Anda di halaman 1dari 8

BAHAN BACAAN

PRODUK FLORIKULTURA

Florikultura ialah suatu jenis tanaman hortikultura yang bagian-bagiannya dan bisa juga
semua bagian bisa digunakan untuk memperlihatkan keindahannya jika di pandang, selain itu juga
dapat menimbulkan kesan asri dan menimbulkan kesan nyaman bila terdapat di dalam ruang
terbuka seperti taman atau ruangan tertutup seperti dalam ruangan. Dalam budidaya florikulktura
ini dapat mencakup semua kegiatan bembibitan, penanaman, pemeliharaan florikultura,
pemanenan dan pasca panen florikultura serta dalam sektor perdagangan florikultura itu sendiri.

Florikultura ini merupakan salah satu bagian dari komoditas hortikultura yang memiliki
nilai ekonomi yang tinggi dan sebagai komoditas ekspor unggulan sudah memperlihatkan
kemajuan yang tinggi selain ekspor florikultura tropicarium ini juga unggul dalam pemasaran di
dalam negeri. Pada saat ini hambatan industri tanaman florikultura ini tidak lagi terhambat oleh
kurangnya biaya tetapi lebih kepada hambatan teknis berupa persyaratan Mutu pada bunga hias itu
sendiri. Pada permasalahan tersebut tentu sangat menuntut para produsen untuk lebih
meningkatkan lagi persaingan dalam industri ini.

Jenis Produk Florikultura

1. Tanaman hias berupa bunga untuk pot, atau bunga potong, misalnya berbagai jenis anggrek
(Orchidaceae), krisan (Chrysanthemum morifolium), anyelir (Dianthus charyopyllus),
mawar (Rosa sp), keladi (Anthurium andreanum), nanas hias (Ananas comosus), kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan lain-lain.
2. Tanaman hias tidak berbunga, seperti palem kuning (Chrysalidocarpus lutesence), pinus
(Pinus sp), bambu, lidah buaya, suplir, puring, beringin, hanjung dan lain-lain. Rumput-
rumputan, seperti rumput pait, rumput manila, rumput golf, rumput peking, dan lain-lain.

Sedangkan berdasarkan industri secara komersial, tanaman hias digolongkan menjadi:

1. Bunga potong (cut flower): anggrek (familia Orchidaeceae), krisan (Chrysanthemum spp),
mawar (Rosa sp), anthurium (Anthurium sp), gladiol (Gladiolus sp), dan heliconia
(Heliconia sp)
2. Bunga hias dalam ruangan (Indor plants): suplir (Adianthum sp), Monstera (Monstera sp),
dan Philodendron sp)
3. Tanaman hias taman (Outdoor plants)

Selain itu, berdasarkan nilai estetika yang dimiliki oleh organ tanaman, tanaman hias
dikelompokkan menjadi:

1. Tanaman hias bunga


2. Tanaman hias daun

Sebagai negara tropis yang mempunyai dataran rendah dan dataran tinggi, Indonesia dapat
menghasilkan hampir semua jenis komoditas florikultura. Pengusahaan komoditas ini dapat
dilakukan dengan pemanenan sepanjang tahun tanpa terganggu musim sehingga kontinuitas
dapat terus terpenuhi untuk memenuhi permintaan pasar.

Perkembangan pasar tanaman hias dan bunga potong domestik yang cukup cepat membawa
dampak terhadap perubahan sistem pengelolaan usaha tani dari sistem tradisional menjadi sistem
agribisnis yang berorientasi pada kebutuhan konsumen. Dengan demikian terciptalah segmen
pasar yang menggunakan bahan tanam berkualitas tinggi walaupun belum begitu besar, yang
ditunjukkan dengan peningkatan 10% per tahun.

Pengembangan industri florikultura yang berdaya saing tinggi sangat membutuhkan


dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam
yang optimal dengan mempertimbangkan lingkungan nasional dan global, pemberdayaan
potensi wilayah, peningkatan efisiensi usaha tani dan pelestarian lingkungan.
TANAMAN AIR UNTUK BUDIDAYA

Tumbuhan air adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau sebagian besar siklus hidupnya di
air dan merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem perairan. Kehadiran tumbuhan air
dalam jumlah tertentu/terbatas dan perkembangan populasinya terkendali akan membentuk
mikrohabitat yang dibutuhkan oleh ikan sebagai tempat berlindung, mencari makan (feeding
ground), memijah (spawning ground) dan mengasuh anakan (nursery ground).

Selain berfungsi menciptakan mikrohabitat bagi ikan, tumbuhan air juga dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas perairan. Manfaat tumbuhan air sebagai agen pembersih
lingkungan sudah tidak diragukan lagi, namun demikian apabila populasi tumbuhan air telah
mengalami blooming akan menjadikannya sebagai gulma air. Tumbuhan air mempunyai
kemampuan sebagai agent fitoremediasi, akumulator logam berat dan bio filter. Fitoremediasi
didefinisikan sebagai pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan termasuk pepohonan,
rerumputan dan tumbuhan air. Pencucian diartikan penghancuran, inaktivasi atau imobilisasi
polutan menjadi bentuk yang tidak berbahaya. Teknologi fitoremediasi ini mudah, murah dan
memberikan efek negatif yang kecil. Bahkan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk lokasi KJA
dengan memanfaatkan tumbuhan air yang dapat berfungsi sebagai pakan ikan sekaligus sebagai
penyerap nutrien yang berlebih seperti jenis Lemna sp.

Tumbuhan air juga bermanfaat sebagai perangkap bahan organik pada perairan eutrofik
serta mempunyai sifat luxury uptake yaitu mampu menyerap zat atau nutrisi tertentu melebihi
kebutuhannya. Tumbuhan air juga dapat berfungsi untuk membersihkan dan mengkontrol
pencemaran oleh logam berat, pestisida dan minyak. Eceng gondok (Eicchornia crassipes)
mempunyai kemampuan dalam menyerap ion logam seperti cadmium (Cd), timbal (Pb) dan besi
(Fe), senyawa organik dari suatu larutan, menurunkan TSS dan BOD.
Ciri-ciri Tumbuhan Air

Muhsin dan Indrawati (2008), Tumbuhan air (hydrophytes), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kutikula tipis, kutikula berperan mencegah kehilangan air, oleh karena itu sebagian besar
tumbuhan air memiliki kutikula tipis dan atau tidak memiliki kutikula.
2. Stomata umumnya selalu terbuka sepanjang waktu, sebab air melimpah dan oleh karena itu
tidak membutuhkan mekanisme untuk mempertahankan air.
3. Terjadi peningkatan jumlah stomata, baik pada permukaan atas maupun bawah
4. Umumnya mempunyai kantong udara untuk mengapung
5. Akar kecil/tipis; air dapat berdifusi langsung ke dalam daun
6. Spesialissi akar untuk mengambil Oksigen
7. Tumbuhan umumnya mengapung

Anonim (2016), tumbuan tingkat tinggi yang hidup di air menurut cara hidupnya digolongksn

menjadi:

1. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, batang di dalam air, dan akar

didalam tanah

Tumbuhan jenis ini memiliki segi positif dengan menyediakan oksigen bagi

organisme di udara oleh daunnya yang tumbuh diatas permukaan air, akarnya yang berada

didalam tanah juga tidak terlalu mengganggu ketersediaan nutrien dan unsur hara yang ada

di air karena nutrien dan unsur hara yang diambilnya berasal dari dalam tanah. Tumbuhan

jenis ini juga dapat dijadikan sebagai tempat berkembang biak ikan-ikan dengan melekatkan

telurnya pada batangnya. Segi negatif pada tumbuhan jenis ini adalah jika keberadaannya

melimpah dapat mengurangi area hidup organisme/hewan perairan sehingga mengganggu

pergerakan dan aktivitasnya di air.

2. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, batang dan akarnya

melayang didalam air


Tumbuhan jenis ini memberikan oksigen di udara karena daunnya yang tumbuh di

atas permukaan air, akar-akarnya yang melayang didalam air dapat menyerap nutrien dan

unsur hara yang terdapat di air, selain itu beberapa jenis tumbuhan ini akarnya dapat

menyerap logam seperti besi untuk menetralisir perairan dari pencemaran logam sehingga

keberadaannya dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran perairan.

Selain itu akarnya bisa dijadikan tempat pemijahan ikan. Seperti eceng gondok,

kemampuan tanaman inilah yang banyak di gunakan untuk mengolah air buangan, karena

dengan aktivitas tanaman ini mampu mengolah air buangan domestic dengan tingkat

efisiensi yang tinggi. Segi negatif dengan melimpahnya tumbuhan jenis ini adalah akarnya

dapat menyerap nutrien dan unsur yang terdapat di air sehingga organisme/hewan air lain

tidak memperoleh nutrien dan unsur hara yang cukup untuk tumbuh.

3. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, tidak memiliki batang, dan

akarnya melayang didalam air

Tumbuhan jenis ini kelimpahannya memiliki beberapa segi positif dengan menyerap

senyawa toksik terlarut dalam saluran air masuk (irigasi) dan saluran air keluar (drainase)

seperti Fe dan SO4 sehingga memiliki sifat toleran terhadap kelarutan besi yang tinggi.

Terdapat tumbuhan air jenis ini yang akarnya dapat mengikat logam seperti tanaman gelam

Melaleuca sp sehingga dapat menjadi indikator pencemaran air. Sedangkan segi negatif

dengan adanya kelimpahan tumbuhan ini adalah terhalangnya cahaya masuk kedalam

perairan sehingga organisme/hewan air tidak dapat menerima cahaya dengan baik, selain itu

akar-akanya yang tumbuh menyerap nutrien dan unsur hara yang terdapat di air yang

seharusnya dikonsumsi oleh organisme/hewan air, contohnya eceng gondok, yang juga dapat

menyebabkan pendangkalan perairan.


4. Tumbuhan yang seluruh tubuhnya melayang didalam air

Tumbuhan jenis ini seluruh aktifitas hidupnya berada di dalam air sehingga daunnya

dapat menyediakan oksigen bagi perairan yang dapat dimanfaatkan oleh organisme/hewan

air lainnya, selain itu juga tumbuhan jenis ini sebagai makanan bagi organisme/hewan lain.

Segi negatif dengan adanya kelimpahan tumbuhan jenis ini adalah mereka dapat menyerap

nutrien dan unsur hara yang ada di dalam air sehingga mengurangi ketersediaan nutrien dan

unsur hara bagi organisme/hewan lain, selain itu produksi karbondioksidanya keluar didalam

air sehingga apabila tumbuhan ini tumbuh melimpah maka akan menyebabkan perairan

menjadi asam dan akhirnya dapat mengganggu aktifitas hidup organisme/hewan lain.

5. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas dasar perairan dan akarnya didalam tanah

Tumbuhan jenis ini dapat menyediakan oksigen bagi air yang dapat dimanfaatkan

oleh organisme/hewan air contohnya ikan karena daunnya tumbuh diatas dasar perairan,

selain itu juga daunnya bisa menjadi makanan bagi ikan herbivora. Akarnya yang tumbuh

didalam dasar perairan/tanah tidak mengganggu unsur hara dan nutrien dalam air karena

mereka mengambilnya dari dalam tanah. Daunnya juga bisa menjadi tempat

perkembangbiakan dan melekatnya telur ikan. Segi negatif dengan melimpahnya tumbuhan

jenis ini dapat mengganggu dengan tingginya kadar karbondioksida dalam air sehingga

mempengaruhi aktifitas hidup organisme/hewan air lain seperti ikan, apabila keberadaannya

terus melimpah maka dapat menyebabkan air menjadi asam oleh produksi karbondioksida

yang melimpah.

Fungsi Tumbuhan Air

Tumbuhan air merupakan tumbuhan yang tinggal di sekitar air dan didalam air yang

berfungsi sebagai penghasil energi pada suatu ekosistem (Odum dan Barrett, 2005 dalam
Kurniawan, 2012). Kehadiran tumbuhan air pada suatu ekosistem perairan darat adalah penting

selama populasinya masih terkendali. Fungsi tumbuhan air pada suatu ekosistem perairan darat di

antaranya sebagai sumber makanan hewan seperti ikan, tempat ikan meletakkan telurnya dan

tempat berlindung bagi hewanhewan seperti invertebrata maupun vertebrata dari teriknya sinar

matahari ataupun dari predator.

Selain itu, berdasarkan pada proses fisiologinya tumbuhan air dapat mensintesa nutrient

dengan bantuan cahaya matahari melalui proses fotosintesis dan secara fisik dapat mengurangi

kecepatan aliran air sehingga dapat mengurangi erosi dan menurunkan kadar turbiditas (Newall,

1995; Wetzel and Gopal, 2001 dalam Kurniawan, 2012). Keterkaitan hal-hal tersebut dapat

memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas air. Ward et al., (1993) dalam Kurniawan (2012)

menyatakan bahwa keanekaragaman tumbuhan air pada suatu perairan akan memperkaya

keanekaragaman habitat yang dibentuknya. Makin beranekaragam tumbuhan air, maka makin

beranekaragam pula fauna yang dapat ditemukan.

Menurut dari majalah Ecos dalam Tjokrokusumo dan Firman (2003), mengemukakan bahwa

tumbuhan air mempunyai kemampuan untuk menyerap hara limbah dalam jumlah besar dengan

cepat dan jumlahnya melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Oleh karena itu, menyebutkan bahwa tumbuhan air semacam ini sebagai “luxury plant”. Hal ini

disebabkan oleh kemampuannya yang dapat menguras unsur hara dalam limbah cair.

Menurut bahwa eceng gondok (Eichhornia crassipes) mampu meyerap ion logam, berbagai

jenis anion dan senyawa organik dari suatu larutan. Sedangkan John (1984) dalam Tjokrokusumo

dan Firman (2003), membahas bahwa Eichhornia crassipes mampu menurunkan kadar zat padat

tersuspensi (TDS), COD, BOD, amonia dan nitrogen total secara berturut-turut sebesar 78%, 92%,

98%, 50%, dan 56% selama 10 hari waktu tinggal (detention time).

Anda mungkin juga menyukai