LAHIRNYA VOC
(VEREENIGDE OOSTINDISCHE COMPAGNIE)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA KELOMPOK 5
MUH KHAIRIL
MIKI
NURUL ALIFKA
NUR AISYAH
SRI YANTI LIA SAPUTRI
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “VOC (Vereenigde
Oostindische Compagnie)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya VOC................................................ 3
B. Tujuan Dibentuknya VOC........................................... 4
C. Kewenangan dan Hak Istimewa VOC......................... 4
D. Pertumbuhan VOC...................................................... 5
E. Keserakahan dan Kekejaman VOC............................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................. 15
B. Saran............................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde
Oostindische Compagnie atau disingkat VOC) yang didirikan pada tanggal 20
Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki
monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena
ada pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan
persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap
sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan
perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.
Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan
dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh negara
dan diberi fasilitas serta hak-hak istimewa (octrooi). Misalnya VOC boleh
memiliki tentara, memiliki mata uang, bernegosiasi dengan negara lain hingga
menyatakan perang. Banyak pihak menyebut VOC sebagai negara di dalam
negara. VOC memiliki enam bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg
(untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam. Delegasi dari ruang
ini berkumpul sebagai Heeren XVII atau 17 tuan. Kamers menyumbangkan
delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka
bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.
Di kalangan orang Indonesia bahkan juga di Malaysia, VOC memiliki
sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini berasal dari kesalahan
orang Indonesia ketika mengucapkan compagnie dalam bahasa Belanda yang
merujuk pada makna perusahaan. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal
Kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan
kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda. Pada 1669, VOC
merupakan perusahaan pribadi terkaya dalam sepanjang sejarah, dengan lebih
dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja, angkatan bersenjata
pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran dividen 40%.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah lahirnya VOC?
2. Apa tujuan dibentuknya VOC?
3. Apa saja kewenangan dan hak istimewa VOC?
4. Bagaimana pertumbuhan VOC?
5. Bagaimana bentuk keserakahan dan kekejaman VOC?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang
Belanda ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau
dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia
Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC secara resmi didirikan di
Amsterdam.
E. Pertumbuhan VOC
Pada awal pertumbuhannya sampai tahun 1610, “Dewan Tujuh Belas”
secara langsung harus menjalankan tugas-tugas dan menyelesaikan berbagai
urusan VOC, termasuk urusan ekspansi untuk perluasan wilayah monopoli.
Dapat dibayangkan “Dewan Tujuh Belas” yang berkedudukan di Amsterdam
di Negeri Belanda harus mengurus wilayah yang ada di Kepulauan Nusantara.
Sudah barang tentu “Dewan Tujuh Belas” tidak dapat menjalankan tugas
sehari-hari secara cepat dan efektif. Sementara itu, persaingan dan
permusuhan dengan bangsa-bangsa lain juga semakin keras. Berangkat dari
permasalahan ini maka pada 1610 secara kelembagaan diciptakan jabatan baru
dalam organisasi VOC, yakni jabatan gubernur jenderal. Gubernur jenderal
merupakan jabatan tertinggi yang bertugas mengendalikan kekuasaan di
6
negeri jajahan VOC. Di samping itu juga dibentuk “Dewan Hindia” (Raad van
Indie). Tugas “Dewan Hindia” ini adalah memberi nasihat dan mengawasi
kepemimpinan gubernur jenderal.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1602-1614).
Sebagai gubernur jenderal yang pertama, Pieter Both sudah tentu harus mulai
menata organisasi kongsi dagang ini sebaik-baiknya agar harapan
mendapatkan monopoli perdagangan di Hindia Timur dapat diwujudkan.
Pieter Both pertama kali mendirikan pos perdagangan di Banten pada tahun
1610. Pada tahun itu juga Pieter Both meninggalkan Banten dan berhasil
memasuki Jayakarta. Penguasa Jayakarta waktu itu, Pangeran Wijayakrama
sangat terbuka dalam hal perdagangan.
Pedagang dari mana saja bebas berdagang, di samping dari Nusantara
juga dari luar seperti dari Portugis, Inggris, Gujarat/India, Persia, Arab,
termasuk juga Belanda. Dengan demikian, Jayakarta dengan pelabuhannya
Sunda Kelapa menjadi kota dagang yang sangat ramai. Kemudian pada tahun
1611 Pieter Both berhasil mengadakan perjanjian dengan penguasa Jayakarta,
guna pembelian sebidang tanah seluas 50×50 vadem (satu vadem sama dengan
182 cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung. Tanah inilah yang
menjadi cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di tanah Jawa dan
menjadi cikal bakal Kota Batavia. Di lokasi ini kemudian didirikan bangunan
batu berlantai dua sebagai tempat tinggal, kantor dan sekaligus gudang. Pieter
Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di
Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon.
A. Kesimpulan
Yang dimaksud dunia Timur penghasil rempah-rempah itu ternyata
Kepulauan Nusantara. Setelah menemukan daerah penghasil rempah-rempah,
perdagangan pun meningkat. Untuk menghindari persaingan antarpedagang
satu bangsa dibentuklah kongsi dagang. Misalnya Inggris membentuk EIC
berpusat di India, Belanda mendirikan VOC di Indonesia. Pada awalnya VOC
dipimpin oleh Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII) yang berkedudukan di
Amsterdam, kemudian agar lebih efektif dan produktif diangkat jabatan
gubernur jenderal yang berkedudukan di Hindia.
VOC sebagai kongsi dagang yang ingin mencari untung sebanyak-
banyaknya, kemudian semakin bernafsu untuk mengusai daerah- daerah di
Nusantara dengan memerangi beberapa kerajaan yang ada.VOC akhirnya
menjadi kongsi penjajah. Mulailah bercokol kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia.
Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaanVOC semakin luas.
Ternyata hal ini menimbulkan masalah dalam hal manajemen pemerintahan.
Pengawasan tidak dapat berjalan secara baik. Berbagai penyelewengan mulai
terjadi. Pegawai atau pengurusVOC mulai hidup mewah dan berfoya-foya.
Penyakit korupsi semakin merebak. Utang VOC meningkat, dan kas habis
untuk membiayai perang. VOC berada pada posisi bangkrut. Pada
pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab
sehingga dibubarkan dan pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan.
G. Saran
Mempelajari sejarah tentang VOC di Indonesia akan memberikan
penyadaran dan memberikan pelajaran dan sekaligus peringatan. Selain itu
akan memberikan pelajaran dan inspirasi bagaimana kita mengelola negara
dan pemerintahan Indonesia dengan kedaulatan dan kemandirian yang utuh
sebagai bangsa yang merdeka.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4
(Kolonisasi dan Perlawanan). Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Boomgaard, Peter dan Janneke van Dijk. 2001. Het Indie Boek. Zwolle: Waanders
Drukkers.
Margana, Sri dan Widya Fitrianingsih (ed.). 2010. Sejarah Indonesia: Perspektif
Lokal dan Global. Yogyakarta: Ombak.
Maryoto, Andreas. 2009. Jejak Pangan: Sejarah, Silang Budaya dan Masa
Depan. Jakarta: Kompas.