Disusun Oleh :
RAHMAT HIDAYAT RAMLI
NPM : 2017 02 009
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi :
Oleh :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGESAHKAN MENGETAHUI
DEKAN FAKULTAS TEKNIK KETUA PROGRAM STUDI
ii
PERNYATAAN
Penulis
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
ýenuhnya.
v
KATA PENGANTAR
vi
Ibu Ir. R S. Marasabessy, MT, IPM. NIDN. 1203068001 selaku Dosen Pembimbing I
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ibu Sitnah Aisyah Marasabessy, ST.,MT NIDN. 122 601 7701 Selaku Dosen
Pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis memberikan
masukan-masukan serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi yang penulis buat ini.
Seluruh Dosen dan Staf pengajar pada Fakultas Teknik terkhusus untuk para
Dosenku di program studi Teknik Industri.
Teruntuk sahabat terbaik yang sudah setia menemani dan menjadi penyemangat
sampai tahap ini. Terimah kasih banyak atas setiap waktu dan dengar sabar
memberi motivasi dan menyemangati dikala lagi jenuh-jenuhnya.
Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2017 Program Studi Teknik Industri dan teman-
teman KKN Dan semua orang berpengaruh dalam hidupku yang pernah saya
kenal yang telah banyak memberikan nasehat serta dorongan dan motivasi
kepada penulis dalam menyelasikan skripsi ini, maaf tidak bisa penulis sebut
satu per satu.
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis
dalam rangka penelitian dan penyusunan Skripsi ini mendapatkan balasan dan
anugerah yang lebih mulia dari sisi Allah SWT.
vii
Rahmat Hidayat Ramli
NPM. 201702009
ABSTRAK
ini dilaksanakan di CV. Abadi Tiga Mandiri. Subjek dalam penelitian adalah
Karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri bagian Produksi dan Pemasaran . Teknik
dan berpengaruh positif terhadap Produktivitas kerja karyawan, hal ini dapat
dilihat pada pembuktian uji signifikan maka diperoleh nilai thitung dan αvalue,
terhadap Produktivitas Kerja pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri.
Dari hasil pengujian menunjukan adanya pengaruh Positif yang berarti bahwa
Kerja. Juga
viii
dapat dilihat pada table 4.5 (Anova) tersebut diketahui bahwa nilai F hitung =
2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka model regresi
atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja (X) terhadap
variabel Prodiuktivitas kerja (Y). Dari analisis regresi linear sederhana adalah
adalah 17,733
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
2.1. Ergonomi.......................................................................................................4
2.2. Kelelahan......................................................................................................7
2.3. Produktivitas.................................................................................................11
2.4. Beban kerja...................................................................................................14
2.5. Jenis-jenis uji statistik...................................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................18
3.2. Populasi...........................................................................................................18
x
3.3. Tempat Dan Waktu Penelitian.........................................................................18
BAB V PEMBAHASAN..................................................................................32
5.1. Pembahasan...........................................................................................33
BAB VI PENUTUP..........................................................................................39
6.1. Kesimpulan............................................................................................39
6.2. Saran......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
2
terselesaikan semua. Oleh karna itu perlu adanya pembatasan masalah,
sehingga persoalan yang di teliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat di
hindari. Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus
masalah yang di teliti hanya pada, analisis kelelahan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. ABADI TIGA MANDIRI
1.4. Tujuan Penelitian
Mengacuh pada rumusan masalah di atas tujuan dalam penelitian adalah
untuk mengaetahui :
1. Identifikasi kelelahan kerja
2. Menganalisis kelelahan kerja terhadap produktivitas kerja
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya pada karyawan yang bekerja di bagian pengepakan pada CV.
ABADI TIGA MANDIRI. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi CV. ABADI TIGA MANDIRI
Penilitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi CV. ABADI TIGA
MANDIRI dalam hal meningkatkan beban kerja
2. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini maka peniliti akan menambah
wawasan, pengetahuan dan akan bermanfaat pada dunia kerja,
khususnya mengenai kelelhan kerja, dan produktivitas kerja karyawan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ergonomi
4
c. Mengoptimalkan penyalagunaan sumber daya manusia melalui
penigkatan ketrampilan yang diperlukan
d. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan menimalkan
kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
e. Menigkatakan kenyamanan pegawai dalam bekerja.
Di samping banyaknya manfaat yang didapatkan oleh perusahan jika
menerapkan ergonomi terhadap lingkungan kerjanya, adapula dampak
negatifnya yaitu pengeluaran perusahan akan semakin besar (Chaniago,2013)
tentunya demi menerapkan lingkungan kerja yaman dan aman kebutuhan
perusahaan akan semakin bertambah dan pengeluaran akan semakin besar
namun untuk mencapai keamaan dan kenyaman pegawai pada lingkungan
kerja nya dibutuhkan upaya yang tinggi.
2.1.3. Factor-faktor ergonomi
Suatau perusahaan yang akan megemplentasikan ergonomi terhadap
lingkungan kerjanya tentu membutuhkan factor-faktor yang harus di penuhi.
Factor-faktor ini bias dijadikan tolak ukur serta pedoman dalam pelaksanaan
ergonomi lingkungan kerja. Adapun factor-faktor ergonomi yang perlu di
pertimbangkan menurut Wingnjoesubroto (dalam Priansi dan Damayanti,
2015:112-124) sebagai berikut
a. Sikap dan posisi kerja
Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang baik
pertimbangan ergonomic menyatakan:
Mengurangi keharusan pegawai untuk bekerja dalam sikap dan
posisi membungkuk dan kegiatan yang sering atau jangka lama
dengan merancang fasilitas kerja. Seperti meja, kursi. Dll,
sesuai dengan data antropometri agar pegawai dapat menjaga
sikap dan posisi kerja nya tetap tegag dan normal
Pegawai diharuskan mengunakan jarak yang normal
(konsep/prinsip ekonomi gerakan), sehingga memberikan sikap
dan posisi kerja yang nyaman
5
Pegawai tidak seharusnya duduk atau berdiri pada satat bekerja
untuk yang lama dengan kepala, leher, dada, atau kaki berada
dalam sikap atau posisi miring dan posisi terlantang/tengkurap
Pegawai tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau
periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada
dalam posisi diatas level siku yang normal
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja
Antropometri pada dasarnya menyagkut ukur fisik atau fisik atau
fungsi gerak, dll. Persyaratan ergonomi mensyaratkan agar
peralatan dan fasilitas kerja disesuaikan dengan orang yang
mengunakan khususnya yang dimaksud dengan dimensi ukuran
tubuh. Dimensi akan dipengaruhi oleh dua hal pokok yaitu suatu
fisik dan situasi kerja yang ada.
Kondisi lingkungan kerja fisik
Dalam ergonomi sanggat mempertimbangkan seluruh aspek
lingkungan fisik kerja yang dimiliki potensi bahaya pada proses
perancangan ruang kerja. Dengan demikian kondisi-kondisi
bahaya tersebut bias diantisipasi dan diberi tindakan-tindakan
preventive seblumnya.
2.1.4. Lingkungan kerja fisik
Menrut Nitisenito (2005:142) adalah segala sesuatu yang ada yang ada
disekitar pekerja yang dpata mempengaruhi dirinya dalam menjalkan tugas-
tugansya yang diberikan kepadanaya. Misalnya kebersihan music dll lingkugan
kerja merupakan suatu tembat baik tertutup maupun terbuka juga sangat
dipengaruhi oleh berbagai jenis proses dan bentuk layaan pekerjaan sesuai
dengan tujuan organisasi perusahaan (Kuswana S.W,2014:164). Lingungan
fisik dpat dibagi menjadi dua katagori, yaitu (Sedarmaryanti, 2009:26)
a. Lingkungan yang berhubungan lansung dengan pegawai (seperti:
pusat kerja, kursi, meja, dsb)
b. Lingkungan perantara atau lingkungan ini (seperti
kantor,pabrik,kota,system raya) lingkungan perantar juga disebut
6
lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya
temperatur, kelembapan siklus udara, pencahayaan,
keseimbangan, warna dll.)
Menurut Robbinis (2006) lingkunagan lerja adalah lembaga-lembaga
atau kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi,
lingkungan di rumuskan menjadi dua yaitu lingkungan umum dan khusus.
Lingkungan umum adalah segala sesuatu diluar organisasi yang memeiliki
potensi untuk mempengaruhi organisasi sedangkan lingkungan khusus kerja
adalah bagian lingkungan yang secara lansung berkaitan dengan pencapaian
sasaran saran sebuah organisasi.
2.2. Kelelahan
2.2.1. Pengertian kelelahan kerja
Fatigue berasal dari kata fatigare yang berarati hilang dan lenyap
secara umum dapat di artikan sebgai adanya perubhan yang lebih kuat kearah
yang lebih lemah kelelahan kerja merupakan kondisi yang di tandai dengan
perasan lelah dan menurunkan kesiapan serta berpengaru terhadap
produktivitas kerja. Keleahan di artikan sebagi rasa lelah atau kurangnya
energi yang dapat menyebabkan kelelahan
Kelelahan kerja dapat juga dapat di artikan sebagai gejela pisikologi
yang memperlihatakan ketidak mampuan individu dalam melakukan tugas (
Khanade & Sasangohar 2017 )
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa kelelahan
kerja merupakan kemampuan daya tahan kerja tubuh yang menurun akibat
banyaknya kerja yang ada pada individu yang membuat individu tidak
bekerja tidak maksimal bahkan berpotensi untuk melakukan kesalahaan
dalam melakukan sebuah pekerjaan pekerja karena hilangnya daya
konsentrasi dari individu tersebut
2.2.2. Aspek kelelahan kerja
a). kelelahan fisk adalah kelelahan yang berhubungan dengan fisik
dan stamina fisik. Sakit fisik yang dirasakan seperti sakit kepala, sakit
pungung, susah tidur, gelisah dan perubahan pola makan
7
b). kelelhan emosional adalah kelelahan yang beruhubungan diri
individu itu sendiri dengan munculnya gejalah seperti putus asah,
banyaknya beban pikiran, mudah tersingung, depresi dan tidak
berdaya c). kelelahan mental adalah kelelhan yang menyangkut
padah rendahnya penghargaan pada diri sendiri dan despersionalisasi.
Gejalah yang di temukan seperti merasa tidak berharga, tidak
terpilih, tidak
berkopeten, dan merasa tidak puas terhadap suatu kerja
2.2.3. Faktor-faktor kerja
Menurut Setia Wati, Salahuia dan Widjasena (2019), adaq empat
faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja
a. Konflik kerja
Konflik kerja biasanya timbul dalam suatu organisasi karena adanya
masalah komunikasi antara individu, hubungan pribadi antara
individu, atau struktur organisasi yang tidak sesuai dengan
keinginan individu
b. Lingkungan fisik dan tempat kerja
Lingkungan fisik kerja adalah suatu keadaan diman individu secara
lansung maupun tidak lansung
c. Kapasitas kerja
Kapasitas kerja adalah suatu kondisi terjadinya ketegangan yang
menciptakan ketidak seimbangan fisik dan fisikis yang dapat
mempengeruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi individu. Stres
kerrja merupakan salah satu faktor dari kelelahan kerja juga di
ungkapkan oleh Andarina (2017) yang mengetakan dengan dengan
dorongan faktor internal akan akan muncul stres kerja dan
mendorong terjadinya kelelahan kerja
2.2.4. Pengukuran kelelahan kerja
Menurut Tarwaka dkk, pengukuran kelelahan dapat di lakukan
dengan berbagai cara
1. Kualitas dan kuantitas hasil kerja
8
Pada metode ini, kualitas ouput digambarkan sebagai jumlah
proses kerja (waktu yang digunkan setiap item) atau proses
operasi yang dilakukan setiap menit waktu. Namun demikian
banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti: target
produksi, faktor sosial dan perilaku pisikologis dalam kerja.
Sedangkan kualitas ouput (kerusakan produk, penolkan produk)
atau frekuensi kecelakan dapat mengambarkan terjadinya
kelelahan tetapi faktor tersebut bukanlah merupakan causal faktor
Kualiatas kerja dapat di;ihat pada prestasi yang dinyatakan dalam
banyak produksi persatuan waktu. Sedangkan kualitas kerja di
dapat dengan menilai kualitas pekerjaan seperti jumlah yang di
tolak, kesalahan kerusakan material, dll
2. Pencatatan perasaan subjektif kelelahan kerja
Subjektive self rating test dan industrial fatigue research commiteh
(IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuesioner berisih 30 daftar
peryatan yang terdiri dari:
a. 10 pertanyaan tentang [elemahan kegiatan: 1. Perasan berat di
kepala, 2. Lelah diseluruh badan, 3. Berat kaki, 4. Menguap, 5.
Pikiran kacau, 6. Mengantuk, 7. Ada beban pada mata, 8.
Gerakan canggung dan kaku, 9. Berdiri tidak stabil, 10. Ingin
berbaring
b. 10 pertanyaan tentang pelemahan motovasi: 1. Susa berpikir 2.
Lelah untuk berbicara 3. Gugup 4. Tidak berkonsentrasi 5.
Mudah lupa 7. Kepercayan diri berkurang 8. Merasa cemas 9.
Sulit mengontrol sikap 10. Tidak tekun dalam pekerjan
c. 10 pertanyaan tentanng gambaran kelelahan fisik: 1.sakit di
kepala 2. Kaku di bahu 3. Nyeri di pungung 4. Sesak nafas 5.
Haus 6. Suara serak 7. Merasa penting 8. Spasme di kelopak
mata 9. Tremor pada angota badan 10. Merasa kurang sehat
3. Alat ukur perasan kelelahan kerja (KAUPKK)
9
KAUPKK (kuesioner alat ukur perasaan kerja) merupakan para
meter untuk mengatur perasan kelelahan kerja sebagai gejala
subjek yang di alami pekerja dnegan perasan yang tidak
menyenangkan KAUPKK merupakan instrument yang disusun
oleh Sea Wati yang telah di uji kesasiahan dan kendalanya.
Keluhan-keluhan yang dialami pekerja sehari-hari membentuk
mereka mengalami kelelahan kroni.
4. Pengukuran gelombang
Pengukuran gelombang listrik pada otak dengan
Electroenchepolograhy (EEG) Setiawati L,,,1994 kelelahan kerja
kromis, kerja terhadap kelelahan kerja. Penyusunan alat ukur alat
bantu serta hubunganya dengan waktu reaksi produktivitas kerja.
5. Uji pisikolo-motor (psychomotor test)
Dapat dilakukan dengan cara melibatkan fugsi persepsi, interpeksi
dan reaksi motor dengan mengunakan alat digitalreaction timer
untuk mengukur waktu reaksi. Waktu reaksi adalah jangka waktu
dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu sat kendaraan
atau dilaksanakan kegiataan. Dalam uji waktu reaksi dapat
digunakan nyala lampu, sering suara, sentuhan kulit atau
gpyangan badan. Terjadinya pemanjangan reaksi merupan suatu
petunjuk adanya perlmbatan pada proses fealsaraf dan otot
6. Uji mental
Pada, metode ini kosentrasi merupakan satu pendekatan yang
dapat digunakan untuk menguji ketelitian dan kecepatan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Bourondon weiresman test merupakan
sala satu alat yang digunakan untuk menguji kecepatan ketelitian,
dan konsentrasi.
10
2.3. Produktivitas Kreja
Produktivitas merupakan suatu proses dimana sumberdaya manusia dapat
menghasilkan suatu keluaran dengan ukuran yang produktif. Produktivitas juga
dapat di artikan sebagai proses yang memfokuskan dan keluaran. (Ramadon, Sahri
dan Yanti Pasmawati, 2017)
Produktivitas kerja adalah dimana produk barang maupun jasah yang
dihasilkan oleh setiap individu atau kelompok yang menunjukan pertimbangan
antara input dan output dengan tindakan kerja lebih efesien. (Wibobo 2018)
Menutut Sutrisno (2017:102) mengemukakan bahwa produktivitas kerja
adalah rasio dari keseluruhan hasil kerja yang telah di tentukan untuk
menghasilkan suatu produk dari tenaga kerja. Untuk mengukur suatu
produktivitas kerja kariawan, diperlukan suatu indicator menutur Sutrisno
(2017:104-105) sebagai berikut:
1. Kemampuan
Kemampuan kariawan menjadi propesionalisme dalam bekerja. Kariawan di
bekali keterampilan untuk menjadi daya dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang di berikan.
2. Meningkatkan Hasil yang Di capai
Bertekat meningkatkan hasil yang di capai. Upaya ini berguna untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan menambah kualitas hasil dari bekerja
3. Semgnat Kerja
Berusaha untuk lebih baik dari kemarin dan meningkatkan kinerja. Semangat
mampu membuat kariawan mengevaluasi dari hasil sebelumnya.
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri senantiasa dilakukan untuk meningkatkan hasil kerja dan
kemampuan diri yang di miliki melalui langkah pengembangan diri seorang
kariawan akan menemukan tantangan dan harapan. Tantangan yang terjadi
setiap kariawan akan membuat sebuah motifasi untuk bersaing secara sehat.
Begitu harapan akan berdampak untuk memiliki keinginan seorang kariawan
meningkatkan kemampuan.
5. Mutu
11
Berusaha meningkatkan mutu yang baik dan berkualitas dari yang
sebelumnya. Meningkatkan mutu bermanfaat untuk meningkatkan hasil yang
terbaik bagi perusahan dan pengaruhnya produktivitas perusahan meningkat
6. Efesiensi
Membandingkan sumberdaya yang digunakan demgan apa yang dicapainya
selama berlansungnya kerja.
2.3.1. Pengukuran produktivitas
Pengukuran produktivitas meerupakan suatu alat manajemen yang penting
di semua tingkatan ekonomi. Pada perusahan, pengukuran produktivitas tertuma
digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong
efesiensi produksi . manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas
terlihat pada keputusan perusahan yang tetap seperti dalam melakukan target atau
sasaran tujuan yang nayata dan pertukaran informasi antara target kerja dan
manajemen periodik terhadpa masla-msalah yang saling berkaitan.
Pengukuran merupakn hal yang paling penting didalam mengetahui ada
tidaknya perubahan, dan sebagainya. Untuk itulah pengukuran menjajdi penting
sebagai standar dalam pengambilan kepuasan. Jika hasil pengukuran menunjukan
produktivitas kerja rendah, maka dalam pengambilan keputusan seorang
pemimpin akann mengeluarkan berbagai hal yang dapat meningkatkan
produktivitas keja.
Ada tiga model dasr pengukuran produktivitas yaitu: 1. Produktivitas parsial
(rasio output dengan sala satu kelas input) 2. Produktivitas total faktor (rasio
ouput dengan jumlah tenaga kerja dan capital input) 3. Produktivitas total (rasio
total output dengan seluruh total input). Edosonwan mengembangkan hiariki
pengukuran produktivitas , berdasrkan hiariki tersebut, pengukuran produktivitas
dimulai dari level dasar (individu, pekerjaan, dan teknologi) hingga level atas
(internasional level).
Hasil produktivitas tidak selamanya bisa diukur dan dihitung besarnya
secara eksakta dalam bentuk nyata dan hitung kuantitatif seperti perbandingan
rasio-rasio di atas. Untuk jenis masukan (imput) atas keluaran (output) tertentu
sulit untuk mengukur kerena bersifat abstrak, sehingga ukuran nilai ouput dan
input tak bisa dikonversikan dalam bentuk nilai mata uang.
12
Bagi perusahaan jasa yang produknya lebih banyak dalam bentuk
pelanyanan. Maka sumber masukan sangat sulit di dinilai dan diukurnya
cenderung lebih tinggi. Tetapi keberadaannya cukup penting dalam penentuan
produktivitas kerja faktor masukan ini sering disebut sebagai “masukan
banyangan” (invisible input), yang meliputi.
1. Tingkat pengetahuan (degree of knowlodge)
2. Kemampuan teknis (technical skill)
3. Metodologi kerja, dan pengaturan organisasi (menagerial skill)
4. Motivasi kerja, dan rasa memiliki (sense of belonging), integritas dan
lain- lain
Menurut sinunggan, pengukuran produktivitas kerja memiliki tiga cara
pengukuran yaitu:
1. Kerena hasil maupun masukan dapat dinyatan dalam wajtu,
produktivitas kerja dapat dinyatakan suatu indeks yang sangat
sederhana:
𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍−𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒋𝒂𝒎−𝒋𝒂𝒎 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓
𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒎 𝒋𝒂𝒎−𝒋𝒂𝒎 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖
2. Kondisi pekerjaan
Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh
individu mengenai kondisi pekerjaan
2.5.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja
14
Beban kerja di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor external dan
faktor internal. Menurut Manuaba Tawarka, faktor-faktor yang
mempengaruhi beban kerja antara lain :
1. Faktor eksternal, yaitubeban yang berasal dai luar tubuh
bekerja, seperti: tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun
kerja, dan tata ruangan kerja, alat dan sarana kerja, kondisi
kerja, sikap kerja.
2. Faktor internal adalah faktor yang erasal dari dalam tubuh itu
sendiri akibat reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal
meliputi faktor somalic (jenis kelamin,umurukurantubuh,status
gizi,dan,kondisikesehatan) dan faktor pisikis (motivasi,
presepsi, kepercayan, keinginan dan keuasan)
2.5.4. Efek beban kerja
Menurut Manuba dalam Tarwaka(2000:4) beban kerja terlalu
berlebihan akan menimbulkan efek berupa kelelahan baik, fisik maupun
mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, ganguan
pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu
sedikit diman pekerjaan ysng terjadikarena pengurangan gerak akan
menimbulkan kebosanan dan rasa mononton. Kebosanan dalam kerja rutin
sehari-hari karena tugas atau pekerjaan sehinga secara potensial
membahyakan dan menurunkan kinerja karyawan. Bertambahnya target
yang harus dicapai perusahan, bertambah pula beban karyawannya. Beban
kerja yang tidak sesuai demngan kemampuan tenaga kerja dapat
menimbulkan dampak negatif bagi karyawan, adapun dapak negatifnya
seperti:
1. Kualitas kerja menurun
Beban kerja terlalu berat tidak diimbangi dengan kemampuan
tenaga kerja, kelebihan beban kerja akan mengakibatkan
menurunya kualitas kerja karena akibat dari kelelahan fisik
dan terjadinya penurunan konsentrasi sehingga kerja tidak
sesuai dengan standar
15
2. Kenaikan tingkat absensi
Beban kerja yang terlalu banyak dapat mengakibatkan
karyawan terlalu llelah atau sakit sehingga buruk bagi kerja
karyawan tersebut
2.5. Jenis-jenis pengujian
2.5.1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier Sederhana merupakan model persamaan yang
menjelaskan hubungan syatu variabel/response(Y) dengan dua atau lebih
varibel bebas/predictor(X1, X2,,,,Xn). Tujuan dari uji regresi linier
sederhana adalah untuk memprediksi nilai variabel tak bebas / response
(Y) apabila nilai-nilai variabel bebasnya / predictor (𝑋1 𝑋2 , , , , , 𝑋𝑛)
dikrtahui. Disimpan itu juga untuk dapat mengetahui bagaimanakah arah
hubungan variabel tak bebas dengan variabel variabel bebasnya.
Persaman regresi liner sederhana secara matematik diekspresikan
oleh :
Y = a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑋𝑛
Yang mana :
Y= variabel (nilai variabel yang akan diprediksi)
a= kostanta
𝑏1𝑏2......𝑏𝑛= nilai regresi
𝑋1 𝑋2.......𝑋𝑛 = variabel bebas
16
2.5.2. Uji korelasi
Uji korelasi merupakan pengujian atau analisi data yang berfungsi
untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (x)
dan variabel tidak bebas (Y). Dalam uji ini, pengujiannya hanya untuk
mengetahui hubunganya saja. Bentuk hubungan yang di maksud adalah
mengetahui sifat hubungan varibel X dan Y, bentuknya yaitu :
1. Apabila sifat hubunganya positif, artinya jika variabel x naik, maka
variabel Y juga naik
2. Apabila sifat hubunganya negatif artinya jiga variabel X naik, maka
variabel Y turun. Jadi, kebalikannya atau memiliki arah yang
berlawanan
3. Apabila kedua variabel tidak memiliki hubungan, maka nilainya akan
menunjukkan angka 0 (nol)
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian
18
Berdasarkan jumlah kuesioner mengunakan skala interval dengan tiga
skala pengukuran, tingkat perasaan kelelahan kerja di katagorikan
sebagi berikut :
a. Kurang lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar < 23
b. Lelah bila jumlah skor KAUPK2 berkisar antara 24-30
c. Sangat lelah bilah jumlah skor KAUPK2 berkisar antara >31
b. Produktivitas
Di ukur dari jam kerja dan produk yang di hasilkan dalam proses
pengepakan ayudes di CV. ABADI TIGA MANDIRI
c. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan dan perhitungan jumlah produk yang di hasilkan, secara
lansung terhadap kegiatan-kegiatan di CV. ABADI TIGA MANDIRI
d. Wawancara
19
Diagram alir
Mulai
Pengumpulan data
kelelahan kerja &
produktivitas kerja
Pengolahan data
Analisis data
kesimpulan
Selesai
20
BAB IV
4.1.1. Observasi
pada karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri dan memantau lokasi penelitian.
lembaga yang bergerak dalam bidang jasa produksi air mineral dalam bentuk
mendapatkan pengalaman kerja serta mampu memberikan ide atau gagasan baru
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2005 dan melalui kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 2007 ini merupakan salah satu perusahaan yang
minum. Salahn satu produk perusahaan adalah air mineral yang bermerek
ayudes dalam
21
kemasan gela, sertan memiliki sumber bahan baku air yang berasal dari mata air
dan ayudes merupakan merek dari kemasan yang paling terkenal di Kota
2. Struktur Perusahan
WAKIL MANEJER
QUALIT
MARKETING ADMIN / PEMBUKUAN
Y
CONTR
SOPIR GUDANG
TEKNISI
22
3. Layout Tempat Penelitian
Keterangan Gambar :
Mesin Konveyer
Ruang Penyimpanan
23
4. Data-data teknis
DATA PENJELASAN
Jantung
DJ DJ DJ DJ DJ DJ
Jenis
No Sebelum 15 1 2 3 Sesuda ket
Kelamin
kerja Menit Jam Jam Jam Kerja
1 L 72 87 130 135 140 150 T. Normal
2 L 76 80 87 90 98 100 Normal
3 L 75 87 100 127 126 130 T. Normal
4 L 79 88 105 131 138 150 T. Normal
5 L 76 82 89 95 98 100 Normal
6 L 60 65 70 84 90 100 Normal
7 L 77 88 110 129 145 130 T. Normal
8 L 72 85 89 97 99 100 Normal
9 L 60 62 79 87 90 100 Normal
10 P 71 79 85 92 97 100 Normal
11 P 76 85 115 125 125 130 T. Normal
12 P 75 85 122 130 115 120 T. Normal
13 P 74 86 100 109 120 100 Normal
14 P 75 87 101 110 105 110 T. Normal
15 P 78 88 125 115 107 120 T. Normal
24
16 P 78 84 100 110 110 100 Normal
17 P 78 87 111 120 115 100 Normal
18 P 78 86 110 115 150 155 T. Normal
Abadi Tiga Mandiri. Dari data yang ada dapat dilihat bahwa semakin lama
responden bekerja semakin naik detak jantung seseorang tetapi ada yang
jantung Pluse Oxmeter yang dilakaukan pada karyawan CV. Abadi Tiga
Mandiri, sebelum bekerja dari 18 responden atau 100% responden terdapat detak
jantung yang normal dimana tingkat jantung normal berada pada 60 bpm sampai
100 bpm, sedangkan detak jantung responden setelah bekerja dari 8 responden
laki-laki 5 atau 55% masi dinyatakan normal dan 3 atau 33% tidak Normal
untuk perempuan dari 8 responden 4 atau 44% detak jantung normal dan 4
maka karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri jadi dapat disimpulkan bahwa
4.1.2. Wawancara
jawab dan dialong atau diskusi dengan informan yang banyak mengetahui
tentang masalah dalam peneliti yang akan di lakukan seperti wawancara dengan
manejer produksi hal ini karna menurut penelitih manejer produksi juga
mengetahui tentang perusahan dan karyawan yang ada pada perusahan CV.
26
4.1.3. Kuesioner
27
Berdasarkan tabel 4.5. di atas menunjukkan data umur karyawan pada
CV. Abadi Tiga Mandiri adalah 31-40 tahun adalah sebanyak 6 orang dan 41
tahun keatas sebanyak 4 0rang, dan 20-30 tahun yang hanya sebanyak 8
orang, lebih banyak ketimbang umur pegawai yang diatas umur 30 sampai 41
tahun keatas.
menjadi 3 kelompok yaitu kurang lela dengan nilai kuesioner < 23, lela
dengan nilai kuesioner diatas 24-30 dan sangan lela >31. Deskripsi responden
menurut kelelahan kerja dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.3.
berikut ini :
Abadi Tiga Mandiri, tahun 2022 didapatkan hasil bahwa terdapat 9 pekerja
(50%) dengan tingkat kelelahan kerja Kurang lela, 9 pekerja (50%) dengan
tingkat kelelahan kerja Lela, serta 0 pekerja (%) dengan tingkat kelelahan kerja
Sangat lela.
Penelitian ini dilakukan pada CV. Abadi Tiga Mandiri ambon dengan
tenaga
28
kerja tetap. Karyawan yang bekerja memiliki umur serta jenis kelamin yang
berbeda.
yang berisi pertanyaan tentang tingkat kelelahan dan produktivitas. Hal ini tentu
sangat berpengaruh pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri Ambon,
karna faktor umur akan lebi meningkatkan tinggkat kelelahan yang sangat cepat
berpengaruh signifikan dimana nilai Sig > 0,05 maka, data yang digunakan
29
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai signikinsi sebesar 0.943 dimana
bisa dikatakan normal karna nilai signikansi 0,943 > 0,05 maka data yang
tentang variabel yang dimaksukkan serta metode yang digunakan. Dalam hal ini
adalah metode Enter dimana metode ini adalah pembentukan taksiran model
variabel yang diambil kelelahan kerja yang sesuai dengan uji signifikansi.
30
Output bagian kedua (Model Summary) : tabel diatas menjelaskan
besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,351 dari output tersebut
terikat Produktivitas Kerja adalah 20,5% dengan kata lain variabel Kelelahan
nilai F hitung = 2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka
Produktivitas Kerja atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja
31
Output bagian keempat dari analisis regresi linear sederhana adalah
Y = a + bX
Y = 17,733 + 0,294X
Berdasarkan nilai regresi linear sederhana dapat juga dilihat pada nilai
signifikansi dan juga nilai (thitung) dimana berdasarkan tabel Coefficients diperoreh
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
(Y), dan berdasarkan hasil analisis nilai (t) diketahui nilai thitung sebesar 1,498 >
ttabel 0,003, sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel Kelelahan kerja (X)
32
BAB V
Laju detak jantung merupakan salah satu parameter yang sangat penting
dalam sistem kardiovaskular manusia. Setiap orang memiliki laju detak jantung
yang berbeda-beda tergantung pada kebugaran, usia dan genetika. Ketika laju
detak jantung tidak beraturan, hal tersebut bisa menjadi tanda kritis. Banyaknya
penderita penyakit jantung pada saat ini menjadi suatu alasan mengapa kita
jantung Pluse Oxmeter yang dilakaukan pada karyawan CV. Abadi Tiga
Mandiri, sebelum bekerja dari 18 responden atau 100% responden terdapat detak
jantung yang normal dimana tingkat jantung normal berada pada 60 bpm sampai
100 bpm, sedangkan detak jantung responden setelah bekerja dari 8 responden
laki-laki 5 atau 55% masi dinyatakan normal dan 3 atau 33% tidak Normal
untuk perempuan dari 8 responden 4 atau 44% detak jantung normal dan 4
Pengukuran laju detak jantung digunakan oleh para ahli medis untuk
bersifat klinis, mahal dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang ahli di
bidangnya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu alat pengukur laju detak
33
Menurut Dena Anugrah 2019. Melakukan uji detak jantuk dilakukan pada
kondisi badan yang sedang rileks sehingga menghasilkan laju detak jantung yang
kondisi badan setelah beraktivitas sehingga menghasilkan laju detak jantung yang
takikardia. Dari hasil pengukuran laju detak jantung baik yang normal maupun
yang takikardia masih dapat terdeteksi oleh alat pengukur laju detak jantung yang
dibuat. Namun, pada setiap kali pengukuran, hasilnya ada yang sama dan ada pula
yang berbeda antara actual heart rate dengan measured heart rate. Hasil
pengukuran yang berbeda memiliki selisih detak jantung antara 1 bpm sampai 3
bpm. Error dalam hasil pengukuran tersebut terjadi karena adanya gerakan pada
ujung jari yang sedang dilakukan pengukuran terhadap sensor pada alat yang
dibuat. Gerakan pada ujung jari akan berpengaruh terhadap perubahan intensitas
cahaya yang akan terdeteksi oleh sensor, sedangkan sensor yang digunakan untuk
karyawan CV. Abadi Tiga mandiri ditemukan kondisi ruangan yang sangat sempit
dan kurangnya jam israhat pada karyawan akhirnya berpengaruh terhadap kondisi
karyawan, kelelahan secara langsung dipengaruhi oleh stres kerja, konflik kerja,
fisik serta kapasitas kerja juga melemahnya tenaga kerja dalam melakukan
karyawan.
34
Laju detak jantung diukur dalam satuan waktu yang dinyatakan dalam
beats per minute (bpm). Laju detak jantung orang dewasa yang normal berkisar
antara 60 sampai 100 bpm. Kelainan detak jantung dapat terjadi ketika lajunya
kurang dari 60 bpm yang dikenal sebagai bradikardia. Selain itu, kelainan detak
jantung juga dapat terjadi ketika lajunya melebihi 100 bpm yang dikenal sebagai
takikardia.
regresi, Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid atau bias
terutama untuk sampel kecil. Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua
berpengaruh signifikan dimana nilai Sig > 0,05 maka, data yang digunakan
dinyatakan normal dapat dilihat pada tabel 4.3. Berdasarkan hasil analisis
normalitas Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai signikinsi sebesar 0.943
dimana bisa dikatakan normal karna nilai signikansi lebi besar dari 0,05 dimana
nilai 0,05 ini dilihat pada Ttabel, maka data yang diperoleh menunjukan normal.
35
Menurut Ajija 2021. Uji normalitas data diperlukan ketika jumlah
responden kurang dari 30, uji normalitas digunkan untuk mengetahui error team
mendekati distribusi normal. Jika jumlah responden melebihi 30, maka tidak
perlu dilakukan uji normalitas karena distribusi sampling error team telah
mendekati normal. Ketentuan yang harus dipenuhi jika melakukan uji sample
kolmogorov- smirnov yaitu, jika nilai signifikan > 0,05 maka data yang
Namun,kebaikannya, jika nilai signifikan < 0,05 maka data yang digunakan
tidak memiliki distribusi yang normal. Jika data diatas 0,05 maka ditribusi
Juga pada table 4.4 (Model Summary) diatas menjelaskan besarnya nilai
Produktivitas Kerja adalah 20,5% dengan kata lain variabel Kelelahan Kerja
Kemudian dalam pembuktian uji signifikan maka diperoleh nilai thitung dan
terhadap Produktivitas Kerja pada kondisi karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri.
Dari hasil pengujian menunjukan adanya pengaruh Positif yang berarti bahwa
36
Juga dapat dilihat pada table 4.5 (Anova) tersebut diketahui bahwa nilai F
hitung = 2.244 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <0,05, maka model
Kerja atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kelelahan kerja (X) terhadap
nilai constant (a) sebesar 17,733, sedangkan nilai Kelelahan kerja (b/koefisien
regresi) sebesar 0,294, Nilai Constanta sebesar 17,733, mengandung arti bahwa
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat juga dilihat pada nilai signifikansi
dan juga nilai (thitung) dimana berdasarkan table 4.6 Coefficients regresi linear
sederhana diperoreh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat
Produktivitas kerja (Y), dan berdasarkan hasil analisis nilai (t) diketahui nilai
thitung sebesar 1,498 > ttabel 0,003, sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel
(Y).
melihat apakah terdapat hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
37
Dalam analisis regresi kedudukan antara variabel tidaklah setara akan ada
2. Memberikan jam israrahat atau jam sip yang lebih banyak agar
38
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian, pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan oleh
Produktivitas Kerja pada karyawan CV. Abadi Tiga Mandiri, Hal ini
ditunjukan dengan nilai koefisien regresi dan nilai signifikan 0,000 < 0,05,
6.2. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi pihak perusahan CV. ABADI TIGA MANDIRI perlu adanya upaya
2. Sebaiknya karyawan harus menggunakan waktu israhat yang baik agar saat
mahasiswa.
39
4. Bagi penelitih selantutnya agar lebih memfokuskan diri pada penelitian
kelelahan kerja semata melainkan masih ada variabel lain yang dapat
mempengaruhinya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Andriana (2017) Faktor internal stress keja
Beehr dan Newman dalam (Waluyo, 2009:163-164) Gejala stres pada indvidu
(Beehr & Newman dalam Wijono,2010 : 145) jenis gejala stress pada
individu Chain dalam Dhaina Dhini ( 2010;23) Pengertian beban kerja
Danag Sunyoto (2012;64) Tuntutan dalam beban pekerja dalam
bekerja (Khanade & sasangohar 2017) Kelelahan kerja pada pekerja
Manuba dalam Tarwaka (2000;4) Pengaruh beban kerja yang berlebihan
Nusran (2019 : 72) (Permatasari & persero,2018:89) (Safitri & astutik )
Pengertian Stres kerja
Nykodyn & George Wijono,2010 : 145) Defenisi dan rangsangan ekststernal pekerja
Lutnas (dalam biru, utami, mayoma,2016 :51-52) factor-faktor terjadinya stress
dalam bekerja
(Putu, Claudia Dan suana 2018) Faktor beban kerja untuk mencapai kinerja yang
baik
(Permatasari & persero,2018 : 2019) Pengertian Dan defenisi stress dalam
beraktifitas atau bekerja
Putra (2012;22) jenis indikator beban kerja
(Rico jenery sitorus 2019) Pengaruh beban kerja terhadap produktivitas kerja
(Romadon , Sahri Dan yanti pasmawati, 2017) Pengertian produktivitas
Sutrisno (2017:102) Produktivitas dalam bekerja
Saigon (2017) Metode Penelitian Kuantitatif
Sinanbela, Greenberg & Barton, Lathans (dalam permatasari dan prasetio,
2018:89) Stres kerja yang mempengaruhi keadaan individu pekerja
Vanchpo (2020 : 37) defenisi stress yang mempengaruhi pekerja
Wijono (2010;144) Pengaruh stress kerja terhadap fisikologis pekerja
Hengky Putra S. 2020. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya
Beton Medan Tahun 2020 ( Corelation Between Work Fatique And
Productivity On Caging Wire Section In Pt Wijaya Karya Beton Medan
2020), Universitas Sumatera Utara, Medan, 2020
41
Dena Anugrah. 2021. Rancang Bangun Pengukur Laju Detak Jantung Berbasis
Plc Mikro Jurnal Electronics, Informatics, And Vocational Education
(Elinvo), Volume 1, Nomor 3, November 2021
Wahyu Kusgiyanto. 2017. jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal) Volume 5,
Nomor 5, Oktober 2017 Analisis Hubungan Beban Kerja Fisik, Masa
Kerja, Usia, Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkat Kelelahan Kerja
Pada Pekerja Bagian Pembuatan Kulit Lumpia Di Kelurahan
Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Bagian. Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro
42
LAMPIRAN
43
44
LAMPIRAN
45
Lampiran III : Distribusi kuesioner Tingkat Produktivitas Kerja (Y)
46
Lampiran IV : output Analisis SPSS Regresi Linear Sederhana
47
Tabel 4.3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 18
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.85747473
Most Extreme Differences Absolute .124
Positive .074
Negative -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .528
Asymp. Sig. (2-tailed) .943
a. Test distribution is Normal.
48
Lampiran V : Kuisioner Penelitian
49
KUISIONER PRODUKTIVITAS KERJA(Y)
No Pertanyaan SS S TS
1 Jika mengalami kesulitan dalam bekerja
apakah anda akan memintah bantuan kepada
atasan/teman kerja Anda
2 Anda selalu menciptakan ide-ide baru untuk
meningkatkan kinerja Anda
3 apakah saudara senang untuk mencari cara
agar pekerjaan anda dapat diselesaikan dengan
baik
4 Apakah saudara sering berpartisipasi dalam
pekerjaan teman kerja Anda
5 Apakah sudarang sering berprestasi dibidang
pekerjaan saudara saat ini
6 Apakah saudara merasa suda bekerja secara
efektif dan efisien dalam kerja
7 apakah saudara slalu menjaga ketepatan waktu
dan kesempurnaan hasil pekerjaan
8 Apakah salalu menjalankan kekompakan
dalam pekerjaan dengan tim
9 Apakah saat Fasilitas kerja diruangan ada yang
rusak sehingga menghammbat pekerjaan anda
10 Apakah selain melakukan tugas, sudara juga
sering melaksanakan tugas diluar pekerjaan
anda misalnya membantu tugas teman kerja
Anda
50
Pertanyaan Ya Ya Tidak
sering jarang pernah
1 Apakah anda merasa suka berpikir ?
2 Apakah anda merasa lelah ?
3 Apakah anda merasah gugup menhadapi
sesuatu
4 Apakah anda merasa tidak pernah
berkosentrasi dalam menghadapi suatu
pekerjan
5 Apakah anda merasa tidak mempunyai
perhatian terhadap sesuatu
6 Apakah anda cendrung lupa terhadap sesuatu
7 Apakah anda cenderung percaya diri sendiri
8 Apakah anda merasa tidak tekun dalam
melaksankan pekerjaan anda
9 Apakah anda engan mentap mata orang
10 Apakah anda merasa enggan bekerja cekatan
11 Apakah anda tidak tidak tenag dalam bekerja
12 Apakah anda merasa lelah seluruh tubuh
13 Apakah anda merasa bertindak lambat
14 Apakah anda tidak kuat lagi berjalan
15 Apakah anada merasa belum bekerja sudah
Lelah
16 Apakah anda merasa daya pikir menurun
17 Apakah anda merasa cemas terhadap suatu
hal
51