Anda di halaman 1dari 64

SKRIPSI

ANALISIS KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS


KERJA KARYAWAN PADA CV. ABADI TIGA MANDIRI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana


Teknik Pada Fakultas Teknik Universitas Darussalam Ambon

Disusun Oleh :
RAHMAT HIDAYAT RAMLI
NPM : 2017 02 009

FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi :

ANALISIS KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA


KARYAWAN PADA CV. ABADI TIGA MANDIRI

Oleh :

RAHMAT HIDAYAT RAMLI


NPM : 2017 02 009
Ambon, 17 Oktober 2022
Menyetujui
PENGUJI I PENGUJI II

Ir. Aminah Soleman, MT.IPM Rina Latuconsina, ST.MT


NIDN. 0021028101 NIDN. 0004107407

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ir. Rapiah Sarfa Marasabessy, MT.IPM Sitnah Aisyah Marasabessy, ST.MT


NIDN: 1203068001 NIDN: 1226017701

MENGESAHKAN MENGETAHUI
DEKAN FAKULTAS TEKNIK KETUA PROGRAM STUDI

Aliah Rahman, ST.MT Agung K. Henaulu, ST.MT


NIDN: 0025047601 NIDI: 1218108401

ii
PERNYATAAN

Dengan in i saya menyatakan bahwa :


1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendpatkan
gelar sarjana baik di Universitas Darussalam Ambon maupun perguruan
tingi lainya. Pengambilan karya orang lain dalam karya tulis ini dilakukan
dengan menyebutkan sumbernya sebagai mana tercantum dalam daftar
pustaka.
2. Tidak berkeberatan untuk di publicasikan oleh Universitas Darusslam
Ambon baik seluruhnya atau sebagian, untuk kepentingan akademik atau
ilmiah.
3. Peryataan ini saya buat dengan sesunguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat tidak kebenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas
Darussalam Ambon

Ambon, 13 Oktober 2022

Penulis

Rahmat Hidayat Ramli


NPM. 201702009

iii
MOTTO

ADA BANYAK HAL YANG BISA

KATONG LAKUKAN, SENG BAJALANG

SESUAI RENCANA BUKAN BERARTI

KATONG MUSTI BARENTI HIDOP

Rahmat Hidayat Ramli

iv
PERSEMBAHAN

Dalam Keterbatasan dan rasa syukur kepada Allah SWT

Yang tak terhingga penulis persembahkan karya

sederhana ini kepada orang-orang tersayang :

Teruntuk Ibundaku tercinta dan Ayahanda tersayang

terima Kasih yang tulus karena sudah menýadi

penguatku, terima kasih atas segala pengorbanan dan

doa kalian, Terima kasih ayah, saya berharap dan

berdoa semoga ayah dan ibu selalu diberikan

kesehatan oleh Allah SWT. Aaminn...

Teruntuk sahabat terbaik yang sudah setia menemani dan

menýadi penyemangat sampai tahap ini. Terima kasih

banyak atas setiap waktunya dan dengan sabar

memberi motivasi dan menyemangati dikala lagi ýenuh-

ýenuhnya.

Terima kasih ýuga pada Almamaterku Universitas

Darussalam Ambon yang menýadi tempat peraduanku

dalam menuntut ilmu.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


segala limpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis hanturkan kepada
Rasullaulah Muhammad S.A.W, beserta para sahabat, keluarga dan orang-orang
yang senantiasa istiqamah dijalanNya. Skripsi ini disusun sebagai karya tulis
ilmiah untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana S-1
pada program studi Pedidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat


bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT membalas segala jasa dan kebaikan kalian. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimah kasih kepada :

Teruntuk Ibundaku tercinta dan Ayahanda Tersayang yang telah memberikan


segenap hidupnya untuk membesarkanku, menyayangi, mendidik, dan
merawatku sampai sekarang ini, yang selalu memberikan dukungan dan
semangat untuk mengejar cita-citaku.
Bapak Dr. Ir Muhammad Riadh Uluputy, MP. Selaku Rektor Universitas
Darussalam Ambon.
Ibu Alyah Rahman ST.,MT, Selaku Dekan Fakultas TEKNIK Universitas
Darussalam Ambon.
Bapa, Agung K. Henaulu , ST, MT. NIDN. 121 810 8401 Selaku Ketua Program
Studi Teknik Industri Fakultas TEKNIK Universitas Darussalam Ambo

vi
Ibu Ir. R S. Marasabessy, MT, IPM. NIDN. 1203068001 selaku Dosen Pembimbing I
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ibu Sitnah Aisyah Marasabessy, ST.,MT NIDN. 122 601 7701 Selaku Dosen
Pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis memberikan
masukan-masukan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi yang penulis buat ini.
Seluruh Dosen dan Staf pengajar pada Fakultas Teknik terkhusus untuk para
Dosenku di program studi Teknik Industri.
Teruntuk sahabat terbaik yang sudah setia menemani dan menjadi penyemangat
sampai tahap ini. Terimah kasih banyak atas setiap waktu dan dengar sabar
memberi motivasi dan menyemangati dikala lagi jenuh-jenuhnya.
Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Teknik Industri dan teman-
teman KKN Dan semua orang berpengaruh dalam hidupku yang pernah saya
kenal yang telah banyak memberikan nasehat serta dorongan dan motivasi
kepada penulis dalam menyelasikan skripsi ini, maaf tidak bisa penulis sebut
satu per satu.
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam rangka penelitian dan penyusunan Skripsi ini mendapatkan balasan dan
anugerah yang lebih mulia dari sisi Allah SWT.

Penulis menyadari keterbatasan dalam penulisan dalam penulisan skripsi


ini, untuk itu demi kesempurnaan hasil penelitian ini, penulis mengharapkan saran
dan kritik. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi
semua pihak yang membacanya.

Ambon, 13 Oktober 2022

vii
Rahmat Hidayat Ramli
NPM. 201702009

ANALISIS KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS


KERJA KARYAWAN PADA CV. ABADI TIGA MANDIRI

Rahmat Hidayat Ramli, Ir. R S. Marasabessy , MT, IPM. Sitnah Aisyah


Marasabessy, ST.,MT

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif, penelitian

ini dilaksanakan di CV. Abadi Tiga Mandiri. Subjek dalam penelitian adalah

Karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri bagian Produksi dan Pemasaran . Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu Data yang dikumpulkan didapatkan

dari wawancara, observasi, kuesioner dan analisis regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukan terjadi Pengaruh Kelelahan kerja secara signifikan

dan berpengaruh positif terhadap Produktivitas kerja karyawan, hal ini dapat

dilihat pada pembuktian uji signifikan maka diperoleh nilai thitung dan αvalue,

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Kelelahan Kerja berpengaruh

terhadap Produktivitas Kerja pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri.

Dari hasil pengujian menunjukan adanya pengaruh Positif yang berarti bahwa

apabila faktor Kelalahan yang tinggi dapat mempengaruhi Produktivitas

Kerja. Juga

viii
dapat dilihat pada table 4.5 (Anova) tersebut diketahui bahwa nilai F hitung =

2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka model regresi

linear sederhana dapat dipakai untuk memprediksi variabel Produktivitas Kerja

atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja (X) terhadap

variabel Prodiuktivitas kerja (Y). Dari analisis regresi linear sederhana adalah

(Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar 17,733, sedangkan nilai

Kelelahan kerja (b/koefisien regresi) sebesar 0,294, Nilai Constanta sebesar

17,733, mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel produktivitas kerja

adalah 17,733

Kata kunci : kelelahan, produktifitas kerja

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Batasan Masalah............................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian.........................................................................................3

BAB II TIN JAUAN PUSTAKA.............................................................................4

2.1. Ergonomi.......................................................................................................4
2.2. Kelelahan......................................................................................................7
2.3. Produktivitas.................................................................................................11
2.4. Beban kerja...................................................................................................14
2.5. Jenis-jenis uji statistik...................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................18

3.1. Jenis Penelitian................................................................................................18

3.2. Populasi...........................................................................................................18

x
3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian.........................................................................18

3.4. Variabel Penelitian..........................................................................................18

3.5. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................18

3.6. Teknik Analisi Data.........................................................................................19

3.7. uji normalitas...................................................................................................19

3.8. tahapan penelitian............................................................................................19

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA..........................21

4.1. Pengumpulan Data.................................................................................21

4.2. Pengelolaan Data...................................................................................29

BAB V PEMBAHASAN..................................................................................32

5.1. Pembahasan...........................................................................................33

BAB VI PENUTUP..........................................................................................39

6.1. Kesimpulan............................................................................................39

6.2. Saran......................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.Tabel data-data teknis..........................................................................25

Tabel 4.2.Tingkat kelelahan kerja pada detak jantung responden.......................25

Tabel 4.3.Hasil Wawancara dengan Manejer Produks........................................27

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................28

Tabel 4.5.Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur..........................................28

Tabel 4.6.Distribusi Frekuensi Tingkat Kelelahan Kerja....................................29

Tabel 4.7.Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test....................31

Tabel 4.8.Variables Entered/Removed regresi linear sede..................................31

Tabel 4.9.Model Summary regresi linear sederhan..............................................32

Tabel 4.10.ANOVAb regresi linear sederhana.....................................................32

Tabel 4.11.Coefficientsa regresi linear sederhana................................................33

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Oraganisasi perusahaan......................................................22

Gambar 2 : Layout Tempat Penenlitian...............................................................24

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia dalam suatu perusahan memegang peranan penting.
Salah satu pemicu keberhasilan perusahan dikarenakan oleh sumber daya
manusia, yaitu karyawan karena karyawan merupakan pelaku dari keselur
uhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan
sumberdaya-sumberdaya lainya yang dimiliki lainya yang dimiliiki
perusahaan. Sebagai modal utama bagi perusahan, karyawan perlu dikelola
agar tetap menjadi produktivitas. Produktivitas merupakan suatu kaitan antara
output hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk
oleh seorang tenaga kerja, alasan mengapa karyawan tidak meningkatkan
produktivitasnya rendah. Hal tersebut dapat dipengaruh oleh tingkat beban
kerja.( Rico Jenery Sitorus 2019)
kelelahan merupakan situasi fisik tubuh, kegiatan, dan motivasi yang
melemah, untuk mengerjakan pekerjaan (Maharaja,2017). Keleahan adalah
keadaan dimana kekuatan tubuh untuk melakukan kegiatan yang sama
berkurang dan efesiensi performa kerja menurun (Ningsi & Nilamasari,2018).
Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan kursial yang ditangulahi karna
kelelahan dapat menyebabkan kecapakan kerja menghilang, kondisi kesehatan
menurun sehinga dapat memicu kecelakan kerja, serta produktivitas dan
prestasi kerja menurun (Ferawati, 2018).
Dikatakan produktivitas apabila sumber daya tersebut memiliki
produktivitas tinggi serta dapat mencapai sasaran atau target yang telah di
tentukan dan dapat bertangung jawab menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
(Putu, Claudia & Suana 2018)
CV. ABADI TIGA MANDIRI merupakan perusahan yang bergerak di
bidang jasa produksi air mineral dalam kemasan CV. ABADI TIGA
MANDIRI di dirikan pada tahun 2005 dengan kegiatan komersialnya pada
tahun 2007. Perusahan ini di dirikan untuk memenuhi permintan pasar dan
margin laba yang
1
memadai, dengan melihat potensi permintaan dan kebutuhan serta
memperhatikan kemampuan yang dimiliki managemenya. CV ABADI TIGA
MANDIRI buka pada pukul 07:00-05:00 WIT dan mempunyai karyawan
berjumlah 62 karyawan di antaranya laki-laki 39 dan wanita 23, dan meliki
jadwal petugas harian untuk bersih-bersih, dan bekerja mengunakan mesin
produksi secara otomatis. Sedangkan di dalam perusahan ada beberapa bagian
pekerjaan seperti, di bagian produksi, pengepakan, pemaletan, pengangkutan,
distribusi dan pengisian galon dilakukan dalam posisi badan berdiri dengan
gerakan tubuh bergerak kekiri dan kekanan. Dalam waktu 30 menit akan
terjadi pergantian sift/roling pekerjaan dari proses pengepakan pinda ke
pemaletan atau pengagkutan dan pengisian galon, hal tersebut untuk
pergantian sift karyawan laki-laki sedangkan untuk karyawan wanita dari
pengepakan pinda ke pelipatan karton untuk mengisi produk yang suda jadi
dan mengisi air galon dan perempuan yang memliki tugas harian bersih,
sedangkan karyawan laki-laki yang mempunyai jadwal petugas harian
mengagkuat bahan-bahan untuk memproduksi air mineral dalam kemasan
(AYUDES) dari gudang ke ruangan produksi dan kembali bekerja di bagian
yang telah di lakukan pergantian sift, dikarenakan kerja yang berulang-ulang
dapat mengakibatkan sakit pingag, otot terasa kaku dan menimbulkan
kelelahan pada tubuh yang mengakibatkan kurangnya berkonsentrasi dalam
bekerja dan dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tentang “ANALISIS
KELELAHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYWAN PADA CV. ABADI TIGA MANDIRI”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang maka menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis kelelahan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. ABADI TIGA MANDIRI
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan yang di kaitkan dengan judul di atas sangat luas, sehingga
tidak mungkin di lapangan permasalahan yang ada itu dapat di jangkau dan

2
terselesaikan semua. Oleh karna itu perlu adanya pembatasan masalah,
sehingga persoalan yang di teliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat di
hindari. Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus
masalah yang di teliti hanya pada, analisis kelelahan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. ABADI TIGA MANDIRI
1.4. Tujuan Penelitian
Mengacuh pada rumusan masalah di atas tujuan dalam penelitian adalah
untuk mengaetahui :
1. Identifikasi kelelahan kerja
2. Menganalisis kelelahan kerja terhadap produktivitas kerja
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya pada karyawan yang bekerja di bagian pengepakan pada CV.
ABADI TIGA MANDIRI. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi CV. ABADI TIGA MANDIRI
Penilitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi CV. ABADI TIGA
MANDIRI dalam hal meningkatkan beban kerja
2. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini maka peniliti akan menambah
wawasan, pengetahuan dan akan bermanfaat pada dunia kerja,
khususnya mengenai kelelhan kerja, dan produktivitas kerja karyawan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ergonomi

2.1.1. Pengertian ergonomi


Menurut Odges Sukoco (2007:007) ergonmi adalah ilmu terapan yang
digunakan untik mempelajari hal-hal hubungan dengan tingkata kenyamanan
dan efesiensi dan kemanan dalam mendesai tempat kerja demi memuaskan
kebutuhan fisik dan fisikologis pegawai kantor. Selain itu pengertian lain dari
ergonomi dapat juga dikatakan sebagai usaha untuk mengintegrasikan
pengunaan ruang, perabotan kantor dalam factor lain-lain yang dapat
mempengaruhi psychologis seseorang seperti warna, cahaya, suara, udara,
(temperatur) dan budaya (Quible Chaniago 2013:70).
Istilah ergonomi lebih popular digunagan oleh beberapa negara eropa
barat sedangkan di Amerika istilah ergonomi dikenal dengan human factor
engineering atau human engineering. International Ergonomi Asspciation
(2002) nergonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dan elemen-elemen lain dalam suatu sisitem dan pekerjaan yang
menerapkan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang agar dapat
mengoptimalkan kesejatraan manusia dan keseluruhan sisitem kerja.
Ergonomi berkontribusi pada perancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan,
produk, lingkungan dan sisitem agar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan
dan keterbatasan manusia.
2.1.2. Manfaat ergonomi
Jika perusahan menerapkan ergonomi pada lingkungan kerja
pegawainya, maka perushan akan medapatkan manfaat. Adapun manfaat
yang dapat diperoleh perusahaan jika mampu mengemplitasikan ergonomi
dengan optimal merut Priansya & Damayanti (2015:111-112), diantaranya
a. Menigkatnya semgat kerja seperti menambah kecepatan keraja,
kecepatan keselamatan keerja, menguragi energy serta kelelahan
yang berlebihan,
b. Menguragi waktu, biaya pelatihan dan pendididkan

4
c. Mengoptimalkan penyalagunaan sumber daya manusia melalui
penigkatan ketrampilan yang diperlukan
d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan menimalkan
kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
e. Menigkatakan kenyamanan pegawai dalam bekerja.
Di samping banyaknya manfaat yang didapatkan oleh perusahan jika
menerapkan ergonomi terhadap lingkungan kerjanya, adapula dampak
negatifnya yaitu pengeluaran perusahan akan semakin besar (Chaniago,2013)
tentunya demi menerapkan lingkungan kerja yaman dan aman kebutuhan
perusahaan akan semakin bertambah dan pengeluaran akan semakin besar
namun untuk mencapai keamaan dan kenyaman pegawai pada lingkungan
kerja nya dibutuhkan upaya yang tinggi.
2.1.3. Factor-faktor ergonomi
Suatau perusahaan yang akan megemplentasikan ergonomi terhadap
lingkungan kerjanya tentu membutuhkan factor-faktor yang harus di penuhi.
Factor-faktor ini bias dijadikan tolak ukur serta pedoman dalam pelaksanaan
ergonomi lingkungan kerja. Adapun factor-faktor ergonomi yang perlu di
pertimbangkan menurut Wingnjoesubroto (dalam Priansi dan Damayanti,
2015:112-124) sebagai berikut
a. Sikap dan posisi kerja
Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang baik
pertimbangan ergonomic menyatakan:
 Mengurangi keharusan pegawai untuk bekerja dalam sikap dan
posisi membungkuk dan kegiatan yang sering atau jangka lama
dengan merancang fasilitas kerja. Seperti meja, kursi. Dll,
sesuai dengan data antropometri agar pegawai dapat menjaga
sikap dan posisi kerja nya tetap tegag dan normal
 Pegawai diharuskan mengunakan jarak yang normal
(konsep/prinsip ekonomi gerakan), sehingga memberikan sikap
dan posisi kerja yang nyaman

5
 Pegawai tidak seharusnya duduk atau berdiri pada satat bekerja
untuk yang lama dengan kepala, leher, dada, atau kaki berada
dalam sikap atau posisi miring dan posisi terlantang/tengkurap
 Pegawai tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada
dalam posisi diatas level siku yang normal
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja
Antropometri pada dasarnya menyagkut ukur fisik atau fisik atau
fungsi gerak, dll. Persyaratan ergonomi mensyaratkan agar
peralatan dan fasilitas kerja disesuaikan dengan orang yang
mengunakan khususnya yang dimaksud dengan dimensi ukuran
tubuh. Dimensi akan dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu suatu
fisik dan situasi kerja yang ada.
 Kondisi lingkungan kerja fisik
Dalam ergonomi sanggat mempertimbangkan seluruh aspek
lingkungan fisik kerja yang dimiliki potensi bahaya pada proses
perancangan ruang kerja. Dengan demikian kondisi-kondisi
bahaya tersebut bias diantisipasi dan diberi tindakan-tindakan
preventive seblumnya.
2.1.4. Lingkungan kerja fisik
Menrut Nitisenito (2005:142) adalah segala sesuatu yang ada yang ada
disekitar pekerja yang dpata mempengaruhi dirinya dalam menjalkan tugas-
tugansya yang diberikan kepadanaya. Misalnya kebersihan music dll lingkugan
kerja merupakan suatu tembat baik tertutup maupun terbuka juga sangat
dipengaruhi oleh berbagai jenis proses dan bentuk layaan pekerjaan sesuai
dengan tujuan organisasi perusahaan (Kuswana S.W,2014:164). Lingungan
fisik dpat dibagi menjadi dua katagori, yaitu (Sedarmaryanti, 2009:26)
a. Lingkungan yang berhubungan lansung dengan pegawai (seperti:
pusat kerja, kursi, meja, dsb)
b. Lingkungan perantara atau lingkungan ini (seperti
kantor,pabrik,kota,system raya) lingkungan perantar juga disebut

6
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya
temperatur, kelembapan siklus udara, pencahayaan,
keseimbangan, warna dll.)
Menurut Robbinis (2006) lingkunagan lerja adalah lembaga-lembaga
atau kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi,
lingkungan di rumuskan menjadi dua yaitu lingkungan umum dan khusus.
Lingkungan umum adalah segala sesuatu diluar organisasi yang memeiliki
potensi untuk mempengaruhi organisasi sedangkan lingkungan khusus kerja
adalah bagian lingkungan yang secara lansung berkaitan dengan pencapaian
sasaran saran sebuah organisasi.
2.2. Kelelahan
2.2.1. Pengertian kelelahan kerja
Fatigue berasal dari kata fatigare yang berarati hilang dan lenyap
secara umum dapat di artikan sebgai adanya perubhan yang lebih kuat kearah
yang lebih lemah kelelahan kerja merupakan kondisi yang di tandai dengan
perasan lelah dan menurunkan kesiapan serta berpengaru terhadap
produktivitas kerja. Keleahan di artikan sebagi rasa lelah atau kurangnya
energi yang dapat menyebabkan kelelahan
Kelelahan kerja dapat juga dapat di artikan sebagai gejela pisikologi
yang memperlihatakan ketidak mampuan individu dalam melakukan tugas (
Khanade & Sasangohar 2017 )
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa kelelahan
kerja merupakan kemampuan daya tahan kerja tubuh yang menurun akibat
banyaknya kerja yang ada pada individu yang membuat individu tidak
bekerja tidak maksimal bahkan berpotensi untuk melakukan kesalahaan
dalam melakukan sebuah pekerjaan pekerja karena hilangnya daya
konsentrasi dari individu tersebut
2.2.2. Aspek kelelahan kerja
a). kelelahan fisk adalah kelelahan yang berhubungan dengan fisik
dan stamina fisik. Sakit fisik yang dirasakan seperti sakit kepala, sakit
pungung, susah tidur, gelisah dan perubahan pola makan

7
b). kelelhan emosional adalah kelelahan yang beruhubungan diri
individu itu sendiri dengan munculnya gejalah seperti putus asah,
banyaknya beban pikiran, mudah tersingung, depresi dan tidak
berdaya c). kelelahan mental adalah kelelhan yang menyangkut
padah rendahnya penghargaan pada diri sendiri dan despersionalisasi.
Gejalah yang di temukan seperti merasa tidak berharga, tidak
terpilih, tidak
berkopeten, dan merasa tidak puas terhadap suatu kerja
2.2.3. Faktor-faktor kerja
Menurut Setia Wati, Salahuia dan Widjasena (2019), adaq empat
faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja
a. Konflik kerja
Konflik kerja biasanya timbul dalam suatu organisasi karena adanya
masalah komunikasi antara individu, hubungan pribadi antara
individu, atau struktur organisasi yang tidak sesuai dengan
keinginan individu
b. Lingkungan fisik dan tempat kerja
Lingkungan fisik kerja adalah suatu keadaan diman individu secara
lansung maupun tidak lansung
c. Kapasitas kerja
Kapasitas kerja adalah suatu kondisi terjadinya ketegangan yang
menciptakan ketidak seimbangan fisik dan fisikis yang dapat
mempengeruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi individu. Stres
kerrja merupakan salah satu faktor dari kelelahan kerja juga di
ungkapkan oleh Andarina (2017) yang mengetakan dengan dengan
dorongan faktor internal akan akan muncul stres kerja dan
mendorong terjadinya kelelahan kerja
2.2.4. Pengukuran kelelahan kerja
Menurut Tarwaka dkk, pengukuran kelelahan dapat di lakukan
dengan berbagai cara
1. Kualitas dan kuantitas hasil kerja

8
Pada metode ini, kualitas ouput digambarkan sebagai jumlah
proses kerja (waktu yang digunkan setiap item) atau proses
operasi yang dilakukan setiap menit waktu. Namun demikian
banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti: target
produksi, faktor sosial dan perilaku pisikologis dalam kerja.
Sedangkan kualitas ouput (kerusakan produk, penolkan produk)
atau frekuensi kecelakan dapat mengambarkan terjadinya
kelelahan tetapi faktor tersebut bukanlah merupakan causal faktor
Kualiatas kerja dapat di;ihat pada prestasi yang dinyatakan dalam
banyak produksi persatuan waktu. Sedangkan kualitas kerja di
dapat dengan menilai kualitas pekerjaan seperti jumlah yang di
tolak, kesalahan kerusakan material, dll
2. Pencatatan perasaan subjektif kelelahan kerja
Subjektive self rating test dan industrial fatigue research commiteh
(IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuesioner berisih 30 daftar
peryatan yang terdiri dari:
a. 10 pertanyaan tentang [elemahan kegiatan: 1. Perasan berat di
kepala, 2. Lelah diseluruh badan, 3. Berat kaki, 4. Menguap, 5.
Pikiran kacau, 6. Mengantuk, 7. Ada beban pada mata, 8.
Gerakan canggung dan kaku, 9. Berdiri tidak stabil, 10. Ingin
berbaring
b. 10 pertanyaan tentang pelemahan motovasi: 1. Susa berpikir 2.
Lelah untuk berbicara 3. Gugup 4. Tidak berkonsentrasi 5.
Mudah lupa 7. Kepercayan diri berkurang 8. Merasa cemas 9.
Sulit mengontrol sikap 10. Tidak tekun dalam pekerjan
c. 10 pertanyaan tentanng gambaran kelelahan fisik: 1.sakit di
kepala 2. Kaku di bahu 3. Nyeri di pungung 4. Sesak nafas 5.
Haus 6. Suara serak 7. Merasa penting 8. Spasme di kelopak
mata 9. Tremor pada angota badan 10. Merasa kurang sehat
3. Alat ukur perasan kelelahan kerja (KAUPKK)

9
KAUPKK (kuesioner alat ukur perasaan kerja) merupakan para
meter untuk mengatur perasan kelelahan kerja sebagai gejala
subjek yang di alami pekerja dnegan perasan yang tidak
menyenangkan KAUPKK merupakan instrument yang disusun
oleh Sea Wati yang telah di uji kesasiahan dan kendalanya.
Keluhan-keluhan yang dialami pekerja sehari-hari membentuk
mereka mengalami kelelahan kroni.

4. Pengukuran gelombang
Pengukuran gelombang listrik pada otak dengan
Electroenchepolograhy (EEG) Setiawati L,,,1994 kelelahan kerja
kromis, kerja terhadap kelelahan kerja. Penyusunan alat ukur alat
bantu serta hubunganya dengan waktu reaksi produktivitas kerja.
5. Uji pisikolo-motor (psychomotor test)
Dapat dilakukan dengan cara melibatkan fugsi persepsi, interpeksi
dan reaksi motor dengan mengunakan alat digitalreaction timer
untuk mengukur waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jangka waktu
dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu sat kendaraan
atau dilaksanakan kegiataan. Dalam uji waktu reaksi dapat
digunakan nyala lampu, sering suara, sentuhan kulit atau
gpyangan badan. Terjadinya pemanjangan reaksi merupan suatu
petunjuk adanya perlmbatan pada proses fealsaraf dan otot
6. Uji mental
Pada, metode ini kosentrasi merupakan satu pendekatan yang
dapat digunakan untuk menguji ketelitian dan kecepatan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Bourondon weiresman test merupakan
sala satu alat yang digunakan untuk menguji kecepatan ketelitian,
dan konsentrasi.

10
2.3. Produktivitas Kreja
Produktivitas merupakan suatu proses dimana sumberdaya manusia dapat
menghasilkan suatu keluaran dengan ukuran yang produktif. Produktivitas juga
dapat di artikan sebagai proses yang memfokuskan dan keluaran. (Ramadon, Sahri
dan Yanti Pasmawati, 2017)
Produktivitas kerja adalah dimana produk barang maupun jasah yang
dihasilkan oleh setiap individu atau kelompok yang menunjukan pertimbangan
antara input dan output dengan tindakan kerja lebih efesien. (Wibobo 2018)
Menutut Sutrisno (2017:102) mengemukakan bahwa produktivitas kerja
adalah rasio dari keseluruhan hasil kerja yang telah di tentukan untuk
menghasilkan suatu produk dari tenaga kerja. Untuk mengukur suatu
produktivitas kerja kariawan, diperlukan suatu indicator menutur Sutrisno
(2017:104-105) sebagai berikut:
1. Kemampuan
Kemampuan kariawan menjadi propesionalisme dalam bekerja. Kariawan di
bekali keterampilan untuk menjadi daya dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang di berikan.
2. Meningkatkan Hasil yang Di capai
Bertekat meningkatkan hasil yang di capai. Upaya ini berguna untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan menambah kualitas hasil dari bekerja
3. Semgnat Kerja
Berusaha untuk lebih baik dari kemarin dan meningkatkan kinerja. Semangat
mampu membuat kariawan mengevaluasi dari hasil sebelumnya.
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri senantiasa dilakukan untuk meningkatkan hasil kerja dan
kemampuan diri yang di miliki melalui langkah pengembangan diri seorang
kariawan akan menemukan tantangan dan harapan. Tantangan yang terjadi
setiap kariawan akan membuat sebuah motifasi untuk bersaing secara sehat.
Begitu harapan akan berdampak untuk memiliki keinginan seorang kariawan
meningkatkan kemampuan.
5. Mutu

11
Berusaha meningkatkan mutu yang baik dan berkualitas dari yang
sebelumnya. Meningkatkan mutu bermanfaat untuk meningkatkan hasil yang
terbaik bagi perusahan dan pengaruhnya produktivitas perusahan meningkat
6. Efesiensi
Membandingkan sumberdaya yang digunakan demgan apa yang dicapainya
selama berlansungnya kerja.
2.3.1. Pengukuran produktivitas
Pengukuran produktivitas meerupakan suatu alat manajemen yang penting
di semua tingkatan ekonomi. Pada perusahan, pengukuran produktivitas tertuma
digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong
efesiensi produksi . manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas
terlihat pada keputusan perusahan yang tetap seperti dalam melakukan target atau
sasaran tujuan yang nayata dan pertukaran informasi antara target kerja dan
manajemen periodik terhadpa masla-msalah yang saling berkaitan.
Pengukuran merupakn hal yang paling penting didalam mengetahui ada
tidaknya perubahan, dan sebagainya. Untuk itulah pengukuran menjajdi penting
sebagai standar dalam pengambilan kepuasan. Jika hasil pengukuran menunjukan
produktivitas kerja rendah, maka dalam pengambilan keputusan seorang
pemimpin akann mengeluarkan berbagai hal yang dapat meningkatkan
produktivitas keja.
Ada tiga model dasr pengukuran produktivitas yaitu: 1. Produktivitas parsial
(rasio output dengan sala satu kelas input) 2. Produktivitas total faktor (rasio
ouput dengan jumlah tenaga kerja dan capital input) 3. Produktivitas total (rasio
total output dengan seluruh total input). Edosonwan mengembangkan hiariki
pengukuran produktivitas , berdasrkan hiariki tersebut, pengukuran produktivitas
dimulai dari level dasar (individu, pekerjaan, dan teknologi) hingga level atas
(internasional level).
Hasil produktivitas tidak selamanya bisa diukur dan dihitung besarnya
secara eksakta dalam bentuk nyata dan hitung kuantitatif seperti perbandingan
rasio-rasio di atas. Untuk jenis masukan (imput) atas keluaran (output) tertentu
sulit untuk mengukur kerena bersifat abstrak, sehingga ukuran nilai ouput dan
input tak bisa dikonversikan dalam bentuk nilai mata uang.

12
Bagi perusahaan jasa yang produknya lebih banyak dalam bentuk
pelanyanan. Maka sumber masukan sangat sulit di dinilai dan diukurnya
cenderung lebih tinggi. Tetapi keberadaannya cukup penting dalam penentuan
produktivitas kerja faktor masukan ini sering disebut sebagai “masukan
banyangan” (invisible input), yang meliputi.
1. Tingkat pengetahuan (degree of knowlodge)
2. Kemampuan teknis (technical skill)
3. Metodologi kerja, dan pengaturan organisasi (menagerial skill)
4. Motivasi kerja, dan rasa memiliki (sense of belonging), integritas dan
lain- lain
Menurut sinunggan, pengukuran produktivitas kerja memiliki tiga cara
pengukuran yaitu:
1. Kerena hasil maupun masukan dapat dinyatan dalam wajtu,
produktivitas kerja dapat dinyatakan suatu indeks yang sangat
sederhana:
𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍−𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒋𝒂𝒎−𝒋𝒂𝒎 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒎 𝒋𝒂𝒎−𝒋𝒂𝒎 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖

Masukan dalam ukuran produktivitas tenaga kerja seharusnya menutup


semua jam kerja para pegawai baik secara kantor maupun pekerja kasar.
2. Selanjudnya indeks produktifitas tenaga kerja juga dapat dinyatakan
menurut cara finansial. Menghitung penjualan (dengan nilai tukar).
Kedua, penyesuanyaan folume barang-barang yang dijual dalam
produksi dengan membuat penelitian yang tepat, penjualan dan masukan
tenaga kerja dalam waktu tertentu mungkin tidak cocok atau tidak
memandai sebab akumulasi penelitian pengurangannya terjadi pada saat
lalu.
3. Langka kerja dengan mencatat daftar gaji menurut tingkat upah dan gaji
yang disesuaikan jumlah tenaga kerja.
Selanjudnya bisa dinyatakan bahwa seseorang telah bekerja dengan
produktifitas jikalau ia telah menunjukan ouput kerja yang paling
tidak teleh mencapai suatu ketentuan minimal. Ketentuan ini
didasarkan atas besarnya keluaran yang dihasilkan secara normal
dan diselesaikan dalam jangka waktu yang layak pula. Dari urayan
13
ini maka dapat disimpulkan bahwa disini ada dua unsur yang bisa
dimasukan sebagai kriteria produktivitas, yaitu: 1. besar kecilnya
keluaran yang dihasilkan, dan 2. waktu kerja yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerja itu.

2.4. Beban kerja


2.5.1. Pengertian beban kerja
Menurutperaturan mentri dalam negri No.. 12/2008 beban kerja
adalah pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabtan/unit organisasi
dan merupakan hasil antar volume kerja dan normal waktu. Menurut
Chain dalam Dhaina Dhini (2010:23) pengertian beban kerja adalah
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
unit organisasi atau pemengang jambatan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Danag Sunyoto (2012:64) beban kerja adalah tuntunan
yang terlalu banyak dan sebagainya.
2.5.2. Indikator beban kerja
Menurut Putra (2012:22) dalam penelitian ini indikator beban kerja
yang digunakan mengadopsi dari indikator beban kerja ysng meliputi
antara lain:
1. Target yang harus dicapai
Pandangan individu mengenai besarnya target kerja yang
diberikan untuk menyelesaikan pekerjaanya,

2. Kondisi pekerjaan
Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh
individu mengenai kondisi pekerjaan
2.5.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

14
Beban kerja di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor external dan
faktor internal. Menurut Manuaba Tawarka, faktor-faktor yang
mempengaruhi beban kerja antara lain :
1. Faktor eksternal, yaitubeban yang berasal dai luar tubuh
bekerja, seperti: tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun
kerja, dan tata ruangan kerja, alat dan sarana kerja, kondisi
kerja, sikap kerja.
2. Faktor internal adalah faktor yang erasal dari dalam tubuh itu
sendiri akibat reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal
meliputi faktor somalic (jenis kelamin,umurukurantubuh,status
gizi,dan,kondisikesehatan) dan faktor pisikis (motivasi,
presepsi, kepercayan, keinginan dan keuasan)
2.5.4. Efek beban kerja
Menurut Manuba dalam Tarwaka(2000:4) beban kerja terlalu
berlebihan akan menimbulkan efek berupa kelelahan baik, fisik maupun
mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, ganguan
pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu
sedikit diman pekerjaan ysng terjadikarena pengurangan gerak akan
menimbulkan kebosanan dan rasa mononton. Kebosanan dalam kerja rutin
sehari-hari karena tugas atau pekerjaan sehinga secara potensial
membahyakan dan menurunkan kinerja karyawan. Bertambahnya target
yang harus dicapai perusahan, bertambah pula beban karyawannya. Beban
kerja yang tidak sesuai demngan kemampuan tenaga kerja dapat
menimbulkan dampak negatif bagi karyawan, adapun dapak negatifnya
seperti:
1. Kualitas kerja menurun
Beban kerja terlalu berat tidak diimbangi dengan kemampuan
tenaga kerja, kelebihan beban kerja akan mengakibatkan
menurunya kualitas kerja karena akibat dari kelelahan fisik
dan terjadinya penurunan konsentrasi sehingga kerja tidak
sesuai dengan standar

15
2. Kenaikan tingkat absensi
Beban kerja yang terlalu banyak dapat mengakibatkan
karyawan terlalu llelah atau sakit sehingga buruk bagi kerja
karyawan tersebut
2.5. Jenis-jenis pengujian
2.5.1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier Sederhana merupakan model persamaan yang
menjelaskan hubungan syatu variabel/response(Y) dengan dua atau lebih
varibel bebas/predictor(X1, X2,,,,Xn). Tujuan dari uji regresi linier
sederhana adalah untuk memprediksi nilai variabel tak bebas / response
(Y) apabila nilai-nilai variabel bebasnya / predictor (𝑋1 𝑋2 , , , , , 𝑋𝑛)
dikrtahui. Disimpan itu juga untuk dapat mengetahui bagaimanakah arah
hubungan variabel tak bebas dengan variabel variabel bebasnya.
Persaman regresi liner sederhana secara matematik diekspresikan
oleh :
Y = a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑋𝑛
Yang mana :
Y= variabel (nilai variabel yang akan diprediksi)
a= kostanta
𝑏1𝑏2......𝑏𝑛= nilai regresi
𝑋1 𝑋2.......𝑋𝑛 = variabel bebas

Bila terdapat 2 variabel bebas yaitu 𝑋1 dan 𝑋2 maka bentuk persaman


regresinya adalah : Y=a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2𝑋2
Kendala-kendala bila koefisen-koefisien regresi, yaitu 𝑏1dan 𝑏2
mempunyai nilai :
a. Nilai = 0 dalam hal ini varibel Y tidak pengaruh X1 dan X2
b. Nilai negative. Disini terjadi hubngan dengan arah terbaik antara
variabel tak bebas Y dengan varabel-variabel X1 dan X2
c. Nilai positif. Disini terjadi hubungan yang searah antar variabel tak
bebas Y dengan variabel bebas X1 dan X2.

16
2.5.2. Uji korelasi
Uji korelasi merupakan pengujian atau analisi data yang berfungsi
untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (x)
dan variabel tidak bebas (Y). Dalam uji ini, pengujiannya hanya untuk
mengetahui hubunganya saja. Bentuk hubungan yang di maksud adalah
mengetahui sifat hubungan varibel X dan Y, bentuknya yaitu :
1. Apabila sifat hubunganya positif, artinya jika variabel x naik, maka
variabel Y juga naik
2. Apabila sifat hubunganya negatif artinya jiga variabel X naik, maka
variabel Y turun. Jadi, kebalikannya atau memiliki arah yang
berlawanan
3. Apabila kedua variabel tidak memiliki hubungan, maka nilainya akan
menunjukkan angka 0 (nol)

17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif. Menurut Sugiono


(2017) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada flisafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu.
3.2. Populasi dan Sammpel
Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya maka populasi
adalah keseluruhan karyawan CV. ABADI TIGA MANDIRI pada tahun 2021
berjumlah 62 karyawan. Sampel yang di ambil adalah karyawan yang bekerja
di bagian pengepakan ayudes berjumlah 18 karyawan.
3.3.Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan di CV. ABADI TIGA MANDIRI dari bulan maret
sampai april 2022
3.4.Variabel Penelitian
Untuk menghindari terjadinya perbedaan presepsi dalam
mengenterpeksikan pengertian masing-masing variabel menurut konteks
penelitian ini, maka defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian di
batasi secara jelas sebagi berikut :
a. Variabel bebas adalah variabel kelelahan kerja (X)
b. Variabel terikat adalah variabel Produktivitas kerja (Y)
3.5.Teknik pengumpulan data
a) Kuesiner Angket kelelahan kerja
Pengisian kuesioner terhadap responden pada waktu sesudah kerja. Setiap
jawaban diberi skor dengan ketentuan :
a. Skor 3( tiga ) diberikan untuk jawaban “Ya” sering
b. Skor 2 ( dua ) diberikan untuk jawaban “Ya” jarang
c. Skor 1 ( satu ) diberikan untuk jawaban “Tidak pernah”.

18
Berdasarkan jumlah kuesioner mengunakan skala interval dengan tiga
skala pengukuran, tingkat perasaan kelelahan kerja di katagorikan
sebagi berikut :
a. Kurang lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar < 23
b. Lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 24-30
c. Sangat lelah bilah jumlah skor KAUPK2 berkisar antara >31
b. Produktivitas
Di ukur dari jam kerja dan produk yang di hasilkan dalam proses
pengepakan ayudes di CV. ABADI TIGA MANDIRI
c. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah produk yang di hasilkan, secara
lansung terhadap kegiatan-kegiatan di CV. ABADI TIGA MANDIRI

d. Wawancara

Metode wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan data melalui


Tanya jawab dan dialong atau diskusi dengan informan yang banyak tentang
masalah peneliti yang akan di lakukan selama penelitian.

3.6.Teknik Analisis Data


Analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui berapa besar pengaruh
variabel bebas (beban kerja) terhadap variabel terikat (produktivitas kerja)
3.7. Uji normalitas
Uji normalitas digunakam untuk menguji apakah distribusi variabel terikat
untuk variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak.
3.8.Tahapan Penelitian
a. Persiapan adamistrasi
b. Pengumpulan data keleahan kerja dan produktivitas kerja
c. Uji normalitas.
d. Analisis data mengunakan uji regresi liner sederhana dan uji korelasi
e. kesimpulan

19
Diagram alir

Mulai

Pengumpulan data
kelelahan kerja &
produktivitas kerja

Uji normali tas

Pengolahan data

Analisis data
kesimpulan

Selesai

20
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan didapatkan dari wawancara, observasi, kuesioner

dan analisis regresi linear sederhana.

4.1.1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara memantau secara langsung dilokasi

CV. Abadi Tiga Mandiri Kota Ambon tujuannya yaitu:

1. Untuk mengetahui kondisi lapangan pada karyawan CV. Abadi

Tiga Mandiri sebelum melakukan peneitian yang akan dilakukan.

2. Menangani indentifikasi kelelahan kerja terhadap produktivitas kerja

pada karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri dan memantau lokasi penelitian.

1. Sejara Singkat Perusahan

CV. Abadi Tiga Mandiri. adalah sebagai perusahaan Swasta atau

lembaga yang bergerak dalam bidang jasa produksi air mineral dalam bentuk

kemasan. Kota Ambon.Pada praktek kerja lapangan ini, mahasiswa diharapkan

dapat memahami secara umum kegiatan yang ada di perusahaan dan

mendapatkan pengalaman kerja serta mampu memberikan ide atau gagasan baru

berdasarkan kondisi di lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2005 dan melalui kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 2007 ini merupakan salah satu perusahaan yang

tertarik menginvestasikan modalnya dengan diferifikasi usaha dalam industri air

minum. Salahn satu produk perusahaan adalah air mineral yang bermerek

ayudes dalam

21
kemasan gela, sertan memiliki sumber bahan baku air yang berasal dari mata air

pegunungan. Penjualan ayudes juga menguasai pangsa pasar di daerah Maluku

dan ayudes merupakan merek dari kemasan yang paling terkenal di Kota

Ambon. Selain memproduksi kemasan CV. ABADI TIGA MANDIRI juga

memproduksi air mineral dalam kemasan boto dan air gallon

2. Struktur Perusahan

Struktur Organisas CV.ABADI TIGA MANDIR


DIREKTUR

WAKIL MANEJER

MANEJER PEMASARAN MANEJER ADMIN & KUE


MANEJE
R
PRODUK

QUALIT
MARKETING ADMIN / PEMBUKUAN
Y
CONTR

SOPIR GUDANG
TEKNISI

22
3. Layout Tempat Penelitian

Keterangan Gambar :

Mesin Pengisian Galong Dan Pengisian Ayudes Botol

Mesin Cup sealer

Mesin Konveyer

Mesin Klem Cup Botol

Mesin Klem Cup Ayudes Gelas

Ruang Penyimpanan

23
4. Data-data teknis

4.1. Tabel data-data teknis

DATA PENJELASAN

Mesin cup sealer Mesin produksi

Mesin conveyor Tempat pengepakan ayudes

Mesin klem Klem

Listrik/PLN 8200 VOLT

Mesin gengset 10000 wat

Luas bangunan 15x60

5. Responden berdasarkan tingkat kelelahan kerja dengan liat Detak

Jantung

Tabel 4.2. tingkat kelelahan kerja pada detak jantung responden

DJ DJ DJ DJ DJ DJ
Jenis
No Sebelum 15 1 2 3 Sesuda ket
Kelamin
kerja Menit Jam Jam Jam Kerja
1 L 72 87 130 135 140 150 T. Normal
2 L 76 80 87 90 98 100 Normal
3 L 75 87 100 127 126 130 T. Normal
4 L 79 88 105 131 138 150 T. Normal
5 L 76 82 89 95 98 100 Normal
6 L 60 65 70 84 90 100 Normal
7 L 77 88 110 129 145 130 T. Normal
8 L 72 85 89 97 99 100 Normal
9 L 60 62 79 87 90 100 Normal
10 P 71 79 85 92 97 100 Normal
11 P 76 85 115 125 125 130 T. Normal
12 P 75 85 122 130 115 120 T. Normal
13 P 74 86 100 109 120 100 Normal
14 P 75 87 101 110 105 110 T. Normal
15 P 78 88 125 115 107 120 T. Normal

24
16 P 78 84 100 110 110 100 Normal
17 P 78 87 111 120 115 100 Normal
18 P 78 86 110 115 150 155 T. Normal

Tabel 4.2. Menggambarkan tingkat kelelahan kerja pada karyawan CV.

Abadi Tiga Mandiri. Dari data yang ada dapat dilihat bahwa semakin lama

responden bekerja semakin naik detak jantung seseorang tetapi ada yang

menurun sesuai dengan pekerjaan yang di lakukan oleh responden

Berdasarkan hasil tes detak jantung menggunakan alat pengukur detak

jantung Pluse Oxmeter yang dilakaukan pada karyawan CV. Abadi Tiga

Mandiri, sebelum bekerja dari 18 responden atau 100% responden terdapat detak

jantung yang normal dimana tingkat jantung normal berada pada 60 bpm sampai

100 bpm, sedangkan detak jantung responden setelah bekerja dari 8 responden

laki-laki 5 atau 55% masi dinyatakan normal dan 3 atau 33% tidak Normal

untuk perempuan dari 8 responden 4 atau 44% detak jantung normal dan 4

lainya tidak normal.

maka karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri jadi dapat disimpulkan bahwa

kelelahan kerja responden dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

4.1.2. Wawancara

wawancara merupakan suatu cara untuk mendapatkan data melalui Tanya

jawab dan dialong atau diskusi dengan informan yang banyak mengetahui

tentang masalah dalam peneliti yang akan di lakukan seperti wawancara dengan

manejer produksi hal ini karna menurut penelitih manejer produksi juga

mengetahui tentang perusahan dan karyawan yang ada pada perusahan CV.

Abadi Tiga Mandiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan manejer produksi sebagai berikut:


25
Tabel 4.3. Hasil Wawancara dengan Manejer Produksi

Penanya/Peneliti Yang Ditanya


Suda Sampai dimana perusahan “kita suda mengekspor produk kami
ini mengekspor produk yang ada seluruh maluku namun proses
disini pembelian tetap dilakukan di
perusahan agar menjaga
kenyamanan pembeli kami juga
menyediakan pembelian Online”.
Ada berapa banyak karyawan “Untuk karyawan kami sendiri pada
secara keseluruan yang ada pada tahun ini berjumlah 62 karyawan
CV. Abadi Tiga Mandiri ini pak yang sistem pekerjaan atau jam
bekerja dibagi menjadi dua sip ada
yang kerja pagi dan juga ada yang
bekerja di siang hari”.
Apakah banyak kelalai dalam “Setiap perusahan dimanapun
bekerja yang dilakukan oleh kelalaian karyawan itu pasti ada.
karyawan yang ada disini pada Namun, kita memahami itu selama
tugasnya kelalaian tersebut tidak merugikan
perusahan saya rasa kelalaian
tersebut Dikarenakan karna
karyawan yang kecapean dan
kurangnya pelatihan mengontrol
mesin dan fasilitas yang di pakai
kurang ergonomic karena tidak
semua pekerjaan disini dilakukan
secara otomatis masi dibutukan
kerja manual dan sebagainya”.

26
4.1.3. Kuesioner

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokan atas laki-laki

dan perempuan data disajikan pada table 4.1 berikut ini:

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki-laki 9 50%
3 Perempuan 9 50%
Total Responden 18 100%
Sumber data primer yang diolah 2022

Berdasarkan table 4.1 diatas menunjukkan data karyawan pada CV.

Abadi Tiga Mandiri yang menjadi responden sebanayak 18 orang diantaranya

berjumlah antara laki-laki dan perempuan sama dimana laki-laki berjumlah 9

orang dan perempuan 9 orang.

2. Responden Berdaarkan Umur

Responden berdasarkan umur dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok

yaitu 20-30 tahun, 31-40 tahun dan 41 tahun ke atas.

Deskripsi responden menurut umur dalam penelitian ini dapat dilihat

pada table 4.2 berikut ini:

Tabel 4.5. Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur

No Umur Frekuensi Persentasi


1 41 tahun ke atas 4 25%
2 31-40 tahun 6 35%
3 20-30 tahun 8 40%
Total 18 100%
Sumber data primer yang diambil 2021

27
Berdasarkan tabel 4.5. di atas menunjukkan data umur karyawan pada

CV. Abadi Tiga Mandiri adalah 31-40 tahun adalah sebanyak 6 orang dan 41

tahun keatas sebanyak 4 0rang, dan 20-30 tahun yang hanya sebanyak 8

orang, lebih banyak ketimbang umur pegawai yang diatas umur 30 sampai 41

tahun keatas.

3. Responden berdasarkan tingkat kelelahan kerja

Responden berdasarkan tingkat kelelahan kerja dapat dikelompokan

menjadi 3 kelompok yaitu kurang lela dengan nilai kuesioner < 23, lela

dengan nilai kuesioner diatas 24-30 dan sangan lela >31. Deskripsi responden

menurut kelelahan kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.3.

berikut ini :

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Kelelahan Kerja

No Jenis Kelelahan Jumlah Frekuensi


1 Kurang Lela 9 50%
2 Lela 9 50%
3 Sangat lela 0 0%
Jumlah 18 100%

Tabel 4.6. Menggambarkan tingkat kelelahan kerja pada karyawan CV.

Abadi Tiga Mandiri, tahun 2022 didapatkan hasil bahwa terdapat 9 pekerja

(50%) dengan tingkat kelelahan kerja Kurang lela, 9 pekerja (50%) dengan

tingkat kelelahan kerja Lela, serta 0 pekerja (%) dengan tingkat kelelahan kerja

Sangat lela.

Penelitian ini dilakukan pada CV. Abadi Tiga Mandiri ambon dengan

subjek penelitian adalah karyawan yang berjumlah 18 orang yang merupakan

tenaga

28
kerja tetap. Karyawan yang bekerja memiliki umur serta jenis kelamin yang

berbeda.

Setelah dilakukan analisis kelelahan kerja dan produktivitas kerja

karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri Ambon. Dengan menggunakan kuesioner

yang berisi pertanyaan tentang tingkat kelelahan dan produktivitas. Hal ini tentu

sangat berpengaruh pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri Ambon,

karna faktor umur akan lebi meningkatkan tinggkat kelelahan yang sangat cepat

pada akhirnya mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

4.2. Pengelolaan Data

4.2.1. Uji Normalitas

pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan one-sample

kolmogrov smirnov test dengan ketentuan nilai signifikansi (2-tailed)

berpengaruh signifikan dimana nilai Sig > 0,05 maka, data yang digunakan

dinyatakan normal dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.7. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 18
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.85747473
Most Extreme Differences Absolute .124
Positive .074
Negative -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .528
Asymp. Sig. (2-tailed) .943
a. Test distribution is Normal.

29
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signikinsi sebesar 0.943 dimana

bisa dikatakan normal karna nilai signikansi 0,943 > 0,05 maka data yang

diperoleh menunjukan normal dan dapat dilanjutkan untuk di analisis.

4.2.2. Analisi Regresi Linear Sederhana

1. Uji Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui koefisien Variabel Kelelahan kerja (X) terhadap

Variabel Produktivitas Kerja karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri Ambon

dapat dilihat berikut ini :

Tabel 4.8. Variables Entered/Removed regresi linear sederhana

Model Variables Entered Variables Removed Method


1 Kelelahan Kerja a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Ouput bagian (Variables Entered/Removed) : tabel diatas menunjukan

tentang variabel yang dimaksukkan serta metode yang digunakan. Dalam hal ini

variabel yang dimasukkan adalah kelelahan kerja varibel Independen dan

produktivitas kerja sebagai variabel Dependen juga metode yang digunakan

adalah metode Enter dimana metode ini adalah pembentukan taksiran model

regresi di mana semua variabel bebas dilibatkan dalam pembentukan persamaan

regresi linear sederhana yang nantinya penelitih menentukan sendiri dimana

variabel yang diambil kelelahan kerja yang sesuai dengan uji signifikansi.

Tabel 4.9. Model Summary regresi linear sederhana


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .351 a
.123 .068 3.976
a. Predictors: (Constant), Kelelahan Kerja

30
Output bagian kedua (Model Summary) : tabel diatas menjelaskan

besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,351 dari output tersebut

diperoeh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,123, yang mengandung

pengertian bahwa pengaruh variabel bebas Kelelahan Kerja terhadap variabel

terikat Produktivitas Kerja adalah 20,5% dengan kata lain variabel Kelelahan

Kerja Berpengearuh terhadap Variabel Produktivitas Kerja.

Tabel 4.10. ANOVAb regresi linear sederhana


Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 35.483 1 35.483 2.244 .000a
Residual 252.962 16 15.810
Total 288.444 17
a. Predictors: (Constant), Kelelahan Kerja
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Output bagian ketiga (ANOVA) : dari output tersebut diketahui bahwa

nilai F hitung = 2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka

model regresi linear sederhana dapat dipakai untuk memprediksi variabel

Produktivitas Kerja atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja

(X) terhadap variabel Prodiuktivitas kerja (Y).

Tabel 4.11. Coefficientsa regresi linear sederhana


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.733 4.649 3.814 .002
Kelelahan
.294 .196 .351 1.498 .000
Kerja
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

31
Output bagian keempat dari analisis regresi linear sederhana adalah

(Coefficients) : diketahui nilai constant (a) sebesar 17,733, sedangkan nilai

Kelelahan kerja (b/koefisien regresi) sebesar 0,294, sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis.

Y = a + bX

Y = 17,733 + 0,294X

Persamaan tersebut dapat artikan yaitu :

1. Nilai Constanta sebesar 17,733, mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel produktivitas kerja adalah 17,733

2. Nilai koefisien regresi Kelelahan kerja (X) sebesar 0,294 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% nilai kelelahan maka nilai produktivitas

kerja bertamba sebesar 0,294.koefisien regresi tersebut bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh variabel Kelelahan kerja

(X) terhadap Produktivitas kerja (Y) adalah Positif

Berdasarkan nilai regresi linear sederhana dapat juga dilihat pada nilai

signifikansi dan juga nilai (thitung) dimana berdasarkan tabel Coefficients diperoreh

nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Kelelahan kerja (X) berpengaruh terhadap variabel Produktivitas kerja

(Y), dan berdasarkan hasil analisis nilai (t) diketahui nilai thitung sebesar 1,498 >

ttabel 0,003, sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Kelelahan kerja (X)

berpengaruh positif terhadap variabel Produktivitas kerja (Y).

32
BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Pengaruh Denyut Jantung Terhadap Produktivitas

Laju detak jantung merupakan salah satu parameter yang sangat penting

dalam sistem kardiovaskular manusia. Setiap orang memiliki laju detak jantung

yang berbeda-beda tergantung pada kebugaran, usia dan genetika. Ketika laju

detak jantung tidak beraturan, hal tersebut bisa menjadi tanda kritis. Banyaknya

penderita penyakit jantung pada saat ini menjadi suatu alasan mengapa kita

harus selalu mengukur keadaan laju detak jantung.

Berdasarkan hasil tes detak jantung menggunakan alat pengukur detak

jantung Pluse Oxmeter yang dilakaukan pada karyawan CV. Abadi Tiga

Mandiri, sebelum bekerja dari 18 responden atau 100% responden terdapat detak

jantung yang normal dimana tingkat jantung normal berada pada 60 bpm sampai

100 bpm, sedangkan detak jantung responden setelah bekerja dari 8 responden

laki-laki 5 atau 55% masi dinyatakan normal dan 3 atau 33% tidak Normal

untuk perempuan dari 8 responden 4 atau 44% detak jantung normal dan 4

lainya tidak normal

Pengukuran laju detak jantung digunakan oleh para ahli medis untuk

membantu dalam mendiagnosis kondisi pasien. Terdapat beberapa metode yang

dapat dilakukan untuk mengukur laju detak jantung, seperti Electrocardiogram

(ECG), Phonocardiogram (PCG) maupun Auskultasi. Namun metode tersebut

bersifat klinis, mahal dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang ahli di

bidangnya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu alat pengukur laju detak

jantung yang dapat digunakan secara mudah, aman, dan spesifik.

33
Menurut Dena Anugrah 2019. Melakukan uji detak jantuk dilakukan pada

kondisi badan yang sedang rileks sehingga menghasilkan laju detak jantung yang

normal. Sedangkan pengukuran laju detak jantung selanjutnya dilakukan pada

kondisi badan setelah beraktivitas sehingga menghasilkan laju detak jantung yang

takikardia. Dari hasil pengukuran laju detak jantung baik yang normal maupun

yang takikardia masih dapat terdeteksi oleh alat pengukur laju detak jantung yang

dibuat. Namun, pada setiap kali pengukuran, hasilnya ada yang sama dan ada pula

yang berbeda antara actual heart rate dengan measured heart rate. Hasil

pengukuran yang berbeda memiliki selisih detak jantung antara 1 bpm sampai 3

bpm. Error dalam hasil pengukuran tersebut terjadi karena adanya gerakan pada

ujung jari yang sedang dilakukan pengukuran terhadap sensor pada alat yang

dibuat. Gerakan pada ujung jari akan berpengaruh terhadap perubahan intensitas

cahaya yang akan terdeteksi oleh sensor, sedangkan sensor yang digunakan untuk

mengukur laju detak jantung bersifat sensitif.

Dari penjelasan di atas dengan kondisi lapangan yang terdapat pada

karyawan CV. Abadi Tiga mandiri ditemukan kondisi ruangan yang sangat sempit

dan kurangnya jam israhat pada karyawan akhirnya berpengaruh terhadap kondisi

karyawan, kelelahan secara langsung dipengaruhi oleh stres kerja, konflik kerja,

fisik serta kapasitas kerja juga melemahnya tenaga kerja dalam melakukan

pekerjaan atau kegiatan sehingga akan meningkatkan kesalahan dalam melakukan

pekerjaan di mana menimbulkan detak jantung menjadi tidak normal yang

menyebabkan kelelahan kerja akibatnya turunnya tingkat produktifitas kerja pada

karyawan.

34
Laju detak jantung diukur dalam satuan waktu yang dinyatakan dalam

beats per minute (bpm). Laju detak jantung orang dewasa yang normal berkisar

antara 60 sampai 100 bpm. Kelainan detak jantung dapat terjadi ketika lajunya

kurang dari 60 bpm yang dikenal sebagai bradikardia. Selain itu, kelainan detak

jantung juga dapat terjadi ketika lajunya melebihi 100 bpm yang dikenal sebagai

takikardia.

5.2. Analisis Normalitas Data

Normalitas merupakan suatu distribusi yang menunjukkan sebaran data

yang seimbang sebagian besar data berada pada nilai di tengah.

Normalitas merupakan syarat keharusan pada analisis Parametrik dan analisis

regresi, Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid atau bias

terutama untuk sampel kecil. Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua

pendekatan yaitu secara deskriptif dan inferensia.

pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan one-sample

kolmogrov smirnov test dengan ketentuan nilai signifikansi (2-tailed)

berpengaruh signifikan dimana nilai Sig > 0,05 maka, data yang digunakan

dinyatakan normal dapat dilihat pada tabel 4.3. Berdasarkan hasil analisis

normalitas Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai signikinsi sebesar 0.943

dimana bisa dikatakan normal karna nilai signikansi lebi besar dari 0,05 dimana

nilai 0,05 ini dilihat pada Ttabel, maka data yang diperoleh menunjukan normal.

35
Menurut Ajija 2021. Uji normalitas data diperlukan ketika jumlah

responden kurang dari 30, uji normalitas digunkan untuk mengetahui error team

mendekati distribusi normal. Jika jumlah responden melebihi 30, maka tidak

perlu dilakukan uji normalitas karena distribusi sampling error team telah

mendekati normal. Ketentuan yang harus dipenuhi jika melakukan uji sample

kolmogorov- smirnov yaitu, jika nilai signifikan > 0,05 maka data yang

digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal.

Namun,kebaikannya, jika nilai signifikan < 0,05 maka data yang digunakan

tidak memiliki distribusi yang normal. Jika data diatas 0,05 maka ditribusi

dinyatakan memenuhi asumsi Normalitas.

5.3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Juga pada table 4.4 (Model Summary) diatas menjelaskan besarnya nilai

korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,351 dari output tersebut diperoeh

koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,123, yang mengandung pengertian

bahwa pengaruh variabel bebas Kelelahan Kerja terhadap variabel terikat

Produktivitas Kerja adalah 20,5% dengan kata lain variabel Kelelahan Kerja

Berpengearuh terhadap Variabel Produktivitas Kerja.

Kemudian dalam pembuktian uji signifikan maka diperoleh nilai thitung dan

αvalue, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Kelelahan Kerja berpengaruh

terhadap Produktivitas Kerja pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri.

Dari hasil pengujian menunjukan adanya pengaruh Positif yang berarti bahwa

apabila faktor Kelalahan yang tinggi dapat mempengaruhi Produktivitas Kerja.

36
Juga dapat dilihat pada table 4.5 (Anova) tersebut diketahui bahwa nilai F

hitung = 2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka model

regresi linear sederhana dapat dipakai untuk memprediksi variabel Produktivitas

Kerja atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja (X) terhadap

variabel Prodiuktivitas kerja (Y).

Dari analisis regresi linear sederhana adalah (Coefficients) : diketahui

nilai constant (a) sebesar 17,733, sedangkan nilai Kelelahan kerja (b/koefisien

regresi) sebesar 0,294, Nilai Constanta sebesar 17,733, mengandung arti bahwa

nilai konsisten variabel produktivitas kerja adalah 17,733

Nilai koefisien regresi Kelelahan kerja (X) sebesar 0,294 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% nilai kelelahan maka nilai produktivitas kerja

bertamba sebesar 0,294.koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa ada pengaruh variabel Kelelahan kerja (X) terhadap

Produktivitas kerja (Y) adalah Positif

Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat juga dilihat pada nilai signifikansi

dan juga nilai (thitung) dimana berdasarkan table 4.6 Coefficients regresi linear

sederhana diperoreh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Kelelahan kerja (X) berpengaruh terhadap variabel

Produktivitas kerja (Y), dan berdasarkan hasil analisis nilai (t) diketahui nilai

thitung sebesar 1,498 > ttabel 0,003, sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel

Kelelahan kerja (X) berpengaruh positif terhadap variabel Produktivitas kerja

(Y).

Menurut Hengky Putra S 2020. Regresi linear sederhana dilakukan untuk

melihat apakah terdapat hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.

37
Dalam analisis regresi kedudukan antara variabel tidaklah setara akan ada

variabel yang dipengaruhi dan yang mempengaruhi. Variabel yang

mempengeruhi disebut dengan independent variabel (IV) dan variabel

dipengaruhidisebut dengan dependen variabel (DV)

5.4. Hasil Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan diatas, maka peneliti merekomendasikan hal-

hal sebagai berikut:

1. Mengurangi beban kerja dengan kondisi ruangan yang cukup, ruang

agar pergerakan karyawan tidak terbatas.

2. Memberikan jam israrahat atau jam sip yang lebih banyak agar

kondisi kesehatan pada detak jantung karyawan dapat stabil

untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja sehingga tidak

menurunnya produktivitas kerja karyawan

3. Memberikan ruangan kerja yang memadai dan sefti agar

karyawan tidak merasa kepanasan dan capek agar lebih

mengurangi tingkat kelelahan kerja pada karyawan yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

38
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan oleh

peneliti, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kelelahan Kerja (X) berpengaruh positif walaupun dan signifikasi terhadap

Produktivitas Kerja pada karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri, Hal ini

ditunjukan dengan nilai koefisien regresi dan nilai signifikan 0,000 < 0,05,

dapat disimpulkan bahwa secara parsial Kelelahan kerja (X) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja (Y).

6.2. Saran

Berdasarkan hasil analisa diatas, maka peneliti memberi saran

sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahan CV. ABADI TIGA MANDIRI perlu adanya upaya

untuk meningkatkan kualitas karyawan dalam hal ini melihat kondisi

karyawan saat bekerja dalam memnfaatkan jam-jam israhat agar karyawan

bisa memberikan produktivitas kerja yang baik terhadap perusahan

2. Sebaiknya karyawan harus menggunakan waktu israhat yang baik agar saat

bekerja kembali tidak muda lela dalam bekerja

3. Bagi Universitas dalam penelitian ini rekomendasi ditujukan khusus untuk

Fakultas Teknik sebagai repesentasi dalam penelitian ini agar lebih

meningkatkan proses praktik-praktik yang mampu menopang kemampuan

mahasiswa.

39
4. Bagi penelitih selantutnya agar lebih memfokuskan diri pada penelitian

mengenai tingkat kelelahan kerja terhadap produktivitas kerjaja karyawan

namun juga mempertahankan faktor-faktor lain yang mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan pada suatu perusahan.

5. Peneliti berikutnya disarankan agar menambah variable bebasnya misalnya:

lingkungan kerja, keuasan kerja dan lain-lain. Penambahan variabel bebas

dimaksudkan karena pruktivitas kerja tidak hanya dipengaruhi oleh

kelelahan kerja semata melainkan masih ada variabel lain yang dapat

mempengaruhinya.

40
DAFTAR PUSTAKA
Andriana (2017) Faktor internal stress keja
Beehr dan Newman dalam (Waluyo, 2009:163-164) Gejala stres pada indvidu
(Beehr & Newman dalam Wijono,2010 : 145) jenis gejala stress pada
individu Chain dalam Dhaina Dhini ( 2010;23) Pengertian beban kerja
Danag Sunyoto (2012;64) Tuntutan dalam beban pekerja dalam
bekerja (Khanade & sasangohar 2017) Kelelahan kerja pada pekerja
Manuba dalam Tarwaka (2000;4) Pengaruh beban kerja yang berlebihan
Nusran (2019 : 72) (Permatasari & persero,2018:89) (Safitri & astutik )
Pengertian Stres kerja
Nykodyn & George Wijono,2010 : 145) Defenisi dan rangsangan ekststernal pekerja
Lutnas (dalam biru, utami, mayoma,2016 :51-52) factor-faktor terjadinya stress
dalam bekerja
(Putu, Claudia Dan suana 2018) Faktor beban kerja untuk mencapai kinerja yang
baik
(Permatasari & persero,2018 : 2019) Pengertian Dan defenisi stress dalam
beraktifitas atau bekerja
Putra (2012;22) jenis indikator beban kerja
(Rico jenery sitorus 2019) Pengaruh beban kerja terhadap produktivitas kerja
(Romadon , Sahri Dan yanti pasmawati, 2017) Pengertian produktivitas
Sutrisno (2017:102) Produktivitas dalam bekerja
Saigon (2017) Metode Penelitian Kuantitatif
Sinanbela, Greenberg & Barton, Lathans (dalam permatasari dan prasetio,
2018:89) Stres kerja yang mempengaruhi keadaan individu pekerja
Vanchpo (2020 : 37) defenisi stress yang mempengaruhi pekerja
Wijono (2010;144) Pengaruh stress kerja terhadap fisikologis pekerja
Hengky Putra S. 2020. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya
Beton Medan Tahun 2020 ( Corelation Between Work Fatique And
Productivity On Caging Wire Section In Pt Wijaya Karya Beton Medan
2020), Universitas Sumatera Utara, Medan, 2020

41
Dena Anugrah. 2021. Rancang Bangun Pengukur Laju Detak Jantung Berbasis
Plc Mikro Jurnal Electronics, Informatics, And Vocational Education
(Elinvo), Volume 1, Nomor 3, November 2021
Wahyu Kusgiyanto. 2017. jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal) Volume 5,
Nomor 5, Oktober 2017 Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa
Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja
Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan
Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Bagian. Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro

42
LAMPIRAN

Lampiran I : Dokumentasi Penelitian

43
44
LAMPIRAN

Lampiran II : Distribusi kuesioner Tingkat Kelelahan Kerja (X)

soal kuisioner Kelelahan kerja X


No Nama Jumlah Kategori
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10
1 MFI 3 3 2 3 1 1 2 3 2 3 23 kurang lela
2 S.Z 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 26 lela
3 MI 1 3 1 3 1 3 3 1 1 3 19 kurang lela
4 SV 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27 lela
5 B.P 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 25 lela
6 AN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
7 Y.W 3 2 3 3 3 2 3 2 1 2 24 lela
8 S.R.U 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 25 lela
9 NN 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 15 kurang lela
10 M.W 2 3 2 1 3 1 2 2 3 3 22 kurang lela
11 TI 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 19 kurang lela
12 S.W 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
13 W.M 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 13 kurang lela
14 J.T 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
15 L.T 1 2 3 1 3 1 1 2 2 3 19 kurang lela
16 S.K 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 27 lela
17 A.W 3 3 1 1 3 1 2 3 2 3 22 kurang lela
18 AS 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 22 kurang lela

45
Lampiran III : Distribusi kuesioner Tingkat Produktivitas Kerja (Y)

soal kuisioner Produktivitas kerja Y


No Nama Jumlah Ketegori
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10
1 MFI 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 22 kurang lela
2 S.Z 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 24 lela
3 MI 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 20 kurang lela
4 SV 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
5 B.P 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 24 lela
6 AN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
7 Y.W 3 1 2 1 1 1 1 2 3 1 16 kurang lela
8 S.R.U 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27 lela
9 NN 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28 lela
10 M.W 2 1 3 2 2 2 3 2 3 1 21 kurang lela
11 TI 2 2 2 3 2 1 3 2 1 1 19 kurang lela
12 S.W 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 23 kurang lela
13 W.M 2 2 3 2 1 2 3 3 1 2 21 kurang lela
14 J.T 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 lela
15 L.T 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 lela
16 S.K 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 26 lela
17 A.W 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 26 lela
18 AS 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 27 lela

46
Lampiran IV : output Analisis SPSS Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.3. Variables Entered/Removed regresi linear sederhana

Model Variables Entered Variables Removed Method


1 Kelelahan Kerjaa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Tabel 4.4. Model Summary regresi linear sederhana


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .351 a
.123 .068 3.976
a. Predictors: (Constant), Kelelahan Kerja

Tabel 4.5. ANOVAb regresi linear sederhana


Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 35.483 1 35.483 2.244 .000a
Residual 252.962 16 15.810
Total 288.444 17
a. Predictors: (Constant), Kelelahan Kerja
b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

Tabel 4.6. Coefficientsa regresi linear sederhana


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.733 4.649 3.814 .002
Kelelahan
.294 .196 .351 1.498 .000
Kerja
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja

47
Tabel 4.3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 18
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.85747473
Most Extreme Differences Absolute .124
Positive .074
Negative -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .528
Asymp. Sig. (2-tailed) .943
a. Test distribution is Normal.

48
Lampiran V : Kuisioner Penelitian

KUISIONER KELELAHAN KERJA (X)


No Pertanyaan YS YJ TP
1 Apakah saudara mengalami berat dibagian
kepala saat bekerta
2 Apakah saudara mengalami lela pada seluruh
badan saat bekerja
3 Apakah saudara merasa tidak pernah berkosentrasi
dalam menghadapi suatu pekerjan
4 Apakah saudara mengalami berat di kaki saat
bekerja
5 Apakah saudara sering menguap saat bekerja
6 Apakah saudara merasa belum bekerja sudah
merasakan Lelah
7 Apakah saudara sering mengalami pikiran
yang kacau saat bekerja
8 Apakah saudara cendrung lupa terhadap sesuatu
saat merasa kelelahan dalam bekerja
9 Apakah saudara pekerjaan yang dilaksanakn
banyak menghabiskan energi
10 Apakah karna pekerjaan yang banyak membuat
saudara cepat merasakan lela

49
KUISIONER PRODUKTIVITAS KERJA(Y)
No Pertanyaan SS S TS
1 Jika mengalami kesulitan dalam bekerja
apakah anda akan memintah bantuan kepada
atasan/teman kerja Anda
2 Anda selalu menciptakan ide-ide baru untuk
meningkatkan kinerja Anda
3 apakah saudara senang untuk mencari cara
agar pekerjaan anda dapat diselesaikan dengan
baik
4 Apakah saudara sering berpartisipasi dalam
pekerjaan teman kerja Anda
5 Apakah sudarang sering berprestasi dibidang
pekerjaan saudara saat ini
6 Apakah saudara merasa suda bekerja secara
efektif dan efisien dalam kerja
7 apakah saudara slalu menjaga ketepatan waktu
dan kesempurnaan hasil pekerjaan
8 Apakah salalu menjalankan kekompakan
dalam pekerjaan dengan tim
9 Apakah saat Fasilitas kerja diruangan ada yang
rusak sehingga menghammbat pekerjaan anda
10 Apakah selain melakukan tugas, sudara juga
sering melaksanakan tugas diluar pekerjaan
anda misalnya membantu tugas teman kerja
Anda

a. Kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja (KAUPK2). Di kutip dari


Isfanda Rohadi

50
Pertanyaan Ya Ya Tidak
sering jarang pernah
1 Apakah anda merasa suka berpikir ?
2 Apakah anda merasa lelah ?
3 Apakah anda merasah gugup menhadapi
sesuatu
4 Apakah anda merasa tidak pernah
berkosentrasi dalam menghadapi suatu
pekerjan
5 Apakah anda merasa tidak mempunyai
perhatian terhadap sesuatu
6 Apakah anda cendrung lupa terhadap sesuatu
7 Apakah anda cenderung percaya diri sendiri
8 Apakah anda merasa tidak tekun dalam
melaksankan pekerjaan anda
9 Apakah anda engan mentap mata orang
10 Apakah anda merasa enggan bekerja cekatan
11 Apakah anda tidak tidak tenag dalam bekerja
12 Apakah anda merasa lelah seluruh tubuh
13 Apakah anda merasa bertindak lambat
14 Apakah anda tidak kuat lagi berjalan
15 Apakah anada merasa belum bekerja sudah
Lelah
16 Apakah anda merasa daya pikir menurun
17 Apakah anda merasa cemas terhadap suatu
hal

51

Anda mungkin juga menyukai