SKRIPSI
OLEH :
NIM. 1802103047
2022
STUDI KASUS VERBAL ABUSE PADA ANAK BERKEBUTUHAN
SKRIPSI
OLEH :
NIM. 1802103047
2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi oleh Amalia Ananda Fitrah telah dipertahankan di depan panitia penguji
pada hari Kamis, 11 Agustus 2022
Panitia Penguji,
Mengetahui : Mengesahkan :
Dekan FKIP Kaprodi Bimbingan dan Konseling
Dr. Sardulo Gembong, M.Pd. Dr. Tyas Martika A., S.Psi. M.Pd.
NIDN. 0022096503 NIDN. 0730038504
iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
NIM : 1802103047
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini plagiat, maka
NIM. 1802103047
v
MOTO DAN KATA PERSEMBAHAN
MOTO:
“ Jika kamu tidak dapat berhenti memikirkannya, maka bekerja keraslah untuk
mendapatkannya “
Orangtua, Keluarga, Sahabat, Teman, Saya sendiri yang sudah sekuat ini, dan
semua pihak yang telah bertanya : “Kapan sidang? Kapan wisuda? Kapan
akhir ini.
vi
KATA PENGANTAR
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal dengan judul “Studi Kasus Verbal
Maospati Tahun Pelajaran 2021/2022”.Karya tulis ini tidak akan mampu penulis
selesaikan dengan baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, saran serta usulan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
Madiun
Pendidikan
3. Dr. Tyas Martika A, S.Psi. M.Pd. Selaku Ketua Kaprodi Program Studi
penelitian ini.
penelitian ini.
6. Bapak Kepala Sekolah beserta staf pengajar di SMP Negeri 3 Maospati yang
vii
7. Nenek, Ibu, serta seluruh keluargaku yang telah mendoakan, menyemangati,
dan memotivasi.
8. Teman dekat dan special saya Frisilia Sindi, Rina Nurdianti, yang telah
sempurnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca.
Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat untuk kami dan pembaca dalam
Penyusun,
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xii
ABSTRAK xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Fokus Penelitian 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definisi Istilah 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 10
B. Kajian Penelitian Yang Relevan 17
C. Kerangka Berfikir 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 21
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 22
C. Sumber Data 23
D. Intrumen Penelitian 24
E. Teknik Pengumpulan Data 27
F. Validasi data 29
G. Teknik Analisis Data 31
H. Prosedur Penelitian 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi 35
B. Hasil Penelitian 35
1. Verbal Abuse 36
2. Karakteristik Dari Verbal Abuse 37
3. Faktor-Fakor Penyebab Terjadinya Verbal Abuse 38
4. Dampak Verbal Abuse 39
BAB V PEMBAHASAN
A. Verbal Abuse 41
B. Karakteristik Dari Verbal Abuse 42
C. Faktor-Fakor Penyebab Terjadinya Verbal Abuse 44
D. Dampak Verbal Abuse 46
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 49
ix
B. Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 52
LAMPIRAN 54
RIWAYAT HIDUP 99
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 23
Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi 26
Tabel 3.3.Kisi-kisi wawancara 26
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Wawancara Dengan Subjek Penelitian 55
Lampiran 1.2 Instrumen Observasi 58
Lampiram 1.3 Identitas Subjek 59
Lampiran 1.4 Subjek Pendukung 60
Lampiran 1.5 Kisi-kisi pedoman observasi 61
Lampiran 1.6 Hasil Observasi Subjek 1 62
Lampiran 1.7 Hasil Observasi Subjek 2 64
Lampiran 1.8 Hasil Observasi Subjek 3 66
Lampiran 1.9 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara 68
Lampiran 1.10 Hasil wawancara Subjek Informan 69
Lampiran 1.11 Hasil Wawancara Subjek 1 71
Lampiran 1.12 Hasil Wawancara Subjek 2 74
Lampiran 1.13 Hasil Wawancara Subjek 3 77
Lampiran 1.14 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek informan 79
Lampiran 1.15 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 1 80
Lampiran 1.16 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 2 82
Lampiran 1.17 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 3 84
Lampiran 1.18 Display Data 86
Lampiran 1.19 Surat izin penelitian 90
Lampiran 1.20 Surat Balasan Penelitian 91
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
ABSTRAK
Amalia Ananda Fitrah. 2022. Studi Kasus Verbal Abuse Pada Anak Berkebutuhan
Khusus Di Sekolah Inklusi SMP Negeri 3 Maospati. Skripsi. Program Studi
Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas PGRI Madiun. Pembimbing
(I) Rischa Pramudia Trisnani, M.Pd. (II) Dr. Asroful Kadafi, S.Pd., M.Pd.
Sekolah inklusi yang merupakan pendidikan yang menerima berbagai
keberagaman peserta didik, namun pada kenyataannya dengan adanya berbagai
perbedaan ataupun keberagaman di sekolah inklusi tersebut tidak menutup
kemungkinan bahwa dalam pendidikan inklusi sering terjadinya perilaku verbal
abuse terutama pada Anak Berkebutuhan Khusus. Tujuan dari peneltian ini yaitu
untuk menguraikan bagaimana perilaku verbal abuse yang terjadi. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis
metode Studi Kasus, penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui secara
objektif suatu aktifitas dengan tujuan menemukan pengetahuan baru. Sumber data
penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik
pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik
wawancara dilanjutkan dengan teknik dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis data berupa reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, verbal abuse merupakan sebuah ucapan yang
menyakitkan yang seaharusnya tidak pantas untuk diucapkan adapun karakteristik
dari perilaku verbal abuse adalah sebuah ucapan yang menghina, ucapan yang
mengejek dan sebuah kata-kata kotor, seperti memanggil nama korban dengan
nama panggilan orangtua, mengatakan korban bodoh, hingga mengumpat, adapun
factor yang menyebabka perilaku verbal abuse adalah kebiasaan dari lingkungan
sekitar sekolah, seperti factor teman sebaya, dan factor anak itu sendiri, sehingga
dengan adanya factor tersebut muncul lah sebuah kebiasaan yang mana pelaku
meniru perilaku yang ada disekitarnya sehingga perilaku tersebut dapat
menimbulkan dampak yang kurang baik, seperti korban merasa marah, sakit hati,
hingga emosi.
xiv
ABSTRACT
Amalia Ananda Fitrah. 2022. Case Study of Verbal Abuse in Children with
Special Needs in Inclusive Schools at SMP Negeri 3 Maospati. Thesis.
Guidance and Counseling Study Program, FKIP, PGRI Madiun University.
Supervisor (I) Rischa Pramudia Trisnani, M.Pd. (II) Dr. Asroful Kadafi,
S.Pd., M.Pd.
Inclusive schools are education that accepts a variety of students' diversity, but in
reality, the existence of various differences or diversity in these inclusive schools
does not rule out the possibility that in inclusive education there is often verbal
abuse behavior, especially for Children with Special Needs. The purpose of this
research is to describe how verbal abuse behavior occurs. In this study,
researchers used qualitative research methods with the type of case study method,
the research carried out was to objectively find out an activity with the aim of
finding new knowledge. The data sources of this research include primary data
sources and secondary data sources. The data collection technique in this study
used observation techniques, interview techniques followed by documentation
techniques. This study uses data analysis techniques in the form of data reduction,
data display, and drawing conclusions. Based on the results of the study, verbal
abuse is a hurtful speech that should not be appropriate to say while the
characteristics of verbal abuse behavior are an insulting speech, mocking speech
and a dirty word, such as calling the victim's name with a parent's nickname,
saying the victim stupid, to swear, as for the factors that cause verbal abuse
behavior are habits from the environment around the school, such as the peer
factor, and the child's own factor, so that with this factor a habit arises where the
perpetrator imitates the behavior around him so that the behavior can have an
adverse impact, such as the victim feeling angry, hurt, to emotional.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan upaya untuk menghapus batas yang selama ini muncul ditengah
sekolah regular layaknya anak normal, sama halnya dengan SMP Negeri 3
kondisi fisik.
belajar pada anak anak atau siswa tanpa terkecuali, sehingga untuk
lokai belajar yang sama, serta pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.
1
2
dan pemberian layanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didik.
dengan yang mereka butuhkan justru malah mendapatkan perlakuan atau hal
yang tidak diinginkan yang dilakukan oleh temannya sendiri, seperti bentuk
kekerasan kata-kata atau bisa juga dikatakan sebagai perilaku verbal abuse.
Verbal abuse adalah tindakan yang dilakukan secara lisan berupa kata
perilaku kekerasan verbal abuse ini bisa berupa, ancaman, memaki, dan
memanggil dengan nama sebutan (misalnya bodoh, tidak berguna, jelek, dll).
Kasus verbal abuse ini sering terjadi, salah satunya terjadi di lingkungan
3
Sekolah inklusi SMP Negeri 3 Maospati yang sasaran utama dari verbal
abuse ini adalah anak yang berkebutuhan khusus. Hal tersebut sesuai dengan
kondisi dilapangan yang diamati oleh penetili. Kasus ini sudah biasa terjadi
(siswa) yang terbawa dari lingkungan, bisa juga dipicu karena adanya
mencela dan menyakiti seseorang melalui sebuah kata kata, bahkan dampak
dari perilaku verbal abuse ini juga dapat menimbulkan gangguan psikologis
dan gangguan mental pada seseorang. Lebih dari itu, perilaku verbal abuse
yang akan menghantui seseorang, dan jika perasaan takut tersebut terus
Kekerasan verbal abuse ini memiliki dampak lain lagi yang lebih buruk
dari kekerasan fisik yang mana jika seseorang mendapatkan kekerasan fisik
abuse ini bisa terjadi pada siapa saja bahkan bentuk kekerasan ini juga tidak
ataupun orang lain yang berada dilingkungan sekitar sekolah salah satunya
tidak pantas. Dampak dari kasus verbal abuse ini dapat menimbulkan
yang berlebihan.
kekerasan verbal yang terjadi pada anak, sedangkan untuk persamaan dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti erdahulu dan penelitin saat ini adalah
atau verbal abuse dan sama sama membahas mengenai dampak yang terjadi
ataupun dampak yang terjadi dalam sekolah inklusi terutama pada Anak
pemaparan materi ini dapat mengkaji lebih detail perilaku verbal abuse yang
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:.
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
7
berkebutuhan khusus.
b. Bagi Guru
berkebutuhan khusus.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
e. Bagi Masyarakat
masyarakat.
8
E. Definisi Istilah
1. Verbal Abuse
a. Verbal abuse bersifat sangat menyakitkan dan selalu mencela sifat dan
atau memanggil nama dengan sebutan tidak baik yang menyakiti hati
korban.
mengontrol.
bagian yaitu:
merasakan perasaan ingin bunuh diri dan rasa ingin menyakiti diri
sendiri.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Verbal Abuse
dengan kata kata yang tidak pantas. Verbal abuse ini juga dapat
10
11
telah di uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa verbal abuse pada anak
yang terjadi pada anak yang mengalami kelainan baik secara fisik, mental
korban.
mengontrol.
anak.
13
anak, mencela nama antara pihak anak satu dengan anak lainnya,
verbal abuse itu sendiri bisa diamati juga oleh bagaimana pola asuh dari
sayang pada anak, mengucilkan anak, mencela anak, bahkan hingga tidak
asuh orangtua yang tidak baik pada anak akan nampak dari gejala yang
bagian yaitu:
obatan.
(a) adanya nilai masyarakat dan tekanan nilai yang rialistis. (b)
kondisi sosial dan ekonomi yang rendah. (c) adanya nilai masyarakat
bahwa seorang anak adalah milik orangtua sendiri. (d) status seorang
15
menyuruh anak tersebut diam, jika anak tersebut rewel dan banyak bicara
misalnya : kamu cengeng, kurang ajar, kamu cerewet, kamu bodoh, dan
hidup, kondisi psikis, dan aspek sosial lainnya yang dapat mempengaruhi
individu yang percaya diri dan berani. 4) anak akan menjadi tidak peka
verbal menjadi lebih buruk daripada bentuk dari kekerasan fisik, bahkan
bentuk kekerasan jenis ini juga dapat menyerang emosional serta mental
seorang anak. Dalam konsep lebih luas, kekerasan verbal ini bahkan bisa
merasakan perasaan ingin bunuh diri dan rasa ingin menyakiti diri
yaitu anak anak menjadi lepih agresif seperti komunikasi yang negative
selalu merasa dalam keadaan terancam dan menjadi sulit berfikir panjang
berdampak secara fisik kepada anak, tetapi akan merusak pola pikir anak
mempertegas bahwa akibat dari tindakan verbal abuse ini yaitu terhadap
dampak dari verbal abuse ini terutama dapat berdampak pada psikologis
juga hingga menyebabkan bunuh diri, selain itu verbal abuse dapat
“Pengalaman Verbal Abuse Oleh keluarga pada anak usia sekolah di kota
“Pengalaman Verbal Abuse Oleh keluarga pada anak usia sekolah di kota
kekerasan verbal atau verbal abuse dan sama sama membahas mengenai
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eraya & Ari (2016) yang berjudul
oleh Eraya & Ari (2016) dengan peneliti adalah peneliti lebih
dilakukan oleh Eraya & Ari (2016) lebih memfokuskan pada permasalahan
bullying yang mana keduanya sama sama memiliki sasaran utama yaitu
C. Kerangka Berfikir
bahwasanya verbal abuse berdampak kurang baik pada diri siswa, selain itu
kekerasan ini juga dapat menyebabkan masalah pada perilaku anak terutama
memilih mengkaji lebih dalam terkait variable verbal abuse pada anak
masalah dilapangan dan didasarkan dengan kajian teori serta kajian yang
relevan terdahulu. Peneliti mengambil sampel siswa yang akan diteliti terkait
20
verbal abuse. Alasan penelitian ini dilakukan karena penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam terkait verbal abuse terutama yang ada di sekolah
Maospati ini seringkali terjadi tertutama korbannya adalah seorang anak yang
berkebutuhan khusus. Kasus verbal abuse yang sering terjadi salah satunya
diharapkan dengan adanya penelitian ini peneliti dapat menemukan hasil serta
jawaban yang sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu verbal abuse pada
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang merupakan bagian dari metode kualitatif yang hendak mendalami suatu
obyek yang alamiah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
berlangsung.
kualitas, realitas sosial dan persepsi dalam penelitian tanpa tercemar oleh
21
22
yang diteliti secara tepat. Metode penelitian deskriptif juga banyak digunakan
laku manusia. Dari beberapa istilah yang sudah dipaparkan diatas jenis
1. Tempat Penelitian
dengan alamat Jl. Raya Maospati I/17 dengan kode pos 63392. Secara
PNS, pedagang, petani, tukang becak dan ada juga yang bekerja di luar
negeri sebagai TKI. Sehingga dari situlah banyak anak anak atau siswa-
2. Waktu Penelitian
1 Studi Pendahuluan
2 Pengajuan judul
3 Penyusunan proposal
4 Penyusunan instrument
5 Pengurusan perizinan
6 Pengambilan data
7 Analisis data
C. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek darimana
Sedangkan menurut Sutopo (2002) Sumber data adalah subyek dari mana
data data tersebut diperoleh, sumber data dibagi menjadi dua yaitu ;
24
Sumber data primer, yakni data utama yang berkaitan dengan pokok
masalah penelitian yang mana data tersebut diambil dari sumber data
utama. Sumber data skunder yang dimaksud di sini adalah sumber data
yang diperoleh dari sumber data lain yang sifatnya mendukung. Sumber
data skunder yang digunakan adalah catatan catatan dari Guru Bimbingan
dan Konseling dan juga catatan dari Guru Pendamping Khusus (GPK)
D. Instrumen Penelitian
alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai
kualitatif tidak ada pilihan lain selain menjadikan manusia sebagai instrument
25
yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semuanya tidak dapat
ditemukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih masih
tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu
pasti, maka yang menjadi instrument adalah peneliti sendiri. Tetapi setelah
1. Pedoman observasi
2. Pedoman wawancara
wawancara inti dimana data utama dikumpulkan dan digali yang mengacu
pada tujuan penelitian yang akan digali. Ketiga closing :yaitu berisi tentang
penutup pembicaraan, juga dapat berisi kesimpulan dari apa yang dibicarakan
sebuah penelitian, karena data yang diperoleh dalam penelitian akan dijadikan
harus sesuai dengan tata cara dalam penelitian agar memperoleh data yang
dokumentasi.
28
Sumber data diawal telah dijelakan bahwa sumber data yang dipilih
dalam penelitian ini adalah informan atau narasumber, peristiwa atau aktifitas
Maospati dan arsip-arsip yang ada dilokasi penelitian. Berbagai sumber data
yang mempunyai ciri cirri yaitu adanya suatu periode interaksi sosial
objek penelitian dan untuk mendapatkan data berupa Studi Kasus Verbal
Maospati.
2. Wawancara
dua orang untuk saling bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab,
data dan upaya memperoleh data yang akurat dan sumber data yang
Negeri 3 Maospati.
3. Dokumentasi
sekolah, keadaan siswa, keadaan guru dan karyawan, keadaan sarana dan
F. Validas Data
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data
yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Suatu data dapat dikatakan valid jika
tidak ada perbedaan antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
sumber yang sama yang berasal dari informan atau siswa yang berada di
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan data, kemudian memilih-
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan yang dipelajari, dan
reflection (refleksi kritis), catalic validity. Validitas data atau keabsahan data
jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik
kesimpulan.
untuk menguji data yang dapat dipercaya yang berarti data diperiksa dan dicek
dari berbagai sumber data dengan cara yang beragam, dan waktu yang
menjadi 2 macam yaitu trigulasi teknik dan trigulasi sumber. Triguasi teknik
data :
3. Reduksi Data
4. Penarikan/
Verifikasi
Gambar 3.4 Tahapan Analisis Data
32
1. Pengumpulan Data
1. Resuksi Data
yang penting.
2. Penyajian Data
pengambilan tindakan.
H. Prosedur Penelitian
2. TahapPekerjaan Lapangan
c. Dokumentasi
Dalam tahap ini kegiatan analisis data baik yang diperoleh melalui
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi
B. Hasil Penelitian
benar menjadi korban perilaku verbal abuse dan Guru Pendamping ABK
35
36
Maospati. Berikut adalah data identitas dan Hasil dari Subjek dalam
penelitian:
Kutipan dari wawancara dengan subjek 1 terkait verbal abuse adalah sebagai
berikut :
“ Menurut saya verbal abuse (ucapan yang tidak pantas) itu adalah
sebuah ngelokne (ejekan) mbak koyo kata-kata sing elek (kaya kata-
kata yang jelek)” (SUB02/ARS/2-6)
“Kata kata kotor mbak” (SUB03/TANK/2)
“Ucapan yang tidak baik mbak” (SUB03/TANK/5)
merupakan kata kata yang tidak pantas, seperti kata kata jelek, sedangkan
37
pernyataan dari subjek 3 verbal abuse merupakan sebuah kata kata kata
yang kotor dan jelek. berdasarkan pendapat dari ke-3 subjek diatas,
menyatakan bahwa :
“Ya Kalau menurut saya itu adalah sebuah ucapan atau perkataan
yang sebenarnya tidak pantas untuk di ucapkan ya mbak, yang
bersifat menyakitkan” (IO01/BA/3-5)
“Ejekan kepada saya mbak, koyo ngelokne goblok lah, opolah (kaya
ngatain bodoh lah, apa lah) ” (SUB02/ARS/19-20)
“seperti misuh misuh (mengumpat) mbak, omongan sing elek elek (kaya
ucapan yang jelek-jelek)” (SUB03/TANK/18-19)
abuse adalah sebuah umpatan dengan berkata yang jelek jelek. berdasarkan
khusus
“Udah kebiasaan sih mbak, nek gak ngono mergo pegel karo aku mbak
makane sak penak e dewe (Kalau tidak begitu karena tidak suka sama
saya mbak, makanya seenaknya sendiri). La teman teman lain lo banyak
yang memanggil saya dengan nama orangtua saya (SUB01/RDP/35-39)
Sejalan dengan penuturan subjek 2 dan 3 yang menyatakan bahwa :
“Halah kebiasaan mbak sing jelas, karo tidak suka sama saya mbak,
wong konco koncone yo ngono mbak saloke“ (SUB02/ARS/33-35)
Artinya :
“Ya kebiasaan sih mbak yang jelas, sama tidak suka sama saya, orang
teman-temannya saja sebagian ya begitu”
“Mungkin saya pendiam mbak, kebiasaan sih sing jelas (kebiasaan sih
yang jelas), okeh yokan cah cah neng sekolah kene sing gaene misuh
39
Kutipan dari wawancara dengan subjek 1 terkait dampak verbal abuse adalah
sebagai berikut :
terkait dampak dari perilaku verbal abuse dapat di simpulkan bahwa dampak
yang terjadi pada pada subjek 1, subjek 2, dan subjek 3 tersebut adalah sama
sama merasakan sakit hati yang mendalam, bahkan ditambahkan juga dengan
pernyatan dari subjek 1 yang menyatakan bahwa bisa menyebabkan amarah pada
“Yang saya tau dampak yang sudah jelas terjadi itu mungkin si korban
merasa sakit hati ya mbak, makanya hingga emosi. Bahkan ada juga
yang hingga marah mbak” (IO1/BA/42-46)
BAB V
PEMBAHASAN
Inklusi SMP Negeri 3 Maospati maka di BAB V ini akan dibahas hasil
verbal abuse menurut subjek 2 merupakan merupakan kata kata yang tidak
pantas, seperti kata kata jelek, sedangkan pernyataan dari subjek 3 verbal
abuse merupakan sebuah kata kata kata yang kotor dan jelek. kemudian
subjek yang menyatakan bahwa verbal abuse adalah sebuah ucapan yang
dapat disimpulkan bahwa verbal abuse adalah sebuah ucapan yang tidak
pantas untuk diucapkan, seperti kata-kata jelek, dan kata kata kotor yang
41
42
didepan umum.
orang lain.
adalah sebuah umpatan dengan berkata yang jelek jelek. kemudian hal
kepada seseorang.
43
anak.
memperhatikan anak.
berkebutuhan khusus
Factor adalah sesuatu hal yang mendukung yang berasal dalam diri
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan factor yang berasal pada diri siswa, yang
mana hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang ada pada diri siswa
b. Factor Ekternal
Faktor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar diri siswa,
perilaku ini verbal abuse terjadi karena adanya sebuah kebiasaan yang
atau perkataan siswa tersebut akan baik juga, begitupun sebaliknya jika
yang rialistis. (b) kondisi sosial dan ekonomi yang rendah. (c)
46
individualistis.
maka anak dipaksa melakukan dan ketika anak belum bisa melakukan
tua saat masa kecilnya mendapat perlakuan tidak benar merupakan situasi
dari perilaku verbal abuse dapat di simpulkan bahwa dampak yang terjadi
pada pada subjek 1, subjek 2, dan subjek 3 tersebut adalah sama sama
oleh informan subjek bahwa dampak yang jelas terjadi adalah korban
dampak dari perilaku verbal abuse adalah korban merasa marah, sakit hati,
yang buruk yang dapat membuat korban merasa sakit hati hingga emosi
oleh Arsih (2010) menyatakan kekerasan verbal atau verbal abuse pada
pada tidur. Bahkan korban dari kekerasan verbal abuse ini dapat
merasakan perasaan ingin bunuh diri dan rasa ingin menyakiti diri sendiri.
Noh & Talaat (2012) yang menyatakan bahwa perilaku verbal abuse
abuse ini menyerang emosional dan pada mental anak. Dalam konsep yang
48
lebih luas, kekerasan verbal abuse bahkan bisa juga dikatakan sebagai
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kata-kata yang tidak baik, dan ucapan yang tidak pantas. Adapun karakteristik
dari perilaku verbal abuse berdasarkan pernyataan dari para subjek adalah
seperti sebuah ucapan yang menghina, ucapan yang mengejek dan sebuah
Faktor penyebab terjadinya perilaku verbal abuse yang terjadi pada para
seperti factor teman sebaya, dan factor anak itu sendiri, sehingga dengan
adalah factor tersebut muncul lah sebuah kebiasaan yang mana pelaku meniru
dampak yang kurang baik dalam diri seseorang (korban), dampak sendiri
merupakan sebagai bentuk suatu akibat yang dilakukan oleh seseorang yang
49
50
B. SARAN
a. Bagi Siswa
berkebutuhan khusus.
b. Bagi Guru
berkebutuhan khusus.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
e. Bagi Masyarakat
mendapatkan informasi lebih luas mengenai studi kasus verbal abuse pada
51
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
52
Noh, C. H. C., & Talaat, W. I. A. W. 2012. Verbal Abuse on Children : Does It
Amount to Child Abuse under the Malaysian Law. Asian Social Science.
8(6), 224–228.
Rosilawati, Ina. 2013. Trik Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Inklusif.
Yogyakarta: Familia
Rusmil, K. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV.
Sagung. Seto
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabet
Sutikno, R.B. 2010. The Power 4q For HR And Company Development. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya
dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Tarmasyah. 2007. Inklusi pendidikan untuk semua, Jakarta: depdiknas
Wicaksana, I. 2008.Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa Refleksi Kasus-Kasus Psikiatri
dan Problematika Kesehatan Jiwa di Indonesia.Yogyakarta: Kanisius
Yusuf, Munawir. 2014.Evaluasi Diri Sekolah Inklusi: Panduan bagi Sekolah
Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Solo: Tiga Serangkai.
53
LAMPIRAN
54
Lampiran 1. Instrumen Wawancara Dengan Subjek Penelitian
Pedoman ini hanya digunakan untuk interviwer dan tidak dibagikan dengan
lainnya. Interviwer hanya mencatat hal yang penting terkait perilaku verbal abuse
A. Untuk Subjek
Nama Siswa :
Kelas :
Umur :
Fokus
No Pokok-Pokok Pertanyaan Jawaban
Penelitian
1. Apa yang anda pahami terkait
verbal abuse
Verbal 2. Apa pendapat anda terkait
1.
Abuse perilaku verbal abuse
3. Pernahkah anda mengalami
verbal abuse?
55
4. Berapa lama anda mengalami
verbal abuse tersebut?
5. Bagaimana pendapat anda jika
anda mendapati teman anda
yang melakukan tindakan
verbal abuse
6. Menurut anda ciri-ciri dari
perilaku verbal abuse itu
Karakteristik
seperti apa?
2. Verbal
7. Tindakan verbal abuse seperti
Abuse
apa yang pernah anda alami /
temui ?
8. Bagaimana anda
menggambarkan kepribadian
3. pada diri anda? Misalnya
pendiam, pemalas, emosian,
mudah begaul?
Faktor 9. Menurut anda apa yang
tejadinya menyebabkan perilaku verbal
4.
verbal abuse abuse terjadi terjadi pada
anda?
10. Berdasarkan pengalaman
anda, kapan biasanya pelaku
5.
melakukan verbal abuse
kapada anda?
11. Apa yang anda rasakan ketika
Dampak anda manjadi korban verbal
6. Verbal abuse?
Abuse 12. Bagaimana anda mengatasi
perasaan akibat tindakan
56
verbal abuse?
13. Bagaimana tanggapan anda
ketika anda mendapatan
perlakuan verbal abuse?
14. Bagaimana dampak nyata
yang anda alami terkait verbal
abuse?
57
Lampiran 1.2 Instrumen Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
A. Tujuan
Tujuan Observasi adalah untuk memperoleh informasi dan data serta mengetahui
verbal abuse pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SMP Negeri 3
Maospati.
B. Pedoman Observasi
58
Lampiram 1.3 Identitas Subjek
1. Identitas Subjek 1
Nama : RDP
Kelas :VIII-A
Usia :15
2. Identitas Subjek 2
Nama :ARS
Kelas :VII-A
Usia :13
3. Identitas Subjek 3
Nama : TANK
Kelas : VIII-B
Usia : 14
59
Lampiran 1.4 Subjek Pendukung
IDENTITAS INFORMAN
1. Identitas Informan 1
Nama : BA
Usia : 54
60
Lampiran 1.5 Kisi-kisi pedoman observasi
61
Lampiran 1.6 Hasil Observasi Subjek 1
Kode : OB01
Nama : RDP
Umur : 15
62
e. Faktor penyebab terjadinya √ Peneliti mengamati
verbal abuse ada berbagai factor
yang menjebabkan
perilaku tersebut
terjadi, bisa dari
factor lingkungan
dan factor teman
sebaya 26
f. Berdampak Buruk pada √ Peneliti mengamati
ABK bahwa perilaku
verbal abuse
berdampak buruk
pada ABK
63
Lampiran 1.7 Hasil Observasi Subjek 2
Kode : OB02
Nama : ARS
Umur : 13
64
yang menjebabkan
perilaku tersebut
terjadi, bisa dari
factor lingkungan
dan factor teman
sebaya
f. Berdampak Buruk pada √ Peneliti mengamati
ABK bahwa perilaku
verbal abuse
berdampak buruk
pada ABK
65
Lampiran 1.8 Hasil Observasi Subjek 3
Kode : OB03
Nama : TANK
Umur : 14
66
yang menjebabkan
perilaku tersebut
terjadi, bisa dari
factor lingkungan
dan factor teman
sebaya
f. Berdampak Buruk pada √ Peneliti mengamati
ABK bahwa perilaku
verbal abuse
berdampak buruk
pada ABK
67
Lampiran 1.9 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
68
Lampiran 1.10 Hasil wawancara Subjek Informan
Kode : IO1
Nama : BA
69
25. Korban dengan nama orangtuanya
26. Menurut anda, apa saja bentuk perilaku
27. Verbal abuse yang terjadi pada ABK?
28. Ya setau saya memanggil pakai nama
Karakteristik
29. Panggilan orangtua, menghina, mengejek,
verbal abuse
30. intimidasi
31. Menurut anda apa yang menyebabkan
32. Perilaku verbal abuse terjadi?
33. Mungkin penyabab terjadinya perilaku
34. tersebut karena sebuah kebiasaan si anak ya
35. Mbak, mungkin bisa dari temannya Factor verbal
36. Kebiasaan dari lingkungannya juga, abuse
37. Sehingga dia melampiaskan kebiasaan itu
38. Ke temannya atau korban ABK itu tadi
39. Kira kira dampak yang timbul pada anak
40. Berkebutuhan khusus terhadap perilaku
41. Verbal abuse itu seperti apa?
42. Yang saya tau dampak yang sudah
43. jelas terjadi itu mungkin para korban
70
Lampiran 1.11 Hasil Wawancara Subjek 1
Kode : SUB 01
Nama : RDP
71
21. Tindakan verbal abuse seperti apa yang
22. Pernah anda alami / temui ?
23. Memanggil saya dengan panggilan
24. Orangtua saya mbak, seoerti ‘to yanto, gek Karakteristik
25. Pie to yanto’ benci pol aku mbak nek verbal abuse
26. dikonokne
27. Bagaimana anda menggambarkan
28. Kepribadian pada diri anda, misalnya
29. Pendiam, pemalas, emosian, mudah
30. Bergaul?
31. Mungkin karena saya pendiam mbak, dan Factor verbal
32. Gak pecicilan, makane sak penak e dewe abuse
33. Menurut anda apa yang menyebabkan
34. Perilaku verbal abuse terjadi pada anda?
35. Udah kebiasaan sih mbak, nek gak ngono
36. Mergo pegel karo aku mbak, makane sak
Faktor verbal
37. Penake dewe, la teman teman lain lo
abuse
38. Banyak juga yang mangil saya dengan
39. Nama orangtua saya
40. Berdasarkan pengalaman anda, kapan
41. Biasanya pelaku melakukan verbal abuse
42. Kepada anda?
43. Yo gak mesti mbak, biasanya pas manggil
Faktor verbal
44. saya kadang pas saya gak ngapa-ngapa
abuse
45. ngapain ujuk-ujuk ‘gek pieto yanto
46. Apa yang anda rasakan ketika anda menjadi
47. Korban verbal abuse?
Dampak
48. Yo jelas marah lah mbak
verbal abuse
49. Bagaimana anda mengatasi perasaan akibat
72
50. tindakan verbal abuse?
51. Ya terkadang aku langsung pergi mbak, Dampak
52. kadang tak biarin verbal abuse
53. Bagaimana tanggapan anda ketika anda
54. mendapatan perlakuan verbal abuse?
55. Yang jelas gak suka mbak, pernah tak balas
Dampak
56. ganti tak panggil pakai nama orangtuanya
verbal abuse
57. lakok aku di pisuhi mbak
58. Bagaimana dampak nyata yang anda alami
59. terkait verbal abuse?
60. Ya sakit hati lah mbak, jenenge wong tuek Dampak
61. Kok ge yak’yak an verbal abuse
73
Lampiran 1.12 Hasil Wawancara Subjek 2
Kode : SUB 02
Nama : ARS
74
Karakteristik
23. Saya pernah dibilang goblok mbak
verbal abuse
24. Bagaimana anda menggambarkan
25. Kepribadian pada diri anda? Misalnya
26. Pendiam, pemalas, emosian, mudah
27. Bergaul?
28. Gak tau sih mbak, tak akoni yo aku gak Faktor
29. Pinter tapikan gak harus gitu juga, kaya terjadinya
30. Temen saya itu udah pinter aja verbal abuse
31. Menurut anda apa yang menyebabkan
32. Perilaku verbal abuse itu terjadi pada anda?
33. Halah kebiasaan mbak sing jelas, karo tidak Factor
34. Suka sama saya mbak, wong konco terjadinya
35. Koncone yo ngono mbak saloke verbal abuse
36. Berdasarkan pengalaman anda, kapan
37. Biasanya pelaku melakukan verbal abuse
38. Kepada anda?
39. Yo kadang saat membahas apa gitu saya Factor
terjadinya
40. Tidak tau, trus saya di goblok-goblokin
verbal abuse
41. Apa yang anda rasakan ketika anda menjadi
42. Korban verbal abuse?
Dampak
43. Perasaan saya ya sakit hati lah mbak
verbal abuse
44. Bagaimana anda mengatasi perasaan akibat
45. tindakan verbal abuse?
46. Ya saya Cuma diam aja mbak, nek kesel Dampak
47. Lakyo meneng dewe verbal abuse
48. Bagaimana tanggapan anda ketika anda
49. Mendapatkan perlakuan tersebut?
75
Dampak
50. Yang jelas saya tidak suka mbak
verbal abuse
51. Bagaimana dampak nyata yang anda alami
52. Terkait verbal abuse?
53. Kon ora sakit hati pie mbak, oponeh nek Dampak
54. Omong goblok neng ngarepe cah okeh verbal abuse
76
Lampiran 1.13 Hasil Wawancara Subjek 3
Kode : SUB 03
Nama : TANK
NO VERBATIME KOMENTAR
1. Apa yang anda pahami terkait verbal abuse?
2. Kata-kata yang kotor mbak Verbal abuse
3. Apa pendapat anda terkait perilaku verbal
4. abuse ?
5. Ucapan yang tidak baik mbak Verbal abuse
6. Pernahkah anda mengalami verbal abuse?
7. Pernah mbak sering Verbal abuse
8. Berapa lama anda mengalami verbal abuse?
9. Dari kelas 7 hingga sekarang sudah dapat
Verbal abuse
10. Mbak
11. Bagaimana pendapat anda jika anda
12. Mendapati teman anda yang melakukan
13. Tindakan verbal abuse?
14. Aku ora seneng pokoke mbak, nek koncoku
Verbal abuse
15. Muni elek
16. Menurut anda cirri-ciri perilaku verbal
17. Abuse itu seperti apa?
18. Seperti misuh-misuh mbak, omongan sing Karakteristik
19. Elek-elek verbal abuse
20. Tindakan verbal abuse seperti apa yang
21. Pernah anda alami / temui ?
Karakteristik
22. Misuh mbak, koyo muni A*U
verbal abuse
23. Bagaimana anda menggambarkan
77
24. Kepribaduan pada diri anda? Misalnya
25. Pendiam, pemalas, emosian, mudah bergaul?
Factor verbal
26. Mungkin saya pendiam mbak
abuse
27. Menurut anda apa yang menyebabkan
28. Perilaku verbal abuse terjadi pada anda?
29. Kebiasaan mbak sing jelas, okeh yokan cah Factor verbal
30. Neng sekolahan kene sing gaene misuh abuse
31. Berdasarkan pengalaman anda, kapan
32. Biasanya pelaku melakukan verbal abuse
33. Kepada anda?
34. Sak wayah wayah mbak, sajak e rapatek Factor verbal
35. Cocok karo aku ujuk-ujuk muni ngono mbak abuse
36. Apa yang anda rasakan ketika anda menjadi
37. Korban verbal abuse?
Dampak
38. Sing jelas ya sakit hati mbak
verbal abuse
39. Bagaimana anda mengatasi perasaan akibat
40. Tindakan verbal abuse?
Dampak
41. Ya saya diam aja sih mbak
verbal abuse
42. Bagaimana tanggapan anda ketika anda
43. Mendapatkan perlakuan verbal abuse?
44. Yang jelas gak suka mbak karo omongan
Dampak
45. Ngonokui, wong omongan elek kok di
verbal abuse
46. Omongne
47. Bagaimana dampak nyata yang anda alami
48. Terkait verbal abuse?
Dampak
49. Sakit hati saya mbak, kadang yo mangkel
verbal abuse
78
Lampiran 1.14 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek informan
79
Lampiran 1.15 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 1
• Kekerasan kata
Menurut saya verbal abuse adalah SUB01/R
kata
sebuah ucapan yang menyakitkan DP/2
Verbal • Kata-kata yang
Abuse tidak pantas
Peneliti mengamati bahwa ABK
• Ucapan yang OB1/RDP
mendapatkan perkataan yang tidak
menyakitkan /5-9
pantas
• Intimidasi
Menurut saya sebuah penghinaan
• Menakuti
mbak, jennege wong tuek kok SUB01/R
Karakteris • Menghina
digowo-gowo (namanya orangtua DP/19-20
tik Verbal • Mengejek
kok dibawa-bawa
Abuse • Kata-Kata
Kotor Peneliti mengamati bahwa ABK OB01/RD
• Mengumpat mendapatkan sebuah penghinaan P/15-18
Udah kebiasaan sih mbak, nek gak
ngono mergo pegel karo aku mbak
makane sak penak e dewe (Kalau
tidak begitu karena tidak suka
SUB01/R
• Faktor budaya sama saya mbak, makanya
DP/35-39
Faktor • Faktor seenaknya sendiri). La teman
Terjadinya Lingkungan teman lain lo banyak yang
Verbal • Faktor memanggil saya dengan nama
Abuse kebiasaan orangtua saya
Peneliti mengamati ada berbagai
factor yang menjebabkan perilaku
OB01/RD
tersebut terjadi, bisa dari factor
P/19-26
lingkungan dan factor teman
sebaya
80
Ya jelas saya marah lah mbak SUB01/R
• Sakit hati
Dampak DP/48
• Marah
Verbal Peneliti mengamati bahwa
• Gangguan OB01/RD
Abuse perilaku verbal abuse berdampak
emosi P/27-31
buruk pada ABK
81
Lampiran 1.16 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 2
• Intimidasi
• Menakuti
Ejekan kepada saya mbak, koyo
Karakteris • Menghina SUB02/
tik Verbal • Mengejek ngelokne goblok lah, opolah (kaya ARS/19-
82
begitu
83
Lampiran 1.17 Reduksi data hasil penelitian kepada subjek 3
84
lingkungan dan factor teman sebaya
Yang jelas saya tidak suka mbak
85
Lampiran 1.18 Display Data
Informan
Variabel Indikator Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3
Pendukung
Verbal • Kekerasan BA RDP ARS ARS
Abuse kata kata menyatakan menyatakan menyatakan menyatakan
• Kata-kata bahwa verbal bahwa verbal bahwa bahwa
yang tidak abuse abuse adalah verbal verbal
pantas merupakan sebuah abuse abuse
• Ucapan sebuah ucapan yang merupakan merupakan
yang ucapan atau menyakitkan sebuah kata-kata
menyakitka perkataan (SUB01/RDP ejekan yang kotor
n yang /2) berupa kata- (SUB03/TA
sebenarnya kata yang NK/2)
tidak pantas jelek Dan ARS
untuk (SUB02/AR juga
diucapkan ya S/2-6) mengungka
mbak yang pkan juga
bersifat bahwa
menyakitkan verbal
(IO1/BA/3-6) abuse
merupakan
ucapan
yang tidak
baik
(SUB03/TA
NK/5)
Karakteri • Intimidasi BA RDP ARS TANK
stik • Menakuti menyatakan menyatakan menyatakan menyatakan
Verbal • Menghina bahwa bahwa bahwa bahwa
Abuse • Mengejek karakteristik karakteristik karakteristik karakteristik
86
• Kata-Kata verbal abuse verbal abuse verbal verbal
Kotor adalah adalah abuse abuse
• Mengumpat sebuah sebuah adalah adalah
penghinaan penghinaan sebuah sebuah
kepada dengan cara ejekan ucapan
korban membawa dengan cara umpatan
(IO1/BA/3-6) bawa nama mengakan dan ucapan
Seperti orangtua korban yang jelek
memanggil (SUB01/RDP bahwa ia (SUB03/TA
pakai nama /19-20) bodoh NK/18-19)
panggilan (SUB02/AR
orangtua, S/19-20)
menghina,
mengejek,
Intimidasi
(IO1/BA/28-
30)
Faktor • Faktor BA RDP ARS TANK
terjadiny budaya menyatakan Menyatakan menyatakan menyatakan
a Verbal • Faktor bahwa factor bahwa factor bahwa bahwa
Abuse Lingkungan penyabab penyebab factor factor
• Faktor terjadinya terjadinya penyebab penyebab
kebiasaan perilaku verbal abuse terjadinya terjadinya
tersebut adalah verbal verbal
karena adanya abuse abuse
sebuah sebuah adalah adalah
kebiasaan si kebiasaan karena karena
anak ya dan teman sebuah kebiasaan
mbak, sebayanya, kebiasaan si dan korban
mungkin bisa sehingga pelaku dan juga
dari korban juga teman merupakan
87
temannya meniru sebayanya anak yang
kebiasaan kebiasaan dan juga pendiam,
dari yang ada di pelaku tidak bahkan
lingkunganny lingkungan suka dengan banyak
a juga, tersebut korban sekali
sehingga dia (OB01/RDP/ sehingga teman-
melampiaska 19-26) pelaku temannya
n kebiasaan melakukan yang
itu ke perbuatan melakukan
temannya tersebut.(S hal tersebut
atau korban UB02/ARS/ (SUB03/TA
abk itu tadi 33-35) NK/26-30)
(IO1/BA/33-
38)
Dampak • Sakit hati BA RDP ARS TANK
Verbal • Marah menyatakan menyatakan menyatakan menyatakan
abuse • Gangguan bahwa bahwa bahwa bahwa
emosi dampak yang dampak yang dampak dari dampak dari
sudahjelas terjadi akibat verbal perilaku
terjadi itu perbuatan abuse verbal
mungkin para tersebut adalah sakit abuse
korbanMeras adalah marah hati, karena adalah sakit
a sakit hati (SUB01/RDP pelaku hati hingga
,hingga /48) melakukan kesal,
emosi , ada tindakan karena
juga tersebut merasa
yanghingga didepan tidak suka
marah teman- jika
(IO1/BA/42- temannya mendapatka
46) (SUB02/AR n perlakuan
S/53-54) tersebut
88
(SUB03/TA
NK/44-49)
89
Lampiran 1.19 Surat izin penelitian
90
Lampiran 1.20 Surat Balasan Penelitian
91
DATA PENDUKUNG
92
Gambar 1.4 Wawancara dengan Informan pendukung
93
94
Gambar 1.5 Tempat lokasi penelitian
95
96
97
Gambar 1.6 Data Subjek (Anak Berkebutuhan Khusus)
98
RIWAYAT HIDUP
Amalia Ananda Fitrah dilahirkan di Madiun pada tanggal 4 Juli 2000, Merupakan
Anak tunggal dari Pasangan Bapak Suyono dan Ibu Lilik Pujiati. Tinggal di
(MIN) Doho Lulus pada tahun 2012, Pendidikan Madrasah Tsanawiyyah Doho
Dolopo Lulus pada tahun 2015 dan Pendidikan Sekolah Menengah Akhir (SMA)
Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bimbingan Dan Konseling. Semasa menjadi
99