Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


Jl. Basuki Rahmad Nomor 1 Gedung A Naikolan – Kupang

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM : PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

KEGIATAN : PENYELENGARAAN INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN


DI KAWASAN STRATEGIS DAERAH PROVINSI

SUB KEGIATAN : KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN


INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN DI KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI

PAKET PEKERJAAN : BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN


PEMBANGUNAN DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LOKASI : 1. DESA NUNLEU KECAMATAN AMANATUN SELATAN

PAGU ANGGARAN : Rp. 243.750.000 (dua ratus empat puluh tiga juta tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah)

WAKTU PELAKSANAAN : 150 (seratus lima puluh) Hari Kalender

SUMBER DANA : DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN


KERJA PERANGKAT DAERAH (DPA-SKPD) DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN ANGGARAN : 2021


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Jl. Basuki Rahmad Nomor 1 Gedung A Naikolan – Kupang

LEMBARAN PENETAPAN
HARGA PERHITUNGAN SENDIRI

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi


Pengawasan Pembangunan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur

HARGA PERHITUNGAN SENDIRI (HPS)


INI TELAH DITETAPKAN DAN DISAHKAN
PADA TANGGAL 01 JULI 2021

Pejabat Pembuat Komitmen


Program Pengembangan Permukiman
Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi
Sub Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur

Ir. YUSTINUS BARO NOTAN


PEMBINA
NIP : 19670322 199903 1 002
KERANGKA ACUAN KERJA
Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi
Pengawasan Pembangunan di Kabupaten Timor Tengah Selatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus
dipenuhi oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat. Penyediaan sarana dan
prasarana air bersih menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi
daerah. Tumpang tindihnya program pengembangan sarana dan prasarana air
minum di masa lampau. Kondisi geografis, topografis dan geologis, serta sumber
daya manusia (SDM) yang berbeda di setiap wilayah menyebabkan ketersediaan
air baku dan kondisi pelayanan air bersih yang berbeda pula, sehingga
memberikan implikasi penyelenggaraan SPAM yang berbeda untuk masing-
masing wilayah. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep dasar yang kuat guna
menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat sesuai dengan tipologi dan
kondisi daerah tersebut. Pengawasan Prasarana dan Sarana Air Bersih
merupakan salah satu upaya mendukung pengembangan sarana dan sarana air
bersih di suatu wilayah. Ketersediaan air bersih merupakan salah satu penentu
peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan dengan
ketersediaan air bersih dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sistem jaringan penyediaan air bersih menjadi hal utama untuk menunjang
terpenuhinya penyediaan air bersih di Pada saat ini sistem jaringan penyediaan
dalam kondisi yang belum memadai. Masih terdapat kekurangan dan kendala
yang mengakibatkan rendahnya pelayanan jaringan air bersih kepada
masyarakat. Jalur jaringan pipa pengantar baik dari sumber maupun dari
instalasi ke konsumen merupakan jaringan pipa tertanam dalam tanah sehingga
seharusnya tidak menimbulkan dampak terlalu besar. Konstruksi
pelaksanaannya juga harus tidak terlalu memerlukan teknologi yang tinggi.
Bahan yang digunakan juga merupakan bahan yang ramah lingkungan. Dengan
kontur topografi yang yang relatif berbukit, sistem penyaluran air bersih
diharapkan dapat menggunakan gaya gravitasi sehingga mengurangi biaya
operasional.

Selanjutnya, Untuk menjamin ketersediaan air perlu dibuat dilakukan


pembanguan prasarana dan sarana air bersih yang komprehensif dan
terintegrasi, agar hasil pembangunan/peningkatan prasarana dan sarana air
bersih dapat berfungsi secara optimal, untuk menjawab semuanya itu
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mengadakan kegiatan penanganan kekurangan air bersih
pada lokasi:

1. Kecamatan Amanatun Selatan Desa Nunleu Kabupaten Timor Tengah


Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

B. Maksud Dan 1. Maksud Kegiatan


Tujuan Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan
proyek dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan :
a. Pembangunan dan Pengembangan SPAM di Desa Nunleu Kecamatan
Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan;
yang secara periodik memberikan masukan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang
sifatnya menunjang pelaksanaan fisik

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah untuk mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen Kontrak
baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan
dengan biaya yang telah ditentukan

C. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan supervisi ini adalah
supaya pengendalian pelaksanaan konstruksi :

a. Pembangunan dan Pengembangan SPAM di Desa Nunleu Kecamatan


Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan;

Optimalisasi agar tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan dokumen
kontrak agar Pembanguan dapat berfungsi secara optimal untuk menjaga
keseimbangan ketersediaan air baik produksi maupun distribusi yang
bermanfaat kepada masyarakat

D. Lokasi Lokasi pelaksanaan kegiatan pengawasan berada pada Kabupaten Timor Tengah
Kegiatan Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur :

a. Kecamatan Amanatun Selatan Desa Nunleu

E. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari :


Pendanaan a. Sumber Pendanaan
- APBD Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi
NTT Tahun Anggaran 2021 Nomor : 911/4/DPA/BKUD2/2021 tanggal
4 Januari 2021
- Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan Rp.
243.750.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN;
- Apabila alokasi anggaran dalam DIPA/DPA tidak disetujui atau
ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang diadakan,
proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DIPA/DPA atau
proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dibatalkan;
- Apabila alokasi pekerjaan Fisik yang termasuk dalam lokasi
pengawasan belum/tidak dianggarkan maka akan dilakukan
penyesuaian pada paket pengawasan.
- Melampirkan Surat pernyataan tidak menuntut apabila peket
pekerjaan ini dibatalkan.
b. Rencana Penarikan Keuangan
- Penyedia Jasa wajib melakukan penagihan keuangan sesuai rencana
penarikan setiap termin yang dibuat dan disepakati bersama Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Nusa Tenggara Timur

F. Nama dan YUSTINUS BARO NOTAN


Organisasi NIP : 19670322 199903 1 002
Pejabat
Pembuat Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur
Komitmen pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur
DATA PENUNJANG
A. Data Dasar 1. Gambar desain pekerjaan yang diawasi
2. Spesifikasi Teknis yang berlaku pada saat pelaksanaan proyek
B. Standar
Teknis
C. Studi-Studi Dokumen – Dokumen studi maupun perencanaan sudah ada pada Dinas
Terdahulu Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur,
maupun instansi- instansi terkait lainnya.

D. Referensi 1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas


Hukum Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 14
Tahun 2020, Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21
Tahun 2019, Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
4. DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun Anggaran 2021 Nomor 911/4/DPA/BKUD2/2021 Tanggal 04
Januari 2021;
5. Keputusan Menteri PUPR No. 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk
Layanan Jasa Konsutansi dan Konstruksi;

RUANG LINGKUP
A. Lingkup Lingkup Pekerjaan merupakan Pekerjaan Konsultansi Pengawasan, dengan
Kegiatan persyaratan :

Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air, Kode Sub Bidang (RE203)

dengan Klasifikasi Usaha Kecil (K)

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan


pembangunanan :

1. Persiapan
a. Tujuan
Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan
mempersiapkan secara administrasi dan teknis demi kelancaran
pekerjaan agar berjalan efisien dan efektif serta sesuai dengan desain dan
spesifikasi yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan.
b. Lingkup
- Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan sesuai
dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
- Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan
konstruksi, termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan
kerja, Dokumen Lingkungan dan Rencana Kerja
- Membantu PPK Kontrak Konstruksi dalam pelaksanaan PCM dan
Mutual Check
- Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction Meeting dan
dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai Dokumen Kegiatan
- Mempersiapkan formulir-formulir isian, antara lain :
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Laporan Bulanan/Monthly Progress Report
- Laporan Teknis (jika diperlukan)
- Pengecekan kesesuaian desain di lapangan
- Persiapan Gambar Kerja
- Perhitungan Volume/Back-up Data serta Monthly Certificate
- Quality Control/kontrol kualitas selama periode pelaksanaan
- Request Penyedia jasa untuk Memulai Pekerjaan,
Pengujian Bahan
- Menjelaskan struktur organisasi dan personil Direksi Teknis yang
sudah dimobilisasi dan rencana personil lainnya yang akan
dimobilisasi
- Menjelaskan Struktur Organisasi Direksi Teknis dan tugas dari
masing- masing personil Direksi Teknis
- Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien
- Menjelaskan rencana kerja (bila ada)
- Menyampaikan dan mempresentasikan RMK Pengawasan kepada
Direksi Pekerjaan pada saat PCM.
- Membantu PPK Kontrak Konstruksi dalam mengkaji rencana mutu
kontrak (RMK) penyedia jasa konstruksi
- Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan
kualitas serta kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
dimobilisasi Penyedia Jasa
- Mengecek Daftar Peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang
disampaikan Penyedia Jasa
- Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh
Penyedia Jasa
- Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang
jumlah, mutu dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan
yang dimobilisasi Penyedia Jasa
- Menandatangani Berita Acara Mobilisasi
- Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan
- Berkaitan dengan perubahan kontrak, konsultan ikut serta dalam
penyusunan kajian teknis
- Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep gambar kerja
- Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepada
Direksi Pekerjaan dan Penyedia Jasa
- Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa

- Membuat daftar kekurangan (Defect & Deficiencies) berdasarkan


hasil pemeriksaan lapangan
- Membantu PPK Kontrak Konstruksi dalam pengecekan data
adminstrasi dan teknis pekerjaan
- Membantu PPK Kontrak Konstruksi memeriksa laporan Lingkungan
Penyedia Jasa.
- Membantu PPK Kontrak Konstruksi dalam pengawasan kuantitas
dan kualitas sub kontrak/ vendor (jika ada)

2. Pelaksanaan Pengawasan
- Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu
memeriksa shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa
- Melaksanakan pengawasan teknis pada Pembangunan dan
Pengembangan SPAM di Desa Nunleu Kecamatan Amanatun Selatan
Kabupaten Timor Tengah Selatan, secara profesional, efektif dan
efisien sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko
kegagalan konstruksi
- Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi
- Bila diperlukan bersedia melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja
efektif tanpa ada penambahan biaya
- Memeriksa, mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC)
beserta administrasi kelengkapannya
- Pengendalian mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan
prosedur kerja dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan
sesuai dokumen kontrak dan atau spesifikasi teknik
- Menyiapkan laporan bulanan terkait progres pekerjaan di lapangan
dan membuat rekomendasi berupa saran- saran teknis dan langkah-
langkah penyelesaian pada setiap permasalahan yang timbul di
lapangan kepada Pengguna Jasa
- Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan
- Melaksanakan koordinasi dengan Pengawas dan Tim Teknis Pejabat
Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Bersedia melaksanakan pengawasan, apabila terdapat penambahan
lingkup pengawasan (paket baru) yang berbeda atau sama wilayah
yang dilaksanakan dengan atau tanpa tambahan biaya
- Melaksanakan pengawasan dan bertanggung jawab baik secara
administrasi dan teknis sampai pekerjaan di nyatakan selesai atau
100%.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Fisik


- Proses dan Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses,
metode kerja dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga
hasil suatu kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Untuk setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus merencanakan
dan melaksanakan proses dan pelaksanaan kegiatan secara terkendali
yang meliputi :

- Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang


telah ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu
pelaksanaan kegiatan atau rencana mutu kontrak
- Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen
kegiatan
- Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumber daya
yang diperlukan dalam proses kegiatan
- Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan
pekerjaan serta mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan
- Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang
merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan guna
memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses
dilakukan secara efektif dan efisien. Adapun Petunjuk Pelaksanaan
sekurang-kurangnya :
• Halaman Muka berisi :
- Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
- Status validasi dan status perubahan
- Kolom pengesahan petunjuk pelaksanaan
• Riwayat Perubahan
• Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan
• Ruang Lingkup penerapan
• Referensi atau acuan yang digunakan
• Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan
• Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu)
• Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratan
yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses)
• Tanggung jawab dan wewenang
• Kondisi khusus (penyimpangan dsb)
• Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
• Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja
- Sedangkan untuk melaksanakan Validasi terhadap proses
pelaksanaan pekerjaan dalam kesesuaian antara pelaksanaan
kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah selesai dilaksanakan
harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika verifikasi
tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau
pengukuran secara berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan
harus mempertimbangkan ketentuan berikut :
• Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan
persetujuan proses
• Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan
atau penyempurnaan
- Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus
mampu mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal
hingga akhir kegiatan dan mengidentifikasi status hasil kegiatan
tersebut. Tujuan identifikasi untuk memastikan pada hasil kegiatan
dapat dilakukan analisis apabila terjadi ketidaksesuaian pada proses
dan hasil kegiatan. Rekaman hasil identifikasi harus selalu
terpelihara dalam pengendalian rekaman/bukti kerja. Untuk
memastikan bahwa pemeliharaan hasil pekerjaan pada saat
penyerahan tetap sesuai sebagaimana pada saat produksi maka
harus dilakukan pemeliharaan hingga sampai waktu penyerahan.
Pada proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap unit kerja harus
mensyaratkan dan menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan
dan yang menjadi bagian hasil pekerjaan agar mutu tetap terjaga

4. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan


Monitoring dan pengendalian Kegiatan merupakan suatu proses evaluasi
yang harus dilaksanakan untuk mengetahui kinerja hasil pelaksanaan
kegiatan, sehingga dapat dilakukan pengukuran atau penilaian hasil dari
produk penyedia jasa. Monitoring merupakan bagian dari pengendalian
mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan yang diserahkan dapat
memenuhi persyaratan kriteria penerimaan pekerjaan. Hal - hal yang harus
diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain:
- Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus menetapkan
metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran hasil pekerjaan
dari setiap tahapan pekerjaan
- Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi bahwa
persyaratan telah dipenuhi
- Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang
sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan
- Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus
dipelihara kedalam pengendalian rekaman/bukti kerja
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk memperagakan
kesesuaian dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi
dimana dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis
harus didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan
pengukuran atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis harus berkaitan
dengan manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil
pekerjaan dan karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang
tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan harus diidentifikasi dan
dipisahkan dari hasil pekerjaan yang sesuai untuk mencegah penggunaan
yang tidak terkendali
Tindakan yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan antara lain :
- Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil
dari setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan
yang berhubungan dengan tahapan sebelumnya
- Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus
diatur dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang
merupakan bagian dari prosedur mutu
- Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup
• Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan untuk
menetapkan ketidaksesuaian hasil pekerjaan untuk setiap tahapan
• Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tata
cara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai
• Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan
kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan
- Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsensi
oleh pengguna atau pemanfaat hasil pekerjaan
Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah
terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif
dan tindakan pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur
tindakan korektif minimal harus mencakup kegiatan antara lain :
- Menguraikan ketidak sesuaian
- Menentukan / menganalisa penyebab ketidaksesuaian
- Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa
ketidaksesuaian tidak akan terulang dan menetapkan jadwal waktu
penanganan
- Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan
- Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
- Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan

Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan


potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan
pencegahan harus mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu
mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan
tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan
verifikasi tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan

5. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Timor
Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur :
- Desa Nunleu Kecamatan Amanatun Selatan
-
B. Keluaran- Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi
Keluaran kegiatan pengawasan teknis yaitu :
- Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan Perubahannya (jika ada)
- Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K) dan
Perubahannya (jika ada)
- Laporan pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan 14 (empat belas) hari setelah SPK
ditandatangani. Jumlahnya sebanyak 5 (lima) eksemplar, laporan ini akan
dibahas dengan Tim Teknis terkait paling lambat 1 (satu) minggu setelah
diserahkan.
- Laporan mingguan
Laporan Mingguan diserahkan tiap akhir minggu pekerjaan fisik berjalan
selama pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya sebanyak 12 (dua
belas) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait
setiap minggu setelah diserahkan.
- Laporan bulanan
Laporan Bulanan diserahkan tiap akhir bulan kalender pekerjaan fisik
berjalan selama pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya sebanyak 9
(sembilan) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait
paling lambat 1 (satu) minggu setelah diserahkan.
- Laporan teknis (jika diperlukan)
- Laporan pengujian mutu
Laporan Pengujian diserahkan tiap akhir bulan kalender pekerjaan fisik
berjalan selama pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya sebanyak 9
(sembilan) eksemplar, laporan ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait
paling lambat 1 (satu) minggu setelah diserahkan.
- Back Up Invoice
- Laporan akhir
Laporan Ahkir diserahkan setelah pekerjaan fisik 100% berjalan selama
pelaksanaan fisik berlangsung. Jumlahnya sebanyak 9 (sembilan)
eksemplar, diserahkan paling lambat 5 (lima) hari kalender sejak mencapai
kondisi mutual check 100% dengan jumlah 6 (enam) eksemplar laporan
ini akan dibahas dengan Tim Teknis terkait
- Gambar As Built Drawing
Gambar As Built Drawing merupakan gambar setelah mencapai kondisi
mutual check 100%. gambar akhir diserahkan paling lambat 5 (lima) hari
kalender sejak mencapai kondisi mutual check 100% dengan jumlah 6
(enam) eksemplar.
- Dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan supervisi dilengkapi dengan
Back Up CD/ Soft Copy dengan jumlah 5 (lima) set (Album & CD).

C. Peralatan, Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Kuasa Pengguna Anggaran


Material, data dan fasiltas yang disediakan oleh PPK-KPA yang dapat digunakan dan harus
Personil dan dipelihara oleh penyedia jasa :
Fasilitas Dari a) Laporan dan data
Pejabat • Peta lokasi
Pembuat • Data-data perencanaan pendukung
Komitmen b) Staf Tim Teknis (Asistensi)
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai pendamping (counterpart) dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi sebagai Tim Teknis

D. Peralatan dan Konsultan yang melaksanakan pekerjaan harus menyediakan semua


Material Dari fasilitasyang diperlukan sebagai berikut :
Penyedia Jasa 1. Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
Konsultansi pelaksanaan pekerjaan seperti : Komputer, peralatan tulis dan barang-
barang habis pakai.
2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan ke dan dari
proyek/lapangan.
3. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan roda 2 yang layak untuk
inspeksi pekerjaan lapangan, beserta pengemudinya.
4. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum.
5. Keperluan biaya social dan pengobatan selama pekerjaan dilokasi proyek

E. Lingkup Secara umum konsultan pengawas bertanggung jawab secara profesional atas
Kewenangan layanan jasa yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
Penyedia Jasa berlaku, antara lain :
• Menyediakan tenaga ahli, sub profesional dan tenaga pendukung sesuai
dengan kebutuhan dan kualifikasi personil.
• Mengadakan asistensi dan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk
setiap laporan yang telah dibuat.
• Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memenuhi seluruh
persyaratan administratif yang berlaku.
• Melakukan koordinasi dengan pelaksana pekerjaan di lapangan.
• Mengadakan pengawasan secara intensif terhadap pekerjaan fisik,
dimana pengawas lapangan akan bertempat tinggal sementara di sekitar
lokasi pekerjaan.
• Membuat laporan pengawasan secara berkala.
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh
penyedia pekerjaan konstruksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan yang ada.
• Mengukur kuantitas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan
melakukan pemeriksaan untuk pembayaran akhir pekerjaan.
• Memeriksa dan menguji mutu bahan-bahan yang digunakan dan mutu
hasil pekerjaannya.
• Menjamin bahwa konstruksi yang sudah selesai telah memenuhi syarat.
• Memberikan saran-saran mengenai perubahan pekerjaan dan tuntutan
(claims).
• Memberikan rekomendasi atas pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan yang digunakan.
• Peninjauan kembali desain, dan melaksanakan pemeriksaan gambar
terlaksana.
• Melaksanakan pemeriksaan gambar terpasang / terbangun secara
bertahap sesuai progres mutual check dan MC yang dicapai sampai
dengan 100%.
• Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan dan
permasalahannya, mutu pekerjaan serta status keuangan proyek,
berikut kondisi lainnya yang dapat diantisipasi.

F. Hubungan Setelah dilakukannya mobilisasi personil konsultan ke Lokasi Pekerjaan, maka


Kerja Dengan konsultan supervisi sepenuhnya berada di bawah kontrol dan kendali Pejabat
PPK Kontrak Pembuat Komitmen Program Pengembangan Permukiman Kegiatan
Konstruksi Penyelengaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah
Provinsi Sub Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur. dapat
menolak/mengembalikan personil konsultan supervisi yang tidak kompeten
setelah dilakukan evaluasi. Konsultan supervisi harus mendapat persetujuan
tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen Program Pengembangan Permukiman
Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis
Daerah Provinsi Sub Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur
Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur
bilamana bermaksud meninggalkan lokasi pekerjaan.

G. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan ini adalah 150
Penyelesaian (Seratus Lima Puluh) Hari Kalender
Kegiatan
H. Personil
Persyaratan Sertifikat/
No Jabatan Kerja Ahli
Pendidikan Pengalaman Kualifikasi SKT
1 Supervision Engineering (SE)/Team Leader :
Supervision
Teknik Air Ahli Teknik
Engineering S1 1 Tahun Ahli Madya
Minum Air Minum
SE/Team Leader
2 Inspection Engineer (IE)
Inspector Bidang Teknik Air Ahli Teknik
S1/D3 5 Tahun -
Air Minum Minum Air Minum
3 Helath Safety Environment Engineer
Helath Safety
K3 Ahli K3
Environment S1/D3 1 Tahun Ahli Muda
Konstruksi Konstruksi
Engineer

a. Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang bertugas


memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli
pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan.

b. Inspection Engineer (IE) merupakan pihak atau orang yang bertanggung


jawab kepada Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana
bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian
kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan
dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan.

c. Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang yang
bertugas memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan
lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.

Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut:


1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama
serta rekayasa terperinci lainnya;
2) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara
teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana
pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan
tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
3) Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar,
dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
4) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan
dan material;
5) Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai
Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
6) Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan
dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan
terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu
benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan.
Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
7) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan
yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
8) Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Pelaksana;
10) Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO);
12) Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh
Pelaksana sebelum pelaksanaan;
13) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan.
14) Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil
pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15) Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada
PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
16) Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan
mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran, gambar
desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan
jalan dan lainnya.

Tugas dan kewajiban Inspection Engineer (IE) mencakup hal-hal sebagai


berikut:
1) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di
lapangan;
2) Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan
dan keselamatan kerja;
3) Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
4) Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak
benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat
dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision
Engineer;
5) Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan danpenyimpangan dari
perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6) Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.

Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer terdiri atas:
1) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya
(impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);
2) Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi
upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan untuk
mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya
korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di
lingkungan kerja;
3) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan
memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja;
dan
4) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, sertamenganalisis
akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.
a. Cad Man bertanggung jawab langsung kepada Supervision Engineer (SE)
dalam melaksanakan tugasnya sebagai juru gambar dan menguasai
AutoCAD. Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil/S1 Arsitektur pengalama 1
(satu) tahun. Tanggung jawabnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-
hal sebagai berikut :
1. Membantu SE dalam melaksanakan kegiatan pembuatan gambar-
gambar detail dalam rangka pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor
di lapangan.
2. Melakukan koordinasi dengan SE.
3. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai perintah.

b. Operator Komputer/Administrasi bertanggung jawab langsung kepada


Site Engineer dalam melaksanakan tugasnya sebagai Administrasi dan
menguasai Microsoft Offices. Pendidikan minimal SMA/SMEA pengalama
1 (satu) tahun Tanggung jawabnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-
hal sebagai berikut:
1. Membantu Site Engineer dalam melaksanakan kegiatan Surat
menyurat, pengarsipan dokumen terkait pelaksanaan konstruksi oleh
kontraktor di lapangan.
2. Melakukan koordinasi dengan SE.
3. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai perintah

I. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan
LAPORAN
A. Laporan RMK Laporan RMK memuat :
Menyusun rencana mutu kontrak (RMK) pengawasan dan perubahaannya (jika
ada) sesuai dengan dokumen kontrak pekerjaan konstruksi dan laporan tersebut
dibuat dalam rangkap 5 (lima). Setiap Laporan wajib diserahkan dalam bentuk
hard copy dan soft copy (File PDF & Asli)

B. Laporan RK3K Laporan RK3K memuat :


Menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
pengawasan dan perubahaannya (jika ada) sesuai dengan dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi dan laporan tersebut dibuat dalam rangkap 5 (lima). Setiap
Laporan wajib diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy (File PDF &
Asli)

C. Laporan Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan - Selambat lambatnya diterbitkan 25 (dua puluh lima) hari kerja sejak SPMK
Konsultan atau SPMK Kontraktor diterbitkan, Jasa Konsultan harus
menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan pertama yang isinya
melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan
pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing
pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah
disetujui aktif di lapangan;
- Daftar harga Satuan pekerjaan pada paket yang diawasi untuk keperluan
penyusunan harga satuan pada tahun berikutnya dituangkan dalam laporan
ini.
- Setiap Laporan wajib diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy (File
PDF & Asli)

Format Laporan Pendahuluan yakni :


LEMBAR COVER
LEMBAR SURAT PENGANTAR LAPORAN DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3. LINGKUP LAYANAN PENGAWASAN

BAB II. PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN


2.1. PENDEKATAN UMUM
2.2. PENDEKATAN MASALAH
2.3. PENDEKATAN METODE PENGAWASAN

BAB III. STRUKTUR ORGANISASI DAN JADWAL


3.1. BAGAN ALIR HUBUNGAN KERJA
3.2. STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA
3.3. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS
3.4. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
3.5. JADWAL PERALATAN
3.6. JADWAL INSPEKSI DAN TEST
BAB IV. INFORMASI KEGIATAN PAKET PEKERJAAN (YANG DILAKUKAN
KONSULTAN PENGAWAS TERHADAP MASING-MASING PAKET PEKERJAAN
FISIK).

Lampiran :
A. Hasil Koreksi Aritmatik Kontrak Fisik (Daftar Kuantitas dan Harga)
B. Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan.

D. Laporan Laporan Bulanan memuat:


Bulanan Setiap akhir bulan, Tim Pengawas Lapangan (SE) akan menyerahkan laporan
kemajuan secara singkat yang menggambarkan pencapaian pemenuhan untuk
masing- masing kegiatan-kegiatan proyek, seperti:
a. Cara mengatasi masalah Penyedia Jasa (salah satu, administrasi/teknis
untuk keuangan).
b. Memberikan rekomendasi bagaimana masing-masing penyelesaian masalah.
Secara substansional Laporan Bulanan terdiri atas 5 format standar yang
dilengkapi oleh masing-masing pengawas, adalah sebagai berikut :
a. Surat pengantar;
b. Satu halaman "Progress Summary", rangkuman status fisik dan keuangan
dari proyek dan identifikasi permasalahan yang berdampak pada kemajuan
pekerjaan dan biaya;
c. Foto copy sertifikat Monthly Payment secara lengkap dan jelas dengan
ditandai "for Monitoring Used Only";
d. Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve;
- Progres Pekerjaan Fisik;
- Progres Pekerjaan Pengawasan.
e. Satu halaman laporan "Supervision Consultants". Suatu contoh dari format
ditunjukkan dalam halaman berikut.
f. Lampiran bukti pengawasan (Output) kuantitas dan kualitas secara berkala
dengan elektronik yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Program
Pengembangan Permukiman Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Sub Kegiatan
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur Pengawasan. Masing-
masing laporan bulanan harus sudah lengkap setiap minggu pertama bulan
berikutnya. Dan dipresentasikan di kantor Pejabat Pembuat Komitmen
Program Pengembangan Permukiman Kegiatan Penyelengaraan
Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Sub
Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Laporan beserta copy dokumen yang dibuat Supervision Engineering harus
didistribusikan oleh SE sebanyak 5 (lima) rangkap/buku. Setiap Laporan
wajib diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy (File PDF & Asli).

Format Laporan Bulanan yakni :


LEMBAR COVER
LEMBAR SURAT PENGANTAR LAPORAN DAFTAR ISI

BAB I. UMUM
1.1. PETA LOKASI DAN QUARRY KEGIATAN
1.2. URAIAN KEGIATAN

BAB II. PENDEKATAN DAN METODE PENGAWASAN


2.1. DATA PROYEK
2.2. PROGRESS SUMMARY
2.3. PROGRESS FISIK PEKERJAAN
2.4. PEMBAYARAN SERTIFIKAT BULANAN / MC
2.5. JADWAL DAN PROGESS PELAKSANAAN PEKERJAAN (KURVA S)
2.6. RINGKASAN KEMAJUAN PEKERJAAN
2.7. RINGKASAN PERUBAHAN KONTRAK (ADD FISIK)
2.8. MONITORING QUALITY CONTROL
2.9. RINGKASAN TUNTUTAN KONTRAKTOR
2.10. MASALAH DAN TINDAK LANJUT
2.11. KEGIATAN KONTRAKTOR (FISIK & ADM)
2.12. DATA CURAH HUJAN
2.13. SKETSA LOKASI PELAKSANAAN FISIK
2.14. DAFTAR PERALATAN KONTRAKTOR

BAB III. LAPORAN PERSONIL KONSULTAN


3.1. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
3.2. KEGIATAN KONSULTAN (KANTOR & LAPANGAN)
3.3. CATATAN EVALUASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
(PELAKSANAAN PEK. LAPANGAN, MUTU MATERIAL & TERLAKSANA
PEK, MANAJEMEN KONTRAKTOR, WAKTU PELAKSANAAN PEK.)

BAB IV. INFORMASI KEGIATAN PAKET PEKERJAAN (FOTO-FOTO


PELAKSANAAN PEK DARI MASING-MASING PAKET PEKERJAAN FISIK).

E. Laporan Laporan Pengendalian Mutu memuat:


Pengendalian Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku, bilamana terdapat kegiatan
Mutu pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik dilaboratorium maupun
dilapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua
hasil pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti pengujian pada
formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang
mewakili. Laporan mengacu pada Surat Edaran (SE) Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat No 15 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjamin Mutu
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat. Setiap Laporan wajib diserahkan dalam bentuk hard
copy dan soft copy (File PDF & Asli)

F. Laporan Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (LK3K) memuat:


Keselamatan Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku, untuk kegiatan
dan Kesehatan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada bulan sebelumnya
Kerja (sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, pada saat pelaksanaan pekerjaan
Konstruksi dan sesudah pelaksanaan pekerjaan).
(LK3K) Isi laporan ini berupa kesimpulan dari pemeriksaan pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi tersebut dan disertai
dengan rekapitulasi dari semua hasil pemeriksaan disertai bukti dokumentasi
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Laporan mengacu pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan
Konstruksi Setiap Laporan wajib diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft
copy (File PDF & Asli)

G. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:


Dengan berakhirnya jasa pelayanan Direksi Teknis (akhir kegiatan konstruksi
untuk tiap-tiap kontrak), suatu laporan akhir harus diserahkan sebanyak 5
(tujuh) rangkap/buku, merupakan ringkasan metode konstruksi, pelaksanaan
pengawasan konstruksi, rekomendasi pada kebutuhan pemeliharaan di masa
yang akan datang, semua aspek teknis yang muncul selama masa konstruksi
pekerjaan, permasalahan potensial untuk konstruksi baru yang mungkin
muncul, dan pemberian solusinya, jika ada, untuk beberapa variasi perbaikan
dalam kegiatan akan datang dengan tampilan yang sama dalam lingkup
tanggung jawab Pengguna Jasa. Laporan akhir juga melampirkan foto kegiatan,
foto copy "Final Quality", foto copy "As Built Drawing" dan dokumen lainnya yang
menjadi kelengkapan pelaksanaan pekerjaan.

Laporan Akhir terdiri dari suatu ringkasan laporan akhir pengawasan lapangan
dan kegiatan-kegiatan mereka selama periode pelayanan Direksi Teknis. Satu
bulan sebelum berakhirnya pelayanan sebuah draft Iaporan akhir sudah harus
diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen Program Pengembangan Permukiman
Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis
Daerah Provinsi Sub Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur
Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
berisi penjelasan sebagai berikut:

- Deskripsi mendetail dari pelaksanaan pelayanan, dan pemenuhan


penyelesaiannya, dalam kerangka perbaikan kegiatan-kegiatan
Pengawasan di lingkungan unit kerjanya.
- Rekomendasi dalam perubahan kebijakan-kebijakan, prosedur, dan
operasional dengan maksud memperbaiki kemampuan pengawasan pada
program pekerjaan di lingkungan unit kerjanya.

Setiap Laporan wajib diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy (File PDF
& Asli)

Format Laporan Akhir yakni :

LEMBAR COVER
LEMBAR SURAT PENGANTAR LAPORAN DAFTAR ISI

BAB I. UMUM
1.1. GAMBARAN UMUM PROYEK (DATA KONTRAKTOR & DATA KONSULTAN)
1.2. STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA
1.3. STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR
1.4. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN
1.5. LINGKUP PEKERJAAN (PETA LOKASI & QUARRY KEGIATAN)

BAB II. REKAPITULASI KEGIATAN PELAKSANAAN FISIK


2.1. METODE KONSTRUKSI
2.2. METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI
2.3. MASALAH DAN TINDAK LANJUT

BAB III. REKOMENDASI


3.7. KEBUTUHAN PADA MASA PEMELIHARAAN
3.8. MASALAH POTENSIAL KONSTRUKSI DAN SOLUSINYA (VARIASI
PERBAIKAN DALAM KEGIATAN)

LAMPIRAN :
1. FOTO KEGIATAN
2. FINAL QUALITY BERITA ACARA PHO

HAL-HAL LAINNYA
A. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :
Pengumpulan Persyaratan dan Kaidah Teknis maupun regulasi yang berlaku
Data Lapangan dibidang/layanan pekerjaan pengawasan

B. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen Program
Pengembangan Permukiman Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Sub Kegiatan Pembangunan
dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis
Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Nusa Tenggara Timur berikut :
- Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen Program
Pengembangan Permukiman Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Sub Kegiatan
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen Program
Pengembangan Permukiman Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi Sub Kegiatan
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Provinsi Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Penyedia jasa berkewajiban melakukan pelatihan khusus terhadap tenaga
pendukung (Inspector, Surveyor, Lab Tech) untuk pembekalan pemahaman
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum mobilisasi dilaksanakan.

Kupang, 01 JLULI 2021

Pejabat Pembuat Komitmen,


Program Pengembangan Permukiman
Kegiatan Penyelengaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Provinsi
Sub Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis Provinsi
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur

Ir. YUSTINUS BARO NOTAN


PEMBINA
NIP : 19670322 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai