Oleh:
Sulvinajayanti, M.I.Kom
Nidaul Islam, M.Th.I
Silmi Qurota Ayun
Muh. Arsil
Beragama dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini memanfaatkan dana bersumber
dari DIPA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare tahun 2022, dikelola oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sebagai lembaga yang
hal yang menandai sebagai kekurangan, untuk itu peneliti membuka diri terhadap setiap
sepenuhnya adanya kontribusi bantuan dan dorongan moril dari berbagai kalangan. Atas
dasar itu, kami memberikan apresiasi yang tulus atas semua bantuan tersebut. Secara
penelitian.
2. Ketua LP2M IAIN Parepare, sebagai pihak yang diberi kewenangan untuk
3. Tim penilai proposal penelitian dosen tahun 2022 karena atas upayanya dalam
i
4. Pemerintah Daerah Kab. Sidrap atas perizinan dalam melaksanakan kegiatan
sehingga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, negara, agama, dan tim
pengabdi.
Tim Pengabdian
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
ABSTRAK vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Isu dan Fokus Pengabdian 4
B. Alasan Memilih Subjek Dampingan 6
C. Kondisi Subjek Dampingan Saat Ini 7
D. Kondisi Dampingan yang Diharapkan 7
E. Metode Pengabdian 17
F. Pihak-Pihak yang Terlibat dan Bentuk Keterlibatannya 19
G. Resources yang Dimiliki 20
BAB II. GAMBARAN UMUM PEMUDA PELOPOR KERUKUNAN
UMAT BERAGAMA 20
A. Kondisi Georafis Kelurahan Amparita Kabupaten Sidrap 21
B. Keadaan Demografi Kelurahan Amparita Kabupaten
Sidrap 23
C. Pembentukan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama
(PDSKUB) 26
BAB III. PROSES PENDAMPINGAN 30
A. Pelatihan 39
B. Pendampingan 45
C. Temu Tokoh Kerukunan 46
BAB IV. ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN 46
A. Hasil Pengabdian 62
B. Pembahasan 68
BAB V. PENUTUP 68
iii
A. Simpulan 68
B. Saran 68
C. Rekomendasi 69
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kerukunan
dan Video
Agama/Keyakinan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
selain harus menjadi pandangan setiap umat beragama, upaya ini juga harus
keluarga dan masyarakat. Saat ini moderasi beragama telah masuk dalam Rencana
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari strategi budaya dalam memajukan
1
2
moderasi beragama sebenarnya hanya satu arah menuju perwujudan di sana, oleh
karena itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengetahui dan membuat peta
Sulawesi Selatan.
adalah 9,7 juta jiwa dan jika disajikan berdasarkan pemeluk agama, Islam adalah
Agama dengan Pemeluk Mayoritas yaitu 89,87 persen, disusul Kristen 7,54
persen, Katolik 1,66 persen, Hindu 0,69 persen dan 0,63 Buddha (Badan Pusat
Statistik, n.d.).
pemeluk agama dan kepercayaan tidak pernah terjadi, malah ada riak-riak kecil di
internal pemeluk agama dan umat beragama dengan pemerintah. Sulawesi Selatan
sudah memiliki desa kerukunan yang bisa menjadi panutan kerukunan umat
beragama.
3
Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Moderasi Beragama yang digelar oleh
Sub Bagian Ortala dan KUB di Hotel Claro Makassar, Minggu, 3 Oktober 2021
FKUB dan Stakeholder utama (Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat,
Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda) dan Media di Sulsel (2022 Tahun Toleransi,
n.d.).
Moderasi KUA, dan Digitalisasi Pelayanan KUA sebagai langkah awal bergerak
cepat secara efektif dalam menyongsong tahun 2022 sebagai tahun toleransi.
Sulawesi Selatan terpilih sebagai salah satu provinsi dari 8 provinsi yang dinilai
layak untuk di jadikan pilot projek tentang kerukunan beragama. Implikasi dari
Sulsel akan mendapat dukungan anggaran untuk tiga tahapan kegiatan yaitu
terdapat bimbingan teknis dan penunjukan salah satu daerah sebagai prototipe
yang ada di Sulawesi Selatan, akan menjadi dasar untuk memberikan treatment
serta solusi atau penyelesaian konflik bagi daerah-daerah tersebut (2022 Tahun
Beragama, n.d.).
Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang menjadi prototipe tahun
toleransi karena keragaman agama dan budaya. Peran Forum Kerukunan Umat
masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda untuk menyongsong tahun toleransi
akan mudah tercapai jika ada keterlibatan aktif. Konflik antar pemeluk agama dan
keilmuan dan tidak merasa paling benar, rendah hati atau tidak sombong, dan
penting. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, anak muda dinilai memiliki
tempat pertemuan hari ini untuk pemikiran telah bergeser, dari panggung publik
ke halaman media sosial. Pemuda dituntut untuk ikut berperan aktif dalam
hal ini pemuda perlu dikuatkan keterlibatannya untuk mendorong setiap upaya
5
yang dilakukan oleh pemerintah dan tokoh agama yang menekankan pada
harmonisasi agama.
Peran aktif pemuda saat ini dalam penguatan moderasi beragama masih
sangat minim, bahkan konflik antar agama bersumber dari kalangan pemuda baik
itu pelajar maupun mahasiswa. Lembaga kepemudaan lintas agama sebagai wadah
Subjek dampingan pada kegiatan pengabdian ini adalah pemuda yang ada
Islam, Tolotang dan Kristen. Alasan tim pengabdi dalam memilih subjek
dampingan adalah saat ini pengguna internet di kalangan pemuda sebesar 99,26%.
Durasi penggunaan internet berdasarkan jenis kelamin adalah 1-5 jam untuk pria
sebesar 49,59% dan wanita sebesar 53,74%, 6-10 jam untuk pria sebesar 33,11%
dan wanita sebesar 30,75% dan durasi lebih dari 10 jam untuk pria sebesar
14,16% dan 11,26% untuk wanita. Alasan penggunaan internet sebesar 89,15%
adalah untuk dapat mengakses media social (APJI, 2022). Pemuda dinilai
penguatan moderasi beragama masih minim dan beberapa konflik antar umat
beragama yang kita lihat bersumber dari kalangan pemuda baik dari kalangan
kerukunan antar umat beragama. Tingkat emsosional pemuda yang dinilai tinggi
dan masih sulit untuk mengontrol diri terhadap segala bentuk potensi konflik.
Karena itu, kegiatan pengabdian ini diharapkan agar para pemuda sebagai
generasi yang full charging memiliki energi yang sangat luar biasa dan mampu
umat beragama. Sebagai generasi penerus agara mampu menjaga keamanan dan
informasi, dan ide. Secara bebas semua pengguna media sosial menyebarkan
informasi, hiburan, edukasi tanpa ada batasan usia, suku, ras, agama dan budaya.
kepemudaan lintas agama ini akan diberikan pelatihan pengelolaan media sosial.
terlibat aktif pada setiap kegiatan. Pemuda diharapkan mampu secara partisipatif
ini akan diberikan pelatihan dalam mengelola media sosial untuk mendukung
E. Metode Pengabdian
kuat, hanya saja keunggulan penelitian mereka seringkali kurang bisa beradaptasi
pemikiran, filsafat dan sejarah, seringkali menghasilkan teori-teori yang jauh dari
teori. kehidupan sosial. Padahal, pada hakekatnya semua ajaran dan pemikiran
agama diturunkan oleh Allah, dan dijelaskan oleh Nabi untuk melakukan
perubahan sosial, baik dalam aspek hukum dan etika, maupun dalam konteks
perubahan etos yang mendorong manusia untuk berubah. Oleh karena itu,
8
Pada saat yang sama, PTKIN juga mengelola berbagai disiplin ilmu yang
kaitannya dengan kehidupan sosial, dan berperan penting dalam proses perubahan
semua keterampilan dan keahlian tersebut selalu mengandung kekuatan teistik dan
epistemologi dan aksiologi, akan menjadi pilihan baru yang sangat menarik,
karena akan menghasilkan perubahan sosial yang diwarnai oleh kekuatan agama.
Peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial akan diperankan dengan
baik oleh pengabdi yang tidak hanya membawa perubahan tetapi benar-benar
Penemuan model baru, instrumen baru, atau teknologi baru, yang sekaligus
Banks dari Center for Social Justice and Community Action, Durham University,
dukungan, kekuatan, sumber daya, serta keterlibatan dalam proses penelitian agar
untuk menghasilkan produk penelitian yang bermanfaat bagi mereka, serta para
Team, 2011). Inisiatif penelitian juga bisa datang dari ilmuwan atau peneliti
yang dihadapi masyarakat, baik disadari maupun tidak, sehingga mereka sadar
akademisi, khususnya dalam berbagai disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan
anggota masyarakat.
analisis data, tetapi sebuah model penelitian yang menjadikan komunitas sosial
sasaran menjadi bagian aktif dari proses penelitian, guna meningkatkan efektivitas
sosial mereka. Sedangkan model penelitiannya sendiri lebih dekat dengan model
uji coba yang dinamis dan bersiklus, yang terus menerus dievaluasi dan didesain
ulang untuk mendapatkan model yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan.
dengan mitranya dari kelompok sosial yang dijadikan sebagai kelompok sasaran
dalam penelitian. Dengan demikian dasar penelitian CBR adalah kualitatif, karena
akan selalu ada kesesuaian antara desain dan kebutuhan sosial, hanya saja proses
akademik dalam CBR tidak mencari makna dari fenomena, dan juga tidak
kehidupan nyata.
11
peneliti mengolah data numerik atau hasil kuantifikasi untuk diolah secara
kuantitatif, tetapi bukan sebagai alat ukur untuk pengujian hipotesis, posisi data
dan hasil analisis kuantitatif lebih mendukung model. proses pengujian yang akan
dihasilkan dari penelitian tindakan di CBR, atau hanya informasi peserta dalam
penelitian, atau data lain yang perlu diungkapkan dalam bentuk angka. Analisis
data tentu menggunakan prosedur analisis kuantitatif, tetapi tidak menguji suatu
hipotesis yang lazim dalam penelitian kuantitatif yang desainnya koheren dan
kaku. Di sisi lain, CBR sangat cocok dengan perubahan fenomena sosial,
mixed method atau metode campuran, dengan desain utama kualitatif, hanya saja
proses dan hasil intervensi, kemudian mendesain ulang untuk mendapatkan model
intervensi yang paling tepat untuk membawa perubahan pada komunitas sosial.
Karakter kualitatif CBR didasarkan pada asumsi bahwa fenomena sosial sangat
dinamis, oleh karena itu harus didekati dengan teori probabilitas, yaitu memiliki
banyak peluang untuk berbagai perubahan, oleh karena itu, tidak mungkin untuk
terjadi akan sesuai dengan asumsi yang peneliti perkirakan. Kemudian, penelitian
bersifat naturalistik yang memiliki kemungkinan sangat tinggi untuk terus berubah
secara dinamis, yang pada akhirnya akan menghasilkan desain model yang paling
melaksanakan desain model yang telah dirumuskan oleh seorang peneliti sebagai
akademisi, seperti yang biasa terjadi dalam penelitian tindakan bahkan dalam
semua proses penelitian, sebagaimana dijelaskan oleh Rena Pasick dari University
of California, San Francisco, bahwa masyarakat diajak untuk terlibat dalam enam
dilakukan.
untuk kesuksesan CBR, peneliti, akademisi atau lembaga yang menaungi peneliti
implementasi model, serta antisipasi perubahan yang akan muncul. Oleh karena
itu, komunikasi antara akademisi, peneliti dan masyarakat harus dikelola dan
yang optimal, setidaknya ada tujuh etika dasar yang harus dipenuhi dalam CBR
masing dalam konteks yang sangat khusus, b) setiap orang yang terlibat
menerima bahwa dalam hidup selalu ada perbedaan cara pandang antara
semua orang dengan latar belakang yang berbeda. Perbedaan agama, suku,
baru.
15
7. Bekerja dengan integritas pribadi yang baik, yaitu peneliti dan akademisi
(CBR). Terdapat empat tahapan yang akan digunakan yaitu peletakan dasar,
perencanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data, dan aksi atas temuan.
Peletakan dasar merupakan strategi dalam menegosiasikan tujuan dan peran yang
menganalisis dan menginterpretasi data, informasi dan temuan. Aksi atas temuan
logframe ini bisa dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan posisi pencapaian
program.
Komponen
agama
diberikan pendampingan
cakap digital
lintas agama.
Tahun Toleransi 2022 dalam
mewujudkan Moderasi Beragama
pelibatan bisa dilihat posisi atau peran dalam program sedangkan pengaruh bisa
dilihat pada besar, sedang dan kecil atas peran tersebut. Beberapa pemangku
pendampingan
Pinrang
Lintas Agama
Kabupaten/Kota
Tokoh Masyarakat,
Tokoh Adat,
Tokoh Pemuda
daya tersebut bisa berupa tim pengabdian (sumber daya manusia) dan mitra
setiap kegiatan. Sumber daya dari mitra program pengabdian adalah izin
Tim pengabdi terdiri atas 2 orang dosen dan 2 orang mahasiswa yang
memiliki keahlian terkait dengan kegiatan pengabdian ini. Ketua tim pengabdi
memiliki keahlian dalam bidang teknologi informasi dan anggota tim memiliki
terlibat dalam pengabdian ini sebagai anggota memiliki keahlian dalam bidang
mengembangkan konten media sosial. Potensi itu berupa fasilitas yang dimiliki
seperti laptop, smartphone dengan aplikasi yang memadai, kamera DSLR dan
mirrorless dan harga kuota internet yang relative murah dan mudah diperoleh.
BAB II
dengan ibu kota Sidenreng yang berjarak 60 Km dari Parepare. Selain dikenal
sebagai daerah lumbung pangan nasional juga merupakan tempat peternakan ayam
Terletak pada koordinat antara 3°43’ Lintang Selatan 119°41’ -120°10 Bujur
Timur.
20
21
Sidrap, dengan jarak 9 km dengan lama jarak tempuh dari pusat kota Kabupaten
berikut :
Pinrang,
permukaan laut. Keadaan Topografi wilayah di daerah ini sangat bervariasi berupa
wilayah datar sekitar 46.72%, perbukitan sekitar 15.43%, dan pegunungan sekitar
aliran aliran sungai dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Wattang Pulu
dan Kecamatan Dua Pitue, yakni 8 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada 3
sungai yaitu sungai Bilokka dengan panjang sekitar 20.000 meter, disusul sungai
Bila dengan panjang sekitar 15.100 meter dan sungai Rappang dengan panjang
15.000 meter.
Saat ini jumlah penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan data BPS tahun
2022 adalah 9,7 juta jiwa dan jika disajikan berdasarkan pemeluk agama, Islam
22
adalah Agama dengan Pemeluk Mayoritas yaitu 8.261.698 jiwa, Kristen 693.511
jiwa, Katolik 152.415 jiwa, Hindu 63.409 jiwa, Buddha 20.824 jiwa, Aliran
Kepercayaan 688 jiwa dan Konghucu 76 jiwa. (Badan Pusat Statistik, n.d.)
Arateng serta Amparita dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Dengan
berkurang. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik tahun 2020,
sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidrap, Sensus Penduduk 2020.
Dari tabel 2.1 diatas dapat disimpulkan bahwa Adapun jumlah penduduk
Rappang) merupakan daerah pemeluk terbesar agama Hindu Tolotang namun tidak
ada ciri khusus yang membedakan komunitas ini dengan masyarakat sekitar yang
mayoritas suku bugis. Bahkan mereka menegaskan identitas dirinya selaku orang
23
Bugis, hanya saja mereka punya kepercayaan berbeda dari warga lain yang
Beragama Islam.
sebanyak 25.726 jiwa, dengan jumlah penduduk menurut agama Islam sebesar
mayoritasnya adalah Hindu Tolotang sebesar 9.886 Orang atau 38,25%, penduduk
Umat Beragama. Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama merupakan desa yang
bertugas sebagai:
Beragama;
Beragama;
sosial lainnya;
menunjukkan bahwa wilayah Aparita masuk dalam kategori Rukun Unggul seperti
Sumber: https://sipakatabe.id/data/data/1
Sumber: https://sipakatabe.id/data/data/1
26
BAB III
PROSES PENDAMPINGAN
A. Pelatihan
Video Kerukunan.
Amparita.
Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama Sinergitas Kemenag dan Pemkab Sidrap
Umat Beragama sebagai upaya dalam Pembentukan Desa Sadar Kerukunan Umat
26
27
Beragama;
Beragama;
social lainnya;
sebagai ruang penyajian poto dan video kegiatan Kerukunan Umat Beragama
kerukunan umat beragama. SIPAKATABE menjadi best practice untuk para kader
Harapan dari kegiatan ini adalah generasi muda melalui tokoh pemuda
menjadi sasaran adalah pemuda pelopor kerukunan. Tujuan dari pelatihan ini agar
sebagai berikut:
29
30
kerukunan ini adalah kelompok anak muda di Kelurahan Amparita. Tujuan dari
pendampingan ini adalah agar peserta mampu memahami Teknik editing foto dan
31
ini adalah pemuda pelopor kerukunan memahami editing foto dan video. Foto,
a) Youtube
Youtube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer
dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara
gratis. Umumnya video-video di youtube adalah klip musik (video klip), film, TV,
serta video buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-video
di youtube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin
flash player.
Youtube adalah sebuah situs website media sharing video online terbesar
dan paling populer di dunia internet. Saat ini pengguna youtube tersebar di seluruh
dunia dari berbagai kalangan usia, dari tingkat anak-anak sampai dewasa. Para
diskusi/tanya jawab tentang video dan sekaligus berbagi klip video secara gratis.
Setiap hari ada jutaan orang yang mengakses youtube sehingga tidak salah jika
Youtube menjadi salah satu media sosial yang praktis dan mudah diakses.
Menurut Green & Hope, 2010, media sosial menjadi alat pengajaran penting
harapkan dapat membantu pemahaman bagi pelajar dan pendidik sebagai media
pembelajaran bahasa.
interaktif di kelas, baik untuk siswa maupun guru itu sendiri melalui presentasi
dapat digunakan setiap saat tanpa dibatasi olah ruang dan waktu dengan syarat
yaitu :
education/pendidikan.
o Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua
b) Wondershare Filmora
tampilan intuitif editing video yang mudah video editing yang sederhana dengan
software video editing untuk pengguna rumahan, tidak profesional. Ketika Anda
melihat antarmuka utama Wondershare Filmora ini, Anda akan segera tahu
ini combatible dengan semua format popular video, gambar dan audio sehingga
ratusan efek transisi dan Share Medsos terkenal, jadi jika anda menyelesaikan edit
video, anda bisa langsung ekspor dan langsung bisa kirim ke akun medsos.
Easy Mode
Easy Mode merupakan fungsi-fungsi yang sering digunakan agar siapa pun
dapat melakukan analisis dengan kondisi yang optimal. Bahkan pengguna baru
Mode maka akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut ini
Anda bisa mengimport gambar maupun video yang ingin anda edit pada
tulisanyang berpanah biru diatas. Setelah anda memasukkan file nya baru anda
b) Select Theme
Terdapat banyak tema yang bisa anda tambahkan untuk video anda.
c) Select Music
anda bisa menambahkan dan memilih music baik itu yang sudah tersedia
d) Preview
Opening Title adalah text yang akan tampil untuk mengawali video anda.
Anda bisa memasukkan text apa saja. Closing Title adalah text yang akan tampil
pada bagian akhir atau penutup darivideoanda. Anda juga bisa memasukkan text
apa saja.
e) Share
Anda kemudian bisa menyimpan video ataupun meng share video. Terdapat
Disetiap pilihan tersebut anda bisa menyetings video yang akan disimpan maupun
Semua fitur dan efek pengeditan semuanya ada dalam mode ini. Jika Anda
ingin membuat video profesional atau video fantastis maka disisnilah tempatnya.
Bagianberikut dari panduan ini adalah tentang cara mengedit video dalam Mode
Fitur Penuh.Jika anda meng klik full feature mode setelah itu imfort file maka
akan tampil
38
Fitur pada full feature mode ini lebih banyak. Saya akan menjelaskan fungsi dari
a) Media
Media akan menampilkan sejumlah file yang telah anda import kedalam
Wondershare Filmora baik dalam bentuk Gambar, music maupun video. Disini
juga disediakan sejumlah Background color yang bisa anda gunakan, untuk
kemudian ada icon crop yang fungsinya anda bisa memotong gambar
ataupunmusic yang menurut anda kurang bagus jika ditampilkan.
video
40
Nanti pada setiap fitur anda bisa edit semuanya dengan icon ini. Dan
b) Music
Jika anda ingin mempercepat music maka klik 2 kali pada gambar yang
Maka akan muncul seperti ini dan anda bisa mengatur kecepatannya,
volume dll.
c) Text/Credit
Anda bisa menambahkan text dengan berbagai macam tema. Yang sudah
Dan anda juga bisa mengedit text dengan meng klik 2 kali pada text,
d) Filters
Terdapat banyak pilihan filter yang bisa anda tambahkan. Fungsinya dapat
e) Overlays
43
Overlay dapat memberikan beberapa efek pada video baik berupa hujan,
salju dll.Jika anda ingin mengatur ketebalan warnanya anda bisa klik 2 kali pada
f) Elements
g) Transisi
h) Split
Anda juga bisa membagi foto atau menggabungnya pada tampilan yang
samadenganfoto berbeda
Jika anda ingin menambahkan fotonya maka klik 2 kali pada split yang
i) Export
Kemudian anda bisa langsung mengexport video yang sudah diedit dan
Pada menu format output, pilih MP3 untuk menyimpan file dalam format
sebagai pondasi kerukunan. Sasaran dari kegiatan ini adalah Ketua Majelis Ulama
Indonesia, Tokoh Tolotang benteng, Tokoh Tolotang, Tokoh masyarakat, TNI dan
Polri. Luaran temu tokoh kerukunan adalah tokoh agama dan masyarakat
sebagai kampung Tiga Satu artinya Tiga Agama dalam Satu Kebersamaan yaitu
BAB IV
A. HASIL PENGABDIAN
(CBR). Terdapat empat tahapan yang akan digunakan yaitu peletakan dasar
(information gathering and analysis), dan aksi atas temuan (acting on finding).
Peletakan dasar merupakan strategi dalam menegosiasikan tujuan dan peran yang
menganalisis dan menginterpretasi data, informasi dan temuan. Aksi atas temuan
penelitian. Oleh karena itu, sejak awal mendisain penelitian, komunitas bersama-
pembagian peran masing-masing, baik dari unsur peneliti maupun komunitas. Hal
ini perlu dilakukan sampai terjadi kesepakatan. Hal yang penting dipersiapkan
pada tahap ini adalah pengenalan terhadap gambaran umum kehidupan dan
kondisi komunitas mitra penelitian melalui proses inkulturasi sebagai upaya trust
46
47
jalinan kemitraan menjadi sesuatu yang tak terelakkan. Bagi CBR ―pengelolaan
dan keberlanjutan kemitraan diasumsikan sebagai hal yang penting karena proses
riset membutuhkan pemahaman yang lebih baik atas perubahan sosial pada
Aktifitas yang terkait negotiating goals and roles tersebut dapat dilakukan
akhir dari penelitian. Stakeholder adalah orang atau sekelompok orang yang
mengetahui atau yang memiliki pemahaman atas isu yang diteliti. Kedudukan
stakeholder dalam CBR sangat penting karena dengan pelibatan stakeholder ini
masyarakat dapat menemukan sesuatu, tujuan dan prinsip riset menjadi jelas dan
relevan bagi masyarakat, pengumpulan data dan refleksi menjadi alamiah dan
kesepahaman antara peneliti dengan stakeholders. Selain itu hal yang penting
pertemuan.
logframe ini bisa dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan posisi pencapaian
program.
Komponen
agama
diberikan pendampingan
lintas agama.
ada kesepahaman perspektif untuk mencerahkan. Pada tahap ini beberapa asumsi
yang berhasil diidentifikasi pada tahap awal ditentukan dan dipilih mana yang
menjadi prioritas utama untuk dijadikan pertanyaan penelitian, metode apa yang
komunitas, siapa yang menjadi sasaran, siapa yang terlibat, kontribusi apa yang
menginginkan riset ini, mengapa, siapa yang terlibat, apa batasan riset, apa
keuntungannya.
question sebagai berikut: menimbulkan rasa ingin tahu orang yang mendengarnya,
energi dan gerakan untuk maju, menjadi saluran yang diperhatikan dan berfokus
dengan proses.
51
Selain itu, pada tahap ini juga ditentukan disain penelitian. Disain
data. Hal ini bergantung pada tujuan dan pertanyaan penelitian, termasuk
keputusan tentang apa yang ingin dicapai melalui penelitian ini, dan seberapa
besar sumber daya yang dicurahkan untuk itu. Disain yang dapat digunakan untuk
batasan riset, penetapan fokus dan prioritas, mempertimbangkan level, unit dan
Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama Sinergitas Kemenag dan Pemkab Sidrap
FGD, story telling, mapping komunitas, kalender musim, trend change, dan
ada kepastian tentang rencana instrumen (tools) penelitian yang akan digunakan,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis
menjelaskan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan penyusunan secara
dengan literartur dan konsep yang lebih luas dari sekedar data mentah. Interpretasi
dapat dipahami sebagai proses memberikan makna dan signifikansi ke dalam pola
dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yakni: (1) data reduction, (2) data
tindakan atas hasil riset. Hasil penelitian dapat diinformasikan kepada masyarakat
releases, kesenian rakyat, teater, drama, poster, film dan lain sebagainya. Sebelum
Ketika menyampaikan hasil riset, maka perlu dipastikan bahwa: (1) hasil
riset itu bermanfaat dan relevan bagi semua stakeholder, (2) diperlukan pelibatan
semua stakeholder dalam proses fasilitasi, (3) hasil penelitian dapat menginspirasi
masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, serta (4)
dalam masyarakat sesuai dengan harapan yang sudah dilakukan dalam research
dan menganalisa siapa, dimana, kapan, apa yang dimiliki dan apa yang
diinginkan.
proses ini harus ada yang berperan sebagai fasiliator, trainer, teacher
55
aktifitas dan model, tergantung pada kegiatan apa serta hasil penelitian
gambar di bawah:
56
Kependidikan pengabdian
Lintas Agama
2. Pimpinan Lembaga/
Ormas Keagamaan
3. Forum Kerukunan
Umat Beragama
Kabupate/Kota
Peletakan dasar pemetaan Nama-nama yang terlibat
pemangku sebagai penerima manfaat
kepentingan dan dan tujuan yang akan
perannya, dicapai
menentukan tujuan
program
pengabdian
Perencanaan penelitian Kesepakatan Metode partisipatif dan
metode pelaksanaan menentukan lokasi kegiatan
dan usaha serta nama-nama tohoh
pengembangan agama dan pemuda yang
rencana analisis terlibat pada program
pengabdian
Pengumpulan dan analisis Mengumpulkan, Lembaga pemuda diberikan
data menganalisis, dan pelatihan penguatan dan
menafsirkan pengelolan media sosial
informasi (tersedia akun media sosial)
Uji Coba akun media sosial Uji coba Akun Media sosial
pengelolaan media
sosial lembaga
pemuda lintas
agama
Penentuan aksi atas temuan Berbagi hasil Umpan balik dari kelompok
temuan (panduan) binaan atas praktik pada
kepada kelompok pengelolaan akun media
dampingan sosial
(lembaga pemuda
lintas agama) dan
menentukan
rencana aksi
(renaksi)
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil riset. Dalam hal ini, peneliti
program-program riset. Oleh karena itu, metode atau teknik dalam proses kegiatan
Community Based Research (CBR) yang digunakan dalam pengabdian ini adalah
Participatory Rural Appraisal (PRA). Metode ini digunakan dalam bekerja dan
Pelatihan (Training)
Langkah ini bisa dilakukan antara pemuda dengan tim pengabdian beserta
yaitu suatu upaya untuk individu, kelompok atau institusi untuk memperjelas
tujuannya dan menganalisa siapa, dimana, kapan, apa yang dimiliki dan apa yang
diinginkan.
menjadi sasaran adalah pemuda pelopor kerukunan. Tujuan dari pelatihan ini agar
Kerukunan
dan Video
60
Tujuan dari pendampingan ini adalah agar peserta mampu memahami Teknik
editing foto dan video dan penulisan pesan-pesan kerukunan. Luaran dari kegiatan
pendampingan ini adalah pemuda pelopor kerukunan memahami editing foto dan
video. Foto, video dan pesan-pesan kerukunan nantinya akan diupload di media
SIPAKATABE.
sebagai pondasi kerukunan. Sasaran dari kegiatan ini adalah Ketua Majelis Ulama
Indonesia, Tokoh Tolotang benteng, Tokoh Tolotang, Tokoh masyarakat, TNI dan
61
Polri. Luaran temu tokoh kerukunan adalah tokoh agama dan masyarakat
sebagai kampung Tiga Satu artinya Tiga Agama dalam Satu Kebersamaan yaitu
B. PEMBAHASAN
Hasil kegiatan Pengabdian ini menyajikan dua hal yaitu (1) Terbentuknya
Lembaga kepemudaan lintas agama dan (2) Konten berupa foto, video dan pesan
istilah Kampung Tiga Satu yaitu Tiga Agama dalam Satu Kebersamaan. Lembaga
Kristen. Pondasi kerukunan umat beragama memuat tiga prinsip kerukunan yakni
Kabupaten Sidrap secara umum dalam hidup berdampingan dengan Umat lain,
(https://sulsel.kemenag.go.id/daerah/kampung-31-muncul-di-desa-sadar-
kerukunan-kabupaten-sidrap-1rZ6t)
1) social kemasyarakatan,
2) Kerjasama (kemanuasiaan)
3) menghargai ibadah
perwakilan dari tokoh Agama, Islam seperti Ketua MUI Kec. Tellu Limpoe,
Kepala KUA Kec. Tellu Limpoe, Tokoh agama Hindu dan perwakilan Agama
Kristen.
Dipublikasikan di Media.
1) Publikasi Foto
64
65
agama/keyakinan
Tautan video Kerukunan Umat Beragama Islam dan Hindu To Lotang dapat
https://www.youtube.com/watch?v=cT45p4v1WJI
3) Pesan Kerukunan
ini dalam keadaan tak satupun manusia yang sama & tak
Sumber: https://sipakatabe.id/
67
Sumber: https://sipakatabe.id/galeri/galeri-kegiatan
Sumber: https://sipakatabe.id/galeri/video-kegiatan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1) Kelembagaan pemuda lintas agama menjadi penguat dalam konsep
persaudaraan sebagai pondasi kerukunan antar umat beragama
2) Pemuda pelopor kerukunan umat beragama diberi bekal dalam
pembuatan konten kerukunan sebagai wadah dan penyaluran informasi
berupa foto, video dan pesan kerukunan yang diiupload pada website
https://sipakatabe.id/.
B. Saran
1) Bagi Tokoh Pemuda Lintas Kerukunan dan Masyarakat Kelurahan
Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap agar tetap
menjaga dan membina generasi penerus melalui Pembangunan Desa
Sadar Kerukunan Umat Beragama (PDSKUB)
2) Saran bagi Tim Pengabdi agar bisa dilakukan pendampingan secara
berkesinambungan agar menjadi lebih mandiri
C. Rekomendasi
1) Bagi Kementeria Agama Kabupaten Sidrap agar tetap menjaga dan
membina generasi penerus melalui Pembangunan Desa Sadar Kerukunan
Umat Beragama (PDSKUB)
2) Bagi Tim Pengabdi melakukan kegiatan pendampingan dalam hal
peningkatan kapasitas Lembaga pemuda lintas kerukunan melalui
pelatihan kader.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
234). Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.
Juditha, C. (2019). Literasi Informasi Melawan Hoaks Bidang Kesehatan di
Komunitas Online. In Jurnal ILMU KOMUNIKASI (Vol. 16, Nomor 1, hal.
77–90). Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Kotler, P. (2016). Marketing Management. Erlangga.
Kursuncu, U., Gaur, M., Castillo, C., Alambo, A., Thirunarayan, K., Shalin, V.,
Achilov, D., Arpinar, I. B., & Sheth, A. (2019). Modeling islamist extremist
communications on social media using contextual dimensions: Religion,
ideology, and hate. Proceedings of the ACM on Human-Computer
Interaction, 3(CSCW).
Lisniasari, L. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhdap Kerukunan Beragama
Pemuda Lintas Iman Ingage. Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial
Kontemporer (JPBISK), 1(1), 24–39.
Lukman. (2019). Memaknai Toleransi Dalam Menciptakan Kerukunan Antar
Umat Beragama. In Jurnal Da’wah: Risalah Merintis, Da’wah Melanjutkan
(Vol. 3, Nomor 1, hal. 1–12). STID Muhammad Natsir.
Lumbanraja, D. T. S. (2022). Kerukunan Umat Beragama Ditinjau Dari Perspektif
Alkitab Dan Implementasinya Bagi Mahasiswa Kristen Di Kota Palngkaraya,
Kalimantan Tengah. In Danum Pambelum: Jurnal Teologi Dan Musik
Gereja (Vol. 2, Nomor 1, hal. 93–102). Institut Agama Kristen Negeri
Palangka Raya. h
Manshuruddin, M. (2017). Pola Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam
Perspektif Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Sumatera Utara. In
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (Vol. 41, Nomor 2). MIQOT Jurnal
Ilmu ilmu Keislaman.
Maslakhah, U., & Sari, R. (2022). Realitas Kerukunan Antar Umat Beragama
Pada Masyarakat Dusun Ngepeh Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. In
Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI (Vol. 11, Nomor 2, hal. 153). UPT Penerbitan
Universitas Jember.
Masmuddin, M. (2017). Komunikasi Antr Umat Beragama di Kota Palopo
(Perspektif Kajian Dakwah). Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 13(1),
27–47.
Masmudin, M. (2018). Dakwah dalam Mewujudkan Interaksi dan Kerukunan
Antar Umat Beragama Di Palopo Sulawesi Selatan. In KOMUNIKA: Jurnal
Dakwah dan Komunikasi (Vol. 12, Nomor 2, hal. 355–384). UIN Prof. K.H.
Saifuddin Zuhri.
Mauludi, M. F. (2017). Pola Komunikasi Antar Umat Beragama Studi
Komunikasi Antarbudaya Tionghoa dengan Muslim Pribumi di RW 04
70
Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendi, Kota Bandung.
PERPUSTAKAAN.
Nizar, Y. A., & Rofiqoh, Y. I. (2021). Komunikasi Interkultural dan Pluralitas
Toleransi Antar Umat Beragama. AL MUNIR: Jurnal Komunikasi dan
Penyiaran Islam, 12(01), 1–14.
Nurrohman, H., & F, A. H. E. (2017). Model Toleransi Dan Kerukunan Dalam
Pluralitas Kehidupan Beragama (Interaksi Sosial Keagamaan antar Umat
Islam dan Kristiani di Desa Sindang Jaya Kec Ciranjang, Cianjur). In Al-
Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam (Vol. 14, Nomor 1, hal. 1–36).
Sunan Gunung Djati State Islamic University of Bandung.
Nusa, L. (2019). Media Sosial dan Kerukunan Umat Beragama di Bali
(Representasi Masyarakat Bali terhadap Berbagai Posting Terkait Gerakan
Aksi Damai terkait Isu Penistaan Agama di Media Sosial dan Dmpaknya
pada Kerukunan Umat Beragama di Bali). Komuniti : Jurnal Komunikasi dan
Teknologi Informasi, 11(1), 3–14.
Pikoli, W., Trinugraha, Y. H., & Yuhastina, Y. (2021). Peran Tokoh Agama
Islam, Hindu, dan Kristen dalam Menjaga Kerukunan Beragama di Desa
Banuroja, Gorontalo. In Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
(Vol. 16, Nomor 1, hal. 79–95). Omah Jurnal Sunan Giri, INSURI Ponorogo.
Prakosa, P. (2022). Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat
Beragama. In Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) (Vol. 4,
Nomor 1, hal. 45–55). Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK)
Kupang.
Puspitasari, N. (2020). Model Komunikasi Antar Umat Beragama Di Era Digital
Dalam Menciptakan Kerukunan Bangsa (Studi Pada Masyarakat Muslim
Mayoritas – Minoritas di daerah Sleman-DIY dan Sintang-KalBar). In
Profetik: Jurnal Komunikasi (Vol. 12, Nomor 2, hal. 291). Al-Jamiah
Research Centre.
Putra, F. A., & Kawindra, F. R. (2018). Komunikasi Tokoh Agama Dalam
Meredam Konflik Antar Umat Beragama (Studi Agama Islam, Hindu Dan
Kristen Di Kec. Senduro Kab. Lumajang). Prosiding SNasPPM, 3(1), 291–
296.
Rahman, W. A. (2021). Strategi Komuniasi Forum Kerukunan Umat Beragama
dalam Pengembangan Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Sleman. In
El Madani : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam (Vol. 2, Nomor 2, hal.
237–260). Institut PTIQ Jakarta.
Revadila, A., Sulistyarini, S., & Atmaja, T. S. (n.d.). Peranan Forum Komunikasi
Pemuda Lintas Agama Dalam Mempertahankan Toleransi Antar Umat
Beragama Di Kota Singkawang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa (JPPK), 11(4).
71
Rusydi, I., & Zolehah, S. (2018). Makna Kerukunan Antar Umat Beragama
Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian. Al-Afkar, Journal For Islamic
Studies, 1(1), 170–181.
Saefullah, U. (2017). Dinamika Komunikasi dan Kerukunan Hidup antar Umat
Beragama. In Jurnal Penelitian Komunikasi (Vol. 14, Nomor 2, hal. 93–
110). BPPKI Bandung - Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI.
Sahari, G. (2021). Peranan Pemmpin Kristen Dalam Meningkatkan Kualitas
Kerukunan Antar Umat Beragama Yang Pluralis. In JURNAL LUXNOS (Vol.
4, Nomor 2, hal. 171–192). Sekolah Tinggi Teologi Pelita Dunia.
SARI, S. (2019). Literasi Media Pada Generasi Milenial Di Era Digital. In
Profesional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik (Vol. 6, Nomor 2,
hal. 30–42). Unived Press.
Schwörer, J., & Romero-Vidal, X. (2020). Radical right populism and religion:
mapping parties’ religious communication in Western Europe. Religion,
State and Society, 48(1), 4–21.
Soraya, I. (2021). Pola Komunikasi Antar Umat Beragama (Studi Komunikasi
Antarbudaya pada Umat Beragama di Desa Rama Agung Kecamatan Arga
Makmur Kabupaten Arga Makmur. IAIN Bengkulu.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Syamsulhadi, S. (2021). Proses Komunikasi Antar Umat Beragama Dalam
Membangun Kerukunan (Analisis Tradisi Kematian Antara Umat Islam Dan
Buddha di Dusun Sodong, Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung,
Kabupaten Ponorogo). IAIN Ponorogo.
Tamburian, H. H. D. (2018). Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Dayak
Dalam Menjaga Kerukunan Hidup Umat Beragama. In Jurnal Komunikasi
(Vol. 10, Nomor 1, hal. 77). Universitas Tarumanagara.
Wahyudi, D., & Kurniasih, N. (2021). Literasi Moderasi Beragama Sebagai
Reaktualisasi “Jihad Milenial” ERA 4.0. MODERATIO: Jurnal Moderasi
Beragama dan Kebudayaan Islam, 1(1), 1–20.
Warsah, I., Avisa, A., & Anrial, A. (2020). Pola Komunikasi Antar Umat
Beragama Masyarakat Desa Sindang Jaya, Rejang Lebong, Bengkulu. Jurnal
Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan dan Hukum Islam, 18(2),
283–307.
Yahya, Y. K., & Mahmudah, U. (2019). Echo Chambers Di Dunia Maya:
Tantangan Baru Komunikasi Antar Umat Beragama. Religi: Jurnal Studi
Agama-agama, 15(2), 141.
Zhaki, M. A. (2020). KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Studi Pola Komunikasi
72
Antar Umat Beragama dalam Menjalin Kerukunan di RW 19 Kelurahan
Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif ….
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/petakan-issu-issu-keagamaan-
lewat-fgd-kanwil-kemenag-sulsel-hadirkan-stafsus-menag-densus-88-
dan-putri-gusdur
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/kakanwil-kemenag-sulsel-beri-
30-juta-rupiah-untuk-humas-berprestasi
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/ciptakan-harmoni-dan-toleransi-
kemenag-gowa-gelar-dialog-moderasi-beragama
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/pkub-kemenag-ri-gelar-rakor-
penguatan-moderasi-beragama-di-makassar
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/fgd-moderasi-beragama-
provinsi-sulsel-jadi-percontohan
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/2022-tahun-toleransi-kakanwil-
harap-program-kegiatan-fokus-peningkatan-moderasi-beragama
https://sulsel.kemenag.go.id/berita/berita-wilayah/tutup-fgd-moderasi-beragama-
ini-harapan-kabag-tu-kanwil-kemenag-sulsel
https://koran-jakarta.com/pemerintah-canangkan-tahun-toleransi-pada-2022
https://pkub.kemenag.go.id/berita/516814/sekjen-apa-itu-moderasi-beragama-
berikut-lima-indikatornya
https://kominfo.go.id/content/detail/30558/moderasi-beragama-kunci-terciptanya-
toleransi-dan-kerukunan-bangsa/0/berita
73