Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI PENANGKAL

RADIKALISME
Wilsahri Prasetya Makalalag
Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan.
IAIN Sultan Amai Gorontalo
Email : wilsahrimakalalag.2003@gmail.com

Abstrak
Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang penting dalam menangkal radikalisme. Dengan
membangun pemahaman yang benar tentang ajaran Islam, mendorong sikap toleransi dan
inklusivitas, serta membentuk akhlak dan moral yang kuat, pendidikan Agama Islam dapat
membantu mencegah individu dari terjerumus ke dalam pemikiran radikal. Melalui
pengembangan kurikulum yang mencakup pemahaman agama yang akurat, nilai-nilai toleransi,
dan pembangunan karakter, pendidikan Agama Islam dapat menjadi instrumen yang efektif
dalam menghadapi ancaman radikalisme dan membangun masyarakat yang harmonis dan
damai.
Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, radikalisme
Abstract
Islamic religious education plays a crucial role in countering radicalism. By fostering a correct
understanding of Islamic teachings, promoting tolerance and inclusivity, and shaping strong
moral and ethical values, Islamic religious education can help prevent individuals from falling
into radical ideologies. Through the development of a curriculum that encompasses accurate
religious knowledge, tolerance values, and character building, Islamic religious education can
be an effective tool in confronting the threat of radicalism and building a harmonious and
peaceful society.
Keywords: Islamic religious education, radicalism.
PENDAHULUAN merespons tantangan tersebut.1 Radikalisme
dalam konteks Agama Islam dapat merujuk
Pendidikan Agama Islam memiliki peran
pada pemahaman yang sempit, ekstrem, dan
yang penting dalam membentuk pemahaman
intoleran terhadap keyakinan dan nilai-nilai
yang benar tentang ajaran Islam serta
lain. Oleh karena itu, pendidikan Agama
membantu mencegah individu dari
Islam yang efektif harus mengedepankan
terjerumus ke dalam pemikiran radikal.
Dalam konteks global yang saat ini dihadapi
oleh ancaman radikalisme, pendidikan
1
Abdullah Botma. “Deradikalisasi Paham Keagamaan
Agama Islam memainkan peran kunci dalam Melalui Pendekatan Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga “Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan [FTIK] IAIN Manado Volume 14 Nomor 2 2020.
pemahaman yang moderat, toleransi, dan moral. Dalam konteks radikalisme,
inklusivitas.2 pemahaman agama yang sempit sering kali
dikaitkan dengan tindakan kekerasan,
Dalam pendahuluan ini, kita akan melihat
ketidakadilan, dan penindasan terhadap
betapa pentingnya pendidikan Agama Islam
kelompok lain. Oleh karena itu, pendidikan
sebagai penangkal radikalisme. Pendidikan
Agama Islam harus menekankan pentingnya
Agama Islam memiliki potensi untuk
nilai-nilai moral dan etika yang melandasi
membentuk sikap yang positif dan
ajaran agama, seperti kejujuran, keadilan,
membangun karakter yang kuat bagi
toleransi, dan kasih sayang. Dengan
individu Muslim. Melalui pemahaman yang
membangun karakter yang kuat berdasarkan
benar tentang ajaran Islam yang
nilai-nilai tersebut, individu dapat menjadi
mengedepankan nilai-nilai perdamaian,
penyangga yang kuat dalam melawan paham
keadilan, dan kebebasan beragama, individu
radikalisme.
akan lebih mampu membedakan antara
ajaran agama yang benar dan penafsiran Pengembangan kurikulum pendidikan
sempit yang dapat mengarah ke radikalisme. Agama Islam juga menjadi aspek penting
Selain itu, pendidikan Agama Islam juga dalam upaya melawan radikalisme.
harus mengajarkan nilai-nilai toleransi, Kurikulum harus mencakup pemahaman
menghargai perbedaan, dan menghormati agama yang akurat, serta nilai-nilai toleransi
hak asasi manusia, sehingga membentuk dan inklusivitas. Pendekatan yang interaktif,
individu yang inklusif dan mampu hidup kritis, dan mendukung dialog antarumat
harmonis dengan masyarakat yang beragam. beragama juga harus menjadi fokus dalam
3
pengembangan kurikulum. Dengan
demikian, pendidikan Agama Islam dapat
Selanjutnya, pendidikan Agama Islam juga
menjadi instrumen yang efektif dalam
perlu memperkuat pembangunan akhlak dan
menghadapi ancaman radikalisme dan
2
Abdurrohman dan Huldiya Syamsiar. “PEMBELAJARAN membangun masyarakat yang harmonis
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MODEL
KEBERAGAMAAN INKLUSIF UNTUK MENCEGAH serta damai.4
RADIKALISME BERAGAMA DIKALANGAN SISWA SMA”
FENOMENA, Volume 9, No 1, 2017

3
Abdulloh Hadziq. “Nasionalisme Organisasi Mahasiswa
4
Islam dalam Menangkal Radikalisme di Institut Agama Buku MENANGKAL RADIKALISME AGAMA DI SEKOLAH.
Islam Negeri (IAIN) Surakarta” Jurnal Pendidikan Agama Jurnal Pendidikan Islam :: Volume I, Nomor 2, Desember
Islam Al-Thariqah Vol. 4, No. 1, Januari - Juni 2019. 2012/1434
Dalam artikel ini, akan dipaparkan lebih B. Sumber Data
lanjut mengenai peran pendidikan Agama
Sumber data yang dapat digunakan untuk
Islam sebagai penangkal radikalisme,
mendapatkan informasi tentang pendidikan
strategi yang dapat diterapkan dalam
agama Islam sebagai penangkal radikalisme
pembelajaran Agama Islam untuk mengatasi
meliputi:
radikalisme, serta tantangan yang mungkin
dihadapi dalam implementasi pendidikan 1. Wawancara dengan Ahli Pendidikan
Agama Islam yang inklusif dan moderat.5 Agama Islam: Mengadakan wawancara
dengan ahli pendidikan agama Islam dapat
METODE
memberikan wawasan tentang pendekatan,
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian metode, dan strategi yang dapat digunakan
dalam pendidikan agama Islam untuk
Penelitian ini menggunakan pendekatan
mencegah dan menangkal radikalisme. Ahli
kualitatif, khususnya studi kasus, untuk
pendidikan agama Islam dapat memberikan
menginvestigasi materi pendidikan agama
perspektif yang berharga berdasarkan
Islam sebagai penangkal radikalisme. Studi
pengetahuan dan pengalaman mereka dalam
kasus digunakan untuk mendapatkan
bidang ini.
pemahaman yang mendalam tentang
implementasi, dampak, dan efektivitas 2. Survei kepada Peserta Didik:
materi pendidikan agama Islam dalam Menggunakan survei atau kuesioner kepada
mencegah individu terjerumus ke dalam peserta didik dapat membantu dalam
pemikiran radikal. Melalui pengumpulan memahami persepsi, sikap, dan pemahaman
berbagai sumber informasi, termasuk mereka tentang pendidikan agama Islam
observasi partisipatif, wawancara, dan sebagai penangkal radikalisme. Survei ini
analisis dokumen, penelitian ini bertujuan dapat melibatkan pertanyaan tentang
untuk memberikan deskripsi yang sistematis efektivitas materi, strategi pengajaran, dan
dan faktual tentang bagaimana materi pengaruh pendidikan agama Islam terhadap
pendidikan agama Islam dapat berperan pemikiran mereka.6
dalam menangkal radikalisme.

5 6
Heri Cahyono & Arief Rifkiawan Hamzah. “UPAYA 5. Eka Prasetiawati. Buku “Menanamkan Islam
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENANGKAL Moderat Upaya Menanggulangi Radikalisme di Indonesia”
RADIKALISME” At-Tajdid: Vol. 02 No.01 Januari - Juni 2018. litatif. Fikri, Vol. 2, No. 2, Desember 2017.
3. Analisis Dokumen: Menganalisis C. Metode Pengumpulan Data
dokumen seperti buku teks, kurikulum, dan
Untuk memperoleh data yang valid pada
materi pembelajaran agama Islam dapat
suatu penelitian, Metode pengumpulan data
memberikan pemahaman tentang konten,
yang dapat digunakan untuk memperoleh
pendekatan pengajaran, dan pesan yang
informasi tentang pendidikan agama Islam
disampaikan dalam pendidikan agama Islam
sebagai penangkal radikalisme meliputi:
terkait dengan pencegahan radikalisme.
1. Wawancara: Melakukan wawancara
4. Observasi Kelas: Melakukan observasi
dengan para ahli pendidikan agama Islam,
langsung dalam kelas pendidikan agama
guru, siswa, dan orang tua dapat
Islam dapat memberikan wawasan tentang
memberikan wawasan mendalam tentang
bagaimana materi diajarkan, interaksi antara
pengalaman, pandangan, dan pemahaman
guru dan siswa, serta respon siswa terhadap
mereka terkait pendidikan agama Islam
materi pendidikan agama Islam yang
sebagai penangkal radikalisme. Wawancara
berperan sebagai penangkal radikalisme.
dapat dilakukan secara langsung atau
5. Studi Kasus: Melakukan studi kasus melalui telepon atau video konferensi.
terhadap lembaga pendidikan agama Islam
2. Observasi: Melakukan observasi langsung
yang telah berhasil dalam menerapkan
dalam kelas pendidikan agama Islam atau
pendekatan yang efektif dalam mencegah
kegiatan terkait dapat memberikan
dan menangkal radikalisme dapat
pemahaman tentang interaksi antara guru
memberikan wawasan tentang praktik
dan siswa, metode pengajaran yang
terbaik yang dapat diterapkan dalam
digunakan, serta respons siswa terhadap
pendidikan agama Islam secara lebih luas.
materi pendidikan agama Islam yang
Dengan menggunakan sumber data ini, berperan sebagai penangkal radikalisme.
peneliti dapat mendapatkan pemahaman
3. Survei: Menggunakan survei atau
yang lebih komprehensif tentang peran
kuesioner yang disebarkan kepada siswa,
pendidikan agama Islam sebagai penangkal
guru, orang tua, atau anggota masyarakat
radikalisme dan mengidentifikasi strategi
dapat membantu dalam mengumpulkan data
yang efektif dalam
tentang persepsi, sikap, dan pemahaman
mengimplementasikannya.
terkait pendidikan agama Islam sebagai
penangkal radikalisme. Survei ini dapat memungkinkan triangulasi data untuk
mencakup pertanyaan terstruktur yang keandalan dan validitas yang lebih tinggi.
memungkinkan analisis statistik.
D. Metode Analisis Data
4. Studi Kasus: Melakukan studi kasus
Analisis data adalah proses mencari dan
terhadap lembaga pendidikan agama Islam
menyusun secara sistematis data yang
yang telah menerapkan pendekatan yang
diperoleh dari hasil observasi lapangan,
efektif dalam mencegah dan menangkal
wawancara, dan dokumentasi, dengan cara
radikalisme dapat memberikan wawasan
mengorganisasikan data kedalam
tentang strategi dan praktik yang berhasil.
kategorikategori tertentu, menjabarkan
Studi kasus ini dapat melibatkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
pengumpulan data dari berbagai sumber,
menyusun kedalam pola, memilih mana
seperti wawancara, observasi, dan analisis
yang penting dan mana yang akan dipelajari,
dokumen.7
kemudian dilanjutkan membuat simpulan
5. Analisis Dokumen: Mengumpulkan dan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
menganalisis dokumen seperti kurikulum, maupun pembaca. Analisis Tematik: Metode
buku teks, materi pembelajaran, dan ini melibatkan identifikasi tema-tema utama
kebijakan terkait pendidikan agama Islam yang muncul dari data yang telah
dapat memberikan informasi tentang konten, dikumpulkan. Peneliti melakukan
pendekatan pengajaran, dan pesan yang pembacaan dan pencocokan data dengan
disampaikan dalam rangka mencegah tema-tema yang muncul secara berulang,
radikalisme. kemudian mengorganisasikan data ke dalam
kategori-kategori yang relevan. Hal ini
Penggunaan kombinasi metode-metode ini
membantu untuk memahami pola-pola dan
akan memberikan gambaran yang
pemahaman umum yang muncul dari data.
komprehensif tentang pendidikan agama
Islam sebagai penangkal radikalisme, 1. Analisis Kualitatif Deskriptif: Metode ini
menggabungkan perspektif beragam dari melibatkan deskripsi dan interpretasi
berbagai pihak yang terlibat dan mendalam tentang data yang dikumpulkan.
Data diurai secara rinci untuk memahami
7
Heri Cahyono & Arief Rifkiawan Hamzah. “UPAYA nuansa, variasi, dan konteks yang terkait
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENANGKAL
RADIKALISME” At-Tajdid: Vol. 02 No.01 Januari - Juni 2018. dengan pendidikan agama Islam sebagai
penangkal radikalisme. Analisis ini siswa atau membandingkan praktik
melibatkan penyusunan narasi yang kaya pendidikan agama Islam dari lembaga yang
dan deskriptif dari temuan-temuan berbeda. Hal ini membantu untuk
penelitian. mengidentifikasi pola-pola, kesamaan, dan
perbedaan yang muncul dari data tersebut.
2. Analisis Kontras: Metode ini melibatkan
pembandingan dan kontras antara berbagai Pilihan metode analisis data akan
segmen data, seperti wawancara dengan bergantung pada jenis data yang
guru, siswa, dan orang tua. Tujuannya dikumpulkan dan pertanyaan penelitian yang
adalah untuk menemukan kesamaan dan diajukan. Menggabungkan beberapa metode
perbedaan dalam persepsi, pemahaman, dan analisis juga dapat memberikan pemahaman
pengalaman terkait pendidikan agama Islam yang lebih komprehensif tentang pendidikan
sebagai penangkal radikalisme. Analisis ini agama Islam sebagai penangkal radikalisme.
membantu untuk memahami variasi yang
PEMBAHASAN
ada dan memperoleh sudut pandang yang
lebih luas. A. Pentingnya Pendidikan Agama Islam
dalam Mencegah Radikalisme
3. Analisis Konten: Metode ini melibatkan
identifikasi dan kategorisasi informasi yang Pendidikan Agama Islam memainkan peran
ada dalam dokumen dan materi pendidikan yang sangat penting dalam mencegah
agama Islam terkait. Peneliti radikalisme. Melalui pendekatan yang tepat,
mengidentifikasi kata kunci, tema, atau pendidikan Agama Islam dapat membentuk
konsep yang muncul secara berulang dan pemahaman yang benar tentang ajaran
mengelompokkannya menjadi kategori- Islam, mendorong sikap toleransi dan
kategori yang relevan. Analisis ini inklusivitas, serta membentuk akhlak dan
membantu untuk memahami isi, fokus, dan moral yang kuat pada individu.
pesan yang disampaikan dalam pendidikan
Pertama-tama, pendidikan Agama Islam
agama Islam sebagai penangkal radikalisme.
membantu dalam membangun pemahaman
4. Analisis Silang: Metode ini melibatkan yang benar tentang ajaran Islam. Dengan
membandingkan dan menghubungkan data mempelajari ajaran Islam yang otentik dan
dari berbagai sumber atau informan, seperti mendalam, individu dapat memahami nilai-
membandingkan perspektif guru dengan nilai yang terkandung di dalamnya, seperti
kasih sayang, keadilan, dan kedamaian. Ini Pendidikan Agama Islam juga memiliki
membantu melawan pemahaman yang salah peran dalam membangun masyarakat yang
atau terdistorsi tentang Islam yang dapat harmonis dan damai. Dengan mengajarkan
menjadi faktor pendorong bagi radikalisme. nilai-nilai toleransi, saling pengertian, dan
kerja sama antara umat beragama,
Selanjutnya, pendidikan Agama Islam
pendidikan Agama Islam dapat membantu
mendorong sikap toleransi dan inklusivitas.
menciptakan iklim yang mendukung
Melalui pembelajaran tentang nilai-nilai
kerukunan antarumat beragama. Ini
kasih sayang, penghormatan terhadap
melibatkan kolaborasi antara lembaga
perbedaan, dan pentingnya kehidupan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat dalam
harmonis di tengah masyarakat yang
menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan
beragam, individu diajarkan untuk
menumbuhkan sikap menghargai
menghormati dan menghargai hak-hak
keberagaman.
semua orang, terlepas dari agama, suku, atau
latar belakang mereka. Ini membantu Dalam keseluruhan, pendidikan Agama
mencegah munculnya sikap eksklusif, Islam memiliki peran yang sangat penting
fanatisme, dan diskriminasi yang dapat dalam mencegah radikalisme. Dengan
memicu radikalisme.8 membangun pemahaman yang benar,
mendorong sikap toleransi, membentuk
Selain itu, pendidikan Agama Islam
akhlak dan moral yang kuat, serta
membentuk akhlak dan moral yang kuat
mempromosikan harmoni masyarakat,
pada individu. Dengan mempelajari nilai-
pendidikan Agama Islam menjadi instrumen
nilai moral yang diajarkan dalam Islam,
yang efektif dalam melawan dan mencegah
seperti kejujuran, integritas, dan kebaikan,
terjadinya radikalisme.
individu dibimbing untuk mengembangkan
karakter yang kuat dan bertanggung jawab. B. Membangun Pemahaman yang Benar
Hal ini membantu melawan frustasi, tentang Islam
ketidakadilan, atau ketidakpuasan yang
Membangun pemahaman yang benar tentang
dapat mendorong individu menuju
Islam merupakan salah satu aspek penting
pemikiran radikal atau ekstrem.
dalam pendidikan Agama Islam sebagai
8
"Islam, Secularism, and Liberal Democracy: Toward a penangkal radikalisme. Dalam konteks ini,
Democratic Theory for Muslim Societies" oleh Nader
Hashemi. pendidikan Agama Islam dapat mengambil
beberapa pendekatan untuk mencapai tujuan membandingkan ajaran dan praktik agama-
tersebut. agama lain, siswa dapat menghargai
perbedaan dan kesamaan antaragama. Ini
Pertama, pendidikan Agama Islam dapat
membantu melawan sikap eksklusif dan
menekankan pada pemahaman yang akurat
membangun pengertian yang lebih luas
tentang ajaran Islam. Ini melibatkan
tentang pluralitas agama dalam masyarakat.
mempelajari sumber-sumber utama Islam,
seperti Al-Qur'an dan Hadis, dengan Pendekatan interdisipliner juga dapat
bimbingan yang kompeten dari guru yang digunakan dalam pendidikan Agama Islam
berkualifikasi. Dalam proses ini, penekanan untuk memperkaya pemahaman siswa.
diberikan pada interpretasi yang seimbang Misalnya, materi pendidikan Agama Islam
dan kontekstual, agar peserta didik dapat dapat dikaitkan dengan ilmu pengetahuan,
memahami pesan-pesan Islam dengan sejarah, budaya, dan isu-isu sosial yang
benar.9 relevan. Hal ini membantu siswa melihat
keterkaitan antara agama dan dunia nyata
Selain itu, pendidikan Agama Islam dapat
serta memperluas perspektif mereka tentang
mempromosikan keterbukaan dalam
Islam.
berdiskusi dan dialog. Ini melibatkan
memberikan ruang bagi siswa untuk Dalam kesimpulan, membangun
mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pemahaman yang benar tentang Islam
pendapat, dan berbagi pandangan mereka merupakan langkah kunci dalam pendidikan
tentang ajaran Islam. Diskusi yang terbuka Agama Islam sebagai penangkal
dan inklusif memungkinkan pemahaman radikalisme. Dengan mengedepankan
yang lebih mendalam dan menghilangkan pemahaman yang akurat, dialog terbuka,
stereotip atau prasangka yang salah tentang pendekatan komparatif, dan pengintegrasian
Islam. disiplin ilmu yang beragam, pendidikan
Agama Islam dapat memberikan dasar yang
Selanjutnya, pendidikan Agama Islam dapat
kuat bagi siswa untuk mengembangkan
menggunakan pendekatan komparatif untuk
sikap yang inklusif, toleran, dan memahami
memperluas pemahaman siswa tentang
dengan baik ajaran Islam.
agama-agama lain. Dengan mempelajari dan
C. Peran Kurikulum dalam Pencegahan
9
"Islam and the Challenge of Democracy: A "Boston
Review" Book" oleh Khaled Abou El Fadl. Radikalisme
Kurikulum memainkan peran penting dalam yang mencegah munculnya pemikiran
pencegahan radikalisme melalui pendidikan radikal.
Agama Islam. Kurikulum yang dirancang
3. Pembangunan Karakter yang Kuat:
dengan baik dapat mengintegrasikan
Kurikulum juga harus fokus pada
pemahaman agama yang akurat, nilai-nilai
pembangunan karakter yang kuat pada
toleransi, dan pembangunan karakter yang
siswa. Ini melibatkan pengajaran nilai-nilai
kuat. Berikut adalah beberapa cara di mana
moral yang universal, seperti integritas,
kurikulum dapat berkontribusi dalam
kejujuran, rasa tanggung jawab, dan empati.
pencegahan radikalisme:
Dengan memperkuat karakter siswa,
1. Pemahaman Agama yang Akurat: kurikulum membantu melawan faktor-faktor
Kurikulum harus mencakup pemahaman yang dapat memicu radikalisme, seperti
yang akurat tentang ajaran Islam. Ini ketidakpuasan, ketidakadilan, dan frustrasi.
melibatkan pengajaran yang komprehensif
4. Pembiasaan Berpikir Kritis dan Analitis:
tentang prinsip-prinsip Islam, termasuk
Kurikulum harus mendorong siswa untuk
nilai-nilai kasih sayang, keadilan,
mengembangkan keterampilan berpikir
perdamaian, dan penghormatan terhadap hak
kritis dan analitis. Dengan memberikan
asasi manusia. Melalui pemahaman yang
kesempatan untuk berdiskusi,
benar, siswa dapat menghindari pemahaman
mempertanyakan, dan mengevaluasi
yang salah atau terdistorsi tentang Islam
informasi, siswa dapat mengembangkan
yang dapat memicu sikap radikal.
kemampuan untuk mengenali argumen yang
2. Nilai Toleransi dan Menghargai ekstrem atau radikal. Ini membantu mereka
Keberagaman: Kurikulum harus menjadi lebih kritis terhadap pemikiran yang
menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi tidak sehat dan berpotensi merusak.
dan menghargai keberagaman dalam
5. Integrasi Isu-isu Kontemporer: Kurikulum
masyarakat. Melalui pengajaran yang
juga harus mencakup isu-isu kontemporer
terstruktur, siswa diajarkan untuk
yang terkait dengan radikalisme dan
menghormati dan menghargai perbedaan
ekstremisme. Ini melibatkan pengajaran
agama, suku, budaya, dan pandangan
tentang ekstremisme agama, terorisme,
politik. Ini membantu melawan sikap
propaganda radikal, dan peran media sosial
eksklusif dan membangun sikap inklusif
dalam penyebaran ideologi radikal. Melalui
pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kontemporer yang terkait dengan
ini, siswa dapat menjadi lebih sadar dan radikalisme, memberikan pemahaman yang
terlibat dalam mencegah radikalisme di mendalam tentang fenomena ini kepada
masyarakat. siswa. Dengan demikian, pendidikan Agama
Islam melalui kurikulum yang tepat dapat
Dengan memperhatikan peran penting
menjadi instrumen efektif dalam mencegah
kurikulum dalam pencegahan radikalisme,
dan melawan radikalisme, serta membangun
pendidikan Agama Islam dapat dirancang
masyarakat yang harmonis dan damai.
untuk memberikan landasan yang kuat bagi
siswa dalam mengembangkan pemahaman SARAN
yang benar, sikap toleransi, karakter yang
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan
kuat, dan keterampilan berpikir kritis.
diatas, maka peneliti memberikan saran
Dalam kombinasi dengan upaya lainnya di
sebagai berikut:
lembaga pendidikan dan dalam masyarakat,
kurikulum yang tepat dapat menjadi 1. Memperkuat Pelatihan Guru:
instrumen efektif dalam melawan dan Menyediakan pelatihan dan
mencegah terjadinya radikalisme.10 pengembangan yang komprehensif
bagi guru Agama Islam untuk
KESIMPULAN
memperoleh pengetahuan,
pendidikan Agama Islam memainkan peran keterampilan, dan pemahaman yang
yang penting dalam mencegah radikalisme. mendalam tentang isu-isu
Melalui pendekatan yang tepat dan radikalisme serta strategi pengajaran
kurikulum yang terintegrasi, pendidikan yang efektif. Ini akan memastikan
Agama Islam dapat membantu membangun bahwa guru memiliki kapasitas yang
pemahaman yang benar tentang Islam, cukup untuk menghadapi tantangan
mendorong sikap toleransi dan inklusivitas, yang berkaitan dengan radikalisme
membentuk akhlak dan moral yang kuat, dalam kelas.
serta mengembangkan keterampilan berpikir 2. Meningkatkan Kolaborasi antara
kritis. Kurikulum yang dirancang dengan Sekolah dan Komunitas:
baik juga dapat mengintegrasikan isu-isu Membangun kemitraan yang erat
10
ujair AH Sanaky dan Edy Safitri. “RADIKALISME AGAMA antara lembaga pendidikan dan
DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN” Millah Vol. XIV, No. 2,
Februari 2015. komunitas lokal, termasuk lembaga
keagamaan, organisasi masyarakat, keadilan, dan pemahaman yang
dan pemimpin agama. Kolaborasi ini benar tentang Islam.
dapat memperkuat upaya Mengembangkan konten pendidikan
pencegahan radikalisme melalui yang menarik, informatif, dan dapat
berbagi pengetahuan, sumber daya, diakses melalui platform digital
dan pengalaman yang relevan. untuk mencapai dan mempengaruhi
3. Memperkaya Kurikulum dengan Isu- generasi muda yang lebih terhubung
isu Kontemporer: Mengintegrasikan dengan dunia digital.
isu-isu kontemporer yang berkaitan 6. Mendorong Keterlibatan Orang Tua:
dengan radikalisme, ekstremisme, Melibatkan orang tua dalam
dan terorisme ke dalam kurikulum pendidikan Agama Islam dan
Agama Islam. Hal ini akan memberikan pemahaman yang benar
membantu siswa memahami dan tentang ajaran Islam serta bahaya
menghadapi tantangan yang ada radikalisme. Mengadakan
dalam masyarakat terkait dengan pertemuan, lokakarya, atau program
radikalisme. pendidikan khusus untuk orang tua
4. Mendorong Dialog dan Diskusi guna memberikan dukungan dan
Terbuka: Membangun budaya dialog pengetahuan yang diperlukan dalam
dan diskusi terbuka di dalam kelas mencegah radikalisme di kalangan
yang memungkinkan siswa untuk anak-anak mereka.
berbagi pemikiran, pertanyaan, dan
UCAPAN TERIMA KASIH
pandangan mereka tentang isu-isu
Ucapan terima kasih kepada Allah SWT
yang sensitif. Ini akan
yang memudahkan dalam penyelesaian
mempromosikan pemahaman yang
artikel dan kepada bapak dan ibu dosen yang
lebih baik, menghilangkan
telah memberikan ilmu dalam menyusun
prasangka, dan memperkuat sikap
artikel serta kepada orang tua yang selalu
inklusif dan toleransi.
memfasilitasi dalam pengerjaan artikel ini.
5. Memanfaatkan Teknologi dan Media
Sosial: Memanfaatkan teknologi dan
Daftar Pustaka
media sosial sebagai alat untuk
1. Abdurrohman dan Huldiya Syamsiar.
menyebarkan pesan-pesan toleransi,
“PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) MODEL KEBERAGAMAAN 7. Hujair AH Sanaky dan Edy Safitri.
INKLUSIF UNTUK MENCEGAH “RADIKALISME AGAMA DALAM
RADIKALISME BERAGAMA DIKALANGAN PERSPEKTIF PENDIDIKAN” Millah Vol.
SISWA SMA” FENOMENA, Volume 9, No XIV, No. 2, Februari 2015.
1, 2017.
8. "Islam and the Challenge of
2. Abdullah Botma. “Deradikalisasi Paham
Democracy: A "Boston Review"
Keagamaan Melalui Pendekatan Book" oleh Khaled Abou El Fadl.
Pendidikan Agama Islam dalam
9. "Islam, Secularism, and Liberal
Keluarga “Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas
Democracy: Toward a Democratic
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan [FTIK] IAIN Theory for Muslim Societies" oleh
Manado Volume 14 Nomor 2 2020. Nader Hashemi.
3. Abdulloh Hadziq. “Nasionalisme
10. Imam Syafei. “PENGEMBANGAN
Organisasi Mahasiswa Islam dalam
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA
Menangkal Radikalisme di Institut
ISLAM BERBASIS PROBLEM BASED
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta”
LEARNING UNTUK MENANGKAL
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-
RADIKALISME PADA PESERTA DIDIK
Thariqah Vol. 4, No. 1, Januari - Juni
SMA NEGERI DI KOTA BANDAR
2019. LAMPUNG” Al-Tadzkiyyah: Jurnal
4. Buku MENANGKAL RADIKALISME Pendidikan Islam, Volume 10. No. I
AGAMA DI SEKOLAH. Jurnal Pendidikan 2019.
Islam :: Volume I, Nomor 2, Desember 11. Muhammad Nur Adnan
2012/1434. Saputra,Muhammad Nurul Mubin,
5. Eka Prasetiawati. Buku “Menanamkan Ahmad Minhajul Abrori, & Rika
Islam Moderat Upaya Menanggulangi Handayani. “Deradikalisasi Paham
Radikalisme di Indonesia” litatif. Fikri, Radikal di Indonesia: Penguatan
Vol. 2, No. 2, Desember 2017. Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis
6. Heri Cahyono & Arief Rifkiawan Moderasi”al thariqah.2021.vol6(2).610.
Hamzah. “UPAYA LEMBAGA 12. Siti Muhayati. “INTEGRASI MATERI
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
MENANGKAL RADIKALISME” At-Tajdid: PENDIDIKAN PANCASILA DAN
Vol. 02 No.01 Januari - Juni 2018. KEWARGANEGARAAN DALAM
MENANGKAL RADIKALISME”. Syntax MENANGKAL RADIKALISME” Vol. 3, No.
Idea, Vol. 3, No. 6, Juni 2021. 6, Juni 2021.

13. Sri Mulya Nurhakiky dan Muhammad 15. Sri Mulya Nurhakiky dan Muhammad
Naelul Mubarok. “Pendidikan Agama Naelul Mubarok. “Pendidikan Agama
Islam PenangkalRadikalisme” IQ (Ilmu Islam PenangkalRadikalisme” IQ (Ilmu
Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam
Volume 2 No. 01 2019, p. 101-116. Volume 2 No. 01 2019, p. 101-116.

14. Siti Muhayati. “INTEGRASI MATERI 16. Sofyan Hadi. Buku “URGENSI NILAI-
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN NILAI MODERAT ISLAM DALAM
PENDIDIKAN PANCASILA DAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA
KEWARGANEGARAAN DALAM “VOL.1, NO.1, JULI 2019.

Anda mungkin juga menyukai