Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN KONGSI DAGANG EROPA DI

INDONESIA DAN BERDIRINYA VOC

Guru pembimbing:
Fahrizal Hary Astama, S. Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 5
Anggota :
Adellia Disya Saputri
Nazhua Mulya
Nereah Tiara
Leni Liyani
Rifa Al Farizi

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Perkembangan
pembentukan kongsi dagang eropa di Indonesia dan berdirinya VOC".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 25 Juli 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... I


DAFTAR ISI .................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
2.1 Sejarah Kongsi Dagang Eropa di Indonesia .......................... 2
2.2 Sejarah Terbentuknya VOC ................................................... 4
2.3 Tujuan Berdirinya VOC ......................................................... 4
2.4 Dampak Kebijkan VOC Terdahap Indonesia ............................ 5
2.5 Tokoh di Balik VOC ...................................................................... 5
2.6 Alasan Pembubaran VOC ...................................................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................ 8
3.2 Saran ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC)
yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang
memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada
pula VOC yang merupakan persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini
dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan
perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.

Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan
dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang
istimewa. Misalnya VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-
negara lain. Bisa dikatakan VOC adalah negara dalam negara.

VOC memiliki enam bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland),


Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren
XVII (XVII Tuan-Tuan). Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai
dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.

Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni.
Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam
bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda
karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara
Belanda.

1.2 Rumusan masalah


A. Bagaimana sejarah kongsi dagang eropa?
B. Bagaimana sejarah terbentuknya VOC?
C. Apa tujuan berdirinya VOC?
D. Apa dampak kebijakan VOC terhadap Indonesia?
E. Siapa saja tokoh dibalik VOC?
F. Apa alasan pembubaran VOC?

1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui sejarah kongsi dagang eropa.
B. Untuk mengetahui sejarah VOC.
C. Untuk mengetahui berdirinya VOC.
D. Mengetahui dampak kebijakan VOC terhadap bangsa Indonesia.
E. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dibalik VOC.
F. Untuk mengetahui alasan pembubaran VOC.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kongsi Dagang Eropa di Indonesia


1. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)-Belanda
Untuk menghilangkan persaingan antar pedagang Belanda dan untuk mengahdapi
persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya, maka pada tanggal 20 Maret 1602, atas
prakarsa Pangeran Maurits dan Olden Barneveld didirikan kongsi perdagangan
bernamaVerenigde Oost-Indische Compagnie-VOC (Perkumpulan Dagang India Timur).
Pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang. Pada tahun 1602 VOC membuka kantor
pertamanya di Banten yang di kepalai oleh Francois Wittert. Kongsi dagang ini dianggap
sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama
yang mengeluarkan sistem pembagian saham.

2. EIC (East India Company)-Inggris


Kongsi dagang Inggris bernama EIC (East India Company) yang terkadang disebut juga John
Company. EIC merupakan sebuah perusahaan saham gabungan dari para investor. EIC
mendapat Royal Charter oleh Ratu Elizabeth 1 pada tanggal 31 Desember 1600. Tujuan
didirikannya ialah untuk menolong hak perdagangan di India. Royal Charter (Piagam
Kerajaan) secara efektif memberikan EIC sebuah monopoli dalam seluruh perdagangan di
daerah Hindia Timur. EIC berubah dari sebuah gabungan perdagangan komersial ke lembaga
yang memerintah India ketika perusahaan ini mengambil fungsi pemerintahan dan militer
tambahan, sampai pembubarannya pada 1858.

3. CDI (Compagnie des Indes)-Perancis


Kongsi Dagang Perancis bernama CDI (Compagnie des Indes). Bernama panjang
Compagnie française pour le commerce des Indes orientales dalam Bahasa Perancis. Kongsi
Dagang ini berdiri pada tahun 1664 atas permintaan Colbert (Menteri Keuangan pada masa
pemerintahan Raja Louis XIV). Tujuannya ialah mengembangkan perniagaan dengan kongsi-
kongsi dagang yang didirikan di pelabuhan utama Ormuz dan Tiongkok. Dan tujuan lainnya
yaitu menyaingi Kongsi Dagang Inggris dan Belanda yang saat itu telah berkembang di
daerah Hindia
4. Portugis East India Company – Portugis
Portugis East India Company, yang juga dikenal dengan sebutan Companhia das
Índias Orientais, adalah perusahaan perdagangan Portugis yang aktif beroperasi di wilayah
Indonesia pada abad ke-16 dan ke-17. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1628 dengan
tujuan utama untuk menguasai dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah yang kaya di
wilayah Nusantara.

Menggunakan basis perdagangan di Malaka, Portugis East India Company mulai


membangun hubungan perdagangan dengan berbagai kerajaan dan sultanat di Indonesia,
seperti Aceh, Demak, Banten, dan lain-lain. Mereka mengimpor rempah-rempah seperti
cengkeh, lada, dan pala ke Eropa, sementara mengimpor barang-barang Eropa seperti kain,
logam, dan senjata ke wilayah Indonesia.

Meskipun berhasil menguasai sebagian besar perdagangan rempah-rempah di wilayah


ini, perusahaan ini tidak sepenuhnya mendominasi seluruh wilayah Nusantara. Mereka harus
bersaing dengan perusahaan-perusahaan perdagangan lainnya, termasuk perusahaan dari
Belanda yang akhirnya menggantikan kekuasaan Portugis di wilayah ini.

Pada pertengahan abad ke-17, persaingan dengan Belanda semakin intensif, dan
akhirnya Belanda berhasil mengusir Portugis dari banyak wilayah di Indonesia, termasuk
Malaka yang jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1641. Kehadiran Portugis di wilayah
Indonesia semakin menurun dan akhirnya mereka kehilangan pengaruh perdagangan di
wilayah ini.

Meskipun Portugis East India Company tidak berhasil mencapai dominasi jangka
panjang di Indonesia, perusahaan ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah perdagangan
dan kolonialisme di wilayah Nusantara. Pengaruh dan jejak sejarah Portugis masih terlihat di
beberapa daerah di Indonesia, terutama dalam aspek budaya, bahasa, dan arsitektur.

5. Spanish East Indies-Spanyol


The Spanyol Hindia (Indias orientales españolas) adalah wilayah Spanyol di Asia-
Pasifik dari 1565 sampai 1898. Ini terdiri Kepulauan Filipina, Guam dan Kepulauan Mariana,
Kepulauan Caroline (Palau dan Negara Federasi Mikronesia), bagian dari Formosa (Taiwan)
dan Maluku. Cebu adalah kursi pertama pemerintahan, kemudian dipindahkan ke Manila.
Dari 1565-1821 wilayah tersebut, bersama-sama dengan Spanyol West Indies, yang diberikan
melalui Sub Kerajaan Spanyol Baru yang berbasis di Mexico City. Raja Spanyol tradisional
menyebut dirinya "Raja dari Timur dan Barat Hindia" (Rey de las Indias orientales y
occidentales). Setelah kemerdekaan Meksiko, mereka diperintah langsung dari Madrid.
Urusan administrasi dari Spanyol Hindia ditangani oleh Kapten Jenderal Filipina dan Real
Audiencia Manila. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, sebagian besar pulau-
pulau ditempati oleh Amerika Serikat sementara wilayah sisanya dijual ke Jerman selama
Perjanjian Jerman-Spanyol 1899.

2.2 Sejarah Terbentuknya VOC


VOC berdiri pada 20 Maret 1602 seiring diterbitkannya oktroi VOC, atau legalitas
semacam hak paten dengan sejumlah keistimewaan yang diberikan Pemerintah Belanda
kepada VOC. Oktroi VOC terbentuk pada tahun 1602 dari penggabungan enam perusahaan
kecil yang sebelumnya telah beroperasi. Dengan kata lain, sejarah singkat VOC berakar dari
adanya enam perusahaan tersebut. Oktroi VOC yang terbit tertanggal 20 Maret 1602
memiliki nama resmi Generale Vereenichde Geoctroyeerde Compagnie. Itulah nama resmi
VOC. Dalam Bahasa Indonesia, nama VOC adalah Perusahaan Hindia Timur Belanda, atau
secara resmi bernama Persatuan Perusahaan Hindia Timur.

Sejarah berdirinya VOC tak lepas dari ekspedisi pertama ke Asia oleh perusahaan
bernama Compagnie van Verre yang berpangkal di Amsterdam pada tahun 1595-1597.
Ekspedisi tersebut dan dengan demikian membuktikan bahwa orang Belanda pun sanggup
melakukan pelayaran ke Asia. Sejak saat itu langsung juga didirikan perusahaan-perusahaan
serupa di Amsterdam, Rotterdam, dan di provinsi Zeeland. Kelak, hal ini berkembang
menjadi latar belakang dibentuknya VOC.

Mulanya, perusahaan-perusahaan tersebut biasa memodali satu ekspedisi sekali.


Walaupun demikian ada kesinambungan dalam susunan direksi, sebab saudagar-saudagar
atau anggota pengurus itu juga yang mengusahakan ekspedisi berturut-turut. Setiap kali
kapal-kapal yang berlayar menuju Asia kembali maka para penanam modal, baik anggota
pengurusnya maupun para pemegang saham atau partisipan lainnya, mendapatkan kembali
modal yang mereka tanam, tentu ditambah sebagian keuntungan yang telah diraih.

2.3 Tujuan Berdirinya VOC


1. Mengurangi Persaingan Dagang Antar Masyarakat Belanda
2. Menandingi Persaingan Dagang Bangsa Eropa Lainnya
3. Melakukan Monopoli Rempah-Rempah
4. Memperkuat Eksistensi Belanda Di Dunia Internasional
5. Dukungan Anggaran untuk Pemerintah Belanda
6. Pendudukan di Indonesia
7. Menguasai Kerajaan Indonesia
8. Menyaingi perusahaan dagang Inggris di India, yaitu East India Company (EIC)
9. Menguasai pelabuhan serta kerajaan-kerajaan di Indonesia
10. Mencari keuntungan sebesar-besarnya

2.4 Dampak Kebijakan VOC Terhadap Indonesia


1. Kekuasaan raja menjadi berkurang karena secara keseluruhan didominasi oleh VOC.
2. Wilayah kerajaan menjadi terpecah-belah sehingga menyebabkan munculnya
penguasa baru di bawah kendali VOC.
3. Hak-hak istimewa justru membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin miskin dan
menderita.
4. Rakyat Indonesia menjadi mengenal apa itu politik uang, sistem pertahanan benteng,
hingga etika perjanjian dan prajurit bersenjata modern (senjata api dan meriam).
5. Melalui pelayaran Hongi menyebabkan tindakan perampasan, perampokan,
perbudakan, hingga pembunuhan terhadap masyarakat Indonesia.
6. Hak ekstirpasi justru menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia karena harus
membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan. Padahal hal
tersebut dapat dijadikan sumber penghasilan lebih bagi masyarakat Indonesia.

2.5 Tokoh Dibalik VOC

1. Johannes Van Den Bosch

Johannes Van Den Bosch lahir pada 1 Februari 1780,


merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-43. Pada
masa pemerintahannya, Cultuurstelsel atau sistem tanam paksa
mulai dilaksanakan. Sistem tersebut dilaksanakan untuk menambah
kas pemerintah kolonial maupun negara Belanda yang tengah
kehabisan dana akibat peperangan di Eropa maupun di nusantara
2. Herman Willem Daendels
Daendels lahir dengan nama Meester in de Rechten Herman Willem Daendels pada
21 Oktober 1762 di Hattern, Republik Belanda. Ia merupakan politikus Belanda yang
sekaligus menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda ke-36. Pada saat ia menjabat Gubernur
di Nusantara, negara Belanda sedang dikuasai oleh pihak Perancis. Dari jabatan Gubernur
tersebut, Daendels diberi amanat untuk melindungi pulau Jawa dari
serangan tentara Inggris. Pulau Jawa menjadi satu-satunya daerah
koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris pada
1807.Daendels melindungi pulau Jawa dengan cara mengisi armada
tentaranya dengan para pribumi. Selain itu, Daendels juga
membangun beberapa rumah sakit, barak militer, pabrik senjata,
pabrik meriam, benteng, hingga sekolah militer. Daendels memiliki
proyek utama selama menjabat sebagai Gubernur, yakni
pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan. Selain
itu, Daendels juga berusaha mengubah sistem pemerintahan di
keraton Solo dan Yogya dari yang awalnya residen menjadi
minister. Dari pihak keraton Solo, yakni Sunan Paku Buwono IV
menerima ketentuan tersebut, tetapi pihak keraton Yogyakarta yakni
Sultan Hamengku Buwono II enggan menerimanya. Di sisi lain,
Daendels berhasil membuat birokrasi menjadi lebih efisien dan
mengurangi korupsi. Meskipun saat itu, dirinya mendapatkan
tuduhan korupsi dengan memperkaya diri sendiri. Akhirnya,
Daendels diminta untuk kembali dan pemerintahan digantikan oleh
Jan Willem Janssens.

3. Thomas Stamford Bingley Raffles


Thomas Stamford Bingley Raffles lahir di Jamaica, Inggris pada 6 Juli 1781. Raffles
adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang terbesar. Bahkan Raffles ini merupakan
pendiri negara Singapura. Bahkan di Singapura, didirikan patung Raffles sebagai bentuk
peringatas berdirinya negara Singapura. Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur pulau
Jawa pada 1811 saat pihak Kerajaan Inggris mengambil alih wilayah jajahannya dari
Belanda. Ketika menjabat sebagai Gubernur-Jenderal, Raffles memiliki banyak kewenangan,
yakni sebagai yang tertera dibawah :
1. Memperkenalkan sistem otonomi terbatas
2. Menghentikan sistem perdagangan budak
3. Merombak sistem pertanahan dari pemerintah Belanda
4. Melakukan penyelidikan terkait flora dan fauna yang ada di Indonesia
5. Melakukan penelitian terhadap peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi
Borobudur dan Prambanan.
6. Menyelidiki keberadaan sastra Jawa.
Raffles sangat gemar meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu yang membuatnya
harus belajar bahasa Melayu. Hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut ditulis dalam
sebuah buku berjudul History of Java. Raffles merupakan penemu jenis flora langka yakni
bunga bangkai terbesar di dunia yang kemudian diberi nama Rafflesia Arnoldi yang menjadi
salah satu bunga nasional Indonesia.

2.6 Alasan Pembubaran VOC


Pada pertengahan abad 18, VOC mengalami kemunduran karena beberapa penyebab,
yakni :
1. Banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi.
2. Meningkatnya anggaran pengeluaran untuk biaya peperangan. Misalnya saat ada
pemberontakan Hasanuddin dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena mempunyai pegawai yang banyak.
4. Adanya pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham justru
memberatkan pihak VOC dan membuat pemasukan VOC berkurang.
5. Saingan dagang di Asia bertambah, yakni adanya Inggris dan Perancis.
6. Adanya perubahan politik Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf pada 1795
yang demokratis dan liberal sehingga lebih menganjurkan perdagangan bebas.

VOC akhirnya resmi dibubarkan pada 31 Desember 1799 dengan hutang yang
mencapai 136,7 juta golden. Kekayaan yang ditinggalkan di Indonesia berupa kantor dagang,
gudang, benteng, kapal, serta beberapa daerah kekuasaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
VOC berdiri pada 20 Maret 1602 untuk menguasai pelabuhan serta kerajaan dan
melakukan monopoli rempah di Indonesia. Kedatangan VOC di Indonesia membawa dampak
yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia yaitu rakyat Indonesia hidup semakin miskin
dan menderita. Dibalik dampak yang cukup menghancurkan masyarakat Indonesia, terdapat
beberapa tokoh dibalik VOC yaitu Johannes Van Den Bosch, Herman Willem Daendels, dan
Thomas Stamford Bingley Raffles. Namun, pada pertengahan abad 18, VOC mengalami
kemunduran karena beberapa penyebab, contohnya karena banyak pegawai VOC yang
melakukan korupsi dan meningkatnya anggaran pengeluaran untuk biaya peperangan

3.2 Saran
Keberadaan VOC membawa banyak pengaruh bagi bangsa Indonesia. Baik dalam bidang
ekonomi, sosial, maupun politik. Pengaruh yang ada harus kita evaluasi dengan baik. Jangan
sampai kita kembali terjajah dengan kedatangan bangsa dan organisasi asing seperti VOC.
Indonesia memiliki banyak sumber daya yang harus kita kelola sepandai- pandainya agar
tidak mudah dikuasai oleh bangsa asing yang akan menjadikan kita budak dinegara sendiri.
Sebagai generasi bangsa kita harus mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan serta
kesatuan wilayah Indonesia supaya masa penjajahan tidak terulang lagi
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. C. (2022, September 13). Sejarah singkat berdirinya VOC, pahami latar belakang
dibentuknya VOC. From kompas.id:
https://amp.kompas.com/money/read/2022/09/13/095258926/sejarah-singkat-
berdirinya-voc-pahami-latar-belakang-dibentuknya-voc
Mawardi, R. A. (2022, Agustus 11). Sejarah Lahirnya VOC: Latar belakang, tujuan, dan
kebijakannya. From detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6229862/sejarah-lahirnya-voc-latar-
belakang-tujuan-dan-kebijakannya
Soleha, M. (2019, November 2). Kebijakan VOC sdan pengaruh terhadap rakyat indonesia.
From forbes.id: https://forbes.id/kebijakan-voc-dan-pengaruh-terhadap-rakyat-
indonesia/
Subitmele, S. E. (2023, Mei 11). VOC Adalah Perusahaan Perdagangan Milik Belanda,
Sejarah dan Tujuannya. From Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/hot/read/5283316/voc-adalah-perusahaan-perdagangan-
milik-belanda-ketahui-sejarah-dan-tujuannya
"The Portuguese in the East: A Cultural History of a Maritime Trading Empire" oleh Sanjay
Subrahmanyam.
Sejarah Perdagangan Dunia, Ed. John Doe, Penerbit ABC, 2008.
Vries, Jan de. 2015. "State Versus Private Trade: The Compagnie Des Indes and the Dutch
East India Company, 1720-1799". Dalam The Eurasian Maritime World, 1400-1800: Studies
in Honour of Horst Pietschmann, diedit oleh Angela Schottenhammer, 108-133. Wiesbaden:
Harrassowitz Verlag.

Subitmele, S. E. (2023, Mei 11). VOC Adalah Perusahaan Perdagangan Milik Belanda,
Sejarah dan Tujuannya. Diambil kembali dari Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/hot/read/5283316/voc-adalah-perusahaan-perdagangan-
milik-belanda-ketahui-sejarah-dan-tujuannya

Anda mungkin juga menyukai