Pegawai Tidak Tetap (Pegawai Harian, Tenaga Harian Lepas, Penerima Upah Satuan,
dan Penerima Upah Borongan)
Pada contoh di atas, seandainya Nurcahyo bekerja selama 12 hari, maka perhitungan pajaknya sebagai
berikut:
Pada hari ke-11 s.d. hari ke-12 karena jumlah akumulasi upah dalam sebulan melebihi Rp 4.500.000
maka PPh Pasal 21 terutang dihitung setelah dikurangi PTKP sebenarnya.
Pada hari ke-11 PPh Pasal 21 dihitung sebagai berikut:
Upah s.d. hari ke-11 (11xRp. 450.000)
PTKP
Sebenarnya:
11x(54.000.000/
360)
Penghasilan Kena Pajak s.d. hari ke-11
PPh Pasal 21
terutang s.d.
hari ke-11
(5% x Rp
3.300.000)
PPh Pasal 21
yang dipotong
dari hari ke-1
s.d. hari ke-10
PPh Pasal 21
yang harus
dipotong pada
hari ke-11
Jadi, upah bersih yang diterima Nurcahyo pada hari ke-11 adalah Rp 450.000 - Rp 165.000= Rp. 285.000
PPh Pasal 21
Terutang
(5% x Rp.
300.000)
Jadi, upah bersih yang diterima Nurcahyo pada hari ke-12 adalah Rp 450.000 - Rp 15.000 = Rp 435.000
Nanang Hermawan (belum menikah) pada bulan Maret 2013 bekerja pada perusahaan PT Tani Jaya,
menerima upah sebesar Rp. 300.000 per hari Selama 8 hari. Hitung PPh Pasal 21!
Upah sehari di
atas Rp. 200.000 Rp 100,000
PPh Pasal 21 =
5% X Rp.
100.000 Rp 5,000
Tabel dapat dilihat sebagai berikut:
Hari ke Upah Akumulasi Upah
1 Rp 300,000 Rp 300,000
2 Rp 300,000 Rp 600,000
3 Rp 300,000 Rp 900,000
4 Rp 300,000 Rp 1,200,000
5 Rp 300,000 Rp 1,500,000
6 Rp 300,000 Rp 1,800,000
7 Rp 300,000 Rp 2,100,000
8 Rp 300,000 Rp 2,400,000
PTKP = 7 x
(24.300.000/360
) Rp 472,500
Penghasilan
PPh Pasal 21Kena
= Rp 1,627,500
PPhx Pasal
5% 21
1.627.500 Rp 81,375
yang telah
dipotong selama
6 hari Rp 30,000
PPh Pasal 21
yang harus
dipotong pada
hari ke-7 Rp 51,375
Jadi upah yang diterima Nanang Hermawan pada hari ke-7 adalah Rp 300.000 - Rp. 51.375 = Rp. 248.625
Penghitungan PPh Pasal 21 Pada hari ke-8 (dan seterusnya jika lebih dari 8 hari) sebagai berikut:
Upah sehari Rp 300,000
PTKP = 24.300.00 Rp 67,500
Penghasilan Kena Rp 232,500
PPh Pasal 21
yang harus
dipotong = 5% x
Rp. 232.500 Rp 11,625
,
Jadi upah yang diterima Nanang Hermawan pada hari ke-8 adalah Rp. 300.000-11.625 = Rp. 288.375
Rizal Fahmi (belum menikah) adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai perakit TV
pada suatu perusahaan elektronika. Upah yang dibayar berdasarkan atas jumlah
unit/satuan yang diselesaikan yaitu Rp. 75.000 per buah TV dan dibayar tiap minggu.
Dalam waktu 1 minggu (6 hari kerja) dihasilkan sebanyak 24 buah TV dengan upah Rp.
1.800.000
Upah sehari
adalah
(Rp 1.800.000 :
6) Rp 300,000
Pengurangan Rp 200,000
Penghasilan
Kena Pajak Rp 100,000
Harian
Penghasilan
Kena Pajak Rp 600,000
seminggu (6 x
Rp 100.000)
PPh Pasal 21
(5% x Rp
600.000) Rp 30,000
Mawan mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp 450.000,
pekerjaan diselesaikan dalam 2 hari. Hitung PPh Pasal 21!
Upah Borongan
sehari
(Rp 450.000 : 2) Rp 225,000
Pengurangan Rp 200,000
Penghasilan
Kena Pajak Rp 25,000
Harian
Penghasilan
Kena Pajak Rp 50,000
2 Hari (2 x Rp
25.000)
IV. Pegawai Tidak Tetap/ Tenaga Kerja Lepas, yang dibayarkan secara bulanan
Bagus Hermanto adalah tenaga kerja lepas pada perusahaan elektronik dengan dasar
upah harian yang dibayarkan bulanan. Dalam bulan Januari 2013 Bagus Hermanto hanya
bekerja 20 hari kerja dan upah sehari adalah Rp. 150.000. Bagus Hermanto menikah tapi
belum punya anak. Hitung PPh Pasal 21!
Upah Januari
2013
(20 x Rp
150.000) Rp 3,000,000
Penghasilan
Netto Rp 36,000,000
Setahun (12 x Rp
3.000.000)
PTKP (K/0) Rp 26,325,000
Penghasilan Kena Rp 9,675,000
PPh Pasal 21
Setahun Rp 483,750
(5% x Rp
9.675.000)
PPh Pasal 21
bulan Januari
2013 (Rp Rp 40,313
483.750 : 12)
naga Harian Lepas, Penerima Upah Satuan,
Keterangan
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Jumlah belum melebihi Rp 450.000/ hari
Mulai hari ke-11 akumulasi upah telah melebihi Rp 4.500.000
Mulai hari ke-12 akumulasi upah telah melebihi Rp 4.500.000
Rp 1,650,000
Rp 3,300,000
Rp 165,000
Rp -
Rp 165,000
Rp 150,000
Rp 300,000
Rp 15,000
Nurcahyo pada hari ke-12 adalah Rp 450.000 - Rp 15.000 = Rp 435.000
gai berikut:
Keterangan
Harian di atas Rp. 200.000
Harian di atas Rp. 200.000
Harian di atas Rp. 200.000
Harian di atas Rp. 200.000
Harian di atas Rp. 200.000
Harian di atas Rp. 200.000
Akumulasi Upah sebulan di atas Rp 2.025.000
Akumulasi Upah sebulan di atas Rp 2.025.000
Hermawan pada hari ke-7 adalah Rp 300.000 - Rp. 51.375 = Rp. 248.625
a hari ke-8 (dan seterusnya jika lebih dari 8 hari) sebagai berikut:
Rp 1,800,000
Rp 3,600,000
Rp 180,000
165,000
Rp 15,000