Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN OBAT PASIEN

RAWAT JALAN JKN


Nomor : 445.6/311.c/SPO/RSUD-
PB/X/2022

Nomor : -
Revisi
SPO
Tanggal : 25 OKTOBER 2022
Terbit

Halaman : 1/2

RSUD
dr. Arnoldus Tiniap, M. Epid
PROVINSI NIP. 19691213 200212 1 008
PAPUA BARAT

1. Pengertian Pelayanan obat dan/atau alat kesehatan yang dilakukan unit farmasi,
sesuai resep atau permintaan obat kepada pasien rawat jalan

2. Tujuan Sebagai acuan untuk mewujudkan ketepatan penyiapan obat oleh


Instalasi Farmasi dan keselamatan penggunaan obat bagi pasien
rawat jalan

3. Kebijakan Prosedur Pelayanan Obat Pasien Rawat Jalan JKN mengacu pada
Permenkes No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit.

4. Referensi -

5. Prosedur 1. Resep dibawa oleh pasien ke unit pelayanan farmasi dan diterima
oleh Petugas Farmasi Penerima Resep
2. Petugas Farmasi melakukan screening atau telaah resep sesuai
dengan SPO Telaah Resep serta didokumentasikan pada bagian
pengkajian resep (dibalik resep) dengan cara mencentang
3. Jika pada resep terdapat instruksi perubahan dosis terapi obat
sejenis, maka Petugas Farmasi Penerima Resep melakukan
konfirmasi kepada DPJP dan didokumentasikan pada buku TBAK
(Tulis, BAca kembali, dan Konfirmasi). Pasien diberi edukasi agar
menghentikan pemakaian obat yang sebelumnya dan mengganti
dengan terapi obat yang baru
4. Petugas Farmasi melakukan pengecekan resep kronis dan non
kronis serta dicocokkan dengan data di SIMRS
5. Jika resep obat kronis belum sesuai dengan retriksi pada
Formularium Nasional (belum 30 hari sejak pelayanan obat
sebelumnya), maka resep dikembalikan ke pasien dan diberikan
edukasi kepada pasien agar kembali pada tanggal yang sesuai.
Pada resep diberi catatan tanggal yang sesuai dengan retriksi
6. Jika resep obat kronis memenuhi restriksi sesuai dengan
Formularium Nasional, maka resep dilayani dan/atau disiapkan
7. Dilakukan entry data resep pada SIMRS dan cetak billing obat
8. Jika terdapat obat racikan dalam resep, dijelaskan ke pasien
bahwa obat akan disiapkan lebih lama. Waktu tunggu pasien
untuk obat racikan adalah tidak lebih dari 60 menit dan non
racikan adalah tidak lebih dari 30 menit
9. Resep diletakkan pada nampan dan dibawa ke bagian penyiapan
obat oleh Petugas Farmasi Penerima Resep
10.Petugas Farmasi Penyiapan Obat, menyiapkan obat sesuai dengan
yang tercantum pada resep. Apabila ada obat yang tidak tersedia
atau kosong, maka dilakukan prosedur sesuai dengan SPO
Penanganan Kekosongan Perbekalan Farmasi.
11.Selanjutnya dilakukan penyiapan obat: pengambilan obat
dan/atau peracikan sediaan serta penulisan etiket obat
12.Petugas Farmasi Penyiapan Obat memeriksa kondisi fisik sediaan
meliputi: kadaluarsa, kemasan obat, warna, serta bentuk sediaan
13.Setelah selesai, dilakukan pengecekan oleh Petugas Farmasi
lainnya sesuai dengan prinsip 6 (enam) benar:
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar aturan pakai dan waktu pemberian
e. Benar rute pemberian
f. Benar dokumentasi
14.Sebelum menyerahkan obat ke pasien, Petugas Farmasi
Penyerahan Obat memeriksa ulang resep, fisik obat dan etiket
dengan prinsip 6 (enam) benar serta didokumentasikan pada
bagian pengkajian obat (dibalik resep) dengan cara mencentang
15.Pasien diberikan penjelasan tentang hal-hal terkait obat meliputi
indikasi, aturan penggunaan obat, cara penggunaan dan rute
pemberian, waktu pemberian, efek samping yang biasa terjadi, dan
penyimpanan obat
16.Dilakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan meliputi waktu
tunggu dan angka kesalahan pemberian obat.
PELAYANAN OBAT PASIEN RAWAT
JALAN JKN
Nomor : 445.6/311.c/SPO/
RSUD-PB/X/2022

Nomor : -
Revisi
SPO
Tanggal : 25 OKTOBER 2022
Terbit

Halaman : 2/2

dr. Arnoldus Tiniap, M.


RSUD
Epid
PROVINSI NIP. 19691213 200212 1
PAPUA BARAT 008

17.Diagram Alir -

18.Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Hemodialisa
4. Instalasi Bedah Sentral dan VK
5. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai