Anda di halaman 1dari 4

Nama : Felix Jesewisan

NPM : 210118534

Kelas :C

Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Prasasto Satwiko, M.Bulid.Sc., P.D., IAI

Asisten Dosen : Theresia Oktavina Putri Sagita

ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER MASYARAKAT DIGITAL


Dalam 6 pertemuan, baik secara daring maupun luring pada mata kuliah Masyarakat Digital,
telah diberikan materi dan juga tugas praktek penggunaan aplikasi, hardware dan software, untuk
menambah pengetahuan, pengalaman, dan juga keberanian tampil dan membagikan hasil karya pada
media digital, khususnya pada zaman sekarang. Materi dan tugas yang melibatkan sosial media ini
diberikan, karena kompetisi dalam belajar dan dunia kerja lebih ketat, serta kehadiran dalam sosial
media saja tidak cukup, sehingga diperlukan usaha lebih untuk mendapatkan perhatian yang lebih
melalui karya yang dibagikan dan juga jejak digital yang baik.

Mengenai jejak digital, tentunya hal tersebut melibatkan teknologi informasi, dan juga pemilik
dari jejak digital masing- masing, yaitu masyarakat informasi. Masyarakat infromasi merupakan
masyarakat yang sudah terbiasa dan sering menggunakan, menciptakan, mendistribusikan,
memanipulasi, dan mengitegrasikan informasi [1]. Dengan peran kita semua sebagai masyarakat
informasi, yang ikut terlibat dalam penyebaran, pemanfaatan, dan juga penciptaan dari informasi yang
ada pada jejaring sosial, tentunya kita memiliki standar masing- masing dalam bersosial melalui
platform digital.

Bagi saya, hal yang sangat penting dalam menjadi masyarakat informasi, atau lebih mudah
dikenal dengan digital citizen, atau netizen, adalah literasi dari informasi yang saya baca. Beberapa
penyebab dari standar saya mengenai literasi adalah, banyaknya informasi yang terlihat sangat
meyakinkan, namun tidak memiliki sumber yang terpercaya, atau hanya asal memberikan informasi
tanpa dasar, dan juga terdapat informasi berupa opini yang terlalu berpihak ke satu arah, sehingga
dapat mengkaburkan infromasi utama yang berupa fakta, dan mengacaukan jalan pikiran mengenai
informasi yang ingin atau sebelumnya sudah diketahui.

Pada standar untuk publikasi informasi, saya berani mempublikasi informasi atas nama saya
apabila memiliki tujuan dan sumber yang jelas, serta bermanfaat baik untuk saya ataupun untuk
pembaca yang membuka laman saya. Hal ini saya terapkan, karena terdapat beberapa pengalaman
untuk membuat blog, hingga website pada bangku SMP- SMA untuk berlatih menghadapi dunia
digital, serta mempelajari lingkup digital dalam berbagi informasi, mempublikasi laman hasil karya
pribadi, dan belajar memilih teman dari dunia digital dengan syarat dan kriteria yang tepat, sehingga
penggunaan teknologi yang dilibatkan benar- benar memiliki fungsi positif yang nyata, dan tidak
menjadi penghambat atau masalah baru untuk diri sendiri.

Secara pribadi, kehadiran saya sebagai salah satu dari seluruh digital citizen di seluruh dunia
juga dapat memberikan dampak yang baik ataupun buruk. Dampak yang saya berikan sangat
bergantung dari apa yang telah saya lakukan, yang berarti membentuk jejak digital, dan juga dapat
berasal dari apa yang saya bagikan, yaitu sebagai pencipta informasi yang dibagikan pada platform
tertentu. Dengan kemungkinan dampak yang besar, tentunya saya harus belajar, dan terus berliterasi
untuk menghindari tindakan yang tidak diperlukan atau tindakan kurang bijak dari penggunaan
jejaring sosial. Banyak pengalaman digital citizen lain, khususnya di Indonesia yang terjerat masalah
mulai dari kriminalitas seperti penculikan, pembunuhan dengan basis sosial media, dan juga masalah
yang bahkan tidak penting, seperti pelecehan nama baik, komentar atau unggahan pada sosial media
yang menyinggung atau bahkan menjelekkan instansi atau orang tertentu. Bagi saya, tindakan
tersebut sangat berdampak, khususnya tindakan yang melibatkan nyawa, seperti penculikan, dan
pembunuhan, yang harus dibasmi dengan memberikan informasi lebih tentang batas kepercayaan
yang dapat diberikan pada sosial media. Hal ini sangat penting untuk diberikan, karena pada
kehidupan nyata, cukup sulit bagi orang awam untuk membedakan orang yang benar- benar memiliki
maksud baik, dan juga penipu yang ada di jejaring sosial.

Selanjutnya adalah hal- hal yang saya lakukan dalam menggunakan sosial media, seperti
platform You Tube, Tiktok, Instagram, Linkedin, Twitter, Facebook, Whatsapp, dan Line. Pada platform
Whatsapp dan juga Line, saya dapat berkirim pesan, telefon, video call, dan juga mengirimkan
dokumen seperti rekaman suara, gambar, video, ataupun dokumen kerja seperti .pdf, .docs, dan .xlsx.
Bagi saya kedua platform tersebut, menjadi platform yang paling penting untuk saya sekarang, karena
pembahasan mengenai kehidupan sehari- hari, menghubungi teman, orang tua, dosen, dan juga
informasi mengenai organisasi, kegiatan, dan juga infromasi mengenai kegiatan perkuliahan dibagikan
pada kedua platform tersebut.

Selanjutnya pada platform yang bagi saya menjadi hiburan atau yang saya buka pada waktu
luang atau pada saat ingin mengunggah foto atau video yang ada pada akun pribadi yang telah dibuat,
seperti pada platform You Tube, Tiktok, Facebook, Twitter, dan juga Instagram. Pada ke- 5 platform
tersebut, saya dapat melihat, mencari, dan juga berinteraksi dengan teman, orang- orang yang
ternama, dan bahkan orang yang tidak saya kenali melalui akun yang telah dibuat pada platform
tersebut. Kegiatan yang dapat saya lakukan seperti upload, comment, like, follow ataupun subscribe,
dan juga dapat berinteraksi melalui “DM” atau “Direct Message”, yang artinya pesan pribadi yang
dikirim di situs web media sosial, yang hanya dapat dilihat oleh orang yang dikiriminya [2]. Dengan
adanya fitur like, comment, dan follow, bertujuan untuk dapat menunjukkan apresiasi, atau juga
menunjukkan perhatian yang diberikan, seperti comment untuk menuliskan komentar pada unggahan
sebuah akun, like untuk memberikan apresiasi pada unggahan yang dipilih, dan juga follow untuk
menunjukkan hubungan seperti sahabat, fans, keluarga, atau hanya berdasarkan pencarian dan
rekomendasi dari platform yang ada.

Dari keseluruhan fitur dari platfrom yang dapat saya gunakan pada sosial media, dapat
memberikan kesan yang baik ataupun buruk untuk saya dari platform teresebut. Namun, pada
kenyataannya, tiap- tiap kegiatan yang saya lakukan, juga menjadi jejak digital saya dalam menjelajahi
platform yang saya gunakan, sehingga pertimbangan dalam menggunakan tiap- tiap fitur juga menjadi
beban tersendiri. Hal ini diperjelas dengan pertimbangan bahwa kehadiran saya pada platform
tersebut tidak begitu berpengaruh jika dilihat dari engagement, followers, subscibers, likes, dan juga
comments pada akun saya [3], namun lebih dilihat pada jejak digital yang saya buat. Karena itu, hal
yang sudah saya perbuat, tidak dapat saya sembunyikan, namun hanya dapat diperbaiki di masa
depan, sehingga jejak digital yang saya miliki dapat berubah lebih baik.

Dengan kehadiran platform untuk berkomunikasi dan juga hiburan yang sudah saya gunakan,
dan juga pendidikan yang masih saya tempuh, yaitu sebagai mahasiswa, tentunya dibutuhkan juga
platform untuk mengerjakan tugas, yaitu platform untuk memberikan sumber informasi yang saya
butuhkan, seperti ide- ide kreatif, artikel, buku digital, video pengetahuan, dan juga laporan hasil
percobaan ataupun hasil kerja dari teman- teman ataupun dosen dari program studi yang sama dan
dari seluruh dunia. Platform yang paling sering digunakan untuk pencarian data ataupun sumber
informasi berupa website, yaitu platform dimana saya dapat mengakses data yang dibagikan pada
laman web, dan juga dapat mengunggah laman saya pada web tersebut untuk dapat dilihat seluruh
pengguna web yang ada. Secara spesifik, saya menggunakan sumber informasi dari web, ataupun
menggunakan referensi seperti gambar, ataupun video untuk mendasari ide yang saya pikirkan.
Contoh pada tugas di semester 3 ini, dalam merancang desain rumah yang dibutuhkan, saya
menjelajahi web untuk mendapatkan bentuk, tema, dan juga material yang digunakan berdasarkan
hasil proyek oleh arsitek yang sudah digunakan secara fungsional, sehingga dapat membantu saya
mendalami kebutuhan, kelebihan, dan juga kekurangan dari desain yang saya pikirkan.

Pada penulisan referensi, saya terbiasa untuk membuat daftar pustaka pada akhir artikel atau
essay, karena informasi yang saya gunakan berupa definisi, opini, ataupun fakta yang tercantum pada
buku atau artikel lainnya. Pada penulisan referensi berupa gambar atau video, dapat dilakukan dengan
memberikan link untuk mengakses data tersebut, dan biasanya dicantumkan pada bagian atas atau
bawah dari gambar atau video dengan nama hyperlink, yaitu koneksi yang memungkinkan Anda untuk
berpindah dengan mudah antara dua dokumen atau laman pada internet [4].

Pada bagian terakhir, adalah tindakan saya dalam menggunakan perangkat keras dan juga
perangkat lunak pada kehidupan sehari- hari, dan juga pada saat mengerjakan tugas. Perangkat keras
atau hardware yang saya gunakan dalam kegiatan sehari- hari maupun saat mengerjakan tugas adalah
desktop personal computer, laptop, dan juga handphone. Dalam berkegiatan sehari- hari hardware
yang paling sering saya gunakan dan selalu saya bawa adalah handphone, karena bentuknya yang
kecil, mudah disimpan, dan juga menjadi hardware utama bagi saya untuk berkomunikasi. Selanjutnya
adalah laptop, yang cukup mudah dibawa, dan biasanya saya gunakan untuk mengerjakan tugas,
ataupun saat kelas secara luring, sehingga dapat membuka tugas yang dikerjakan di kelas, dan juga
mengerjakan tugas khusus, yang menggunakan aplikasi yang hanya ada pada laptop ataupun personal
computer. Yang terakhir adalah desktop personal computer, yang menjadi tempat kerja utama saya,
karena performa yang jauh lebih tinggi dari handphone dan laptop, serta memiliki hardware tambahan
yang membuat proses mengerjakan tugas menjadi lebih nyaman, mudah, dan tidak menyita waktu.

Secara singkat, hal yang saya lakukan selain mengerjakan tugas adalah mencoba beberapa
aplikasi yang melibatkan arsitektur, seperti SketchUp, Rhino, AutoCad, Revit, 3DSMax, Blender, dan
juga aplikasi lainnya, seperti photoshop, corel, dan juga premiere pada proses edit tugas dan juga
video. Selain mencoba aplikasi yang mendukung hasil akhir dari tugas yang ada, saya juga
menghabiskan waktu dengan mendengarkan atau membuat lagu, melihat video hiburan, dan
tentunya bermain aplikasi permainan bersama teman- teman saya, sehingga penggunaan ke- 3
hardware utama tidak hanya pada mengerjakan tugas, namun juga dapat menjadi sarana hiburan bagi
keseharian saya. Jika difokuskan pada proses pengerjaan, desktop personal computer tetap menjadi
yang utama, karena sangat mendukung untuk mengerjakan tugas, khususnya pada jurusan arsitektur,
lalu untuk mobilitas, laptop dan handphone memiliki mobilitas yang tidak berbeda jauh, namun
dengan adanya laptop, saya dapat mengerjakan tugas yang ada pada desktop personal computer di
tempat lain, sehingga turut membantu proses pengerjaan tugas, walaupun tidak dapat diselesaikan
keseluruhan dengan menggunakan laptop.

Pada akhirnya, keterlibatan saya sebagai digital citizen, netizen, operator hardware dan
software, pengguna sosial media, dan juga pengguna informasi pada web menjadi jejak digital yang
tidak bisa saya hilangkan, sehingga sebagai orang- orang yang diberikan pendidikan, sudah sepatutnya
saya lebih mempertimbangkan dan bijak dalam bertindak di dunia digital. Kehadiran saya pada sosial
media ataupun platform yang melibatkan diri saya secara personal, juga penggunaan hardware dan
software yang ada, menjadikan branding diri saya sendiri untuk sekarang dan kedepannya, dan juga
melibatkan hasil pembelajaran yang telah saya lalui selama 2 bulan lebih dalam mata kuliah
Masyarakat Digital untuk menjadi dasar pola pikir yang lebih sempurna tentang zaman digitalisasi ini
Jumlah : 1608 kata

Sitasi

[1] P. Satwiko, Masyarakat Digital, 2022


[2] https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/dm,
diakses pada 17 Oktober 2022
[3] https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/hyperlink,
diakses pada 17 Oktober 2022
[4] S. Sunowo, Membangun Jejak Digital Sejak Awal, 2022

Anda mungkin juga menyukai