MATAKULIAH KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA LANJUT
DOSEN : Prof. dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc.,Ph.D
TUGAS INDIVIDU PENINGKATAN SUHU GLOBAL NAMA : E_01_IRMINA ADI RINGRIH NIM : K012202012 KELAS :E
BELAJAR MANDIRI KELAS E
Peningkatan suhu global dapat mempengaruhi kondisi ekosistem yang ada.
Peningkatan suhu global mempengaruhi kondisi komponen abiotik seperti air, tanah, dan udara. Sebagaimana kita tahu bahwa ekosistem tercipta karena adanya kesatuan antara lingkungan abiotik dan biotik yang saling mempengaruhi, sehingga perubahan pada komponen abiotik menyebabkan komponen biotik untuk dapat beradaptasi/berevolusi dengan lingkungan abiotik yang baru. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan perubahan pada komponen biotik (contohya: mikroorganisme/virus), seperti menimbulkan spesies baru. Spesies baru dari suatu virus kemudian dapat menimbulkan munculnya penyakit emerging baru, contoh kasus penelitian yang diterbitkan Journal of Science ini menunjukkan tren pemanasan global dimasa depan akan meningkatkan kasus malaria, terutama di daerah padat penduduk, seperti Afrika dan Amerika Selatan sebab mereka berada di dataran rendah. Peneliti dari Universitas Michigan dan London School of Hygiene & Tropical Medicine menemukan bahwa nyamuk cenderung bermigrasi kembali dari dataran tinggi ke dataran rendah ketika suhu menurun. Temuan lain menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1' Selcius suhu akan menambah angka tiga juta kasus malaria di Ethiopia. Ini terjadi pada individu berusia di bawah 15 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya global warming, beberapa di antaranya adalah pola konsumsi dan juga gaya hidup masyarakat. Tentu pemanasan global berdampak buruk pada lingkungan sekitar, dimulai dari udara yang semakin hari semakin panas, gangguan ekologis, naiknya permukaan laut, hingga yang paling parah adanya perubahan iklim dan cuaca. Namun tidak hanya untuk lingkungan saja, pemanasan global nyatanya berdampak pada kehidupan manusia khususnya kesehatan. Pemanasan global nyatanya mampu menimbulkan beberapa penyakit ini. Peralihan iklim dari musim panas ke musim hujan, dianggap berbahaya karena berpotensi memungkinkan nyamuk menyebar ke wilayah-wilayah baru, seperti Badai El Nino yang terjadi di tahun 1997, ketika nyamuk berpindah ke dataran tinggi di Papua; kenaikan temperatur udara mengubah pola–pola vegetasi, sehingga serangga seperti nyamuk akan beradaptasi dengan perubahan tersebut sehingga mampu bertahan di wilayah-wilayah yang sebelumnya terlalu dingin untuk dapat berkembangbiak. selain itu, lingkungan dengan suhu tinggi atau lebih tinggi dari suhu tubuh pekerja dalam kondisi normal akan menyebabkan perpindahan panas dari suhu lingkungan terhadap suhu tubuh pekerja hal tersebut terjadi akibat perbedaan suhu yang terjadi. Terpengaruhnya suhu tubuh seseorang akibat perbedaan suhu tersebut, sering disebut dengan heat stress. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika seorang berada di lingkungan dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh individu, maka individu tersebut akan kehilangan panas tubuh dengan mekanisme evaporasi dan ekspirasi. Heat stress tentu saja akan mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh sehingga akan mempengaruhi tekanan darah, denyut nadi, kemudian konsentrasi dan ketahanan fisik.