PUSKESMAS MASBAGIK
Alamat: Jl. Raya Masbagik kec. Masbagik
Lombok Timur Kode Pos 83661
KERANGKA ACUAN
A. Pendahuluan
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dimuat dalam UU No.1/ 1974 tentang
keselamatan kerja, dan dimantapkan dalam UU No.23/1992 tentang kesehatan, yang secara
eksplisit mengatur tentang kesehatan kerja. Dalam peraturan perundangan ini, ditegaskan
bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja(K3).
Upaya K3 di Puskesmas dirasakan semakin penting karena meningkatnya penggunaan
obat, bahan kimia, reagen, alat atau tindakan dengan resiko membahayakan
kesehatan.Terpaparnya tenaga kerja (tenaga medis, paramedis, dan non medis) pada
lingkungan tercemar bibit penyakit yang berasal dari penderita yang dirawat, adanya transisi
epidemiologi penyakit dan gangguan kesehatan.
Hal tesebut diikuti dengan masuknya IPTEK canggih yang menuntut tenaga kerja ahli
dan terampil. Hal ini yang tidak selalu dapat dipenuhi, sehingga adanya resiko terjadinya
kecelakaan kerja. Untuk itu diperlukan adanya peningkatan SDM di sarana kesehatan, tidak
saja untuk mengoperasikan peralatan yang semakin canggih, tapi juga untuk menerapkan K3.
Masalah penyebab kecelakaan yang paling besar yaitu faktor manusia karena kurangnya
pengetahuan dan keterampilan, kurangnya kesadaran dari petugas sendiri untuk
melaksanakan program K3.
Keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko
bahayanya. Keselamatan kerja menjadi tugas setiap tenaga kesehatan dan masyarakat pada
umumnya.
B. Latar Belakang
Laboratorium salah satu unit di Puskesmas yang memberikan pelayanan langsung
dengan pasien wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan Kerja (K3). Kesehatan
dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium
secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan yang terutama
berhubungan dengan specimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi
petugas laboratorium yang selalu kontak dengan specimen, maka berpotensi terinfeksi kuman
pathogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas yang satu ke petugas yang lainnya,
atau ke keluarga dan masyarakat.
Semua petugas laboratorium dengan sifat pekerjaan yang dilakukan, sehari-hari
terpapar bahaya atau potensi bahaya : sengatan listrik, uap beracun, cairan yang mudah
terbakar, material radioaktif, substansi korosif, trauma mekanik, racun, resiko terinfeksi
pada saat penanganan bahan biologis. Setiap petugas laboratorium harus sadar keselamatan
setiap saat. Keselamatan laboratorium memerlukan kontrol yang efektif untuk semua bahaya
yang ada di laboratorium.
Untuk mengurangi bahaya perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus
memahami keamanan laboratorium dan mempunyai sikap serta kemampuan melakukan
pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya. Bekerja sesuai SOP serta mengontrol bahan
ataupun specimen menurut praktik laboratorium yang benar (GLP).
C. Tujuan Umum
D. Tujuan Khusus
F. Kegiatan
1. Membuat perencanaan kegiatan program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
2. Sosialisasi program K3 bagi petugas kesehatan di puskesmas umumnya dan petugas
laboratorium khususnya.
3. Mengidentifikasi faktor risiko dan bahaya di laboratorium.
4. Pemantauan pemakaian APD.
5. Pemantauan pengelolaan limbah
6. Sosialisasi pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
7. Sosialisasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR)
8. Pelaporan insiden kecelakaan ,terkena benda tajam/ jarum ( KTD)
G. Sasaran
Petugas laboratorium dan Tim pengelola kesehatan dan keselamatan kerja di Puskesmas
Masbagik.
H. Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ketua Kesehatan dan keselamatan Kerja Tim Kesehatan dan keselamatan Kerja
Puskesmaas Masbagik Laboratorium Puskesmas Masbagik