Anda di halaman 1dari 3

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

Landasan Hukum
1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
2. PP 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS
3. Inpres 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Government
4. Perpres No.95 Th. 2018 tentang SPBE
5. Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang satu data Indonesia
Pengertian
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan. Informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi yang
mempunyai nilai tambah/arti untuk penerima manfaat. Sedangkan manajemen adalah
Pengelola/pengguna SIM-ASN. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data
mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan
berbasis teknologi.
Sistem Informasi ASN
Menurut UU no 5 tahun 2014 tentang ASN, yaitu untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan
akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN.
Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar-Instansi
Pemerintah. Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data, setiap Instansi Pemerintah wajib
memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN. Sistem Informasi ASN
berbasiskan teknologi informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem
keamanan yang dipercaya. Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data Pegawai
ASN. Data Pegawai ASN paling kurang memuat:
a. data riwayat hidup;
b. riwayat pendidikan formal dan non formal;
c. riwayat jabatan dan kepangkatan;
d. riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;
e. riwayat pengalaman berorganisasi;
f. riwayat gaji;
g. riwayat pendidikan dan latihan;
h. daftar penilaian prestasi kerja;
i. surat keputusan; dan
j. kompetensi.
Dalam PP No. 11 Tahun 2017, setiap Instansi Pemerintah wajib memiliki sistem informasi
manajemen karier instansi. Sistem informasi manajemen karier instansi merupakan bagian yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN. Sistem informasi manajemen karier secara nasional
dikelola oleh BKN berdasarkan informasi dan data penyelenggaraan manajemen karier oleh
setiap instansi.
Dalam Perpres 95/2018 tentang SPBE, SPBE dilaksanakan dengan prinsip:
1. efektivitas, merupakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang mendukung SPBE yang
berhasil guna sesuai dengan kebutuhan
2. keterpaduan, merupakan pengintegrasian sumber daya yang mendukung SPBE.
3. kesinambungan, merupakan keberlanjutan SPBE secara terencana, bertahap, dan terus
menerus sesuai dengan perkembangannya
4. efisiensi, merupakan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang mendukung SPBE yang
tepat guna.
5. akuntabilitas, merupakan kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban dari SPBE.
6. interoperabilitas, merupakan koordinasi dan kolaborasi antar Proses Bisnis dan antar sistem
elektronik, dalam rangka pertukaran data, informasi, atau Layanan SPBE
7. keamanan, merupakan kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan
(nonrepudiation) sumber daya yang mendukung SPBE.
Dalam Perpres 39/2019 tentang Satu Data Indonesia, kendala dan tantangan
mewujudkan satu data kepegawaian adalah :
a. Belum memahami peraturan perundang-undangan dan peraturan turunannya
b. Sistem informasi belum terintegrasi
c. Struktur data SimPeg tidak sesuai dengan SIASN/SAPK
d. Belum memahami prinsip interoperability dan integrasi data
e. Keterbatasan SDM yang menguasai konsep integrasi
Berdasarkan Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia berisi tentang :
1. Satu Data Indonesia harus dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Produsen Data harus memenuhi Standar Data
b. Produsen Data harus memiliki Metadata
c. Produsen Data harus memenuhi kaidah Interoperabilitas Data
d. Produsen Data harus menggunakan Kode Referensi dan/atau Data Induk.
2. Standar Data
3. Metadata
4. Interoperabilitas Data
5. Kode Referensi dan Data Induk
Persyaratan SIM-ASN meliputi :
1. Melakukan peremajaan data oleh seluruh instansi secara terpadu .
2. Menyelenggaraan manajemen kepegawaian berbasis merit.
3. Meningkatkan pelayanan kepegawaian seluruh instansi/PNS.
4. Mendukungsistem wasdal
5. Menerapkan manajemen internal BKN terpadu dan komprehensif.
6. Menyediakan informasi kearsipan elektronik
7. Mengikuti perkembangan TIK terkini

Anda mungkin juga menyukai