Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS MANGGOPOH

PUSKESMAS MANGGOPOH
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS MANGGOPOH

A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut menyepakati hasil
komferensi internasional mengenai kependudukan dan pembangunan
pada tahun pada tahun 1994 di kairo. Pada komferensi tersebut telah
terjadi perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan
dimana tidak lagi semata-mata penurunan fertilitas menjadi bagian tak
terpisahkan dari upaya kesehatan reproduksi perorangan. Dalam
kesempatan ini maka pemberian pelayanan KB yang berkualitas dengan
menghormati hak individu dan memperhatikan kepuasan klien menjadi
hal yang utama sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan derajat
kesehatan reproduksi individu disamping menurunan tingkat fertilitas.
Dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah saat ini program KB
merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas telah ditetapkan
indicator cakupan peserta KB aktif ( CPR ) sebagai indicator SPM
( Standar Pelayanan Minimal ) yang harus dicapai oleh setiap
kabupaten/kota. Oleh karena itu perlu penguatan Manajemen Program
KB agar mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat danmemberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya,
puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Dalam tiga dasa warsa terakhir pencapaian KB di Indonesia dianggap
berhasil di tingkat nasional. Hal itu terlihat dari penurunan angka
fertilitas total ( Total Fertilitas Rate ) dari 5,6 pada tahun 1971 menjadi
2,6 tahun 1997. Artinya pada tahun 1971 rata-rata anak yang dimiliki
perempuan di Indonesia selama reproduksi sekitar 6 orang, tahun
separuh menjadi 3 orang pada tahun1997. Demikian juga pencapaian
cakupan peserta KB aktif ( Dontraseptive Prevlence rate CPR ) dengan
berbagai metode baik tradisional maupun modern meningkat dari 57,4 %
pada tahun 1997 menjadi 60,3 % pada tahun 2002-2003
(CBS,NFPBC,MOH,AND Marco Inc, 2003). Dilihat dari jenis metode
kontrasepsi yang banyak dipilih, paling popular adalah suntik 7,8%, pil
13,2% dan alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) sekitar 6,2%. Cara lain
yang meningkat peminatnya adalah susuk KB ( 4,3% ) dan metode MOW
atu sterilisasi sekitar 0,7% akan tetapi tingkat penggunaan kontrasepsi
pria masih sangat rendah ( MOP 0,4% ) dan kondom 0,9 %.
Di puskesmas lasusua Kabupaten Kolaka utara tahun 2014 jumlah
Pus yang memakai kontrasepsi sebanyak , yang terdiri atas : suntik , pil,
implant, kondom, IUD, MOW, MOP.

C. TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan dan mutu Pelayanan KB bagi semua PUS.

D. TUJUAN KHUSUS
1. Terdatanya semua PUS yang ada di wilayah kerja puskesmas
Manggopoh Kabupaten Agam
2. Meningkatnya cakupan.
3. Meminimalkan akseptor yang tergolong 4 T.
4. Terdeteksinya akseptor yang mengalami komplikasi
5. Meminimalkan akseptor .

E. KEGIATAN POKOK
1. Pendataan PUS
2. Pelayanan Kontrasepsi
3. Penyuluhan KB di Posyandu
4. Lokmin Bulanan
5. Lokmin triwulan
6. Pencatatan dan pelaporan
7. Dokumentasi
F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
 Membentuk Tim dengan melibatkan Kepala Puskesmas, Promkes
dan Poli KIA.
 Kerjasama antar Lintas Program dan Lintas Sektor.

G. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap bulan merekap semua hasil kegiatan dan melaporkannya ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Mengetahui Manggopoh, September 2023


Kepala Puskesmas Manggopoh Penanggung Jawab Program

drg. Rozi Cahaya Welly Desanti,S.Tr.Keb


NIP. 197804162009012004 NIP.

Anda mungkin juga menyukai