.
(Sumber:http://cerpenmu.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan tema kedua teks cerita pendek tersebut!


2. Sebutkan para tokoh dari kedua teks cerita pendek
tersebut!
3. Jelaskan perbandingan latar kedua teks cerita pendek
tersebut!
4. Jelaskan perbandingan sudut pandang kedua teks
cerita pendek tersebut!
5. Jelaskan perbandingan amanat (pesan moral) kedua
teks cerita pendek tersebut!

16 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Buatlah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih,
diskusikan hal-hal beriku.
1. Tulislah persamaan kedua cerpen tersebut!
2. Tulislah perbedaan kedua teks cerpen tersebut!
3. Dari kedua teks cerita pendek tersebut, mana yang
bahasanya lebih komunikatif? Jelaskan jawaban kalian!
4. Rumuskan ciri-ciri cerpen yang baik!
5. Dari kedua teks cerita pendek tersebut, mana yang lebih
bagus? Jelaskan alasan kalian!

Panduan berkarya secara individual


1. Buatlah sebuah cerita pendek yang memuat
pengalamanmu yang paling mengesankan!
2. Cerita yang kalian buat berbentuk fiksi (rekaan),
gunakan bahasa yang komunikatif.
3. Bacakan di depan kelas secara bergantian cerita
pendek yang kalian buat!
4. Berikan tanggapan dan masukan terhadap cerita
pendek yang dibacakan oleh teman-temanmu!
5. Revisilah cerita pendek yang kalian buat, berdasarkan
masukan dari teman.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 17


D. Kegiatan 3
6.
Menganalisis dan Menyunting
Teks Cerita Pendek

Dengarkan pembacaan teks cerita pendek berjudul


“Pelukan Senja Terakhir” berikut dengan cermat!

PELUKAN SENJA TERAKHIR


Karya: Via Aulia

Gambar 1.5 Nenek


(Sumber:http://30harimenulissuratcinta-2011.blogspot.com)

―Jaman kamu itu enak Nduk, tidak seperti jaman Eyang


dulu. Tapi sayang, remaja jaman sekarang itu sering

18 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


menyalahgunakan kemajuan teknologi.‖ cerita Eyangku yang
sedari tadi menemaniku menyelesaikan skripsiku, bersama
keindahan senja sore ini. Aku hanya tersenyum melihat
Eyangku terpukau melihat kelincahan jemariku yang menari-
nari di atas keyboard laptopku.
―Nduk, kamu jangan terlalu larut dalam kerjaan.
Sepertinya kamu sudah lelah, sebentar lagi adzan magrib.‖
kata Eyang menasehatiku, aku tersenyum melihat sosok
wanita tua yang sangat berarti dalam hidupku.
―Iya Eyang, ini sudah selesai kok, Zakiya beresin dulu
ya, terus kita sholat magrib bersama.‖ jawabku seraya
membereskan buku-bukuku serta mematikan laptopku.
―Eyang masuk dulu.‖ kata Eyang lalu masuk ke rumah.
Aku segera menyusul eyang.
Selepas isya aku masuk ke kamar. Seperti biasanya,
sebelum tidur aku melihat bintang terlebih dahulu.
―Ayah, bunda, Zakiya kangen. Ayah bunda tunggu
Zakiya di surga ya.‖ kataku menatap dua bintang yang paling
bersinar, yang kuanggap sebagai ayah dan bunda yang
menemaniku tiap malam.
Aku memang anak yatim piatu, ayahku meninggal
ketika aku berusia 6 bulan, sedangkan bunda meninggal
ketika aku berusia 2 tahun. Satu-satunya anggota keluarga
yang aku miliki hanyalah Eyang. Ayah dan bunda adalah
anak semata wayang, begitu pula aku. Aku hidup berdua
dengan eyangku. Sosok yang bertahan hidup karena tak tega
melihatku sebatang kara. Tak terasa air mataku jatuh

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 19


membasahi kerudungku. Rayuan mimpi indah telah berhasil
meninabobokanku, hingga aku terlelap dalam tidurku.
Seperti biasanya aku bangun pukul tiga dini hari, untuk
melaksanakan sholat malam, lalu aku berdzikir sambil
menunggu adzan subuh tiba.
Senja itu aku duduk di halaman rumah bersama Eyang
untuk menikmati senja bersama secangkir teh seperti
biasanya.
―Senja kali ini begitu indah ya Nduk.‖ guman Eyang
menatap ke arah langit.
―Iya Eyang. Indah sekali, ingin rasanya setiap hari
merasakan keagungan-Nya bersama Eyang‖ kataku seraya
menyandarkan kepalaku di bahu Eyang.
―Iya Nduk‖ membelai lembut kepalaku yang dibalut
kerudung warna unggu kesukaanku.
―Senja ini akan terasa lebih indah lagi jika Ayah dan
Bunda ada di sini bersama kita.‖ kataku berandai-andai.
―Sudah Nduk, jangan mengeluh seperti itu. Suatu saat
kamu akan berkumpul lagi dengan ayah bundamu Nduk‖
Eyang menenangkanku seraya memeluk erat tubuhku.
Pelukan yang hanya kuperoleh darinya.
―Iya Eyang. Oh iya, Eyang besok bisa datang ke acara
wisuda S2 Zakiya kan?‖ tanyaku menatap Eyang yang sudah
tampak jelas kerut-kerut di wajahnya, namun senyuman
selalu menghiasi wajahnya.
―Iya Nduk, Eyang pasti datang.‖ kata Eyang tersenyum.

20 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


―Selamat ya kiya.‖ ucap teman-temanku menyalamiku.
Alhamdulillah aku dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik
dengan IP ku yang mendekati sempurna.
―Selamat ya Nduk‖ kata Eyang senja itu.
―Iya Eyang, ini semua berkat doa dan dukungan Eyang.‖
―Kamu jangan pernah lupa ya Nduk segala nikmat itu
karena Allah, selalu bersyukur.‖ kata Eyang menasehatiku.
―Iya Eyang,‖ kataku tersenyum.
―Kamu sekarang sudah dewasa Nduk, semakin cantik.
Eyang bangga punya cucu seperti kamu.Eyang sudah ikhlas
jika Eyang nanti harus meninggalkanmu sendiri.Eyang rasa
kamu sudah mampu menjaga diri.‖ kata-kata Eyang
membuatku menangis.
―Eyang, kok Eyang berkata seperti itu, kiya masih butuh
Eyang. Apa Eyang tidak ingin melihat anakku nanti?‖ tanyaku
penuh isak tangis memeluk erat tubuh Eyang yang semakin
lemah.
―Eyang maunya begitu Nduk, kalau perlu Eyang akan
selalu ada sampai kiya tiada.‖Eyang mengelus kepalaku yang
sedari tadi kusandarkan di bahu Eyang. Kurasakan belaian
tersebut makin lama makin melemah, suasanapun sunyi.
―Eyang?‖ panggilku pada Eyang, mendengar Eyang tiada
menjawab aku segera bangkit dari sandaran bahu
Eyang.Melihat mata Eyang terpejam aku pikir Eyang tertidur,
namun wajah Eyang terlihat putih pucat dan tidak bernafas.
―Eyang…‖ teriakku histeris lalu tak sadarkan diri.
(Sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/pelukan-senja-terakhir.html)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 21


Panduan dalam bertanya
1. Buatlah 10 buah pertanyaan tentang teks cerita
pendek berjudul ―Pelukan Senja Terakhir‖ karya Via
Aulia tersebut!
2. Silahkan saling menukar pertanyaan yang telah
kalian buat, kemudian jawablah pertanyaan yang
dibuat oleh temanmu tadi!
3. Bacakan jawabanmu di depan kelas, mintalah
temanmu yang lain untuk mengomentarinya!

Panduan dalam berdiskusi

1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua


orang atau lebih!
2. Unsur-unsur pembangun cerpen ada dua, yakni unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
mencakup tema, alur, amanat, penokohan, sudut
pandang, dan latar. Sedangkan unsur ekstrinsik terdiri
dari nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen (nilai
sosial, nilai religius, nilai pendidikan, politik, ekonomi,
dan lain-lain).

22 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


3. Analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam teks
cerita pendek berjudul ―Pelukan Senja Terakhir‖ karya
Via Aulia tersebut!

Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua orang


untuk mengerjakan tugas berikut.
Cermati dan perbaikilah teks cerita pendek berikut dari
aspek diksi (pilihan kata), ejaan, tanda baca dan
kesalahan-kesalahan lainnya!

Hadiah dari Kakek


Karya Dwiyanto Susilo

Gambar 1.6 Kakek dan Cucunya


(Sumber: www.muvila.com)

Hari Minggu kemarin aku ikut orangtuaku ke Solo. Ada


undangan dari bulik Sri. Ini untuk kesekian kalinya aku ke

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 23


Solo. Tetapi ini untuk yang pertama kalinya aku pergi dengan
kakek. Biasanya hanya dengan orangtuaku saja. Di dalam bis,
kakek banyak bercerita tentang Solo, kota tempat
kelahirannya. Keraton Solo, Pasar Klewer, Kleco tempat
bermainnya dan beberapa tempat yang asing di telingaku
mengalir tanpa henti. Aku hanya mengangguk-angguk sambil
menahan kantuk. Perjalanan yang menyenangkan.
Walaupun tidak bersekolah, kakek Dullah, itu nama
kakekku, pengetahuannya sangat luas. Beliau banyak
mengamati peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Dulu, saat aku
kelas II SD, ada surat dari pakde Sastro di Jambi. Aku yang
sedang tiduran sehabis pulang dari sekolah, dibangunkan
kakek.
―Inilah akibatnya kalau tidak mau belajar. Membaca
surat dari anaknya saja tidak bisa. Kamu yang belum
terlambat, jangan meniru kakekmu dulu. Kakek kalau
disuruh belajar malah bermain. Beginilah akibatnya,‖ katanya
saat aku sudah berada di depannya. Aku kemudian disuruh
membacakan surat itu. Saat itu aku belum bisa membaca
lancar. Dengan terbata-bata akhirnya aku selesai juga
membacanya. Dan aku pula yang menulis surat balasannya
dengan didikte oleh kakek.
Sejak itu, aku jadi suka membaca dan menulis. Saat
ada surat dari pakde Mirun, yang di Balikpapan, aku sudah
lancar membaca dan menulis. Kakek terkejut melihat
kemajuan kemampuan membaca dan menulisku. Hanya

24 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


dalam tempo dua bulan aku sudah sangat mahir membaca
dan menulis.
Bis yang aku tumpangi melaju dengan cepatnya.
Penumpangnya makin penuh saja. Di daerah Delanggu
beberapa pedagang asongan naik.
―Penumpang bis Yogya–Solo yang saya hormati. Saya
akan menawarkan buku IPS Terbaru.‖ Tiba-tiba seorang
pedagang asongan menawarkan barangnya. Tangan kanan
memperlihatkan barang pada para penumpang. Tangan yang
kiri menenteng kardus berisi buku-buku.
―Bapak-bapak, Ibu-ibu dan Saudara-saudara yang saya
hormati. Buku ini sangat pas untuk anak-anak kelas I, II, III,
IV, V dan IV bahkan sampai tamat SMP. Setelah tamat SMP,
berikan buku ini pada adiknya. Setelah adiknya tamat SMP.
Berikan lagi pada adiknya lagi.‖ Aku lirik kakek. Tampaknya
beliau antusias sekali mendengar kata-kata perkenalan dari
pedagang asongan tersebut.
―Banyak pengetahuan yang bermanfaat dari buku ini.
Tujuh keajaiban dunia, propinsi-propinsi yang terbaru di
Indonesia, nama raja-raja yang terkenal dan bangsa yang
mendirikannya. Rakai Samaratungga yang mendirikan Candi
Borobudur, Rakai Pancapana yang mendirikan candi Kalasan,
dan lain-lain. Buku ini sangat murah. Kalau di toko buku
dijual RP 15.000,00, di sini cukup Rp 10.000,00. Sayang
anak, sayang adik. Silakan buku dibawa pulang!!‖ katanya
mengakhiri pidato sambil memberi kesempatan pada para
penumpang mengamati buku dagangannya.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 25


Aku mengamati buku tersebut. Isinya tidak banyak
berbeda dengan buku-buku di rumah. Aku lihat kakek juga
membuka-buka buku tersebut.
―Andi, mau buku ini. Kakek belikan ya.‖ kata kakek
bersemangat sambil terus mengambil uang. Sebenarnya aku
tidak tertarik dengan buku tersebut. Aku sudah memiliki
buku-buku yang memuat hal-hal seperti itu. Orangtuaku juga
tidak menawariku untuk membeli buku tersebut. Untuk
menjaga perasaannya aku mau saja dibelikan buku tersebut.
Akan sangat kecewa apabila aku sampai menolak pemberian
kakek terutama buku. Untuk pemberian yang lain beliau tidak
masalah. Dulu aku pernah mengalaminya. Aku ditawari kakek
sebuah buku. Kakek tidak salah. Buku itu buku cerita
petualangan. Karena menurutku harganya cukup mahal aku
menolak pemberiannya. Beberapa hari kakek menjadi lebih
diam dari biasanya. Tidak banyak bercerita dan bergurau.
Aku tidak akan menyakiti hati kakek untuk kesekian kalinya.
Mumpung harganya murah. Lumayan juga buat menambah
koleksi buku-bukuku.
Itulah kakekku. Walau tidak bisa membaca dan
menulis, beliau setiap ada kesempatan selalu memberikan
hadiah buku pada cucu-cucunya.
―Andi, buta ilmu itu lebih berbahaya daripada buta
mata. Orang yang buta ilmu bisa merusak atuan-aturan yang
berlaku tetapi orang yang buta mata sedang ia tidak buta ilmu
dia tidak akan merusak, Bahkan dia akan bisa bermanfaat

26 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


bagi sesamanya,‖ kata kakek pada suatu sore sambil
menunggu adzan Magrib berkumandang.
Bis terus melaju ke Solo. Sambil menikmati laju bis,
aku membaca buku hadiah kakek.

―Terima kasih kakek.‖


(Sumber:http://cerpenmu.com)

1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu (hasil menyunting)!


2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil menyunting (perbaikan)-mu berdasarkan
masukan dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil kerja kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 27


E. Kegiatan 4
Menilai dan Menyusun Kembali
Teks Cerita Pendek

Bacalah cerpen berikut dengan cermat!

BINTANG
Karya: Wijayanti

Gambar 1.8 Bintang di Langit


(Sumber:www.kerygmateenz)

Dia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu


yang temaram. Mencoba memandang langit yang gelap, hanya
ada rembulan yang memantulkan sebagian dari cahaya
matahari. Tak ada bintang yang terlihat, semua bersembunyi

28 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


dibalik awan, barangkali malu untuk kulihat, katanya dalam
hati seraya tersenyum. Angin malam berhembus sepoi-sepoi,
seolah menghembuskan udara pada wajahnya yang lembut.
Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri di
kegelapan malam. Ahh, ternyata ada satu bintang di balik
awan, senyumnya tersungging di balik bibirnya yang mungil.
Ya Rabb, ternyata setitik cahaya pun bisa memberikan
keindahan yang luar biasa diantara luasnya langit yang gelap
di malam hari. Ah, seandainya ketika membuka jendela,
memandang langit dan tak menemukan bintang kemudian dia
tak mencoba menatap awan tapi menutup jendela kembali,
dia tak akan menemukan bintang yang tersembunyi di balik
awan.
***
Seperti setitik bintang di kegelapan malam, terkadang
kita tak menyadari ada cahaya kecil dalam malam yang gelap,
yang kita berinama ―bintang‖. Betapa indahnya cahaya itu
walaupun tak bisa menerangi malam. Tapi, lain halnya ketika
kita melihat ada setitik noda di atas kain putih yang
membentang. Kita justru terfokus pada noda yang kecil, dan
seolah lupa betapa bersihnya kain itu terlepas dari setitik
noda yang ada, yang mungkin bisa hilang hanya dengan
sedikit detergent pemutih. Itulah hidup, kadang-kadang kita
lupa untuk memandang sesuatu dari sisi lain yang dimiliki.
Saya, memiliki seorang murid yang saya pikir
kecerdasannya kurang menonjol dibanding lainnya. Suatu
hari, ketika kami tengah membicarakan sistem tata surya,

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 29


hanya sebagai pengetahuan bahwa bumi merupakan salah
satu planet dalam sistem tata surya yang menjadi tempat
tinggal manusia, murid saya itu, sebut saja namanya Rimba,
tiba-tiba berdiri dan mengambil helm milik guru lain yang
disimpan diatas loker dalam ruang kelas serta memakainya.
Tanpa saya sadari saya berkata kepadanya :‖Wah,,,teman-
teman, lihat!! Rimba memakai helm, seperti astronot yang
mau terbang ke bulan ya…‖. Semua teman-temannya
memandang ke arahnya, dia tersenyum, spontan helmnya
langsung di lepas dan dikembalikan ke tempat semula, tanpa
harus disuruh untuk mengembalikan. Kemudian saya ajak
mereka untuk menggambar roket di atas kertas putih yang
tersedia. Dan hasilnya, Subhanallah, murid yang saya pikir
kecerdasannya kurang menonjol itu justru tahapan
menggambarnya dua tingkat lebih tinggi dibanding murid
yang saya pikir paling pandai di kelas.
Seandainya saja saya memberikan reaksi yang lain
seperti :‖Rimba, silakan dikembalikan helmnya karena
sekarang saatnya kita belajar‖, atau :‖Maaf, silakan
dikembalikan helmnya karena Rimba belum minta ijin bu
guru‖, atau yang lainya, mungkin saya tidak akan pernah
tahu bahwa kecerdasan dia sudah lebih dari apa yang saya
sangka karena pembahasan hari itu bukan tentang astronot
atau roket. Atau barangkali saya membutuhkan lebih dari
satu kalimat perintah untuk membuatnya mengembalikan
helm ke tempat semula.

30 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Reaksi berbeda yang kita berikan ketika kita
memandang bintang di kegelapan malam atau setitik noda di
selembar kain putih ternyata akan memberikan hasil yang
berbeda pula. Hidup ini indah, cobalah kita memandang
sesuatu dari sisi yang lain, maka yang tampak bukan hanya
sekedar 2 dimensi. Bukankah lebih seru ketika kita melihat
film 3 dimensi???
(Sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/bintang.html)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah tema teks cerita pendek berjudul ―Bintang‖


karya Wijayanti tersebut?
2. Jelaskan konflik yang terdapat dalam teks cerita pendek
berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut!
3. Sebutkan para tokoh dan wataknya dalam teks cerita
pendek berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut!
4. Jelaskan amanat yang terdapat dalam teks cerita
pendek berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut!
5. Dalam teks cerita pendek berjudul ―Bintang‖, kata
bintang merupakan lambang (metafor). Jelaskan
metafor dari kata bintang tersebut!
6. Jelaskan kekurangan-kekurangan dalam teks cerita
pendek berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 31


7. Jelaskan kelebihan-kelebihan dalam teks cerita pendek
berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut!
8. Jika diminta untuk memperbaiki teks cerita pendek
berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut, saran apa
yang bisa kalian berikan? Jelaskan!

Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua orang


atau lebih untuk mengerjakan tugas berikut!

Buatlah resensi teks cerita pendek berjudul ―Bintang‖ karya


Wijayanti tersebut!

Untuk melaksanakan tugas tersebut, bacalah teori resensi


teks cerita cendek berikut:

A. Pengertian resensi dan contoh resensi cerpen


Resensi /résénsi/ menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku, dan ulasan buku.
Sedangkan kata "mengulas" itu sendiri mempunyai arti
memberkan penjelasan dan komentar; menafsirkan
(penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari
(menyelidiki) dan kata "ulasan‖ mempunyai arti
kupasan; tafsiran; dan komentar.

32 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata
kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali,
menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah
itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie,
sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama,
yakni mengulas buku.

Tindakan meresensi dapat berarti memberikan


penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas,
atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup
luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas

Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau


ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan
resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca
apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Lebih detil lagi, tujuan resensi adalah:


1. Memberikan informasi atau pemahaman yang
komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak
dan terungkap dalam sebuah buku.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 33


fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah
buku.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah
buku itu pantas mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari
resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa
saja yang terkandung di dalam sebuah resensi?

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-


unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar
menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan,
tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat
dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat,
judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku


Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
1) Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku
hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul
aslinya.);
2) Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah,
editor, atau penyunting seperti yang tertera pada
buku.);
3) Penerbit;

34 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


4) Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke
berapa);
5) Tebal buku;
6) Harga buku (jika diperlukan)

3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
1) Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya
berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang
diperoleh;
2) Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah
ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh
pengarang lain;
3) Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
4) Memaparkan keunikan buku;
5) Merumuskan tema buku;
6) Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
7) Mengungkapkan kesan terhadap buku;
8) Memperkenalkan penerbit;
9) Mengajukan pertanyaan;
10) Membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku


Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat
hal-hal di bawah ini:
1) sinopsis atau isi buku secara bernas dan
kronologis;

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 35


2) ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
3) keunggulan buku;
4) kelemahan buku;
5) rumusan kerangka buku;
6) tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
7) adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku


Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk
siapa dan mengapa.

B. Langkah-langkah membuat resensi:


1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang
diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi,
disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan
buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal
(jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.
Siapa pengarangnya: nama, latar belakang
pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya
apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis
buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang
mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan,
psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
2. Membaca buku yang akan diresensi secara
komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan
dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan
akurat.
36 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan
secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang
dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan
diresensi.
5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
a) Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana
hubungan antara bagian yang satu dan bagian
yang lain, bagaimana sistematikanya, dan
bagaimana dinamikanya.
b) Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis,
penyajian data, dan kreativitas pemikirannya,
bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan
diterapkan, kalimat dan penggunaan kata,
terutama untuk buku ilmiah.
c) Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah,
kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya
(banyak salah cetak atau tidak).

Sebelum menilai, alangkah baiknya jika


terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline)
resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika
menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi
dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita
tentukan sebelumnya.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 37


CONTOH RESENSI CERPEN

1). Indentitas Cerpen


a. Judul Cerpen : Setangkai Bunga Bermahkota Biru
b. Nama Pengarang : Umar Said
c. Tempat Terbit : Yogyakarta
d. Tanggal Terbit : 5 April 2009
e. Jumlah Halaman : 3 Halaman
f. Jumlah kata-kata : 1253 kata

2). Sinopsis Cerpen


Puspita, seorang gadis yang banyak tahu akan tentang
makna bunga mulai dari jenis bunga, makna tiap bunga yang
ia kenal, warna bunga, dan semua bagian-bagian bunga ia
dapat mengartikan setiap bagian dari bunga yang dikenalnya.
Suatu hari ada seorang pria dengan sangat
memprihatinkannya duduk disebuah taman bersama seorang
adiknya yang bermain di taman ditaman tersebut. Puspita
yang heran lantas menghampiri seorang pria yang tengah
termenung juga. Kebetulan juga pria tersebut menyukai
bunga walaupun ia sempat berkata ―Aku juga tidak tahu
kapan aku mulai menyukai bunga‖.
Pria itu berkata kepada Puspita tentang satu bunga
yang pernah pria itu milikki, tanpa enggan Puspita menikmati
cerita pria tersebut. Sekuntum bunga bukan anggrek dan
bukan juga mawar. Puspita yang mendengarnya langsung
seloroh saja bercerita tentang bunga anggrek
sepengetahuannya; ―Aku mengenal anggrek. Tahukah kau,

38 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


anggrek adalah simbol cinta, kemewahan, dan keindahan.‖ Si
pria hanya menjawab ―aku tahu.‖ ―Bangsa yunani
menggunakan anggrek sebagai simbol kehebatan. Dan bangsa
tiongkok percaya aroma anggrek berasal dari tubuh kaisar
mereka.
Jika anggrek muncul di mimpi seseorang, hal itu
dipercaya sebagai simbol dari kebutuhan akan kelembutan,
romantisme, dan kesetiaan. Bahkan anggrek jadi bahan baku
utama dari ramuan cinta. Begitu dahsyat bukan?‖ Gadis itu
panjang lebar menceritakan kembali tentang bunga anggrek.
Lama-kelamaan si pria justru ingin mendengar tentang bunga
mawar dan dengan senang hati Puspita bercerita; ―Dari
budaya barat, kita mengenal mawar sebagai cinta dan
kecantikan,‖ imbuh si gadis. Bahkan di Inggris mawar
dijadikan bunga nasional.
Di Kanada, bunga mawar liar merupakan bunga
provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar
merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia,
dan New York. ―Mawar merupakan lambang dunia!,‖ teriak
gadis itu lantang bersemangat. Puspita melanjutkan;
―Biasanya untuk menyatakan seberapa besar cinta. Satu
tangkai berarti cintaku hanya untukmu seorang. Dua tangkai,
kau dan aku saling mencintai. Tiga tangkai, aku cinta kamu.
―Semakin banyak, semakin kuat maknanya.‖ 100 tangkai,
jadilah pasangan yang mengasihi sampai lanjut usia. 144
tangkai, mencintaimu pagi hingga malam selama-lamanya.
365 tangkai, memikirkanmu setiap hari, mencintaimu setiap

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 39


hari. Hingga 1001 tangkai yang melambangkan cinta
selamanya.‖ Si pria hanya berkata ―banyak sekali, aku hanya
memiliki setangkai.‖ Dan pria itu menekankan bila pria itu
memiliki satu tangkai bunga namun memiliki banyak makna
akan bunganya itu, lebih dari seribu tangkai, dan
mengartikannya sebagai Cinta Sepenuhnya ujar pria itu,
seketika membuat Puspita diam.
Kemudian si Gadis bertanya kepada si pria tentang apa
warna bunga pria yang dimiliki pria itu, sempat tidak ada
jawaban dari mulut si pria. Puspita berkata;‖Aku paham
tentang warna-warna bunga.‖ namun akhirnya si pria berkata
―bungaku berwarna biru.‖
Namun Puspita tidak percaya dengan diperkuat dengan
pengetahuaannya tentang warna bunga; ―Di mawar saja,
merah lambang cinta romantis. Putih, kesucian dan rahasia.
Merah jambu, keanggunan dan kelembutan. Kuning,
persahabatan dan kegembiraan. Jingga, hasrat dan semangat,
cinta yang mulai tumbuh. Tak ada warna biru,‖ jelas gadis itu.
namun pria itu bersikeras bila bunganya berwarna biru;
―Tapi aku ingat, bunga itu bermahkota biru.‖
―Apakah kau merasa kehilangan? Seperti aku
kehilangan makna warna biru.‖
―Bisa jadi.‖
―Jadi warna itu tinggal kenangan? Mengapa kau tak
memanamnya lagi?‖
―Tidak.‖
―Mengapa?‖

40 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


―Karena aku takkan menanam bunga yang telah layu.‖
Si gadis menatap heran. Ia tak mengerti. Seharusnya
bukankah pria itu bisa menanamnya lagi. Lelaki itu hanya
menatap taman yang penuh dengan bunga putih. Namun
setelah berpikir beberapa saat, si gadis baru mengerti. Tiba-
tiba langit mendung. Suasana sedikit temaram. Romantis.
Titik-titik gerimis menyirami. Sejuk rasanya. Tercium aroma
wangi tanah.
―Dan sekarang inginkah kau memiliki bunga lagi?‖
―Tentu saja.‖
―Benarkah?‖
―Benar. Kenapa tidak.‖
―Jika ada bunga berwarna biru, benar mau?‖
―Yakin. Mau.‖
―Kau tahu namaku Puspita?‖
―Iya. Aku tahu.‖
―Tahukah kau maknanya?‖
―Tidak. Memangnya?‖
―Puspita itu bunga. Sekarang jadikan aku bungamu.‖
Seketika si lelaki mengalihkan pandang dari taman.
Bola matanya haru menatap tajam ke gadis bergaun biru itu.

3). Analisis Unsur Instrinsik


a. Tema : Bunga yang Melambangkan Cinta
b. Setting : Suatu sore yang mendung di suatu taman
dengan penuh bunga putih
c. Alur : Campuran

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 41


d. Tokoh : Si Pria kaku dan Puspita, gadis
banyak tahu tentang makna bunga.
e. Perwatakan : Si Pria ( kaku dan banyak diam ),
Puspita ( cerdas dan sangat ingin
tahu )
f. Sudut Pandang : Pengarang sebagai orang ketiga yang
banyak tahu
g. Amanat : ―Segala sesuatu yang telah tercipta
dalam kehidupan ini tidak dilahirkan begitu saja
tanpa makna dan sebuah arti. Contoh ringanya
setangkai bunga yang tiap-tiap bentuk,
jumlah tangkai, warna mahkota, dan harumnya.
Seperti yang Puspita ceritakan. Jadi,
semua yang ada pada kehidupan kita ini memiliki
artinya sendiri sama seperti manusia
yang memiliki arti hidupnya masing-masing dengan
bunganya masing-masing.‖

4). Analisis Unsur Ekstrinsik


a. Nilai moral : cinta selalu membawa keindahan bagi
setiap memilikinya beribu-ribu kali indahnya dari
memiliki seribu tangkai bunga mawar.
b. Nilai sosial : semua hal yang telah tercipta memiliki
maknanya sendiri-sendiri, tidak terlahir tanpa
mempunyai maksud dan tujuannya.

42 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


5). Keunggulan Cerpen
a. Menawarkan banyak pengetahuan didalam isi cerita
cerpen ini seperti halnya makna bunga-bunga yang
indah.
b. Bahasanya yang ringan dan mudah dimengerti.
c. Tokohnya terdiri dari dua tokoh yang membuat cerita
menjadi satu-kesatuan cerita yang padu, tanpa
menghadirkan tokoh yang berlebihan didalam cerita.
d. Ceritanya menganut cerita yang mudah dipahami oleh
kalangan remaja saat ini sehingga memungkinkan
menarik minat baca kaum muda.

6). Kelemahan Cerpen


a. Cerita yang terlalu panjang dan menggantung.
b. Pembaca harus benar-benar mengerti jalan ceritanya
karena pemikiran pengarang yang tinggi sehingga
ceritanya sulit untuk dicerna.

7). Kesimpulan
―Berdasarkan dari keunggulan dan kelemahan cerpen di
atas, sebagai perensensi suatu bacaan menilai cerpen atau
bacaan ini layak untuk di publikasikan di masyarakat.‖

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 43


Panduan pelaksanaan presentasi
1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

Pada kesempatan ini para siswa diajak untuk mengubah teks


cerita pendek berjudul ―Bintang‖ karya Wijayanti tersebut
menjadi sebuah puisi.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para siswa sehubungan
dengan mengubah bentuk teks cerita pendek menjadi teks
puisi adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan temanya
Roh utama sebuah tulisan adalah tema. Jadi tema
dalam cerpen harus dipertahankan dalam puisi yang
disusun.

44 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


2. Perhatikan amanatnya
Amanat atau pesan moral dalam teks cerita pendek
harus diperhatikan agar tetap muncul dalam puisi.
3. Bahasa dalam puisi harus singkat, bersayap, dan
menggunakan berbagai gaya bahasa.
4. Pilihan kata dalam puisi harus indah, dan
menimbulkan kesan yang mendalam pada diri
pembacanya.
5. Dalam puisi tidak diharuskan ada unsur pelaku secara
tersurat/tertulis.

F. Pembelajaran Proyek
ks

PENUGASAN MEMBUAT KLIPING

Kliping adalah kumpulan guntingan (potongan) teks


cerita pendek yang bersumber dari koran, majalah, dan media
massa lainnya, yang ditempelkan di atas lembaran kertas.
Untuk memperdalam wawasan dan pemahaman kalian
tentang teks cerita pendek, kerjakan tugas membuat kliping
berikut.
1. Penugasan dilakukan secara individu.
2. Buatlah kliping teks cerita pendek yang bertema
pendidikan!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 45


3. Kliping yang kalian buat paling sedikit berisi lima buah
teks cerita pendek.
4. Waktu mengerjakan tugas ini selama dua minggu
terhitung sejak tugas diberikan.
5. Kliping dibuat di kertas ukuran A4, kemudian dijilid
dan diberi cover.
6. Cantumkan sumber dari mana guntingan (potongan)
dalam kliping tersebut diperoleh!
7. Buatlah ringkasan setiap teks cerita pendek yang kalian
pilih, dengan bahasa sendiri!
8. Kliping tersebut akan dinilai dari aspek kerapihan,
kesesuaian dengan tema, ketepatan waktu
pengumpulan tugas, dan kecermatan dalam pembuatan
resume.

G. Rangkuman

Dari serangkaian pembelajaran pada bab ini kita bias menarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Teks cerita pendek bersifat fiktif, imajinatif, dan
mengupas satu peristiwa monumental dalam kehidupan
para pelakunya.
2. Ciri-ciri teks cerita pendek:
a. Memuat satu peristiwa
b. Selesai dibaca dalam satu waktu

46 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


c. Mengandung pesan moral untuk pembaca
d. Dapat menginspirasi pembaca
3. Unsur-unsur intrinsik teks cerita pendek meliputi:
tema, alur, amanat, penokohan, sudut pandang, dan
latar.
4. Unsur-unsur ekstrinsik teks cerita pendek meliputi latar
belakang pengarang dan nilai-nilai dalam teks cerita
pendek yang meliputi: nilai religius, humanisme,
keadilan, moralitas, budaya, dan sosial.
5. Teks cerita pendek yang baik harus mengandung pesan
moral di dalamnya, sehingga bermakna dalam
kehidupan.
6. Teks cerpen memiliki pola struktur tertentu, yakni:
abstraksi, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan
koda.
7. Tidak semua cerpen memiliki struktur tersebut, yang
penting bahwa cerpen bisa meninggalkan kesan yang
mendalam bagi pembacanya.
8. Ketika menulis cerpen, pikirkan hal-hal yang bisa
mengesankan pembaca.
9. Cerpen yang baik harus mengandung nilai-nilai religius,
kemanusiaan, keadilan, kejujuran, serta nilai-nilai
kebaikan lainnya.
10. Teks cerita pendek yang baik bisa menginspirasi para
pembacanya.
11. Teks cerita pendek yang baik mengandung nilai-nilai
kebenaran yang umum.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 47


H. Lembar Aktivitas Siswa
A

A. Uji Pengetahuan:
Bacalah cerpen berikut dengan cermat!

Kisah Sandal Japit


Karya: Cak Alien

Gambar 1.9 Sandal Japit Usang


(sumber:www.kaskus.co.id)

Iin berjalan sendirian. Dari kedua matanya tampak


bekas air mata yang sudah mengering. Di tangannya
memegang sebuah bungkusan tas plastik warna hitam, entah
apa isinya. Hari sudah siang, matahari sangat menyengat.
Seolah-olah ingin membakar permukaan bumi. Iin masih
terus berjalan. Untungnya dia memakai alas kaki, ya meski
hanya sepasang sendal jepit yang sudah usang dan jelek, tapi
setidaknya kaki Iin enggak kepanasan.

48 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Tak lama kemudian Iin sampe rumah. Lalu dia ke
kamar Ibunya. Dalam kamar, terlihat Ibu yang lagi terbaring
lemah. Wajahnya pucat seperti menahan sakit. Iin
mengeluarkan isi bungkusan plastik itu yang ternyata adalah
obat untuk Ibunya.
―Ini obatnya bu diminum ya?‖ kata Iin pelan. Ibu hanya
tersenyum, namun sedetik kemudian raut muka Ibu berubah.
―mata kamu kenapa in?‖ tanya Ibu.
―Emmm… anuu… gak apa-apa bu. Tadi kepanasan,
makanya jadi berair‖ jawab Iin berbohong. Iin lalu pergi ke
luar kamar.
Di bawah pohon belakang rumah, Iin duduk termenung.
Dia keinget kejadian pas di toko obat tadi. Gimana teman-
teman pada mengejeknya. Gimana sakitnya saat sendal
jepitnya jadi lempar-lemparan. Iin jadi sedih lagi. Air matanya
jatuh lagi. Tapi mau gimana lagi? itu satu-satunya alas
kakinya sehari-hari. Mau minta yang baru juga gak mungkin.
Iin hanya terdiam. Air matanya menganak sungai.
―Iin… maen yuk..‖ teriak seseorang dari kejauhan yang
ternyata adalah Ginna sahabatnya. Iin buru-buru hapus air
matanya.
―Main kemana Gin?‖ tanya Iin.
―Ke sungai main pasir‖ jawab Ginna. Dan mereka pun
pergi ke sungai di belakang desa.
Di sana mereka main sepuasnya. Untuk sesaat Iin bisa
melupakan kesedihannya. Hari udah sore, mereka pun
pulang. Di tengah jalan kaki Iin kesandung batu, akibatnya
dia terjatuh. Gak sakit sih tapi sendal jepit Iin putus.
―Kamu gak apa-apa in?‖ tanya Ginna.
―Gak apa-apa sih… tapi sendal aku putus‖ jawab Iin
pelan.
―Ya udah buang aja..‖ kata Ginna.
―Ehhh.. jangaann…‖ teriak Iin spontan.
―Kenapa?‖ tanya Ginna.
―Emm gak apa-apa kok. Udah ah yuk pulang Udah
hampir gelap nih‖ kata Iin. Dan mereka pun lanjutkan
perjalanan.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 49


Di pertigaan jalan, mereka berpisah. Ginna berhenti
sejenak sambil menatap kepergian Iin. Sejuta tanya hadir
dalam benaknya. Entah apa itu, yang pasti dia langkahkan
kaki ke arah rumah Iin. Dengan hati-hati Ginna memasuki
pekarangan rumah Iin. Dia mengendap-endap di dekat
dinding rumah Iin. Dari dalam rumah, Ginna mendengar
pembicaraan Iin dan Ibunya. ―Bu… sendal Iin putus.‖ Kata Iin.
Sejenak Ibu menatap sandal usang di tangan Iin.
―Ya udah buang aja…‖ kata Ibu.
―Beliin ya bu..‖ kata Iin. Ibu diam, sebenarnya beliau
kasihan melihat anaknya memakai sendal jepit yang udah
usang. Tapi buat beli, uang dari mana? sedangkan Ibu sendiri
masih belum bisa kerja.
―Tunggu Ibu punya uang ya nak..‖ jawab Ibu. Iin diam,
dia tahu Ibu gak mungkin bisa beliin.
―Aaahhh.. andai aja Bapak masih ada.‖ Batin Iin. Dia
lalu pergi mandi.
Di luar, Ginna yang mendengar percakapan tadi jadi
tahu kenapa Iin gak mau membuang sendalnya. Dia pun
tinggalkan rumah Iin.
Sampai rumah udah magrib. Akibatnya Ginna dimarahi
Ibunya. Tapi Ginna hanya cuek. Dalam hatinya dia berkata,
―Aku harus melakukan sesuatu untuk sahabatku.‖ Usai
mandi Ginna shalat terus belajar bersama adik nya. Dela
namanya.
―Kakak dari mana? kok pulangnya malam banget…‖
tanya Dela yang masih duduk di kelas 5 SD.
―Dari rumah temen aah!!! udah ah ayo belajar!‖ jawab
Ginna.Mereka lanjutkan belajar. Setelah belajar. Mereka pada
makan.
―Bu… boleh tanya gak?‖ tanya Ginna pada Ibunya.
―Ada apa?‖ tanya Ibu balik.
―Emm harga sendal jepit tuh berapa ya?‖ kata Ginna.
―Sendal jepit buat apa kak?‖ timpal Dela.
―Adek diem deh!!‖ Kata Ginna. Dela langsung diem
sambil lanjutkan makannya.
―Harganya 20 ribu nak. Kenapa?‖ kata Ibu.
―Hehehe… gak apa-apa kok‖ jawab Ginna.

50 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Selesai makan, mereka pun tidur. Dalam kamar, Ginna
membuat rencana. Dia akan sisihkan sebagian uang sakunya.
Dan sebelum pejamkan mata. Ada senyum yang tersungging
di bibir Ginna.
Hari-hari selanjutnya, Iin dan Ginna masih bermain
seperti biasa, Iin masih aja pake sendal usang itu yang
ternyata bawahnya ditancepin paku melintang, sehingga
masih bisa dipakai. Sementara simpanan uang Ginna makin
hari makin banyak. Dan seminggu kemudian, tepatnya hari
minggu pagi. Iin disuruh Ibunya buat beli minyak goreng. Iin
siap berangkat, tetapi untuk sesaat dia menatap pada sendal
jepitnya yang sudah parah dan hampir gak bisa dipakai.
―Hmm… mungkin udah saatnya aku pergi tanpa alas
kaki‖ batin Iin. Iin lalu buka pintu, dan dia kaget, di depan
pintu ada sepasang sendal yang bagus dan masih baru.
―Ibu!!!‖ teriak Iin. Ibu langsung ke luar.
―Ada apa nak?‖ tanya Ibu.
―Ibu beIiin sendal buat aku ya?‖ tanya Iin balik
―Enggak tuh..‖ jawab Ibu. Mereka jadi bingung sambil
celingukan.
―Itu dari aku in…‖ kata seseorang yang tiba-tiba muncul
dari balik rerimbunan.
―Ginnaaa!!‖ kata Iin setengah gak percaya.
―Iya.. itu dari aku, aku sengaja beli buat kamu‖ kata
Ginna lagi. Iin diam, dia bingung gak tahu apa yang harus
dilakukan.
―Udah… gak usah bengong!! Ayo dipakai dong…‖ ucap
Ginna. Iin lalu memakai sendal itu. Dia tersenyum kemudian
tertawa senang. Ginna ikutan tertawa.
―Makasih gin,‖ kata Iin.
―Iya.. sama-sama, eh.. kamu mau kemana?‖ kata Ginna.
―Beli minyak..‖ jawab Iin.
―ya udah.. aku ikut… tapi entar temenin aku maen di
rumahku ya sebab Ibu sama Dela lagi pergi..‖ kata Ginna.
―Sip..‖ kata Iin. Mereka pun pergi. Ibu hanya tersenyum
mengantar kepergian mereka, hatinya lega. Ya, satu masalah
sudah terselesaikan.
(Sumber:cerpenmu.com)
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 51
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan unsur-unsur intrinsik dalam teks cerita
pendek berjudul ―Kisah Sandal Japit‖ karya Cak Alien
tersebut!
2. Jelaskan unsur-unsur ekstrinsik dalam teks cerita
pendek berjudul ―Kisah Sandal Japit‖ karya Cak Alien
tersebut!
3. Sebutkan majas-majas (gaya bahasa) yang terdapat
dalam teks cerita pendek berjudul ―Kisah Sandal Japit‖
karya Cak Alien tersebut!
4. Jelaskan pesan moral yang ingin disampaikan penulis
melalui teks cerita pendek berjudul ―Kisah Sandal
Japit‖ karya Cak Alien tersebut!
5. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaa bahasa
dalam teks cerita pendek berjudul ―Kisah Sandal Japit‖
karya Cak Alien tersebut? Bagus atau tidak? Jelaskan!

B. Uji Keterampilan:
1. Bagus atau tidakkah isi teks cerita pendek berjudul
―Kisah Sandal Japit‖ karya Cak Alien tersebut!
Jelaskan jawabanmu!
2. Ceritakanlah kembali teks cerita pendek berjudul
―Kisah Sandal Japit‖ karya Cak Alien tersebut dengan
menggunakan kata-katamu sendiri.

52 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


I. Refleksi Diri

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks cerita


pendek, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai
refleksi diri!

1. Manfaat apa yang kalian peroleh dari pembelajaran


tentang teks cerita pendek tersebut?
2. Apa saja yang telah yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks cerita pendek
tersebut?
3. Apa saja yang belum yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks cerita pendek
tersebut?
4. Saran apa yang bisa kalian berikan agar pembelajaran
berikutnya lebih mudah kalian pahami?
5. Bagaimana pembelajaran yang mudah kalian pahami?

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 53


MARI
BERPANTUN

Gambar 2.1 Berbalas Pantun

Pada pelajaran Bab 2 ini kita akan mempelajari seluk


beluk tentang pantun. Pada mulanya pantun merupakan
senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Pantun
pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-
hikayat populer yang sezaman dan disisipkan dalam syair-
syair seperti ―Syair Ken Tambuhan‖. Pantun dianggap sebagai
bentuk krama dari kata Jawa pari yang berarti padi, artinya
paribasan atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Arti ini juga
berdekatan dengan umpama atau seloka yang berasal dari
India.

54 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Pendapat lain mengatakan bahwa pantun berasal dari
akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa
nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun yang
berarti teratur, dalam bahasa Tagalog ada tonton yang berarti
bercakap menurut aturan tertentu; dalam bahasa Jawa
kuno, tuntun yang berarti benang atau atuntun yang berarti
teratur dan matuntun yang berarti memimpin; dalam bahasa
Toba pula ada kata pantun yang berarti kesopanan,
kehormatan.

A. Peta Konsep

Teks Pantun

Memahami Menginterpretasi

Membandingkan Memproduksi

Menganalisis Menyunting

Menilai Menyusun kembali

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 55


B. Kegiatan 1
Memahami Struktur, Kaidah
Kebahasaan, dan Mengintrepretasikan
Makna Teks Pantun

Bacalah teks pantun berikut dengan cermat!

KUMPULAN PANTUN NASIHAT

kalau harimau sedang mengaum


bunyinya sangat berirama
kalau sedang ulangan umum
mari kita belajar bersama

daging dipotong berkerat-kerat


dicuri seekor kucing manja
tekun belajar memang berat
tapi kelak terasa manfaatnya
(Sumber: http://inspirasis.
membuat arang kayu dibelah files.wordpress.com)
untuk membakar ikan gurita
sungguh malang anak tidak sekolah
kelak tua hidupnya menderita Gambar 2.2 Memberi Nasihat

terbang berbaris burung belibis


sebelum pergi ke dalam hutan
ilmu itu tak ‗kan pernah habis
seperti air dalam lautan

56 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


ada pasir ada juga tanah
batang pohon memiliki dahan
umur panjang adalah amanah
pertanggungjawabannya kepada Tuhan

buah cempedak di luar pagar


ambil galah tolong julurkan
saya siswa yang sedang belajar
kalau salah tolong tunjukkan
(Sumber: http://dadangherdiana.blogspot.com),
dengan perubahan untuk kepentingan pembelajaran)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Berapakah jumlah baris dalam setiap bait pantun?


2. Pada baris berapakah letak sampiran pada pantun?
3. Pada baris berapakah letak isi pada pantun?
4. Jelaskan rima/sajak dalam setiap bait pantun!
5. Jelaskan tafsiran makna dalam setiap bait pantun
tersebut!

Panduan pelaksanaan diskusi


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mencari pesan-pesan moral yang terdapat
dalam teks pantun berjudul ―Pantun Nasihat‖ tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 57


2. Carilah kata-kata yang yang diserap dari kosakata
daerah dalam teks panrun tersebut, kemudian jelaskan
artinya!
3. Apakah antara sampiran dan isi dalam teks pantun
tersebut memiliki pola hubungan makna tertentu?
Jelaskan!
4. Untuk siapakah nasihat dalam pantun berjudul ―Pantun
Nasihat‖ tersebut? Jelaskan jawabanmu.
5. Jelaskan ciri-ciri pantun yang baik harus memenuhi
kriteria apa saja?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Sebutkan kata benda, kata kerja, kata depan, kata
keterangan, dan kata sifat dari teks pantun berjudul
―Pantun Nasihat‖ tersebut.
3. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks pantun!
4. Analisislah struktur teks pantun berjudul ―Pantun
Nasihat‖ tersebut, sesuai dengan penjelasan berikut ini!

No Struktur Keterangan
1. Sampiran Bagian dalam pantun yang digunakan
untuk memberikan sarana
menyampaikan isi.
58 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
2. Isi Bagian dalam pantun yang berisi
ajaran moral yang merupakan
substansi pesan dalam bait tersebut.
3. Rima/ Sajak Bunyi huruf hidup di setiap akhir
baris pantun.
4. Bait Kumpulan baris-baris yang terikat
menjadi satu kesatuan.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 59


C. Kegiatan 2
Membandingkan dan Memproduksi
Teks Cerita Pantun

Bacalah dengan cermat kemudian bandingkan kedua jenis


teks pantun berikut!

Pantun 1:

PANTUN NASIHAT

Gambar 2.3 Ibu Memberi Nasihat Anaknya


(Sumber:ervakuniawan.wordpress.com)

Anak ayam turun delapan


Mati satu tinggal tujuh

60 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Hidup harus penuh harapan
Keutamaan itu jalan yang ditempuh

Tumbuh merata pohon tebu


Pergi ke pasar beli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagaikan rumah tak berdinding

Jalan-jalan ke kota Blitar


Janganlah lupa membeli sukun
Kalau kamu ingin pintar
Jangan lupa belajar yang tekun

Bunga mawar bunga berduri


Kalau dicium harum baunya
Banyak cara abdikan diri
Carilah ilmu dengan amalnya

Jika harimau sedang mengaum


Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Mari kita belajar bersama

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 61


Pantun 2:

PANTUN JENAKA

Gambar 2.4 Karikatur Pantun Jenaka


(Sumber:http://taziex82.blogspot.com)

Buah pisang buah tomat


Jangan disimpan dalam pundi-pundi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya dirimu belum mandi
Gemuruh tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gemetar tubuh harimau belang
Melihat kambing pandai bersilat
Memasak ikan dalam kuali
Paling enak dicampur polong
Gayanya saja tajir sekali

62 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Tapi dompetnya kosong melompong
Ayam bangkok dibawa Atun
Tiap pagi harus dimandiin
Kalau situ ngajak berpantun
Sampai pagi saya ladenin

Makan belimbing dicampur terasi


Bikin kelepon ditambah santan
Wajahnya saja kayak artis di televisi
Tapi kelakuannya seperti preman

Buatlah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih,


diskusikan hal-hal beriku.
1. Jelaskan persamaan kedua teks pantun tersebut!
2. Jelaskan perbedaan kedua teks pantun di atas tersebut!
3. Jelaskan perbandingan isi kedua teks pantun tersebut!
4. Jelaskan perbandingan bahasa kedua teks pantun
tersebut!
5. Jelaskan perbandingan amanat (pesan moral) kedua
teks pantun tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 63


Panduan berkarya secara individual
1. Buatlah sebuah teks pantun yang memuat nilai-nilai
ketuhanan, keadilan, moralitas, dan kemanusiaan.
2. Pantun yang kalian buat haruslah memenuhi criteria
dan ciri dari pantun yang baik.
3. Bacakan di depan kelas secara bergantian teks pantun
yang kalian buat!
4. Berikan tanggapan dan masukan terhadap teks pantun
yang dibacakan oleh teman-temanmu!
5. Revisilah teks pantun yang kalian buat, berdasarkan
masukan dari teman.

64 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


D. Kegiatan 3
6.
Menganalisis dan Menyunting
Teks Pantun

Dengarkan pembacaan teks pantun berjudul “Pantun Anak


Sekolah” berikut dengan cermat!

PANTUN ANAK SEKOLAH


(Sumber:http://30harimenulissuratcinta-2011.blogspot.com)

Ke kota Medan membeli ulos


Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa dan bangsa
Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 65


Jika ingin hidupbahagia
Sejak muda rajin bekerja
Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi ke sekolah
Sore hari ke madrasah
Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Hujan angin bercampur badai
Hujan reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Nanti dirimu tak jadi pandai
Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli

66 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Bertamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebon Raya
Mesti engkau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah dan bunda
Gajah perang melawan gajah
Pelanduk mati di tengah-tengah
Jika kau tidak masuk sekolah
Ayah dan Bunda pastilah marah
Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka dan duka
Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling member saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 67


Karena aku ingin jadi anak pandai
Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Di sini gunung di sana gunung
Di tengah-tengah kota Rajabasa
Ke sini bingung ke sana bingung
Lebih baik ke sekolah saja
(Sumber: http://orb.web.id/)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Termasuk ke dalam golongan pantun apakah
kumpulan pantun anak sekolah tersebut?
2. Sebutkan dan jelaskan bait-bait yang telah memenuhi
syarat sebagai pantun yang baik!
3. Sebutkan dan jelaskan bait-bait yang belum
memenuhi syarat sebagai pantun yang baik!
4. Jelaskan perbedaan antara pantun dan syair!
5. Cobalah buat pantun yang terdiri dari dua baris,
baris pertama sampiran dan baris kedua isi!

68 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Panduan dalam berdiskusi

1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua


orang atau lebih!
2. Unsur-unsur pembangun teks pantun, yakni baris, bait,
sajak, sampiran, isi, dan irama.
3. Analisislah unsur-unsur pembangun pantun dalam
kumpulan pantun berjudul ―Pantun Anak Sekolah‖
tersebut.

Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua orang


untuk mengerjakan tugas berikut.
Cermati dan perbaikilah teks pantun berikut dari aspek
diksi (pilihan kata), ejaan, tanda baca dan kesalahan-
kesalahan lainnya!

PANTUN DUNIA PENDIDIKAN

Di sana gunung di sini gunung


Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 69


Tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda
Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah
Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Bulu cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri
Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah

70 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Kepada rumput pergi berburu
Pergi berburu bersama teman
Anak baik hormati guru
Itu namanya murid budiman
Ada jarum dan juga peniti
Jangan ditusuk pastilah sakit
Sesama teman jangan berkelahi
Tak ada guna badanpun sakit
Ada sisir monyet berkaca
Ada kuda mirip keledai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid rajin banyak ilmunya
Murid malas banyak bohongnya
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Kepada rumput pergi berburu
Pergi berburu bersama teman
Anak baik hormati guru
Itu namanya murid budiman

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 71


Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Kau mandi aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid rajin banyak ilmunya
Murid malas banyak bohongnya
Ada jarum dan juga peniti
Jangan ditusuk pastilah sakit
Sesama teman jangan berkelahi
Tak ada guna badanpun sakit
Ke kota Pekanbaru membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
Ada sisir monyet berkaca
Ada kuda mirip keledai

72 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa
bawa motor,bannya kempes,
rodanya kemudian di putar.
jika ingin sukses,
makanya belajar dan ihtiaaaaar.
jalan-jalan ke Kota Baru,
lalu balik ke kota Banjar.
jika kamu ingin maju,
caranya,ea belajarrrrr.
jalan mulus tanpa putus,
jangan sampai kesasar.
jika ingin lulus,
makanya,belajar
Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli pepaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 73


Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Hujan angin bercampur badai
Hujan reda pergi ke pantai

74 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai
Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli

1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu (hasil menyunting)!


2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil menyunting (perbaikan)-mu berdasarkan
masukan dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil kerja kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 75


E. Kegiatan 4
Menilai dan Menyusun Kembali
Teks Pantun

Bacalah teks pantun berikut dengan cermat!

PANTUN NASIHAT RAJIN BELAJAR

Pohon kelapa tumbuh berjajar


Tumbuh berjajar ditepi pantai
Barang siapa rajin belajar
Tentu dia lekas pandai

Buah kelapa dibelah-belah


Bawa ke pasar dalam pedati
Barang siapa malas sekolah
Bila besar menyesal nanti

Pohon limau dimana tumbuh


Tumbuh dekat pohon rambutan
Tuntutlah ilmu bersungguh sungguh
Supaya selamat dihari kemudian

Jambu itu jambu pertugal


Tumbuh subur lebat buahnya Gambar 2.5 Anak Belajar

76 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Ilmu itu harta yang kekal
Penyuluh hidup dalam dunia

Kelapa muda beli di pasar


Dapat dibuat makanan lezat
Masa muda rajin belajar
Supaya selamat dunia akhirat

Buah kelapa muat ke perahu


Supaya dijual nanti di pasar
Barang siapa giat berguru
Tentu jadi orang terpelajar

(Sumber:http://www.katabijak.co.id)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah tema kumpulan pantun di atas?


2. Mengapa ilmu itu diibaratkan sebagai harta yang kekal?
3. Mengapa siswa yang malas sekolah akan menyesal
kelak jika sudah besar (dewasa)?

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 77


4. Carilah kekurangan-kekurangan dalam kumpulan teks
pantun berjudul ―Pantun Nasihat Rajin Belajar‖
tersebut!
5. Carilah kelebihan-kelebihan dalam kumpulan pantun
berjudul ―Pantun Nasihat Rajin Belajar‖ tersebut!
6. Simpulkanlah isi kumpulan teks pantun berjudul
―Pantun Nasihat Rajin Belajar‖ tersebut, ke dalam
sebuah paragraf persuasif!
7. Bagaimana kewajiban seseorang mencari ilmu yang
digambarkan dalam teks pantun tersebut? Jelaskan!
8. Bagaimana syarat-syarat pantun yang baik itu?
Jelaskan!

Pada kesempatan ini para siswa diajak untuk mengubah teks


pantun berjudul ―Pantun Nasihat Rajin Belajar‖, tersebut
menjadi sebuah puisi bebas.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para siswa sehubungan
dengan mengubah bentuk teks cerita pendek menjadi teks
puisi adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan temanya
Roh utama sebuah tulisan adalah tema. Jadi tema
dalam teks pantun harus dipertahankan dalam puisi
yang disusun.

78 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


2. Perhatikan amanatnya
Amanat atau pesan moral dalam teks pantun harus
diperhatikan agar tetap muncul dalam teks puisi bebas.
3. Bahasa dalam pantun harus singkat, bersayap, dan
menggunakan berbagai gaya bahasa.
4. Pilihan kata dalam puisi harus indah, dan
menimbulkan kesan yang mendalam pada diri
pembacanya.
5. Dalam puisi tidak diharuskan ada unsur sampran
seperti dalam pantun.

F. Pembelajaran Proyek
ks

PENUGASAN MEMBUAT KLIPING

Kliping adalah kumpulan guntingan (potongan) teks


pantun yang bersumber dari Koran, majalah, dan media
massa lainnya, yang ditempelkan di atas lembaran kertas.
Untuk memperdalam wawasan dan pemahaman kalian
tentang teks cerita pendek, kerjakan tugas membuat kliping
berikut.
1. Penugasan dilakukan secara individu.
2. Buatlah kliping teks pantun yang bertema pendidikan!
3. Kliping yang kalian buat paling sedikit berisi sepuluh
buah kumpulan teks pantun.
4. Waktu mengerjakan tugas ini selama dua minggu
terhitung sejak tugas diberikan.
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 79
5. Kliping dibuat di kertas ukuran A4, kemudian dijilid
dan diberi cover.
6. Cantumkan sumber dari mana guntingan (potongan)
dalam kliping tersebut diperoleh!
7. Buatlah ringkasan isi setiap teks kumpulan pantun
yang kalian pilih, dengan bahasa sendiri!
8. Kliping tersebut akan dinilai dari aspek kerapihan,
kesesuaian dengan tema, ketepatan waktu
pengumpulan tugas, dan kecermatan dalam pembuatan
resume.

G. Rangkuman

Dari serangkaian pembelajaran pada bab ini kita bisa menarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Teks pantun setiap baitnya terdiri dari 4 baris.
2. Baris 1 dan 2 dalam setiap bait pantun disebut
sampiran, yaitu bagian yang mengantarkan/melengkapi
isi pantun.
3. Baris 3 dan 4 dalam setiap bait pantun disebut isi, yaitu
bagian utama/isi/substansi makna dari sebuah pantun.
4. Struktur teks pantun terdiri dari sampiran, isi,
rima/sajak, dan bait.
5. Menginterpretasi makna dari sebuah teks pantun dapat
melihat dari bagian isi, yakni baris ke-3 dan ke-4 dalam
setiap bait pantun.

80 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


6. Pantun yang baik adalah pantun yang bisa
menginspirasi pembacanya.
7. Teks pantun bisa disunting dari segi ciri, isi, bahasa,
dan ejaannya.
8. Setiap teks pantun memiliki pesan moral yang akan
disampaikan kepada pembacanya.
9. Teks pantun yang baik mengandung nilai-nilai
kebenaran universal.
10. Mengabstraksi teks pantun adalah menyampaikan
pesan moral yang terdapat dalam bait-bait pantun
tersebut!

H. Lembar Aktivitas Siswa


A

A. Uji Pengetahuan:
Bacalah teks pantun berikut dengan cermat!

PANTUN BUDI PEKERTI

Pagi hari menyadap nira


Ambil kelapa hanya sebutir
Banyak orang pandai bicara
Sedikit orang suka berpikir
Datuk Maringgih duduk bersila
Datang seekor anak kambing
Banyak orang suka mencela
Sedikit yang bisa membimbing
Tanda berjalan sapi pedati
Bunyi geretak pada rodanya
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 81
Tanda orang yang baik hati
Murah senyum ramah orangnya
Kalau padang sedang membara
Ada ikan di atas arang
Kalau sedang berbicara
Perhatikanlah perasaan orang
Siang hari terdengar guntur
Ayam berkokok waktu sahur
Sopan santun dalam bertutur
Tanda orang berbudi luhur
Ambil belati belah batu
Petik dulu buah kemumu
Rendah hati suka membantu
Itulah tanda baik hatimu
Raja hutan raja alas
Datang sebentar minta beras
Rajin bekerja tiada malas
Tanda orang pekerja keras
Sakit kaki menginjak duri
Panas badan terasa naik
Tabahkan hati sabarkan diri
Kelak hidupmu menjadi baik
Apa warna dari darah
Warna darah adalah merah
Berjuang terus jangan menyerah
Masa depanmu pasti cerah
(Sumber: http://kahlilgibranfan.blogspot.co.id/)

82 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan unsur-unsur intrinsik dalam teks pantun


berjudul ―Pantun Budi Pekerti‖ tersebut!
2. Jelaskan unsur-unsur dalam teks pantun berjudul
―Pantun Budi Pekerti‖ tersebut
3. Sebutkan majas-majas (gaya bahasa) yang terdapat
dalam teks pantun berjudul ―Pantun Budi Pekerti‖
tersebut!
4. Jelaskan pesan moral yang ingin disampaikan penulis
melalui teks pantun berjudul ―Pantun Budi Pekerti‖
tersebut!
5. Bagaimana pendapatmu tentang kelebihan dan
kekurangan dalam teks pantun berjudul ―Pantun Budi
Pekerti‖ tersebut!

C. Uji Keterampilan:
1. Bagus atau tidakkah teks pantun berjudul ―Pantun
Budi Pekerti‖ tersebut? Jelaskan jawabanmu!
2. Ubahlah teks pantun berjudul ―Pantun Budi Pekerti‖
tersebut menjadi sebuah puisi bebas dengan tetap
mempertahankan tema dan pesan-pesan moralnya!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 83


I. Refleksi

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks pantun,


jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai refleksi
diri!

1. Manfaat apa yang kalian peroleh dari pembelajaran


tentang teks pantun tersebut?
2. Apa saja yang telah yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks pantun
tersebut?
3. Apa saja yang belum yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks pantun
tersebut?
4. Saran apa yang bisa kalian berikan agar pembelajaran
berikutnya lebih mudah kalian pahami?
5. Bagaimana pembelajaran yang mudah kalian pahami?

84 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


MARI MENULIS
CERITA ULANG BIOGRAFI
PAHLAWAN NASIONAL

Gambar 3.1 Soekarno


(Sumber: https://twitter.com/mrsoekarno)

Teks Cerita ulang (recount) atau rekon adalah teks yang


menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau
menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.
Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu cerita ulang
pribadi, cerita ulang faktual (informasional), dan cerita ulang
imajinatif. Cerita ulang pribadi adalah cerita ulang yang
memuat kejadian di mana penulisnya terlibat secara
langsung. Cerita ulang faktual (informasional) adalah cerita
ulang yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 85


ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain. Cerita ulang imajinatif
adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan
lebih detail.
Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks
cerita ulang, berikut:
1) membaca teks ulang secara keseluruhan;
2) mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam
teks cerita ulang;
3) merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh;
4) menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai
konversi;
5) menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain;
6) merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada
kesalahan.

A. Peta Konsep

Teks Cerita Ulang

Memahami Menginterpretasi

Membandingkan Memproduksi

Menganalisis Menyunting

Menilai Menyusun kembali

86 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


C. Kegiatan 1
Memahami Struktur, Kaidah
Kebahasaan, dan Mengintrepretasikan
Makna Teks Cerita Ulang

Bacalah teks biografi berikut dengan cermat!

BIOGRAFI KI HAJAR DEWANTARA

Gambar 3.2 Ki Hajar Dewantara


(Sumber:http://profilbos.com)

Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi


Suryaningrat. Beliau berasal dan keluarga keturunan Keraton
Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa gelar
bangsawan agar dapat lebih dekat dengan rakyat.Setelah

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 87


menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di STOVIA,
tetapi tidak menamatkannya karena sakit. BeIiau kemudian
bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain
De Express, Utusan Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis
yang handal, tulisannya mampu membangkitkan semangat
antikolonialisme rakyat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara juga aktif di bidang politik dengan
bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan Indische
Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran
nasionalisme Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912
bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan dr. Cipto
Mangunkusumo. Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani
terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai
bentuk protes terhadap rencana Belanda memeringati
kemerdekaannyaa dan Perancis.Beliau kemudian membuat
sebuah tulisan pedas di harian De Express yang berjudui ―Als
lk een Nederlander‖ (Seandainya Aku Seorang Belanda).
Melalui tulisan ini, beliau menyindir Belanda yang hendak
merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis di
negeri jajahan dengan menggunakan uang rakyat Indonesia.
―Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan
menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang
telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan
jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak
pantas untuk menyuruh Si inlander memberikan sumbangan
untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggarakan
perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita

88 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir
dan batin itu ! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama
menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah
kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi
suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun
baginya‖.
Akibatnya, Belanda pun langsung menjatuhkan
hukuman pengasingan. Bersama Douwes Dekker dan Cipto
Mangoenkoesomo, beliau dibuang ke Belanda. Di Belanda, Ki
Hajar Dewantara memanfaatkan kesempatan mendalami
masalah pendidikan dan pengajaran. Setelah kembali ke
tanah air, Ki Hajar Dewantara memusatkan perjuangan
melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman
Siswa pada tanggal 3 JuIi 1922. Perguruan ini merupakan
wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada anak
didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing
ngarsa sung tulodo, ing madya mangun karsa, dan tut wuri
handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, di
tengah memberi semangat, dan di belakang memberi
dorongan.
Berkat jasanya yang besar di bidang pendidikan maka
pemerintah menetapkan beliau sebagai Bapak Pendidikan dan
tanggal lahirnya, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar Doctor Honoris
Causa dan Universitas Gadjah Mada. Dua tahun setelah
mendapat gelar tersebut, beliau meninggal dunia pada tanggat

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 89


26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman
Wijaya Brata.
(Sumber:https://www.pahlawanindonesia.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan tema teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar
Dewantara‖ tersebut!
2. Jelaskan silsilah keluarga Ki Hajar Dewantara dalam
teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖
tersebut!
3. Jelaskan riwayat pendidikan tokoh Ki Hajar Dewantara
dalam teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖
tersebut!
4. Jelaskan keteladanan tokoh Ki Hajar Dewantara dalam
teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖
tersebut!
5. Jelaskan isi artikel yang ditulis Ki Hajar Dewantara
yang berjudul ―Als lk een Nederlander‖!

Panduan pelaksanaan diskusi


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mencari pesan-pesan moral yang terdapat

90 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


dalam teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖
tersebut!
2. Mengapa Ki Hajar Dewantara akhirnya di Buang ke
negeri Belanda?
3. Jelaskan sudut pandang yang digunakan pengarang
dalam teks cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖
tersebut!
4. Jelaskan pernyataan-pernyataan yang membuktikan
bahwa Ki Hajar Dewantara adalah
5. Jelaskan sumbangan-sumbangan pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang masih mewarnai dunia pendidikan kita
hingga sekarang!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks cerita
ulang!
3. Buatlah lima contoh kata ulang (reduplikasi) dalam teks
cerita ulang berjudul ―Ki Hajar Dewantara‖ tersebut!
4. Jelaskan jenis-jenis kata ulang yang kalian sebutkan
pada nomor tiga!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 91


5. Analisislah struktur teks cerpen berjudul ―Warna-warni
Kehidupan‖ tersebut, sesuai dengan penjelasan berikut
ini!

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas,


berikut dipaparkan teori kata ulang dan struktur teks cerita
ulang.
1. Kata Ulang (reduplikasi)
Kata ulang dapat dibahas dengan meninjaunya dari segi
bentuk dan dari segi makna atau fungsi perulangan kata.

A. Bentuk Kata Ulang


Menurut bentuknya, kata ulang dapat dibagi sebagai
berikut.
a) Kata ulang penuh atau kata ulang murni, yaitu
semua kata ulang yang dihasilkan oleh
perulangan unsur-unsurnya secara penuh.
Misalnya: rumah-rumah, sakit-sakit.
b) Kata ulang berimbuhan atau kata ulang
bersambungan, yaitu semua kata ulang yang
salah satu unsurnya berimbuan: awalan, sisipan,
atau akhiran.
Misalnya: berjalan-jalan, turun-temurun, tanam-
tanaman.
c) Kata ulang berubah bunyi, yaitu kata ulang yang
mengalami perubahan bunyi pada unsur pertama
atau unsur kedua kata ulang.

92 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Misalnya: bolak-balik, serba-serbi.
d) Kata ulang semu, yaitu kata yang hanya dijumpai
dalam bentuk ulang itu. Jika tidak diulang,
komponennya tidak memunyai makna atau bisa
juga memunyai makna lain yang tidak ada
hubungannya dengan kata ulang tersebut.
Misalnya: hati-hati, tiba-tiba, kunang-kunang.
e) Kata ulang dwipurwa, yang berarti "dahulu dua"
atau kata ulang yang berasal dari komponen yang
semula diulang kemudian berubah menjadi
sepatah kata dengan bentuk seperti itu. Kata
ulang ini disebut juga reduplikasi, yang berasal
dari bahasa Inggris "reduplication" yang berarti
perulangan. Sebenarnya semua kata ulang juga
dapat disebut reduplikasi.
Misalnya: lelaki, tetua.

B. Makna dan Fungsi Kata Ulang


a) Perulangan kata benda
Makna yang terkandung dalam perulangan
dengan bentuk dasar kata benda.
1) Menyatakan benda itu bermacam-macam.
Misalnya: buah-buahan, sayur-sayuran.
2) Menyatakan benda yang menyerupai bentuk
dasar itu. Misalnya: anak-anakan, orang-
orangan.
b) Perulangan kata kerja

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 93


Makna yang terkandung dalam perulangan
dengan bentuk dasar kata kerja.
1) Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan
berulang-ulang atau beberapa kali.
Misalnya: meloncat-loncat, menyebut-nyebut.
2) Menyatakan aspek duratif, yaitu proses
pekerjaan, pembuatan, atau keadaan yang
berlangsung lama.
Misalnya: berenang-renang, duduk-duduk.
3) Menyatakan bermacam-macam pekerjaan.
Misalnya: cetak-mencetak, karang-mengarang.
4) Menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh
dua belah pikak atau berbalasan.
Misalnya: tembak-menembak, tuduh-
menuduh.
c) Perulangan kata sifat
Makna yang terkandung dalam perulangan
dengan bentuk dasar kata sifat.
1) Menyatakan makna lebih (intensitas).
Misalnya: Berjalan cepat-cepat! Kerjakan baik-
baik!
2) Menyatakan makna sampai atau pernah.
Misalnya: Tak sembuh-sembuh sakitnya
walaupun ia sudah berobat ke luar negeri (tak
pernah sembuh). Habis-habisan ia berbelanja
(sampai habis).

94 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


3) Digabungkan dengan awalan se- dan akhiran -
nya mengandung makna superlatif (paling).
Misalnya: Kerjakan sebaik-baiknya agar
hasilnya memuaskan. Terbangkan layang-
layangmu setinggi-tingginya.
4) Berlawanan dengan makna nomor satu atau
melemahkan arti kata sifat itu.
Misalnya: Badanku sakit-sakit saja rasanya.
(sakit di sana-sini, tapi tidak terlalu sakit)
Kalau kepalamu pening-pening, bawalah tidur.
(agak pening; pening sedikit)
5) Bentuk yang seolah-olah sudah mejadi
ungkapan dalam bahasa Indonesia, makna
perulangannya kurang jelas.
Misalnya: Jangan menakut-nakuti anak-anak
karena akan memengaruhi jiwanya kelak.
d) Perulangan kata bilangan
1) Perulangan kata satu menjadi satu-satu
memberi makna "satu demi satu".
Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu
satu-satu.
2) Perulangan kata satu dengan tambahan
akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu".
Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.
3) Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst.
memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dst."

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 95


Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena
pintu itu tidak lebar.
4) Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-
ratus, beribu-ribu, dst. menyatakan makna
"kelipatan sepuluh, seratus, seribu, dst.
Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam
peperangan itu.
Bentuk perulangan kata bilangan dengan
awalan ber-, saat ini sering diganti dengan
bentukan dengan akhiran -an. Misalnya:
berpuluh-puluh menjadi puluhan.

2. Struktur Teks Cerita ulang


Teks cerita ulang memiliki struktur sebagi-berikut:

Orientasi
Merupakan tahap pengenalan tokoh secara umum,
biasanya berada pada bagian awal teks. Di sini yang
menjadi topik bahasan seperti nama, tempat dan tanggal
tokoh dilahirkan, latar belakang keluarga tokoh yang
dibahas, riwayat pendidikan dan karir tokoh.

Urutan Peristiwa Kehidupan Tokoh


Merupakan penjelasan mengenai peristiwa-peristiwa yang
pernah dialami sosok tokoh yang dibahas. Bagian ini berisi
pengalaman tokoh baik pengalaman menyenangkan,
menyedihkan, dan sebagainya.

96 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Reorientasi
Merupakan tahap yang berisikan pandangan-pandangan
penulis terhadap tokoh.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 97


C. Kegiatan 2
Membandingkan dan Memproduksi
Teks Cerita Ulang

Bacalah dan bandingkan dua buah teks cerita ulang berikut


dengan cermat!

Teks Cerita Ulang Biografi 1:

BIOGRAFI
CUT NYAK DIEN

Gambar 3.3 Cut Nyak Dien


(Sumber: kolom-biografi.blogsspot.com)

Cut Nyak Dien lahir pada 1848 dari keluarga kalangan


bangsawan yang taat beragama. Ayahnya bernama Teuku

98 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)


Nanta Seutia, seorang Ulee Balang. Beliau mendapatkan
pendidikan agama dan rumah tangga yang baik dari kedua
orang tua dan para guru agama. Semua ini membentuk
kepribadian beliau yang memiliki sifat tabah, teguh pendirian,
dan tawakal.
Seperti umumnya pada masa itu, beliau menikah di usia
sangat muda dengan Teuku Ibrahim Lamnga. Mereka
dikaruniai seorang anak laki-laki. Ketika Perang Aceh meletus
tahun 1873, Teuku Ibrahim turut aktif di garis depan. Cut
Nyak Dien selalu memberikan dukungan dan dorongan
semangat.
Semangat juang dan perlawanan Cut Nyak Dien
bertambah kuat saat Belanda membakar Masjid Besar Aceh.
Dengan semangat menyala, beliau mengajak seluruh rakyat
Aceh untuk terus berjuang. Saat Teuku Ibrahim gugur, di
tengah kesedihan, beliau bertekad meneruskan perjuangan.
Dua tahun setelah kematian suami pertamanya tepatnya pada
tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku
Umar. Seperti Teuku Ibrahim, Teuku Umar adalah pejuang
kemerdekaan yang hebat.
Bersama Cut Nyak Dien, perlawananyang dipimpin Teuku
Umar bertambah hebat. Sebagai pemimpin yang cerdik, Teuku
Umar pernah mengecoh Belanda dengan pura-pura bekerja
sama pada tahun 1893, sebelum kemudian kembali
memeranginya dengan membawa Iari senjata dan
perlengkapan perang lain. Namun, dalam pertempuran di
Meulaboh tanggal 11 Februari 1899 ,Teuku Umar gugur.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 99


Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Cut Nyak
Dien mengatur serangan besar-besaran terhadap beberapa
kedudukan Belanda. Seluruh barang berharga yang masih
dimilikinya dikorbankan untuk biaya perang. Meski tanpa
dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah
surut. Perlawanan yang dilakukan secara bergerilya itu
dirasakan Belanda sangat mengganggu, bahkan
membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh sehingga
pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya.
Namun, kehidupan yang berat di hutan dan usia yang
menua membuat kesehatan perempuan pemberani ini mulal
menurun. Ditambah lagi, jumlah pasukannya terus berkurang
akibat serangan Belanda. Meski demikian,ketika Pang Laot
Ali, tangan kanan sekaligus panglimanya, menawarkan untuk
menyerah, beliau sangat marah. Akhirnya, Pang Laot Ali yang
tak sampai hati melihat penderitaan Cut Nyak Dien terpaksa
berkhianat. la melaporkan persembunyian Cut Nyak Dien
dengan beberapa syarat, di antaranya jangan melakukan
kekerasan dan harus menghormatinya.
Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien, bahkan ketika
sudah terkepung dan hendak ditangkap dalam kondisi rabun
pun masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan
pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak
akhirnya berhasil menangkap tangannya. Beliau marah luar
biasa kepada Pang Laot Ali. Namun, walaupun di dalam
tawanan, Cut Nyak Dien masih terus melakukan kontak
dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu

100 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
kembali membuat pihak Belanda berang sehingga beliau
akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, pada 11
Desember 1906.
Cut Nyak Dien yang tiba dalam kondisi lusuh dengan
tangan tak lepas memegang tasbih ini tidak dikenal sebagian
besar penduduk Sumedang. Beliau dititipkan kepada Bupati
Sumedang, Pangeran Aria Suriaatmaja, bersama dua tawanan
lain, salah seorang bekas panglima perangnya yang berusia
sekitar 50 tahun dan kemenakan beliau yang baru berusia 15
tahun. Belanda sama sekali tidak memberitahu siapa para
tawanan itu. Melihat perempuan yang amat taat beragama itu,
Pangeran Aria tidak menempatkannya di penjara, tetapi di
rumah H. Ilyas, seorang tokoh agama, di belakang Masjid
Besar Sumedang. Perilaku beliau yang taat beragama dan
menolak semua pemberian Belanda menimbulkan rasa
hormat dan simpati banyak orang yang kemudian datang
mengunjungi membawakan pakaian atau makanan. Cut Nyak
Dien, perempuan pejuang pemberani ini meninggal pada 6
November 1908.
Beliau dimakamkan secara hormat di Gunung Puyuh,
sebuah kompleks pemakaman para bangsawan Sumedang,
tak jauh dan pusat kota. Sampai wafatnya, masyarakat
Sumedang belum tahu siapa beliau, bahkan hingga Indonesia
merdeka. Makam beliau dapat dikenali setelah dilakukan
penelitian berdasarkan data dari pemerintah Belanda.
(Sumber:https://www.pahlawanindonesia.com)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 101
Teks Cerita Ulang Biografi 2:

BIOGRAFI
ROBERT WOLTER MONGINSIDI

Gambar 3.4 Robert Wolter Monginsidi


(Sumber:http://id.wikipedia.org/)

Robert Wolter Monginsidi lahir di desa Mamalayang,


sebagai anak keempat dan 11 bersaudara. Ayahnya bernama
Petrus Monginsidi dan ibunya bernama Lina Suawa. Wolter
memiliki panggilan kesayangan, yaitu Bote. Wolter kecil
adalah anak berkemauan keras dan suka membantu
orangtuanya. Setelah tamat dari HIS (setingkat SD) pada
tahun 1931, dia melanjutkan studi ke MULO Frater Don
Bosco (setingkat SMP) di Manado. Setelah itu, Wolter
melanjutkan pendidikan ke sekolah pertanian yang didirikan
jepang di Tomohon,dan masuk ke Sekolah Guru Bahasa
Jepang. Dengan berbekal pengetahuannya yang cukup

102 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
banyak itu, pada usia 18 tahun dia mulai mengajar di
Malalayang, Liwutung, dan Luwuk Banggai. Wolter kemudian
bersekolah lagi di SNIP, Makassar.
Saat Belanda kembali berusaha menjajah Indonesia,
Wolter memilih untuk berhenti mengajar dan bergabung
dalam barisan pejuang muda Indonesia di Makassar. Pada
tanggal 27 Oktober 1945, Wolter memimpin serangan
terhadap Pos tentara Belanda dalam kota.
Untuk menyatukan perjuangan, kemudian dibentuk
Laskar Pemberontakan Rakyat Sulawesi Selatan (LAPRIS)
pada tanggal 17 Juli 1946. Dalam laskar tersebut, Ranggong
Daeng Romo dipilih menjadi ketua dan Robert Wolter
Monginsidi sebagai sekretaris jenderal. Saat berjuang, Wolter
sering melakukan penyamaran untuk mengetahui kelemahan
Belanda sebelum melakukan penyerangan bersama
pasukannya.
Untuk menghentikan perjuangan para pemuda ini,
Belanda mengadakan razia besar-besaran pada tanggal 28
Februari 1947. Robert Wolter Monginsidi yang sedang
melakukan penyamaran ikut terjaring dalam razia itu, lalu
ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Tanggal 27 Oktober
1947, bersama Abdullah Hadade, H.M. Yoseph, dan Lewang
Daeng Matan, ia berhasil meloloskan diri melalui cerobong
asap dapur. Belanda kian marah dan menawarkan hadiah
besar untuk informasi tentang Wolter. Akibatnya, Robert
Wolter Monginsidi kian terdesak dan tidak leluasa bergerak.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 103
Akhirnya, ia kembali tertangkap Belanda, tak lama sesudah
pelariannya.
Awalnya, Belanda membujuk Robert Wolter Monginsidi
untuk bekerja sama, tetapi dia menolàknya. Alhasil, Belanda
menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Robert Wolter
Monginsidi pada tanggal 26 Maret 1949. Dia dibawa ke
Pacinang untuk menjalani hukuman mati. Meskipun
mengetahui bahwa dia akan mati Robert Wolter Monginsidi
tetap tenang. Dengan penuh keberanian, dia memegang Injil
di tangan kirinya dan mengepalkan tangan kanannya sambil
memekikkan ―Merdeka!‖
(Sumber:https://www.pahlawanindonesia.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan tema kedua teks cerita ulang tersebut!


2. Sebutkan para tokoh dari kedua teks cerita ulang
tersebut!
3. Jelaskan perbandingan latar kedua teks cerita ulang
tersebut!
4. Jelaskan perbandingan sudut pandang kedua teks
cerita ulang tersebut!
5. Jelaskan perbandingan hal-hal yang pantas diteladani
dalam kedua teks cerita ulang tersebut!

104 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Buatlah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih,
diskusikan hal-hal berikut.
1. Tulislah persamaan kedua teks cerita ulang tersebut!
2. Tulislah perbedaan kedua teks cerita ulang tersebut!
3. Dari kedua teks cerita ulang tersebut, mana yang
bahasanya lebih komunikatif? Jelaskan jawaban kalian!
4. Rumuskan ciri-ciri teks cerita ulang yang baik!
5. Dari kedua teks cerita ulang tersebut, mana yang lebih
bagus? Jelaskan alasan kalian!

Panduan berkarya secara individual


1. Buatlah sebuah cerita ulang tentang Pangeran
Dipanegara!
2. Sebelum membuat cerita ulang, kalian diharuskan
membaca biografi Pangeran Dipanegara terlebih
dahulu!
3. Gunakan bahasa yang komunikatif dalam penulisan
cerita ulang yang kalian buat!
4. Bacakan di depan kelas secara bergantian cerita ulang
yang kalian buat!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 105
5. Berikan tanggapan dan masukan terhadap cerita ulang
yang dibacakan oleh teman-temanmu!
6. Revisilah cerita ulang yang kalian buat, berdasarkan
masukan dari teman!

106 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
D. Kegiatan 3
7.
Menganalisis dan Menyunting
Teks Cerita Ulang

Dengarkan pembacaan teks cerita ulang berjudul


“Mohammad Hatta” berikut dengan cermat!

BIOGRAFI MOHAMMAD HATTA

Gambar 3.5 Drs Mohammad Hatta


(Sumber:http://info-biografi.blogspot.com)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 107
Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi.
Di kota Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga
ibunya. Sejak duduk di MULO di kota Padang, ia telah tertarik
pada pergerakan. Hatta masuk ke perkumpulan Jong
Sumatranen Bond. Tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda
untuk belajar di Handels Hoge School Rotterdam.Ia mendaftar
pada Indische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja
sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).Koran Hindia Poetra,
terbit & pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi
Indonesia Merdeka. Hatta lulus dalam ujian handels economie
(ekonomi perdagangan) pada tahun 1923.
Perpanjangan rencana studinya itu memungkinkan
Hatta terpilih menjadi Ketua PI pada tanggal 17 Januari 1926.
Pada kesempatan itu, ia berpidato tentang Struktur Ekonomi
Dunia & Pertentangan Kekuasaan. Dia mencoba menganalisis
struktur ekonomi dunia dan berdasarkan itu, menunjuk
landasan kebijaksanaan non-kooperatif.
Di bawah kepemimpinannya, PI berkembang menjadi
organisasi politik yang mempengaruhi jalannya politik rakyat
di Indonesia. Pada tahun 1926, Hatta memimpin delegasi ke
Kongres Demokrasi Intemasional untuk Perdamaian di
Bierville, Prancis.
Dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan
Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima
setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah
pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari

108 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
segala tuduhan. Dalam sidang bersejarah, Hatta
mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan yakni
―Indonesia Vrij‖ atau "Indonesia Merdeka".
Pada bulan Juli 1932, Hatta berhasil menyelesaikan
studinya di Negeri Belanda dan sebulan kemudian ia tiba di
Jakarta. Antara akhir tahun 1932 & 1933, kesibukan utama
Hatta adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi
untuk Daulat Rakjat. Para pimpinan Partai Pendidikan
Nasional Indonesia ditahan dan kemudian dibuang ke Boven
Digoel salah satunya Hatta. Sebelum dibuang, Di penjara
Glodok, Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan
Kapitalisme.
Dalam pembuangan, Hatta secara teratur menulis
artikel-artikel untuk surat kabar Pemandangan. Di
pembuangan Hatta membukukan tulisanya ―Pengantar ke
Jalan llmu dan Pengetahuan‖ dan ―Alam Pikiran Yunani.‖
(empat jilid).
Sembilan Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda
menyerah kepada Jepang & 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir
dibawa ke Jakarta. Pidato yang diucapkan Hatta di Lapangan
Ikada pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak
kalangan. Ia mengatakan, Indonesia terlepas dari penjajahan
imperialisme Belanda. Oleh karena itu ia tak ingin menjadi
jajahan kembali. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dibentuk, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad
Hatta sebagai Wakil Ketua.16 Agustus 1945 malam, Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 109
dalam rapat di rumah Admiral Maeda. Soekarno meminta
Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas dengan
menuliskan kata-kata yang didiktekannya. 17 Agustus 1945,
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan
Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Bung Hatta & Sepatu Bally yang Tak Pernah Terbeli


Dandanan mentereng, rumah, dan mobil mewah
agaknya sudah menjadi gaya hidup para pejabat saat ini.
Masyarakat pun kembali merindukan figur-figur pemimpin
yang sederhana dan pantas untuk dijadikan teladan.
Suatu hari, di tahun 1950, Wakil Presiden Muhammad
Hatta pulang ke rumahnya. Begitu menginjakkan kaki di
rumah, ia langsung ditanya sang istri, Ny Rahmi Rachim,
tentang kebijakan pemotongan nilai mata ORI (Oeang
Republik Indonesia) dari 100 menjadi 1.
Pantas saja hal itu ditanyakan, sebab, Ny Rahmi tidak
bisa membeli mesin jahit yang diidam-idamkannya akibat
pengurangan nilai mata uang itu. Padahal, ia sudah cukup
lama menabung untuk membeli mesih jahit baru. Tapi, apa
kata Bung Hatta?
"Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi
rahasia ini tidak patut dibocorkan kepada siapa pun. Biarlah
kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba
menabung lagi, ya?" jawab Bung Hatta.
Kisah mesin jahit itu merupakan salah satu contoh dari
kesederhanaan hidup proklamator RI Bung Hatta (1902-1980)

110 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
dan keluarganya. Sejak kecil, Bung Hatta sudah dikenal
hemat dan suka menabung.Akan tetapi, uang tabungannya
itu selalu habis untuk keperluan sehari-hari dan membantu
orang yang memerlukan.
Saking mepetnya keuangan Bung Hatta, sampai-sampai
sepasang sepatu Bally pun tidak pernah terbeli hingga akhir
hayatnya. Tidak bisa dibayangkan, seorang yang pernah
menjadi nomor 2 di negeri ini tidak pernah bisa membeli
sepasang sepatu. Mimpi itu masih berupa guntingan iklan
sepatu Bally yang tetap disimpannya dengan rapi hingga wafat
pada 1980.
Bung Hatta baru menikah dengan Ny Rahmi 3 bulan
setelah memproklamasikan kemerdekaan RI bersama Bung
Karno atau tepatnya pada 18 November 1945. Saat itu, ia
berumur 43 tahun. Apa yang dipersembahkan Bung Hatta
sebagai mas kawin? Hanya buku "Alam Pikiran Yunani" yang
dikarangnya sendiri semasa dibuang ke Banda Neira tahun
1930-an.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Wapres pada
tahun 1956, keuangan keluarga Bung Hatta semakin
kritis.Uang pensiun yang didapatkannya amat kecil. Dalam
buku "Pribadi Manusia Hatta, Seri 1," Ny Rahmi
menceritakan, Bung Hatta pernah marah ketika anaknya usul
agar keluarga menaruh bokor sebagai tempat uang
sumbangan tamu yang berkunjung.
Ny Rahmi mengenang, Bung Hatta suatu ketika terkejut
menerima rekening listrik yang tinggi sekali."Bagaimana saya

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 111
bisa membayar dengan pensiun saya?" kata Bung Hatta. Bung
Hatta mengirim surat kepada Gubernur DKI Ali Sadikin agar
memotong uang pensiunnya untuk bayar rekening listrik.
Akan tetapi, Pemprov DKI kemudian menanggung seluruh
biaya listrik dan PAM keluarga Bung Hatta.
Bung Hatta adalah pendiri Republik Indonesia,
negarawan tulen, dan seorang ekonom yang handal. Di balik
semua itu, ia juga adalah sosok yang rendah hati. Sifat
kesederhanaannya pun dikenal sepanjang masa.Musisi Iwan
Fals mengabadikan kepribadian Bung Hatta itu dalam sebuah
lagu berjudul "Bung Hatta".

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks cerita
ulang tersebut!
3. Sebutkan nilai-nilai keteladanan dalam teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Mohammad Hatta‖ tersebut!
4. Salah satu hal yang paling mengagumkan dari Drs.
Mohammad Hatta adalah kesederhanaannya.
Tunjukkan buktinya bahwa Drs. Mohammad Hatta
adalah pribadi yang sangat sederhana!

112 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut.
2. Cermati dan perbaikilah (suntinglah) teks cerita
pendek berikut dari aspek diksi (pilihan kata), ejaan,
tanda baca dan kesalahan-kesalahan lainnya!

BIOGRAFI MOHAMMAD YAMIN

Gambar 3.6 Mohammad Yamin


(Sumber:http://gambar-kata.com/)

Mohammad Yamin adalah pemuda Sumatera Barat


yang belajar di sekolah guru Bukittinggi. Setelah lulus, beliau

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 113
masuk AMS di Yogyakarta dan melanjutkan ke sekolah
kehakiman di Jakarta dengan beasiswa dari Belanda hingga
tamat. Namun, beasiswanya dicabut karena aktif berpidato
mengkritik Belanda.Oganisasi politik pertamanya adalah Jong
Sumatranen Bonddan Indonesia Muda. Pada Kongres Pemuda
bulan Oktober 1928, para pemuda sepakat mencetuskan
sebuah ikrar. Muhammad Yamin yang menjadi sekretaris
pada kongres tersebut kemudian membuat rumusan ikrar.
Rumusan itu diterima pemimpin sidang dan pea lain.
Awalnya, perjanjian itu tak bernama Sumpah Pemuda,
melainkan ikrar Pemuda. Muhammad Yamin yang mengubah
kata ikrar menjadi sumpah.
Isi Sumpah Pemuda adalah, Kami putera dan puteri
Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.Kami putera dan
puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
Ketika duduk dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), beliau ikut menggagas
Pancasila dan merumuskan UUD 1945. Setelah Indonesia
merdeka, Muhammad Yamin menjadi ketua Badan Perancang
Pembangunan Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Wakil menteri pertama bidang khusus, dan Menteri
Penerangan. Beliau meninggal ketika masih menjabat sebagai
Menteri Penerangan dan dimakamkan di kampung
halamannya.

114 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Pada tahun 1921 Yamin untuk pertama kali sebagai
penyair dengan puisinya, Tanah Air. Tanah Air merupakan
himpunan puisi modern Melayu pertama yang pernah
diterbitkan. Himpunan puisi Muhammad Yamin yang
kedua, Tumpah Darahku, muncul pada 28 Oktober 1928 dan
senapas dengan Sumpah Pemuda.

(Sumber: https://www.pahlawanindonesia.com)

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 115
E. Kegiatan 4
Menilai dan Menyusun Kembali
Teks Cerita Ulang

Bacalah teks cerita ulang berikut dengan cermat!

BIOGRAFI JENDERAL SUDIRMAN

Gambar 3.7 Jenderal Sudirman


(Sumber:http://pusatamalpancasila.wordpress.com/)

Masa kecil Jenderal Sudirman dibesarkan dalam


lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya bernama Karsid
Kartowirodji dan ibunya bernama Siyem. Soedirman

116 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
mendapatkan pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa,
kemudian melanjutkan ke HIK (sekolah guru)Muhammadiyah,
Surakarta, tetapi tidak sampai tamat. Sudirman saat itu juga
giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Beliau kemudian
menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Pada
masa pendudukan Jepang, ia masuk menjadi anggota Tentara
Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor dan menjadi komandan
batalyon PETA di Kroya. Sudirman sering membela rakyat dari
kekejaman Jepang sehingga pernah hampir dibunuh Jepang.

Setelah proklamasi, Sudirman bersama pasukan PETA


dan pejuang lainnya merebut senjata tentara Jepang di
Banyumas. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas
dengan pangkat kolonel. Melalui Konferensi TKR tanggal 12
November 1945, Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar
TKR/Panglima Angkatan Perang RI. Kedatangan pasukan
Sekutu yang ternyata juga diikuti tentara NICA Belanda
menyebabkan timbulnya pertempuran dengan TKR di berbagai
tempat. Salah satu pertempuran besar terjadi di Ambarawa.
Sudirman memimpin langsung pasukan TKR menggempur
posisi pasukan Inggris dan Belanda selama lima hari, mulai
tanggal 12 Desember 1945. Pertempuran yang dikenal sebagai
Palagan Ambarawa ini berhasil memukul mundur pasukan
Sekutu ke Semarang.

Saat terjadi Agresi Militer II oleh Belanda(19 Desember


1948), Yogyakarta sebagai ibukota saat itu pun jatuh ke

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 117
tangan musuh. Para pemimpin bangsa, seperti Presiden
Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta ditawan
Belanda. Sudirman tetap berjuang dengan cara bergerilya,
meskipun saat itu sudah menderita sakit TBC yang parah dan
hanya bernapas dengan satu paru saja. Presiden Sukarno pun
sebenarnya sudah meminta beliau untuk tetap di Yogya dan
berobat, tetapi melihat keteguhan hati Jenderal Sudirman
maka Bung Karno pun menyetujui keputusan beliau untuk
memimpin langsung gerilya. Perjuangan dengan senjata dan
di meja perundingan memaksa Belanda ke perundingan.
Setelah Perundingan Roem-Royen yang menetapkan gencatan
senjata antara Belanda dan Indonesia, Jenderal Sudirman
kembali ke Yogyakarta dengan disambut Bung Karno, Bung
Hatta, dan Sri Sultan HB IX dalam suasana penuh keharuan.
Saat itu, Jenderal Sudirman terlihat sangat kurus dan lusuh.
Dalam perundingan KMB pada Desember 1949. Belanda
kemudian mengakui kedaulatan Indonesia.

Jenderal Sudirman lalu kembali ke Jakarta bersama


Presiden Sukarno, dan Wakil Presiden Muhammad Hatta.Pada
tangal 29 Januari 1950, Jenderal Sudirman yang dikenal
sebagai pribadi yang teguh pada prinsip dan keyakinan serta
selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadinya meninggal dunia di Magelang, Jawa
Tengah, karena sakit yang dideritanya.Jenderal Sudirman
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di
Semaki, Yogyakarta. Pada tahun 1997, Jenderal Sudirman
mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan
118 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
pangkat bintang lima. Saat hendak bergerilya, Bu Dirman
memberikan perhiasannya sebagai bekal Jenderal Sudirman
untuk berjuang. Beliau ikhlas melepaskan kepergian
suaminya berjuang, meski dalam keadaan sakit.

(Sumber: https://www.pahlawanindonesia.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah tema teks cerita ulang berjudul ―Biografi


Jenderal Sudirman‖ tersebut?
2. Jelaskan nilai-nilai keteladanan dalam teks cerita
ulang berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖ tersebut!
3. Jelaskan riwayat singkat pendidikan Jenderal
Sudirman yang terdapat dalam teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖ tersebut!
4. Jelaskan riwayat singkat karir (jabatan) Jenderal
Sudirman yang terdapat dalam teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖ tersebut!
5. Jelaskan kekurangan-kekurangan dalam teks cerita
ulang berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖
tersebut!
6. Jelaskan kelebihan-kelebihan dalam teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖ tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 119
7. Jika diminta untuk memperbaiki teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖ tersebut, saran
apa yang bias kalian berikan? Jelaskan!

1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua


orang atau lebih untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Buatlah resensi teks cerita pendek berjudul ―Biografi
Jenderal Sudirman‖ tersebut!
3. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bacalah teori
resensi teks cerita cendek berikut.

A. Pengertian Sinopsis
Sinopsis merupakan ringkasan cerita dari sebuah novel atau
gambaran isi dari suatu cerita secara garis besarnya.

B. Ciri-Ciri Sinopsis
1. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan atau
kronologis dan tepat. Alur atau plot sinopsis sebaiknya
sama dengan alur cerita aslinya.
2. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan jenis
persuasif atau berupa ajakan dan membujuk agar calon
pembaca tertarik membaca.

120 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para
pembaca, untuk membaca buku tersebut dan dikemas
sebaik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca
bukunya.
4. Menampilkan konflik secara singkat dan yang menarik.
5. Membuat penasaran bagi calon pembacanya.

C. Fungsi Sinopsis
Adapun fungsinya antara lain:
1. Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat
tentang isi cerita atau naskah.
2. Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana
mengenai urutan atau kronologi ceritanya.
3. Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan
dipentaskan.
4. Sebagai draft pedoman bagi pemain atau pemeran
untuk melakukan improvisasi.

D. Langkah-langkah Membuat Sinopsis


Ada beberapa cara untuk membuat sebuah sinopsis, yaitu
antara lain:
1. terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk
mengetahui kesan terpenting penulis secara umum;
2. mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi
gagasan utama yang terpenting;
3. tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama
yang ditemukan sesuai dengan langkah kedua;

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 121
4. gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif,
dan menarik untuk membuat rangkaian cerita singkat
yang bisa menggambarkan apa yang akan diceritakan
dalam karangan aslinya;
5. untuk menulis dialog atau monolog tokoh, cukup secara
garis besarnya saja; dan
6. sinopsis yang dibuat tidak boleh menyimpang dari isi
secara keseluruhannya.

E. Hal yang dibutuhkan saat akan membuat sinopsis.


 Untuk mempermudah langkah awal tentukan terlebih
dulu temanya yang berisikan tentang gagasan utama
dari cerita novel tersebut.
 Alur atau jalan cerita dimana tempat dan waktu
terjadinya sebuah peristiwa.
 Penokohannya yaitu pelaku dalam sebuah cerita.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.

122 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

Pada kesempatan ini para siswa diajak untuk mengubah


teks cerita ulang berjudul ―Biografi Jenderal Sudirman‖
tersebut menjadi sebuah puisi.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para siswa
sehubungan dengan mengubah bentuk teks cerita pendek
menjadi teks puisi adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan temanya
Roh utama sebuah tulisan adalah tema. Jadi tema
dalam teks cerita ulang harus dipertahankan dalam
puisi yang disusun.
2. Perhatikan amanatnya
Amanat atau pesan moral dalam teks cerita ulang harus
diperhatikan agar tetap muncul dalam puisi.
3. Bahasa dalam puisi harus singkat, bersayap, dan
menggunakan berbagai gaya bahasa.
4. Pilihan kata dalam puisi harus indah, dan
menimbulkan kesan yang mendalam pada diri
pembacanya.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 123
5. Dalam puisi tidak diharuskan ada unsur pelaku secara
tersurat/tertulis.

F. Pembelajaran Proyek
ks

PENUGASAN MEMBUAT KLIPING CERITA ULANG PAHLAWAN


REVOLUSI
Kliping adalah kumpulan guntingan (potongan) teks
cerita pendek yang bersumber dari Koran, majalah, dan media
massa lainnya, yang ditempelkan di atas lembaran kertas.
Untuk memperdalam wawasan dan pemahaman kalian
tentang teks cerita ulang, kerjakan tugas membuat kliping
berikut.
1. Penugasan dilakukan secara individu.
2. Buatlah kliping teks cerita ulang yang bertema
―Pahlawan Revolusi‖!
3. Kliping yang kalian buat paling sedikit berisi lima buah
teks cerita pendek.
4. Waktu mengerjakan tugas ini selama dua minggu
terhitung sejak tugas diberikan.
5. Kliping dibuat di kertas ukuran A4, kemudian dijilid
dan diberi cover.
6. Kliping boleh diambil dari internet yang diprint-out
kemudian digunting dan ditempel di kertas.
7. Cantumkan sumber dari mana guntingan (potongan)
dalam kliping tersebut diperoleh!

124 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
8. Buatlah ringkasan setiap teks cerita ulang yang kalian
pilih, dengan bahasa sendiri!
9. Kliping tersebut akan dinilai dari aspek kerapihan,
kesesuaian dengan tema, ketepatan waktu
pengumpulan tugas, dan kecermatan dalam
pembuatan resume.

G. Rangkuman

Dari serangkaian pembelajaran pada bab ini kita bisa


menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Teks cerita ulang atau recount atau rekon adalah teks
yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu
secara kronologis (berurutan). Tujuannya untuk
memberikan informasi atau menghibur atau bisa kedua-
duanya bagi pembacanya
2. Jenis-jenis teks cerita ulang.
A. Teks yang menceritakan pengalaman penulis dimana
penulisnya terlibat langsung dalam peristiwa atau
suatu kejadian atau cerita ulang pribadi. Contohnya:
menulis catatan harian.
B. Teks yang menceritakan sebuah peristiwa yang
benar-benar terjadi atau teks ulang faktual.
Contohnya: laporan polisi, teks ulang catatan
biografi tokoh dsb.
C. Teks yang dibuat penulis dengan cerita yang
imaginatif, lalu penulis menuliskan peristiwa yang
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 125
telah terjadi. Contohnya teks ulang kisah legenda
atau dongeng.
3. Struktur teks cerita ulang
A. Orientasi berupa informasi mengenai apa, siapa, di
mana, kapan dan mengapa.
B. Isi teks yaitu berupa rentetan peristiwa atau
kejadian.
C. Reorientasi adalah bagian akhir teks yaitu berupa
kesimpulan atas kejadian-kejadian yang terdapat
dalam cerita.
4. Ciri Kebahasaan Teks Cerita Ulang
A. Menceritakan peristiwa masa lalu (yang telah
terjadi).
B. Untuk mengurutkan peristiwa atau kejadian pada
teks cerita ulang menggunakan konjungsi, seperti
kata: dan, setelah, tetapi, itu dan kemudian.
C. Untuk mengungkapkan waktu, tempat dan cara
pada teks cerita ulang menggunakan keterangan dan
frasa adverbial, misalnya kemarin, di kantor, pelan-
pelan, dan sebagainya.
D. Untuk menyatakan tindakan menggunakan kata
kerja, misalnya: makan, lari, membeli, tidur, dan
sebagainya.
5. Langkah-langkah Mengonversi Teks Cerita Ulang
A. Membaca teks cerita secara keseluruhan.
B. Pilih kata atau diksi yang tepat.
C. Rangkum seluruh isi teks cerita ulang.

126 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
D. Tentukan jenis teks apa yang akan digunakan
sebagai konversi.
E. Lakukan penulisan ulang dalam metode
teks/bentuk yang lain.
F. Baca secara keseluruhan dan lakukan revisi jika ada
yang salah.

H. Lembar Aktivitas Siswa


A

A. Uji Pengetahuan:
Bacalah cerpen berikut dengan cermat!

BIOGRAFI IR. SOEKARNO

Gambar 3.8 Ir. Soekarno


(Sumber:http://neohamba.wordpress.com/)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 127
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo
. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo seorang
guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai
berasal dari Buleleng, Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal
bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia l4
tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said
Cokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan
disekolahkan ke HBS. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu
dengan para pemimpin Serikat Islam, organisasi yang
dipimpin Cokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian
bergabung dengan organisasi, Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat HBS di tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke
Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat
pada tahun 1925. Saat di Bandung Soekarno berinteraksi
dengan Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, yang saat
itu merupakan pemimpin National lndische Partij.
Pada tahun l926, Soekarno mendirikan Algemene Studie
Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai
Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas
Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada
bulan Desember 1929, dan memunculkan pidato
pembelaannya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga
dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931. Pada
bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia
(Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno
kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan
ke Flores. Di sini, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-

128 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
tokoh nasional. Namun, semangatnya tetap membara. Pada
tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke
Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa
penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945),
pemerintah Jepang sempat tidak begitu memperhatikan
tokoh-tokoh pergerakan Indonesia. Namun akhirnya,
pemerintahan pendudukan Jepang memanfaatkan tokoh
Indonesia, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta dalam
setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk
menarik hati penduduk Indonesia. Organisasi seperti Jawa
Hokokai Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI, dan PPKI,
selalu melibatkan tokoh Indonesia yang memilih strategi
kooperatif.
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan
menjelang pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan,
mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama
dengan Jepang, sebenarnya kita percaya dan yakin serta
mengandalkan kekuatan sendiri. Ia aktif dalam usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia, di antaranya merumuskan
Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan
Indonesia, termasuk merumuskan naskah Proklamasi
Kemerdekaan.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo
mengundang tokoh Indonesia, yakni Soekarno, Muhammad
Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima
Iangsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan, Kaisar memberikan

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 129
Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia
tersebut. Pada bulan Agustus 1945, Ia diundang oleh
Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia
Tenggara di Dalat, Vietnam yang kemudian menyatakan
bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan
rakyat Indonesia sendiri.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus
1945. Soekarno dan Muhammad Hatta dibujuk oleh para
pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela
Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda yang
membujuk antara lain Sukarni, Wikana, Singgih serta Chairul
Saleh. Para pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta
segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia
karena terjadi kevakuman kekuasaan.Ini disebabkan karena
Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba.
Namun, Soekarno, Hatta, dan para tokoh menolak dengan
alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang.
Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional kemudian
mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
melalui sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 17 Agustus
1945, berkumandanglah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang dibacakan Soekarno dan ditandatangani Soekarno-Hatta
atas nama rakyat Indonesia. Tanggal 18 Agustus l945,
Soekarno dan Muhammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi

130 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal
29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi Presiden dan Wakil
Presiden dikukuhkan oleh KNIP. Kedatangan kembali pasukan
Belanda bersama pasukan sekutu memicu perang antara
Belanda dan sekutu melawan rakyat Indonesia. Akibatnya,
ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda
menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden
Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia
Serikat (RIS) dan Muhammad Hatta diangkat sebagai Perdana
Menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan
kepada Mr. Assaat, yang kemudian dikenal sebagal RI Jawa-
Yogya. Namun karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia
yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17
Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik
Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat
Mr Assaat sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan
kembali kepada Ir. Soekarno
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak Ia
―bercerai‖ dengan Wakil Presiden Muhammad Hatta, pada
tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari kancah
perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah
pemberontakan yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan
puncaknya, pemberontakan PKI melalui G 30 S. Soekarno
wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta.
Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur. Makam

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 131
beliau hingga kini ramai dikunjungi, terutama pada saat
penyelenggaraan Haul Bung Karno.
(Sumber:https://www.pahlawanindonesia.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan kekurangan-kekurangan dalam teks cerita


ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut!
2. Jelaskan kelebihan-kelebihan dalam teks cerita ulang
berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut!
3. Sebutkan jenis-jenis kata ulang beserta contohnya
dalam teks cerita ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖
tersebut!
4. Jelaskan nilai-nilai keteladanan dalam teks cerita
ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut!
5. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaa kalimat
efektif dalam teks cerita ulang berjudul ―Biografi Ir.
Soekarno‖ tersebut! Bagus atau tidak? Jelaskan!
6. Jelaskan riwayat pendidikan formal tokoh Soekarno
dalam teks cerita ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖
tersebut!
7. Jelaskan riwayat karir tokoh Soekarno dalam teks
cerita ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut!
8. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam teks
cerita ulang berjudul ―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut?

B. Uji Keterampilan:
1. Bagus atau tidakkah isi teks cerita ulang berjudul
―Biografi Ir. Soekarno‖ tersebut? Jelaskan jawabanmu!
132 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
2. Ceritakanlah kembali teks cerita ulang berjudul
―Biografi Ir. Sorkarno‖ tersebut dengan menggunakan
kata-katamu sendiri.

I. Refleksi Diri

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks cerita ulang,


jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai refleksi
diri!

1. Manfaat apa yang kalian peroleh dari pembelajaran


tentang teks cerita ulang tersebut?
2. Apa saja yang telah yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks cerita ulang
tersebut?
3. Apa saja yang belum yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks cerita ulang
tersebut?
4. Saran apa yang bisa kalian berikan agar pembelajaran
berikutnya lebih mudah kalian pahami?
5. Bagaimana pembelajaran yang mudah kalian pahami?

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 133
MARI MENULIS
TEKS EKSPLANASI

(Sumber: http://hadwan.mywapblog.com)

A. Peta Konsep

Teks Eksplanasi

Memahami Menginterpretasi

Membandingkan Memproduksi

Menganalisis Menyunting

Menilai Menyusun kembali

134 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
B. Kegiatan 1
Memahami Struktur, Kaidah
Kebahasaan, dan Mengintrepretasikan
Makna Teks Eksplanasi

Bacalah teks eksplanasi kompleks berikut dengan cermat!

BENCANA TANAH LONGSOR DI BANJAR NEGARA

Gambar 4.1 Tanah Longsor


(Sumber:http://www.voaindonesia.com)

Musibah tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa


Sampang, Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 135
membuat negeri ini berduka.Lebih dari 200 orang kini
mengungsi dan 100 orang lainnya hilang. Informasi terkini
yang beredar, korban jiwa yang sudah ditemukan berjumla 30
orang dan kemungkinan akan terus meningkat.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) merilis kronologis bencana tanah longsor di
Banjarnegara. Berikut ini selengkapnya:
Turun hujan sejak Bulan November 2014 di wilayah
Banjarnegara menyebabkan tanah longsor di beberapa desa
dan banyak infrastruktur umum mengalami kerusakan yang
cukup parah, tanggal 12 Desember 2014 pukul 17.45 WIB
menyebabkan terjadinya longsong di Dusun Jemblung, Desa
Sampang, Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara
yang berpenduduk 82 Kepala Keluarga atau sekitar 308 jiwa.
Dua ratus jiwa sudah diungsikan dan 108 jiwa
dimungkinkan masih tertimbun longsoran tanah sehingga
membuat jalan provinsi arah Banjarnegara ke Karangkobar
ikut tertimbun longsoran. Yang dilakukan pada tanggal 12
Desember 2014 bersama BPBD, perangkat desa, Koramil
Karangkobar, Kodim, Polres, BASARNAS Cilacap, BASARNAS
Semarang, relawan dan masyarakat saling membantu
mengevakuasi korban yang tertimbun longsoran dan
mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Kondisi sekarang ini, warga Dusun Jemblung yang
berjumlah 100 jiwa diungsikan di kecamatan, 60 jiwa
diungsikan ke kantor Perhutani, 50 jiwa diungsikan ke Balai
Desa Karangkobar, 50 jiwa diungsikan ke rumah warga

136 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
terdekat dan 11 orang di rumah penduduk terdekat. Data
pengungsi sejak 12 Desember 2014 adalah 271 jiwa terbagi di
5 pos pengungsian di wilayah Kecamatan Karangkobar.
Posko AJU BPBD sejak ada pengungsian telah dibuka
yang berada di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan
Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Sebanyak 547 relawan
telah dikerahkan membantu proses penanganan darurat dan
evakuasi korban. Relawan dan tim SAR membantu di logistik,
telekomunikasi, tempat pengungsian, pendataan,
pembersihan dan pencarian korban di lokasi dan dapur
umum.
Upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. kerja bakti membuat jalan darurat;
2. mengevakuasi korban yang tertimbun;
3. pembentukan Posko AJU BPBD Banjarnegara;
4. mensterilkan lokasi evakuasi dan penduduk;
5. memberi bantuan logistik makanan;
6. rapat-rapat koordinasi penanganan darurat; dan
7. menempatkan warga ke pos-pos pengungsian
Kondisi di lokasi bencana masih dilakukan penanganan
sebegaimana tersebut di atas.

(Sumber: http://panjimas.com, dengan perubahan


seperlunya untuk keperluan pendidikan)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 137
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan tema teks cerita eksplanasi berjudul ―Bencana
Tanah Longsor di Banjar Negara‖, tersebut!
2. Jelaskan urutan kejadian dalam teks cerita eksplanasi
berjudul ―Bencana Tanah Longsor di Banjar Negara‖,
tersebut!
3. Jelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadinya
tanah longsor di Banjar Negara!
4. Bagaimanakah cara mengatasi agar bencana tanah
longsor di Banjar Negara tidak terulang kembali?
5. Apa yang akan kalian lakukan apabila di desamu terjadi
bencana seperti tanah longsor di Banjar Negara?
Jelaskan!

Panduan pelaksanaan diskusi


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mencari struktur dalam teks eksplanasi
berjudul ―Bencana Tanah Longsor di Banjar Negara‖
tersebut!
2. Carilah contoh lima buah kalimat tunggal dan lima
buah kalimat majemuk dalam teks eksplanasi berjudul
138 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
berjudul ―Bencana Tanah Longsor di Banjar Negara‖
tersebut!
3. Jelaskan pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis
dalam teks eksplanasi berjudul ―Bencana Tanah
Longsor di Banjar Negara‖ tersebut!

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan perbedaan kalimat tunggal dan kalimat
majemuk!
2. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks eksplanasi
berjudul ―Bencana Tanah Longsor di Banjar Negara‖
tersebut!
Untuk menjawabnya, kalian harus mencermati uraian
berikut.

Struktur Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki memiliki struktur yang terdiri dari
pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan sebab akibat,
dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk lebih memahami lagi
mengenai struktur tersebut, silahkan simak penjelasan
berikut.
1. Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan
umum tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 139
keberadaanya, proses terjadinya, atau proses
terbentuknya.
2. Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail
penjelasan proses keberadaan atau proses terjadinya
yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang
paling awal hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau
pernyataan tentang topik atau proses yang dijelaskan.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru tentang
hasil akhir kelompokmu.

140 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
C. Kegiatan 2
Membandingkan dan Memproduksi
Teks Eksplanasi

Bacalah dan bandingkan dua teks eksplanasi berikut


dengan cermat!

Teks Eksplanasi 1

BANJIR

Gambar 4.2 Banjir


(Sumber:http://jakartabagus.rmol.co)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 141
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di
suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di
suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi
kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat
diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.
Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air
yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh
tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam
tanah.
Air hujan sampai di permu-kaan Bumi dan mengalir di
permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan
membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah
pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi
pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita
bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah
hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung
atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan
melintangnya berbentuk huruf ―V‖. Di dalam alur sungai
banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan
tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu
tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi.
Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air
sungai.

142 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki
pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai
melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf ―U‖.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal,
mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran
butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan
menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air
sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur
sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran.
Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai
yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf ―S‖ yang dikenal
sebagai ―meander‖. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran
yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang
meluap, sehingga dikenal sebagai ―dataran banjir‖. Di segmen
ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada
saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi
horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang
diendapkan sebelumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang
berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di
sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam
dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 143
selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan
jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
(Sumber: http://brainly.co.id/)

Teks Eksplanasi 2

GUNUNG MELETUS

Gambar 4.3 Gunung Meletus


(Sumber:http://www.astroawani.com)

Setelah meletusnya Gunung Sinabung di Dataran


Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kini
giliran Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur
mengeluarkan laharnya. Gunung Sinabung telah 'mendahului'
sejak bulan September 2013 sedangkan Gunung Kelud baru
meletus Kamis (13/2) pukul 22:50 WIB.

144 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Letusan Gunung Kelud diikuti dengan semburan lava
dan kilatan petir. Salah satu warga Pare, Kabupaten Kediri,
Anita Erie, mengaku rumahnya sedang terkena hujan kerikil.
Padahal, jarak sumber letusan ke rumahnya sekitar 25
kilometer. Hal itu menandakan erupsi Gunung Kelud sangat
kuat memuntahkan segala isi dalam perut bumi. Pihak
berwenang telah membatasi jarak agar masyarakat tidak
mendekati dan menjauhi zona berbahaya namun dampak
yang juga terasa adalah munculnya hujan abu vulkanik
hingga puluhan kilometer dari lokasi. Bagaimana sebenarnya
sebuah gunung dapat meletus (erupsi)?
Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10
hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan lebih tebal dari
batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-
1200° C di lapisan paling dangkal dan lebih panas dan
semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair
ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada
permukaan kerak bumi dan menjadi batu lava ketika
membeku.
Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada
mantel magma yang cenderung terhadap keuntungan pada
setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang
terbentuk oleh beberapa patahan, untuk naik dan keluar di
atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang
khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava
terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut
merupakan kehidupan normal gunung berapi.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 145
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di
dalamnya, terutama karena magma melintasi lapisan kerak
bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang
jalan. Jadi magma jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-
gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya. Ketika
magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi,
tekanan berkurang dan gas terpisah dari magma membentuk
gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan
meningkatkan tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.
Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari
gunung berapi tidak datang langsung dari mantel, tetapi dari
ruang magmatik besar atau "kaldera" dan terletak di dalam
kerak bumi. Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer
di bawah gunung berapi, langsung berhubungan dengan
kawahnya.
Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan
letusan gunung berapi karena sangat bervariasi. Magma yang
paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair
cenderung memadat segera setelah letusan atau bahkan
sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini cenderung
menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari
magma padat pada akhir setiap letusan. Kesimpulan untuk
setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama
menuju letusan berikutnya, walaupun terjadi setelah
beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas,
cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut
meledak sehingga letusan dari gunung berapi biasanya

146 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang
tenang.
Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh
ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang dilepaskan
dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak
bersama sejumlah abu, bara, dan puing-puing yang berasal
dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini
membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan
partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-sisi gunung berapi
dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar
segala sesuatu di sepanjang jalan mereka.
(Sumber:http://brainly.co.id/)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan tema kedua teks eksplanasi tersebut!


2. Sebutkan para tokoh dari kedua teks eksplanasi
tersebut!
3. Jelaskan perbandingan latar kedua teks eksplanasi
tersebut!
4. Jelaskan perbandingan sudut pandang kedua teks
eksplanasi tersebut!
5. Jelaskan perbandingan bahasa yang digunakan pada
kedua teks eksplanasi tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 147
Buatlah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih,
diskusikan hal-hal beriku:
1. Tulislah persamaan kedua teks eksplanasi tersebut!
2. Tulislah perbedaan kedua teks eksplanasi tersebut!
3. Dari kedua teks eksplanasi tersebut, mana yang
bahasanya lebih komunikatif? Jelaskan jawaban kalian!
4. Rumuskan ciri-ciri teks eksplanasi yang baik!
5. Dari kedua teks eksplanasi tersebut, mana yang lebih
bagus? Jelaskan alasan kalian!

Panduan berkarya secara individual


1. Buatlah sebuah teks eksplanasi tentang fenomena
alam yang berjudul ―Pelangi‖!
2. Teks eksplanasi yang kalian buat sebaiknya
menggunakan rujukan dari berbagai sumber.
3. Gunakan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif.
4. Bacakan di depan kelas secara bergantian teks
eksplanasi yang kalian buat!

148 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
5. Berikan tanggapan dan masukan terhadap teks
eksplanasi yang dibacakan oleh teman-temanmu!
6. Revisilah teks eksplanasi yang kalian buat,
berdasarkan masukan dari teman.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 149
D. Kegiatan 3
8.
Menganalisis dan Menyunting
Teks Eksplanasi

Dengarkan pembacaan teks eksplanasi berikut dengan


cermat!

Tragedi Tsunami Aceh Paling Hebat di Dunia


Pada Abad ke-21

Gambar 4.4 Tsunami


(Sumber: http://www.hidayatullah.com)

Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi


serambi Mekkah Aceh.Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada
hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000
nyawa melayang dalam sekejap di seluruh tepian dunia yang
berbatasan langsung dengan samudra Hindia.Di daerah Aceh
150 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan
hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak ditemukan
dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara masal.
Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB.
Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang
lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.
Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan
ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40
tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat
Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri
Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling
lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600
detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan
menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat
seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1
cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini,
juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat
didunia.
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan
sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami
setinggi 9 meter.Bencana ini merupakan kematian terbesar
sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand
merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai
magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa
berkekuatan magnitude 9.3.Meskipun Pacific Tsunami

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 151
Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun,
United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2
atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar
9.3
Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke
arah antara utara - barat laut dengan panjang antara 1200
hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah
korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga
minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.
Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia
Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah
bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB
memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan
berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan
kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah
yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut
Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang.
Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban
Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban
paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu
16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057
orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.
Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai
283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan

152 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang
dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa
dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.
Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari
126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa
utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung
Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan
rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban
disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat
Aceh.
Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi
gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri
sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca
menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada
jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26
Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia,
lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu
masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena
hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka
pada berkaca-kaca.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir mengatakan,‖
Aceh dalam musibah besar, saya baru dapat kabar terjadi
gempa bumi di Aceh, banyak bangunan rusak semoga tidak
lebih parah dari gempa papua sebesar 6,4 SR.‖
Kita ketahui beberapa saat menjelang gempa bumi di
Aceh telah terjadi gempa bumi pada 26 November 2004,

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 153
Gempa sebesar 6,4 SR mengguncang Nabire, Papua tercatat
30 orang tewas.
(Sumber:https://www.facebook.com)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya
tragedi tsunami di Aceh tahun 2004? Jelaskan!
2. Jelaskan akibat yang ditimbulkan oleh tragedi
tsunami di Aceh tahun 2004!
3. Tidak semua gempa bumi berpotensi menimbulkan
tsunami. Jelaskan gempa bumi yang bagaimana yang
berpotensi menimbulkan tsunami!
4. Selain Indonesia negara mana saja yang juga terkena
dampak tragedi tsunami tahun 2004? Jelaskan!
5. Mengapa penanganan korban tragedi tsunami di
Indonesia relative agak terlambat? Jelaskan!

154 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Sebelum berdiskusi bacalah hal-hal yang berkaitan dengan
teks eksplanasi berikut:

Pengertian Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses
'mengapa' dan 'bagaiman' kejadian-kejadia alam, sosial, ilmu
pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu
kejadian baik kejadian alam maupun kejadian seosial yang
terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat
dan memiliki proses. Suatu kejadian yang terjadi di sekitar
kita, tidak hanya untuk kita amati dan rasakan saja, tetapi
juga untuk kita pelajari. Kita dapat mempelajari kejadian
tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana bisa
terjadi.

Struktur Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki memiliki struktur yang terdiri dari
pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan sebab akibat,
dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk lebih memahami lagi
mengenai struktur tersebut silahkan disimak dibawah ini.
1. Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan
umum tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses
keberadaanya, proses terjadinya, atau proses
terbentuknya.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 155
2. Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail
penjelasan proses keberadaan atau proses terjadinya
yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang
paling awal hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi, berisi tentang kesimpulan atau
pernyataan tentang topik atau proses yang dijelaskan.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan
kita untuk membedakan antara teks eksplanasi dengan teks
yang lainnya. Berikut akan saya jelaskan 3 ciri-ciri teks
eksplanasi.
 Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan
sebab akibat, dan interpretasi seperti yang telah saya
jelaskan diatas tadi.
 Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
 Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah
atau keilmuan seperti sains dan yang lainnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri kebahasaan
sebagai berikut.
 Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan
manusia (nonhuman participants), misalnya gempa
bumi, banjir, hujan, dan udara.
 Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.

156 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
 Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan
relasional (kata kerja aktif).
 Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya
jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.
 Menggunakan kalimat pasif.
 Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa
sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar
adanya.

Panduan dalam berdiskusi:


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang atau lebih!
2. Analisislah struktur teks eksplanasi berjudul ―Tragedi
Tsunami Aceh Paling Hebat di Dunia Pada Abad ke-
21‖ tersebut!
3. Analisislah kata kerja material dan kata kerja
relasional yang terdapat pada teks eksplanasi
berjudul ―Tragedi Tsunami Aceh Paling Hebat di
Dunia Pada Abad ke-21‖ tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 157
Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua orang
untuk mengerjakan tugas berikut.
Cermati dan perbaikilah teks eksplanasi berjudul
―Urbanisasi‖ berikut dari aspek diksi (pilihan kata),
ejaan, tanda baca dan kesalahan-kesalahan lainnya!

URBANISASI

Gambar 4.5 Urbanisasi


(Sumber: http://www.kompasiana.com)

Akhir – akhir ini jumlah penduduk di kota – kota besar,


seperti Jakarta mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Kenaikan jumlah penduduk ini disebabkan oleh sebuah
fenomena sosial yang terjadi belakangan ini, yaitu urbanisasi.
Fenomena inilah yang menyebabkan laju pertumbuhan

158 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
penduduk yang tidak terbendung, sehingga dapat
menyebabkan beberapa permasalahan – permasalahan yang
timbul di kota besar. Lalu, apakah urbanisasi itu, dan faktor –
faktor apa saja yang mendorong fenomena sosial ini? Berikut
adalah penjelasan mengenai urbanisasi.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
menuju kota. Namun, berbeda dengan perspektif ilmu
pengetahuan, Urbanisasi dipandang sebagai presentase
jumlah penduduk yang tinggal di perkotaaan. Perpindahan
penduduk ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu migrasi dan
mobilitas penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk
dari desa menuju kota untuk tujuan menetap. Sedangkan,
mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota hanya untuk tinggal sementara. Urbanisasi migrasi
inilah yang menjadi penyebab utama melonjaknya jumlah
penduduk di daerah perkotaan. Perpindahan penduduk yang
sangat massive ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong adalah penyebab urbanisasi yang
berasal dari desa itu sendiri. Faktor – faktor tersebut
diantaranya, yang pertama lahan pertanian yang semakin
sempit. Menyempitnya lahan pertanian di desa menyebabkan
orang – orang di desa tidak bisa lagi bekerja sehingga
mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di luar
desa. Yang kedua adalah terbatasnya sarana dan prasarana di
desa. Ketiadaan sarana dan prasarana ini menyebabkan
masyrakat desa merasa kesulitan dalam berbagai hal,

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 159
akibatnya mereka merasa perlu mencari tempat yang memiliki
sarana dan prasarana lengkap, yaitu di kota. Terakhir adalah
ketidakcocokan dengan budaya tempat asal. Masyarakat desa
yang tidak cocok dengan budaya asal mereka terpaksa harus
ke luar dari desa tersebut sehingga bisa hidup lebih nyaman.
Selain faktor pendorong, ada juga faktor penarik. Faktor
ini adalah penyebab urbanisasi yang berasal dari kota. Ada
beberapa penyebab yang menjadi faktor penarik, yaitu yang
pertama adalah banyaknya lapangan pekerjaan di kota. Orang
– orang desa yang pindah dari desa tujuan utamannya adalah
mencari pekerjaan. Dengan begitu, kota adalah tempat yang
paling tepat karena di sana tersedia banyak lapangan
pekerjaan. Kemudian, pandangan akan kehidupan kota yang
lebih modern. Masyarakat desa yang bosan dengan kehidupan
serba sederhana di desa akan beralih ke kota karena di
sanalah kehidupan lebih modern dan juga ditunjang dengan
fasilitas lengkap lainnya.
Melonjaknya jumlah penduduk di perkotaan disebabkan
oleh fenomena urbanisasi, yaitu perpindahan masyarakat
desa menuju kota. Perpindahan ini sendiri disebabkan oleh
faktor pendorong dan faktor penarik. Sebenarnya, urbanisasi
ini adalah suatu fenomena yang positif jika masyarakat yang
pindah ke kota memiliki skill atau kemampuan khusus.
Sebaliknya, jika tidak memiliki skill dan kemampuan,
urbanisasi ini hanya akan menyebabkan masalah sosial di
perkotaan.
(Sumber: http://www.kelasindonesia.com)

160 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu (hasil menyunting)!
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil menyunting (perbaikan)-mu berdasarkan
masukan dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil kerja kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 161
E. Kegiatan 4
Menilai dan Menyusun Kembali
Teks Eksplanasi

Bacalah teks eksplanasi berikut dengan cermat!

BENCANA BANJIR

Gambar 4.6 Bencana Banjir


(Sumber:http://jakartabagus.rmol.co)

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di


suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di
suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi
kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat
diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu
162 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.
Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air
yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh
tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam
tanah.
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di
permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan
membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah
pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi
pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita
bedakan menjadi daerah hulu , tengah, dan hilir . Di daerah
hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung
atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan
melintangnya berbentuk huruf ―V‖. Di dalam alur sungai
banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan
tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu
tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi.
Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air
sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki
pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai
melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf ―U‖.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal,
mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 163
butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan
menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air
sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur
sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran.
Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai
yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf ―S‖ yang dikenal
sebagai ―meander‖. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran
yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang
meluap, sehingga dikenal sebagai ―dataran banjir‖. Di segmen
ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada
saat banjir yang menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi
horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang
diendapkan sebelumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir
adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika
alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan
sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan
raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia
merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
(Sumber:http://brainly.co.id/)

164 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah tema teks eksplanasi berjudul ―Bencana


Banjir‖ tersebut?
2. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan terjadinya banjir
dalam teks eksplanasi berjudul ―Bencana Banjir‖
tersebut!
3. Jelaskan akibat yang bisa ditimbulkan oleh banjir di
Jakarta dalam teks eksplanasi berjudul ―Bencana
Banjir‖ tersebut!
4. Upaya apa saja yang bisa kita lakukan untuk
mencegah bencana banjir dalam teks eksplanasi
berjudul ―Bencana Banjir‖ tersebut?
5. Jika diminta untuk memperbaiki teks eksplanasi
berjudul ―Bencana Banjir‖ tersebut, saran apa yang
bisa kalian berikan? Jelaskan!

1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua


orang atau lebih untuk mengerjakan tugas berikut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 165
2. Buatlah ringkasan teks eksplanasi berjudul ―Bencana
Banjir‖ tersebut!
3. Untuk melaksanakan tugas tersebut, bacalah teori
ringkasan teks eksplanasi berikut:

PENGERTIAN RINGKASAN
 Resume atau ringkasan adalah suatu cara yang
ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang
dalam sajian yang singkat.
 Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang
panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil
hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang
perincian serta ilustrasi.
 Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran
pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi
ringkasan merupakan keterampilan memproduksi
hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang
singkat.

Beda ringkasan dan ikhtisar


Ringkasan artinya kegiatan menyusun gagasan pokok
atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang
pendek. Suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok
(gagasan pokok) teks aslinya.
Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan
(resume) dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil bentuk
kecil dari karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak

166 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan
itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil
ikhtisar bebas mengambil kata-kata asal tetap menunjukan
inti dari bacaan tersebut.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 167
Pada kesempatan ini para siswa diajak untuk mengubah teks
cerita ulang berjudul ―Hujan Es‖ berikut menjadi sebuah teks
eksposisi.

HUJAN ES

Gambar 4.7 Hujan Es


(Sumber:http://jogja.solopos.com)

Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail,


adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu
proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air
lewat dingin di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es
yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar.
Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih
rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya

168 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis,
tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah
riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan
benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak
maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan
bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat dengan permukaan
bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan
pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area
horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat
berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi
jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat local dan
tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah
vertical sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis
awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut
Awan Cumulo Nimbus (CB).
Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan
sisanya adalah daratan.Air itu tersimpan dalam banyak
wadah seperti samudera, lautan, sungai, danau. Jangan lupa
tubuh kita ini juga mengandung banyak air juga. Nah air yang
ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan
atau evaporasi dengan bantuan matahari. Oya, tak lupa juga
air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah.
Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan
transpirasi.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 169
Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses
kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan.
Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan
bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun
horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup angin
ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu
mengembun, dan karena beratnya, kemudian jatuh sebagai
hu jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup
oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur
dibawah freezing point, embun tersebut lalu akan membeku
menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar
molekul es selaku benda padat jauh lebih kuat dari ikatan
antar molekul air, maka es tersebut lalu jatuh dalam bentuk
yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan tangan.Inilah
fenomena terjadinya hujan es.Hujan es hanya terjadi di
wilayah iklim dingin atau subtropis.
Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis
seperti di Indonesia, sebab, angin thermis yg bertiup naik
vertikal, adanya terutama di daerah tropis, dan subtropis
(Filipina).Ini di karenakan Indonesia berada di daerah tropis,
maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita,
mengalami hujan es ini.
(Sumber:http://alfi-syahrinnur.blogspot.com/)

170 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Untuk diingat kembali tentang teks eksposisi:

A. Pengertian Teks Eksposisi


Teks Eksposisi adalah suatu teks untuk
mengusulkan pendapat pribadi mengenai suatu hal
yang didalamnya terdapat argumen-argumen untuk
menegaskan atau memperkuat pendapat tersebut.
Tujuan Teks Eksposisi untuk memaparkan dan
menjelaskan sesuatu agar pengetahuan pembaca
bertambah.

B. Ciri Umum Teks Eksposisi


1) Singkat
2) Padat
3) Akurat
4) Berusaha menjelaskan sesuatu
5) Gaya bersifat informatif
6) Fakta dipakai sebagai alat distribusi
7) Fakta dipakai sebagai alat konkritasi
8) Umumnya menjawab pertanyaan apa,siapa,kapan,di
mana,mengapa,bagaimana
C. Ciri Kebahasaan Teks Eksposisi
1) Mengguakan pronominal
2) Menggunakan konjungsi
3) Menggunakan kata leksikal tertentu (kata yang
merujuk pada kamus)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 171
D. Struktur Teks Eksposisi
1) Pernyataan Pendapat (Tesis)
2) Argumentasi
3) Penegasan Ulang Pendapat (Reiterasi)

F. Pembelajaran Proyek
ks

PENUGASAN MEMBUAT SATU BUAH TEKS EKSPLANASI


TENTANG FENOMENA SOSIAL DAN SATU BUAH TEKS
EKSPLANASI TENTANG FENOMENA ALAM.

Untuk memperdalam wawasan dan pemahaman kalian


tentang teks cerita ulang, kerjakan tugas membuat kliping
berikut.
1. Penugasan dilakukan secara individu.
2. Buatlah teks eksplanasi tentang fenomena social dan
fenomena alam, masing-masing satu teks!
3. Langkah pertama adalah menentukan tema tentang
teks eksplanasi yang akan kalian tulis, konsultasikan
dengan Ibu/Bapak Guru.
4. Langkah berikutnya kalian harus membuat kerangka
karangan, setelah dikonsultasikan kepada Ibu/Bapak
Guru, baru lanjutkan menulis teks eksplanasi.
5. Waktu mengerjakan tugas ini selama dua minggu
terhitung sejak tugas diberikan.

172 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
6. Teks eksplanasi diketik di kertas ukuran A4,
kemudian dijilid dan diberi cover.
7. Cantumkan sumbernya apabila kalian mengutip
pendapat yang bersumber dari buku, internet, atau
media massa lainnya.
8. Teks eksplanasi akan dinilai dari aspek kerapihan,
kesesuaian dengan tema, ketepatan waktu
pengumpulan tugas, dan kecermatan dalam penulisan
dan penggunaan tanda baca.

G. Rangkuman

Dari serangkaian pembelajaran pada bab ini kita bisa menarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Teks eksplanasi adalah teks yang isinya mengupas dan
menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa alam
atau sosial.
2. Teks eksplanasi kompleks mengungkapkan dan
menjelaskan fakta tentang fenomena alam/sosial
tertentu.
3. Teks eksplanasi kompleks harus bersifat logis dan
ilmiah.
4. Struktur teks eksplanasi kompleks terdiri dari
pernyataan umum, deretan penjelasan, dan
interpretasi.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 173
5. Teks eksplanasi kompleks yang baik harus
mengungkapkan sebab-sebab terjadinya fenomena
alam/social tertentu.
6. Teks eksplanasi kompleks bisa dievalusi dari segi
kekurangan dan kelebihannya.
7. Teks eksplanasi kompleks bisa dievaluasi dari unsur-
unsur kebahasaannya.
8. Teks eksplanasi teks kompleks bisa dibuat abstraksinya
9. Mengabstraksi eksplanasi kompleks adalah membuat
ringkasan teks tersebut dengan tidak mengurangi
unsur-unsurnya.
10. Mengonversi teks ekaplanasi kompleks adalah
mengubah bentuk teks tersebut ke dalam bentuk lain,
seperti narasi, pidato, artikel,dan lain-lain.

174 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
H. Lembar Aktivitas Siswa
A

A. Uji Pengetahuan:
Bacalah teks eksplanasi berikut dengan cermat!

LETUSAN GUNUNG KRAKATAU

Gambar 4.8 Gunung Krakatau Meletus


(Sumber: http://wisataterbaikindonesia.blogspot.co.id)

Krakatau (bahasa Inggris: Krakatoa) adalah


kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat
Sunda antara pulau Jawadan Sumatra yang termasuk dalam
kawasan cagar alam. Nama ini pernah disematkan pada satu
puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna
karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang
diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 175
sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang
terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu
terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau
Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya
diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan
diHiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim
global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat
debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar
redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di
langit Norwegia hinggaNew York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah
dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung
Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru
dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung
tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia
masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau
meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan
teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan
kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh
dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah
bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf
bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi
dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu
bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai

176 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
letusan tersebut. Gunung Krakatau yang meletus, getarannya
terasa sampai Eropa.
Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para
ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung
yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus
dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang
disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari
Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini
disusun dari bebatuan andesitik.
Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil
dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja
Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi.
Isinya antara lain menyatakan:
―Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari
Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang
menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian
datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan
seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah
banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan
mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air
menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua,
menciptakan pulau Sumatera.”
Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli
lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan
berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks
tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka
Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai
2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya
mencapai 11 kilometer.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 177
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh
Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di
Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal
sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Sertung,
dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau
Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir
bertanggung-jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka
bumi.
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya
masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke
Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan,
punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya
peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki.
Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10
hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai
1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk
perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan
temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan sebuah pendapat yang menyatakan bahwa


pulau Jawa dan Sumatera itu tadinya satu, kemudian
terpisah sejak letusan Gunung Krakatau!
2. Tunjukkan kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa
letusan gunung Krakatau tersebut sangat dahsyat!

178 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Sebutkan lima buah kalimat tunggal dan lima buah
kalimat majemuk yang terdapat dalam teks eksplanasi
berjudul ―Letusan Gunung Krakatau‖ tersebut!
4. Jelaskan nilai-nilai dalam teks eksplanasi berjudul
―Letusan Gunung Krakatau‖ tersebut!
5. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaa kalimat
dalam teks eksplanasi berjudul ―Letusan Gunung
Krakatau‖ tersebut? Jelaskan!
6. Jelaskan struktur teks eksplanasi berjudul ―Letusan
Gunung Krakatau‖ tersebut?
7. Jelaskan akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa alam
meletusnya Gunung Krakatau dalam teks eksplanasi
berjudul ―Letusan Gunung Krakatau‖ tersebut?
8. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dalam teks
eksplanasi berjudul ―Letusan Gunung Krakatau‖
tersebut?

B. Uji Keterampilan:
1. Bagus atau tidakkah isi teks eksplanasi berjudul
―Letusan Gunung Krakatau‖ tersebut? Jelaskan
jawabanmu!
2. Ungkapkan kembali teks eksplanasi berjudul ―Letusan
Gunung Krakatau‖ tersebut dengan menggunakan
kata-katamu sendiri.
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 179
I. Refleksi Diri

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks cerita ulang,


jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai refleksi
diri!

1. Manfaat apa yang kalian peroleh dari pembelajaran


tentang teks eksplanasi tersebut?
2. Apa saja yang telah yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks eksplanasi
tersebut?
3. Apa saja yang belum dan telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks eksplanasi
tersebut?
4. Saran apa yang bisa kalian berikan agar pembelajaran
berikutnya lebih mudah kalian pahami?
5. Bagaimana pembelajaran yang mudah kalian pahami?

180 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
MARI MENGULAS
FILM/ DRAMA

Gambar 5.1 Adegan Drama


(Sumber: http://life.viva.co.id)

B. Peta Konsep

Teks Ulasan

Memahami Menginterpretasi

Membandingkan Memproduksi

Menganalisis Menyunting

Menilai Menyusun kembali

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 181
C. Kegiatan 1
Memahami Struktur, Kaidah
Kebahasaan, dan Mengintrepretasikan
Makna Teks Ulasan Film/Drama

Bacalah teks ulasan/ review film berikut dengan cermat!

ULASAN FILM LASKAR PELANGI

Gambar 5.2 Fil Laskar Pelangi


(Sumber:http://www.andyfebrian.com/)

Film Laskar Pelangi adalah sebuah film yang dibuat oleh


Riri Riza berdasarkan novel Laskar Pelangi karya Andrea
Hirata.Bercerita tentang kehidupan anak-anak miskin yang
memiliki semangat yang tinggi untuk mengecap pendidikan
dengan keterbatasan yang melingkari kehidupan mereka
182 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
di Pulau Belitong (Belitung), sebuah pulau yang berada di
lepas pantai timur Indonesia, dimana suku yang mendominasi
adalah suku Melayu dan Tionghoa.
Berawal dari sebuah sekolah Muhammadiyah yang telah
menjadi tempat anak-anak tersebut terancam akan
dibubarkan oleh Depdikbud provinsi setempat jika siswa tidak
mencapai 10 anak. Kemudian ketika upacara pembukaan,
seorang ibu dengan anaknya yang bernama Harun
mendaftarkan diri di sekolah tersebut.Sehingga sekolah
Muhammadiyah memiliki murid yang genap 10 orang, dan
akhirnya sekolah Muhammadiyah tidak jadi ditutup. Oleh
karena itu Bu Muslimah (guru yang mengajar di sekolah
Muhammadiyah) memberikan nama kepada mereka
sebagai anak Laskar Pelangi.
Semua anak tersebut memiliki karakteristik serta
kelebihannya masing-masing.Misalnya, si Mahar. Meskipun
perilakunya terkadang suka ngawur dan lucu, tetapi ia
memiliki minat dan juga bakat terhadap bidang seni, hingga
akhirnya ia yang memberikan kemenangan untuk sekolah
Muhammadiyah pada pesta karnaval dengan tarian
tradisional yang diciptakannya sendiri. Atau si Lintang,
seorang anak nelayan yang sangat jenius. Dimana ia memiliki
cara tersendiri untuk menciptakan rumus-rumus matematika
dan juga telah menjadi bintang kejora di sekolah
Muhammadiyah pada lomba cerdas cermat. Sesuai lirik lagu
Lintang, bahwa Lintang adalah seorang anak yang sangat luar

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 183
biasa. Kemudian ada Ikal, yang menyukai dan berbakat dalam
bidang sastra, dan anak-anak lainnya.
Persoalan demi persoalan yang harus dihadapi oleh
pihak sekolah serta anak-anak tersebut dapat memberikan
kita sebuah perbandingan, bahwa ternyata masih banyak
orang-orang yang memiliki keterbatasan untuk menggapai
impian.Seperti lirik yang dinyanyikan pada soundtrack Laskar
Pelangi, sangat inspiratif. Apapun kendalanya, jika kita
memiliki mimpi dan kemauan, pasti ada jalan!
Bagi kamu yang sudah membaca novel Laskar Pelangi,
sedikit banyaknya kamu pasti tahu bagaimana kisah serta
makna yang terselip dalam film ini.Unsur pendidikan sangat
kental dalam tema Laskar Pelangi. Sedangkan perbedaan
antara Novel dan Film Laskar Pelangi menurut saya hanya
dari sisi visualnya saja. Kalau mau lebih detail sambil
berimajinasi, mendingan baca novelnya aja. Tapi kalau kamu
males baca, solusinya ya nonton filmnya.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan tema teks reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖
tersebut!
2. Jelaskan latar (tempat kejadian) dalam teks
reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut!

184 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Siapa sajakah tokoh dalam teks reviu/ulasan film
―Laskar Pelangi‖ tersebut?
4. Bagaimanakah watak para tokoh dalam teks
reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut?
5. Gaya bahasa apa sajakah yang terdapat dalam teks
reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut? Jelaskan!

Panduan pelaksanaan diskusi


1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mencari pesan-pesan moral yang terdapat
dalam teks reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut!
2. Carilah hal-hal yang tidak masuk akal dalam teks
reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut!
3. Carilah nilai-nilai moral, budaya, dan pendidikan dalam
teks reviu/ulasan film ―Laskar Pelangi‖ tersebut!
4. Siapakah tokoh sentral dalam teks reviu/ulasan film
―Laskar Pelangi‖ tersebut! Jelaskan jawabanmu!
5. Jelaskan pesan moral yang ingin disampaikan
pengarang dalam teks reviu/ulasan film ―Laskar
Pelangi‖ tersebut!
6. Kata ―pelangi‖ dalam judul teks reviu/ulasan film
―Laskar Pelangi‖ tersebut melambangkan apa? Jelaskan!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 185
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua
orang untuk mengerjakan tugas berikut!
2. Jelaskan bagian-bagian dalam struktur teks cerpen!
3. Buatlah lima contoh kalimat yang menggunakan gaya
bahasa personifikasi!
4. Buatlah lima contoh kalimat yang menggunakan gaya
bahasa metafora!
5. Analisislah struktur teks reviu/ulasan film ―Laskar
Pelangi‖ tersebut sesuai dengan penjelasan berikut
ini!

A. Pengertian teks reviu/ulasam


Teks reviu/ulasan adalah teks yang ditujukan untuk
meninjau suatu karya, baik film, buku dan sebagainya,
untuk mengetahui kualitas, kelebihan serta kekurangan
yang dimiliki oleh karya tersebut. Tujuan koomunikatif
dari Review text adalah to criticise an art work, event for a
public audience (melakukan kritik terhadap peristiwa
atau karya seni ataupun lainnya untuk khalayak umum).

B. STRUKTUR TEKS
Setiap jenis teks memiliki struktur umum yang berbeda.
Setiap struktur tersebut disesuaikan dengan tujuan

186 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
komunikasi yang akan disampaikan kepada pembaca. Di
dalam teks reviu/ulasan, terdapat empat bagian struktur
teks, yaitu:
1) Orientasi
Bagian ini berisikan gambaran umum tentang sebuah
karya atau benda yang akan ditinjau. Gambaran
umum tentang karya atau benda tersebut dapat
berupa nama, kegunaan dan sebagainya.
2) Tafsiran Isi
Bagian ini menjelaskan pandangan dari penulis
mengenai karya atau benda yang direviunya.
Bagian tafsiran isi mengungkapkan nilai-nilai yang
terdapat dalam sebuah film/drama. Nilai-nilai
tersebut berupa nilai religius, nilai moral, nilai
budaya, nilai edukasi, dan lain-lain. Tidak jarang,
penulis akan membandingkannya dengan karya lain
yang sejenis. Hal ini dilakukan untuk mendukung
dan memperkuat pandangan penulis.
3) Evaluasi
Bagian evaluation ini memberikan gambaran yang
lebih mendetail terhadap suatu karya atau benda
yang akan direview. Gambaran tersebut dapat berupa
bagian-bagiannya, keunikan ataupun kualitasnya.
Pada bagian ini hindari memberikan terlalu banyak
deskripsi mengenai karya atau benda tersebut, untuk
menjauhkan kesan ‗mengajarkan‘ pembaca. Istilah
yang digunakan dalam struktur umum yang kedua ini

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 187
adalah tidak jauh dari kata ‗baik‘ atau ‗tidak‘ karya
atau benda tersebut.
4) Rangkuman
Penulis memberikan kesimpulan pada bagian terakhir
dari Review text yang menjelaskan apakah karya atau
benda yang direviewnya berharga atau tidak kepada
pembaca.

Panduan pelaksanaan presentasi


1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu.
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil kerja kelompokmu berdasarkan masukan
dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil akhir kelompokmu sudah benar.

188 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
D. Kegiatan 2
Membandingkan dan Memproduksi
Teks Review/Ulasan Film/Drama

Bandingkanlah dua teks ulasan/review film berikut dengan


cermat!

Teks Ulasan/review film 1:

ULASAN FILM TANAH SURGA, KATANYA

Gambar 5.3 Film Tanah Surga, Katanya


(Sumber:http://wahyualam.com)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 189
Film Tanah Surga...Katanya termasuk salah satu film
tentang nasionalisme yang diproduksi dalam rangka
menyambut HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-
67. Film dari rumah produksi Citra Sinema ini menyoroti
tentang kehidupan masyarakat di sebuah perbatasan antara
Indonesia dan Malaysia di daerah Kalimantan.
Bermula saat Hasyim (Fuad Idris), yang merupakan
seorang mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia
di tahun 1965 hidup penuh dengan kebanggaan pada Merah
Putih. Ia tinggal bersama dua cucunya, Salman (Osa Aji
Santoso) dan Salina (Tissa Biani Azzahra), hidup dalam
ketimpangan ekonomi antara daerah dan pusat.
Drama pun bermula saat Haris (Enece Bagus) yang
menjadi satu-satunya anak Hasyim mengajak bapaknya dan
kedua anaknya itu ke Malaysia, alasannya adalah karena di
negeri Jiran itu kehidupan Haris sudah mapan dan memiliki
sebuah kedai makanan. Namun Hasyim menolak karena
kecintaannya pada Sang Pertiwi.
Hasyim pun tetap pada pendiriannya untuk tinggal di
Indonesia, bersama cucunya Salman, Hasyim menceritakan
bagaimana kegagahan dirinya saat berjuang demi bangsa
tercintanya. Sementara Salina, mengikuti sang Ayah ke
Malaysia.
Di lihat dari ceritanya, Tanah Surga...Katanya benar-
benar memberikan suatu gambaran tentang, bagaimana
ketimpangan dalam sautu pembangunan terlihat di pelosok
Kalimantan. Tidak hanya dengan pusat (Jakarta), bahkan

190 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
dengan daerah di perbatasan Malaysia pun jurang perbedaan
ekonomi jelas terlihat.
Penggambaran itu bisa dilihat jelas dari cerita Astuti
(Astri Nurdin), guru sekolah di satu-satunya sekolah di desa
yang tidak layak dan jalanan yang sangat rusak. Disitu
tergambar, untuk belajar saja satu ruangan kelas itu harus
dibelah menjadi dua bagian. Sementara untuk di Malaysia,
hal itu digambarkan dengan jalan yang beraspal. Melihat
adegan ini sangatlah miris, jika melihat apa yang ada dan
segalanya tersedia di Jakarta.
Tidak hanya ketimpangan ekonomi yang disampaikan di
dalam film ini, tapi rasa dari nasionalisme kita akan
diguncang saat melihat kain Merah Putih yang hanya
dijadikan alas jualan oleh pedagang, dan bagaimana
perjuangan Salman yang akhirnya bisa mendapatkan kain
tersebut. Tidak hanya itu, masih banyak penggambaran yang
dipastikan akan memancing emosi Anda.
(Sumber:http://khansaaz-zahra.blogspot.com/)

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 191
Teks Ulasan/ review film 2:

ULASAN FILM SANG PEMIMPI

Gambar 5.4 Film Sang Pemimpi


(Sumber:https://dianistias.wordpress.com)

Tetralogi laskar pelangi karya Andrea Hirata merupakan


salah satu karya anak bangsa Indonesia yang patut
dibanggakan. Sangat sarat dengan unsur motivasi dan banyak
menceritakan episod serta lika-liku perjuangan dalam
kehidupan. Dimulai dari novel pertama yang berjudul Laskar
Pelangi, diikuti Sang Pemimpi, Edensor dan terakhir
Maryamah Karpov. Bagi para pecinta buku tentunya bukan
hal yang sukar untuk melahap sebuah novel apatah lagi jika
novel tersebut menarik hingga dapat membuat pembaca ingin

192 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
terus memenuhi rasa ingin tahunya. Namun demikian tidak
semua orang suka membaca, akan sangat sukar
menghabiskan walaupun sepotong cerita pendek. Bagi
masyarakat yang kurang berminat dalam membaca jangan
cemas kerana novel ini sudah digarap dalam bentuk film
(untuk setakat ini novel pertama dan kedua).
Latar belakang cerita kebanyakan diambil dari
pengalaman pribadi penulis dan rakan-rakannya tentunya
terdapat sedikit penambahan dan modifikasi. Novel ini
mengisahkan tentang perjuangan anak-anak di Belitong,
dekat dengan pulau Sumatera Selatan. Ikal merupakan tokoh
utama dalam cerita ini. Ikal dan rakan-rakannya bersekolah
di SD (Sekolah Rendah) Muhammadiyah 1, dengan kondisi
dan fasiliti sekolah yang kurang mencukupi begitu pula
dengan tenaga pengajar yang kurang, akan tetapi hal tersebut
tidak menyurutkan keinginan dan semangat mereka untuk
bercita-cita tinggi. Dalam film pertama (Laskar pelangi) lebih
banyak mengisahkan tentang masa kecil Ikal dan rakan-
rakannya.
Di film Sang Pemimpi, novel kedua, banyak
mengisahkan tentang masa remaja yang penuh tantangan.
Riri Reza sang sutradara film ini mengemas beberapa adegan
humor namun bermakna contohnya kenakalan Ikal dan
sepupunya ketika upacara bendera atau ulah mereka
menonton pawagam yang dilarang oleh pihak sekolah. Masa
sekolah rasanya kurang lengkap jika tidak diwarnai dengan
rasa suka dan kagum terhadap lawan jenis, kerana pada

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 193
masa ini selalunya remaja sudah mulai mengenal rasa cinta
walaupun kebanyakan belum tahu makna sebenar cinta itu
sendiri. Dalam film ini diceritakan kisah percintaan namun
khas zaman dulu, gaya melayu yang kental dengan kiasan,
pantun, puisi dan lagu. Nilai-nilai persahabatan juga cukup
ditonjolkan, seperti adegan ketika Arai membantu Jimbron
yang sangat menyukai kuda, agar dapat menunggang kuda
walaupun hanya sehari.
Seting cerita memperlihatkan situasi pada zaman dulu,
seperti dari keadaan seharian penduduk Belitong dan Mangar
penggunaan bahasa melayu, gaya berpakaian, gaya bercinta,
serta keakraban jalinan persahabatan yang tulus dan
bermakna. Watak Ikal, Arai dan Jimbron menunjukkan
gejolak remaja yang berwarna, penuh rasa ingin tahu,
kenakalan khas remaja, berpetualang dan berusaha mencari
identiti diri di masa sekolah menengah serta berjuang
menggapai mimpi-mimpi.
Pengetuan sekolah yang keras dan sangat disiplin
cukup mewarnai corak film ini, begitu pula dengan guru
Bahasa Indonesia Julian Balia yang menjadi guru kesayangan
para murid kerana penuh semangat dan motivasi. Tidak
ketinggalan sosok ayah Ikal yang sederhana namun
bersahaja.
Ikal dan Arai merupakan anak pandai di Sekolah
Menengah Negeri Mangar tersebut, mereka bermimpi untuk
dapat menyambung kuliah di Jakarta dan seterusnya ke
Paris, dengan semangat dan usaha yang gigih mereka

194 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
berjuang, kerikil-kerikil tajam mewarnai perjalanan mereka,
akankah mereka mampun mencapai mimpi mereka? Saksikan
secara langsung Sang Pemimpi, dijamin insya Allah tidak rugi
setidaknya selepas menonton setiap babak perjuangan dalam
film juga banyak terdapat kata-kata inspiratif yang dapat
menaikkan motivasi Anda.
(Sumber:http://khansaaz-zahra.blogspot.com/)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan tema kedua teks reviu/ulasan film/drama


tersebut!
2. Sebutkan para tokoh dari kedua teks reviu/ulasan
film/drama tersebut!
3. Jelaskan perbandingan latar kedua teks reviu/ulasan
film/drama tersebut!
4. Jelaskan perbandingan sudut pandang kedua teks
reviu/ulasan film/drama tersebut!
5. Jelaskan perbandingan amanat (pesan moral) kedua
teks reviu/ulasan film/drama tersebut!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 195
Buatlah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih,
diskusikan hal-hal beriku.
1. Tulislah persamaan kedua teks reviu/ulasan
film/drama tersebut!
2. Tulislah perbedaan kedua teks reviu/ulasan film/drama
tersebut!
3. Dari kedua teks reviu/ulasan film/drama tersebut,
mana yang bahasanya lebih komunikatif? Jelaskan
jawaban kalian!
4. Rumuskan ciri-ciri teks reviu/ulasan film/drama yang
baik!
5. Dari kedua teks cerita pendek tersebut, mana yang lebih
bagus? Jelaskan alasan kalian!

Panduan berkarya secara individual


1. Buatlah sebuah teks reviu/ulasan film paling
mengesankanmu, misalnya film ―Negeri Lima Menara‖.
2. Teks reviu/ilasan film yang kalian buat sebaiknya
memenuhi unsur-unsur struktur yang baik, meliputi:
orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan rangkuman cerita.

196 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
3. Bacakan di depan kelas secara bergantian teks
reviu/ulasan film yang kalian buat!
4. Berikan tanggapan dan masukan terhadap teks
reviu/ulasan film yang dibacakan oleh teman-
temanmu!
5. Revisilah teks reviu/ulasan film yang kalian buat,
berdasarkan masukan dari teman.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 197
D. Kegiatan 3
Menganalisis dan Menyunting
9. Teks Reviu/Ulasan Film/Drama

Dengarkan pembacaan teks reviu/ulasan film berjudul


“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya HAMKA
dengan cermat!

KETIKA CINTA BERHULU IMAN DAN MENGALIR


KEIKHLASAN

Gambar 5.5 Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck


(Sumber:http://rhmtkazlf.blogspot.com/)

198 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck atau TKVDW
ini merupakan film yang diadaptasi dari roman karya Buya
Hamka yang diangkat ke layar lebar. Film TKVDW ini
dibintangi oleh Pevita Pearce sebagai Hayati, Herjunot Ali
sebagai Zainuddin, Reza Rahardian sebagai Aziz serta yang
lainnya. Film ini dirilis pada tanggal 19 Desember
2013. Dengan biaya produksi yang tinggi, Tenggelamnya
Kapal Van der Wijck menjadi film termahal yang pernah
diproduksi oleh Soraya Intercine Films.
Film ini disutradarai oleh Sunil Soraya. Di Film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini kita disuguhkan
rangkaian kata-kata indah dari Buya Hamka yang bisa kita
nikmati melalui karakter Hayati dan Zainuddin.Dalam Film ini
penulis mencoba mengamati permasalahan adat dalam novel
yang ditulis oleh Hamka. Novel tersebut penulis pilih karena
suasana yang didominasi oleh latar belakang Minangkabau.
Zainuddin merupakan seorang anak keturunan
Minangkabau. Ia sudah yatim piatu karena kedua orang
tuanya sudah meninggal sewaktu ia masih kecil. Sebagai
keturunan Minangkabau, Zainuddin ingin sekali pergi ke
kampung halamannya tempat ayahnya besar dan
lahir.Keinginan Zainuddin ini pun tercapai setelah orang tua
angkat dia di Mengkasar yakni Mak Base mengabulkan
permintaannya.
Berlatar belakang tahun 1930-an, dari tanah
kelahirannya Zainuddin pun berlayar menuju kampung
halaman di Batipuh, Padang Panjang. Disanalah ia bertemu

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 199
dengan gadis cantik jelita yang bernama Hayati. Kedua muda-
mudi pun jatuh cinta. Zainuddin hanya seorang lelaki yang
melarat dan juga tak bersuku, sedangkan Hayati adalah
seorang perempuan yang santun keturunan bangsawan dan
juga keturunan minang.
Pada akhir lamarannya Zainuddin pun ditolak, Hayati
pun dipaksa menikah dengan Aziz daripada Zainuddin.
Zainuddin memutuskan untuk berjuang demi bangkit
melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin berusaha dengan
sekuat tenaga untuk membuka lembaran baru. Dan sampai
akhirnya ia menjadi penulis yang terkenal dan diterima oleh
masyarakat seluruh nusantara.
Peristiwa yang tak terduga itu pun menghampiri
Zainuddin. Pada saat pertunjukkan opera berlangsung
Zainuddin pun bertemu dengan Hayati. Kali ini dia bersama
dengan Suaminya yang bernama Aziz. Pada akhir cintanya
Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberat yaitu kapal
yang ditumpangi oleh Hayati tenggelam. Kabar Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck ini terdengar sampai ke Zainuddin.
Zainuddin pun lamgsung bergegas ke rumah sakit, namun
sayang nyawa Hayati tidak dapat di selamatkan.
Di bawah Lindungan Ka'bah merupakan film drama
romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2011 dan juga
disutradarai oleh Hanny R Saputra. Dibintangi oleh Herjunot
Ali sebagai Hamid, Laudya Cynthia Bella sebagai Zainab. Film
ini bergenre dan mempunyai kesamaan tema dengan

200 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Berlatar belakang
Minangkabau di Sumatera Barat.
Di Bawah Lindungan Ka'bah ini menceritakan tentang
seorang pemuda yang memiliki kesetiaan dan pengorbanan
akan cintanya. Dan ia lahir dari keluarga yang tidak mampu
dan hanya dibesarkan oleh ibunya. Dalam Lindungan
Ka'bah ini memiliki kemiripan pada film Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijck yaitu seorang lelaki yang bernama Zainuddin
yang merupakan seorang anak minangkabau yang melarat
dan tidak bersuku mencintai seorang gadis cantik jelita yang
bernama Hayati.
Dalam Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini
media special effect yaitu kapalnya kesannya terlalu di
paksakan dan kurang begitu jelas penyebab kapal itu
tenggelam.Seperti yang kita lihat di salah satu film Titanic
tenggelamnya kapal Titanic itu disebabkan oleh kapal itu
menabrak karang.Akan tetapi di film (TKVDW) tidak terdapat
penyebabnya hanya kapal itu seolah dipaksa tenggelam saja.
Saya melihat dialog surat menyurat di
film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck itu kurang begitu
menarik terlihat sekali seolah tidak ada cara lain untuk
menyampaikan surat menyuratnya tersebut. Selain itu,
terdapat salah satu adegan yang menarik yang membuat
seakan-akan para penonton itu bercucuran air mata terutama
bagi penonton perempuan yaitu diantaranya kalimat-kalimat
yang tertuang dalam surat menyurat dengan menggunakan
bahasa melayu ala Buya Hamka.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 201
Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini merebut
hati para penonton dari kepopuleran pemainnya serta juga
dari segi dialognya. Seakan-akan penonton itu terbawa
alunan ceritanya sehingga membuat para penonton berlinang
air mata. Dialognya berisikan puitis-puitis dari Buya Hamka
dan juga bisa dijadikan penghibur bagi penontonnya.
(Sumber:http://rhmtkazlf.blogspot.com/)

Panduan dalam bertanya


1. Apakah tema film ―Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk‖
karya HAMKA tersebut?
2. Sebutkan latar peristiwa mana saja yang digunakan
dalam film ―Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk‖ karya
HAMKA tersebut?
3. Jelaskan pesan moral dalam film ―Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk‖ karya HAMKA tersebut?
4. Jelaskan nilai-nilai dalam film ―Tenggelamnya Kapal
Van Der Wijk‖ karya HAMKA tersebut, yang masih
relevan dengan perkembangan jaman sekarang!
5. Film ―Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk‖ karya
HAMKA tersebut termasuk tragedy atau komedikah?
Jelaskan jawabanmu!

202 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Panduan dalam berdiskusi

1. Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua


orang atau lebih!
2. Analisislah teks reviu/ulasan film ―Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk‖ karya HAMKA tersebut menurut
strukturnya!
3. Analisislah teks reviu/ulasan film ―Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijk‖ karya HAMKA tersebut, menurut
jenis frasanya.

Buatlah kelompok yang anggotanya terdiri dari dua orang


untuk mengerjakan tugas berikut.
Cermati dan perbaikilah teks reviu/ulasan film berikut
dari aspek diksi (pilihan kata), ejaan, tanda baca dan
kesalahan-kesalahan lainnya!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 203
ULASAN FILM NEGERI 5 MENARA

Gambar 5.6 Film Negeri 5 Menara


(Sumber:http://cinetariz.blogspot.com/)

Negeri 5 Menara memberikan secercah harapan kepada


perfilman lokal yang lesu dalam mendulang penonton. Tahun
lalu, Surat Kecil Untuk Tuhan yang dinobatkan sebagai film
terlaris tak sanggup menggapai angka 800 ribu penonton.
Sungguh memprihatinkan. Berangkat dari sebuah novel laris
yang mengumpulkan jutaan pembaca dari berbagai pelosok
negeri, Negeri 5 Menara berpotensi mengulang kesukses-
an Laskar Pelangi danSang Pemimpi. Jika harapan itu dirasa
terlalu muluk-muluk, setidaknya mampu mengimbangi
raihan Sang Pencerah.
Dikomandoi oleh Affandi Abdul Rachman yang pernah
menghasilkan beberapa film apik, Pencarian Terakhir, Heart-
Break.com, Aku atau Dia? Dan The Perfect House, dan naskah
ditangani oleh penulis naskah jempolan, Salman Aristo, film
yang mengisahkan tentang perjuangan enam santri di sebuah
204 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
pondok di Ponorogo ini berpotensi menjadi sebuah tontonan
yang berkualitas. Namun tentu saja duo ini mengemban tugas
berat mengingat mereka harus memadatkan novel setebal 416
halaman menjadi sebuah film berdurasi 120 menit saja.
Apabila mereka sanggup membuat para penggemar novelnya
merasa terpuaskan dan penonton yang tidak mengetahui
seluk beluk mengenai novel karya Ahmad Fuadi mendadak
tertarik untuk membaca novelnya, maka tujuan berhasil
tercapai.Yang menjadi pertanyaan, apakah tujuan tersebut
berhasil tercapai?
Affandi Abdul Rachman memulai film dari sebuah desa
di pinggir Danau Maninjau dengan memerlihatkan kehidupan
Alif (Gazza Zubizareta) yang serba sederhana dengan Amak
(Lulu Tobing) dan Ayah (David Chalik). Sekalipun hidup dalam
struktur sosial konvensional, Alif dan sahabatnya, Randai
(Sakurta Ginting), tidak berpikiran seperti rekan-rekan
sebayanya, mereka memiliki mimpi yang tinggi. Alif berniat
melanjutkan pendidikan ke sebuah SMA di Bandung, dilanjut
dengan memasuki kampus idamannya, ITB.
Sayangnya, Amak tidak sepemikiran dengan putra
sulungnya ini. Amak menginginkan Alif untuk memasuki
pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Pondok
Madani.Walau terasa berat harus merelakan mimpinya
terkubur, Alif merasa wajib mendengarkan perkataan orang
tuanya. Bagaimanapun, orang tua mengetahui apa yang
terbaik untuk anaknya. Ditemani sang Ayah, Alif berangkat
mengikuti ujian ke Ponorogo. Hatinya remuk mengetahui

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 205
keadaan pondok yang jauh dari kesan ideal, belum lagi
dengan keharusan mundur setahun demimengikuti kelas
adaptasi. Alif mencoba untuk bertahan, setidaknya hingga
tahun pertama berlalu. Surat-surat yang dikirim oleh Randai
semakin menggoda iman Alif untuk segera kabur ke Bandung.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Pondok
Madani terasa bagaikan rumah kedua yang nyaman bagi Alif
terlebih dengan kehadiran Baso (Billy Sandy), Atang (Rizky
Ramdani), Said (Ernest Samudera), Raja (Jiofani Lubis), dan
Dulmajid (Aris Putra). Mereka berenam kerap berkumpul di
bawah menara masjid dan menamakan diri mereka sebagai
―Sahibul Menara‖.
Tidak seperti Laskar Pelangi yang mempunyai grafik
konflik yang tergambar dengan tegas, Negeri 5
Menara cenderung adem ayem dalam bertutur, mengalir
dengan tenang bagaikan tengah menaiki sebuah perahu yang
melintasi sungai dengan pemandangan yang menyejukkan
mata ditemani dengan rekan-rekan yang menyenangkan.
Meski tenang tanpa tantangan, perjalanan tersebut tak terasa
membosankan.
Konflik batin yang dihadapi Alif pun tidak lama-lama
dibahas, segera terselesaikan ketika film memasuki menit ke-
20. Selebihnya, Affandi Abdul Rachman menyuguhkan
tentang suka duka menjadi santri pondok yang sejujurnya
cukup membuat saya tergoda untuk menjajalnya. Demi
mempertahankan mood penonton, maka dirasa perlu
membuat cabang cerita baru. Baso yang tidak terlalu pandai

206 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
dalam Bahasa Inggris diminta rekan-rekannya untuk
mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris, atau ketika Alif
menjadi wartawan di Koran pondok dan terkesima dengan
kecantikan Sarah (Eriska Rein), keponakan dari Kyai Rais
(Ikang Fawzi). Ditampilkan secara jujur nan polos, cabang-
cabang ini sanggup menggelitik penonton.
Kedekatannya dengan kehidupan kita
menjadikan Negeri 5 Menara terasa membumi dan lezat untuk
disantap. Tertawa geli melihat para santri dihukum oleh
Ustadz mereka lantaran telat ke masjid, grogi saat berhadapan
dengan santriwati, atau the power of kepepet, ide-ide cerdas
yang muncul saat kepepet. Ada dua kemungkinan saat
penonton tergelak; heran melihat kelakuan para santri atau
pengalaman pribadi.
Namun dari semua itu, Negeri 5 Menara memberikan
sebuah mentera sakti bagi siapapun yang ingin mencapai
kesuksesan. Di kelas hari pertamanya, Alif dikenalkan dengan
mantera ―Man Jadda Wajada!‖ oleh Ustad Salman (Donny
Alamsyah), yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh pasti
akan berhasil. Disinilah yang membedakan Negeri 5
Menara dengan film sejenis bertema ―zero to hero‖ yang
menyoroti perjuangan siswa dari kampung menjadi orang
sukses. Segala sesuatu yang ada di dunia tidak dapat diraih
secara instan, butuh perjuangan yang seringkali penuh lika
liku.
Sahibul Menara memiliki impian untuk menaklukkan
dunia. ―Kita bikin janji di menara ini, nanti kita akan bertemu

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 207
dan foto dengan menara kita masing-masing,‖ kata Baso
kepada rekan-rekannya. Impian dari Sahibul Menara tidak
diperlihatkan mendadak tercapai begitu saja. Beberapa kali
mereka meneriakkan mantra ―Man Jadda Wajada‖ tatkala hati
mulai dipenuhi dengan keraguan.
Sekalipun berasal dari sebuah pesantren yang tidak
terlalu terkenal, Sahibul Menara tidak segan memiliki impian
yang besar. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang bijak,
―jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun.
Sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar.‖ Sayangnya,
keterbatasan durasi memaksa Affandi Abdul Rachman
memangkas proses perjuangan tokoh-tokoh kesayangan kita
ini dalam menggapai sukses. Endingnya muncul secara
prematur. Saat layar tiba-tiba menghitam memunculkan
nama-nama di jajaran pemain dan kru, secara spontan saya
nyeletuk, ―gitu doang?‖. Endingnya terasa datar dan janggal.
Bagaikan tengah menaiki roller coaster yang
memacu adrenalin, ternyata kita hanya dibawa dalam satu
putaran saja. Tak puas, menginginkan lebih. Pun begitu,
Affandi Abdul Rachman dan Salman Aristo telah berhasil
menyuguhkan salah satu tontonan terbaik di awal tahun.
Lucu, mengharukan, dan inspiratif. Negeri 5 Menara sayang
untuk dilewatkan begitu saja.

208 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
1. Tuliskan hasil kerja kelompokmu (hasil menyunting)!
2. Bacakan hasil kerja kelompok tersebut di depan kelas.
3. Kalian bisa saling melengkapi dan memberikan
masukan kepada kelompok lain.
4. Revisilah hasil menyunting (perbaikan)-mu berdasarkan
masukan dari kelompok lain.
5. Mintalah klarifikasi kepada Bapak/Ibu Guru apakah
hasil kerja kelompokmu sudah benar.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 209
E. Kegiatan 4
Menilai dan Menyusun Kembali
Teks Reviu/Ulasan Film/Drama

Bacalah teks ulsan/ review film berikut dengan cermat!

DI TIMUR MATAHARI

Gambar 5.7 Film Di Timur Matahari


(Sumber:http://postinganbiasa.blogspot.com/)

210 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Inilah cerita anak-anak dari Papua, pulau paling timur
dari Indonesia, dimana disana mereka menunggu kehadiran
sosok Guru untuk mengajar mereka. Rasa haus pendidikan
dari Mazmur, Thomas dan kawan-kawannya.Dengan bantuan
Pendeta Samuel, Ibu Dokter Fatimah, Om Ucok dan Om Jolex,
mereka mendapatkan banyak pengetahuan. Namun seiring
dengan berjalannya waktu, keadaan yang awalnya tenang dan
damai, berubah menjadi keruh ketika ada masalah menimpa
penduduk disana. Michael, salah satu keturunan Papua yang
sudah sukses dan tinggal di Jakarta pun harus kembali ke
Papua bersama istrinya, Vina, karena keadaan yang
mendesak tersebut.
Semenjak film Denias, nampaknya konsistensi Ari
Sihasale dengan Nia istrinya untuk membuat film dengan
tema anak dan pendidikan di dalamnya nampaknya terjaga
sampai di tahun 2012 ini. Kualitas film mereka pun tidak
terlalu mengecewakan sama sekali di setiap filmnya. Melalui
film Di Timur Matahari, Ari kembali ingin menunjukkan anak-
anak di sisi pedalaman, yang kini berada di Papua. Dengan
mengandalkan lokasi yang sudah dikenal indah dengan
keadaan gunung, dan hutan-hutan, nampaknya menjadi
keunggulan dari film ini. Penonton terlihat dimanjakan
dengan hasil sinematografi disepanjang film ini.
Selain sinematografi yang begitu apik, kehadiran
paduan suara anak-anak Papua mengkumandangkan lagu-
lagu berbau pendidikan, semakin terlihat film ini untuk anak-
anak. Namun sayangnya, kehadiran anak-anak ketika

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 211
bernyanyi terlihat sedikit sekali di sepanjang film ini. Yang
cukup disayangkan dari film ini adalah, cerita yang ditulis
Jeremias Nyangoen terlihat begitu berat ketika harus
menyelipkan konflik tradisi adat istiadat di film ini. Kalau saja
film ini lebih fokus untuk masalah anak-anak yang
mengeluhkan guru dan pendidikan, pasti akan jauh lebih
menarik. Sebenarnya memasukkan adat istiadat di film ini
tidak sepenuhnya salah, akan tetapi terlihat kurang pas saja
jika untuk anak-anak yang menonton film ini.
Film Di Timur Matahari pun nampaknya menjadi film
tercepat tahap shooting (awal tahun 2012) dan setelah
shooting (sebelum bulan Juni 2012) di filmography seorang
Ari Sihasale. Dari deretan para pemain, nampaknya tidak
perlu diragukan lagi seperti Lukman Sardi, Laura Basuki,
Ririn Ekawati (yang disini tampil tanpa kerudung, yang
biasanya di sepanjang film sebelum ini selalu memakai
kerudung), dan Ringgo Agus Rahman.Pemain pendukung dan
yang menjadi anak-anak Papua di film ini nampaknya juga
tidak kalah menarik dengan pemain yang sudah jauh lebih
makan asam garam di dunia perfilman. Akhir kata, film Di
Timur Matahari memiliki keindahan dari sinemtografi dan
scoring namun terlalu berat dari segi konflik cerita di film ini.

212 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apakah tema teks reviu/ulasan film berjudul ―Di Timur
Matahari‖ tersebut?
2. Jelaskan konflik yang terdapat dalam teks reviu/ulasan
film berjudul ―Di Timur Matahari‖ tersebut!
3. Sebutkan para tokoh dan wataknya dalam teks
reviu/ulasan film berjudul ―Di Timur Matahari‖
tersebut!
4. Jelaskan amanat yang terdapat dalam teks reviu/ulasan
film berjudul ―Di Timur Matahari‖ tersebut!
5. Dalam teks reviu/ulasan film berjudul ―Di Timur
Matahari‖, kata timur merupakan lambang (metafor).
Jelaskan metafor dari kata timur tersebut!
6. Jelaskan kekurangan-kekurangan dalam teks
reviu/ulasan film berjudul ―Di Timur Matahari‖
tersebut!
7. Jelaskan kelebihan-kelebihan dalam teks reviu/ulasan
film berjudul ―Di Timur Matahari‖ tersebut!
8. Jika diminta untuk memperbaiki teks reviu/ulasan film
berjudul ―Di Timur Matahari‖ tersebut, saran apa yang
bisa kalian berikan? Jelaskan!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 213
Pada kesempatan ini para siswa diajak untuk mengubah teks
reviu/ulasan film/drama berjudul ―Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijk‖ tersebut menjadi sebuah teks cerita pendek.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para siswa sehubungan
dengan mengubah bentuk teks reviu/ulasan film/drama
menjadi teks cerita pendek adalah sebagai berikut.
1. Perhatikan temanya
Roh utama sebuah tulisan adalah tema. Jadi tema
dalam teks reviu/ulasan film/drama harus
dipertahankan dalam teks cerita pendek yang disusun.
2. Perhatikan amanatnya
Amanat atau pesan moral dalam teks reviu/ulasan
film/drama harus diperhatikan agar tetap muncul
dalam teks cerita pendek.
3. Perhatikan alurnya
Kalian boleh mengubah alur teks reviu/ulasan
film/drama menjadi alur dalam teks cerita pendek yang
menarik dan komunikatif.
4. Pilihan kata dalam teks reviu/ulasan film/drama relatif
hampir sama dengan pilihan kata dalam teks cerita
pendek.
5. Perhatikan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam kedua jenis teks ini
harus menarik dan komunikatif. Hal ini bias dilakukan
214 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
dengan penggunaan majas (gaya bahasa) yang tepat
serta pilihan kata yang memadai.

F. Pembelajaran Proyek
ks

PENUGASAN MEMBUAT KLIPING


Kliping adalah kumpulan guntingan (potongan) teks
cerita pendek yang bersumber dari Koran, majalah, dan media
massa lainnya, yang ditempelkan di atas lembaran kertas.
Untuk memperdalam wawasan dan pemahaman kalian
tentang teks reviu/ulasan film/drama, kerjakan tugas
membuat kliping berikut.
1. Penugasan dilakukan secara individu.
2. Buatlah kliping teks reviu/ulasan film/drama yang
bertema pendidikan!
3. Kliping yang kalian buat paling sedikit berisi lima buah
teks reviu/ulasan film/drama.
4. Waktu mengerjakan tugas ini selama dua minggu
terhitung sejak tugas diberikan.
5. Kliping dibuat di kertas ukuran A4, kemudian dijilid
dan diberi cover.
6. Cantumkan sumber dari mana guntingan (potongan)
dalam kliping tersebut diperoleh!
7. Buatlah ringkasan setiap teks reviu/ulasan film/drama
yang kalian pilih, dengan bahasa sendiri!

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 215
8. Kliping tersebut akan dinilai dari aspek kerapihan,
kesesuaian dengan tema, ketepatan waktu
pengumpulan tugas, dan kecermatan dalam
pembuatan resume.

G. Rangkuman

Dari serangkaian pembelajaran pada bab ini kita bisa menarik


beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Teks ulasan/review film ditulis untuk meningkatkan
apresiasi pembaca terhadap suatu film.
2. Sebelum kita menulis teks ulasan/review film, kita
harus menontonnya secara keseluruhan dan mungkin
perlu beberapa kali melihatnya.
3. Teks ulasan/review film adalah semacam gaide atau
pedoman untuk menilai kualitas sebuah film.
4. Struktur teks cerpen terdiri dari orientasi, interpretasi,
evaluasi, dan rangkuman.
5. Teks ulasan/review film harus ditulis secara sistematis
sehingga bias menjembatani antara film dan
masyarakat sebagai konsumennya.
6. Ciri-ciri teks ulasan/review film:
a) strukturnya terdiri atas: orientasi, tafsiran,
evaluasi, dan rangkuman;

216 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
b) memuat informasi berdasarkan pandangan/opini
penulis terhadap suatu karya/ produk;
c) Opininya berdasarkan fakta yang
diinterpretasikan ; dan
d) dikenal dengan istilah lain yaitu resensi.
7. Mengonversi teks ulasan/review film adalah mengubah
bentuk teks tersebut ke dalam bentuk lain, misalnya
cerpen, pidato, narasi, atau yang lain.

H. Lembar Aktivitas Siswa

A. Uji Pengetahuan:
Bacalah teks ulasan film berikut dengan cermat!

MENGEJAR MATAHARI

Gambar 5.8 Film Mengejar Matahari


(Sumber: http://contohsimpel.blogspot.com)
(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 217
Hidup bagi saya adalah seleksi. Ada kelulusan dan
kegagalan. Senang jika lulus, dan terus melanjutkan
kehidupan ke tingkat seleksi yang lebih tinggi lagi. Kecewa,
menyesal, atau putus asa bila mengalami kegagalan. Tetapi
kehidupan itu sendiri terus berlanjut, berjalan terus tanpa
berbalik lagi. Tidak juga menunggu, memberi-beri waktu pada
apapun dan siapapun.
Semua berjalan membentuk lingkaran sebab-akibat,
yang saya sebut sebagai siklus pasang-surut kehidupan.
Begitu pula kehidupan keempat orang yang bersahabat dalam
film ―Mengejar Matahari‖ ini, mereka mengalami siklus
kehidupan. Ada yang pasang, dan harus ada yang surut.
Semua itu memberikan keseimbangan pada dunia ini.
Nino, Apin, Damar, Ardi. Mereka bersahabat dari kecil.
Hingga semuanya beranjak dewasa, dan satu per satu mereka
pergi dengan berbagai problem yang dihadapi.
Nino, dimunculkan sebagai tokoh yang kaya, tenang,
tidak mempunyai masalah, tidak neko-neko. Ia sebagai
penyeimbang ketika terjadi bentrokan yang ada dalam tubuh
persahabatan yang mereka bangun.
Apin, digambarkan sebagai watak pecinta seni,
terutama film, karena ia bercita-cita sebagai sutradara. Ia
adalah orang yang banyak disukai temannya, ceria dan
mencoba menengahi suasana panas yang terjadi, seperti juga
Nino. Tetapi Apin yang bertubuh kecil, ringkih, menuntut
untuk dilindungi oleh ketiga sahabatnya yang lain.

218 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
Ardi, anak yang terkekang oleh aturan-aturan ayahnya,
ia dicetak untuk menjadi seorang polisi, kedisiplinan
membuat dia menuai sukses pada akhir cerita. Sebelum
bertindak ia memikirkan dulu apa akibatnya, tidak seperti
Damar.
Damar, si Badung, mudah tersinggung, jago berantem,
emosinya suka meledak-ledak. Ia seseorang yang membuat
saya harus flashback dan bercermin sangat dekat dengannya.
Sebab masa kecil saya sangat badung, pemberontak sejati
yang suka sekali tawuran, mudah meledak-ledak, apalagi jika
mendengar ada orang yang ngomongin bapak dan ibu saya,
sebab saya menganggap itu tidak perlu. Kedua orang tua
adalah urusan saya sendiri, sebab saya yang tahu dan yang
merasakan apa yang terjadi di tubuh keluarga saya sendiri.
Saya bisa menempatkan diri sendiri sebagai ARDI.
Diatur, dikekang, dan diberlakukan hidup disiplin (terutama
pada waktu dan berbicara dengan orang yang lebih tua). Dulu
saya memberontak karena keterkekangan tersebut, tetapi
setelah melalui masa-masa SMP dan SMA, saya baru
menginsafi bahwa kedisiplinan dan otoritas orang tua demi
kebaikan saya juga.
Di saat teman-teman bermain boneka, bermain
‗pasaran‘, saya harus tetap berada di rumah—menjalani
perawatan intensif di rumah karena sedang sakit, memikirkan
apa-apa yang akan saya lakukan ke depannya, merintis
tabungan rupiah demi rupiah (sebab dulu saya sangat
menginginkan sekolah di kedokteran).

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 219
Masa SMP saya habiskan untuk sekolah, tawuran,
menentang aturan sekolah, membantu usaha orang tua yang
baru saja dirintis, dan mencari Tuhan hingga akhirnya
menetapkan pilihan di Islam. Semua warna hidup sepertinya
tertuang di saat ini. Saya sudah tidak ada waktu untuk
berurusan dengan yang namanya pacaran setelah Afik
meninggal.
Saat SMA saya sudah terlarutkan oleh yang namanya
kedisiplinan (sekolah saya bersistem semi militer), membuat
tulisan kreatif (yang sekarang sudah tidak ada lagi karena
ikut terbawa banjir), buku-buku pelajaran yang semakin hari
semakin mahal, oleh remidi-remidi pelajaran eksakta.
Belum lagi rutinitas mading (majalah dinding) di
perpustakaan, dan perjalanan Juwana-Surabaya-Madura di
akhir pekan (untuk bertemu pelanggan usahanya bapak), dan
mengejar ketertinggalan pelajaran dari anak IPA (karena dulu
saya dianggap bodoh oleh anak IPA, maka saya
membuktikannya di IPS dan ternyata saya tidak begitu
bodoh—bahkan terbilang mampu, itu pun ucapan dari guru-
guru saya, terutama guru Ketatanegaraan, Sosiologi-
Antropologi, Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan saya).
Saya bisa membuktikan eksistensi saya dengan pentas dan
keradikalan saya berpendapat.
Hingga akhirnya dengan sangat mudah saya diterima di
universitas negeri jalur SPMP atau PMDK di jurusan yang dari
dulu, dari SD, sudah ada dalam benak saya: Sastra Indonesia!
Saya baru menyadari: inilah buah kedisiplinan yang

220 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
mengekang, kesakitan dan kemarginalan yang kemarin saya
rasakan. Indah sekali. Tidak dapat dibayangkan. Saya seperti
lulus seleksi dari mereka-mereka yang dulu ‗sok‘ dan
‗menyingkirkan‘ saya. Kini saya dapat melihat, dari angkatan
saya yang bisa mengenyam pendidikan dan pengetahuan lebih
tinggi hanya beberapa saja. Mungkin saya ada di dalamnya.
Bukannya sombong, tetapi inilah yang sebenarnya
terjadi. Tetapi flashback seperti ini saya baru sadar bahwa
ternyata saya sendirian. Saya sangat ‗menyendiri‘ menjadi
orang, terkesan egois mungkin. Hingga kini, tidak ada
‗sahabat‘ dalam kamus kehidupan saya. Teman atau teman
dekat memang tak terhitung, tetapi yang namanya sahabat
tidak ada sama sekali setelah kepergian Afik untuk selama-
lamanya.
Bercermin dari film ―Mengejar Matahari‖, saya adalah
karakter keempat sahabat tersebut. Sifat-sifat mereka ‗mix‘,
tercampur dalam diri saya. Tetapi kesuksesan yang Ardi raih
membuat saya kompromi dengan karakternya. Seseorang
yang akhirnya bisa sukses setelah melalui kesakitan sebagai
pesakitan. Ardi bisa hidup setelah kematian Apin, sahabatnya
yang paling dekat dengannya.
Begitu pula saya, saya mencoba menikmati, menjalani,
dan mengisi kehidupan selanjutnya setelah meninggalnya
Afik. Kehidupan terus berlanjut, tidak dapat lagi berbalik
menoleh ke belakang. Untuk apa saya melarutkan diri dengan
hal-hal yang tidak berguna seperti kesedihan, sedang saya
tahu Afik juga tidak akan kembali lagi?

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 221
Film ini bagus sekali ditonton oleh mereka-mereka para
remaja yang keadaan psikologinya belum menentu. Agar
mereka mendapatkan referensi tentang kehidupan dalam
pelajarannya untuk hidup.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan unsur-unsur intrinsik dalam teks
reviu/ulasan film mengejar matahari tersebut!
2. Jelaskan tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dalam
teks reviu/ulasan film mengejar matahari tersebut!
3. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dalam teks
reviu/ulasan film mengejar matahari tersebut!
4. Jelaskan pesan moral yang ingin disampaikan penulis
melalui teks reviu/ulasan film mengejar matahari
tersebut!
5. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaa bahasa
dalam teks reviu/ulasan film mengejar matahari
tersebut! Bagus atau tidak? Jelaskan!

B. Uji Keterampilan:
1. Bagus atau tidakkah isi teks reviu/ulasan film
mengejar matahari tersebut!? Jelaskan jawabanmu!
2. Ceritakanlah kembali teks reviu/ulasan film mengejar
matahari tersebut, dengan menggunakan kata-katamu
sendiri.

222 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
I. Refleksi Diri

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks reviu/ulasan


film/drama, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
sebagai refleksi diri!

1. Manfaat apa yang kalian peroleh dari pembelajaran


tentang teks reviu/ulasan film/drama tersebut?
2. Apa saja yang telah yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks reviu/ulasan
film/drama tersebut?
3. Apa saja yang belum yang telah kalian pahami dari
serangkaian pembelajaran tentang teks reviu/ulasan
film/drama tersebut?
4. Saran apa yang bisa kalian berikan agar pembelajaran
berikutnya lebih mudah kalian pahami?
5. Bagaimana pembelajaran yang mudah kalian pahami?

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 223
GLOSARIUM

alur rangkaian peristiwa yang membentuk suatu cerita dalam


cerpen, novel, dsb.

artikel tulisan yang mengupas sesuatu permasalahan dari


sudut pandang penulisnya.

astronot penerbang luar angkasa.

bait kumpulan baris-baris dalam puisi.

cempedak sejenis nangka yang kecil dan berbau wangi


menyengat.

cerita pendek cerita yang mengungkap satu peristiwa


monumental kehidupan pelakunya.

cerita ulang mengungkapkan kembali cerita/ kisah/ biografi


seorang tokoh dengan bahasa sendiri.

detergent cairan pembersih yang mengandung bahan kimia.

dimensi sudut pandang.

drama karya sastra yang berbentuk dialog yang dipentaskan.

eksplanasijenis teks yang menerangkan atau menjelaskan


mengenai proses fenomena alam maupun sosial.

ekstrinsik hal-hal di luar karya sastra tetapi ikut


memengaruhi karya sastra tersebut.

eyang panggilan untuk kakek dan nenek dalam bahasa Jawa.

fiktif bersifat rekaan.

gulai sayur berkuah santan dan diberi kunyit serta bumbu


khusus (biasanya dicampur dengan ikan, daging
kambing, daging sapi, dan sebagainya)
224 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
humanisme bersifat kemanusiaan.

imajinatif bersifat khayal, melibatkan daya khayal.

imperalispenjajah bangsa lain.

intrinsik unsur-unsur yang membangun karya sastra dari


dalam.

IP Indeks Prestasi, kriteria (grade) penilaian pada mahasiswa.

kaidah norma, patokan, hal-hal yang harus dijadikan


pedoman.

kaldera kawah gunung berapi yang sangat besar, terjadi


karena peledakan atau runtuhnya bagian puncak
gunung berapi

kelepon makanan tradisional jawa yang terbuat dari singkong


dan kelapa diparut.

keluak buah pohon kepayang, bijinya direbus sampai masak


dan diperami dalam abu selama satu bulan, biasa
dipakai untuk bumbu masak rawon;

kepepet terpaksa terpojok (bahasa jawa)

keyboard papan ketik.

klimaks (bagian) puncak ketegangan dalam cerita.

kompleks rumit lawan kata dari simpleks: sederhana.

komunikatif mudah dipahami.

kuali belanga, tempat memasak tradisional yang terbuat dari


tanah liat.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 225
lembing semacam tombak panjang yang biasa sebagai alat
berburu.

limau tanaman berbuah bulat atau lonjong, berujung agak


lancip, jika matang berwarna kuning, isinya berulas-
ulas, umumnya tidak dimakan langsung, tetapi airnya
dibuat minuman penyegar;

madrasah sekolah atau perguruan (biasanya yang


berdasarkan agama Islam)

magma lelehan batuan pada kerak bumi yang sangat panas.

mengabstraksi membuat ringkasan sebuah teks.

menganalisispenguraian suatu pokok atas berbagai


bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg
tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

mengasosiasi menggabungkan dari beberapa unsure.

mengeksplorasi menggali sebuah informasi dari berbagai


sumber.

mengevaluasi memberikan penilaian, pertimbangan atas


kelebihan dan kekurangan sesuatu hal.

menginspirasi menyebabkan seseorang mendapatkan ide.

menginterpretasi menafsirkan, memberikan pemaknaan


terhadap sesuatu hal/ peristiwa.

mengomunikasi menyampaikan pesan/ ide/ gagasan, baik


secara lisan maupun tulisan.

mengonversi mengubah suatu bentuk teks ke dalam bentuk


teks yang lain.

meninabobokkan mengantarkan untuk tidur.

226 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
menyunting mengedit, mencari kesalahan-kesalahan suatu
teks untuk kemudian membetulkannya.

monumental peristiwa yang sangat bermakna dalam


kehidupan.

nduk panggilan untuk perempuan muda di Jawa.

nira air manis sadapan dari mayang enau, nyiur, dan


sebagainya

pakde panggilan seorang anak untuk kakak dari ayah atau


ibunya.

pantun puisi lama yang terdiri dari 4 baris setiap baitnya,


terdiri dari sampiran dan isi bersajak a-b-a-b.

pedati gerobak yang dihela kuda, lembu, atau kerbau.

pesan moral muatan-muatan kebaikan yang terdapat pada


karya sastra.

pundi-pundi saku, atau kantong tempat menyimpan uang.

rebung anak (bakal batang) buluh bamboo yang masih kecil


dan masih muda, biasa dibuat sayur

religius bersifat ketuhanan.

rentenir orang yang membungakan uang untuk memperkaya


diri sendiri.

Reproduksi membuat produksi ulang sebuah genre teks.

Review mengulas kembali.

rima sajak, bunyi akhir setiap baris dalam puisi.

roket salah satu jenis pesawat ruang angkasa.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 227
sampiran baris-baris dalam pantun yang bersifat
mengantarkan isi.

struktur susunan.

substansi hal-hal yang utama atau bersifat pokok.

tajir kaya (bahasa betawi).

ulos selendang tenunan Batak, biasa dipakai dalam upacara


adat (pernikahan, memasuki rumah, kematian, dan
sebagainya);

228 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
DAFTAR PUSTAKA

Maryanto, dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan


Akademik. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Pragmatik dan Pengajaran


Bahasa: Menyimak Kurikulum 1984. Yogyakarta:
Kanisius.

Rakhmat,J. 1999. Retorika Modern: Pendekatan Praktis.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumarlam, dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana.


Surakarta: Pustaka Cakra.

Tarigas, H.G. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

---------------. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 229
Sumber dari internet:

http://30harimenulissuratcinta-2011.blogspot.com
http://alfi-syahrinnur.blogspot.com
http://brainly.co.id
http://cerpenmu.com
http://cinetariz.blogspot.com
http://dadangherdiana.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://i-maka lah.blog spot. com
http://info-biografi.blogspot.com
http://inspirasis. files.wordpress.com
http://jakartabagus.rmol.co
http://jogja.solopos.com
http://khansaaz-zahra.blogspot.com
http://m.kidnesia.com
http://metonomia.blogspot.com
http://neohamba.wordpress.com
http://panjimas.com
http://pingbusuk.org
http://postinganbiasa.blogspot.com
http://profilbos.com
http://pusatamalpancasila.wordpress.com
http://rhmtkazlf.blogspot.com
http://taziex82.blogspot.com
http://wahyualam.com
http://www.andyfebrian.com
http://www.astroawani.com
http://www.blogger ndeso).com
http://www.dhecaulza.com
http://www.metrosiantar.com
http://www.suararakyatindonesia.org
http://www.voaindonesia.com
https://dianistias.wordpress.com
https://www.facebook.com
https://www.pahlawanindonesia.com
kolom-biografi.blogsspot.com
www.sederhanatapimembantu.blogspot.com

230 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Sri Satata
Telp Kantor/HP : 021 54371930/ 081574787878
E-mail : satata65@yahoo.co.id
Alamat Kantor : Jalan Satu Maret No 49
Kalideres Jakarta Barat.
Bidang Keahlian : Bahasa Indonesia

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun


terakhir:
1. Guru SMA Negeri 84 Jakarta, dari tahun 2000 s.d. tahun
2015.
2. Guru SMA Negeri 95 Jakarta, dari tahun 2015 s.d.
sekarang.
3. Dosen Universitas Mercubuana dari tahun 2005 s.d.
sekarang.
4. Dosen Universitas Buddhi Dharma dari tahun 2004 s.d.
sekarang.
5. Pengembang Kurikulum 2013 di Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kemdikbud dari 2011 s.d. sekarang.
6. Penulis Modul Bahasa Indonesia SMA Terbuka,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus (PKLK) Kemendikbud dari tahun 2012 s.d.
sekarang.
7. Penulis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA, di
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekom)
Kemendikbud dari 2012 s.d. sekarang.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:


1. S2: Magister Manajemen STIE International Golden
Institute, Jakarta.
2. S1: FKIP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):


1. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, 2012.
2. Bahasa Indonesia, Wahana Ekspresi Siswa SMA Kelas 10
(Buku Siswa) , 2014.
3. Bahasa Indonesia, Wahana Ekspresi Siswa SMA Kelas 10
(Buku Guru) , 2014.

(Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa) 231
4. Bahasa Indonesia, Wahana Ekspresi Siswa SMA Kelas 11
(Buku Siswa) , 2015.
5. Bahasa Indonesia, Wahana Ekspresi Siswa SMA Kelas 11
(Buku Guru) , 2015.

Informasi lain tentang penulis


Sri Satata dilahirkan di sebuah kota kecil antara
Yogyakarta dan Surakarta. Tepatnya di Klaten, pada
tanggal 02 Maret 1965. Menamatkan pendidikan SD,
SMP, dan SPG di kota kelahirannya. Pendidikan S-1
ditempuhnya di Universitas Sebelas Maret Surakarta
pada tahun 1984. Pendidikan S-2 diseleaikan pada tahun
2004 di STIE International Golden Institute Jakarta. Aktif
sebagai narasumber nasional kurikulum 2013, menulis
buku paket Bahasa Indonesia untuk siswa SMA Terbuka,
dan SMA PKLK, serta menulis berbagai media
pembelajaran di Pustekkom Kemendikbud. Saat ini
penulis menjadi pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia
di Universitas Mercubuana Jakarta, dan di Universitas
Buddhi Dharma Tangerang.

232 (Buku Siswa | Bahasa Indonesia Kelas XI, Wahana Ekspresi Siswa)

Anda mungkin juga menyukai