Bab 2
Bab 2
KONSEP KELUARGA
DISUSUN OLEH :
ABDULLAH
NIM. 19010001
Pujisyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya yang
berlimpah kepada kita semua. Dan shalawat serta salam kepada Nabi besar kitaNabi
MUHAMMAD SAW, yang telah membawa kita dari kegelapan kedalam dunia yang terang.
Alhamdulilah, berkat rahmat Allah SWT.Saya telah menyusun makalah yang berjudul
“KONSEP KELUARGA“ dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini dijelaskan konsep keluarga dan Dalam penyusunan makalah ini, saya
mengambil dari berbagai sumber seperti buku dan situs internet yang telah terpercaya.Makalah
ini tentunya jauh dari kata sempurna.Maka dari itu saya sebagai penulis, meminta saran bagi
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Tidak lupa pula, saya berterima kasih kepada sumber
–sumber yang terkait telah memberikan informasi terkait dengan penyusunan makalah ini.
penulis
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................................5
2.1 Konsep Keluarga...................................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Keluarga........................................................................................................................5
2.1.2 Tipe Keluarga.................................................................................................................................5
2.1.3 Struktur Keluarga.....................................................................................................................7
2.1.4 Fungsi Keluarga..............................................................................................................................8
2.1.5 Tugas Keluarga..............................................................................................................................8
2.1.6 Tahapan Keluarga Sejahtera...........................................................................................................9
2.1.7 Teori Perkembangan Keluarga......................................................................................................10
2.3 Konsep Pemberdayaan Keluarga & Masyarakat..................................................................................10
2.3.1 Pemberdayaan Keluarga...............................................................................................................10
2.4 Konsep Psikoedukasi Keluarga...........................................................................................................11
2.4.1 Pengertian Psikoedukasi Keluarga................................................................................................11
2.4.2 Tujuan Psikoedukasi Keluarga.....................................................................................................12
2.4.3 Tindakan Psikoedukasi Keluarga...........................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................13
3.2 SARAN.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah,perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya,mempunyai peran masing masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keperawatan keluarga adalah seni dan ilmu pengetahuan,filosofi dan cara berinteraksi dengan
keluarga tentang kesehatan. Keperawatan keluarga merupakan hal penting dalam unit perawat
harus menganggap keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apaitu konsep keluarga ?
2. Apa itu bagian bagian keluarga?
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan
emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Zakaria, 2017).
Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling kebergantungan.Duval dan Logan (1986 dalam Zakaria,
2017)mengatakan keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan pertumbuhan
fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya.Dari hasil analisa Walls, 1986
(dalam Zakaria, 2017) keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah atau hukum, tetapi berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri
mereka sebagai suatu keluarga.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang
tinggal di suatu tempatdi bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan dan memiliki
kedekatan emosional yang memiliki tujuan mempertahankan budaya,meingkatkan pertumbuhan
fisik, mental, emosional serta sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.
Beberapa ahli meletakkan struktur pada bentu/tipe keluarga, namun ada juga yang
menggambarkan subsitem-subsistemnya sebagai dimensi struktural. Struktur keluarga menurut
Friedman (2009) dalam Nadirawati (2018) sebagai berikut :
1. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi keluarga merupakan suatu proses simbolik, transaksional untuk menciptakan
mengungkapkan pengertian dalam keluarga.
2. Struktur Kekuatan
Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung pada kemampuan keluarga
untuk merespon stressor yang ada dalamkeluarga.Struktur kekuatan keluarga merupakan
kemampuan (potensial/aktual) dari individu untuk mengontrol atau memengaruhi
perilaku anggota keluarga. Beberapa macam struktur keluarga:
a. Legimate power/authority (hak untuk mengontrol) seperti orang tua terhadap anak.
b. Referent power (seseorang yang ditiru) dalam hal ini orang tua sesorang yang dapat
ditiru oleh anak.
c. Resource or expert power (pendapat, ahli, dan lain).
d. Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima).
e. Coercive power (pengaruh yang dipaksa sesuai dengan keinginannya).
f. Informational power (pengaruh yang dilalui melalui pesuasi)
g. Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi cinta kasih, misalnya
1. Keluarga Prasejahtera
Keluarga yang belum bisa memenuhi kebutuhan dasar minimal, yaitu kebutuhan
pengajaran agama, sandang, pangan, papan dan kesehatan. Dengan kata lain tidak bisa
memenuhi salah satu atau lebih indicator
2. Keluarga sejahtera tahap I.
Keluarga sejahtera Tahap I Keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar
minimal, tetapi belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan psikososial, seperti pendidikan,
KB, interaksi dalam keluarga, lingkungan sosial dan transportasi.Indikator keluarga tahap
I yaitu melaksanakan ibadah menurut kepercayaan masing-masing, makan dua kali
sehari, pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan, lantai rumah bukan dari tanah,
kesehatan (anak sakit, KB dibawa keperawatan pelayanan kesehatan).
3. Keluarga Sejahtera Tahap II
Pada tahap II ini keluarga sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar minimal, dapat
memenuhi seluruh kebutuhan psikososial, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan (kebutuhan menabung dan memperoleh informasi. Indikator keluarga
tahap II adalah seluruh indikator tahap I ditambah dengan melaksanakan kegiatan agama
secara teratur, makan daging/ikan/telur sebagai lauk pauk minimal satu tahun terakhir,
luas lantai rumah perorang 8 m2, kondisi anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir,
keluarga usia 15 tahun keatas memiliki penghasilan tetap, anggota keluarga usia 15-60
tahun mampu membaca dan menulis, anak usia 7-15 tahun bersekolah semua dan dua
anak atau lebih PUS menggunakan Alkon.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal, setelah memenuhi
keseluruhan kebutuhan psikososial, dan memenuhi kebutuhan perkembangan, tetapi
belum bisa memberikan sumbangan secara maksimal pada masyarakat dalam bentuk
material dan keuangan dan belum berperan serta dalam lembaga kemasyarakatan.
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
Memenuhi indikator keluarga tahap sebelumnya ditambah dengan upaya keluarga
menambahkan pengetahuan tentang agama, makan bersama minimal satu kali sehari, ikut
serta dalam kegiatan masyarakat, rekreasi sekurangnya dalam enam bulan, dapat
memperoleh berita dari media cetak maupun media elektronik, anggota keluarga mampu
menggunakan sarana transportasi.
2.1.7 Teori Perkembangan Keluarga
Salah satu teori perkembangan keluarga adalah keluarga berkembang dari waktu-kewaktu
dengan pola secara umum dan dapat diprediksi (Zakaria, 2017).
Paradigma siklus kehidupan ialah menggunakan tingkat usia, tingkat sekolah dan anak paling
tua sebagai tonggak untuk interval siklus kehidupan (Duvall dan Miller, 1987 dalam Zakaria,
2017)
Psikoedukasi adalah metode edukatif yang ditujukan untuk memberikan informasi dan pelatihan
yang diperlukan keluarga dengan bekerjasama dengan tenaga kesehatan sebagai bagian dari
keseluruhan rencana perawatan klinis untuk kesehatan anggota keluarga (Bhattacharjee, dkk.,
2011).
Selain itu Psikoedukasi juga diartikan sebagai sebuah edukasi atau pelatihan yang dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan perawatan dan rehabilitasi (Bordbar & Faridhosseini, 2012).
Psikoedukasi keluarga adalah salah satu elemen program perawatan kesehatan jiwa keluarga
dengan cara pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi. (Stuart & Laraia, 2015).
Kartikasari dkk (2017) mengatakan terapi psikoedukasi keluarga mudah dipelajari dan digunakan
oleh caregiver dan juga tidak menimbulkan efek negatif pada klien skizofrenia. Pemberian FPE
(Family Psychoeducation) bahwa pada prinsipnya terapi psikoedukasi dapat membantu keluarga
dalam meningkatkan pengetahuan tentang suatu penyakit melalui pemberian informasi dan
pendidikan yang mendukung pengobatan pada klien (Carson, 2000 dalam Herminsih 2017).
2.4.2 Tujuan Psikoedukasi Keluarga
Tujuan umum terapi psikoedukasi keluarga adalah untuk saling bertukar informasi mengenai
perawatan kesehatan mental akibat penyakit yang dialami, membantu anggota keluarga mengerti
mengenai penyakit (Vrcarolis, 2006 dalam Gusdiansyah 2016). Sedangkan menurut Miklowitz
(1998, dalam Gusdiansyah 2016)
b) Sesi II : Kemampuan merawat klien Pada sesi ini membahas mengenai cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan baik penyakit fisik maupun
penyakit jiwa sehingga keluarga mempunyai pemahaman yang baik tentang penyakit dan
mampu mempraktikkan cara merawat anggota keluarga.
c) Sesi III : Kemampuan merawat diri sendiri Sesi ini membahas tentang cara merawat
keluarga yang memiliki klien gangguan jiwa, perawat atau terapis akan mengajarkan cara
mengatasi kecemasan, kekhawatiran yang dialami keluarga ketika merawat anggota
keluarganya yang sakit. Latihan mengenal kecemasan yang dialami keluarga dan latihan
cara mengatasi kecemasan yang dialami dilakukan sebanyak 3-4 kali.
d) IV : Kemampuan manajemen beban dalam keluarga Pada sesi ini membahas tentang
beban yang dialami keluarga ketika merawat anggota keluarga yang sakit dan akan dilatih
cara mengatur dan mengelola beban yang dialami keluarga.
e) Sesi V : Kemampuan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan Sesi ini perawat atau
terapis akan membantu keluarga mengidentifikasi atau mengenalkan dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk merawat anggota keluarga yang sakit.
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan
emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian dari keluarga
Psikoedukasi keluarga adalah salah satu elemen program perawatan kesehatan jiwa keluarga
dengan cara pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi
Fungsi keluarga menurut Friedman (2003) dalam Nadirawati (2018) sebagai berikut:
1. Fungsi afektif dan koping; dimana keluarga memberikan kenyamanan emosional
anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas, dan mempertahankan saat
terjadi stres.
2. Fungsi sosialisasi; keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan
mekanisme koping, memberikan feedback dan saran dalam penyelesaian masalah.
3. Fungsi reproduksi; dimana keluarga melanjutkan garis keturunannya dengan melahirkan
anak.
4. Fungsi ekonomi; keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan; keluarga memberikan keamanan dan kenyamanan
lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat juga
penyembuhan dari sakit.
3.2 SARAN
Semoga pembaca dapat memberikan kritikan dan masukan kepada penulis sehingga dapat belajar
bersama
DAFTAR PUSTAKA