Kelompok 2
1. Lina Apriliana 2006555560
2. Cindy Dea Indriasvary 2006619570
3. Hanna Pertiwi 2006619803
4. Muhammad Rizki Ravin Rizal 2006619942
5. Nurul Diantika 2006620004
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
2020/2021
EVALUATION SCENARIO ESSAY
What the main character has to do? Keputusan Merchant untuk tidak membuat transaksi online
harus dievaluasi karena perekonomian sekarang ini tanpa bisnis online akan sulit untuk bertahan.
What is the major uncertainty? Dampak keputusan Merchant terhadap keberlangsungan bisnis
Primark ke depannya.
Position Statement
Di UK Primark merupakan retailer terbesar kedua setelah Marks and Spencer Group serta
memiliki manajemen rantai pasokan yang baik yang mana pemasok-pemasok Primark tersebar di
lima negara (Overall positive).
Strategi Primark awal mulanya efektif, namun seiring perkembangan zaman, strategi tersebut
memiliki keterbatasan dan Primark tidak mempertimbangkan untuk menjual pakaian secara
online, yang mana hal tersebut merupakan keputusan yang salah dan perlu dikaji kembali
(Overall negative).
Evaluation Criteria
Kami menggunakan SWOT analysis sebagai kriteria untuk mengevaluasi strategi-strategi yang
telah dijalankan oleh Primark, memperbaiki strategi yang sedang dijalankan, serta
mempertimbangkan kemungkinan strategi baru yang bisa dijalankan untuk keberlanjutan bisnis
Primark. Berikut penjelasan keempat kriteria dari SWOT analysis.
● S: Strength atau kekuatan. Komponen ini adalah suatu karakteristik yang dapat
memberikan keuntungan atau kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya.
● W: Weakness atau kelemahan. Salah satu karakteristik yang dapat menentukan
kelemahan yang ada pada perusahaan.
● O: Opportunity atau peluang. Dengan menggunakan komponen ini, perusahaan akan
mengetahui peluang-peluang apa saja yang bisa dimanfaatkan agar bisa berkembang
nantinya.
● T: Threat atau ancaman. Komponen ini guna untuk mengetahui ancaman-ancaman apa
saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan, yang mana dapat menghambat
perkembangan dari perusahaan.
Prove Overall Evaluation
Strength
- Citra Merek
1
Di Britania Raya, Primark merupakan penjual retail terbesar kedua setelah Mark &
Spencer Group.
- Keuangan
Primark merupakan divisi pakaian dari Associated British Food plc (ABF), konglomerat
yang berpusat di London.
- Cakupan Geografis
2
- Fokus Pada Pasar Inti
Lini produk Primark bervariasi dari satu negara ke negara lain. Primark juga memberikan
kebebasan terhadap produk yang ada di inventory mereka, sesuai dengan kebutuhan
pasar.
- Penjualan Online
Pendapatan e-commerce ritel pakaian, alas kaki dan aksesoris di Amerika Serikat
mencapai $110,61 miliar pada 2019.
Threats
- Intensitas Kompetisi
Di Inggris, Primark harus menghadapi pesaing mereka seperti, Zara, H&M dan lainnya.
Sedangkan di Amerika Serikat, Primark harus menghadapi pesaing mereka seperti Old
Navy, American Eagle dan Target.
- Biaya Penjualan
Biaya penanaman sustainable cotton lebih tinggi, oleh karena itu pakaian yang berbahan
dasar sustainable cotton lebih mahal dibandingkan dengan pakaian biasa. Poundsterling
juga mengalami penurunan nilai yang disebabkan oleh Brexit.
- Kehilangan Pangsa Pasar
Akibat enggannya CEO Primark untuk masuk ke ranah online menyebabkan banyak
pasar Primark yang hilang. Salah satunya ditunjukkan dengan seorang COO Primark,
John Lyttle yang pindah ke Boohoo.com, sebuah perusahan online global fashion yang
berbasis di Inggris.
Action Plan
Short Term:
● Bekerjasama dengan e-commerce untuk penjualan berbasis online agar tetap dapat
bersaing dengan kompetitor lain yang sudah terlebih dahulu berekspansi ke bisnis online.
● Menutup gerai fisik yang tidak perform dan mengalihkannya ke bisnis online agar
Primark bisa semakin berkembang dan brand-nya bisa semakin dikenal. Untuk
mengurangi biaya pengiriman antarnegara, sebaiknya Primark membuka depo di negara
tersebut yang hanya digunakan sebagai gudang penyimpanan untuk pengiriman saja.
● Budaya throw-away customer yang mengakibatkan adanya efek lingkungan, dapat
menjadi peluang bisnis baru bagi Primark, yakni bisnis thrift, dimana pakaian bekas pakai
dapat dijual kembali dengan harga tinggi karena Primark memiliki brand image yang
kuat.
Long Term:
3
● Perusahaan menyusun program mengenai sustainable clothing di tahun 2013 dengan
target untuk menggunakan 100% bahan ramah lingkungan pada tahun 2022. Strategi
perusahaan adalah dengan melakukan training kepada petani-petani di Asia dengan
menanam bahan baku menggunakan metode bertani yang alami dan tidak menggunakan
pestisida. Sejalan dengan target tersebut, perusahaan harus membuat proyeksi penjualan
apakah penggunaan bahan ramah lingkungan dapat menghasilkan keuntungan secara
efektif atau tidak.
● Membuat Customer Relation Management System agar pelanggan tetap up to date
dengan tren dan penawaran baru. Hal ini dapat dilakukan sesuai dengan geografis agar
lebih relevan.
● Agar campaign Primark terkait sudut pandang etika dan komitmen mereka terhadap CSR
tetap low cost, Primark dapat mempromosikan hal tersebut melalui cabang toko yang
mereka miliki.
Major Risk
● Adanya keunikan yang hilang akibat gerai fisik yang ditutup karena gerai tersebut tidak
perform.
Mitigation of Risk
● Menjadikan gerai fisik tersebut sebagai gudang penyimpanan barang, sehingga cost yang
diperlukan akan lebih sedikit apabila dibandingkan dengan membuka gerai fisik yang
tidak perform