Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PELAYANAN UKP

UNIT PELAYANA KIA DAN KB


DI UPTD PUSKESMAS KRUI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRUI SELATAN
Jl.Suntan Syarif Mas Pekon Way Napal Kec.Krui Selatan Kab.Pesisir Barat Kode Pos (34874)
Email: pkm.krui.selatan01@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KIA DAN KB


Telah Menyelesaikan Pedoman Pelayanan Program Kia Dan Kb
Sebagai Petunjuk dan Tata Laksana Pelayanan Program Kia Dan Kb
Di UPTD Puskesmas Krui Selatan

Penanggungjawab UKP Penyusun

Dr.Siti Munjiah Erna Wahyuni,A.Md.Keb


NIP.198311252014032002 NIP.198506262011012005

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan

Arif Budiman.SKM
NIP.197409161995011001
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRUI SELATAN
Jln. Suntan Syarif Mas, Pekon Way Napal Kecamatan Krui Selatan, Kode Pos (34874)
Email:pkmkruiselatan@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS KRUI SEALATAN
NO : 440/....... /SK/PKM-KRUISEL/....... 2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN PROGRAM KIA DAN KB
WILAYAH KECAMATAN KRUI SELATAN

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


ibu, anak dan keluarga berencana wilayah yang
berorientasi kepada Masyarakat diperlukan suatu
pedoman pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana;
b. Bahwa untuk mencapai sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas;

Mengingat: 1. Undang undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Undang undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
3. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Permenkes No. 5 Tahun 2014 Tentang Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Penyelenggaraan Pemerintahan di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar;

MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN
PEDOMAN PROGRAM KIA DAN KB WILAYAH KECAMATAN
KRUI SELATAN
KESATU : Penanggung jawab kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
wilayah menyusun pedoman program yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana wilayah kecamatan Krui Selatan

KEDUA : Pelaksana pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga


berencana wilayah bekerja berdasarkan pedoman program yang
telah dibuat dan ditetapkan sebagai acuan evaluasi program
kegiatan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana wilayah
kecamatan Krui Selatan
KETIGA : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Krui Selatan


Pada Tanggal : ..... ......2023
KEPALA
U PTD PUSKESMAS KRUI
SELATAN

Arif Budiman,SKM
NIP. 197409161995011001
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT
atas kehendak dan pertolonganNya sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan Pedoman Program KIA dan KB
ini bisa sampai ditangan pembaca. Laporan Pedoman
Program KIA dan KB adalah salah satu bentuk
pertanggung jawaban kami kepada pengguna layanan
yang telah mempercayai kami sebagai unit pelaksana
dinas kesehatan di tingkat kecamatan dalam rangka
bertanggung jawab atas status derajat kesehatan
masyarakat secara umum. Dalam laporan ini partisipasi
masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam menilai
(evaluation) atau umpan balik (feedback) terhadap
semua bentuk aplikasi atau penerapan
(implementation) kebijakan-kebijakan pelayanan publik
yang diambil. Mengingat fungsi puskesmas adalah
melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Laporan ini
diharapkan dapat menjadi gambaran persepsi
Masyarakat terhadap pelayanan publik yang diterima,
dan dijadikan pedoman dalam perbaikan kualitas
kineda pelayanan KIA di UPDT. Puskesmas Krui
Selatan. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
karyawan UPDT, Puskesmas Krui Selatan yang telah
berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan
kepada mayarakat karena tanpa mereka laporan ini
tidak akan bisa sampai di hadapan pembaca. Akhirnya
semoga laporan Pedoman Program KIA dan KB ini
membawa manfaat yang sebesar besarnya kepada
banyak pihak yang berkepentingan. Akhirnya kami
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan
berbagai pihak hingga laporan ini terselesaikan.
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
SK..................................................................................................................................ii
i
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................v
DAFTAR
ISI...................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................................7
B.Tujuan................................................................................................................7
C.Ruang Lingkup Pelayanan................................................................................7
D.Batasan Operasional.........................................................................................8
E.Landasan Hukum............................................................................................10
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia...................................................................11
B.Distribusi Ketenagaan......................................................................................11
C.Pengaturan Ketenagaan..................................................................................11
BAB III STANDAR FASILITAS
A.Denah Ruangan .............................................................................................12
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.Tata Laksana Pelayanan KIA dan KB.............................................................13
B.Tata Laksana Penyuluhan...............................................................................13
C.Tata Laksana Imunisasi...................................................................................13
D.Tataklaksana pengisian Pelayanan KB di Posyandu.....................................13
ETataklaksana Pengisian Inform Consent .........................................................14
BAB V LOGISTIK........................................................................................................15
BAB VI KESELAMATAN SASARAN...........................................................................16
BAB VII KESELAMATAN KERJA………………………………………………………...17
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………………….18
BAB IX PENUTUP……………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan


pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
Masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
Masyarakat Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta
mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan Pokok.

Program KIA dan KB termasuk satu dari program pokok puskesmas yang
bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA dan KB
secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan
pelayanan sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan kompilkasi
kebidanan DDTK keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita.

Keberhasilan program KIA dan KB menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI),


Angka Kematian Bayi (AKB) dan menunrunkan jumlah penduduk menjadi salah
satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia Angka Kematian Ibu
dan Bayi belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu
angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu
102/100.000 kelahiran hidup. Data dari puskesmas Udanawu dari bulan januari
hingga Desember tahun 2016 ditemukan kematian bayi berjumlah 8 bayi. Oleh
karena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator
kesehatan, maka dengan adanya pedoman ini diharapkan puskesmas dapat
menerapkan model pelayanan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif,
terciptanya karakter PHBS diseluruh desa, mendiagnosa dengan evidence base,
penatalaksanaan kasus dengan rasional, dan melayani dengan senyum sapa,
salam dan doa. Hasilnya adalah meningkatnya mutu kesehatan masyarakat dan
efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di puskesmas
B. Tujuan Pedoman

Tersedianya pedoman sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan

masyarakat yang professional dan bermutu di sarana Kesehatan

Tujuan khusus :

a. Menurunkan angka kematian anak

b. Menurunkan angka kematian ibu

c. Menurunkan laju jumlah Penduduk

d. Meningkatnya kepuasan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan


Kesehatan

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Prosedur ini mencakup proses pelayanan Poli Kia-KB di mulai dari penerimaan

Rekam Medik, anamnesa, pemeriksaan, penatalaksanaan, rujukan, pencatatan


dan

pengembalian Rekam Medik.

Ruang lingkup pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) :

1. Melayani posyandu

Yaitu tempat pelayanan kesehatan bayi, balita, dan pemeriksaan bumil.

2. Pemeriksaan ibu hamil (ANC) Yaitu pelayanan kesehatan untuk ibu selama
kehamilan, dimana dianjurkan minimal 4 kali selama masa kehamilan dan
rujukan pada laboratorium meliputi :Hb, albumin, reduksi, golongan darah, dan
HBSAG,SIPILLIS.
3. Deteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi Yaitu pelayanan kesehatan ibu
hamil selama kehamilan dengan riwayat ataupun sedang mengalami resiko
tinggi. Dan jika keluhan tidak dapat tertangani dilakukan rujukan lebih dini.
4. Pemeriksaan yang berkaitan dengan reproduksi Yaitu pelayanan kesehatan
yang berkaitan dengan reproduksi.
5. Melayani KB Yaitu pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan Keluarga
Bgrencana dansafari.
6. Pemeriksaan pada balita MTBM dan DDTK Yaitu pelayanan kesehatan pada
balita muda dan apabila ditemukan kelaian merujuk ke puskesmas.
7. Melayani imunisasi Yaitu pelayanan kesehatan pada bayi untuk imunisasi
dasar dan tambahan,meliputi: imunisasi HB0, BCG, PENTABIO, CAMPAK,
POLIO, Td, dan DT.
8. Melayani pemeriksaan ibu nifas Yaitu pelayanan kesehatan pada ibu sampai
40 hari pasca melahirkan.
9. Memberikan penyuluhan tentang resiko tinggi ibu hamil dan dilakukan
pendampingan bumil resiko tinggi oleh kader.

D. Batasan Operasional

1. Pelayanan Atenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga Kesehatan


untuk ibu selama kehamilan, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan meliputi anamnesa,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), dan pemeriksaan laboratorium.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya dibidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan pelayanan ibu hamil, ibu
niflas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarg aberencana, neonatus, bayi
baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan bagi pasangan usia subur (PUS) untuk mengatur
kehamilan.
4. Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah pelayanan yang berkaitan dengan
sistem reproduksi wanita.
5. Anamnesa adalah kegiatan penggalian informasi pasien tentang penyakit
sekarang dan yang pernah diderita untuk kepentingan penegakan diagnosa.
6. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
meneteki, bayi dan anak balita serta prasekolah.
7. Diagnosa adalah identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau
membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Terapi adalah
kegiatan pengobatan sesuai dengan diagnosa.
8. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah
kesehatan masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara
timbal balik secara vertikal maupun horizontal meliputi sarana rujukan
teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan operasional, rujukan kasus, rujukan
ilmu pengetahuan, rujukan bahan pemeriksaan laboratorium.
9. Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang
membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan
dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan
kemampuannya dalam pemecahan masalah.
10. Pencatan pada Rekam Medik adalah penulisan hasil pemeriksaan yang di
dapat oleh petugas yang ditulis pada rekam medik.
11. Pengembalian Rekam medik adalah kegiatan setelah pencatatan rekam
medik dimana rekam medik dalam satu kali 24 jam harus segera di
kembalikan lagi ke loket untuk kelancaran pelayanan
12. Kegiatan Pelayanan Antenatal : Timbang BB dan ukur TB, ukur tekanan darah
Nilai status gizi (ukur LILA), ukur TFU tentukan presentasi janin dan DJJ,
berikan bila diperlukan skrinning status TT, berikan bila diperlukan pemberian
tablet Fe 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium rutin dan
khusus,tatalaksana kasus temu wicara (konseling) termasuk P4K dan KB
pasca bersalin, semua ibu hamil harus disarankan periksa HIV.
13. Frekuensi minimal 4 kali : Minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali
pada triwulan kedua, minimal 2 kali pada triwuran ketiga. standar diatas untuk
menjamin perlindungan kepada ibu hamil dengan deteksi dini faktor resiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi.
14. Pertolongan persalinan pencegahan infeksi metode persalinan sesuai standart
merujuk kasus yang tidak bisa ditangani, melaksanakan IMD, memberikan
injeksi Vit.K1 dan salep mata pada BBL.
15. Pelayanan Kesehatan Ibu nifas KF1 dalam waktu 6 jam sampai 3 hari setelah
persalinan, KF2 dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14 hari), KF3
dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari)
16. Pelayanan yang diberikan : Pemeriksaan tensi, nadi, respirasi dan suhu,
pemeriksaan involusi utetus, pemeriksaan lokhea dan pengeluaran per
vaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI Eksklusif 6 bulan,
pemberian kapsul Vit.A 2 kali dan pelayanan KB pasca bersalin.
17. Pelayanan Kesehatan Neonatus KN1 dilakukan pada 6-48 jam setelah lahir,
KN2 dilakukan pada 3-7 hari setelah lahir, dan KN3 dilakukan pada 8-28 hari
setelah lahir.
18. Pemeriksaan dan Perawatan BBL : Melaksanakan ASI Eksklusif, perawaatan
tali pusat dan perawatan BBL, memastikan bayi telah diberikan Inj. Vit.K1,
pemberian Imunisasi Hepatitis 0, dan telah diberikan salep mata antibiotik.
19. Pemeriksaan menggunakan MTBM : Pemeriksaan tanda bahaya seperti.
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, Pemberian lmunisasi HB 0 bila blm, BB
rendah dan masalah pemberian ASI, konseling ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI Eksklusif, diberikan pencegahan hipotermi, dan
melaksanakan perawatan BBL di rumah dengan Penanganan dan rujukan
kasus bila perlu. 20.
20. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan:
a. Faktor resiko bumil Primigravida 35 tahun
b. Anak lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dg kehamilan < 2 thn
d. Lila < 23,5 cm dan penambahan BB < 9 kg
e. Anemia < 11 g/dl
f. TB < 145 cm atau kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi sebelum kehamilan ini
21. Komplikasi kebidanan : Ketuban pecah dini, Perdarahan pervaginam,
Antepartum: Abortus, Placenta Previa, Solusio Plasenta.
Postpartum : atonia, retensio plasenta, plasenta inkarserata, kelainan-lahir
pembekuan darah, sub involusi, Hipertensi Dalam Kehamilan dengan atau
tanpa oedem. Ancaman persalinan premature, Infeksi berat dalam kehamilan :
Demam Berdarah, Tipoid, Sepsis, Persalinan macet, Infeksi masa nifas
22. Neonatus Komplikasi ( Gawat Darurat Neonatal)
a. Prematuritas dan BBLR (< 2500 gr)
b. Asfiksia
c. Infeksi Bakteri
d. Kejang
e. Ikterus
f. Diare
g. Hipotermia
h. Tetanus Neonaturum
i. Masalah pemberian ASI
j. Trauma lahir, sindrom gangguan pernafasan, kelainan kongenital, dll
23. Pelayanan Kesehatan Bayi (Kunjungan Bayi) Pelaksanaan pelayanan
Kesehatan bayi:
a. Kunjungan bayi 1 x pada umur 29 hari – 3 bln
b. Kunjungan bayi 1 x pada umur 4-6 bln
c. Kunjungan bayi 1 x pada umur 7-9 bln
d. Kunjungan bayi 1 x pada umur 10-12 bln
24. Pelayanan Kunjungan Bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap
sebelum usia 1 tahun dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. SDIDTK
Minimal 4 kali dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. Pemberian Vit A
100.000 IU (6-11 bln) 1 x dan tercatat dalam Buku KIA dan Kohort. Konseling
ASI Eksklusif, MP ASI, tanda-tanda sakit dan perawatan bayi di rumah Buku
KIA
25. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
a. Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun dan tercatat dalam
Buku KIA dan kohort
b. SDIDTK minimal 2 kali setahun dan tercatat dalam buku KIA dan
Kohort
c. Pemberian Vit A 200.000 IU 2 x setahun tercatat dalam buku KIA dan
Kohort
d. Kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA setiap balita
e. Pelayanan anak sakit dengan algoritma MTBS

E. Landasan Hukum

1. Undang - undang No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan


2. Permenkes No. 1186 Tahun 2022 Tentang Praktik Klinis Bagi Di Fasilita
Pelayanan Kesehatan Primer
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Premenkes No 4 Tahun 2017 tentang Kesehatan Pasien;

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM KIA adalah :

Bidan D.III : ...... Bidan IV :......

No Jabatan Kualifikasi Jumlah Bidan


BIDAN 1. D.III Kebidanan
2. D.IV Kebidanan
3. APN 0
4. SDIDTK 0
5. MTBS/MTBM 7 bidan
6. Konseling Standarisasi KB 0
7. CTU 3 bidan
8. Konseling PPIA 0
9. Pelatihan dan magang PONED 1 bidan
10. Penangan BBRL dan Asfiksia 0

B. Distribusi Ketenagaan

Pola pengaturan ketenagaan KIA dan KB yaitu : Jumlah tenaga KIA dan KB

berjumlah bidan,

C. Pengaturan Ketenagaan
Pelayanan KIA dan KB diatur dengan jadwal piket dengan menyesuikan di jadwal
pelayanan
Senin – Jumat : 08.00 – 14.00 WIB
Jumat : 08.00 – 12.00 WIB
Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tatalaksana Pelayanan KIA dan KB

1. Petugas penanggung jawab

 Bidan
 Dokter

2. Perangkat kerja

 Status medis / rekam medis

3. Tatalaksana pelayanan pasien KIA

a. Setelah pasien daftar di loket dan sudah dilayani di loket pasien antri di
poli KIA
b. Status pasien / rekam medik sudah. diantar oleh pihak loket, petugas
mempersilahkan pasien
c. Bidan melakukan pemeriksaan pada pasien secara lengkap fan
menentukan prioritas penanganan
d. Jika ada kasus yang perlu penangan lebih lanjut bidan mengkonsulkan
ke Dokter.
e. Selanjutnya pasien melanjutkan pelayanan untuk pengantrian obat.

B. Tatalaksana Penyuluhan

1. Petugas penanggungjawab

 Bidan

2. Perangkat kerja

 ATK
 Leflet

3. Tatalaksana pelayanan imunisasi

a. Memberi salam ke semua peserta dan menyampaikan materi penyuluhan


b. Tanya jawab antara petugas dengan klien
c. Salam penutup dan melanjutkan tugas selanjutnya

C. Tataklaksana Imunisasi

1. Petugas penanggung jawab

 Bidan

2. Perangkat kerja

 ATK
 Imunisasi Set

3. Tatalaksana pelayanan pasien KIA

a. Memberikan penjelasan pada ibu bahwa anaknya akan di suntik dan


penjelasan-efek samping dari imunisasi yang diberikan
b. Melakukan penyuntikan berdasarkan SOP

D. Tataklaksana pengisian Pelayanan KB di Posyandu

1. Petugas penanggung jawab

 Bidan

2. Perangkat kerja

 ATK
 Alat / Pil Kontrasepsi

3. Tatalaksana pelayanan pasien KIA

a. Memberikan penjelasan pada ibu tentang KB,. Efek samping dan kelebihan
13
b. Memberikan kontrasepsi yang sesuai dengan ibu

E. Tataklaksana Pengisian Inform Consent

1. Petugas penanggung jawab


 Bidan
2. Perangkat kerja
 Formulir persetujuan tindakan
3. Tatalaksana pengisian infforn consent pasien KIA
a. Bidan yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dari pengisian
informed consent pada klien / keluarga klien disaksikan oleh bidan dan
kader
b. Pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap disaksikan
oleh bidan dan kader
c. Setelah diisi bidan melakukan tugas selanjutnya

BAB V

LOGISTIK

Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui Unit Farmasi.
Kebutuhan obat pada program KIA dan KB hanya menyediakan obat emergenci
seperti: dexamethasone injeksi, ephineprine injeksi, dan diphenhydrinate injeksi,
Semua di setok dan dipantau setiap bulan. Pengadaan obat dan alat kesehatan
dilakukan oleh Unit farmasi setelah mendapat persetujuan dari kepala puskesmas.
Distribusi obat, alat medis, dan bahan habis pakai dari Unit Farmasi dilakukan setiap
satu bulan sekali berdasarkan permintaan dari unit KIA dan KB.
BAB VI

PENUTUP

Puji syukur senantiasa kita hadapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas
terseleseikannya laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah
Kecamatan Krui Selatan ini sehingga laporan ini bisa sampai di tangan pembaca,
Hasil laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB Wilayah Kecamatan Krui
Selatan sebagai upaya perbaikan secara terus menerus terhadap mutu pelayanan
Kesehatan kepada masyarakat. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
karyawan UPTD. Puskesmas Krui Selatan yang telah berupaya memberikan
pelayanan sebaik mungkin dan juga semua masyarakat. Tak lupa kami harapkan
kepada semua pembaca atas kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan
dimasa mendatang. Semoga hasil laporan Pedoman Pelayanan Program KIA dan KB
Wilayah Kecamatan Krui Selatan ini bisa menjadi pedoman terhadap pelayanan
Kesehatan masyarakat di UPTD. Puskesmas Krui Selatan. Apapun hasil dari laporan
ini adalah sebuah Itikad baik semua karyawan terhadap tanggung jawab yang di
emban dan semoga memberi manfaat kepada banyak pihak yang berkepentingan,
AMIIIN,..,

Anda mungkin juga menyukai